Sistem Produksi Pupuk Organik Padat (POP) Pada PT. Sirtanio Organik Indonesia Di Kabupaten Banyuwangi
Sistem Produksi Pupuk Organik Padat (POP) Pada PT. Sirtanio Organik Indonesia Di Kabupaten Banyuwangi
Sistem Produksi Pupuk Organik Padat (POP) Pada PT. Sirtanio Organik Indonesia Di Kabupaten Banyuwangi
[email protected]
* Nur Ida Suryandari: [email protected]; Tel.: +62-852-362-123-27
2. Metode
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive method). Daerah
penelitian yang dipilih adalah Desa Sumberbaru Kecamatan Singojuruh Kabupaten
Banyuwangi karena pada daerah tersebut terdapat perusahaan yang bergerak pada
usaha padi organik yaitu PT. Sirtanio Organik Indonesia. PT. Sirtanio Organik Indonesia
merupakan perusahaan pertama Se-Karisidenan Besuki yang mendapatkan sertifikasi
organik dari LeSOS yaitu pada Tahun 2012.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk
menjelaskan tentang sistem produksi dari aspek tata letak (layout) produksi, proses
produksi, dan tipe proses produksi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. responden yang digunakan dalam penelitian yaitu manajer produksi
pupuk organik padat (POP), tenaga kerja, dan pemasok kotoran ternak kambing.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu dilakukan
dengan observasi langsung dan wawancara terstruktur guna mendapatkan informasi
terkait dengan tata letak fasilitas produksi, proses produksi, dan tipe proses produksi
pupuk organik padat pada PT. Sirtanio Organik Indonesia. Metode dokumentasi juga
digunakan untuk mendapatkan gambaran terkait dengan tata letak fasilitas produksi
pupuk organik padat yang diterapkan.
Permasalahan mengenai sistem produksi pupuk organik padat (POP) pada PT.
Sirtanio Organik Indonesia di Desa Sumberbaru Kecamatan Singojuruh Kabupaten
Banyuwangi menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk
menjelaskan terkait tipe tata letak fasilitas produksi, proses produksi, dan tipe proses
produksi pupuk organik padat (POP) pada PT. Sirtanio Organik Indonesia.
4. Kesimpulan
Sistem produksi pupuk organik padat pada PT. Sirtanio Organik Indonesia
dilihat berdasarkan aspek tata letak fasilitas produksi, proses produksi, dan tipe proses
produksi. Tata letak fasilitas produksi pupuk organik padat yaitu tata letak fasilitas
berdasarkan produk. Proses pengolahan pupuk organik telah sesuai dengan SOP. Tipe
proses produksi pupuk organik padat yaitu tipe proses produksi campuran.
Pustaka
Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi: Perencanaan Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Ahmad P.M.K., D. Biyantoro., dan Margono. 2017. Pengaruh Penambahan EM-4 dan Molasses
terhadap Proses Composting Campuran Daun Angsana (Pterocarpus indicun) dan Akasia
(Acasia auriculiformis). Rekayasa Proses, 1(11):19-23.
Arga, P.K., T. Istirokhatun., dan Purwono. Pengaruh Penambahan Urin Sapi dan Molase terhadap
Kandungan C-Organik dan Nitrogen Total dalam Pengolahan Limbah Padat Isi Rumen
RPH dengan Pengomposan Aerobik. Teknik Lingkungan, 1(6):1-9.
Downey, W. David dan Erickson, Steven P. 2009. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Erlangga.
Fitasari, Fiky., T.D Hapsari., dan E.B. Kuntadi. 2017. Efisiensi Biaya Produksi Pupuk Organik pada
Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Tani Mandiri I B di Desa Lombok Kulon
Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Agribisnis Indonesia, 1(5): 11-26.
Lepongbulan, W., V.M.A. Tiwow., dan A.W.M. Diah. 2017. Analisis Unsur Hara Pupuk Organik
Cair dari Limbah Ikan Mujair (Oreochromis Mosambicus) Danau Lindu dengan Variasi
Volume Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang. Akademika Kimia, 6(2): 92-97.
Maheswari, Hesti dan Achmad Dany Firdauzy. 2015. Evaluasi Tata Letak Fasilitas Produksi untuk
Meningkatkan Efisiensi Kerja pada PT. Nusa Multilaksana. Ilmiah Manajemen dan Bisnis,
3(1):1-27.
Soemarno. 2007. Teknologi Revolusi Hijau Lestari untuk Ketahanan Pangan Nasional di Masa
Depan. IPTEK Tanaman Pangan, 2(2):131-153.