44-Article Text-108-1-10-20180821
44-Article Text-108-1-10-20180821
44-Article Text-108-1-10-20180821
Abstract
This study aims to determine the quality of the final test instrument of student’s mathematical communication
skills of SMP on the subject of functions and relations. The method used in this research is quantitative
descriptive method. While the data in this study was collected by field data collection method. The results
obtained from this study is the information about the validity, reliability, different power, and the level of
difficulty of instrument. Based on the results of the analysis conducted, for the validity of the instrument
obtained conclusion that of the 6 questions that will be tested are valid, by obtaining the value of t arithmetic
greater than the value of t table that is equal to 1.330. As for reliability, the results obtained that the test will be
reliabel by obtaining the reliability value of r11 = 0, 707563. When compared with the value of r table product
moment at a significant level of 5% of 0.444, it can be concluded that the problem will be tested reliabel used as
a data collection instrument. Based on the results of difficulty level analysis, there are 4 problems with moderate
difficulty and two problems with easy difficulty. As for the different power, based on the results of different
power analysis, there are 5 quistions with good different power good and one quistions with good enough
different power.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas instrumen tes akhir kemampuan komunikasi matematika
siswa SMP pada materi fungsi dan relasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif. Sedangkan data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode pengumpulan data lapangan. Hasil
yang diperoleh dari penelitian ini adalah informasi berupa validitas soal, reliabilitas soal, daya beda, dan tingkat
kesukaran pada soal. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, untuk validitas soal diperoleh kesimpulan
bahwa dari 6 soal uraian yang akan diujikan dinyatakan valid, dengan memperoleh nilai t hitung lebih besar dari
nilai t tabel yaitu sebesar 1,330. Sedangkan untuk reliabilitas, diperoleh hasil bahwa soal yang akan diujikan
tersebut reliabel dengan memperoleh nilai reliabilitas sebesar r 11= 0, 707563. Jika dibandingkan dengan nilai r
tabel product moment pada taraf signifikan 5% yaitu 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa soal yang akan
diujikan reliabel untuk dijadikan alat pengumpul data. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran, terdapat 4
buah soal dengan tingkat kesukaran sedang dan dua soal dengan tingkat kesukaran mudah. Sedangkan untuk
daya beda, berdasarkan hasil analisis daya beda, terdapat 5 soal dengan daya beda baik dan satu soal dengan
daya beda cukup baik.
8
Analisis Instrumen Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematika Untuk Siswa SMP Pada Materi Fungsi Dan Relasi,
Rena Revita, Annisah Kurniati, Lies Andriani 9
dan menerapkan kriteria yang tepat, untuk menentukan nilai objek evaluasi”.
Berdasarkan uraian tersebut, proses evaluasi tersebut merupakan kegiatan untuk membuat
keputusan dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dalam evalausi. Sebagaimana
yang dikatakan Hood, S. & Hopson, R.K (2008: 416), “Evaluation is a process that requires the
meaningful and complete participation of all parties in the education process”, Proses pelaksanaan
evaluasi membutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak dari guru, siswa dan sekolah.
Dalam proses evaluasi tersebut juga dibutuhkan instrumen evaluasi yang merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi dalam rangka menentukan pencapaian
hasil belajar peserta didik. Menurut standar Penilaian Pendidikan dalam Permendiknas Nomor 20
Tahun 2007, kegiatan guru dalam penilaian hasil belajar yang terkait dengan instrumen dan teknik
penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut: a) mengembangkan indikator pencapaian kompetensi
dasar dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran; b)
mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang
dipilih; c) melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
Berdasarkan peraturan tersebut, maka guru bertanggung jawab melakukan penilaian dengan
mempersiapkan instrumen penilaian yang baik.
Salah satu instrumen evaluasi yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran adalah tes.
Tes menurut Hartono (2010) merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur pengetahuan, kemampuan atau bakat atau intelegensia, keterampilan yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Intrumen yang akan digunakan dalam hal ini adalah tes haruslah memiliki
kualitas yang baik. Untuk itu, sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan analisis item instrumen
terhadap intrumen evaluasi yang akan digunakan. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ali Hamzah
(2014) dalam menganalisis kualitas instrumen evaluasi dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, daya
beda instrumen dan tingkat kesukaran terhadap instrumen tersebut.
Proses evaluasi dalam penilaian hasil belajar merupakan hal penting yang harus dilakukan
seorag guru dalam proses pembelajaran. Namun banyak guru yang belum mampu memilih alat
evaluasi yang baik. Pada umumnya dalam penyusunan alat evaluasi ini, guru belum bisa
mengidentifikasi soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek.
Zamsir dan hasnawati (2014) dalam penelitianya menunjukkan bahwa mayoritas guru
berpendapat penyebab kesulitan belajar siswa pada waktu mengikuti ujian terutama pada tiga aspek,
yaitu 1) materi belum tuntas diajarkan, 2) materi sulit dipahami oleh siswa, 3) siswa belum terbiasa
menjawab model soal yang diujikan. Sedangkan menurut Tika Dwi Rahayu, Bambang Hari Purnomo
dan Sudikin (2014) tingkat kesukaran soal pilihan ganda buatan guru belum proporsional dan tidak
sesuai antara ranah kognitif yang ditetapkan oleh guru dengan ranah kognitif Taksonomi Bloom.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut, maka dalam pembuatan soal tes untuk evaluasi
guru haruslah benar-benar memperhatikan kualitas soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik
dengan melakukan analisis butir soal sehingga soal yang digunakan sebagai alat evaluasi dapat
Analisis Instrumen Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematika Untuk Siswa SMP Pada Materi Fungsi Dan Relasi,
Rena Revita, Annisah Kurniati, Lies Andriani 11
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan
pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP yang berjumlah sebanyak 20
orang siswa. Objek penelitian ini adalah kualitas instrumen tes kemampuan komunikasi matematika
pada tes uji coba materi fungsi dan relasi yang dilihat dari segi validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya pembeda soal. Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data hasil tes
matematika berupa lembar jawaban soal. Analisis item instrumen yang akan dilakukan dijelaskan
sebagai berikut.
Uji Validitas Butir Soal
Instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen
tersebut menjalankan fungsi ukurannya memberikan hasil ukuran sesuai dengan maksud dilakukan
pengukuran tersebut. Validitas merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap
kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui
expert judmenet (Saifuddin Azwar, 2013: 42). Sedangkan Menurut Ali Hamzah (2014:214) valid
berarti sahih, yang berarti keabsahan intrumen itu tidak diragukan lagi. Suatu instrumen pengukuran
dikatakan memiliki validitas yang tinggi menurut Ali Hamzah (2014:215) adalah apabila instrumen
tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut.
Menurut Hartono (2010:85) validitas instruman penelitian baik dalam bentuk tes, angket
maupun observasi dapat diketahui dengan melakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan
antara skor item instrumen dengan skor totalnya. Hal ini dapat dilakukan dengan korelasi Product
Moment. Rumus yang dapat digunakan dengan menggunakan nilai asli sebagaimana yang dijelaskan
oleh Ali Hamzah (2014:220) adalah sebagai berikut:
N ∑ XY− (∑ X)(∑ Y)
rxy =
√[N(∑ X2 )−(∑ X)2] [N(∑ Y2 )−(∑ Y)2 ]
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y, dua variabel yang di korelasikan
∑𝑋 = Jumlah Rerata Nilai X
∑𝑌 = Jumlah Rerata Nilai Y
N = Jumlah peserta didik
12 Jurnal Cendekia: Pendidikan Matematika, Volume 2, No. 2, Agustus 2018, hal. 8 – 19
Setelah diperoleh nilai koefisien variabel (r xy) untuk setiap item soal, dilanjutkan dengan
menghitung nilai thitung dan membandingkan dengan ttabel pada df = 18 dan alfa 0,05 (5%). Hartono
(2010:90) mengatakan untuk menentukan apakah butir soal tersebut valid atau tidak, dapat ditentukan
dengan ketentuan yaitu:
- jika thitung lebih kecil dari (<) ttabel maka butir tersebut invalid (tidak valid),
- Jika thitung lebih besar dari (>) ttabel maka butir soal tersebut valid.
keterangan:
r11 = nilai reliabilitas
∑ 𝑆𝑖 = jumlah varians skor tiap-tiap item
𝑆𝑡 = varians total
K = jumlah item
Analisis Instrumen Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematika Untuk Siswa SMP Pada Materi Fungsi Dan Relasi,
Rena Revita, Annisah Kurniati, Lies Andriani 13
Tabel 1
𝐵𝐴 𝐵
D= 𝐽𝐴
- 𝐽 𝐵 = PA - PB
𝐵
Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Berikut ini adalah tabel Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda soal menurut Ali Hamzah (2014).
14 Jurnal Cendekia: Pendidikan Matematika, Volume 2, No. 2, Agustus 2018, hal. 8 – 19
Tabel 2
Nilai DP Interpretasi
DP ≤ 0,00 Sangat Jelek
0,00 < DP≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP≤ 0,70 Baik
0,70 < DP≤ 1,00 Baik Sekali
Keterangan:
D = Indeks kesukaran soal
Ba = Jumlah yang menjawab benar soal tersebut dari kelompok atas
Bb = Jumlah yang menjawab benar soal tersebut dari kelompok bawah
Ja = Jumlah lembar jawaban kelompok atas
Jb = jumlah lembar jawaban kelompok bawah
B = Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut ini adalah tabel Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran menurut Ali Hamzah (2014).
Tabel 3
Klasifikasi Interpretasi Tingkat Kesukaran
Nilai Tk Interpretasi
P = 0,00 Sangat Sukar
0,00 < P ≤ 0,30 Sukar
0,30 < P ≤ 0,70 Sedang
0,70 < P ≤ 1,00 Mudah
P= 1,00 Sangat Mudah
Analisis Instrumen Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematika Untuk Siswa SMP Pada Materi Fungsi Dan Relasi,
Rena Revita, Annisah Kurniati, Lies Andriani 15
Soal tes yang disiapkan untuk tes akhir adalah soal yang berkaitan dengan kemampuan
komunikasi matematika. Komunikasi matematika merupakan suatu proses penyampaian atau
pertukaran informasi secara lisan maupun tulisan yang terjadi dalam hubungan di lingkungan kelas,
dimana pesan yang disampaikan maupun yang diterima adalah pesan yang berisi materi pelajaran
matematika yang dipelajari siswa, baik itu berupa fakta, konsep, rumus, ataupun teknik dalam
penyelesaian suatu masalah matematika. Dalam proses komunikasi tersebut pihak-pihak yang terlibat
adalah guru dan peserta didik.
Tercapainya tujuan pembelajaran matematika dalam hal ini adalah kemampuan komunikasi
matematika ditandai dengan terpenuhinya indikator-indikator yang menjadi tolak ukur seorang peserta
didik mampu berkomunikasi dengan baik dalam proses pembelajaran matematika. Sebagaimana yang
disebutkan oleh Karunia Eka Lestari dan Mohammad Ridwan Yudhanegara (2017:83), komunikasi
matematis memiliki indikator yaitu : a) menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam
ide matematika; b) menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan dengan
benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; c) menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa
matematika; d) mendengarkan, diskusi dan menulis tentang matematika; e) membaca dengan
pemaham suatu presentasi matematika tertulis; f) menyusun pertanyaan matematika yang relevan
dengan situasi masalah; g) membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan
generalisasi.
Berdasarkan indikator tersebut dalam penelitian ini peneliti akan membahas
kemampuan komunikasi matematika secara tertulis dan dikatakan baik apabila memenuhi
indikator sebagai berikut: a) Kemampuan menggambar (drawing), meliputi kemampuan siswa
dalam mengungkapkan ide-ide dalam bentuk grafik, gambar, maupun diagram; b) Kemampuan
menulis (written Text), meliputi kemampuan memberikan penjelasan dan alasan secara
matematika dengan bahasa matematika yang benar dan mudah dipahami; c) Kemampuan
mengekspresikan matematika (mathematical expression), meliputi kemampuan membuat
permodelan matematika. Indikator-indikator tersebut diukur dengan menggunakan rubrik
penilaian sebagai berikut :
16 Jurnal Cendekia: Pendidikan Matematika, Volume 2, No. 2, Agustus 2018, hal. 8 – 19
Tabel 4
Tabel 5
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil tes akhir peserta didik, diperoleh hasil bahwa
keenam soal kemampuan komunikasi matematika peserta didik berada pada kategori valid dengan
nilai T hitung lebih besar dari nilai T tabel.
Berdasarkan hasil analisis butir soal untuk uji daya beda, diperoleh 5 soal yang memiliki daya
pembeda yang baik, yaitu untuk soal nomor 1 memiliki nilai daya beda 0,65 dengan interpretasi baik.
18 Jurnal Cendekia: Pendidikan Matematika, Volume 2, No. 2, Agustus 2018, hal. 8 – 19
Soal nomor 2 memiliki nilai daya beda 0,67 dengan interpretasi baik. kemudian untuk soal nomor 3
dan nomor 4 memperoleh nilai daya beda yaitu 0,65 dan 0,55 dengan interpretasi baik. begitu juga
untuk soal nomor 6 memperoleh nilai daya beda 0,45 dengan interpretasi baik. Sedangkan satu soal
hanya memiliki interpretasi daya beda cukup baik, yaitu dengan dengan nilai daya beda hanya 0,25.
Berdasarkan tabel 7, dari 6 soal yang diberikan, terdapat 4 soal yang memiliki tingkat
kesukaran sedang. Hal tersebut terlihat dari nilai interpretasi yang diperoleh soal yang berada diantar
rentang 0,30 < P ≤ 0,70. Soal nomor 1 memperoleh nilai 0,675 dengan interpretasi sedang. Kemudian
untuk soal nomor 2 memperoleh nilai 0,667 dengan interpretasi sedang. Untuk soal nomor 3 hanya
memperoleh nilai 0,45 dengan interpretasi sedang. Terakhir untuk soal nomor 4 nilai yang diperoleh
0,575 dengan interpretasi juga sedang. Kemudian dua soal kemampuan komunikasi lainnya
memperoleh tingkat kesukaran mudah, karena nilai interpretasi yang di peroleh berada pada rentang
0,70 < P ≤ 1,00. Terlihat dari soal nomor 5 yang memperoleh nilai 0,875 dengan interpretasi mudah
dan soal nomor 6 dengan nilai 0,775 dengan interpretasi mudah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis butir soal yang diperoleh dari uji coba soal terhadap 6 buah soal
kemampuan komunikasi matematika untuk materi relasi dan fungsi, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut, 1) dari segi validitas soal, diperoleh hasil analisis yang menyatakan bahwa keenam
soal kemampuan komunikasi matematika pada materi relasi dan fungsi yang telah diuji cobakan
dikategorikan valid. 2) dari segi reliabilitas soal, diperoleh hasil analisis nilai r 11 = 0,651531 lebih
besar dari nilai r tabel yaitu 0,444 sehingga dapat disimpulkan keenam soal kemampuan komunikasi
matematika yang diujicobakan sudah reliabel untuk dijadikan sebagai alat ukur hasil belajar peserta
didiki. 3) dari segi daya pembeda soal, diperoleh hasil analisis yaitu 5 soal dikatakan memiliki daya
Analisis Instrumen Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematika Untuk Siswa SMP Pada Materi Fungsi Dan Relasi,
Rena Revita, Annisah Kurniati, Lies Andriani 19
pembeda soal yang baik, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 6, sedangkan untuk soal nomor 5 dikatakan
memiliki daya pembeda soal cukup baik. 4) dari segi tingkat kesukaran soal, berdasarkan hasil
analisis diperoleh kesimpulah bahwa 4 dari 6 soal memiliki tingkat kesukarang sedang, yaitu untuk
soal nomor 1,2,3,dan 4. Sedangkan untuk soal nomor 5 dan 6 diklasifikasikan sebagai soal yang
memiliki tingkat kesukaran soal yang mudah.
DAFTAR PUSTAKA