Identifikasi Biokimia Dan Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat Limbah Sayur Bayam
Identifikasi Biokimia Dan Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat Limbah Sayur Bayam
Identifikasi Biokimia Dan Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat Limbah Sayur Bayam
1, April 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mf.v16i1.1369
ABSTRACT
Lactic acid bacteria (LAB) works in carbohydrate metabolism to fight against pathogenic bacteria
through peptide compounds. It can be obtained from vegetables containing carbohydrates and produces
organic acid metabolites, hydrogen peroxide, and bacteriocin with antimicrobial properties. These
antimicrobial compounds inhibit the growth of gram-positive and gram-negative bacteria, including the
pathogenic and spoilage. This study determines the antibacterial activity of LAB isolates from spinach
vegetable waste using the pour method. The biochemical testing includes TSIA, Indol, MR_VP, motility, and
temperature and salt resistance tests. Furthermore, activity testing uses the disc diffusion method with Mueller
Hinton Agar media against Basillus subtilis Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcus
epidermidis, Streptococcus mutans, Salmonella thypimurium, and Propionibacterium acnes. Preparation of
the test sample was carried out by inoculating the LAB isolate stock for 1x24 hours at 37 ° C. The results of
biochemical identification showed the isolates fermented glucose and were negative in the indole and VP
testing. Also, it was positive in MR testing, which was marked by acidic pH, non-motile nature, active at 37 °
C, and resistant to several salt concentrations. The antibacterial activity based on univariate analysis showed
differences in the activity of each test bacteria. There was a significant difference between isolates A to B, D,
and positive control. The isolates obtained included the LAB group from the Lactobacillaceae family, genus
Lactobacillus sp. The best activity was shown in isolate A with a broad spectrum.
Keywords: identification, biochemistry, lactic acid bacteria, antibacterial, spinach, isolates A, B, and D.
ABSTRAK
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri pembentuk asam laktat dalam metabolisme
karbohidrat. BAL mempunyai peranan penting untuk melawan bakteri patogen melalui senyawa peptida.
BAL dapat diperoleh dari sayuran yang mengandung karbohidrat. BAL ini mampu menghasilkan metabolit
asam organik, hidrogen peroksida, dan bakteriosin yang bersifat sebagai antimikroba. Senyawa antimikroba
ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif, termasuk bakteri patogen dan
bakteri pembusuk Tujuan penelitian mengidentifikasi secara biokimia dan menentukan aktivitas antibakteri
isolat BAL dari limbah sayur Bayam. Metode isolasi BAL menggunakan metode tuang, pengujian biokimia
meliputi uji TSIA, Indol, MR_VP, motilitas, ketahanan suhu dan ketahanan garam. Sedangkan pengujian
aktivitas menggunakan metode disc diffution agar menggunakan media Mueller Hinton Agar terhadap bakteri
Basillus subtilis Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mutans,
Salmonella thypimurium, dan Propionibacterium acnes. Penyiapan sampel uji dilakukan dengan
menginokulasi stok isolat BAL selama 1x24 jam pada suhu 37 °C. Hasil identifikasi biokimia menunjukkan
bahwa isolat BAL mampu memfermentasi glukosa, negatif pada pengujian indol dan VP , positif pada
pengujian MR di tandai dengan diperolehnya pH asam, bersifat non motil, hidup pada suhu 37°C, serta tahan
terhadap beberapa konsentrasi garam. Hasil pengujian aktivitas antibateri berdasarkan analisis univariate
menunjukkan perbedaan aktivitas dari masing-masing bakteri uji menunjukkan perbedaan sigifikan antara
27
isolat A terhadap isolat B, D dan Kontrol positif. Kesimpulan isolat yang diperoleh termasuk kelompok BAL
dari famili Lactobacillaceae, genus Lactobacillus sp dan aktivitas terbaik di tunjukkan pada isolat A dan
bersifat spectrum luas.
Kata kunci : identifikasi, biokimia, bakteri asam laktat, antibakteri, Bayam, isolat A, B,dan D.
28
Peremajaan sampel uji
Bahan uji stok isolat bayam Pengujian ketahanan garam
diinokulasikan pada medium MHA dan Isolat bakteri diinokulasi ke dalam media
selanjutnya diinkubasi pada suhu 37°C selama MRS broth dengan konsentrasi NaCl 5% ; 6,5%
1x24 jam. dan 10%. Kemudian biakan diinkubasi pada suhu
37oC selama 7 hari. Pertumbuhan bakteri ditandai
Pengujian biokimia (Cappuccino and dengan adanya kekeruhan padamedia.
Sherman, 2014)
Pengujian TSIA Pembuatan kultur uji
Isolat bakteri diinokulasikan pada media Isolat yang sudah diremajakan dikultur
TSIA dengan cara ditusuk tegakluruspada bagian pada medium MRSB selama 2x24 jam pada suhu
butt dan carazigzag padabagian slant. Kemudian 37 °C. Kultur cair disentrifugasi dengan kecepatan
biakan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam 10.000 RPM (Rotary per Minute) pada suhu 4°C
dan diamati perubahan warna media. Apabila selama 15 menit. Filtrat dinetralkan hingga pH 7,0
pada bagian slant media berwarna merah dan butt menggunakan pH meter dengan menambahkan
berwarna kuning, maka bakteri mampu larutan NaOH 1 N. Filtrat disterilkan dengan filter
memfermentasi glukosa. Apabila pada bagian bakteri berdiameter 0,22 μm ke dalam tabung
slant dan butt media berwarna kuning, maka steril untuk memperoleh supernatan
bakteri mampu memfermentasi glukosa, laktosa antibakteri(Sari, Apridamayanti and Octaviani,
dansukrosa. 2018).
Pengujian Indol Pengujian Biuret
Isolat bakteri diinokulasi ke dalam media Supernatan sebanyak 1 mL ditambahkan
SIM dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu dengan 1 mL NaOH 2,5 M kemudian di
37ºC. Pengamatan hasil uji indol dilakukan homogenkan. Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M
dengan menambahkan 10 tetes reagen Kovac’s. lalu dihomogenkan sampai berwarna ungu untuk
Uji positif ditandai dengan terbentuknya lapisan melihat apakah positif menganfung protein
berwarna merah di bagian atas biakan. (Bintang, 2010)
Pengujian motilitas Pengujian aktivitas antibakteri
Uji motilitas dilakukan dengan Medium MHA sebanyak 20 ml
menusukkan satu koloni isolat bakteri ke dalam dimasukkan kedalam beberapa cawan petri
media SIM kemudian diinkubasi selama 48 jam dibiarkan hingga memadat. Selanjutnya
pada suhu 37oC. Pertumbuhan bakteri di sekitar digoreskan masing-masing bakteri uji yakni
tusukan menunjukkan hasil uji negatif. Basillus subtilis, Escherichia coli,
Pertumbuhan bakteri yang menyebar pada media Stapylococcus aureus, Stapylococcus
menunjukkan hasil uji positif. epidermidis, Salmonella thypimurium,
Pengujian MR-VP Streptococcus mutans, dan Propionibacterium
Isolat bakteri diinokulasi ke dalam media acnes. Setelah itu diambil supernatan
MR-VP dan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 48 sebanyak 20 mikroliter dan diteteskan pada
jam. Pengamatan uji MR dilakukan dengan paper disk kosong. Paperdisk selanjutnya di
menambahkan tiga tetes reagen MR ke dalam letakkan secara teratur diatas media MHA
media. Uji positif yang telah mengandung mikroba uji dan
ditandaidenganperubahanwarnamediamenjadimer diinkubasi pada 37˚C selama 24 jam.
ah,artinya terbentuk asam. Uji VP dilakukan Diameter zona hambat diukur untuk
dengan menambahkan tiga tetes KOH 3% dan menentukan aktivitas antibakteri bahan uji.
lima tetes alfanaftol, lalu dikocok selama 30detik.
Pengolahan dan analisis data
Pengujian ketahanan suhu Data pengujian biokimia di analisis
Isolat bakteri diinokulasi ke dalam media berdasarkan Bergey’s Manual of Determinative
MRS broth dan diinkubasi pada suhu 5oC dan Bacteriology dan data pengujian aktivitas
antibakteri diolah dengan SPSS analisis univariat
37oC. Pertumbuhan bakteri ditandai dengan dan LSD.
adanya kekeruhan pada media.
29
HASIL
Tabel 1. Hasil pengujian biokimia
Pengujian Biokimia
Isolat Ketahanan suhu Ketahanan garam
Motilitas Indol TSIA MR VP
5°C 37°C 5% 6,5% 10%
A - - y/y + - - + + + +
B +/H - y/y + - - + + + +
C - - y/y + - - + + + +
D - - y/y + - - + + + +
E - - y/y + - - + + + +
Menurut Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology dari hasil identifikasi biokimia tersebut
diduga bahwa isolat yang diperoleh termasuk kelompok BAL dari famili Lactobacillaceae, genus
Lactobacillus sp.
Sedangkan hasil analisis data tidak mampu menggunakan asam amino triptofan
menunjukkan one way anavadi perolah nilai sebagai energiselnya(Lay, 1994).
p=0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh jenis Pengamatan uji TSIA dilakukan
isolatterhadap daya hambat pertumbuhan bakteri berdasarkan perbedaan pola fermentasi
uji . hasil pengujian LSD menunukkan perbedaan karbohidrat. Pola fermentasi yang dihasilkan
antara isolat yang berbeda sigbifikan ditunjukkan diantaranya, isolat BAL yang memfermentasi
pada isolat A terhadap Isolat B (p=0,05), isolat A glukosa yang ditandai dengan pembentukan warna
terhadap isolat B (p=0,027) dan isolat A terhadap merah pada slant dan kuning pada butt.
kontrol positif (p=0,000) Organisme ini cenderung menguraikan glukosa
terlebih dahulu karena substrat ini berada dalam
PEMBAHASAN konsentrasi yang kecil. Sedangkan isolat BAL
Pada pengujian motilitas terlihat rata-rata yang dapat memfermentasi glukosa, laktosa dan
isolat yang diisolasi merupakan non motil kecuali sukrosa yang ditandai dengan pembentukan warna
isolat B yang bersifat motil dan menghasilkan kuning pada slant dan butt. Karena berada dalam
H2S/pengendapan berwarna hitam. Menurut konsentrasi yang lebih tinggi, senyawa ini
Gappucino J dan Sherman N , 2014 jika hidrogen berperan sebagai substrat untuk aktivitas
sulfida diproduksi maka warna hitam akan fermentasi dengan mempertahankan reaksi asam
terbentuk pada media. baik pada permukaan maupun pada dasar media.
Pada pengujian indol menunjukkan rata- Isolat BAL lainnya positif MR karena
rata isolat tidak terbentuk indol yang ditandai isolat berada pada kisaran pH 4, yang ditandai
dengan warna merah dibagian permukaan agar, dengan terbentuknya warna merah saat penambah
dengan demikian isolat BAL yang telah diisolasi indikator. Sedangkan menurut (Cappuccino and
Sherman, 2014)uji Voges-Proskauer dilakukan
30
untuk menentukan kemampuan beberapa Terhambatnya pertumbuhan mikroba uji pada
organisme membentuk produk akhir non-asam hasil yang diperoleh menurut penelitian yang telah
atau netral dari asam-asam organik yang dilakukan oleh(Yuni and Sari, 2003), bahwa
dihasilkan dari metabolism glukosa. Hasil uji V metabolit yang terdapat pada bakteri asam laktat
Pterhadapisolat BAL yang diperoleh yaitu negatif berdifusi pada media pertumbuhannya dengan
VP karena tidak terbentuknya perubahan warna tingkat kemampuan yang berbeda-beda,
saat penambahan pereaksi yang menandakan tergantung dari spesies bakteri asam laktat dan
organisme tidak membentuk produk akhir non- komposisi media pertumbuhan yang digunakan.
asam ataunetral. Bakteriosin yang dihasilkan oleh
Pada pengujian ketahanan suhu terlihat bakteri asam laktat merupakan substansi protein
isolat mampu bertahan atau tumbuh pada suhu yang memiliki berat molekul yang kecil dan dapat
37°C karena terjadi kekeruhan pada media yang berperan sebagai bakteriosida. Bakteriosin pada
menandakan bahwa bakteri dapat tumbuh. bakteri asam laktat banyak digunakan dalam
produk fermentasi karena dapat menghambat
Sedangkan pada suhu 5°C isolat tidak mengalami pertumbuhan bakteri patogen (Ogunbanwo, Sanni
pertumbuhan karena tidak terjadinya kekeruhan and Onilude, 2003).
pada media. Menurut Khalid ,2011 suhu optimum
bagi pertumbuhan BAL adalah 10°-45°C. KESIMPULAN
Pada pengujian ketahanan garam dengan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
konsentrasi garam 5%, 6.5% dan 10% diperoleh statistik maka disimpulkan bahwa
hasil positif, dimana isolat BAL yang diperoleh 1. Isolat BAL limbah sayur bayam termasuk
dapat tumbuh dengan tanda terjadinya kekeruhan dalam Famili Lactobacillaceae, genus
pada media setelah diinkubasi. Lactobacillus sp
Dari hasil tabel 2 menunjukkan 2. Aktivitas terbaik di tunjukkan pada isolat A
bahwa semua isolat bakteri asam laktat limbah dan bersifat spectrum luas
sayur bayam memiliki aktivitas antibakteri
terhadap masing-masing bakteri uji. Rata-rata SARAN
diameter zona untuk masing-masing isolat Untuk pengembangan disarankan untuk
berkisar antara 7,1-7,8 mm untuk bakteri Basillus penelitian karakterisasi bakteriosin menentukan
subtilis, 8,1-10,28 mm untuk bakteri Escherichia kadarnya.
coli, 7,35-10,22 mm untuk Staphylococcus
aureus, 8,71-9,21 mm untuk bakteri UCAPAN TERIMA KASIH
Staphylococcus epidermidis, 8,26-8,93 mm untuk 1. Terima kasih kepada pihak KEMENRISTEK
bakteri Salmonella thypimurium, 9,1 – 15,6 mm DIKTI yang telah memerikan fasilitas berupa
untuk bakteri Streptococcus mutans dan 8,2- 11,1 dana untuk melaksanakan penelitian ini.
untuk bakteri Propionobacterium acnes. 2. Terima kasih kepada pihak Laboratorium
berdasarkan klasifikasi yang dikemukanan oleh Mikrobiologi dan Penelitian Sekolah
David dan Stout.1971 maka diameter zona hambat Tinggi Ilmu Farmasi Makassar yang telah
tergolong kategori sedang (5-10 mm) dan kuat memberikan fasilitas untuk melaksanakan
(10-20 mm). Aktivitas yang dihasilkan diduga penelitian ini.
karena adanya kandungan bakteriosin pada isolat
BAL Bayam. Hal ini sejalan dengan hasil
pengujian kualitatif menggunakan metode biuret DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan hasil positif mengandung protein,
Bintang, M. (2010) Biokimia.
Menurut (Kusmiati, 2002)bahwa
beberapa jenis bakteriosin dari bakteri asam laktat Cappuccino, J. G. and Sherman, N. (2014)
bersifat spektrum luas dan memiliki aktivitas Manual Laboratorium MiKrobiologi. 8th
penghambatan terhadap pertumbuhan beberapa edn. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
bakteri patogen.Zona bening yang terbentuk pada EGC.
uji antibakteri terlihat zona bening dengan batas
Emmawati, A. et al. (2015) ‘Karakterisasi Isolat
tepi lingkaran yang jelas dan tegas hal ini
Bakteri Asam Laktat Dari Mandai Yang
disebabkan karena adanya aktivitas bakteriosin,
Berpotensi Sebagai Probiotik, Jurnal
inactivation yang artinya satu bakteriosin akan
membunuh satu sel bakteri indikator. Agritech, 35(02), p. 146. doi:
31
10.22146/agritech.9400. produced by Lactobacillus plantarum F1
and Lactobacillus brevis OG1’, African
Korhonen, J. (2010) Antibiotic Resistance of
Journal of Biotechnology, 2(8), pp. 223–
Lactic Acid Bacteria. Dissertation in
235. doi: 10.5897/ajb2003.000-1045.
Forestry and Natural Sciences ISBN: 978-
952-61-0097-5. Eastern Finland: Sari, R., Apridamayanti, P. and Octaviani, M.
Publications of the University of Eastern (2018) ‘Optimasi Aktivitas Bakteriosin
Finland. yang Dihasilkan oleh Bakteri Lactobacillus
plantarum dari Minuman Ce Hun Tiau,
Kursia, S. et al. (2019) ‘Optimasi produksi bakteri
5(1), pp. 1–6.
asam laktat dari limbah sayuran hijau’, in,
pp. 1–4. Sasmita et al. (2018) ‘Isolasi Dan Identifikasi
Bakteri Asam Laktat Dari Liur Basa
Kusmiati (2002) ‘Aktivitas bakteriosin dari
(Limbah Sayur Bayam Dan Sawi)’, As-
bakteri Leuconostoc mesenteroides Pbac1
Syifaa Jurnal Farmasi, 10(2), pp. 141–151.
pada berbagai media’, Pusat Penelitian
Bioteknologi LIPI Universitas Indonesia Wedajo, B. (2015) ‘Lactic Acid Bacteria:
Fakultas Matematikan dan Ilmu Benefits, Selection Criteria and Probiotic
Pengetahuan, 6(1), pp. 1–7. Potential in Fermented Food’, Journal of
Probiotics & Health, 03(02). doi:
Lay, B. (1994) Analisis Mikroba di Laboratorium.
10.4172/2329-8901.1000129.
Jakarta: PT. Raja Grafika Persada.
Yuni and Sari, N. M. (2003) ‘Isolasi,
Nasution, F. S. (2012) ‘Identifikasi Dan
Karakterisasi, Dan Identifikasi Dna
Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Pada
Bakteri Asam Laktat (Bal) Yang Berpotensi
Kotoran Ayam Broiler Sebagai Agensi
Sebagai Antimikroba Dari Fermentasi
Probiotik’, Digital Repository Universitas
Markisa Kuning (Passiflora edulis var.
Negeri Medan. Available at:
flavicarpa)’, 21(6), pp. 465–499. Available
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/10255.
at:
Ogunbanwo, S. T., Sanni, A. I. and Onilude, A. A. http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/8203.
(2003) ‘Characterization of bacteriocin
32