Jurnal Hutan Lestari (2019) Vol. 7 (2) : 746 - 751
Jurnal Hutan Lestari (2019) Vol. 7 (2) : 746 - 751
Jurnal Hutan Lestari (2019) Vol. 7 (2) : 746 - 751
Abstract
The purpose of this study was to describe the stomata found in pulai, mahang, saga, white meranti
and ketapang plants in the green space area. This study uses a descriptive method to describe
stomatal characteristics such as stomatal type, stomata size and number of stomata in perennials,
mahang, saga, ketapang and white meranti. The study was conducted in two green open areas,
namely the Untara Sylva Arboretum and in the public green open area. Length of stomata
observation for 2 weeks. Overall the results of the observations obtained 4 (four) types of stomata
that are the same in the two regions. The types of stomata are anisocytic in Pulai (Alstonia
scholaris), anomosytic in mahang (Macaranga pruinosa), parasitic in saga (Adenanthera
pavonina), pickled on white meranti (Shorea bracteolata), anisocytic on ketapang (Terminalia
cattapa). In the Sylva Arboretum area, Untan, plant origin has a stomata number of 15 with
stomata size of 14.1 μm, stomatal hole 8.03 μm and neighboring cells 14.7 μm. In the green open
space area of the plant, there were ketapang plants had 35 stomata with a stomata size of 16.03
μm, a stomata hole of 8.03 and a neighboring cell of 6.57. the stomata structure shows that the
leaves found in the arboretum region have large stomata while the outside of the general green
open space has a small stomata. Different conditions of light and temperature greatly influence
the variation in numbers on the size of the stomata, stomatal holes and neighboring cells. The
farther the distance between plants and crowded places the more the size of the stomata
decreases.
Keywords: green open space, number of stomata, stomatal types, trees
746
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (2) : 746 – 751
fungsi, bentuk, ukuran dan susunan sel- dapat mempengaruhi stomata pada
sel epidermis tidaklah sama atau berbeda tumbuhan didominasi oleh radiasi
pada berbagai jenis tumbuhan, demikian matahari, suhu dan temperatur. Sampai
juga dengan bentuk atau tipe stomata . saat ini belum diketahui variasi stomata
Stomata memiliki beberapa tipe pada beberapa jenis tumbuhan yang
yang dapat mempengaruhi terjadinya terdapat di Arboretum Sylva Indonesia
proses transpirasi ataupun proses keluar Universitas Tanjungpura dan RTH
masuknya gas ataupun air dari umum. Tujuan dari penelitian ini adalah
lingkungan ke dalam sel (Khoiroh dkk, untuk mendeskripsikan karakteristik
2014). Jika dibedakan berdasarkan letak stomata tipe-tipe stomata yang terdapat
penebalan pada sel penutupnya dibagi pada tanaman pulai, mahang, saga,
menjadi beberapa jenis, yaitu tipe meranti putih dan ketapang di Kawasan
amaryllidaceae, helleborus, dan Ruang Terbuka Hijau.
graminea. RTH seperti Arboretum Sylva METODE PENELITIAN
Indonesia Universitas Tanjungpura Kota Penelitian dilaksanakan pada
Pontianak merupakan kawasan kawasan RTH yaitu di Arboretum Sylva
pelestarian plasama nutfah di Universitas Tanjungpura Pontianak dan
Kalimantan Barat, yang dibangun Ruang Terbuka Hijau umum. Setelah
dengan tujuan sebagai tempat pengambilan sampel daun pada 2
pengembangan keanekaragaman hayati, kawasan tersebut daun diamati di
serta untuk pengembangan hutan kota, Laboratorium Silvikultur Fakultas
untuk sarana rekreasi dan hiburan bagi Kehutanan Untan. Waktu penelitian
masyarakat. Arboretum ini mempunyai dilakukan selama lebih kurang 3 (Tiga)
fungsi utamasebagai kawasan konservasi bulan.
jenis-jenis flora endemik Kalimantan Prosedur Penelitian
Barat. Beberapa flora di kawasan ini Tahapan persiapan
seperti tanaman pulai, mahang, saga, Kegiatan awal yang dilakukan yaitu
meranti putih dan ketapang. survei lapangan dimana untuk
Stomata merupakan salah satu menentukan lokasi pengamatan lokasi
bagian dari organ daun yang umumnya yang dipilih adalah tempat tumbuh
berada di jaringan epidermis baik tanaman pulai, mahang, saga, ketapang
epidermis atas ataupun epidermis bawah. dan meranti putih di 2 kawasan RTH tiap
Posisi stomata antara daun yang satu kawasan diambil 1 (satu) sampel pohon.
dengan daun yang lainnya tidak sama. Selain itu persiapan peralatan juga
Hal ini disebabkan karena perbedaan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan
luas permukaan daun pada tanaman, berupa pengamatan serta pengambilan
penutupan stomata, jumlah dan ukuran sampel daun di lapangan.
stomata, perbedaan bentuk stomata, Pengambilan Sampel Daun
jumlah daun, kerapatan stomata dan Pengambilan sampel dilakukan pada
perilaku stomata. Faktor eksternal yang pagi hari jam sekitar jam 09.00. Sampel
747
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (2) : 746 – 751
748
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (2) : 746 – 751
Pada Tabel 1 menjelaskan tentang jumlah yang dirata-rata kan dengan ciri
karakteristik stomata pada kawasan RTH sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel
Pada pulai tipe ini di tunjukkan dengan yang sama bentuk dan ukurannya dari sel
sebaran stomata yang berada di atas epidermis lainnya. Pada tanaman
permukaan daun. stomata dikelilingi tiga mahang memiliki ukuran stomata 2,71
sel tetangga yang dirata-ratakan sama μm, lobang stomata 1,17 μm dan sel
besar. Pada daun pulai memiliki ukuran tetangga 1,32 μm .Pengamatan hasil
stomata 14,1 μm, lobang stomata stomata pada daun mahang yang diamati
8,03μm dan sel tetangga 14,7 μm. juga perlu dilakukan secara berulang kali
Menurut Faiza Khan et.al. (2014) bahwa di sebabkan daun yang sangat tipis dan
karakteristik ini menyatakan bahwa tipe terdapat banyak serat.Stomata yang
stomata pada pulai adalah tipe aninositik. terdapat pada daun yang diamati ini tidak
Stomata yang terdapat pada pulai di banyak, lebarnya daun mahang hanya
kawasan arboretum sylva untan diambil sampel daunnya yang sedikit
didapatkan hasil stomata yag sedikit. untuk melihat tipe stomata yang terdapat
Jumlah stomata yang sedikit dapat pada tanaman mahang.
dipengaruhi oleh faktor seperti ukuran Pada saga tipe ini ditunjukkan
daun, tebal tipisnya daun, banyak dengan debaran stomata yang memiliki
sedikitnya bulu pada permukaan bulu yang dikelilingi oleh 2 sel tetangga.
pada permukaan daun (Dwidjoseputro Dinding bersama dari kedua tetangga
1994). Tebal daun juga mempengaruhi tegak lurus terhadap sumbu pajang sel
dalam pembuatan preparat ditambah penutup serta celah. Pada tanaman saga
denganjenis daunnya yang bergetah dan memiliki ukuran stomata 2,68 μm,
dilakukan berulang kali untuk lobang stomata μm dan sel tetangga 1,41
mendapatkan tipe stomata pada tanaman μm. Stomata yang terdapat pada tanaman
ini. saga yang diamati itu banyak, dilihat dari
Pada mahang tipe ini ditunjukkan hasil preparat yang diamati.
dengan sebaran stomata yang dengan Mendapatkan stomata pada saga tidak
749
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (2) : 746 – 751
terlalu sulit karena daun yang tidak umum menunjukkan bahwa adanya
seperti pada daun mahang. variasi angka pada ukuran stomata.
Pada tanaman meranti putih di Keadaan cahaya dan suhu yang berbeda
tunjukkan sebaran stomata yang sangat pengaruhi adanya variasi angka
memiliki tipe stomata yang memiliki tipe pada ukuran stomata.. Terlihat dari
stomata parasitik yang ditandai dengan stomata yang berada di kawasan
satu atau lebih sel tetangga serta sumbu arboretum dan umum menunjukkan
membujurnya sejajar dengan sumbu sel bahwa lebih besar ukuran stomata
pejanga yang hasilnya di rata-ratakan. dibandingkan di kawasan ruang terbuka
Pada tanaman meranti putih ukuran hijau. Lingkungan dapat berperan
stomata 20,6 μm, lobang stomata 9,21 penting dalam menentukan jumlah
μm dan sel tetangga 7,36 μm. Stomata stomata. Selain faktor lingkungan seperti
yang diamati pada tanaman ini terdapat intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban
banyak stomata. Tanaman ketapang udara, banyaknya stomata yang
memiliki ukuran stomata 13,3 μm, membuka juga di pengaruhi dengan
lobang stomata 6,75 μm dan sel tetangga tingkat vegetasi dan kerapatan tanaman
6,42 μm. Dari hasil pengamatan daun tersebut. Intensitas cahaya merupakan
yang diamati jumlah stomatnya banyak, salah satu faktor lingkungan yang
dikarenakan lebarnya daun pada mempengaruhi luas permukaan daun,
tanaman ketapang. jumlah dan ukuran stomata menurut
Pada RTH umum memiliki tipe Marpaung et al., (2013) Wahyuningsih
stomata yang sama dengan kawasan et al. (2006) menyatakan bahwa daun
arboretum hanya saja yang pada tumbuhan yang terpapar cahaya
membedaakannya ukuran stomata, dengan intensitas tinggimempunyai
lobang stomata dan sel tetangga , dapat stomata lebih kecil serta jumlahnya
dilihat di table 1 bahwa pada tanaman banyak dibandingkan dengan yang
pulai ukuran stomata 2,83 μm, lobang tumbuh ditempat naungan dan lembab.
stomata 1,65 μm dan sel tetangga 1,25 Selain itu, jumlah dan ukuran stomata
μm. Pada tanaman mahang ukuran juga dipengaruhi tempat tanaman
stomata 1,56 μm, lobang stomata 0,86 tumbuh menurut Tambaru (2013).
μm dan sel tetangga 1,17 μm. Tanaman Pernyataan ini di dukung oleh
saga memiliki ukuran stomata 2,46μm, Padmaningrum et al. (2014) bahwa
lobang stomata 1,37 μm dan sel tetangga tanaman teratai tidak cocok ditanam di
1,78. Meranti putih ukuran stomata 6,23 lokasi tercemar karena secara fisiologi
μm, lobang stomata 3,4 μm dan sel tidak mampu mengabsorbsi
tetangga 3,94. Pada tanaman ketapang karbondioksida secara optimum dan
ukuran stomata 16,03 μm, lobang tidak tahan terhadap pencemaran air.
stomata 8,03 dan sel tetangga 6,57. Jumlah dan ukuran stomata juga
Karakteristik stomata pada kawasan dipengaruhi aktivitas meristematik yang
arboretum dan ruang terbuka hijau
750
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (2) : 746 – 751
751