Hubungan Pengetahuan Dan Sosial Budaya Terhadap Motivasi Ibu Mengikuti Imunisasi Wilayah Kerja Puskesmas Tambang
Hubungan Pengetahuan Dan Sosial Budaya Terhadap Motivasi Ibu Mengikuti Imunisasi Wilayah Kerja Puskesmas Tambang
Hubungan Pengetahuan Dan Sosial Budaya Terhadap Motivasi Ibu Mengikuti Imunisasi Wilayah Kerja Puskesmas Tambang
ABSTRACT
The incidence of measles in Indonesia is increasing every year from year to year. Rubella is a public
health problem that requires effective prevention. Surveillance data for the past 5 years shows that
70% of Rubella cases occur in the age group <15 years. To realize the highest degree of public
health, efforts to prevent disease through immunization are needed. The purpose of this study was to
determine the relationship of knowledge and socio-culture to mothers' motivation to follow MR
immunization. This type of research is quantitative with cross sectional design. This research was
conducted on October 8 to October 22 in 2019 with a total sample of 95 people with systematic
random sampling technique. The study population was all mothers with children aged 9 months to 6
years in the village of Tarai Bangun. Data collection techniques using a questionnaire. Analysis of the
data used univariate and bivariate analysis with Chi Square test. The results showed that there was a
significant relationship between mother's knowledge of mother's motivation to follow MR
immunization with a value (p = 0,000), there was a significant relationship between socio-culture and
mother's motivation to follow MR immunization with a value (p = 0.003). It is recommended for
mothers who have children aged 9 months to 6 years to increase their knowledge by frequently
attending posyandu and counseling conducted by Puskesmas so that mothers can know the benefits of
immunization.
melalui batuk atau bersin. Diperkirakan 4.349 kasus (WHO, 2018). Pada tahun
lebih dari 20 juta orang di dunia terkena 2016 jumlah kasus rubella di Provinsi
measles dengan 2,6 juta kematian setiap Riau berdasarkan konfirmasi laboratorium
tahun dan sebagian besar adalah anak-anak di Provinsi Riau sebanyak 23 kasus
di bawah usia lima tahun sebelum (Kemenkes RI, 2017).
imunisasi ini dilakukan secara luas pada Data studi awal yang dilakukan oleh
tahun 1980. Pada tahun 2000 melalui peneliti melalui wawancara langsung pada
program imunisasi, Lebih dari satu miliar pemegang program imunisasi, cakupan
anak di negara-negara berisiko tinggi telah imunisasi measles rubella (MR) di Desa
divaksinasi sehingga pada tahun 2012 Tarai Bangun adalah 12,3 % dari total
kematian akibat measles telah mengalami keseluruhan target capaian yang dapat
penurunan sebesar 78% secara global dilihat pada tabel dibawah ini :
(Kemenkes RI, 2017). Angka kejadian Tabel 1 Data sasaran dan Pencapaian
measles di Indonesia setiap tahunnya Imunisasi MR
mengalami peningkatan dari tahun ke No Desa Sasaran Cakupan
9 Jumlah %
tahun. Pada tahun 2015 sebanyak 6.209 bulan-6
kasus, tahun 2016 sebanyak 7.204 kasus tahun
dan tahun 2017 sebanyak 11.389 kasus 1 Tambang 202 76 37,62
(WHO,2018) 2 Kuapan 611 118 19,31
Pada tahun 2016 jumlah kasus 3 Aursati 289 32 11,07
measles di Provinsi Riau sebanyak 114 4 Padang 195 98 50,26
Luas
kasus. Kejadian measles di Kabupaten 5 Gobah 204 89 43,63
Kampar pada tahun 2013 sebanyak 49 6 Terantang 248 149 60,08
kasus, pada tahun 2014 sebanyak 70 kasus, 7 Rimbo 1064 65 6,10
pada tahun 2015 sebanyak 101 kasus, dan Panjang
pada tahun 2016 ditemukan sebanyak 305 8 Kualu 2060 333 16,17
kasus measles dengan kasus terbesar 9 Parit 149 23 15,44
Baru
terdapat di Puskesmas Siak Hulu I 10 Teluk 156 41 26,28
sebanyak 76 kasus, Puskesmas Tambang Kenidai
sebanyak 58 kasus dan Puskesmas Tapung 11 Kemang 154 74 48,05
38 kasus (Profil Dinas Kesehatan Kampar Indah
2017) 12 Tarai 1838 226 12,3
Bangun
Rubella adalah penyakit akut dan
13 Kualu 468 206 44,02
ringan yang sering menginfeksi bayi dan Nenas
anak-anak serta dewasa muda yang rentan. 14 Sungai 346 83 23,99
Infeksi transplasenta sewaktu awal Pinang
kehamilan dapat mengakibatkan kematian 15 Pulau 275 62 22,55
janin dan sindrom rubella congenital Permai
16 Balam 161 82 50,93
(CRS) pada bayi yang dilahirkan. Rubella Jaya
merupakah salah satu masalah kesehatan 17 Palung 118 38 32,2
masyarakat yang memerlukan upaya Raya
pencegahan efektif. Data surveilans selama Sumber : Data Puskesmas Tambang (2018)
5 tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 Hal ini dikarenakan banyaknya ibu
tahun (Kemenkes RI, 2018). Kasus rubella yang menolak anaknya untuk
di Indonesia cenderung mengalami mendapatkan imunisasi MR. Angka ini
peningkatan dari tahun 2015 sampai tahun jauh dari standar keberhasilan suatu
2017. Pada tahun 2015 terdapat sebanyak program imunisasi dengan capaian
1.379 kasus rubella, tahun 2016 sebanyak minimal 95% penatalaksanaan (Kemenkes
1.170 kasus dan tahun 2017 sebanyak RI, 2017). Untuk mewujudkan derajat
tua, tapi sampai level pemimpin agama, balita, sedangkan motivasi ibu yang
bahkan para kepala daerah yang kurang baik dapat menyebabkan kegagalan
penduduknya mayoritas Muslim pun ikut dalam peningkatan status kesehatan balita
menyatakan penundaan terhadap dalam hal ini status imunisasi (Anonim,
kampanye MR. Hal ini disebabkan karena 2010c). Berdasarkan penelitian
kekhawatiran masyarakat terhadap bahan Tampemawa (2015) di Puskesmas
vaksin MR yang mengandung babi atau Ranotana Weru Kota Manado tentang
tidak halal (bertentangan dengan nilai hubungan motivasi ibu tentang imunisasi
agama) dan ada juga yang berpegang dengan status imunisasi anak usia 12-24
kepada teori konspirasi bahwa imunisasi bulan terdapat hubungan yang signifikan
merupakan buatan Zionist untuk antara motivasi ibu dengan status munisasi
melemahkan umat islam sehingga dasar dengan nilai p=0,000 (p>0,05)
masyarakat enggan suntik vaksin MR. sehingga ini dapat dinyatakan ada
Kedua tanggapan ini tentu tidak benar hubungan antara motivasi ibu dengan
karena tidak berdasarkan fakta medis dan status imunisasi dasar.
hujjah syar’iyah. Agama Islam amat Dari hasil penelusuran dan
menitikberatkan keselamatan dan wawancara yang dilakukan terhadap 6
kesejahteraan umat manusia seperti yang orang ibu yang berkunjung ke Puskesmas
termaktub dalam Maqasid Syari’ah Tambang, dari keenam ibu tersebut 4
(maksud dan tujuan syariat Islam). diantara tidak mengikuti anaknya untuk
Menurut sebagian ahli fikih bahwa diimunisasi MR dengan alasan ibu kurang
suatu penyakit perlu dihindari, dirawati, percaya terhadap imunisasi dan anaknya
dan diobati. Dalam konteks ini pencegahan akan sakit setelah diimunisasi, disamping
terhadap semua bentuk gejala yang dapat itu sebagian besar mereka percaya vaksin
merusak kesehatan dan hilangnya nyawa imunisasi terbuat dari bahan yang haram,
adalah menjadi pegangan dan keutamaan padahal Fatwa Majelis Ulama Indonesia
ajaran Islam (Ismail, 2014). Dengan 33 tahun 2018 imunisasi MR dibolehkan
demikian, generasi yang akan datang (mubah). Berdasarkan latar belakang
selalu sehat dan produktif dan para diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui
orangtua tidak mudah terpengaruh dengan hubungan pengetahuan dan sosial budaya
propaganda dan kampanye negatif yang terhadap motivasi ibu mengikuti imunisasi
sering digemakan oleh pihak yang anti- MR di Desa Tarai Bangun wilayah kerja
vaksin di media-media sosial. Puskesmas Tambang.
Menurut penelitian Juliana (2016) di
UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan METODE
Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur
tentang pengaruh kepercayaan dan Jenis penelitian yang digunakan
dukungan tokoh masyarakat dengan dalam penelitian ini adalah penelitian
pemberian imunisasi dasar lengkap. Hasil kuantitatif dengan menggunakan desain
penelitian menunjukkan bahwa dukungan penelitian cross sectional, yaitu
kepercayaan berpengaruh terhadap pengumpulan data dilakukan dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap pada melihat beberapa variabel secara
bayi dengan nilai p-value 0,00 (p<0,05). bersamaan atau dimana hubungan antara
Motivasi adalah dorongan dari dalam faktor risiko (independen) dengan faktor
diri seseorang yang menyebabkan efek (dependen) dilakukan pengukuran
seseorang tersebut melakukan kegiatan- variabel sekali dan sekaligus pada waktu
kegiatan tertentu guna mencapai suatu yang sama (Riyanto, 2011). Penelitian ini
tujuan (Notoatmodjo, 2010). Motivasi ibu dilakukan pada Juni sampai dengan Juli
yang baik mempunyai pengaruh besar 2019 di Desa Tarai Bangun Kecamatan
terhadap peningkatan status kesehatan Tambang. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua ibu yang mempunyai anak Tabel 3 Distribusi frekuensi pengetahuan
umur 9 bulan sampai 6 tahun di desa Tarai ibu di desa Tarai Bangun
Bangun wilayah kerja Puskesmas wilayah kerja Puskesmas
Tambang yaitu sebanyak 1.838 Orang. Tambang
Sampel penelitian ini adalah ibu yang Pengetahuan
memiliki anak usia 9 bulan – 6 tahun yang 1 Kurang 62 65,3
berjumlah 95 orang. 2 Baik 33 34,7
Total 95 100
HASIL
Berdasarkan hasil penelitian pada
Analisa univariat digunakan untuk tabel 3 diketahui bahwa dari 95 responden
menjabarkan secara deskriptif mengenai sebagian besar responden memiliki
distribusi frekuensi dan proporsi masing- pengetahuan kurang yaitu sebanyak 62
masing variabel yang diteliti, baik variabel orang (65,3%).
bebas maupun variabel terikat.
Tabel 4 Distribusi frekuensi sosial budaya
Tabel 2 Distribusi frekuensi karakteristik di desa Tarai Bangun wilayah
responden berdasarkan umur, kerja Puskesmas Tambang
pendidikan dan pekerjaan
responden di desa Tarai Bangun Sosial budaya
1 Tidak 36 37,9
wilayah kerja Puskesmas
mendukung
Tambang 2 Mendukung 59 62,1
Total 95 100
No Variabel Frekuensi Persentase
(n) (%)
Umur Berdasarkan hasil penelitian pada
1 18-40 tahun 87 91,6 tabel 4 diketahui bahwa dari 95 responden
(dewasa awal) sebagian besar responden memiliki sosial
2 41-60 tahun 8 8,4 budaya mendukung yaitu sebanyak 59
(dewasa madya) orang (62,1%).
Total 95 100
Pendidikan
1 Pendidikan 26 27,4 Tabel 5 Distribusi frekuensi motivasi ibu di
rendah desa Tarai Bangun wilayah kerja
2 Pendidikan 69 72,6 Puskesmas Tambang
tinggi
Total 95 100 Motivasi
Pekerjaan 1 Lemah 46 48,4
1 Bekerja 13 13,7 2 Kuat 49 51,6
2 Tidak bekerja 82 86,3 Total 95 100
Total 95 100
Berdasarkan hasil penelitian pada
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5 diketahui bahwa dari 95 responden
tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 95 sebagian besar responden memiliki
responden sebagian besar responden motivasi kuat yaitu sebanyak 49 orang
berada pada rentang umur dewasa awal (51,6%).
(18-40 tahun) yaitu sebanyak 87 orang
(91,6%), sebagian besar berpendidikan Analisa bivariat ini menggunakan uji
tinggi yaitu sebanyak 69 orang (72,6%), Chi-Square, sehingga dapat dilihat
sebagian besar tidak bekerja yaitu hubungan antara kedua variabel tersebut.
sebanyak 82 orang (86,3%). Hasil analisa disajikan pada tabel 4.5
berikut ini:
Tabel 6 Hubungan pengetahuan ibu terhadap motivasi ibu mengikuti imunisasi MR di desa
Tarai Bangun Wilayah kerja Puskesmas Tambang (n=95)
Tabel 7 Hubungan sosial budaya terhadap motivasi ibu mengikuti imunisasi MR di desa Tarai
Bangun wilayah kerja Puskesmas Tambang (n=95)
yang lemah dalam mengikuti imunisasi yang baik dari tenaga kesehatan dengan
MR hal ini disebabkan karena pengetahuan tokoh masyarakat/agama untuk melakukan
ibu yang kurang. 21 responden pendekatan kepada ibu dalam memberikan
berpendidikan rendah, 15 responden komunikasi, informasi dan edukasi tentang
mengatakan tidak perlu imunisasi anaknya pentingnya imunisasi. Bila suatu program
karena hanya membuang waktu saja, 5 kesehatan yang ingin dijalankan telah
responden mengatakan imunisasi MR akan didukung oleh tokoh masyarakat/agama,
menyebabkan anak menjadi sakit. 1 maka program itu akan berjalan dengan
responden mengatakan tidak tega vaksin baik.
yang berasal dari virus dilemahkan, Penelitian ini sejalan dengan
diinjeksi ke badan anaknya yang selama penelitian yang dilakukan oleh Juliana
ini tidak pernah mengalami sakit. pada tahun 2016 dengan judul pengaruh
Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai kepercayaan dan dukungan tokoh
p= 0,003 maka dapat disimpulkan ada masyarakat dengan pemberian imunisasi
hubungan yang signifikan antara sosial dasar lengkap di UPT Puskesmas Sungai
budaya terhadap motivasi ibu mengikuti Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten
imunisasi MR. Dari hasil analisis Aceh Timur. Data yang digunakan adalah
diperoleh pula nilai OR= 4,113 artinya ibu data primer dan sekunder. Data dianalisis
dengan sosial budaya mendukung secara univariat, bivariat menggunakan uji
mempunyai peluang 4,113 kali lebih besar Chi Square dan multivariat menggunakan
untuk memiliki motivasi kuat uji regresi logistik berganda (multiple
dibandingkan ibu dengan sosial budaya logistic regression test). Didapatkan hasil
tidak mendukung. bahwa dukungan kepercayaan berpengaruh
Sosial adalah cara tentang bagaimana terhadap pemberian imunisasi dasar
para individu saling berhubungan. Sosial lengkap pada bayi.
berasal dari kata ”socius” yang berarti
segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan KESIMPULAN
berkembang dalam kehidupan secara
bersama-sama. Jika di lihat dari asal Sebagian besar responden berada
katanya, Budaya atau kebudayaan berasal pada rentang umur dewasa awal (18-40
dari bahasa Sansekerta yaitu budhayah, tahun), sebagian besar berpendidikan
yang merupakan bentuk jamak dari budhi tinggi, sebagian besar tidak bekerja,
(budi atau akal) di artikan sebagai hal-hal sebagian besar memiliki pengetahuan
yang berkaitan dengan budi dan akal kurang, sebagian besar responden
manusia (Koentjoroningrat, 2009). memiliki sosial budaya mendukung, dan
Apabila pola pikir ibu-ibu tidak sebagian besar responden memiliki
dirubah tentang imunisasi, ini bisa motivasi kuat.
menyebabkan anak akan mudah terkena Ada hubungan yang signifikan antara
penyakit yang dapat dicegah dengan pengetahuan ibu tentang imunisasi MR
imunisasi. Apabila kekebalan tubuh anak dengan motivasi ibu dalam mengikuti
tidak dibentuk mulai dari awal, maka dia imunisasi MR di Desa Tarai Bangun
akan rentan terkena penyakit menular. wilayah kerja Puskesmas Tambang
Kepercayaan ibu tentang imunisasi harus Ada hubungan yang signifikan antara
dirubah dengan cepat, sehingga anak bisa sosial budaya dengan motivasi ibu dalam
terhindar dari kecacatan, karena anak yang mengikuti imunisasi MR di Desa Tarai
cerdas tercermin dari pemikiran ibu yang Bangun wilayah kerja Puskesmas
cerdas. Tambang
Menurut asumsi peneliti untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap imunisasi diperlukan kerjasama
SARAN
Aep Syaiful Hamidin (2014). Buku
Bagi Fakultas Kesehatan Universitas lengkap Imunisasi Alamai Untuk
Pahlawan Tuanku Tambusai Anak, Jogjakarta, Saufa
Diharapkan dapat dijadikan sebagai Dr.Siti Aisyah Ismail,dkk (2014).
acuan untuk peneliti berikutnya dan juga Kontroversi Imunisasi. Jakarta, Al-
bisa dijadikan sebagai referensi bagi Kautsar
mahasiswa universitas pahlawan tuanku Dinas Kesehatan (2016). Profil
tambusai Kesehatan Kabupaten Kampar
Tahun 2016, Kampar, Dinas
Bagi Puskesmas Tambang Kesehatan Kabupaten Kampar
Diharapkan dapat dijadikan sebagai (2018). Profil
bahan informasi bagi tenaga kesehatan Kesehatan Kabupaten Kampar
mengenai tingkat pengetahuan dan sosial Tahun 2018. Kampar, Dinas
budaya masyarakat setempat dan sebagai Kesehatan Kabupaten Kampar
masukan serta evaluasi untuk Hungerford et al (2015). Effect of socio
meningkatkan kinerja petugas kesehatan economic deprivation on uptake of
yang bertanggung jawab dalam program measles, mumps and rubella
imunisasi. vaccination in Liverpool, UK over 16
years: a longitudinal
Bagi Responden ecological study. England;
Diharapkan dapat menambah Cambridge University
pengetahuan responden untuk memberikan Istriyati, E. (2011). Faktor-Faktor Yang
imunisasi pada anak dan memutuskan Berhubungan Dengan Kelengkapan
untuk tetap memberikan imunisasi pada Imunisasi Dasar PadaBayi Di
anak, serta diharapkan kepada responden Desa Kumpul rejo Kecamatan
untuk meningkatkan pengetahuan dengan Argomulyo Kota
sering mengikuti posyandu dan Salatiga, Semarang, Unnes
penyuluhan yang dilakukan Puskesmas Kemenkes (2013). Petunjuk Teknis
sehingga responden dapat mengetahui Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
manfaat dari pemberian imunisasi. Sekolah (BIAS), Jakarta,
Kementerian Kesehatan Republik
Bagi Peneliti Indonesia
Untuk tetap selalu menambah ilmu Basic Health
wawasan, pengetahuan dan pengalaman Worker’s Training Module, Jakarta,
serta meningkatkan kemampuan peneliti Kementerian Kesehatan Republik
dalam menghubungkan suatu Indonesia
permasalahan yang berkaitan dengan (2016). Petunjuk
pemberian motivasi pada ibu agar Teknis Pelaksanaan Crash Program
melakukan pemberian imunisasi pada Campak, Jakarta,
anak. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA (2017). Profil
A Aziz Alimul Hidayat (2011). Metode Kesehatan Indonesia Tahun 2017,
Penelitian Keperawatan dan Jakarta, Kementerian Kesehatan
TeknikAnalisis Data, Jakarta, Salemba Republik Indonesia
Medika Pusat Data Dan
Arikunto, Suharsimi (2013). Informasi, Jakarta, Kementerian
Manajemen Penelitian. Jakarta , Kesehatan Republik Indonesia
P.T Rineka Cipta (2018). Profil
(2017).
Permenkes No 12 Tahun
2017, Jakarta, Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
Riani J.E Tampemawa (2015).