Uji Sensitivitas Bakteri Shigella Sp. Terhadap Antibiotik Golongan Sulfonamida, Beta-Laktam, Dan Makrolida TAHUN 2017
Uji Sensitivitas Bakteri Shigella Sp. Terhadap Antibiotik Golongan Sulfonamida, Beta-Laktam, Dan Makrolida TAHUN 2017
Uji Sensitivitas Bakteri Shigella Sp. Terhadap Antibiotik Golongan Sulfonamida, Beta-Laktam, Dan Makrolida TAHUN 2017
ABSTRACT
The insidens rate of diarrhea in Lampung province is tend to increase for all
age group in year 2005-2014, from 9,8 per 1.000 population to 21,4 per
1.000 population in year 2014. One of the causes in children under 5 years
old is Shigella’s infection. During few decades Shigella dysentriae shows
resistance of Ampisilin, kotrimoksazol, kloramfenikol, siprofloksasin,
fluorokuinolon and tetrasiklin. This research aim is to determine the
sensitivity of Shigella sp. against the Sulfonamide, Beta-Lactam, and
Makrolid antibiotics. The research methode is Observational Laboratory with
descriptive design, place in Microbiology Laboratory Faculty of Medicine
University Malahayati. The object of this study was isolated Shigella sp. Which
carried out resistance test against antibiotic Trimethoprim-sulfametoxazole,
Ampicilin, Cefixime, Azithromycin with various concentrations and using Kirby
Bauer method. Data analysis is done with the frequency distribution table.
The results of the resistance test on Trimethoprim-sulfametoxazole was
sensitive at various concentrations (10μg, 20μg, 50μg, and 100μg),against
Ampicillin was resistant at concentrations of 10μg and sensitive at
concentrations of 20μg, 50μg, and 100μg, against Cefixime was resistant at
concentrations of 10μg, 20μg, intermediates at concentrations of 50μg and
sensitive at concentrations of 100μg, andagainst Azithromycin was sensitive
at concentrations of 10μg, 20μg, 50μg, and 100μg.The conclusions is Shigella
sp. was found still sensitive to antibiotic Trimethoprim-Sulfamethoxazole and
antibiotic Azithromycin.
ABSTRAK
Provinsi Lampung memiliki angka kesakitan (Insidens Rate) diare cenderung
meningkat untuk semua kelompok umur dari tahun 2005–2014, yaitu dari 9,8
per 1.000 penduduk menjadi 21,4 per 1.000 penduduk tahun 2014. Penyebab
diare pada balita salah satunya adalah infeksi bakteri Shigella. Selama
beberapa dekade bakteri Shigella dysentriae menunjukkan resistensi terhadap
antibiotik seperti Ampisilin, kotrimoksazol, kloramfenikol, siprofloksasin,
fluorokuinolon dan tetrasiklin. Tujuan penelitian untuk mengetahui sensitivitas
bakteri Shigella sp. terhadap antibiotik golongan Sulfonamida, Beta-Laktam,
dan Makrolida. Jenis penelitian ini merupakan observasional laboratory. Objek
penelitian adalah isolat Shigella sp. yang dilakukan uji resistensi terhadap
antibiotik Trimethoprim-sulfametoxazole, Ampicilin, Cefixime, Azithromycin
dengan berbagai konsentrasi dan menggunakan metode Kirby Bauer. Analisis
data dilakukan dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan uji
resistensi terhadap Trimethoprim-sulfametoxazole didapatkan sensitif pada
berbagai konsentrasi (10µg, 20µg, 50µg, dan 100µg), terhadap Ampicilin
didapatkan resisten pada konsentrasi 10µg dan sensitif pada konsentrasi
Sensitif
21 22 22
24 , 3
100 µg
3
Standar Interpretasi (CLSI 2015)
Sensitif : ≥16 Intermediet : 11 - 15 Resisten: ≤ 10
Sensitif
24 25 24
µg
µg
Standar Interpretasi (CLSI 2015)
Sensitif : ≥17 Intermediet : 14 - 16 Resisten: ≤13
20µg 18 18 18 18 Sensitif
50 24 24 24 24 Sensitif
100 26 26 26 26 Sensitif