Pelarut Saati 2002 PDF
Pelarut Saati 2002 PDF
Pelarut Saati 2002 PDF
Avaliable online at
www.ilmupangan.fp.uns.ac.id
Received 25 September 2012 ; accepted 1 October 2012 ; published online 23 October 2012
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan teknik ekstraksi terbaik ditinjau dari kadar total antosianin dan kapasitas
antioksidan dari buah senggani. Perancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Masing-
masing penelitian dilakukan tiga kali ulangan. Tahap ekstraksi dengan variabel jenis pelarut terdiri atas 6 taraf yaitu
etanol 70%, 80%, 95% yang masing-masing diasamkan dengan asam sitrat 3% atau HCl 1%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa teknik ekstraksi terbaik adalah ekstraksi menggunakan pelarut etanol 80% yang diasamkan asam
sitrat 3% yang menghasilkan ekstrak dengan kadar total antosianin 38,38 mg/100 gr db, kadar total fenol 127,73 mg/100
gr db, aktivitas penangkapan radikal bebas IC50 865,50 ppm.
ABSTRACT
This study aimed to determine the best extraction technique in terms of total anthocyanin content and antioxidant
capacity from senggani fruit. The design of this study used Complete Randomized Design (CRD). Each of these studies
was conducted through three replications. Extraction was conducted using solvent type as variable, consist of 6 levels,
i.e: 70%, 80%, 95% ethanol solvent, each of which was acidified with 3% citric acid or 1% HCl. The results showed
that the best extraction technique was extraction using 80% ethanol acidified with 3% citric acid as solvent extraction
that produce extract containing total anthocyanin content 38,38 mg/100 g db, total phenolic content 127,73 mg/100g db,
and free radical scavenging activity (IC50) 865,50 ppm.
105
ISSN: 2302-0733 Jurnal Teknosains Pangan Vol 1 No 1 Oktober 2012
106
ISSN: 2302-0733 Jurnal Teknosains Pangan Vol 1 No 1 Oktober 2012
pelarut terbaik dalam ekstraksi antosianin black Hal tersebut sesuai dengan Pambayun dkk. (2007),
currant. bahwa polifenol memiliki spektrum luas dengan sifat
Penggunaan asam sitrat 3% dan HCl 1% kelarutan pada pelarut yang berbeda-beda karena
mempengaruhi nilai kadar total antosianin ekstrak jumlah dan posisi gugus hidroksil yang dimiliki
pigmen antosianin buah senggani. Pada Tabel 1 senyawa tersebut berbeda.
dapat dilihat bahwa asam sitrat 3% mampu
Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas
menghasilkan nilai kadar total antosianin lebih besar
daripada HCl 1%. Hal tersebut sejalan dengan Prinsip aktivitas penangkapan radikal bebas
penelitian Wirda dkk. (2011), bahwa asam sitrat 3% dengan metode DPPH yaitu adanya aktivitas
adalah jenis pengasam yang terbaik dalam ekstraksi antioksidan pada sampel menyebabkan terjadinya
antosianin kubis merah. perubahan warna larutan DPPH dalam metanol dari
Tabel 1. Kadar Total Antosianin Ekstrak Pigmen berwarna ungu pekat menjadi kuning pucat.
Antosianin Buah Senggani dengan Variasi Jenis Perubahan warna tersebut menunjukkan kemampuan
Pelarut sampel dalam meredam aktivitas radikal bebas
Kadar Total Antosianin DPPH (Permana dkk., 2003, Hanani dkk., 2005). Uji
Jenis Pelarut
(mg/100gr db) aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH yang
Etanol 70%+HCl 1% 30,47 ± 3,43a dinyatakan dalam nilai IC50 dengan variasi pelarut
Etanol 80%+HCl 1% 33,65 ± 4,62ab
secara keseluruhan memperlihatkan aktivitas
Etanol 95%+HCl 1% 29,68 ± 3,79a
Etanol 70%+asam sitrat 3% 36,03 ± 2,83bc antioksidan yang cukup tinggi pada ekstrak pigmen
Etanol 80%+asam sitrat 3% 38,38 ± 2,88c antosianin buah senggani dibandingkan dengan
Etanol 95%+asam sitrat 3% 33,45 ± 3,79ab aktivitas antioksidan dari ekstrak kasar kerang pisau
yaitu 2008,52 ppm (Nurjanah dkk., 2011). Semakin
kecil nilai IC50 maka semakin besar aktivitas
Kadar Total Fenol antioksidannya. Menurut Prior (2003), mekanisme
Metode folin ciocalteu yang digunakan untuk penghambatan aktivitas radikal bebas DPPH oleh
menguji kadar total fenol didasarkan pada kekuatan antosianin adalah dengan mendonorkan atom
mereduksi dari gugus hidroksil senyawa fenol. Semua hidrogen dari sebagian gugus hidroksilnya ke
senyawa fenolik termasuk fenol sederhana dapat senyawa radikal bebas DPPH sehingga membentuk
bereaksi dengan reagen Folin Ciocalteu, walaupun senyawa radikal bebas DPPH lebih stabil (DPPH-H).
bukan penangkap radikal (antiradikal) efektif (Huang Pada Tabel 3 aktivitas penangkapan radikal bebas
dkk., 2005 dalam Pratimasari, 2009). DPPH pada ekstrak pigmen antosianin buah
senggani tidak dipengaruhi oleh jenis pelarut. Hal
Tabel 2 Kadar Total Fenol Ekstrak Pigmen tersebut kemungkinan karena standar deviasinya
Antosianin Buah Senggani dengan Variasi Jenis yang terlalu besar sehingga pengaruh jenis pelarut
Pelarut terhadap aktivitas penangkapan radikal bebas tidak
Kadar Total Fenol terlihat. Penelitian ini hampir sama dengan Lestario
Jenis Pelarut
(mg/100gr db) dkk. (2008) bahwa jenis pelarut tidak mempengaruhi
Etanol 70%+HCl 1% 91,56 ± 16,71a aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH pada
Etanol 80%+HCl 1% 86,92 ± 26,75a
ekstrak ganggang merah.
Etanol 95%+HCl 1% 99,81 ± 19,09a
Etanol 70%+asam sitrat 3% 89,47 ± 4,22a Tabel 3 Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas
Etanol 80%+asam sitrat 3% 127,73 ± 9,76b Ekstrak Pigmen Antosianin Buah Senggani dengan
Etanol 95%+asam sitrat 3% 100,16 ± 2,99a
Variasi Jenis Pelarut
Aktivitas Penangkapan
Jenis Pelarut
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa Radikal Bebas (IC50, ppm)
jenis pelarut berpengaruh terhadap kadar total fenol Etanol 70%+HCl 1% 1158,32 ± 338,09a
Etanol 80%+HCl 1% 1239,55 ± 63,85a
ekstrak pigmen antosianin buah senggani. Secara Etanol 95%+HCl 1% 1056,58 ± 273,77a
signifikan nilai kadar total fenol ekstrak buah Etanol 70%+asam sitrat 3% 1221,83 ± 397,33a
senggani terbesar pada pelarut etanol 80% yang Etanol 80%+asam sitrat 3% 865,50 ± 93,78a
Etanol 95%+asam sitrat 3% 1208,54 ± 84,65a
diasamkan asam sitrat 3% yaitu 127,73 mg/ 100 gr db.
107
ISSN: 2302-0733 Jurnal Teknosains Pangan Vol 1 No 1 Oktober 2012
108
ISSN: 2302-0733 Jurnal Teknosains Pangan Vol 1 No 1 Oktober 2012
Produk Gambir. Majalah Farmasi Indonesia, Vanini, L.S., dan Hirata, T.A. 2009. Extraction And
18(3), 141-146, 2007 Stability Of Anthocyanins From The Benitaka
Grape Cultivar (Vitis vinifera L.). brazilian
Permana, D., N. H. Lajis, F. AbasA.G. Othman, R.
Journal Food Technology. Volume 12, No. 3
Ahmad, M. Kitajama, H. Takayama, N. Aimi.
(213-219)
2003. Antioksidative Constituents of Hedotis
Diffusa Wild. Natural Product Sciences 9 (1) : Wirda, Z., Halim, H., Millati, T., Zulhidiani, R.
7-9 2011. Pengaruh Berbagai Jenis Pelarut dan
Asam Terhadap Rendemen Antosianin Kubis
Pratimasari, Diah. 2009. Uji Aktivitas Penangkap
Merah (Brassica oleraceae capitata).
Radikal Buah Carica Papaya L. Dengan
Agroscientic Vol. 18 No. 2 Agustus 2011.
Metode DPPH dan Penetapan Kadar Fenolik
serta Flavonoid Totalnya. Skripsi.
Univerversitas Muhammadiyah Surakarta.
Solo.
Prior, R.L. 2003. Fruits and Vegetables in The
Prevention of Cellular Oxidative Damage. Am
journal Clin Nutr 2003; 78 : 570S-578S.
Sari, Diah Permata. 2003. Efektivitas Penggunaan
Jenis Pelarut Dan Asam Dalam Proses
Ekstraksi Pigmen Antosianin Bunga Kana
(Canna coccinea Mill.). Department of
Agribisnis - student-
research.umm.ac.id.http://skripsi.umm.ac.id/fil
es/disk1/62/jiptummpp.pdf. Diakses pada
tanggal 18 Juni 2012.
Saati, E.A. 2002. Potensi Bunga Pacar Air
(Impatiens Balsamina Linn.) Sebagai Pewarna
Alami Pada Produk Minuman. Majalah
Tropika Vol. 10(2)
Sentra Informasi IPTEK, 2009. Senggani
(Melastoma candidum D. Don).
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.p
hp?mnu=2&id=156. Diakses pada tanggal 09
September 2011.
Smith, M.A.L., K.A. marley, D. Seigler, K.W.
Singletary, and B. Meline. 2000. Bioactive
Properties Of Wild Blueberry Fruits. J. Food
Sci: 65 (2): 352-356.
Starr, F., K. Starr and L. Loope. 2003. Melastoma
candidum Asian Melastome
Melastomataceae. Laporan Penelitian.
United States Geological survey- Biological
Resources Division Haleakala Field Station,
Maui, Hawai’i.
Sunter, G., Gardiner, W.E., Bisaro D.M.1989.
Identification Of Tomato Golden Mosaic.
Virology 170, 243-250.
109