Pengaruh Penambahan Cooling Tower Terhadap Penurunan Suhu Air Bak Penampung Pada Proses Destilasi Uap Daun Sereh Dapur (Cymbopogoncitratus)
Pengaruh Penambahan Cooling Tower Terhadap Penurunan Suhu Air Bak Penampung Pada Proses Destilasi Uap Daun Sereh Dapur (Cymbopogoncitratus)
Pengaruh Penambahan Cooling Tower Terhadap Penurunan Suhu Air Bak Penampung Pada Proses Destilasi Uap Daun Sereh Dapur (Cymbopogoncitratus)
Email: [email protected]
ABSTRACT
Heat exchange causes cold water to change temperature where the cooling water
temperature to rise because the resulting heat is carried by a fluid which is absorbed by
the water. To overcome that we need some cooling to reduce the temperature of the
water is by using a cooling tower. The goal is to find out and determine "the effect of
adding a cooling tower to decrease the water temperature in the cooling bath steam
distillation process of (Cymbopogon citratus) leaves ". Measure the temperature every 30
minutes after the distillate water dripping, and the process of repeated measurements
simultaneously on a water bath cooler, condenser, cooling tower (cooling tower) and the
distillate water. The process of measuring the temperature using a cooling tower with a
water tank initial temperature was 270C with the old process for 3 hours. From this
research can be concluded that: 1)At the time of the process without using an intermediary
Cooling Tower For media water cooler during the 3 hour difference between 2-30C
temperature rise to a maximum temperature ranging between 41-430C. 2) Cooling Tower
Process using water as a cooling medium for 3 hours process, the maximum temperature
ranges between 31-340C and the difference in temperature rise between 1-20C.
3)
Comparison of the temperature of the process without the use of Cooling Tower and
Cooling Tower using cooling water as its medium very different temperature difference is
34 : 430C with a temperature difference of 90C without using the Cooling Tower to use the
Cooling Tower.
Keywords: Cooling Tower, temperature, distillation, Cymbopogon citratus
i
terjadi pengaruh terhadap lingkungan sebelum dibuang ke lingkungan sekitar,
yang disebabkan oleh temperatur air yang setelah ditemukan suatu teknologi
dibuang masih sangat tinggi dan tidak menara pendingin (colling tower)
memenuhi syarat Analisa Mengenai Menara pendingin (Cooling tower)
Dampak Lingkungan (AMDAL). merupakan alat yang digunakan untuk
Untuk mengatasi itu perlu mengembalikan panas ke atmosfer
dilakukan suatu proses pendinginan dengan cara mengekstraksi panas dari air
untuk menurunkan temperatur air dan mengemisikannya ke atmosfir.
tersebut sehingga dapat digunakan Menara pendingin secara garis
kembali sebagai pendingin sehingga dapat besar berfungsi untuk menyerap kalor
dibuang kelingkungan. Proses dari air tersebut dan menyediakan
pendinginan air tersebut dapat dilakukan sejumlah air yang relative dingin untuk
didalam suatu tower pendingin yang dipergunakan kembali disuatu instalasi
disebut Cooling Tower. Dimana proses pendingin atau dengan kata lain menara
pendinginan dapat terjadi dengan bantuan pendingin berfungsi untuk menurunkan
udara luar serta alat untuk mempercepat suhu aliran air dengan cara mengekstraksi
pendinginan tersebut, yang biasa panas dari air dan mengemisikannya ke
digunakan didalam industri kimia adalah atmosfir.
kipas (fan). Penggunaan teknologi cooling Prinsip kerja menara pendingin
tower (menara pendingin) dewasa ini berdasarkan pada pelepasan kalor dan
dirasakan sangat penting dalam tiap perpindahan kalor. Dalam menara
industri dalam rangka pelaksanaan pendingin, perpindahan kalor
efisiensi dan konservasi energi. Oleh berlangsung dari air ke udara. Menara
karena itu pemahaman tentang prinsip pendingin menggunakan penguapan
kerja atau operasi cooling tower sangat dimana sebagian air diuapkan ke aliran
diperlukan. udara yang bergerak dan kemudian
Menara Pendingin (Cooling Tower) dibuang ke atmosfir. Atau Cooling tower ini
Teknologi pendingin sudah lama beroperasi menurut prinsip difusi, dimana
ditemukan dengan teknologi pertama kali adanya perubahan temperatur dapat
yang disebutsebagai teknologi mengakibatkan perbedaan besarnya laju
pendinginan udara. Kemudian teknologi perpindahan massa dan panas yang
pendinginan air baru ditemukan sebab terjadi. Besarnya laju perpindahan massa
dengan pendingin air, pendinginan dan panas dipengaruhi oleh luas daerah
menjadi lebih konstan. Pertama teknologi kontak antara fluida panas dengan fluida
pendingin air menggunakan sungai, dingin, waktu kontak, kecepatan fluida
sumur, danau dan kanal. Tapi sejak dan temperatur fluida.
perluasan industri yang sudah sangat luas, Air dari bak/basin dipompa
banyak industri berada jauh dari sumber menuju heater untuk dipanaskan dan
air, apalagi suatu industri yang berdiri di dialirkan ke menara pendingin. Air hangat
negara yang minim sumber air. Dengan yang keluar tersebut secara langsung
semakin, pesatnya perkembangan melakukan kontak dengan udara sekitar
teknologi, maka untuk mendinginkan air yang bergerak secara paksa karena
yang telah digunakan pada suatu proses pengaruhi sapan atau dorongan
iii
fan/blower yang terpasang pada menara Alat dan bahan
pendingin, lalu mengalir jatuh kebahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini
pengisi (filler). Air yang sudah mengalami adalah pompa, selang, tabung gas LPG,
penurunan suhu ditampung kedalam regulator, pisau, corong pisah, statif,
bak/basin. klem, boshead, suntikan, pipet ukur, bola
Fakta bahwa air membutuhkan hisab, timbangan dan termometer
biaya yang rendah, mudah didapatkan
dan merupakan media yang efektif yang Bahan
digunakan sebagai penukar panas (Keister, Daun serai dapur (CymbopogonCitratus)
2008). Menurut El. Wakil [11], menara dan aquades
pendingin didefinisikan sebagai alat
penukar kalor yang fluida kerjanya adalah
air dan udara yang berfungsi
mendinginkan air dengan kontak
langsung dengan udara yang
mengakibatkan sebagian kecil air
menguap.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui serta Menentukan “pengaruh
penambahan cooling tower terhadap
penurunan suhu air pendingin pada
proses destilasi uap daun sereh dapur
(cymbopogon citratus)”
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
1) Variabel Tetap HASIL DAN PEMBAHASAN
Lama proses selama 3 jam 1. Proses Pengukuran Suhu Tanpa
Pengukuran suhu secara bersamaan di Menggunakan Alat Cooling Tower
bak pendingin air, kondensor, cooling a) Proses Pertama
tower dan air destilat yaitu setiap 30 Waktu tungku api mulai dinyalakan
menit setelah destilat menetes pada pukul 07:15 dan Air destilat mulai
2) Variabel berubah merupakan alat menetes pertama pada pukul 08:41
Cooling Tower yang terdiri dari sedangkan Suhu awal air bak penampung
(menggunakan cooling tower dan adalah 250C dan Lamanya proses adalah 3
tanpa menggunakan cooling tower) jam dengan Bahan daun sereh dapur 10
yang juga digunakan sebagai alat kg dan Air destilator 32 liter.
utama dalam proses penelitian
tersebut
iv
Tabel 2 Pengukuran suhu air pada Proses pertama tanpa menggunakan Cooling Tower
Jam
No. Suhu 09.11 09.41 10.11 10.41 11.11 11.41
0 0 0 0 0
1 Air Bak Penampung 28 C 30 C 33 C 35 C 37 C 390C
2 Cooling Tower - - - - - -
0 0 0 0 0
3 Konde nsor 29 C 31 C 34 C 37 C 40 C 430C
4 Destilat 280C 290C 310C 320C 340C 360C
43
40
Suhu 0C
37
34 Kondensor
31 Air Bak Penampung
28 Destilat
25
09. 11 09. 41 10,11 10,41 11,11 11,41
Waktu
Gambar 2 grafik perbedaan suhu pada proses pertama tanpa menggunakan Cooling Tower
Tabel 3 Pengukuran suhu air pada proses kedua tanpa menggunakan Cooling Tower
Jam
No. Suhu 10.37 11.07 11.37 12.07 12.37 13.07
0 0 0 0 0
1 Air Bak Penampung 28 C 31 C 34 C 36 C 38 C 40 0C
2 Cooling Tower - - - - - -
0 0 0 0 0
3 Kondensor 28 C 31 C 34 C 36 C 39 C 410C
4 Destilat 280C 300C 310C 320C 360C 370C
v
43
40
Kondensor
Suhu 0C
37
34 Air Bak
Penampung
31 Destilat
28
25
10,37 11,07 11,37 12,07 12,37 13,07
Waktu
Gambar 3 Grafik Perbedaan Suhu pada Proses kedua tanpa menggunakan Cooling Tower
33
Kondensor
Suhu 0C
30
Air Bak Penampung
27 Cooling Tower
Destilat
24
10,21 10,51 11,21 11,51 12,21 12,51
Waktu
Gambar 4 Grafik perbedaan suhu pada proses pertama menggunakan Cooling Tower
v
b) Proses Kedua penampung adalah 270C dan lamanya
Waktu tungku api mulai proses adalah 3 jam dengan bahan daun
dinyalakan pada pukul 06.49 dan air sereh dapur 10 kg dan air destilator 32
destilat mulai menetes pertama pada liter.
pukul 07.41 sedangkan suhu awal air bak
34
Suhu 0C
31 Kondensor
Air Bak Penampung
28
Cooling Tower
25
08 .11 08. 41 09. 11 09. 41 10,11 10,41 Destilat
Waktu
Gambar 5 grafik perbedaan suhu pada proses kedua menggunakan Cooling Tower.
Untuk kalibrasi peralatan pompa air kalibrasi untuk Air cap 63 m3/menit dan
listrik antara lain, kalibrasi untuk Pipa 3 kalibrasi untuk Wind press 370 ps.
Table 6 Mengukur Kecepatan laju alir air dari bak penampung ke kondensor
No Pengukuran Laju Alir Satuan
1 Pertama 3.47 dtk/ltr dtk/ltr
2 Kedua 3.15 dtk/ltr dtk/ltr
3 Ketiga 3.15 dtk/ltr dtk/ltr
4 Keempat 2.47 dtk/ltr dtk/ltr
5 Kelima 2.16 dtk/ltr dtk/ltr
6 Keenam 2.2 dtk/ltr dtk/ltr
Jumlah 16,6 dtk/ltr
RATA-RATA 2.76 dtk/ltr
vi
Tabel 7 Mengukur kecepatan Laju alir air dari Kondensor ke Cooling Tower
No Pengukuran Laju Alir Satuan
1 Pertama 2.43 dtk/ltr dtk/ltr
2 Kedua 2.93 dtk/ltr dtk/ltr
3 Ketiga 2.34 dtk/ltr dtk/ltr
4 Keempat 2.61 dtk/ltr dtk/ltr
5 Kelima 2.61 dtk/ltr dtk/ltr
6 Keenam 2.43 dtk/ltr dtk/ltr
Jumlah 15.35 dtk/ltr
RATA-RATA 2.55dtk/ltr
3,5
3 Bak Penampung ke
Kondensor
2,5
Kondensor ke Cooling
2 Tower
1 2 3 4 5 6
Pengukuran
Gambar 6 Grafik kecepatan laju alir pompa air dari bak penampung ke kondensor dan dari
kondensor ke cooling tower.
Dari data hasil pengukuran suhu antara proses pertama dan kedua karena
pada proses pertama dan kedua Destilasi dapat dipengaruhi oleh faktor udara
uap tanpa menggunakan bantuan alat sekitar pada saat pengukuran suhu
Cooling Tower sebagai media pendingin air, berlangsung.
perbedaan suhu pada tabel 1 dan tabel 2 Sedangkan pada tabel 3 dan tabel
serta grafik 2 dan grafik 3 bahwa 4 serta grafik 4 dan grafik 5 dengan
perbedaan suhu selama proses 3 jam dan menggunakan Cooling Tower sebagai
pengukuran suhu yang dilakukan selang media perantara dalam proses
waktu 30 menit, dengan suhu maksimum pendinginan air, suhu maksimun yang
410C pada proses pertama dan 43 0C pada diperoleh adalah 340C dari proses selama
proses kedua dengan suhu maksimum 3 jam dengan selisih kenaikan suhu air di
pada air kondensor, yaitu dengan bak penampung, air kondensor, air dari
pengamatan pada suhu dari bak cooling tower dan air destilat yaitu antara
penampung air, kondensor dan air 10C- 20C.
destilat selisih kenaikannya antara 20C – Dari tabel 3 dan tabel 4 serta
30C. Adanya selisih perbedaan suhu grafik 4 dan grafik 5 proses menggunakan
vii
alat Cooling Tower, Selisih suhu pada tetap berlanjut sehingga
proses selama 3 jam tersebut tidak tetap mempenggaruhi pada temperature
karena dapat dipenggaruhi oleh beberapa air, baik di Kondensor, air destilat,
faktor yaitu: air Cooling Tower maupun air bak
Faktor udara di sekitar pada saat penampung.
pengukuran suhu berlangsung, Oleh karena itu, selisih suhunya
Karena pengukuran yang dilakukan berbeda antara proses pertama pada tabel
masih menggunakan cara manual 3 serta grafik 4 terhadap proses kedua
atau pengukuran suhu dilakukan pada tabel 4 dan grafik 5 yaitu suhu
dengan cara setelah mengeluarkan air maksimum antara 320C dan 340C dengan
dari kondensor maupun cooling selisih 20C pada air kondensor.
tower baru dilakukan pengukuran Perbedaan suhu maksimum pada
suhu, sehingga dipenggaruhi oleh proses pertama dan kedua tanpa
faktor udara sekitarnya. menggunakan Cooling Tower, serta
Faktor listrik yaitu pada saat proses proses pertama dan kedua menggunakan
masih berlangsung tiba - tiba listrik Cooling Tower sebagai media pendingin
padam jadi operasi kipas/fan air dapat dilihat pada tabel 7 dan grafik 7
berhenti, tetapi proses pemanasan dibawah ini:
viii
Data untuk kalibirasi peralatan Cooling Tower terhadap
pompa air listrik dapat diketahui bahwa menggunakan Cooling Tower
rata-rata kecepatan laju alir air dari bak
penampung ke kondensor adalah 2.76 DAFTAR PUSTAKA
detik/liter dan dari kondensor ke cooling A. Halili, B. Teguh P., Sarwono, Laporan
tower dengan kecepatan rata-rata 2,55 Pengujian Karakteristik Prestasi
detik/liter. pengambilan data tersebut Kerja Menara Pendingin Basah,
agar dapat menggetahui kecepatan laju No: 94.14.01.1, 7 Nopember 1994,
alir angin pada kipas/fan saat memotong LTMPBPPT,Serpong.
kecepatan laju alir air. Atau sering disebut Bambang Teguh P.(2006).Simulasi
dengan aliran Counter current flow yaitu Numerik Aliran Udara di Dalam
aliran udara pada saat melewati bahan Cooling Tower, Jurnal Sainstech,
pengisi (fill material) sejajar dengan aliran 16 (3), ISSN 1410 – 7104,
air dengan arah yang berlawanan. Dapat Madinah.
dibahas bahwa kecepatan arah angin HeriyaniImut.http://wordpress.com/
dengan 370 ps terhadap kecepatan laju 2013/03/29/perbaikan-final
alir air dengan rata-rata 2,65 detik/liter. pendahuluan-cooling-tower-
KESIMPULAN praktikum-otk-1/2015.
Dari Penelitian Pengaruh Penambahan J. R. Singham,(1983). Heat Exchanger
Cooling Tower Terhadap Penurunan DesignHandbook, Hemisphere
Suhu Air Bak Penampung Pada Proses Publishing Corporation, New
Destilasi Uap Daun Sereh Dapur York, USA.
(Cymbopogon Citratus) dapat Roepandi, Opan.(2008). Pengoperasian
disimpulkan bahwa: Sistem Air Pendingin.
1. Pada saat proses tanpa menggunakan Surabaya:PT.IndonesiaPower.
Cooling Tower Sebagai media UNEP.(2006).MesinPendingin.[Online]
perantara pendingin air selama .Tersedia:http://www.lunibuk.com
proses 3 jam selisih suhu naik antara /home.php?action=list&dir=PUST
2–3 0C dengan suhu maksimum AKA/TEKNIK.DAN.SAINS&or
berkisar antara 41-430C. der=name&srt=yes&nama=PUST
2. Proses dengan menggunakan AKA/TEKNIK.DAN.SAINS/me
Cooling Tower sebagai media nara.pendingin.pdf.swf&cekd=ok&
pendingin air selama 3 jam proses, link=&namafile=menara.pendingin
suhu maksimum berkisar antara 31- .p df. [3 Maret 2013].
340C dan selisih kenaikan suhu UNEP.(2006).Fan dan Blower.[Online].
antara 1-20C. Tersedia:www.energyefficiencyasia.
3. Perbandingan suhu dari kedua org. [3 Maret 2012]
proses tanpa menggunakan Cooling
Tower dan menggunakan Cooling
Tower sebagai media perantara
pendingin air selisih suhu sangat
berbeda yaitu 340C:430C dengan
selisih suhu 90C tanpa menggunakan