Penyajian Aktiva Tetap Pada Laporan Keuangan Pt. Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Loa Janan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PENYAJIAN AKTIVA TETAP PADA LAPORAN KEUANGAN PT.

YAMAHA SERBA MULIA AUTO CABANG LOA JANAN

Asmawati, Elfreda Aplonia Lau, Imam Nazarudin Latif

Fakultas Ekonomi universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ABSTRACT

This study aims to determine whether the measurement, presentation and reporting of
fixed assets PT. Yamaha Serba Mulia Auto Loa Branch Janan was appropriate or not is
accordance with SFAS No.17.
Basic theory used : the effect on the financial accounting, measurement, presentation
and reporting of fixed assets. Hipotesis research aims the measurement, presentation and
reporting of fixed assets PT. Yamaha Serba Muia Auto Loa Branch Janan not in accordance
with SFASNo. 17.
Data collection is done by using field research and liberary. Data used in the financial
statement PT. Yamaha Serba Mulia Auto Loa Branch Janan. consisting of balance sheet,
incame statement and list of fixed assets during the fourth financial year (period 2010-2013).
The analysis tool is the depreciation using the staright-line method followed by measurement,
presentation and reporting of fixed assets.
Based on the analysis and discussion that has been conducted acquired company’s
incame statement at the end of 2013 a profit of Rp. 986.951.442,00, after correction and
recalculation based financial accounting standards obtained at the company’s incame statement
for the year 2013 by Rp. 1.076.378.281,00 of the calculation there is a difference of Rp.
89.428.839,00. Wheareas according to the company’s depreciation costs Rp. 92.272.479,33
and depreciation charges under SFAS No. 17 Rp. 122.082.092,33 means the difference in cost
of Rp. 29.809.613,00. Thus after adjusting statement of financial accounting standards no. 17,
then the need for a journal adjusment required as a correction in the valuation remains fixed
assets 2013 so natural to at present.

Keywords: presentation, fixed assets, financial statements.

PENDAHULUAN

Usaha untuk mewujudkan perkembangannya cukup pesat, sehingga


perusahaan roda dua yang handal, banyak pesaing bagi perusahaan ini.
terpercaya dan terkemuka di Samarinda, Akuntansi dapat membantu
baik dari segi penjualan maupun segi menejemen dalam memberikan
perbaikan. Di Samarinda sendiri banyak pertanggung jawaban kepada pihak- pihak
perusahaan roda dua yang yang membutuhkan informasi keuangan,
serta dengan akuntansi juga dapat
dilakukan pengawasan serta pengamanan penilaian yang wajar. Perusahaan dalam
terhadap kekayaan milik perusahaan, serta membuat suatu laporan keuangan harus
akuntansi juga berfungsi sebagai salah satu sesuai dengan Standart Akuntansi
alat pertimbangan bagi manajemen untuk Keuangan. Pengukuran yang dilakukan
menggambil keputusan.Pelaksanaan pada PT. Yamaha Serba Mulia Auto
operasional PT. Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Loa Janan menggunakan metode
Cabang Loa Janan menggunakan aktiva depresiasi garis lurus yang sangat
tetap dalam menjalankan kegiatan membantu perusahaan.
usahanya. Aktiva tetap berfungsi sebagai Penyajian yang dilakuakn oleh PT.
operasional aset, penjualan yang relatif Yamaha Serba Mulia Auto Cabang Loa
besar, sehingga kativa tetap tersebut Janan dengan menggunakan perbandingan
menjadi sangat penting terhadap antara laporan Perusahaan dan Laporan
operasional pada PT. Yamaha Serba Mulia PSAK No. 1 sedangkan pelaporan aktiva
Auto ini sendiri. tetap pada PT. Yamaha Serba Mulia Auto
Demikian pentingnya keduduakn cabang Loa Janan menggunakan neraca dan
aktiva tetap bagi PT. Yamaha Serba Mulia laporan laba rugi. Berdasarkan dari uaraian
Auto ini sendiri, sehingga masalah yang telah dibahas pada latar belakang
penyajian terhadap aktiva tetap akan diatas, maka penulis dapat merumuskan
membawa pengaruh terhadap laporan dalam penelitian ini adalah sebagai
keuangan jika penyajian tersebut berikut:“Apakah Pengukuran, Penyajian
berpedoman pada prinsip-prinsip akuntansi dan Pelaporan Aktiva Tetap pada PT.
yang sesuai dengan Standart Akuntansi Yamaha Serba Mulia Auto telah sesuai
Keuangan dan mencerminkan suatu dengan PSAK No.1tahun2013?

DASAR TEORI

Sundjaja dan Barlian (2007:2) yang berkepentingan dengan data keuangan


mengungkapkan :Akuntansi Keuangan atau aktivitas perusahaan.
adalah suatu laporan yang menggambarkan Suwardjono (2008:4),
hasil dari proses akuntansi yang digunakan mengungkapkan bahwa kata akuntansi
sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak berasal dari kata bahasa inggris to account
yang berarti memperhitungkan atau
mempertanggung jawabkan, kata akuntansi Sutrisno (2003:3) laporan keuangan
sebenarnya diserap dari kata accountancy merupakan hasil akhir dari proses akuntansi
yang berarti hal-hal yang bersangkutan yang meliputi dua laporan utama yakni ,
dengan accounting (akuntan). Atau yang neraca dan laporan laba rugi.
bersangkutan dengan akuntan dalam Soemarso S.R (2005:125),
menjalankan profesinya. penyustan aktiva tetap adalah semua aktiva
Menurut Charles T. Horngen, tetap. Kecuali tanah akan menyusut, ayat
Walter T, Harrison (Horngen Harrison, jurnal penyusutan diperlukan untuk
2007:4). Akuntansi adalah system yang mencatat pengalokasian beban penyusutan
mengukur aktivitas bisnis, memprosess yang merupakan pemindahan dari akun
data menjadi laporan, dan aktiva ke akun beban.
mengkomunikasikan hasilnya kepada para Metode pencatatan penyusutan
pengambil keputusan. menurut Zaki Baridwan (2004: 308)
Pengertian aktiva tetap menurut menggunakan metode garis lurus, rumus
Zaki Baridwan (2000:22), adalah aktiva – metode garis lurus sebagai berikut:
aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu Hp − Ns
𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 =
periode seperti tanah, gedung- gedung, n
Keterangan : Hp = harga perolehan
mesin dan alat-alat, perabot, kendaraan dan
Ns = nilai sisa
lain-lain.
N = taksiran umur
Firdaus (2010:177),
Kegunaan.
mengemukakan aktiva tetap adalah asset
Sumber: Baridwan Zaki, 2004,
yang diperoleh untuk digunakan dalam
Intermediate Accounting, Yogyakarta
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu
:BPFE
yang lebih dari satu tahun, tidak
dimaksudkan dijual kembali dalam
kegiatan normal perusahaan.

ALAT ANALISIS

a. perhitungan harga perolehan:


mesin Rp. xxx.xxx.xxx
biaya pengsngkut Rp. xxx.xxx.xxx
biaya pemasangan Rp. xxx.xxx.xxx
biaya percobaan & servis Rp. xxx.xxx.xxx
harga perolehan mesin Rp. xxx.xxx.xxx
b. Depresiasi ialah metode penyusutan .
garis lurus, metode paling mudah PEMBAHASAN
dan paling sering digunakan untuk
menghitung penyusutan. Dengan penyajian lapornan keuangan
c. Laporan Laba Rugi adalah bagian tahun 2013 dengan membandingkan antara
dari laporan keuangan suatu laporan keuangan PT. Yamaha Serba Mulia
perusahaan yang dihasilkan pada Auto Cabang Loa Janan dengan
suatu periode akuntansi yang perhitungan PSAK No. 17, dimana laba
menjabarkan unsur-unsur tahun berjalan menurut perusahaan sebesar
pendapatan dan bebanperusahaan Rp.986.251.422,00 dan laba tahun berjalan
sehingga menghasilkan suatu laba dengan perhitungan PSAK No. 17 sebesar
atau rugi bersih. Rp.1.076.379.281,00 berarti terdapat
2. Rumus depresiasi perbedaan laba sebesar Rp. 89.428.839,00
HP − NS sedangkan biaya penyusutan menurut
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 =
n perusahaan sebesar Rp 92.272.479,33 dan
Keterangan :
penyusutan menurut PSAK No. 17 sebesar
HP = harga Perolehan
Rp. 122.082.092,33berarti terdapat
NS = nilai sisa
perbedaan biaya sebesar Rp.29.809.613,00
n = taksiran umur kegunaan
Adapun junal penyesuaian atau adjusment
Sumber: Baridwan, Zaki. 2004,
adalah sebagai berikut:
Intermediate Accounting, Yogyakarta:
BPFE
1. Peralatan bengkel Rp. 119.238.451,00
Biaya peralatan bengkel Rp. 119.238.451,00
2. Biaya penyusutan peralatan bengkel Rp. 29.809.613,00
AkumulasipenyusutanperawatanbengkelRp.29.809.613,00

Dari junal tersebut terlihat pada berubah menjadi Rp. 252.213.069,00


neraca bahwa pada account peralatan akibatnya terdapat rugi laba adalah biaya
bengkel dan kantor didebet (ditambah) Rp. peralatan bengkel yang menurut
119.238.451,00 dan account biaya bengkel perusahaan nilainya sebesar Rp.
pada laporan rugi laba dikredit (dikurangi) 133.979.255,00 harus dikurangi sebesar
sebesar Rp. 29.809.613,00 pada neraca Rp. 119.238.452,00 sehingga nilai biaya
peralatan bengkel menjadi Rp. Rp.119.238.452,00 yang seharusnya
14.741.663,00 karena menurut PSAK diperlakuakn sebagai aktiva tetap, sehingga
No.17 peralatan bengkel disini merupakan yang terjadi adalah bertambahnya biaya
aktiva tetap, bukan sebagai biaya maka penyusutan aktiva tetap sebesar Rp.
perlakuannya diperlakuakan sebagai aktiva 29.809.613,00. Selisih nilai inilah yang
tetap. memnyebabkan terjadinya penggurangan
Untuk itu perlu adanya jurnal laba sebesar Rp. 89.428.839,00.
penyesuaian untuk akumulasi penyusutan Berdasarkan adannya jurnal
aktiva tetap sebesar Rp.29.809.613,00 yaitu penyesuaian peralatan bengkel pada biaya
biaya penyusutan peralatan bengkel dan peralatan bengkel bahwa aktiva harus
kantor yang dibeli pada tahun 2013 diakui sebesar harga perolehannya,
disusutkan setiap tahun 25% dari nilai sedangkan biaya penyusutan peralatan
perolehannya. bengkel pada akumulasi penyusutan
Demikian akumulasi penyusutan peralatan bengkel bahwa aktiva tetap
aktiva tetap menurut perusahaan yang disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan
sebesar Rp. 310.317.438,00 harus ditambah sebagai penggurangan harga perolehan
sebesar Rp. 29.127.051,00 yang berasal aktiva tetap tersebut.
dari penyusutan aktiva tetap peralatan Dari jurnal penyesuaian akan
bengkel sehingga akumulasi penyusutan berpengaruh terhadap rugi laba, hal ini
pada tahun 2013 sebesar Rp. disebabkan adanya pengurangan biaya
340.127.051,00. peralatan bengkel pada rugi laba dan
Dari uaraian diatas menurut PSAK menambah peralatan bengkel pada aktiva
No. 17 terdapat selisih laba sebesar tetap serta penambahan biaya penyusutan
Rp.89.428.839,00. Perbedaan ini karena pada rugi laba sesuai dengan tarif
perusahaan membebankan peralatan penyusutanperalatanbengkel. Perhitungan
bengkel dan kantor sebesar
yang dialakukan PT.Yamaha Serba Standart Akuntansi Keuangan Nomor 17.
Mulia Auto pada dasarnya telah sesuai Adapun kelemahan yang dilakukan
dengan Pernyataan Akuntansi Keuangan perusahaan dalam melakukan pencatatan
Nomor 17. Sedangkan mengenai penentuan peralatan bengkel.
harga perolehan yang dilakukan oleh Dalam hal ini peralatan bengkel
perusahaan belum sepenuhnya dalam oleh pihak perusahaan langsung dicatat
mengambil kebijakan–kebijakan yang sebagai biaya peralatan bengkel. Pada saat
sudah disesuaikan dengan Pernyataan pelaksanaan perbaikan telah selesai
dikerjakan akan dilakukan penilaian dengan demikian belum sepenuhnya sesuai
kembali, peralatan bengkel yang masih dengan Pernyataan Standart Akuntansi
dapat berfungi dengan baik diinvestasikan Keuangan Nomor 17, sehingga dalam
kembali dan dijurnal penyusuaian kedalam analisis menemukan adanya penyesuaian
aktiva tetap dan peralatan bengkel yang yang diperlakuakan sebagai koreksi dalam
telah rusak atau hilang dibebankan sebagai penilaian aktiva tetap tahun 2013. Dengan
biaya. demikian hipotesis yang dikemukakan
Pernyataan Standart Akuntansi bahwa diduga penilaian aktiva tetap dalam
Keuangan dihimpun dan disiapkan untuk laporan keuangan PT. Yamaha Serba Mulia
mengklasifikasi, menatat, mengukur dan Auto belum sesuai dengan PSAK No. 17
melaporkan keadaaan keuangan dan berakibat terdapat rugi laba terbukti
perusahaan, selain itu juga memberikan kebenaranya.
informasi yang layak dan tidak
menyesatkan bagi pihak-pihak yang PENUTUP
berkepentingan dengan laporan keuangan
tersebut. Berdasarkan hasil analisis dan
Berdassarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dialkukan
pembahasan yang telah dialakuakan sebelumnya dapat diambil kesimpulan
sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis penelitian diterima karena
sebagai berikut.” Aktiva tetap yang dimiliki ternyata penilaian aktiva tetap dalam
dan digunakan oleh PT. Yamaha Serba laporan keuangan PT. Yamaha Serba Mulia
Mulia Auto”. Yang dilakukan secara tunai Auto belum sesuai dengan PSAK No. 17
dan kredit serta pembebanan peralatan dan berkaitan terhadap laba rugi dengan
bengkel sebagai biaya peralatan bengkel, alasan sebagai berikut:
1. Aktiva tetap yang dimiliki dan perusahaan tidak melakukan
digunakan untuk operasional oleh PT. pengawasan dan pengendalian yang
Yamaha Serba Mulia Auto diperoleh memadai terhadap aktiva tetap yang
secara tunai dan kredit belum dimilikinya.
sepenuhnya perlakuannya sesuai 3. Dengan penyajian laporan keuangan
dengan Pernyataan Standart Akuntansi PT. Yamaha Serba Mulia Auto dengan
Keuangan Nomor 17. menggunakan perhitungan menurut
2. Dengan adanya perbedaan tersebut PSAK No.17 terdapat selisih laba
terbukti adanya pembebanan peralatan tahun berjalan menurut perusahaan,
bengkel sebagai biaya sehingga dimana laba tahun berjalan menurut
perusahaan sebesar Rp. Charles T. Horngen dan walter Tharrison
986.951.422,00 dan laba tahun berjalan Jr.2007. Akuntansi Jilid satu, Edisi
menurut perhitungan PSAK No. 17 Tujuh, Jakarta : Penerbit Erlangga.
sebesar Rp.1.076.380.281,00berarti Harahap, S. Sofyan (2009) Analisis Kritis
terdapat perbedaan laba sebesar Laporan Keuangan, Cetakan
Rp.89.428.839,00 sedangkan biaya Ketiga, edisi 1. Raja
penyusutan menurut perusahaan GrafindoPersada,Jakarta.
sebesar Rp. 92.272.479,33 dan baiaya Soemarso S,R (2005:125), Akuntansi Suatu
penyusutan menurut PSAK No. 17 Pengantar, Buku 2, Edisi
sebesar Rp. 122.082.092,33 berarti Kelima.Penerbit Salemba Empat,
perbedaan biaya sebesar Rp. Jakarta.
29.809.613,00, sehingga perlu adanya Sundjaja, S, r, Berlian, Idan sundjaja. P, D.
jurnal penyesuaian 2007. Manajemen Keuangan 1
adjusment yang diperlakuakn (keenam ed). Bandung : UNPAR
sebagai koreksi dalam penilaian PRESS.
aktiva tetap tahun 2013. Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan
Teori, Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ekonosia.
DAFTAR PUSTAKA
Swardjono, 2008. Teori Akuntansi
Perekayasaan Pelaporan
Baridwan, Zaki. 2004 Intermediate
Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Accounting, Yogyakarta : BPFE

You might also like