302 598 1 SM

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN

BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA


KARYAWAN PADA YAYASAN RAHMANY
SEKAYU

Ellisyah Mindari1)
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rahmaniayah Sekayu

Abstract

The purpose of this research was to detect the influence of motivation, work
discipline and organizational culture toward employee performance, either
together also partially. The research population was all employees totaling
117 people. The sample taken with using census sampling, in which all
members of the population sampled. Data collection techniques used are
questionnaire and documentation.Answers given by the respondents
analyzed quantitatively using SPSSfor Windows version 20.

Research data quality is tested with test validity and reliability that the ordinal
scale data is then transformed into a scale interval by using the help method
successive intervals are integrated in Microsoft Excel. This research was
conducted in the testing primary assumptions the regression includes
data normality test, linearity test, multikolinieritas test and
heteroskedastisitas test.

The research result show the motivation (x1), work discipline (x2) and
organizational culture (x3) influences performance (Y) as big as 0,367
(36,7%), while the remaining is influenced by other factor. Motivation
variables (x1), the working discipline (x2) and organizational culture (x3) a
positive and significant effect on performance (Y) with Fcount 21,796 and the
value of significant F is equal to 0.0000. Furthermore, motivation (x1)
partially positive and significant effect on performance (Y) with tcount is 4,347
and value of the significant t is 0.000. The work discipline (x2) partially
positive and significant effect on performance (Y) with tcount is 3,831 and
value of significant is 0.000. But, the organizational culuter (x3)
intermediates do not affect significantly the performance (Y) because the
value of tcount is equal to 1,698, which is less than the value of ttable 1,981, the
significant value of is 0.092 which is greater than the value of α (0.05).

Keyword: motivation, work dicipline, organizational culture, performance

PENDAHULUAN
Secanggih apapun teknologi, tidak akan memberikan arti bagi organisasi
jika sumber daya manusia yang ada tidak dikelola secara profesional.

1)
Koresponden Penulis : [email protected]
15
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015

Pengelolaan sumber daya manusia dari waktu ke waktu mengalami perubahan,


terutama dalam menghadapi persaingan dan perubahan yang kompetitif dengan
paradigma baru. Pengelolaan dan implementasi strategi sumber daya manusia
bertujuan untuk menjaga aktivitas yang dilakukan dalam pengelolaan sesuai dan
selaras dengan strategi organisasi. Salah satu bagian dari pengelolaan sumber
daya manusia tersebut adalah membangun kinerja karyawan.

Secara umum kinerja diartikan sebagai hasil kerja seorang karyawan


dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Rivai dan Jauvani Sagala
(2010:548) mendefinisikan kinerja sebagai perilaku nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya dalam perusahaan. Kinerja dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
kompetensi, kompensasi, gaya kepemimpinan, komunikasi interpersonal,
motivasi, lingkungan kerja, disiplin kerja, budaya organisasi dan lain sebagainya.

Organisasi swasta maupun milik pemerintah mengharapkan kinerja yang


maksimal dari karyawannya. Kinerja yang maksimal dapat tercapai jika
karyawan memiliki motivasi yang tinggi. Hariandja (2009:321) mengartikan
motivasi sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau
keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam
bentuk usaha yang keras atau lemah. Motivasi merupakan subyek yang penting
bagi manajer karena manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain.
Manajer perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi.
Motivasi adalah juga subyek membingungkan karena motif tidak dapat diamati
atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang
tampak.

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan juga tidak terlepas


dari faktor disiplin kerja. Disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. Rivai dan Jauvani Sagala (2010:825) mengemukakan bahwa
disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku.

Budaya organisasi juga mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam


mencapai tujuannya. Secara umum budaya organisasi merupakan proses, nilai
atau norma yang berlaku dan dipatuhi oleh anggota organisasi dalam rangka
mencapai tujuan oganisasi. Tanpa disadari semua organisasi mempunyai
budaya, baik budaya tertulis maupun budaya yang tidak tertulis, tetapi sudah
biasa diterapkan dalam suatu organisasi.

Wibowo (2010:19) mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah


filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma-norma dan nilai-nilai
bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan
sesuatu dalam organisasi. Keyakinan, norma-norma dan nilai-nilai tersebut
menjadi pegangan semua sumber daya manusia dalam organisasi dalam
melaksanakan kinerjanya.

16
PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA YAYASAN RAHMANY SEKAYU.. ............................................................................. ELLISYAH MINDARI

Penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi kinerja pernah dilakukan


oleh Ade Anugrah Saputra, dkk (2012) tentang pengaruh motivasi dan disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan Bagian Kepanduan Divisi Pandu Bandar Utama
pada PT. IPC Pelabuhan Indonesia II (Cabang Tanjung Priok). Hasil penelitian
yang diperoleh terbukti motivasi maupun kinerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Dipta Adi Prawatya dan Susilo Toto Raharjo (2012) juga melakukan
penelitian tentang pengaruh disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) di Krai Purwodadi. Hasil proses
pengujian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara disiplin kerja dan
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Yayasan Rahmany Sekayu merupakan badan hukum yang bergerak


di bidang pendidikan, baik pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.
Yayasan Rahmany Sekayu didirikan pada tahun 1999. Saat ini, Yayasan
Rahmany Sekayu telah mendirikan 3 (tiga) sekolah tinggi yaitu Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Rahmaniyah Sekayu (1999), Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Rahmaniyah Sekayu (2000), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Rahmaniyah
(2003). Yayasan Rahmany Sekayu juga telah mendirikan Sekolah Menengah
Atas Rahmaniyah yang didirikan pada tahun 2005.

Dari hasil pengamatan sementara yang penulis lakukan pada karyawan


Yayasan Rahmany Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, diperoleh informasi
bahwa dalam hal kinerja, karyawan kurang berkualitas karena masih adanya
karyawan yang bekerja tanpa persiapan yang baik, masih adanya karyawan
yang menunda-nunda pekerjaan dan bermalas-malasan dalam bekerja,
rendahnya rasa tanggungjawab karyawan terhadap pekerjaannya, masih adanya
karyawan yang kurang merasa memiliki tempat tugasnya, dan kurangnya
keterlibatan karyawan dalam kegiatan Yayasan Rahmany Sekayu. Dalam
hubungannya dengan motivasi, kurangnya inisiatif karyawan dalam bekerja,
kurangnya keinginan untuk berkembang dan berprestasi, kurangnya kesadaran
akan pentingnya peningkatan karir. Dalam hubungannya dengan disiplin, masih
adanya karyawan yang datang terlambat tanpa alasan yang jelas, banyak
karyawan yang mengobrol pada jam kerja, karyawan merasa terpaksa dalam
mematuhi nilai atau norma yang ada, banyak karyawan yang keluar kantor pada
jam kerja tanpa minta izin terlebih dahulu kepada atasan langsungnya, karyawan
banyak pulang lebih cepat dari jam kerja yang telah ditetapkan, rendahnya
semangat karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kurangnya
kerjasama antar karyawan, kurangnya interaksi sosial antar karyawan, nilai-nilai
atau norma-norma terkesan sebagai simbol saja, kurangnya komunikasi antar
karyawan dan karyawan dengan pimpinan, karyawan baru agak sulit beradaptasi
dengan karyawan lama, karyawan diberlakukan kurang adil. Akhirnya indikasi
budaya kerja dapat dilihat dari pimpinan yang cenderung pilih kasih terhadap
karyawan tertentu, pimpinan kurang menghargai ide yang diberikan oleh
karyawan, pimpinan hanya memberikan perintah tanpa tahu kondisi di lapangan.

Di samping wawancara dengan karyawan, penulis juga mengamati


langsung kondisi lingkungan Yayasan Rahmany Sekayu, di mana terlihat tata

17
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015

ruang kerja kurang baik, barang inventaris kurang terawat, kampus yang
berbatasan langsung dengan jalan lintas, sehingga timbul kebisingan.

Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan kajian lebih dalam melalui
penelitian tentang pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan pada Yayasan Rahmany Sekayu.

Landasan Teori

Kinerja

Menurut Mangkunegara (2009:9) kinerja adalah hasil kerja secara


kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Adapun tolak ukur
keberhasilan kinerja sebagai standar penilaian menurut Rusdy A. Rifai
(2009:306) adalah :

1) Kuantitas, seberapa banyak target kerja logis yang ingin dicapai


dibandingkan dengan kuantitas aktual.
2) Kualitas, seberapa baik mutu hasil kerja yang ingin dicapai dibandingkan
dengan realisasi.
3) Biaya, berapa alokasi biaya yang diperlukan hingga target sasaran tercapai.
4) Waktu yang diperlukan agar sasaran kerja dapat dicapai.
5) Keselamatan kerja.

Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti bergerak.
Robbins dan Coulter (2010:109) mengemukakan bahwa motivasi mengacu pada
proses di mana usaha seseorang diberi energi, diarahkan dan berkelanjutan
menuju tercapainya suatu tujuan. Sejalan dengan itu, Wibowo (2011:379)
mendefinisikan motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses
perilaku manusia pada pencapaian tujuan.

Kemudian Daft (2007:373) menjelaskan bahwa teori kebutuhan yang


didapat (acquired needs theory) yang dikembangkan oleh David McClelland
mengemukakan bahwa tipe-tipe kebutuhan tertentu didapat selama masa hidup
individu tersebut. Tiga kebutuhan yang paling sering dipelajari adalah kebutuhan
akan pencapaian (need for achievement), kebutuhan akan pertalian (need for
affiliation) dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

Disiplin Kerja

Kata “discipline” menunjukkan suatu ide hukuman, tetapi itu bukan artinya
(arti disiplin) yang sebenarnya. Kata disiplin berasal dari bahasa Latin
“disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat.

18
PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA YAYASAN RAHMANY SEKAYU.. ............................................................................. ELLISYAH MINDARI

Hasibuan (2009:194) mengemukakan bahwa pada dasarnya banyak


indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, di
antaranya :
1) Tujuan dan Kemampuan
2) Teladan Pimpinan
3) Balas Jasa
4) Keadilan
5) Pengawasan Melekat (Waskat)
6) Sanksi Hukuman
7) Ketegasan
8) Hubungan Kemanusiaan

Budaya Organisasi

Robbins dan Judge (2008:256) mengemukakan budaya organisasi/kultur


organisasi (organizational culture) mengacu pada sebuah sistem makna bersama
yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan
organisasi lainnya. Sistem makna bersama merupakan sekumpulan karakteristik
kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.

Selanjutnya Robbins (2002:279) mengemukakan bahwa ada tujuh


karakteristik utama yang menjadi elemen-elemen penting suatu budaya
organisasi, yaitu :

1) Inovasi dan pengambilan risiko (innovation and risk taking)


2) Perhatian terhadap detail (attention to detail)
3) Orientasi terhadap hasil (outcome orientation)
4) Orientasi terhadap individu (people orientation)
5) Orientasi terhadap tim (team orientation)
6) Agresivitas (aggressiveness)
7) Stabilitas (stability)

Kerangka Pemikiran

Motivasi (x1)

Disiplin Kerja Kinerja (Y)


(x2)

Budaya
Organisasi (x3)

19
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian

Menurut tingkat explanasi (level of explanation) atau tingkat penjelasan,


jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini adalah penelitian
asosiatif/hubungan. Sugiyono (2007:11)

Operasionalisasi Variabel

1. Kinerja Karyawan (Y1), yaitu hasil kerja secara kuantaitas maupun


kualitas yang dica[pai oleh karyawan STIER Sekayu dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Indikator yang digunakan adalah; kuantitas, kualitas, biaya,
waktu, kemampuan, dan perhatian.
2. Motivasi Karyawan (X1), yaitu proses yang dilaksanakan oleh katyawan
STIER Sekayu dalam upaya menimbulkan dorongan atau semangat.
Indikator yang digunakan adalah; kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan
akan prestasi, dan kebutuhan akan kekuasaan.
3. Disiplin Kerja Karyawan (X2), yaitu upaya yang dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran dan kesediaan karyawan STIER Sekayu
mentaati semua perautan dan norma-norma sosial yang berlaku. Indikator
yang digunakan adalah tujuan, telasan pimpinan, balas jasa, keadilan,
pengawasan, sanksi dan hukuman, ketegasan pimpinan, dan hubungan
kemanusiaan.
4. Budaya Kerja Karyawan (X3), yaitu pola dalam mempersepsikan nilai atau
norma yang disepakati para karyawan STIER Sekayu untuk bekerja,
sehingga menunjukkan karakteristik organisasinya. Indikator yang
digunakan adalah kemampuan berinovasi, ketelitian, orientasi hasil,
orientasi individu, orientasi tim, dan agresivitas.

Populasi dan Sampel

Sekaran (2006:122) mengemukakan bahwa kelompok populasi


(population frame) merupakan kumpulan semua elemen dalam populasi di mana
sampel diambil. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Yayasan
Rahmany Sekayu yang berjumlah 117 orang.

Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah sampling


jenuh. Sugiyono (2007:78) mengemukakan bahwa sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah populasi penelitian yang
berjumlah 117 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini


adalah kuesioner (skala likert) dan dokumentasi.

20
PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA YAYASAN RAHMANY SEKAYU.. ............................................................................. ELLISYAH MINDARI

Metode Analisis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis


kuantitatif. Metode ini merupakan suatu metode analisa data yang
menggunakan angka-angka agar pemecahan masalah dapat dihitung secara
pasti dengan perhitungan matematik. Adapun tahapan analisis kuantitatif yang
digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi
Berganda (Sunyoto, 2008)

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengujian terhadap data, ternyata semua item
pertanyaan valid dan reliabel. Data yang diperoleh juga telah lolos dalam uji
normalitas dan uji asumsi klasik regresi (Priyatno, 2010). . Selanjutnya
dilakuakan nalisis regresi berganda (multiple regression analysis)/dengan hasil
sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model
B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .497 .447 1.113 .268

Motivasi .386 .089 .344 4.347 .000

Disiplin .317 .083 .322 3.831 .000


Kerja

Budaya .146 .086 .142 1.698 .092


Organisasi

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan Tabel 1 di atas, persamaan regresi bergandanya adalah :

Y = 0,497 + 0,386x1 + 0,317x2 + 0,146x3

21
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015

Untuk mengetahui besar pengaruh motivasi (x1), disiplin kerja (x2) dan
budaya organisasi (x3) secara bersama-sama terhadap kinerja (Y), digunakan uji
koefisien determinan sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinan

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square
Square Estimate

1 .605a .367 .350 .486322

a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Motivasi,


DisiplinKerja

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 20

Dari tabel Model Summary di atas, terlihat bahwa nilai koefisien


determinan (R Square) adalah sebesar 0,367 (36,7%). Hal ini berarti bahwa
kinerja (Y) dapat dijelaskan oleh motivasi (x1), disiplin kerja (x2) dan budaya
organisasi (x3) sebesar 36,7%, sedangkan sisanya sebesar 63,3% dijelaskan
oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Untuk menjawab hipotesis tentang pengaruh yang signifikan variabel


motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan STIER
Sekayu, baik secara bersama-sama (simultan) maupun secara parsial, maka
dilakukan uji F dan uji t.

Uji Serentak (Uji F)

Hasil uji hipotesis F ditampilkan dalam Tabel sebagai berikut

Tabel 3 Hasil Uji F

ANOVAb

Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square

1 Regression 15.465 3 5.155 21.796 .000a

Residual 26.725 113 .237

Total 42.190 116

a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Motivasi, Disiplin Kerja

22
PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA YAYASAN RAHMANY SEKAYU.. ............................................................................. ELLISYAH MINDARI

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan pada Tabel di atas 3, bahwa Fhitung untuk variabel motivasi


(x1), disiplin kerja (x2) dan budaya organisasi (x3) terhadap kinerja (Y) adalah
sebesar 21,796 > Ftabel (2,685), maka Ho ditolak yang berarti bahwa ada
pengaruh motivasi (x1), disiplin kerja (x2) dan budaya organisasi (x3) secara
bersama-sama terhadap kinerja (Y) karyawan STIER Sekayu. Nilai Sig F sebesar
0,000 < α (0,05). Hal tersebut menggambarkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan motivasi (x1), disiplin kerja (x2) dan budaya organisasi (x3) secara
bersama-sama terhadap kinerja (Y) karyawan STIER Sekayu.

Uji Parsial (Uji t)

Untuk menjelaskan pengaruh motivasi (x1), disiplin kerja (x2) dan


budaya organisasi (x3) secara parsial terhadap kinerja (Y), penulis menggunakan
uji hipotesis t dengan hasil sebagaimana ditampilkan pada Tabel 1. Hal ini
bermakna bahwa;

1) Pengaruh Motivasi (x1) terhadap Kinerja (Y)


Nilai thitung variabel motivasi (x1) sebesar 4,347 > ttabel (1,981), maka Ho
ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh motivasi (x1) secara parsial
terhadap kinerja (Y) karyawan STIER Sekayu. Nilai Sig t pengaruh
motivasi (x1) secara parsial sebesar 0,000 < α (0,05). Hal tersebut
berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan motivasi (x1) secara
parsial terhadap kinerja (Y) karyawan Yayasan Rahmany Sekayu.

2) Pengaruh Disiplin Kerja (x2) terhadap Kinerja (Y)


Nilai thitung variabel disiplin kerja (x2) sebesar 3,831> ttabel (1,981), maka
H0 ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh disiplin kerja (x2) secara
parsial terhadap kinerja (Y) karyawan STIER Sekayu. Nilai Sig t
pengaruh disiplin kerja (x2) secara parsial sebesar 0,000 < α (0,05).
Hal tersebut berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan disiplin kerja
(x2) secara parsial terhadap kinerja (Y) karyawan STIER Sekayu.

3) Pengaruh Budaya Organisasi (x3) terhadap Kinerja (Y)


Nilai thitung variabel budaya organisasi (x3) sebesar 1,698 < ttabel (1,981),
maka Ho ditolak yang berarti bahwa budaya organisasi (x3) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja (Y) karyawan STIER
Sekayu. Nilai Sig t pengaruh budaya organisasi (x3) secara parsial
sebesar 0,092 > α (0,05),maka Ho ditolak yang berarti bahwa budaya
organisasi (x3) secara parsial tidak berpengaruh yang signifikan
terhadap kinerja (Y) karyawan Yayasan Rahmany Sekayu.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Pengaruh Motivasi (x1), Disiplin Kerja (x2) dan Budaya Organisasi (x3)
secara Bersama-sama terhadap Kinerja (Y)
23
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, variabel bebas yang


penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel motivasi, disiplin kerja
dan budaya organisasi memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan
STIER Sekayu. Apabila dilihat deskripsi jawaban responden, tampak
untuk variabel motivasi kerja, disilin kerja, dan budaya kerja jawaban
responden memang didominasi oleh pernyataan setuju dan sangat setuju.
Hanya beberapa indikator yang berada pada pilihan netral, dan hampir
tdak ada responden yang menjawab kurang setuju atau sangat tidak
setuju.

b. Pengaruh Motivasi (x1) secara Parsial terhadap Kinerja (Y)


Berdasarkan hasil pengujian, motivasi kerja karyawan memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Apabila dilihat dari
deskripsi jawaban responden, diakui bahwa karyawan memiliki
kesempatan untuk menunjukkan prestasi. Prestasi yang dimaksud
misalnya terdapat kesempatan terhadap seluruh karyawan untuk
menduduki jabatan tertentu, karyawan juga mengakui ada saling tolong
jika diantara mereka ada yang mengalami kesulitan. Kondisi tersebut
berdampak pada kinerja karyawan yang baik. Hal ini dapat dilihat lewat
deskripsi jawaban yang menyatakan bahwa, karyawan bekerja sesuai
dengan rencana, mereka mengerjakannya dengan teliti dan bertanggung
jawab sehingga hasil kerja tersebut mencapai target sesuai dengan yang
dirancang yayasan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa indikator yang diakui


responden sebagai penyebab rendahnya kinerja. Karyawan secara umum
diakui belum banyak menunjukkan prestasi, beberapa hasil pekerjaan
yang dilakukan juga kurang dihargai. Kondisi ini mengakibatkan
pekerjaan kadang tidak sesuai target akibat kurangnya ketrampilan
karyawan dalam bekerja. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, sebaiknya
yayasan lebih intensif memberikan penghargaan tehadap hasil kerja
karyawan. Pemberian penghargaan ini tentu disertai dengan terlebih
dahulu member ikan bekal ketrampilan kepada karyawan. Dengan
demikian setiap karyawan akan berusaha menunjukkan kemampuannya
dalam bekerja, jika prestasi mereka dihargai maka motivasi untuk bekerja
akan semakin kuat dan memberikan kontribusi positif terhadap
meningkatnya kinerja karyawan.

c. Pengaruh Disiplin Kerja (x2) secara Parsial terhadap Kinerja (Y)


Berdasarkan hasil pengujian, ada pengaruh yang positif dan
signifikan disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja Berdasarkan
deskripsi jawaban responden, tampak responden mengakui bahwa
atasan telah bersikap adil dan tegas memberikan sanksi. Kerjasama dan
relasi antar karyawan dan atasan diakui berjalan baik. Akibatnya kinerja
yang baik ditunjukkan oleh karyawan dengan tidak menunda pekerjaan
sehingga karyawan bekerja sesuai rencana. Dari hasil analisa di atas
dapat dilihat bahwa disiplin kerja pada dasarnya memberikan suatu
kontribusi yang tidak kecil terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat
dimaklumi bahwa dengan tingkat disiplin yang tinggi, maka karyawan
akan berusaha untuk mencapai kinerja yang telah ditentukan
sebelumnya.
24
PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA YAYASAN RAHMANY SEKAYU.. ............................................................................. ELLISYAH MINDARI

Meskipun demikian terdapat beberapa pendapat yang menyatakan


bahwa, pimpinan kurang dalam hal keteladanan. Selain itu juga dirasakan
berkembangnya tujuan-tujuan pribadi karyawan yang kurang sesuai
dengan tujuan organisasi. Hal tersebut berakibat pada kerja-kerja yang
dilakukan karyawan secara tidak benar. Itulah sebabnya disarankan agar
pimpinan dapat memberikan keteladanan lebih baik. Selain itu perlu
dilakukan pertemuan-pertemuan lebih intensif untuk mengkomunikasikan
tujuan yayasan sehingga dapat membangun komitmen kebersamaan
guna mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian tujuan-tujuan pribadi
dapat diabaikan.

d. Pengaruh Budaya Organisasi (x3) secara Parsial terhadap Kinerja (Y)


Berdasarkan hasil pengujian, budaya organisasi secara parsial
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan
deskripsi jawaban responden tampak bahwa, rata-rata jawaban
responden 25% berada pada rentang netral. Responden menyatakan
lingkungan telah mendukung kreativitas, ide dan gagasan karyawan
dihargai, karyawan bekerja dengan teliti, dan karyawan bekerja dengan
megutamakan tim. Hal-hal tersebut mengakibatkan baiknya kinerja
karyawan yang ditandai oleh kerja yang sesuai target, kerja dengan teliti,
kerja dengan trampil, dan menggunakan peralatan dengan biaya yang
efisien. Hasil tersebut ternyata menggambarkan budaya organisasi tidak
memberikan kontribusi yang cukup dalam mempengaruhi kinerja
karyawan STIER Sekayu.

Penjelasan yang dapat diberikan adalah bahwa, indikator


penyebab kinerja di atas tidak benar-benar membentuk suatu budaya
kerja yang mendukung kinerja karyawan. Karyawan memang bekerja
tetapi hal-hal yang mendasari kerjanya sebatas karena khawatir dinilai
tidak bagus sehingga tidak memperoleh kompensasi yang mencukupi
akibat hasil kerjanya. Artinya karyawan bekerja karena terdapat deskripsi
kerja yang harus dilakukannya, dan bukan karena budaya yang
seharusnya dikembangkan dalam bekerja.

Untuk memperbaiki kondisi budaya di atas, maka sebaiknya


yayasan STIER mulai mendisain konsep budaya yang akan
dikembangkan dengan tegas. Pimpinan yayasan memiliki posisi strategis
untuk mulai mengerjakan, membiasakan, dan mengkomunikasikan
budaya-budaya yang dimaksud sehingga dengan mudah dapat segera
dipahami, ditiru, dan mulai dibiasakan untuk dilakukan guna mndukung
pencapaian tujuan organisasi.

Dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian


ini mendukung baik hasil penelitian Saputra (2012) maupun Prawatya dan
Raharjo (2012), bahwa motivasi, disiplin, dan budaya berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Dalam hal ini ternyata hubungan asosiatif
tersebut muncul bukan hanya di instansi pemerintah, akan tetapi juga di
sebuah perusahaan manufaktur maupun suatu perseroan. Artinya
variabel-variabel yang dimaksud memang menjadi variabel penentu
kinerja karyawan. Perbedaan terletak pada pengaruh budaya organisasi,
25
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015

jika pada hasil penelitian Prawitya dan Raharjo (2012) budaya


memberikan pengaruh pada kinerja, akan tetapi dalam penelitian ini
budaya tidak meberikan pengaruh. Penjelasan yang dapat diberikan
adalah barangkali pabrik telah lebih dahulu beroperasi sehingga lebih
memungkinkan terjadinya pembentukan organisasi dibandingkan
organisasi-oganisasi ;ain yang relatif baru bertumbuh.

SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh
motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
SIER Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin :

a. Motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi secara bersama-sama


berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan STIER
Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.
b. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
STIER Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.
c. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan STIER Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin
d. .Budaya Organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan STIER Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran


sebagai berikut :

a. Pimpinan STIER Sekayu perlu untuk lebih intensif memberikan


penghargaan kepada karyawan yang berprestas dengan terlebih dahulu
berusaha meningkatkan ketrampilan mereka..
b. Pimpinan STIER Sekayu perlu memberikan keteladanan lebih baik bagi
karyawan dan terus melakukan pertemuan lebih intensif guna
mengkounikasikan masalahmasalah yang terjadi dalam organisasi.
c. Pimpinan STIER Sekayu hendaknya mulai mendisain ulang budaya
yang bermaksud akan dikembangkannya untuk mendukung pencapaian
tujuan organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Bandung: PT. Refika Aditama.

Daft, Richar L. 2007. Manajemen, Edisi Enam. Alih Bahasa Edward Tanujaya
dan Shirly Tiolina. 2007. Jakarta: Salemba Empat.

Danang Sunyoto. 2008. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta:


MedPress

26
PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA YAYASAN RAHMANY SEKAYU.. ............................................................................. ELLISYAH MINDARI

Duwi Priyatno. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Jakarta:
PT. Buku Seru.

Malayu S.P. Hasibuan. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Bumi Aksara.
Marihot Tua Efendi Hariandja. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan
Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Prawatya, Dipta Adi dan Susilo Toto Raharjo. 2012. Pengaruh Disiplin Kerja Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pabrik Minyak Kayu Putih
(PMKP) di Krai Purwodadi. Diponegoro Journal of Management Volume 1
Nomor 1 (online)(http://ejournal-S1-
undip.ac.id/index.php/djom/article/view/824, diakses 28 Maret 2013)

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, Edisi Kelima.


Alih Bahasa Halida dan Dewi Sartika. 2002. Jakarta: Erlangga.

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen, Edisi Kesepuluh.


Alih Bahasa Bob Sabran dan Devri Barnadi Putera. 2010. Jakarta:
Erlangga.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Edisi


12. Alih Bahasa Diana Angelica dkk. 2008. Jakarta: Salemba Empat.

Rusdy A. Rifai. 2009. PengantarManajemen. Palembang: Fakultas Ekonomi


UMP.

Saputra, Ade Anugrah. 2012. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Bagian Kepanduan Divisi Pandu Bandar Utama pada
PT. IPC Pelabuhan Indonesia II (Cabang Tanjung Priok). Jurnal Ilmu
Administrasi dan Bisnis Volume 1 Nomor 1 (online)(http://ejornal-S1-
undip.ac.id/index-php/jiab/article/view/830, diakses 28 Maret 2013)

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4. Alih Bahasa
Kwan Men Yon. 2006. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

Wibowo. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada.

_______. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

27

You might also like