Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRACT
Oleh:
Tira Cakra Indira
The law protection against the health and safety of Indonesian labor conducted by
the center of placement service and protection of Lampung Indonesian labor
stated in constitution no 39 of 2004 about the Placement and Protection of
Indonesian labor abroad, in giving the responsibility against the Indonesian labor
who have work accident.
The problems in this research were (1) how the law protection against the health
and safety of Indonesian labor by the center of placement service and protection
of Lampung Indonesian labor and (2) what the inhibiting factor in the
implementation of law protection against the health and safety of Indonesian labor
by the center of placement service and protection of Lampung Indonesian labor.
The approach used in this research was normative and empiric juridical approach.
The data used were primary and secondary data.
The data was processed through data selection, classification and systematization
then analyzed qualitative descriptively. The Results showed that (1) the law
Protection phase against the health and safety of Indonesian labor conducted by
BP3TKI with the law protection pre-placement phase, placement period and after
placement phase. The law protection against Indonesian labor conducted by
BP3TKI was in the short, medium and long term. (2) The inhibiting factors in the
implementation of law protection of health and safety against Indonesian labor
were internal and external factor. The Suggestion given the law protection in the
labor health and safety programs needed to increase the role of local government
and Lampung BP3TKI in the supervision and protection in accordance to the third
phase and the existing period. The Indonesian labor should play a role in the
preparation and filing requirements that must be prepared to be an Indonesian
labor.
Keywords: Indonesian Labor, Health and Safety, Work accident
ABSTRAK
Oleh:
Tira Cakra Indira
Oleh
Skripsi
Pada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Siwipeni tamat pada tahun 2000, melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) Xaverius
Metro dan tamat pada tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Xaverius
Metro tamat pada tahun 2009, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas
Administrasi Negara (HIMA HAN) pada tahun 2014 dan melaksanakan Kuliah
Tanggamus.
MOTTO
Puji Syukur kupanjatkan kepada ALLAH SWT, Tuhan Semesta Alam untuk
setiap nafas yang kuhirup, detak jantung yang berdegup dan darah yang mengalir
Puji dan syukur penulis kepada Allah SWT karena rahmat dan ridho-Nya skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul Perlindungan Hukum
Lampung.
Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah berjasa sehingga
penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik. Untuk ini dalam kesempatan ini
1. Bapak Prof. Dr. Heryandi, S.H., M.S.i., sebagai dekan Fakultas Hukum
Universitas Lampung;
Administrasi Negara;
6. Ibu Eka Deviani, S.H., M.H., selaku pembahas II yang telah memberikan
Universitas Lampung;
9. Kepada kakak-kakakku tercinta, mas pandu, mba maya, mas dewo dan
10. Kepada Keluarga KKN ku, pak bahri beserta ibu dan iis jejen atas
kampus ika, alam, teky, udin, wailim, ryo, rito, geng gazebo, hestika,
made, denis, sisil, ratna yang sudah bantuin skripsian, Radit yang sudah
berikan.
ABSTRAK
ABSTRACT
COVER DALAM
PERSETUJUAN
PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
MOTTO
PERSEMBAHAN
SANWACANA
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
1.4. Kegunaan Penelitian........................................................................................ 6
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) bahwa
beberapa Pasal di UUD Negara Republik Indonesia 1945, salah satunya adalah
Pasal 27 ayat (2) yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
orang.
terbesar ke-3 di dunia setelah negara China dan India. Melimpahnya jumlah
penduduk yang besar berperan sebagai tenaga kerja yang akan melakukan
pembangunan. Hal tersebut akan menjadi suatu masalah apabila jumlah penduduk
2
yang besar tersebut tidak disesuaikan dengan jumlah lapangan kerja yang
penghasilan yang cukup besar dan yang tampak lebih menarik di luar negeri telah
devisa karena dalam setahun bisa menghasilkan devisa 60 triliun rupiah (pada
tahun 2006).
Tenaga kerja adalah pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kesehatan kerja,
kesehatan fisik ataupun mental. Kesehatan para karyawan yang buruk akan
rendah.
Program kesehatan kerja tidak terlepas dari program keselamatan kerja, karena
1
john Soeprihanto.Manajemen Personalia,(Yogyakarta:BPFEE,1996),hlm. 153
3
mesin , pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat
bersasaran segala tempat kerja , baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air,
pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan
efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.3
Oleh karena itu negara wajib menjamin dan melindungi hak asasi warga
negaranya yang bekerja baik di dalam maupun di luar negeri berdasarkan prinsip
persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti
diskriminasi dan anti perdagangan 3 manusia. Dalam hal penempatan tenaga kerja
Indonesia di luar negeri merupakan suatu upaya untuk mewujudkan hak dan
kesempatan yang sama bagi tenaga kerja untuk memperoleh pekerjaan dan
serta pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
2
Suma’mur.Keselamatan Kerja dan Pencegah Kecelakaan,(Jakarta:CV Haji Masagung,1993),hlm. 1
3
Ibid, hlm. 4
4
terkait pada sistem pengelolaan dan pengaturan yang dilakukan berbagai pihak
yang terlibat pada pengiriman tenaga kerja Indonesia keluar negeri. Untuk
mekanisme melalui tiga fase tanggung jawab penempatan yakni fase pra
pra penempatan dan keselamatan kerja merupakan fase selama penempatan kerja.
Untuk memperkecil problema yang dihadapi para tenaga kerja di luar negeri serta
melindungi harkat dan martabat tenaga kerja tersebut maka pengaturan tentang
tersebut diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan
PenempatanTenaga Kerja Indonesia dijabarkan pada Pasal 23, 24 dan Pasal 25,
tenaga kerja Indonesia dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang
selalu terulang, seolah tidak ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk
serta Perwakilan RI di luar negeri, sejak tanggal 1 Januari s.d. 30 September 2014
tercatat sejumlah 11.507 kasus permasalahan yang dialami oleh Tenaga Kerja
mulai dari gaji tidak dibayar, kecelakaan kerja, kesehatan kerja, beban pekerjaan
yang terlalu berat, PHK dan lain sebagainya total kasus yang telah terjadi
sebanyak 1.785 dan kasus yang terselesaikan hanya sekitar 753 dan sisanya kasus
Dari uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengambil
4
http://www.bnp2tki.go.id/read/9295/Kementerian-Luar-Negeri-Lakukan-Perbaikan-Layanan-
Hukum-Terhadap-TKI-Bermasalah- diakses pada tanggal 20 Januari 2016 pada pukul 13.51
6
BP3TKI Lampung?
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kamus besar Bahas Indonesia Perlindungan berasal dari kata lindung yang
Pengertian perlindungan dalam ilmu hukum adalah suatu bentuk pelayanan yang
wajib dilaksanakan oleh aparat penegak hukum atau aparat keamanan untuk
memberikan rasa aman, baik fisik maupun mental, kepada korban dan sanksi dari
ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan dari pihak manapun yang diberikan pada
pengadilan.
adalah segala upaya yang ditujukan untuk memberikan rasa aman kepada korban
penetapan pengadilan.
2002 adalah suatu bentuk pelayanan yang wajib dilaksanakan oleh aparat penegak
hukum atau aparat keamanan untuk memberikan rasa aman baik fisik maupun
mental, kepada korban dan saksi, dari ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan
Perlindungan TKI yaitu segala upaya untuk melindungi kepentingan calon Tenaga
bekerja. Dengan demikian, seluruh TKI yang bekerja di Iuar negeri wajib
mencegah berbagai praktek ilegal yang merugikan para TKI, baik pada saat
penindakan kepada pihak yang berwenang untuk proses hukum lebih lanjut.
Istilah hukum berasal dari Bahasa Arab : Huk’mun yang artinya menetapkan. Arti
hukum dalam bahasa Arab ini mirip dengan pengertian hukum yang
dikembangkan oleh kajian dalam teori hukum, ilmu hukum dan sebagian studi-
“All the rules established by authority or custom for regulating the behavior of
oleh otoritas atau kustom (adat atau kebiasaan) untuk mengatur perilaku anggota
peraturan yang mengatur perilaku tertentu manusia dan hal ini berarti sebuah
sistem norma”. Jadi hukum itu sendiri adalah ketentuan. Menurut Utrecht
“Hukum adalah himpunan peraturan (baik berupa perintah maupun larangan) yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota
secara langsung atau tidak langsung oleh seorang pribadi atau sekelompok orang
politik yang berdaulat, dimana yang membentuk hukum adalah yang tertinggi”.5
norma-norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum dan tujuan hukum adalah
apa yang disebut hukum itu. Karena sebenarnya hukum terdiri dari 3 konsep
5
Marzuki Peter Mahmud.Penelitian Hukum,(Jakarta:Prenada Media,2005),hlm. 5
12
berlaku pada waktu dan tempat tertentu, dan yang ketiga, hukum
kehidupan bermasyarakat.
tidak hanya memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan
tertentu.
bagian dari prinsip perlindungan hukum . Istilah Hak Asasi Manusia di Indonesia,
sering disejajarkan dengan istilah hak-hak kodrat, hak-hak dasar manusia, natural
den mens, dan fundamental rechten. Menurut Philipus M hadjon, di dalam hak
6
Philipus M Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati. Argumentasi Hukum,(Yogyakarta:UGM
Press,2005),hlm. 33-34
13
terhadap subyek hukun dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat
preventif maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.7
Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum,
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU
No. 13 tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.8 Secara
garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga
7
Y. S Amran Chaniago. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Bandung:Pustaka Setia,1997)
8
Hardijan Rusli. Hukum Ketenagakerjaan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm.4
14
kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk
tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku
orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat
mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun
ada pula yang menyebutkan di atas20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk
2. Menurut Dr.A.Hamzah SH, tenaga kerja meliputi tenaga kerja yag bekerja
dalam proser produksi tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik maupun
pikiran.
3. Menurut Dr. Payaman dikutip A.Hamzah (1990), tenaga kerja adalah (man
power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja. Atau sedang mencari
bersekolah, ibu rumah tangga. Secara praktis, tenaga kerja terdiri atas dua
hal, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja: a) angkatan kerja
9
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja diakses pada tanggal 17 Agustus 2015 pada pukul
10.50
15
(labour force) terditi atas golongan yang bekerja dan golongan penganggur
atau sedang mencari kerja; b) kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri
atas golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan
pensiunan dll.
4. Menurut Eeng Ahman & Epi Indriani tenaga kerja adalah seluruh jumlah
penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada
permintaan kerja.
hingga 64 tahun.
yang telah memasuki usia kerja dan memiliki pekerjaan, yang sedang
7. Menurut Sjamsul Arifin, Dian Ediana Rae, Charles, Joseph tenaga kerja
2.2.2 Ketenagakerjaan
Secara umum, hukum dapat dibagi menjadi dua, yaitu hukum Imperatif (dwingend
recht atau hukum memaksa) dan hukum Fakultatif (regelend recht atau aanvulend
recht atau hukum tambahan). Menurut Budiono Abdul Rachmad, bahwa hukum
imperatif adalah hukum yang harus ditaati secara mutlak, sedangkan hukum
16
perjanjian).10
segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama,
ketenagakerjaan.
peraturan tidak tertulis antara lain adat dan kebiasaan, yurisprudensi, peraturan
Badan-badan Pemerintah.
Definisi ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.12 Dengan sedemikian
10
Abdul Rachmad Budiono. Hukum Perburuhan di Indonesia,(Jakarta:Raja Grafindo
Persada,1999),hlm. 9
11
Ibid, hlm.3
12
Indonesia, Undang-undang, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279), Pasal 1 angka 1
17
a. Penempatan
b. Hubungan Industrial
f. Outsourcing
Luar Negeri, TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu
perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia adalah warga negara Indonesia baik laki-
kerja di luar negeri baik di darat, laut maupun udara dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan perjanjian kerja yaitu suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha
secara lisan dan atau tertulis baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak
13
Manulung. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia,(Jakarta:Rineka
Cipta,1995),hlm.23
18
tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Dengan
adanya perjanjian kerja ini TKI akan lebih terlindungi apabila nantinya
dikemudian hari pihak majikan atau pihak perusahaan tmpat TKI bekerja
dibuat sebelumnya.
tentang penempatan TKI keluar negeri disebutkan bahwa TKI adalah baik laki-
laki maupun perempuan yang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu
penempatan TKI ini harus benarbenar diperhatikan oleh calon TKI yang ingin
bekerja ke luar negeri tetapi tidak melalui prosedur yang benar dan sah maka TKI
CTKI tersebut dikatakan TKI ilegal karena datang ke negata tujuan tidak melalui
tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa TKI adalah setiap warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam jangka waktu
menerima upah.
jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Namun, istilah TKI seringkali
TKI sering disebut sebagai pahlawan devisa karena dalam setahun bisa
menjadi ajang punglibagi para pejabat dan agen terkait. Bahkan di Bandara
dari terminal penumpang umum. Pemisahan ini beralasan untuk melindungi TKI
tetapi juga menyuburkan pungli, termasuk pungutan liar yang resmi seperti
TKI yang pulang melalui Terminal III wajib membayar uang jasa pelayanan
terpenuhi hak-hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan
pekerja/buruh serta pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang
14
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_Kerja_Indonesia#Ceriyati diakses pada tanggal 17 Agustus
2015 pada pukul 11.03
20
dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonasi tentang Pengerahan Orang
kebutuhan yang berkembang. Kelemahan ordonasi itu dan tidak adanya undang-
undang yang mengatur penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama
merumuskan normanorma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya dan
3. Pemberian kesempatan dan perlakuan yang sama bagi tenaga kerja dan
pekerja/buruh;
kerja secara optimal dan penempatan tenaga kerja pada pekerjaan yang
kesempatan kerja;
diperlukan;
perjanjian kerja bersama, lembaga kerja sama bipatit, lembaga kerja sama
hubungan industrial;
meningkatkan harkat, martabat, dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan
masyarakat sejahtera, adil, makmur, dan merata, baik materiil maupun spiritual.
Begitu pula Tenaga Kerja Indonesia yang juga memiliki hak untuk mendapatkan
suatu pekerjaan yang layak. Hal ini di dapatkan para Tenaga Kerja Indonesia
memutuskan untuk pergi bekerja di luar negeri karena mereka merasa bahwa
pekerjaan yang ada di dalam negeri di rasa belum memenuhi untuk kebutuhan
hidup mereka. Meskipun begitu TKI mempunyai hak untuk memilih jalan
hidupnya untuk mendapatkan kesejahtearaan yang layak. Hal ini juga di jelaskan
kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan,
atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di
luar negeri.”
Di dalam pasal tersebut jelas menyebutkan bahwa TKI memiliki dan diberikan
termasuk di luar negeri. Maka dari itu demi mendukungnya hal tersebut perlu
diadakannya suatu perlindungan yang layak terhadap para TKI demi membantu
dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
1. Filosofi (Mangkunegara)
pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan
makmur.
15
Rachmat Trijono, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan, (Jakarta: Papas Sinar Sinanti, 2014),
hlm.53
24
2. Keilmuan
3. Ohsas
Kecelakaan ini terjadi pada saat seseorang yang tidak diduga ditabrakatau
kimia.Contohnya:
16
Lalu Husni.Hukum Ketenagakerjaan Indonesia,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2003),hlm.142
25
Contoh dari caught in adalah kecelakaan yang akan terjadi bila kakipekerja
terjadi bila lengan atau kaki dari pekerja tersangkutdalam bagian mesin
yang bergerak.
Kecelakaan ini banyak terjadi, yaitu jatuh dari tingkat yang lebih tinggike
tingkat yang lebih rendah. Contohnya: jatuh dari tangga atau atap.
8. Terbakar (burn)
kontakdengan percikan, bunga api, atau dengan zat kima yang panas.
26
atas : keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan serta perlakuan yang
Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
Tenaga Kerja Indonesia juga dapat dilihat dalam Undang-Undang No.39 Tahun
2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri, Peraturan Menteri
17
Kansil dan Christine. Kitab Undang-Undang Ketenagakerjaan,(Jakarta:Pradnya
Paramita,2001),hlm. 15
27
TKI
penempatan
28
pemerintah
12. Fasilitasi unit pelayanan terpadu satu pintu dan pos pelayanan penempatan
perlindungan TKI
Pasal 23;
Pasal 24
Pasal 25
2.4.3 Visi dan Misi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia Lampung
Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia daerah
Indonesia.
Kerja Indonesi.
Kerja Indonesia :
BAB III
METODE PENELITIAN
bahan hukum utama, menelaah hal yang bersifat teoritis yang menyangkut
tersebut.
gambaran dan pemahaman yang jelas dan benar terhadap permasalahan yang akan
18
Abdulkadir Muhammad. Hukum dan Penelitian Hukum. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004),
hlm.135
33
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa Data Primer dan Data
sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh dari studi lapangan yaitu hasil
wawancara dengan Ibu Sri Haryanti S.E.,M.M selaku Kepala BP3TKI. Sedangkan
Data Sekunder adalah bahan-bahan yang bersifat mengikat berupa peraturan dan
Kerja Indonesia Nomor 03 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kerja Indonesia Nomor 20 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kerja Indonesia
34
Negeri dalam proses kesehatan dan keselamatan kerja oleh BP3TKI Bandar
Lampung.
b. Editing, yaitu meneliti kembali data yang diperoleh dari keterangan para
responden maupun dari kepustakaan, hal ini perlu untuk mengetahui apakah
data tersebut sudah cukup dan dapat dilakukan untuk proses selanjutnya.
yang ada dalam penulisan ini, editing dilakukan pada data yang sudah
yang telah ditentukan secara sistemis sehingga data tersebut siap untuk
dianalisis.
d. Penyusunan data, yaitu penyusunan data secara teratur sehingga dalam data
tersebut.
53
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-
Keselamatan Kerja oleh BP3TKI Lampung dilakukan dengan cara sesuai dengan
Dan Perlindungan Hukum Program Asuransi TKI yang meliputi kesehatan dan
dan Program Purna Penempatan. Di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi juga di muat dengan jelas tentang Jenis Resiko dan Besarnya Satuan
Asuransi TKI, yaitu Resiko Meninggal Dunia; Resiko Sakit; dan Resiko
Kecelakaan Kerja beserta besarnya satuan asuransi bagi TKI yang tertimpa
musibah dari salah satu resiko tersebut, serta hal-hal yang dilakukan BP3TKI
54
dalam perlindungan hukum terhadap TKI dibagi menjadi 3, yaitu : pertama, dalam
jangka pendek; kedua, dalam jangka menengah dan ketiga, dalam jangka panjang.
kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia yang di alami oleh
pihak BP3TKI adalah Faktor penghambat secara internal yang berasal dari pihak
pemerintah dan balai dan Faktor penghambat secara eksternal yang berasal dari
5.2 Saran
sama antara pihak kedutaan Luar Negeri dan pihak Indonesia supaya jika
terjadi masalah dengan tenaga kerja Indonesia segera di beri bantuan oleh
BP3TKI lebih memperhatikan TKI dari proses pemberkasan hingga apa saja
syarat-syarat bagi masyarakat untuk menjadi TKI yang bermutu dan dapat
berguna bagi pendapatan Negara dan keuntungan bagi pihak TKI itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_Kerja_Indonesia#Ceriyati
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_Kerja_Indonesia#Ceriyati
http://www.bnp2tki.go.id/read/9295/Kementerian-Luar-Negeri-Lakukan-
Perbaikan-Layanan-Hukum-Terhadap-TKI-Bermasalah-