Jurnal Menajemen Pendidikan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

(RESEARCH AND DEVELOPMENT) PADA PROGRAM STUDI MAGISTER


MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA

Ary Susanto

Abstract: This study aims to analyze needs, plan, develop, and test a model of management
information systems at the Department of Master of Educational Management, Post Graduate
Studies State University of Jakarta. This study used a qualitative approach. The method used is
the research and development. Researchers developed a model of driver's license through the ten
steps (borg and Gall) were then categorized into four stages (the initial data collection and needs
analysis, planning, development, and testing). Data collected and analyzed in a qualitative
(Creswell). Through the process of library research, observation, interviews, and documentation
study obtained data on student opinion of the service of information, setting conditions, and
analysis of information system requirements on the Department. The results showed that the
system is still used convensional information and technology-based information system is needed.
In the testing phase the chairman of the Department declared feasible for use. From the results
obtained, conclude that the management of data and infoemation is still conventional, technology-
based information system is needed, planning and development accordance with aspects of
management education in the Departement, and the products have passed testing by the
Chairman. Provision of human resources, tools, policy support, and student participation is an
important factor for the development of subsequent systems.

Keywords: Management information systems, management education, research


and development

PENDAHULUAN
Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (PPs UNJ) merupakan salah satu
perguruan tinggi negeri yang memiliki Program Studi Manajemen Pendidikan (Prodi
MP) pada jenjang strata dua (magister) dan strata tiga (doktor). Program studi ini fokus
pada kajian-kajian mengenai manajemen pendidikan baik pada tataran konseptual
maupun strategik. Tingginya minat calon mahasiswa dan besarnya jumlah mahasiswa
pada program magister manajemen pendidikan menuntut lembaga untuk senantiasa
memberikan layanan yang prima dalam berbagai aspek. Aspek paling nyata yang
berhubungan dekat dengan kebutuhan mahasiswa antara lain pembelajaran, jadwal,
pembimbingan tesis, pendaftaran dan informasi ujian komprehensif serta ujian lainnya,
data dosen dan mahasiswa, dan data tesis atau penelitian. Aspek-aspek tersebut
merupakan kebutuhan dasar yang berhubungan langsung dengan mahasiswa, jika
kurang terfasilitasi bisa saja menyebabkan ketidakpuasan mahasiswa.
Namun, fenomena di lapangan menunjukan hal yang berbanding terbalik.
Beberapa persoalan tampak di berbagai aspek. Misalnya saja, pada saat menjelang ujian
komprehensif mahasiswa dan program studi mengalami kesulitan data kemahasiswaan
yang berkaitan dengan kesesuaian persyaratan ujian komprehensif, akibatnya informasi
mengenai calon peserta ujian komprehensif terpaksa baru bisa di-release oleh program
studi pada saat menit-menit terakhir masa tenggang penyerahan data ke PPs UNJ.


Trainer di Perusahaan Kawan Lama Retail Group

Jurnal Manajemen Pendidikan 489


Menurut pengamatan peneliti pada tahap pra-lapangan, hal tersebut disebabkan oleh
berbagai faktor. Salah satunya adalah, kurang lancarnya arus komunikasi dan informasi
di berbagai lini (mahasiswa, program studi, dan program pascasarjana itu sendiri). Hal
ini disebabkan karena tidak tersedianya sistem informasi yang menjembatani
permasalahan tersebut. Masalah lainnya yaitu, kurang jelasnya informasi mengenai
pembimbing tesis.
Dalam menjawab kebutuhan dan masalah yang ada, secara institusional
pengembangan model sistem informasi manajemen pendidikan ini harus selaras dengan
rencana strategis yang ditetapkan oleh Universitas Negeri Jakarta sebagai induk dari
Program Pascasarjana. Oleh sebab itu, kajian terhadap Rencana Strategis UNJ sangat
diperlukan. Dari hasil kajian dokumen Rencana Strategis UNJ tahun 2006-2017 peneliti
menemukan suatu keselarasan tujuan dengan penelitian ini. Pengembangan model
sistem informasi manajemen pendidikan ini sejalan dengan isu-isu strategis yang
tertuang dalam Rencana Strategis UNJ tahun 2006-2017. Beberapa isu strategis yang
selaras tersebut adalah: (1) Pemanfaatan ICT, yang tertuang dalam isu strategis
pengembangan kurikulum, (2) Penatakelolaan organisasi, yang tertuang dalam isu
strategis reformasi birokrasi, (3) dan pengembangan aplikasi SIM terintegrasi, yang juga
tertuang dalam isu strategis reformasi birokrasi. Dalam beberapa penelitian yang
pernah ada, peneliti menemukan beberapa referensi ilmiah yang dapat memperkuat
asumsi bahwa pengembangan model sistem informasi manajemen pendidikan ini
memiliki nilai urgensi dan layak dijadikan solusi. Salah satunya adalah penelitian yang
telah dilakukan oleh Anton Hariyanto, mahasiswa Pascasarjana Universitas
Gunadarma. Ia membuktikan melalui penelitiannya bahwa teknologi dan sistem
informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen. Penggunaan sistem
informasi memacu tingginya kinerja manajemen, hal itu disebutkan dalam penelitian
yang pernah dilakukan oleh Anton Hariyanto (penelitian dilakukan di Akademi
Sekretaris dan Manajemen Don Bosco tahun 2009). Dengan fasilitas berbasis web
tersebut, sistem informasi dapat diakses dimana dan kapan saja. Hal itu lah yang dapat
menjawab tantangan mobilitas manusia saat ini, terutama bagi pengambil keputusan
yang relatif padat dengan rutinitas.
Berdasarkan permasalahan, data, dan fakta yang peneliti dapatkan tersebut,
peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan tema pengembangan model sistem
informasi manajemen pendidikan pada program magister MP PPs UNJ.

Sistem Informasi Manajemen


Menurut Schermerhorn (2011:10) organisasi merupakan suatu sistem terbuka
(open system). Ia menyebutkan bahwa, “all organizations are open system that interact with
their environment. They do so in a continual process of obtaining resources input-people,
information, resources, and capital, and transforming them into outputs in the form of finished
goods and services for costumers.
Schermerhorn (2011:10) menggambarkan konsep tersebut dalam gambar berikut
ini:

Jurnal Manajemen Pendidikan 490


Gambar 1. Organization as Open Systems

Richard L. Daft (2011:204) mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai,


“a computer-based system that provides information and support for effective managerial decision
making”. Definisi tersebut mengandung tiga aspek yang terkait dengan sistem informasi
manajemen pendidikan, yaitu sistem berbasis komputer, dukungan informasi, dan
pengambilan keputusan manajerial yang efektif dan efisien. SIM secara khusus
mendukung pengambilan keputusan strategik pada manajemen mid-level dan top level.
Setiap orang dalam organisasi terhubung dalam satu network sehingga memungkinkan
arus data yang mengalir dapat lebih akurat sesuai dengan karakteristik pekerjaan, dan
kemudian memberikan input bagi pengambilan keputusan organisasional. Hal tersebut
yang membuat SIM dianggap mampu memberikan efisiensi dan efektifitas.
Ralph Stair dan George Reynolds (2010:22) mendefinisikan SIM sebagai berikut,
“a management information system (MIS) is an organized collection of people, procedures,
software, databases, and device that provide routine information to managers and decision
makers”. Stair dan Reynolds cenderung mendefinisikan SIM secara lebih menyeluruh.
Stair dan Reynolds mengikutsertakan aspek prosedur, perangkat lunak, basis data, dan
perangkat-perangkatnya dalam rangka menyediakan informasi rutin bagi manajer dan
pengambil keputusan. Rainer dan Cegielski (2011:65) mendefinisikan sistem informasi
sebagai, “a process that collect, process, stores, analyzes, and deseminates information for a
spesific purposes; more ISs are computerized”. Dalam konsep yang dikemukakan oleh
Rainer dan Cegielski, SIM dipandang sebagai proses pengumpulan, penyimpanan,
analisis, dan deseminasi informasi untuk tujuan tertentu. Selain itu, Effy Oz (2009:13)
menjelaskan tentang sistem informasi manajemen sebagai suatu kesatuan komponen-
komponen yang bekerjasama dalam memproses dan menghasilkan informasi. “an
information system (IS) consists all the components that work together to process data and
produce information”.
Dapat uraian teori di atas dapat disintesiskan sistem informasi manajemen
merupakan suatu sistem berbasis komputer, terdiri dari basis data, perangkat lunak,
prosedur, manusia serta perangkat lainnya yang digunakan untuk menghasilkan
informasi pendukung bagi pengambilan keputusan secara efektif dan efisien. SIM dapat
dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang relevan dan menunjang kebutuhan terkait
aktifitas stakeholder dan pelanggan organisasi tersebut.

Manajemen Pendidikan
Seperti yang disebutkan oleh S.L Sharma (2009:1), “educational management is a field
of study and practice concerned with the operation of educational organizations.” Dapat

Jurnal Manajemen Pendidikan 491


dikatakan bahwa manajemen pendidikan memiliki konsentrasi penuh terhadap tujuan
pendidikan. Proses penentuan tujuan dalam organisasi tersebut merupakan inti dari
manajemen pendidikan.
Bolam dalam Tony Bush (2006:1) mendefinisikan manajemen pendidikan sebagai:
“An excecutive function for carrying out agreed policy”. Ia menekankan pada aspek
formulasi kebijakan dalam transformasi organisasi pendidikan dengan memanfaatkan
segenap sumberdaya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam beberapa literatur, manajemen pendidikan kerap kali dibahas bersamaan
dengan kepemimpinan. Namun Bush dan Glover mengidentifikasi kedua aspek
tersebut sehingga jelas perbedaannya, digambarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Typologi of Management and Leadership Models


Management Model Leadership Model

Formal Managerial
Collegial Participative
Transformational
Interpersonal
Political Transactional
Subjective Post-modern
Ambiguity Contingency
Cultural Moral
Instructional

METODE
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan
mengembangkan model sistem informasi manajemen pendidikan di Program Studi
Magister Manajemen Pendidikan PPs UNJ. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif. penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Magister
Manajemen Pendidikan PPs UNJ. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih selama
6 bulan terhitung sejak tahap awal (tahap satu, tahap pengumpulan data awal dan
analisis kebutuhan) sampai tahap terakhir (tahap empat, pengujian).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data, fakta, dan fenomena yang didapatkan oleh peneliti melalui observasi,
wawancara, dan studi studi dokumen kemudian peneliti kaji. Proses pengkajian
dilakukan dengan menghadapkan data, fakta, dan fenomena tentang opini mahasiwa
terhadap ketersediaan sistem informasi, data-data teoritis terkait dengan konsep-konsep
sistem informasi manajemen dan manajemen pendidikan, serta analisis peneliti
mengenai solusi yang dapat dimanfaatkan sebagai jembatan (bridge) antara konsep-
konsep teoritis yang ada dengan data, fakta, dan fenomena mengenai permasalahan
yang ada.
1. Relevansi Konsep Penelitian dengan Kebutuhan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Anton Hariyanto, mahasiswa Pascasarjana
Universitas Gunadarma membuktikan bahwa teknologi dan sistem informasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen. Daniel J. Power (2008:149-154)
dalam jurnalnya yang berjudul “Understanding Data-Driven Decision Support System”

Jurnal Manajemen Pendidikan 492


bahwa, “small and medium sized enterprises can also benefit from data-driven DSS, but the
data store is unlikely to be a large-scale data warehouse. A database on a web accessible server
may provide the appropriate enabling technology”. Hal tersebut sejalan dengan konsep
yang peneliti angkat. Peneliti mengembangkan sistem informasi yang akan
digunakan sebagai alat pengumpul dan pengolah data, kemudian menyebarkannya
dalam bentuk informasi kepada segenap mitra. Hal tersebut membantu manajemen
dalam mengelola data dan informasi agar lebih sistematis.
Pertimbangan peneliti untuk mengembangkan sistem berbasis web relevan jika
merujuk pada pernyataan Daniel J. Power. (2008:149-154) Dengan fasilitas berbasis
web tersebut, sistem informasi dapat diakses dimana dan kapan saja. Hal tersebut lah
yang dapat menjawab tantangan mobilitas manusia saat ini, terutama bagi pengambil
keputusan yang relatif padat dengan aktifitas.
Kebijakan yang tercantum dalam Rencana Strategis UNJ (2006:2017:21)
memungkinkan prodi untuk secara kreatif mengembangkan aspek sistem informasi
manajemen dalam rangka meningkatkan tata kelola, kualitas layanan, dan
manajemen data. Terdapat isu strategis UNJ yang memberikan peluang terhadap
pengembangan model ini. Beberapa isu strategis yang selaras tersebut adalah: (a)
Pemanfaatan ICT, yang tertuang dalam isu strategis pengembangan kurikulum, (b)
Penatakelolaan organisasi, yang tertuang dalam isu strategis reformasi birokrasi, (c)
dan pengembangan aplikasi SIM terintegrasi, yang juga tertuang dalam isu strategis
reformasi birokrasi. Kemudian dalam rencana strategis tersebut dijabarkan beberapa
fokus pengembangan, diantaranya adalah peningkatan tata kelola dengan sub fokus
pengembangan sistem informasi (SI) berbasis pada manajemen pengetahuan
(knowledge management).
Hasil interview terhadap pimpinan program studi menunjukan kondisi
kebutuhan akan sistem informasi bagi manajemen data dan informasi. Hal tersebut
terlihat dalam jawaban interview sebagai berikut: (poin e). Fenomena yang terjadi saat ini
pada aspek manajemen yaitu prodi MP masih perlu dukungan penataan terutama pada aspek
pengembangan IT-nya dan SDM (tenaga administratif) yang professional”. (poin g). SIM di prodi
sangat diperlukan untuk memperlancar aspek-aspek yang bersifat dukungan layanan akademis,
kemahasiswaan, dosen, jurnal, dan layanan administratif lainnya di program studi. (poin h).
Urgensinya sangat penting mengingat S2 MP memiliki jumlah mahasiswa yang cukup banyak
yang tidak mungkin lagi layanannya dilaksanakan secara manual, melainkan perlu dukungan
teknologi SIM yang dikendalikan dari prodi S2 MP.
Hasil interview terhadap mahasiswa juga memberikan penguatan terhadap
relevansi kebutuhan dengan konsep penelitian ini. Hasil dari interview tersebut
menyebutkan sebagai berikut: (poin 1). Informasi tentang proses perkuliahan, misalnya
daftar mata kuliah yang harus di tempuh dan setiap selesai mengikuti pembelajaran selama
satu semester segera memperoleh Kartu Hasil Semester, informasi mengenai kegiatan MP
antar universitas, misalnya ada seminar atau lomba karya tulis mengenai MP, informasi
beasiswa yg up to date dan diinformasikan kepada mahasiswa. (poin 3). Kurangnya informasi
dan up to date data yg dilakukan dalam WEB PPs UNJ.
Informan berikutnya memberikan opini sebagai berikut: (poin 5). Layanan
informasi /biodata dosen, renstra prodi MP , daftar mata kuliah per semester, jumlah sks
program master. (poin 6). Bagus dan harus ada, sekolah dasar saja punya masa program
pascasarjana ga punya. (poin 9). Layanan informasi prodi meliputi struktur organisasi,
rencana strategis, biodata dosen, jenis-jenis mata kuliah, kalender akademik/pendidikan, info
terbaru ke MP-an.

Jurnal Manajemen Pendidikan 493


2. Kondisi Awal
Dari hasil temuan observasi, interview, dan penelusuran dokumen didapatkan
data mengenai kondisi awal SIM prodi. Peneliti menemukan bahwa sistem informasi
belum digunakan di prodi. Sejauh ini, secara akademik masih tergabung dengan
bagian akademik PPs UNJ. Dari hasil interview dengan ketua program studi
didapatkan data yaitu: “Selama ini SIM S2 MP ada, tetapi bergabung dengan sistem informasi
(database) pengelola di PPs UNJ.” Kondisi tersebut menunjukan bahwa sistem informasi
yang digunakan oleh PPs UNJ belum terkolaborasi dengan prodi. Secara riil pun di prodi
belum memanfaatkan sistem informasi yang memang dirancang khusus untuk
pengelolaan data dan informasi. Seperti yang disebutkan oleh Ralph Stair dan George
Reynolds (2010:22), “a management information system (MIS) is an organized collection of
people, procedures, software, databases, and device that provide routine information to
managers and decision makers”. Dengan demikian, melihat definisi SIM tersebut prodi
dapat dikatakan belum menggunakan SIM karena unsur prosedur, software, database,
dan device belum ada. Hasil observasi peneliti terhadap penggunaan komputer di
prodi menunjukan bahwa manajemen file masih belum terstruktur, sehingga belum
dapat dikatakan sebagai database yang baik. Coronel (2011:7) menyebutkan bahwa,
“database is a shared, integrated computer structure that store a collection of: (a) end user
data, thats is raw fact, of interest to the end user. (b) metadata, or data about data, through
which the end-user data integrated and managed”. Mengacu pada konsep database
menurut Coronel tersebut, maka penyimpanan data yang dilakukan oleh prodi
belum dapat dikatakan sebagai database karena belum menunjukan fungsi shared dan
integrated.
Dalam aspek administrasi surat menyurat, dari hasil observasi peneliti
menemukan bahwa proses pembuatan surat belum menggunakan fasilitas mail merge
dalam Ms. Office Word. Dalam pembuatan surat, staf membuat surat satu persatu,
satu file untuk satu subjek surat. Hal tersebut tidak efisien. Selain itu, peneliti juga
mengamati kejadian dan dinamika yang terjadi di sekretariat prodi dan sekitarnya.
Dari hasil observasi tersebut peneliti mendapatkan data sebagai berikut:
a. Sering terjadi antrian panjang di depan ruangan program studi, hal ini
dikarenakan oleh banyaknya mahasiswa yang hendak melakukan bimbingan
atau sekedar mencari informasi.
b. Papan pengumuman yang terlihat kurang rapi.
c. Ruang tunggu mahasiswa kurang nyaman sehingga sering menimbulkan rasa
gerah bagi mahasiswa yang berada di tempat tersebut. Mengacu pada
pernyataan Rainer dan Cegielski (2011:12), “web-based platform that has recently emerged
spans the world and is best represented by the Internet and the functionality of the World Wide Web. The
platform enables individuals to connect, compute, communicate, collaborate, and compete everywhere and
anywhere, anytime and all the time; to access limitless amounts of information, services, and entertainment;
to exchange knowledge; and to produce and sell goods and services. It operates without regard to geography,
lime, distance, or even language barriers”. Manfaat yang didapatkan dari penggunaan
sistem informasi berbasis web yaitu memungkinkan individu untuk terhubung,
berkomunikasi, kolaborasi, dan mengakses informasi tanpa dibatasi jarak.

3. Analisis Kebutuhan
Dari hasil pengumpulan data yang peneliti lakukan pada aspek analisis
kebutuhan didapatkan data dari hasil interview dengan ketua prodi, interview
informan mahasiswa, dan observasi. Dari hasil interview dengan ketua program

Jurnal Manajemen Pendidikan 494


studi peneliti menemukan data sebagai berikut: (poin e) Fenomena yang terjadi saat ini
pada aspek manajemen yaitu prodi MP masih perlu dukungan penataan terutama pada aspek
pengembangan IT-nya dan SDM (tenaga administratif) yang professional. (poin i) Aspek
manajemen pendidikan yang perlu dikembangkan dengan teknologi SIM antara lain: layanan
kemahasiswaan (aktivitas dan layanan keluhan kemahasiswaan dalam layanan akademis dan
bimbingan), akademis (kurikulum, pengembangan model pembelajaran/perkuliahan, informasi
kemajuan akademis/penilaian, bimbingan/konsultasi), pengembangan jurnal ilmiah, penelitian,
pengabdian pada masyarakat, dan dukungan yang sifatnya administratif yang menjadi
kewenangan program studi. (poin k) Aspek SDMnya memang masih perlu dukungan
ketenagaan tambahan (tenaga administratif) yang selalu siap bekerja dan ada saat dibutuhkan di
tingkat prodi. Demikian pula pada aspek sarananya berupa penyediaan fasilitas komputer
(khusus untuk SIM) dan jaringan internet yang memadai. Sedangkan pada aspek prasarana
tidak terlalu dominan karena SIM yang akan dikembangkan tidak memerlukan ruangan khusus.
Mengacu pada Ralph Stair dan George Reynolds (2010:22) yang mendefinisikan
SIM sebagai: “A management information system (MIS) is an organized collection of
people, procedures, software, databases, and device that provide routine information to
managers and decision makers”, maka kabutuhan yang disebutkan sejalan dengan
kebutuhan pengembangan SIM secara teoritis. Kebutuhan-kebutuhan tersebut
menyangkut SDM, prosedur, perangkat lunak, basis data, dan alat-alat yang
menunjang. Aspek-
aspek kebutuhan tersebut harus menjadi perhatian bagi prodi dalam
mengembangkan SIM.

PENUTUP
Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Selama ini manajemen data dan informasi masih dilakukan secara konvensional dan
belum mengoptimalkan fungsi komputer secara penuh. Komputer digunakan hanya
sekedar untuk pengetikan dan pencetakan.
2) Kebutuhan yang ada pada program studi mencakup kebutuhan alat, software, dan
SDM. Kebutuhan berupa alat-alat seperti komputer, jaringan, dan alat pendukung
lainnya. Kebutuhan software mencakup perangkat lunak sistem informasi itu sendiri.
sedangkan kebutuhan SDM berupa penyediaan staf administrasi dan IT yang
memiliki kompetensi sesuai dengan pekerjaan.
3) Perencanaan mencakup rancangan tujuan, aspek manajemen pendidikan, prosedur,
dan rancangan model. Perancangan model terdiri dari desain data flowchart dan
struktur menu yang menggambarkan sistem dan sub sistem dari sistem informasi
yang dirancang.
4) Pengembangan model dilakukan dengan mengembangkan beberapa hal seperti
pengembangan desain grafis, rekayasa source code, instalasi webserver local, dan
desain layout.
5) Pengujian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan untuk menguji
jalannya komponen pendukung sistem pada komputer lokal. Tahap kedua
dilakukan untuk menguji jalannya sistem yang dirancang setelah di-embedd pada
webserver local. Tahap ketiga dilakukan untuk menguji jalannya sistem informasi
secara keseluruhan. Pengujian tahap ini dilakukan oleh program studi.

Rekomendasi. Saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

Jurnal Manajemen Pendidikan 495


Bagi Program Studi:
a) Perlu dibuat kebijakan khusus terkait pengembangan sistem informasi manajemen
pendidikan di prodi.
b) Perlu peningkatan kompetensi SDM dalam bidang sistem informasi dan teknologi
dalam praktik manajerial/administrative.
c) Membakukan dan juga membukukan aturan atau prosedur yang terkait dengan
praktik manajemen program studi.
Bagi Program Pascasarjana:
a) Memberikan kewenangan terkait pengembangan sistem informasi manajemen
pendidikan.
b) Membuat kebijakan mengenai manajemen data dan informasi yang jelas dan baku.
c) Memfasilitasi pengembangan sistem informasi manajemen pendidikan di prodi
secara materi dan non-materi.
Bagi mahasiswa:
a) Memanfaatkan sistem informasi yang ada untuk menunjang kebutuhan akademik
dan layanan lainnya.
b) Berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem informasi manajemen.
c) Memberikan masukan yang konstruktif bagi pengembangan sistem informasi
manajemen pendidikan prodi di masa yang akan datang.

DAFTAR RUJUKAN
Carlos Coronel, et.al. Database System: Design, Implementation, and Management 9th
ed. Boston: Cengage Learning, 2011.
Daniel J. Power. Information Systems Management. Taylor & Francis Group, LLC, Vol. 25
Issue 2. 2008.
Effy Oz. Management Information System, 6th ed. Thomson Course Technology: Thomson
Place. 2009.
John R. Schermerhorn. Management, 11e. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. 2011.
Rainer and Cegielski. Introduction to Information Systems, Supporting and Transforming
Bussiness, 3rd ed. John Wiley & Sons : Rosewood Drive. 2011.
Ralph Stair and George Reynolds. Principles of Information System, A Managerial Approach,
19th ed. Cengage Learning : Thomson Place. 2010.
Rencana Strategis Universitas Negeri Jakarta tahun 2006-2017.
Richard L. Daft. Understanding Management (7th ed). South-Western Cengage Learning :
Natorp Boulevard. 2011.
S.L Sharma. Educational Management: A Unified Approach of Education. Global India
Publication: New Delhi. 2009.
Tony Bush. Theory of Educational Leadership and Management, 3rd ed. SAGE Publication:
Thousand Oaks. 2006.
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/postgraduate/information-
system/Sistem%2520Informasi%2520Bisnis/ Artikel_92206033.pdf.

Jurnal Manajemen Pendidikan 496

You might also like