Vol. 3, No. 1, Pebruari 2010 Veterinaria Medika
Vol. 3, No. 1, Pebruari 2010 Veterinaria Medika
Vol. 3, No. 1, Pebruari 2010 Veterinaria Medika
1, Pebruari 2010
Potensi Sari Kedelai Hitam dan Sari Kedelai Kuning Terhadap Kadar
TrigliseridaTikus (Rattus norvegicus) dengan Diet Tinggi Lemak
The Potency of a Black Soybean Milk and Yellow Soybean Milk on the Level
of Triglycerides in Rat (Rattus novergicus) Fed with a High Fat Diet
1Setiawati Sigit, 2Pradita Enggar, 1Hasutji Endah Narumi dan 1Suzanita Utama
Abstract
The aims of this study was to define the potency of a black soybean in decreasing the level of triglyceride in
rat fed with a high fat diet, compared with a yellow soybean.
The methods use 24th rat (Rattus norvegicus) Wistar strain, treated with a high fat diet for four weeks to make
triglyceride and cholesterol level increase in the blood. Samples were then devided into three groups, each contains 8th
rat samples, P0 were high fat diet control rats group, treated with aquadest. The second P1 group were high fat diet rats
treated with a yellow soybean milk, and the third P₂ group were high fat diet rats treated with a black soybean milk, each
group were treated for three weeks. After the treatments, blood from each samples were taken to measure triglyceride
levels.
TG-PAP showed that triglyceride levels in control group P0 was significantly different from those in a yellow
soybean P₁ milk group (p = 0,0) and a black soybean milk P₂ (p = 0,0), but there is no difference between a yellow
and black soybean milk groups (p = 0,99). It can be concluded that a yellow and black soybean milk have equal
ability to lower the total triglyceride level in a high fat diet.
57
Setiawati Sigit. Potensi Sari Kedelai Hitam ...
jantung sebesar 3 kali lipat (Gotto, 1998). Di dalam protein kedelai juga terkandung
Kemungkinan terdapatnya pengaruh isoflavon (Harborne and Mabry, 1982) dan dikatakan
makanan terhadap resiko penyakit kardiovaskuler dapat menurunkan absorpsi kolesterol dan TG oleh
menjadi bahasan yang menarik dalam kurun waktu usus, juga mengurangi reabsorpsi asam empedu yang
lebih dari 40 tahun terakhir. Ulbricht et al, (1991) dapat menyebabkan peningkatan sekresi sterol netral
menyatakan bahwa makanan yang rendah kolesterol dan asam empedu dalam feses (Beynen, 1990).
dan rendah protein hewani, serta tinggi serat, asam Kandungan kedelai selain senyawa yang
lemak tidak jenuh ganda dan protein nabati cenderung berguna di atas, terdapat senyawa anti gizi dan senyawa
menurunkan kadar kolesterol darah pada keadaan penyebab off flavour. Senyawa anti gizi yang
hiperkolesterolemia. mempengaruhi mutu produk olahan kedelai yaitu
Beberapa penelitian pada hewan dan manusia antitripsin, hemaglutinin, asam fitat, dan oligosakarida
dengan keadaan hiperkolesterolemia membuktikan penyebab flatulesi (kembung), sedangkan senyawa
bahwa protein nabati dapat menurunkan kadar penyebab off flavour yaitu glukosida, saponin,
kolesterol darah (Prabowo, 1994). Tetapi, pada keadaan estrogen, dan senyawa penyebab alergi. Senyawa-
normal dengan konsumsi makanan yang bebas senyawa ini pada proses pengolahan harus dihilangkan
kolesterol, protein nabati cenderung tidak menurunkan atau dinonaktifkan (Koswara, 1992), caranya dapat
kadar kolesterol darah (Beynen, 1990; De Schrijver, dengan dipanaskan pada suhu tertentu atau dengan
1990). penambahan suatu bahan seperti NaHCO3 0,25%
Kedelai adalah termasuk ordo Polypetales, (Soedjono, 1992).
famili Leguminosae, subfamili Papilonoidae, genus Beberapa bentuk olahan kedelai yang dikenal
Glycine, subgenus soja dan spesies max, sehingga masyarakat adalah tahu, tempe, kecap, dan sari kedelai.
nama latinnya Glycine max. Kedelai merupakan salah Terdapat beragam jenis kedelai dipasaran, diantaranya
satu sumber protein nabati yang sering digunakan di kedelai hitam dan kedelai kuning. Kedelai kuning lebih
Indonesia dan populer di Jepang. Disamping karena dikenal masyarakat sebagai bahan dasar pembuatan
murah harganya dan mudah didapat, kedelai juga sari kedelai, sedangkan kedelai hitam lebih dikenal
merupakan sumber lemak, vitamin, dan serat . senbagai bahan dasar pembuatan kecap.
Dibandingkan dengan kacang-kacangan yang lain,
susunan asam amino kedelai lebih lengkap dan Materi dan Metode Penelitian
seimbang. Kandungan protein kedelai juga hampir Penelitian ini menggunakan hewan coba
sebanding dengan susu dan telur (Hidajat, 1985; sebanyak 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) strain
Koswara, 1992). Wistar jantan berumur 2 bulan. Bahan penelitian
Kedelai hitam memiliki kandungan asam berupa sari kedelai, pakan tikus berupa pellet yang
amino glutamat yang sedikit lebih tinggi daripada mengandung lemak tinggi dengan formulasi
kedelai kuning, sehingga kedelai hitam memiliki rasa mengandung lemak hewani (Widodo YF, 1994).
yang lebih gurih. Kedelai hitam mengandung sekitar Perlakuan hewan coba.
15% lemak dan 85% dari jumlah tersebut terdiri dari Tikus-tikus berumur 2 bulan ditempatkan didalam
asam lemak tak jenuh rangkap (PUFA) yang memiliki kandang berupa kotak plastik dengan tutup yang
efek hipokolesterolemik. Dalam lemak kedelai terbuat dari anyaman kawat dan diberikan alas dari
terkandung beberapa fosfolipida yang penting yaitu sekam. Hewan coba diadaptasikan dahulu dengan
lesitin, sepalin dan lipositol (Pusat Penelitian dan menggunakan pakan standar selama 1 minggu , setelah
Pengembangan Gizi (1985). itu diberikan pakan tinggi lemak selama 4 minggu
Lesitin adalah senyawa termasuk derivat (Widodo YF.,1994).
lemak yang larut air dan berperan penting dalam Hewan coba kemudian dibagi dalam 3 kelompok
metabolisme lemak (Jhonson, et al., 2001) yang juga perlakuan. Masing-masing perlakuan terdiri dari 8
berperan sebagai agen pengemulsi yang menjaga lemak ulangan. Perlakuan yang dibuat adalah sebagai berikut:
berada dalam bentuk solusi dalam darah dan cairan P0 : Pakan Tinggi Lemak yang diberi aquadest.
tubuh (Sardi, 2003). Karena berperan dalam P1 : Pakan Tinggi Lemak yang diberi sari kedelai
metabolisme lemak, lesitin dapat melarutkan lemak kuning.
dan mengekskresikan keluar tubuh (Theodore and P2 : Pakan Tinggi Lemak yang diberi sari kedelai hitam.
Labuza, 1977). Dosis sari kedelai yang diberikan 1,5 ml
Selain lesitin, kandungan lain dalam lemak (Nangoi, 1994) yang diberikan secara per oral dengan
kedelai hitam yang tidak kalah penting adalah menggunakan sonde. Pemberian pakan dan minum (air
anthocyanin. Kedelai mengandung anthocyanin yang PDAM) dilakukan dua kali sehari secara ad libitum dan
berfungsi sebagai antioksidan (Takahashi et al., 2005). perlakuan diberikan selama 3 minggu (Nangoy, 1994).
Berdasarkan penelitian dari Takahashi, et al. 2005, Pada akhir penelitian, semua hewan coba
kedelai hitam memiliki kandungan polyphenol yang dipuasakan selama 12 jam, diberikan anestesi
lebih tinggi 29 ± 0,56 mg/g dibandingkan dengan kemudian diambil darahnya sebanyak 3 ml kemudian
kedelai kuning 0,45 ± 0,02 mg/g. Perbedaan ini disentrifus dan diambil serumnya, selanjutnya
terutama disebabkan karena kandungan anthocyanin digunakan untuk pemeriksaan kadar trigliserida dengan
pada kedelai hitam lebih tinggi dibandingkan pada metode ensimatis (TG-PAP) kemudian diukur
kedelai kuning.
58
VETERINARIA Medika Vol. 3, No. 1, Pebruari 2010
59
Setiawati Sigit. Potensi Sari Kedelai Hitam ...
60