Jurnal Laboratorium Khatulistiwa
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa
JURNAL LABORATORIUM
KHATULISTIWA
e-ISSN : 2597-9531
p-ISSN : 2597-9523
DAYA HAMBAT KONSENTRASI AIR REBUSAN CACING TANAH (LUMBRI-
CUS RUBELLUS) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI SALMONELLA
TYPHI DENGAN METODE DIFUSI
Sugito dan Slamet
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pontianak
E-mail : [email protected]
Submitted : 12 Februari 2018; Revised : 11 Maret 2018; Accepted : 31 Maret 2018
Published : 30 April 2018
Abstract
Earthworms (Lumricus rubellus) is included in avertebrates animal (invertebrates) so they usually called soft animal.
Earthworms (Lumricus rubellus) have lumbrokinases, peroksidase, catalase, cellulose and arhidonic acid which have ca-
pacity for reducing fever due to bacteria infection. Study objective was to identify potential concentration of earthworms
stew water against Salmonella typhi advancement by using diffusion method. This study used laboratory experimental
design with purposive sampling method, a determining sampling by selecting a sample within population based on de-
sired research. This study resulted from 3 treatments with 30 measured total samples obtained minimum concentration
was 20% which had 8 mm diameter of inhibitory zone, meanwhile 100% was the maximum concentration with 21 mm as
diameter of inhibitory zone. According to statistical test, One Way ANova, gained value (p = 0,00 < 0,05) so H0 refused
and Ha accepted, meaning that there was different inhibitory potency in each earthworms stew water in order to constrain
Salmonella thypi growth with diffusion method applied. Conclusion from this study was the higher concentration of earth-
worms stew water, the higher inhibitory zone formed around paper disk.
Cacing tanah (Lumricus rubellus) adalah tergolong dalam kelompok binatang avertebrata (tidak bertulang belakang) se-
hingga sering disebut binatang lunak. Cacing tanah (Lumricus rubellus) mengandung enzim lumbrokinase, peroksidase,
katalase, dan selulosa. serta asam arhidonat yang mempunyai kemampuan menurunkan panas badan (deman) yang dise-
babkan infeksibakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya konsentrasi air rebusan cacing tanah (Lumbricus
rubellus) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Dengan metode difusi. Desain penelitian yang digunakan da-
lam penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium, dengan metode pengambilan sampel purposive sampling,
yaitu suatu penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki penelitian.
Hasil penelitian dari 3 perlakuan dengan 30 sampel dapat diketahui konsentrasi minimum 20% dengan diameter zona
hambat 8 mm sedangkan konsentrasi maksimun 100% dengan diameter zona hambat 21 mm. Berdasarkan uji statistik
menggunakanAnova One Wey diperoleh nilai (p = 0,00 < 0,05) maka HO ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat perbe-
daan daya hambat air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dengan
metode difusi. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu semakin tinggi konsentrasi air ribusan cacing tanah, maka semakin
besar zona hambat yang terbentuk disekitar paper disk cakram.
Kata kunci: Air Rebusan Cacing Tanah, Metode Difusi, Paper Disk, Salmonella Typhi
1
Sugito & Slamet, Daya Hambat Konsentrasi Air Rebusan Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) ...
146
2
JLK 2 (2) (2018) hlm. 145 - 151
menimbulkan gejala demam panas yang semakin Obat dan Makanan dengan Surat keputusan no-
lama semakin meningkat, dengan gejala kepala mor: 0357/ Reg/ B/ 2002. (Mustaki, 2014)
sakit, menggigil, berkeringat, letih, lemah, tidak Cacing tanah (Lumricus rubellus) sebagai
ada nafsu makan dan berat badan berkurang, hal obat tradisional secara umum belum dimanfaat-
ini dapat menyebabkan penderita hilang kesa- kan seluruh oleh masyarakat dalam usaha pen-
darannya. Penyakit tifus ini di sebut demam ti- gobatan sendiri (self-medicaton), di dalam pro-
foid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella fesi kesehatan (medis) umumnya masih kurang
typhi. (Hendrawan, F. 2008). atau belum merekomendasikan penggunaan
Berdasarkan, insiden demam tifoid cacing tanah sebagai obat, dengan alasan belum
diperkirakan sekitar 300-810 kasus per 100.000 secara emperik teruji dan terstandar dalam uji
penduduk per tahun, berarti jumlah kasus berk- bahan-bahan antibiotik, sehingga perlu di uji,
isar antara 600.000-1.500.000 pertahun. Hal ini dikembangan dan diteliti agar dapat digunakan
berhubungan dengan tingkat higienis individu, lebih luas oleh masyarakat.
sanitasi lingkungan dan penyebaran kuman dari Berdasarkan uraian di atas, maka penu-
karier atau penderita tifoid, dan tidak lebih dari lis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
25% penduduk Indonesia belum terjangkau pen- Daya Hambat Konsentrasi Air Rebusan Cacing
gobatan dokter, terutama bagi masyarakat ter- Tanah (Lumbricus rubellus) Terhadap Pertum-
pencil yang kesulitan transportasi, peranan resep buhan bakteri Salmonella typhi dengan Metode
obat tradisional sangat membantu, terlebih di- Difusi
gunakan sebagai pertolongan pertama sebelum
dibawa ke rumah sakit. (Rosali MA 1999:1 da- METODE PENELITIAN
lam Elmi 2008)
Menurut penelitian yang dilakukan di Labo- Penelitian ini menggunakan penelitian ek-
ratorium Mikrobiologi FMIPA Unpad, Bandung speriment semu yaitu suatu kegiatan percobaan
dan Penelitian di Laboratorium Farmasi Unpad (experiment) yang bertujuan untuk mengetahui
yang menyatakan bahwa, enzim dalam cacing suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai
tanah (Lumbricus rubellus) mampu memperbai- akibat adanya perlakuan tertentu. Namun pe-
ki proses fisiologi tubuh sehingga gangguan pen- neliti tidak mungkin mengontrol semua variabel
yakit pada sirkulasi darah menjadi berkurang, luar, sehingga perubahan yang terjadi pada efek
penyumbatan pembuluh darah oleh lemak dapat tidak sepenuhnya oleh pengaruh perlakuan (Sug-
diatasi, bahkan enzim tersebut dapat membantu iyono, 2011). Penelitian dilakukan pada bulan
pencernaan makanan sehingga metabolisme tu- April 2017 hingga selesai. Penelitian dilakukan
buh dapat berjalan dengan lancar. (Palungkun di Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes
R, 2006) Pontianak Jl. 28 Oktober Siantan Hulu. Populasi
Berbagai cara pelayanan kesehatan masyar- pada penelitian ini adalah cacing tanah yang di
akat terus ditingkatan dan dikembangkan, na- peroleh dari masyarakat Desa Arang Limbung,
mun masih belum keseluruhannya terpenuhi dan Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya
teratasi hal ini dikarenakan letak pelayanan yang (KKR). Sampel pada penelitian ini adalah cacing
cukup jauh dan infrakstutru masih kurang baik tanah yang direbus kemudian dibuat konsentra-
(jalan jelek) dan masih kurangnya keinginan si 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%
masyarakat untuk berobat di pelayanan kese- 90%, dan 100%, jumlah sampel yang di gunakan
hatan, maka perlu ada suatu cara untuk pengem- sebanyak 30 sampel. Teknik pengambilan sampel
bangan, penelitian dari tanaman, tumbuh-tumbu- adalah Purposive sampling, dengan metode pe-
han dan hewan untuk pengobatan penyakit. meriksaan yang digunakan adalah metode difusi.
Penggunaan cacing tanah (Lumbricus ru- Kriteria sampel yang ditetapkan adalah cacing
bellus) secara alami untuk pengobatan tradision- tanah yang diperoleh di masyarakat dengan ci-
al untuk penyebuhan penyakit yang disebabkan ri-ciri, Tidak busuk dan bersih dari kontoran.
oleh mikroorganisme dan lainnya, telah diputu-
san melalui Surat Keputusan nomor: Kep-139/
MUI/ IV/ 2000 dan persetujuan untuk digunakan
sebagai obat tradisional oleh Badan Pengawas
3 147
Sugito & Slamet, Daya Hambat Konsentrasi Air Rebusan Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) ...
4
148
JLK 2 (2) (2018) hlm. 145 - 151
5
149
dalam suhu optimum dan tidak lebih dari 50 OC, zona hambat 15 mm dan 16 mm, berdasarkan
karena jika lebih dari 50 OC enzim atau protein tabel standart menunjukkan zona hambat yang
yang terdapat dalam air rebusan cacing tan- terbentuk lebih besar, namun belum memiliki
ah dapat rusak atau terjadi denaturasi sehingga kemampuan dengan zona hambat antibiotik klo-
kemampuan dalam menghambat pertumbuhan ramfenikol yang disebut Intermediet.
bakteri juga berkurang. Menurut Baihaki dalam Pada konsentrasi 70% sampai dengan 100%
Noviyanti T, dkk 2012. Kenaikan temperatur diameter zona hambat yang terbentuk menunjuk-
di atas temperatur optimun akan menyebabkan kan 18 mm hingga 21 mm. Dimana setiap kon-
aktivitas enzim menurun, dan sebaliknya bila sentrasi menunjukkan peningkat diameter zona
dibawah suhu 50OC akan menyebabkan rendah hambat pada paper disk air rebusan cacing tanah
energi aktivitas yang dibutuhkan sehingga tidak (Lumbrius rubellus). Berdasarkan tabel standart
maksimal. antibiotik / kemoterapeutik obat kloramfenikol,
Data hasil uji pendahuluan yang dilakukan diameter zona yang terbentuk telah mampu mel-
perebusan air cacing tanah pada suhu 50OC dan ebih antibiotik kloramfenikol maka disebut sen-
60OC, selama 20 menit dengan konsentrasi cac- sitif. Namun antibiotik yang digunakan sebagai
ing tanah 10% menunjukkan diameter zona ham- kontrol dalam penelitian ini adalah kloramfenikol
bat 6 mm (tidak terbentuk zona hambat disekitar dengan kadar 5 mg yang memiliki diameter zona
paper disk) untuk suhu 50 OC dan 60 OC, sedan- hambat 23 mm pada saat uji. Setiap air rebusan
gkan pada konsentrasi air rebusan cacing tanah cacing (Lumbrius rubellus) yang telah dibuat
50% menunjukkan zona hambat 14 mm untuk konsentrasi memiliki kemampuan menghambat
suhu 50 OC dan zonat hambat 13 mm untuk suhu pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
60 OC , kemudian pada konsentrasi cacing tanah Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
100% menunjukkan zona hambat 21 mm untuk didapat hasil p < 0,000 maka ada perbedaan yang
suhu 50 OC dan 19 mm untuk suhu 60 OC, dengan signifikan antara tiap perlakuan konsentrasi den-
pH media pertumbuhan 6,8. gan kontrol antibiotik. Hasil tersebut membukti-
Dari hasil penelitian Yuniwati dkk, 2003, kan kemampuan sampel dengan antibiotik masih
menunjukkan data perolehan suhu optimum be- terdapat perbedaan dalam menghambat bakteri
rada pada temperatur 50 OC dengan hasil 44.5495 Salmonella typhi. Perbedaan tersebut menunjuk-
aktivitas spesifik enzim, dan pada suhu 55 OC kan bahwa kemampuan air rebusan cacing tan-
diperoleh hasil 40.0918 aktivitas spesifik en- ah dalam menghambat bakteri Salmonella typhi
zim, sedangkan pada suhu 60 OC diperoleh hasil tidak sebaik antibiotik yang digunakan sebagai
37.5114 aktivitas spesifik enzim, dari hasil terse- kontrol yaitu Klorampenikol. Walaupun begitu,
but terjadi penurunan aktivitas enzim. Hal ini air rebusan cacing tanah tetap memiliki kemam-
dikarenakan semakin tinggi suhu maka semakin puan dalam menghambat pertumbuhan bakteri
tinggi pula laju reaksi, akan tetapi suhu yang ter- atau bersifat bakteriostatik.
lalu tinggi akan merusak struktur enzim (denatur- Penelitian ini sesuai dengan Shirley F, 2017,
asi enzim) sehingga kerja enzim akan berkurang. yang melakukan uji aktivitas antibakteri ek-
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pada strak cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap
konsentrasi 10% air rebusan cacing tanah belum bakteri Salmonellas typhi, yang menggunakan
menunjukkan zona hambat di sekitar paper disk metode sumuran dengan konsentrasi 10%, 25%,
(tidak ada zona hambat), sedangkan konsentrasi 50%, 75% dan 100%, setelah dilakukan uji diper-
20% menunjukkan diameter zona hambat 8 mm, oleh zona hambat ekstrak cacing tanah (Lumbri-
hingga konsentrasi 40% diaemeter zona ham- cus rubellus) dimulai dari kadar 50%– 100%,
bat 15 mm. dari konsentrasi dan zona hambat telah terbukti memiliki kemampuan menghambat
yang diperoleh dalam pembacaan diameter zona pertumbuhan bakteri Salmonella thyphi dan pe-
hambat berdasarkan tabel standart antibiotik / nelitian Deni F, 2015, yang menggunakan ekstrak
kemoterapeutik obat kloramfenikol. Zona ham- rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) dalam
bat yang terbentuk masih dibawah kemampuan menghambat bakteri Salmonella tiphy, meng-
zona hambat kloramfenikol yang disebut resist- gunakan metode Kirby-Bauor Cakram, dengan
en. Sedangkan pada konsentrasi 50% dan 60% berbagai konsentrasi dari 10%, 25%, 75% dan
air rebusan cacing tanah menunjukkan diameter 100%, diperoleh diameter zona hambat yang
6
150
JLK 2 (2) (2018) hlm. 145 - 151
paling besar 14,25 mm adalah pada konsentrasi Protease Dari Daun Sansakng (Pycnar-
100%. rhena cauliflora Diels). Jurnal Kimia
Diameter zona hambat bakteri yang terben- Khatulistiwa, 1(1).
tuk dalam perlakuan selalu mengalami peningka- Nur Indah Yanti, 2008, Efektivitas Ekstrak Cac-
tan sebanding dengan meningkatnya konsentrasi ingTtanah (Lumbricus rubellus) dalam
air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) Menghambat Pertumbuhan Salmo-
yang digunakan. Dapat diketahui dari hasil pene- nella typhi Penyebab Deman Tipoid.
litian yang diperoleh bahwa semakin tinggi kon- URI: http://repository.unhas.ac.id/han-
sentrasi yang diberikan maka semakin besar daya dle/123456789 /3392,
(zona) hambat terhadap bakteri tersebut atau se- Mustaki. (2014). Rebusan Cacing Tanah (Lum-
makin tinggi konsentrasi pengaruhnya akan lebih bricus rubellus) Efektif sebagai Obat.
baik atau mudah berdifusi. (Indriati dkk. 2012) Blog Staff Universitas Brawijaya
Shirley F. (2017). Uji Aktivitas antibakteri ek-
PENUTUP strak cacing tanah (Lumbricus rubellus)
terhadap bakteri Salmonellas typhi dan
Hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Staphylococcus aureus secara in vitro
daya hambat air rebusan cacing tanah terhadap Universitas Muhammadyah Surakar-
bakteri Salmonella typhi dapat disimpulkan bah- ta.
wa daya hambat minimum yang terbentuk pada Palungkun, R. (2006). Sukses Beternak Cac-
konsentrasi 20% dengan rata-rata zona hambat ing Tanah Lumbricus rubellus, Penebar
sebesar 8 mm. Daya hambat maksimum yang ter- Swadaya, Jakarta
bentuk pada konsentrasi 100% yaitu sebesar 21 Sofyan Ismael. (2011). Dasar-dasar Metodolo-
mm. Pada konsentrasi 10% tidak terbentuk zona gi Penelitian Klinis. Jakarta Sagung
hambat, hanya terukur diameter disc yaitu sebe- Seto.
sar 6 mm. sedangakan uji Anova One Way didap- Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Ce-
atkan hasil p = 0,000 (p < 0,05) maka ada perbe- takan ke 12Bandung: CV Alfabeta
daan antara variasi konsentrasi perlakuan dengan Suparni dkk. (2012). Herbal Nusantara : 1001 Ra-
kontrol antibiotik Klorampenikol. Kemampuan muan Tradisional Asli Indonesia. Rapha
daya hambat air rebusan cacing tanah berbeda Publishing. Yogyakarta.
dengan antibiotik Klorampenikol yang dapat dil-
ihat dari zona hambat yang terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA
151
7