Komunikasi Asuhan Pasien KARS 2019
Komunikasi Asuhan Pasien KARS 2019
Komunikasi Asuhan Pasien KARS 2019
Pemberian Asuhan*)
Dr. Rita Sekarsari SKp.,Sp KV.,MHSM
PENDAHULUAN
PENGERTIAN KOMUNIKASI & JENIS KOMUNIKASI
SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI
PRINSIP KOMUNIKASI
TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
METODE KOMUNIKASI DENGAN ISBAR
KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM AKREDITASI
RUMAH SAKIT
Patient- and family-centered care is a change in thinking from serving
patients and families to partnering with patients and families. And that’s
a very big difference.
(Senior Vice President, Patient and Family Centered Care, MCG Health System. Strategies for Leadership, ADVANCING THE PRACTICE OF Patient- and Family-Centered Care, A
Resource Guide for Hospital S enior Leaders, Medical Staff and Governing Boards. American Hospital Association and Institute for Family Centered Care, 2004)
Komunikasi
Efektif
(Partnering with patients to drive shared decisions, better value, and care improvement. INSTITUTE OF MEDICINE, 2014)
Nursing as a health care science, focuses on serving the
needs of human as a biopsychosocial and spiritual being.
Its practice requires not only scientific knowledge, but also
interpersonal, intellectual and technical abilities and skills.
Leddy & Pepper”s, 2014
N Environment
D
Spiritual
A
Physical Cultural Teaching and Learning
H Human
Family Family Nursing
U Psychological
L Medical Environment
U Community
Love
A
Health Illness
N
PRAKTIK LEGAL
PERENCANAAN PENGKAJIAN
EVALUASI IMPLEMENTASI
KESELAMATAN LINGKUNGAN
Pesan Nonverbal
Ekspresi wajah
Posture
Gestures
Leddy & Pepper”s, 2014
Non-Verbal Expectations
SENYUM (Smile)
KONTAK MATA
(Use direct eye contact when communicating with all
patients, visitors, and guests)
1.Jarak
2.Sentuhan
3.Gestures
4.Kontak Mata
5.Diam
6.Gerakan Tubuh
JARAK
- Intim : 0 - 18 inches, sekitar 50 cm
- Pribadi : 1.5 - 4 feet, sekitar 50 - 120 cm
- Konsultasi sosiial : lebih dari 8 feet,
sekitar > 250 cm
SENTUHAN
- Bersalaman
Tidak tepat untuk:
- Menepuk bahu - Pasien curiga
- Korban aniyaya
- Mengangkat jempol - Larangan budaya
- Tepuk tangan
- Memegang tangan pasien yang sedang sedih
GERAKAN TUBUH
1. Ekspresi wajah
2. Tersenyum
3. Kontak mata
4. Tidak melipat tangan
5. Tidak menyilangkan kaki
6. Tidak memasukkan tangan ke
kantong
7. Sedikit membungkuk
DIAM
- Mendengar aktif
- Kontak Mata
Peplau (1952)
1. Orientation Stranger ( someone who may or may not be trusted)
2. Identification Unconditional mother surrogate, resource person, teacher,
3. Exploitation counselor
4. Resolution The above role plus that of support person coach
Primarily a support person as client has attained independence
in managing own health.
Hemes & Joseph
(1980) Stranger
1. Trust formation Counselor
2. Resistance Caregiver, counselor, facilitator, leader, resource person, coach,
3. Working support person, client advocate, change agent
Counselor, support person
4. Termination
Northouse ( 1998)
1. Preparation Critical thinker in deciding how to prepare self and setting for client
2. Initiation Stranger, Counselor
3. Exploration Caregiver, Counselor, resource person, coach, support person, client
advocate, change agent, teacher
4. Termination Counselor, support person
• Pra Interaksi
• Perkenalan / Orientasi
• Kerja
• Terminasi
31
Fase 1 : PRA INTERAKSI /
PREPARATION
2. Penampilan Diri
2. Penampilan Diri
Percaya Diri
Sopan santun
Cepat
Handal
Ceria
Tanggap
Rapih & Bersih
34
PERSIAPAN DIRI
3. Fokus pada Pasien
Senyum dan Sapa
Panggil nama/ 3. Fokus pada Pasien
Panggilan Pasien selalu benar
• Rencana Interaksi
• Evaluasi Diri • Pertemuan
• Kemampuan keberapa
yang dimiliki • Tujuan pertemuan
• Kelemahan yg • Tujuan tindakan
dimiliki provider
• Strategi komunikasi
Sumber: Prof Budi Anna Keliat
pelaksanaan
tindakan perawat. 36
FASE 2 : PERKENALAN / ORIENTASI
• Kontrak YAD:
• Bu , saya tinggal dulu, sebentar akan dilakukan
beberapa asuhan untuh panas ibu
43
STRATEGI KOMUNIKASI PENERIMAAN PASIEN BARU
ORIENTASI
• SALAM : Selamat pagi saya Budi yang merawat ibu. Nama lengkap
ibu siapa? Nama panggilannya? Tanggal lahir (2 aspek safety
penting: Nama Lengkap dan tgl lahir atau Nama Lengkap dan No RM)
• EVALUASI: Apa keluhan Ibu Ani, Sudah berapa lama?
• VALIDASI: Apa yang sudah ibu lakukan di rumah untuk mengurangi
panasnya? Apa obat yang sudah ibu makan (Asesmen fokus kepada
keluhan dan kebutuhan pasien)
• KONTRAK/KEMITRAAN:
• TOPIK: Baiklah saya akan memeriksa ibu dulu, dan setelah itu
kita akan tahu jelas masalah ibu dan akan kita lakukan asuhan
agar dapat teratasi
• LAMA: Kira-kira 10 menit ya bu (Di IGD segera koor TIM)
• POSISI: Ibu sambil tiduran saja
STRATEGI KOMUNIKASI PENERIMAAN PASIEN BARU
• KERJA:
• Asesmen Bio
• H to T (dari kepala ke kaki) sambil bicara
• Asesmen fokus sesuai keluhan
• Asesmen sosial: Sekolah, Pekerjaan, Perkawinan, Anak, Ekonomi
(asuransi untuk berobat), Suku & Agama (termasuk pantangan dan
kebiasaan terkait)
• Asesmen psikologis: persepsi terhadap penyakit, ansietas
(kecemasan)
• KESIMPULAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN: Minimal 2 diagnosis:
Bio dan Ansietas
• MELAKUKAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN SESUAI SAK DAN
SPO
• PENKES: PASIEN DAN KELUARGA Sumber: Prof Budi Anna Keliat
STRATEGI KOMUNIKASI PENERIMAAN PASIEN BARU
• TERMINASI:
• EVALUASI SUBJEKTIF:
• Bagaimana perasaan ibu setelah diperiksa dan dilakukan
beberapa tindakan
• Apakah masih ada yang akan ditanyakan ?
• EVALUASI OBJEKTIF:
• Jadi apa saja tadi yang perlu dilakukan? …………..
• Betul baik sekali ……..ulang apa yang perlu dilakukan
• PLANNING UNTUK PASIEN/PR PASIEN SELF CARE:
jadi selama saya tinggalkan jangan lupa lakukan: …………..
• RENCANA TINDAK LANJUT
• Dirawat : Segera ibu akan kita kirim ke ruang…..
• Pulang : 2 hari lagi/1 minggu lagi ibu kontrol ke……..,
tetapi jika………segera datang kembali ke ……
Improvements in patient safety culture
• Teamwork training
• Executive walk rounds
• Unit-based safety teams
• SBAR and other structured communication
methods are unproven but being used to
improve communication
© Nursing Council of New Zealand 2011
47
Tools and Interventions: SBAR
SBAR is communication tool designed to support staff
sharing clear, concise, and focused information. SBAR
stands for Situation – Background – Assessment –
Recommendation.
Situation
- Identify yourself the site/unit you are calling from
- Identify the patient by name and the reason for your report
- Describe your concern
Background
- Give the patient’s reason for admission
- Explain significant medical history
- You then inform the consultant of the patient’s background: admitting
diagnosis, date of admission, prior procedure, current medication,
allergies, pertinent laboratory, result and other relevant diagnostic
results
Royal College of Nursing, 2015
Tools and Interventions: SBAR
SBAR is communication tool designed to support staff
sharing clear, concise, and focused information. SBAR
stands for Situation – Background – Assessment –
Recommendation.
Asessment
- Vital signs
- Contraction pattern
- Clinical impression, concerns
Recommendation
- Explain what you need – be specific about request and
time frame
- Make suggestions
- Clarify expectation
Royal College of Nursing, 2015
CONTOH ISBAR: HIPERTERMI
panas
KETERKAITAN KOMUNIKASI
DALAM AKREDITASI RUMAH SAKIT *)
Dr. Rita Sekarsari SKp.,Sp KV.,MHSM
Seiring dengan perjalanan waktu, rumah
sakit harus lebih efektif dalam:
-jenis layanan
-waktu
-akses D
-proses
W
mendapatkan
pelayanan.
-kualitas
TKRS 12.1 EP 2
web, brosur
- Akses terhadap
pelayanan
- Alternatif
D–O-W pelayanan
55
Komunikasi dengan komunitas masyarakat (Standar MKE 1- 1.1)
Komunikasi dengan pasien dan keluarganya (Standar MKE 2–3)
Komunikasi antar praktisi kesehatan di dalam dan luar RS (Standar
MKE 4–5)
-jenis layanan
-waktu
-akses D
-proses
W
mendapatkan
pelayanan.
-kualitas
- TKRS 12.1 EP 2
web, brosur
- Akses terhadap
pelayanan
- Alternatif
D–O-W pelayanan
56
Komunikasi dengan komunitas masyarakat (Standar MKE 1- 1.1)
Komunikasi dengan pasien dan keluarganya (Standar MKE 2–3)
Komunikasi antar praktisi kesehatan di dalam dan luar RS (Standar MKE 4–5)
-jenis layanan
-waktu
-akses D
-proses
W
mendapatkan
pelayanan.
-kualitas
- TKRS 12.1 EP 2
web, brosur
- Akses terhadap Ringkasan Rajal
pelayanan (ARK 4.3)
- Alternatif Ringkasan Ranap
D–O-W (MIRM 15)
pelayanan
Transfer, 57Rujuk
termasuk PKPO 4.3
BUKTI SERAH TERIMA SKP 2.2 EP 2)
Komunikasi dengan komunitas masyarakat (Standar MKE 1- 1.1)
Komunikasi dengan pasien dan keluarganya (Standar MKE 2–3)
Komunikasi antar praktisi kesehatan di dalam dan luar RS (Standar MKE
4–5)
komunikasi
HPK 2.1; 2.2
ARK 1.3
masyarakat
PAP 2.4;
SKP 2; D– W komunikasi
TKRS 3.1 pasien &
keluarga
D–O-W
komunikasi
antar
tenaga
kesehatan 58
D–O-W
Komunikasi dengan komunitas masyarakat (Standar MKE 1- 1.1)
Komunikasi dengan pasien dan keluarganya (Standar MKE 2–3)
Komunikasi antar praktisi kesehatan di dalam dan luar RS (Standar
MKE 4–5)
60
INFORMASI
Standar Elemen Penilaian
HPK 1.EP 3 Rumah sakit menghormati hak serta kewajiban pasien dan
dalam kondisi tertentu terhadap keluarga pasien bahwa
pasien memiliki hak untuk menentukan informasi apa saja
yang dapat disampaikan pada keluarga dan pihak lain.
(D,W).
HPK 1.2. Ada bukti pasien diberitahu bahwa segala informasi
EP 2 tentang kesehatan pasien adalah rahasia dan kerahasiaan
itu akan dijaga sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (D,W)
HPK 1.2. Pasien diminta persetujuannya untuk pelepasan informasi
EP 3 yang tidak tercakup dalam peraturan perundang-undangan.
(D,W).
HPK 1.3. Pasien menerima informasi tentang tanggung jawab rumah
EP 3 sakit dalam menjaga barang milik pasien. (D,W) 61
Standar Elemen Penilaian
(D,W)
Standar Elemen Penilaian
(D,W)
Standar Elemen Penilaian
ARK 2.1 Saat admisi, pasien dan keluarga pasien dijelaskan tentang rencana
asuhan, hasil yang diharapkan dari asuhan, dan perkiraan biayanya.
68
ARK 3.3 Rumah sakit menetapkan informasi tentang pasien disertakan pada
proses transfer.
- Form tersebut memuat indikasi pasien masuk dirawat. (D)
- Form tersebut memuat riwayat kesehatan, pemeriksaan fisis, dan
pemeriksaan diagnostik. (D)
- Form tersebut memuat setiap diagnosis yang dibuat. (D)
- Form tersebut memuat setiap prosedur yang dilakukan. (D)
- Form tersebut memuat obat yang diberikan dan tindakan lain
yang dilakukan. (D)
- Form tersebut memuat keadaan pasien pada waktu dipindah
(transfer). (D)
78
IDENTIFIKASI KOMUNITAS DAN POPULASI
STRATEGI KOMUNIKASI
MENYEDIAKAN INFORMASI
1. Jenis Pelayanan
2. Jam Pelayanan
3. Proses Untuk Mendapatkan Pelayanan
4. Kualitas Pelayanannya.
II. KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN PASIEN
DAN KELUARGA
1. Meningkatkan Komunikasi Efektif pada Saat
Penerimaan (Admission)
Menginformasikan pada pasien tentang hak-hak mereka.
Mengenali bahasa pilihan pasien untuk mendiskusikan
perawatan kesehatan.
Mengenali apakah pasien memiliki kebutuhan sensorik
atau komunikasi.
Tentukan apakah pasien perlu bantuan mengisi formulir
pendaftaran.
Kumpulkan data ras dan etnis pasien dalam catatan
medis.
• Mengenali jika pasien menggunakan perangkat
bantu.
81
2. Meningkatkan komunikasi efektif selama
proses asesmen
• Mengidentifikasi dan mengatasi kebutuhan
komunikasi pasien selama asesmen.
• Memulai proses asesmen dengan pengenalan.
• Mendukung kemampuan pasien untuk
memahami informasi kesehatan yang diberikan.
• Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
mobilitas pasien selama asesmen.
• Mengidentifikasi budaya, agama, nilai atau
keyakinan pasien yang mempengaruhi
perawatan.
• Mengidentifikasi kebutuhan makanan pasien
atau pembatasan yang mempengaruhi
perawatan.
• Meminta pasien untuk memperkenalkan
pendamping selama perawatan.
• Berkomunikasi mengenai kebutuhan khusus
pasien pada tim asuhan.
83
3. Meningkatkan komunikasi efektif pada pasien
dan keluarga selama perawatan
85
4. Meningkatkan Komunikasi Efektif pada
pasien Perawatan akhir/ Terminal
• Memenuhi kebutuhan komunikasi pasien selama
perawatan akhir kehidupan.
• Memantau perubahan status komunikasi pasien
• Libatkan pasien dan keluarga dalam membuat keputusan
pada saat perawatan akhir kehidupan.
• Memenuhi kebutuhan mobilitas pasien selama
perawatan akhir kehidupan.
• Mengidentifikasi budaya, agama, atau spiritual keyakinan
dan praktik pasien pada akhir kehidupan.
• Pastikan pasien memiliki akses ke dukungan yang dipilih
nya .
5. Meningkatkan Komunikasi Efektif pada saat
pemulangan dan pemindahan pasien
• Komunikasikan alamat pasien selama proses
pemulangan dan transfer.
• Libatkan pasien dan keluarga dalam proses
pemulangan dan transfer dalam perencanaan
dan instruksi.
• Memberikan instruksi pemulangan yang
memenuhi kebutuhan pasien
• Mengidentifikasi tindak lanjut penyedia yang
dapat memenuhi kebutuhan pasien yang unik
6. KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DAN
PASIEN
3. Penyampaian informasi
*Materi informasi apa yang disampaikan
*Siapa yang diberi informasi
*Berapa banyak atau sejauh mana
informasi diberikan
*Kapan menyampaikan informasi
*Dimana menyampaikannya
*Bagaimana menyampaikannya 90
III. KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI LAYANAN