Skripsi: (Studi Kasus Anak Jalanan Di Kolong Jembatan Mataraman - Jakarta Timur)
Skripsi: (Studi Kasus Anak Jalanan Di Kolong Jembatan Mataraman - Jakarta Timur)
Skripsi: (Studi Kasus Anak Jalanan Di Kolong Jembatan Mataraman - Jakarta Timur)
Skripsi
Disusun Oleh:
Anasrudin 1113011000038
This research aims to identify Role of Learning Islamic Education for Street Children
who given by Ruhiyat Sulaiman Foundation. This research focuses on how process
studying Islamic Education in Street Children, how is the relationship between
facilities and infrastructure in studying Islamic Education in Street Children, what are
obstacles faced by Street Children in Studying and what is the role of parents in
guiding their children.
The writer uses descriptive qualitative method. This method tries to describe about
the phenomena that exist in Studying Islamic Education for Street Children. It aims to
find information that will be used to become theoretical design in this thesis. Data
collected from books, newspaper, journal, documentations, and constitutions. In
addition, data also collected from many observations, field notes, and interview with
Ruhiyat Sulaiman Foundation and Street Children’s parent.
The result of the research; first, learning program that is used by Ruhiyat Sulaiman
Foundation refers to a shape of handling of social service. This program makes an
approach that involves parents and society in order to prevent children return to work
in street. The foundation fulfills need for education for street children especially
Islamic Education.
After the children finish the program, they can practice to pray and read Al-Quran. In
General, the children has a problem in perform wudu and they forget about what they
learned. Furthermore, the children are too spoiled and they are not confident. It makes
the learning process becomes more difficult. On the other side, the children do not
have guidance from their parent. Thus, they do not have a chance to study in their
house.
Key words: Studying Islamic Education, Street Children, and Ruhiyat Sulaiman
Foundation.
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Segala Puji bagi Allah atas limpahan rahmatNya, atas segala nikmat yang telah
diberikan, baik nikmat islam, iman dan sehat wal afiat. Shalawat dan salam penulis haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diberikan ke istimewaan oleh Allah SWT yakni
Jawami’ul kalim (ungkapan yang singkat namun maknanya padat).
Penulis bersyukur atas rahmat dan berkahNya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan judul “Peran Yayasan Ruhiyat dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
Lingkungan Anak Jalanan (Studi Kasus anak jalanan di Kolong Jembatan Mataraman–
Jakarta Pusat). Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Penelitian ini terselesaikan tentunya tidak
dengan hasil kerja penulis pribadi, melainkan mendapat bantuan dari berbagai pihak,
maka dari itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Bapak Prof. Dr.Ahmad Thib Raya, MA. beserta Staf dan Jajarannya.
3. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. Abdul Majid Khon M.Ag selaku
4. Terima kasih pula kepada Ibu Marhamah Saleh, Hj. Lc. MA. selaku Sekretaris
terselesaikan. Semoga Allah swt membalas segala amal baik beliau dengan
sebaik-baiknya balasan.
iii
5. Bapak Muhammad Sholeh Hasan Lc. MA., selaku dosen pembimbing
akademik.
6. Segenap para Dosen jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan
banyak ilmu dan membantu baik prihal akademik maupun hal lainnya.
7. Kedua Orangtua Ayahanda Abah Akhirudin dan Ibunda Marnialis yang tanpa
teruntuk adik-adikku tercinta Ayu Aprilia dan Shafwah Wahyuni yang selalu
kelas PAI-A yang telah memberikan banyak kesan baik selama berkecimpung
para Abi yang telah memberikan banyak bantuan, dukungan serta motivasi
Tak lupa para Talebe-Talebe Asrama yang telah memenuhi aktifitas sehari-
hari penulis dengan canda tawa dan hal bahagia terutama Kelas angkatan
semester akhir, Joni, Reza, Faiz, Mega, Ucen, Ojab, Ali, Anas, Asep, Fiqi,
meninggalkan banyak kenangan dan hal baik. Semoga silaturahim kita tetap
terjaga.
iv
Dan kepada semua pihak, teman-teman yang lain dimanapun kalian berada
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya
skripsi ini semoga dimanapun kalian berada senantiasa diberikan kesehatan dan
dilancarkan segala urusan. Penulis meminta maaf karena pasti terdapat kekurangan
dalam penulisan ini, Oleh karenanya, saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak senantiasa penulis harapkan demi terciptanya penelitian yang lebih baik lagi.
Ciputat,_____________ 2017
Anasrudin
v
DAFTAR ISI
vi
B. Hasil Penelitian yang relevan ........................................................................... 31
BAB III Metodologi Penelitian ...................................................................................... 34
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 34
B. Latar Penelitian, Sumber Data, Samlping, dan Satuan Kajian ...................... 36
C. Metode Penelitian................................................................................................ 36
D. Teknik Data ......................................................................................................... 36
1. Wawancara.................................................................................................... 36
2. Observasi ...................................................................................................... 36
3. Dokumentasi ................................................................................................. 37
4. Catatan Lapangan Dokumentasi ................................................................... 37
E. Teknik Analisi Data ............................................................................................ 38
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................................... 40
A. Deskripsi Umum.................................................................................................. 40
B. Pembahasan ......................................................................................................... 56
BAB V HASIL KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................... 63
A. kesimpulan ........................................................................................................... 63
B. Implikasi .............................................................................................................. 63
C. Saran .................................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Panduan wawancara mengenai alsan dan peran orang tua terjadap pendidikan
viii
Hasil Pengamatan/Observasi Mengenai Pemahaman Konsep
Keadaan Lingkungan
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pengajaran dan pendidikan adalah dua hal yang satu, mereka saling
keterkaitan. Bagi penulis dua hal ini haruslah bersamaan. Di dalam
pendidikan hal ini merupakan pokok dari keberlangsungan suksesnya
pendidikan. Menurut Bruner sebagaimana dikutip oleh Sigit mangun
wardoyo menjelaskan “learning is an active, social; process in which
learnest construct new ideas and concepts based on their current
knowledge”.1 Proses pembelajaran dari generasi ke generasi di tuntut untuk
lebih berkualitas lagi, karena dengan seiring perubahan zaman yang
semakin hari semakin berkembang. Proses pembelajaran diharapkan
menjadi landasan pokok yang mampu menyiapkan anak-anak bangsa untuk
menghadapi tantangan serta kompetensi yang di butuhkan di masa depan.
2
)َوََالذَهَبَ(أخرجهَابنَماجةَعنَانس
1
Sigit mangun wardoyo, pembelajaran berbasis riset,(Jakarta: academia permata, 2013)
h.11
2
Abi Abdillah Bin Yazid, Sunan Ibnu Majah, (Al-Qozwiri, Darul Ihya’ Kutub, Jus 1) h.
81
2
”meneuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang
meletakan ilmu yang bukan pada ahlinya , seperti orang yang
mengalungkan mutiara, intan emas ke leher babi” . (HR. Ibnu Majah dan
Anas).
ۡ ۡ ۡ
َٱق رأ َوربك ﴾۲﴿َ ﴾خلق َۡٱۡل َٰنسن َم َۡن َعلق١﴿َۡٱق رأ َب ۡٱسم َربك َٱلذي َخلق
ۡ ۡ ۡ ۡ
﴾٥﴿اََلَي ۡعل َۡم
ۡ نسنَم
َٰ ﴾علمَٱۡل٤﴿َ﴾ٱلذيَعلمَبٱلقلم٣﴿َٱۡلكرم
3
Abdul Madjid Khon, Hadis Tarbawi (Jakarta: 2014 kencana cetakan ke-2) h.144-45
4
Al-Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama RI.
5
Sukardjo, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya,(Jakarta : Rajawali press 2013)
h.7
3
6
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999) h. 1-2
7
Syahraini Tambak, Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, (Yogyakarta: Grahan
Ilmu, 2013) h. 3
8
Syahraini Tambak, Ibid. h. 7-8
4
Di dalam Buku Ilmu Pendidikan Islam yang di tulis oleh Sri Minarti di
jelaskan pendidikan Islam bukan hanya sekedar menyangkut aspek normatif
ajaran Islam, tetapi juga terapannya dalam ragam materi, institusi, budaya,
nilai, dan dampaknya terhadap pemberdayaan umat.9 Pendidikan Islam
meliputi segala hal, dan karenanya harus tertanam dan dipersiapkan saat
anak-anak. Karena dengan pendidikan Islam, karakter anak akan terarahkan.
Dan diharapkan anak mampu memelihara atas dasar ketaataan menjalankan
syariat Islam atau yang biasa disebut dengan maqashid al syariah. yang
pertama adalah memelihara agama (Hifz al Din), memelihara jiwa (Hifz an
Nafs), memelihara akal (Hifz al aql), memelihara keturunan(Hifz Nasl),
memelihara harta (Hifz al Mal).10 Ini merupakan tujuan dari keselamatan
diri, dan di harapkan anak mampu. Untuk mencapai hal ini nampaknya
dengan melalui pendidikan Islam dan harus dipersiapkan pada generasi
anak-anak. Untuk itu pembelajaran pendidikan agama Islam harus
didapatkan oleh anak-anak sejak dini.
9
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2013), h. 25
10
Fauzan, Potret dan Pandangan Islam Tentang Pendidikan Anak, Tahdzib Jurnal
Pendidikan Islam Volume 1, no 2, Juli 2007 (Jakarta: 2007 Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) h. 53. Lihat juga
Sapiudin. Ushul Fiqh. (Jakarta:2011 kencana) h. 227-228
11
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam. Op.Cit. h. 105
5
didalam jiwa anak-anak, hal ini akan menjadi bekal nya dala mengarungi
samudra kehidupan yang akan dijalaninya kelak. Karena tujuan akhir dari
pendidikan agama Islam yakni membawa seseorang terhadap prilaku atau
akhlak yang mulia dan senantiasa tunduk kepada Allah SWT. dan
bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat luas.
12
Abd. Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,
2002), h. 18
13
Abdul Madjid Khon, Hadis Tarbawi (Jakarta: 2014 Kencana Cetakan ke-2) h.160
6
penciptaan dan kehidupan yang berbeda. Setiap anak yang dilahirkan tentu
mempunyai hak yang sama, dan tanggung jawab orang tua terhadap
pemenuhan hak tersebut salah satunya yaitu dalam hal pendidikan.
Sebagaimana firman Allah Ta’la didalam surat At-Tahrim ayat 6:
ۡ
ََََٰٓيي ها َٱلذين َءامنوا َق ٓوا َأنفسك ۡم َوأ ۡهليك ۡم ََنَارا َوقودها َٱلناس َوٱۡلجار ۚ َعل ۡي ها َم َٰلٓئكة َغلظ
ۡ
)٦َ:شدادََّلََي ۡعصونََٱَّللَمآَأمره َۡمَوي فعلونَماَي ۡؤمرونَ(التحرمي
Namun tidak semua anak bernasib baik, ada anak yang sudah tidak
memiliki keluarga, atau juga berada dalam keluarga yang berkehidupan
yang tida layak sehingga mereka tidak mendapatkan pendidikan baik dari
orang tuanya maupun dari lingkugan sekitarnya baik pelajaran formal
maupun non formal. Keadaan seperti ini banyak terjadi pada anak jalanan
yang berada di kota-kota metropolitan.
15
Al-Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama RI.
16
“Undang Undang Republik Indonesia No. 23 Tentang Perlindungan Anak”
8
17
Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak, (Jakarta: Akademika Presindo, 1985) h. 130-
131
9
mengingat Allah yang telah dihayati dalam dirinya dan instropeksi diri yang
telah menguasai seluruh pikiran dan perasaannya, telah memisahkan anak-
anak dari sifat sifat negatif yang merusak. Bahkan penerimaannya terhadap
setiap kebaikan akan menjadi salah satu kebiasaan, dan kesenangannya
keutamaan dan kemuliaan akan menjadi akhlak dan sifat yang paling
menonjol.18
Untuk itu idealnya seorang anak itu bisa diajarkan dan dididik oleh
orang tuanya dengan baik, dan juga lingkungan sekolah dan bahkan
lingkungan rumah tempat anak itu bermain. Karena dari situlah mereka
mendapatkan pengaruh dari lingkungan tersebut. Bila baik lingkungan
keluarga, sekolah dan tempat tinggalnya, maka secara umum akan baik pula
pendidikan karakter yang anak itu dapatkan, namun bila sebaliknya, anak
juga akan terpengaruh hal-hal yang negatif.
18
Nur’aini Ahamad, komparasi pemikiranj plato dan al ghazali, Tahdzib Jurnal
pendidikan Islam volume 1, no 2, juli 2007 (Jakarta: 2007 Jurusan pendidikan agama Islam
fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN syarif hidayatullah Jakarta). H. 53-54
10
19
Hasbullah, Dasar-Dasar ilmu pendidikan, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2013) h.286
11
juga para relawan mahasiswa. Karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin,
untuk itu kepedulian kepada saudara saudara kita satu bangsa, dan satu
keyakinan (muslim) haruslah ada. Kalau anak jalanan di biarkan begitu saja
dalam menghadapi pergaulannya sejak dini, maka ketika dewasa nanti
mereka akan sangat sulit untuk memilki kehidupan yang layak. Mereka juga
mempunyai hak untuk bercita cita dan memilki kehidupan yang layak.
20
Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak, Op.Cit. h.155
21
Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Dirumah Sekolah dan Masyarakat,
(Jakarta: Gema Insan Press, 1996), h. 27
13
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
antara lain:
1. Pemerintahan
a. Pemerintah dapat memperhatikan keberlangsungan hidup
anak jalanan.
b. Pemerintah lebih memperhatikan tempat tinggal mereka.
c. Pemerintah juga bisa membuat banyak program untuk taraf
hidup anak jalanan lebih baik lagi.
16
2. Masyarakat umum
a. Masyarakat umum bisa terketuk hatinya dan bisa
membantu mereka baik dalam pendidikan maupun
ekonomi.
b. Masyarakat umum juga sadar ternyata banyak saudara kita
anak jalanan membutuhkan perhatian kita
c. Masyarakat umum juga bisa memberikan kontribusi pada
anak jalanan baik berupa moril maupun materil
3. Mahasiswa/i
a. Mahasiswa/i bisa turun langsung dan mengajar anak
jalanan.
b. Mahasiswa/i juga bisa mengalihkan program program
kampus mereka ke acara sosial pada anak jalanan.
c. Mahasiswa/i juga paham dan sadar bahwa mereka sangatlah
membutuhkan bantuan kita, karena mahasiswa selalu
digaungkan agent of sosial.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Peran
22
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
BalaiPustaka, 1998), h. 669
23
Hessel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Publik, (Jakarta: PT. Grasindo 2007 Cet.
Kedua) h. 43
24
Saud, Udin Syaefudin, Pembelajaran Terpadu, (Bandung: UPI Press 2006), h. 3
17
18
25
Dimyati, Belajar dan Pembelajara,. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999) h. 9-16
26
Sukardjo, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya,(Jakarta : Rajawali Press
2013) h.7
19
dalam dan tata cara pengajaran yan sesuai yang mana sudah memiliki
syarat syarat dan ketentuan yang sesuai untuk di ajarkan. Ilmu
pendidikan juga dapat dipahami bahwa ilmu pendidikan itu
memberikan suatu pegangan dan sumber dalam pengajaran tata cara
mendidik agar tercapai sesuatu yang di cita citakan. Pendidikan
membantu untuk menumbuh kembangkan kecerdasan intlektual dan
membentuk kepribadian yang memiliki karakter yang baik.27
27
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 1-2
28
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islama Kontemporer, ( Bandung : Yayasan
Masyarakat Indonesia Baru, 2015), h. 1
29
Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003), h. 1-2
20
30
Abdul mujib dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana 2008), h.25
31
Ibid, h. 26
21
32
Ibid, 26-27
33
Asrosrun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta : Elsas Jakarta 2008),
Cet. Ke-enam. h. 91-92
22
34
Ahmad tafsir. Ilmu pendidikan dalam perspektif Islam, ( Bandung : PT ROSDA karya
remaja, 2010) h. 46
23
“dan aku telah ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka
beribadah kepada Allah”35 tujuan manusia hidup menurut Allah
adalah beribadah kepadaNya.
35
Al-Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama RI.
36
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2011), h. 9
37
Asrosrun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam. Op.cit. h. 78-79
24
38
Asrosrun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam. H. 78-79
39
Op.cit. h. 47
40
Abd. Halim Soebahar, wawasan baru pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam mulia, 2002),
h. 13
41
Abd. Halim Soebahar, wawasan baru pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam mulia, 2002),
h. 14
25
42
Mammud Yunus, Metodik khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung),
h. 9
43
Muhammad ali quthb. Sang anak dalam naungan Islam. (Bandung: Cv. Diponegoro),
h. 86-87
26
Untuk itu periode masa perkembangan anak ini sangat kritis dan
paling penting. Masa ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam
dalam pembentuka pribadinya.45
44
Muhammad ali quthb. Sang anak dalam naungan Islam Ibid. h. 87
45
Yusuf Muhammad hasan. Pendidikan anak dalam Islam. (Jakarta: Yayasan Al-Sofwa
1997) h. 31
46
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT
Indeks 2012) h. 6
47
John w. santrock. Perkembangan anak ,(Jakarta: Erlangga 2007 jilid 2), h.16
27
48
Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini, ( Jakarta: Kencana 2011) h.12
49
Mammud Yunus, Metodik khusus Pendidikan Agama, Ibid. h.10
50
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
BalaiPustaka, 1998), h. 1745
51
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
BalaiPustaka, 1998), h. 724
28
52
Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini, ( Jakarta: Kencana 2011), h. 20
53
Ibid, h. 22
54
Bagong suyanto, masalah sosial anak,, (Jakarta : Kencana 2013) h. 199
55
Ibid, h. 199-200
29
56
Abdul Nashin Ulwan. Pendidikan Anak Menurut Islam.(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya 1990) h.99-100
57
Drs. Soetomo. Masalah Sosial dan Pembangunan. (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya
1995) h. 313
58
Ali Khomsan dkk. Indikator Kemiskinan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2005) h. 8
59
Sukardi Weda(Alumni International Fellowships Program IFP). Menuju Indonesia
Berkeadilan. (Jakarta: Indonesia Social Justice Network (ISJN). h. 245
60
Drs. Soetomo. Masalah Sosial dan Pembangunan. (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya
1995) h. 116
30
Penelitian yang relevan pada penelitian ini adalah anak jalanan ini
adalah:
1. Latar Penelitian
34
35
2. Sumber Data
Sumber data utama berupa kata kata dan tindakan subjek yang
menjadi fokus penelitian, selebihnya yaitu berupa data tambahan seperti
dokumen, foto dan lainnya. Sumber data utama dicatat melalui hasil
wawancara atau pengambilan foto. Sedangkan data tambahan diperoleh
dari sumber tertulis, seperti majalah, skripsi, tesis, jurnal, arsip ,
dokumen pribadi, dokumen resmi dan lain lain.
3. Informan
C. Metode Penelitian
1. Wawancara
Dalam penelitian kualitatif diperlukan adanya metode wawancara,
guna untuk mendapatkan data atau hasil yang mendalam dari subjek
kegiatan penelitian.63 Wawancara yang dilakukan disini tidak
terstrukrur dalam arti bebas, untuk itu wawancara dilakukan untuk
mengambil garis besarnya. Dan wawancara ini dilakukan kepada orang
orang bersangkutan di Kolong Jembatan Matraman yakni orang tua
anak, pengurus Yayasan dan anak jalanan yang mengikuti Pendidikan
Islam Bersama Yayasan Ruhiyat Sulaiman.
2. Observasi
Menurut Uhar Saputra observasi adalah “suatu kegitan mencari
data yang dapat digunakan suatu kesimpulan atau diagnosis”.64 Maka
penulis mengambil metode observasi yakni participant as observer
yang dimana peneliti dibiarkan mengamati dan bergabung
berhubungan dengan subjek sehingga mereka berfungsi sebagai
informan. Subjek disini ialah orang yang tinggal dan dan belajar yang
berasal dari lingkungan anak jalanan.65
62
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung : PT. Revika Aditama, 2014) h. 181
63
Ibid, h. 213
64
Ibid, h. 209
65
Ibid, h. 210
37
3. Dokumentasi
4. Catatan Lapangan
Agar lebih jelas dan terperinci, sebagai berikut gambaran Matriks data
dalam pengambilan penelitian ini
Sulaiman
4. Kurikulum dan Tertulis dokumentasi
Materi Pelajaran
Pendidikan Islam
5. Sarana dan Keadaan Tertulis Pengamatan
prasarana indoor dan
out dour
1. Teknik Trianggulasi
66
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, (Tahun 2007) hal.
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum
67
Surat Keterangan Domisili Yayasan, 1 halaman
40
41
a. Visi:
b. Misi:
a. Di bidang sosial
68
Arsip Dokumentasi Yayasan Ruhiyat Sulaiman
42
b. Di bidang kemanusiaan
c. Di bidang keagamaan
Monitoring : Lasiman
69
Arsip DokumentasiYayasan Ruhiyat Sulaiman
43
Hamdan Husein S.
Maulana Yusuf
Saepudin
Muhammad Irfan
5. Fokus Kegiatan
a. Program Harian
1) TPA
c. Program Tahunan
70
Hasil Observasi
71
Arsip Dokumentasi Yayasan Ruhiyat Sulaiman.
46
a. Masjid
72
Hasil Wawancara bersama Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman (Minggu 2 Mei 2017)
47
b. Logistik
5. Irma 4 tahun
6. Putri 8 tahun
7. Oktaviani 8 tahun
8. Wanda 12 Tahun
9. Anaziha 10 tahun
10. Syahida 4 tahun
11. Alti 4 tahun
12. Ilham 3 tahun
13. Ramdani 5 tahun
14. Safitri 9 tahun
15. Bella 7 tahun
16. Aulia 9 tahun
17. Fikri 7 tahun
18. Rahman 8 tahun
19. Rafi 10 tahun
20. Yosep 8 tahun
21. Rifah 10 tahun
22. Dalio 6 tahun
23. Adrian 11 tahun
24. Rahman 8 tahun
25. Dhafa 10 tahun
26. Windra 4 tahun
27. Ilham 3 tahun
15% IQRA' 1
31% IQRA' 2
4%
8% IQRA' 3
IQRA' 4
JUZ AMMA
19%
23% AL-QUR'AN
a. Kegiatan Pembukaan
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan penutup
73
Hasil Observasi (Minggu 21 Mei 2017)
74
Hasil Wawancara bersama Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman (Minggu 2 Mei 2017)
53
Pada materi Iman kepada Allah dan RasulNya dan tata cara
berwudhu, sebagian besar anak-anak telah mampu memahami dan
mempraktikan tata cara berwudhu. Pembelajaran Iman kepada
Allah kepada anak jalanan ada sebagian anak masih belum
memahami dan bahkan anak-anak masih kesulitan dalam
menjelaskan rukun Iman kepada Allah dan rasulNya.
14. Faktor Kesulitan Belajar Anak dan Peran Orang Tua dalam
Pembelajaran Pendidikan Islam
B. Pembahasan
Dengan melihat profil, fokus kegiatan, visi dan misi, serta maksud
dan tujuan Yayasan, bahwa setiap program yang dilakukan oleh Yayasan
Ruhiyat Sulaiman bertujuan untuk membantu anak-anak yang berada pada
Akidah ujung tanduk. Maksudnya anak jalanan ini kurang sekali dalam
mendapat Pendidikan Islam. Hal ini disebabkan dengan keadaan
lingkungan dan kondisi ekonomi yang sulit yang terjadi pada mereka. Bagi
Yayasan Ruhiyat Sulaiman pendidikan Islam juga perlu didapatkan pada
anak jalanan. Anak jalanan juga mempunyai hak untuk belajar, lebih lagi
Pendidikan Islam yang harusnya sudah mulai tertanam pada anak jalanan
sejak dini.
Respon pada anak jalanan disana sangat senang dan bahagia sekali
mengikuti kegiatan belajar dari Yayasan Ruhiyat Sulaiman. Untuk
menambah rasa semangat belajar anak jalanan disana, Yayasan Ruhiyat
Sulaiman biasanya setiap kunjungan kepada anak jalanan di kolong
jembatan Matramam Yayasan membawa makanan untuk anak-anak yang
disana, namun bila kondisi keuangan Yayasan belum mencukupi biasanya
membawa snack dan susu saja.
oleh Pemerintah untuk saat ini belum pernah ada. Relawan pengajar disana
mengajarkan tanpa ada upah, relawan pengajar disana yang datang untuk
mengajar karena prihatin melihat keadaan mereka dan senang juga
mengajarkan anak-anak disana.
lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi alasan bagi Yayasan Ruhiyat
Sulaiman dalam menentukan lama waktu pembelajaran pada anak jalanan
di Kolong Jembatan Matraman.
75
Asrosrun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam. Op.cit. h. 78-79
62
A. Kesimpulan
B. Implikasi
63
64
C. Saran
Ali Quthb, Muhammad. Sang Anak Dalam Naungan Islam. (Bandung: Cv.
Diponegoro)
Hasbullah. Dasar Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2013)
Ihsan, Fuad Dasar Dasar Kependidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003)
Khon, Abdul Madjid. Hadis Tarbawi (Jakarta: 2014 Kencana Cetakan Ke-2)
65
66
Nogi S, Hessel. Tangkilisan, Manajemen Publik. (Jakarta: PT. Grasindo 2007 Cet.
Kedua)
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, (Tahun
2007)
TERHADAP ANAK
A. Petunjuk Pegisian :
1. Pengisisian lembar ini dilakukan oleh peneliti dengan jalan mewawancari responden
langsung agar tidak terjadi kekeliruan.
2. Bahasa yang digunakan saat wawancara berlangsung adalah bahasa yang dipahami
interviewe.
3. Peneliti terlebih dahulu meminta izin pada interviewee ketika akan menggunakan alat
bantu seperti kamera, alat tulis dan lain sebagainya.
4. Kegiatan wawancara dilakukan dengan tetap mematuhi aspek norma yang berlaku di
tempat tersebut.
5. setelah selesai melakukan wawancara dan pengisian angket, peneliti sesegera
mungkin membuat catatan lapangan.
B. Identitas Interviewee
1. Nama :
2. Status dalam keluarga :
3. Usia :
4. Agama :
5. Anak ke- :
6. Pekerjaan :
7. Status pendidikan sebelumnya :(terdaftar sebagai siswa/berhenti/putus sekolah)
TERHADAP ANAK
A. Petunjuk Pegisian :
1. Pengisisian lembar ini dilakukan oleh peneliti dengan jalan mewawancari responden
langsung agar tidak terjadi kekeliruan.
2. Bahasa yang digunakan saat wawancara berlangsung adalah bahasa yang dipahami
interviewe.
3. Peneliti terlebih dahulu meminta izin pada interviewee ketika akan menggunakan alat
bantu seperti kamera, alat tulis dan lain sebagainya.
4. Kegiatan wawancara dilakukan dengan tetap mematuhi aspek norma yang berlaku di
tempat tersebut.
5. setelah selesai melakukan wawancara dan pengisian angket, peneliti sesegera
mungkin membuat catatan lapangan.
B. Identitas Interviewee
1. Nama : Okta
2. Status dalam keluarga :Anak Kandung
3. Usia :9 tahun
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Penjual Koran
6. Status pendidikan sebelumnya :(terdaftar sebagai siswa/berhenti/putus sekolah)
Hari / Tanggal :
Wawancara ke :
pewancara :
Informan :
20. P:Apakah ibu/bapak melibatkan anak dalam usaha menafkahi keluarga? Mengapa?
Berapa orang anak ibu/bapak yang ikut bekerja?
I: “si encim masih kecil dan di juga anak perempuan, ya saya gak nyuruh dia untuk
kerja, ya tapi ini anak kadang kadang juga suka ngamen di”
21. P: Apa jenis pekerjaan yang dilakukan anak ibu./bapak dalam usaha menambah
penghasilan rata rata anak yang diperoleh perhari?
I: “ya biasa ya dia ngamen si, kadang juga pernah jualan Koran bareng ama temennya
yang disini, tapi say juga suka ngelarang dia buat kerja kayak gitu”
22. P: Bagaimana dengan sekolahnya apakah tidak terganggu?
I: ya kalau waktu belajar ya saya suruh dia buat belajar”
23. P: Apakah pandangan ibu tentang pendidikan bagi anak?
I: “ya saya si berharap anak saya bisa sekolah bisa baca, dan gak buta huruf”
24. P: Mengapa ibu/bapak membiarkan anak ikut belajar pendidikan agama islam dengan
Yayasan Ruhiat sulaiman?
I: “ya menurut saya baguslah si ncim bisa belajar ngaji, soalnya dia belajar agama kan
jarang, ngaji ajah nggak, ya dia biasa ikut acara setiap hari minggu belajar ngaji bareng”
25. P: Sarana dan prasarana apakah yang dimiliki anak untuk belajar dirumah?
I: “dirumah saya gak punya apa ya palingan ada buku dan pensil”
26. P: Apakah anak ibu/bapak pernah mengeluh malas ikut belajar pendidikan Islam setiap
ahad bersama Yayasan Ruhiat sulaiman? Apa sikap ibu/bapak lakukan jika anak malas
mengikuti kegiatan pendidikan agama islam bersama anak Yayasan Ruhiat?
I: “ya namanya juga anak anak si, sering juga dia gak mau ikut belajar bareng kakaknya,
masih adaklah males nya, ”
27. P: Lalu bagaimana cara ibu/bapak dala membimbing dan mengarahkan anak agar tetap
belajar meskipun juga harus bekerja?
I: “ya kalau ada para pengajar setiap hari ini, saya arahkan anak saya buat ikut pengajiab
belajar bareng ama kakaknya”.
28. P: Seberapa besar manfaat pendidikan agama islam setiap hari minggu bersama
Yayasan Ruhiat Sulaiman bagi pendidikan anak bapak/ibu?
I: “ya saya merasa kebantu, anak saya jadi bisa ikut belajar Islam dan belajar sama
kakak kakak pengajar, dulu ya belajarnya di deket kolong jembatan ini, sekarang
Alhamdulillah anak anak di bawa kemasjid buat belajar, jadi disana lebih nyaman gitu”
DATA HASIL WAWANCARA MENGENAI ALASAN DAN PERAN ORANG TUA
TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK
I “Yayasan Ruhiyat Sulaiman Ini Kalau Secara Resmi Dibentuk Tahun Pada
14 April 2014,Alasan Kami Membangun Yayasan Ini Karena Bentuk
Keresahan Kami. Banyak Anak Anak Usia Dini Yang Suka Nongkrong
Nongkrong Di Warung Dan Kami Berniat Membuat Tempat Tongkrongan
Yang Religi. Dan Untuk Mengajar Anak Jalanan Sebelumnya Saya Juga
Mengajar Lapak Pemulung Di Dekat Rumah Saya Ini, Ada Dua Lapak
Pemulung Disini. Yang Satu Bossnya Adalah Orang Kristen Dan Satu Lagi
Boss Nya Orang Islam. Pada Saat Saya Mencoba Mengajar Di Lapak
Pemulung Yang Boss nya orang Kristen ini, orang orang pemulung
memberikan respon yang kurang baik kepada saya, mereka mengatakan
“bapak enak punya rumah, Boss kami kan orang Kristen kalau kami di usir
bagaimana” semenjak saat itu tidak ada pelajaran Islam lagi disana. Kalau
lapak pemulung yang boss nya orang Muslim ini ketika saya masuk dan
mulai mengajarkan responnya sangat baik sekali. Namun terjadi masalah,
Boss nya ,masuk penjara di karenakan mencuri kabel. Mulai dari situ lapak
pemulung tidak ada kegiatan belajar PAI lagi oleh Yayasan Ruhiyat
Sulaiman. Lalu awalnya kami mengajar di Kolong jembatan Matraman
yaitu awalnya Salah satu anggota pengurus Yayasan Ruhiyat Sulaiman Mas
Luqman Hakim, Kakek beliau pernah mengumpulkan Anak jalanan seDKI
yang berjumlah 1000 anak jalanan. Bahkan di Kolong Jembatan Matraman,
Kakek Mas Luqman juga pernah membangun sebuah sekolah paket untuk
anak jalanan seblumnya. Namun ketika Kakek Mas Luqman wafat, ya
mungkin darah menyukai mengajarkan anak jalanan ini mengalir juga pada
mas Luqman. Begitupun saya, bagi saya perjuangan dakwah pada akidah
ujung tanduk ini merupakan perjuangan. Yang kemudian saya dan Mas
Luqman memulai menggarap mengajarkan PAI disana. Selain Kolong
Jembatan Matraman kami juga biasa kunjungan Ke Bantaran Rel Sentiong,
Stasiun Gambir dan Lapak pemulung Rawa Mangun.
2. P: Berapa orang tenaga pengajar tetap yang mengajar di Yayasan Ruhiat
Sulaiman? Lalu berapa orang tenaga sukarelanya?
I: Saya sendiri ikut menangani proses pembelajaran disana, dana saya juga di
bantu oleh teman teman saya dan juga Mahasiswa. Namun sesekali ada
Mahasiswa yang datang membantu, ya tapi mereka biasanya tidak rutin tiap
minggu datang. Saya juga tidak berani mencari guru yang mau mengajar
anak anak disini, karena memang disini tidak digaji. Jadi kalau ada relawan
mau mengajar ya silahkan. Ya mau bagaimana lagi, karena memang tidak
ada guru khusus.”
3. P: Berapa orang siswa yang belajar di Yayasan Ruhiat Sulaiman ini? Apakah
ada tingkatan-tingkatan kelasnya? Bagaimana proses pembelajarannya?
I: “Siswa kurang lebih ada 25 orang. Tapi sebagian ini benar benar ada yang
tidak sekolah, dan juga ada yang sekolah Formal. Tingkatan kelasnya dilihat
dari pelajaran PAI nya yakni Iqra nya. Mereka juga berbeda beda dalam segi
usia ada yang berumur 4 tahun dan bahkan juga ada yang berumur 10 tahun.
Proses pembelajarannya seperti biasa, mereka kita ajak dari Kolong
Jembatan Matraman menuju Masjid Matraman, mereka kita ajak berwudhu
sambil kita ajarkan tata cara berwudhu. Kemudian setelah itu kita
melakukan shalat dhuha bersama sama dan kemudian berdoa. Lalu setalah
itu, anak anak akan di ajarkan oleh tutornya. Satu tutor bisa lima anak atau
tiga anak itu tergantung dari jumlah relawan yang mengajar pada saat itu.
Lalu biasanya setelah itu waktu istrahat dan di waktu istrahat inilah kami
memberikan konsumsi kepada mereka. Dan setelah itu mereka di
kumpulkan kemudian diajarkan doa doa. Kemudian di tutup dengan do’an
lalu mereka kembali ke rumah mereka di Kolong Jembatan Matraman.
4 P: Kegiatan pembelajaran apa saja yang dilakukan di Yayasan Ruhiat
Sulaiman?
I Kegiatan kami disana berkisar satu setengah jam, bagi kegiatan satu jam
setengah ini sangat efisien. Kami mengamati anak anak bila mereka belajar
lebih dari satu jam, mereka mulai tidak akan focus dan bahkan yang lainnya
pun ada yang pulang kerumah. Untuk kegiatannya seperti tadi yang saya
jelaskan mereka kita ajak berwudhu, kemudian mereka melakukan shalat
Dhuha bersama para relawan yang mengajar dan kemudian sarapan pagi,
dan belajar mengaji dibagi bagi dengan pengajar yang lainnya.
5. P Persiapan apa yang dilakukan sebelum diadakan proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam? Apakah ada rancangan kegiatan tertentu?
I Ya gitu, mereka banyak kesulitan belajar doa, kalau ada pertanyaan yang
sebelumnya materi sudah di jelaskan mereka banyak yang kesulitan.
Kesulitan terbesar mereka, biasanya kurang percaya diri dan malas berpikir.
7. P Kurikulum apa yang digunakan pada pelajaran Pendidikan Agama Islam?
Bagaimana metode yang digunakan dalam mengajarkan Pendidikan Agama
Islam?
I Kami masih mengacu kepada kurikulum yang ada, akan tetapi penggunaan
kurikulum disini disesuakan dengan kebutuhan anak jalanan yang sulit
mendapatkan pendidikan. Ya Kami Biasa Menggunakan Iqra’ Untuk
Permulaan Sebelum Membaca Al-Qur’an. Dan Juga Kami Biasa
Memberikan Poto Copian Yang Sudah Di Jilid Yakni Surat Al-Mulk. Dan
Kami Membaca Sama Sama Dengan Satu Nada Yang Sama. Saya Sih
Sebenarnya Ingin Sekali Menggunakan Metode Deniyat, Tapi Itu Butuh
Persiapan Yang Gak Sedikit, Dan Buku Deniyat pun harga persatuaannya
cukup mahal. Ya mungkin kalau ada dana yang mencukupi kita bisa
memulai metode Deniyat ini.
8. P Bagaimana sistem evaluasi yang dipakai guna melihat perkembangan hasil
belajar siswa? Lalu bagaimana hasilnya?
I Evaluasi kami setiap akhir pelajaran kita bertanya pada materi yang
disampaikan, untuk saat ini belum pernah ujian tulis.
9. P Apakah anak yang mengikuti pembelajaran disini memilki buku pantauan
belajar atau menghafal?
I Saat ini baru ada rancangan saja, kami belum membuat buku pantaun belajar
bagi anak anak. Rencananya kami juga ingin membuat buku pantauan anak
anak, agar kami tau juga anak anak belajar nya sudah sampai man.
10 P Apakah ada tes ujian pada anak anak yang mengikuti pembelajaran
pendidikan agama Islam?
I Untuk tes tulis saat ini belom ada pelaksanaan nya kepada anak anak, ya
mungkin semakin berjalannya waktu kita akan mencoba kepada anak anak
tes tulis.
PANDUAN WAWANCARA MENGENAI
SISTEM PEMBIAYAAN YAYASAN RUHIAT SULAIMAN
1. Apakah ada dana khusus yang rutin yang dikeluarkan untuk kebutuhan kegiatan
Rutin setiap hari minggu?
2. Dari mana dana yang diperoleh guna membantu lancarnya kegiatan pembalajaran
pada anak jalanan di Kolong jembatan Matraman?
3. Apakah Yayasan ini mendapat subsidi dari Pemerintah? Jika ya, apa bentuk subsidi
tersebut?
4. Apakah guru yang ikut mengajar di anak jalanan ini mendapat gaji?
5. Bagaimana system pengelolaan keuangan di Yayasan ini?
DATA HASIL WAWANCARA MENGENAI SISTEM
PEMBIAYAAN YAYASAN RUHIAT SULAIMAN
I: "Saat ini belum ada, ya mungkin dari segi tempat dakwahnya ya, soalnya Yayasan
berada di daerah Tanggerang Selatan sedangkan kunjungan kegiatan belajar
mengajarnya berada di Daerah Jakarta seperti di Jalan Matraman”
4 P Apakah guru yang ikut mengajar di anak jalanan ini mendapat gaji?
. :
I: “Tidak, jadi kita hanya mewadahi dan menjembatani jalannya proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Banyak juga mahasiswa mahasiswa yang ikut mengajarkan
membantu kami menjadi relawan pengajar disana”
5 P Bagaimana system pengelolaan keuangan di Yayasan ini?
. :
I: “keuangan sampai sekarang masih ditangani oleh Mas Luqman Hakim. Kita biasanya
mendapat kan dana dari para donator, setiap dana yang kami dapat langsung kita berikan
dan belanjakan kebutuhan anak jalanan disana, dan sebagian para donatur juga
menyumbangkan berupa konsumsi untuk disampaikan kepada anak anak”
PENGHAMATAN/OBSERVASI MENGENAI KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR
Petunjuk Pengisian
Checklist
No Variabel
1 2 3
Membawa anak dari kolong √
jembatan menuju masjid Matraman
Berwudhu √
1 Kegiatan Awal shalat Dhuha √
berdoa dan salam √
Apersepsi √
Penyampain informasi dengan lisan √
Penyampaian informasi dengan √
Kegiatan inti
tulisan
dalam
Penggunaan alat peraga √
2 pembelajaran
Pendampingan siswa berkesulitan √
Pendidikan
belajar
agama Islam
Pengamatan terhadap pekerjaan √
anak
Ceramah √
Metode yang Tanya jawab √
3
digunakan Ekspositori √
Diskusi √
Iqra √
Media yang
4 Dan lain lain, (iqra, √
digunakan
Pengeras Suara/speaker √
Memperhatikan dan mendengarkan √
Sikap siswa saat
5 Menjawab pertanyaan tutor √
belajar
Aktif dalam bertanya √
Pemberian umpan balik √
Kegiatan Permainan √
6
penutup Sholawatan √
Berdo’a √
1= Kurang 2=Cukup 3=Baik
PANDUAN PENGAMATAN/OBSERVASI MENGENAI LINGKUNGAN
Keterangan
No. Aspek
1 2 3
Pemahan Terhadap Iman kepada Allah dan Rasulnya
Mengetahui dan menyebutkan Rukun Iman √
1 Mampu menjelaskan Rukun Iman Kepada Allah dan √
RasulNya
Meyakini dan mengimani kepada Allah dan Rasulnya √
Pemahaman dann pelaksanaan tentang Shalat wajib
dan Sunah dan tentang berwudhu
Membiasakan shalat lima waktu √
Hafal bacaan shalat √
2
Memahami tata cara shalat √
Membiasakan shalat sunnah √
Memahami shalat sunnah √
Mengetahui tata cara berwudhu √
Keterangan
No. Aspek
1 2 3
Pemahan Terhadap Iman kepada Allah dan Rasulnya
Mengetahui dan menyebutkan Rukun Iman √
1 Mampu menjelaskan Rukun Iman Kepada Allah dan √
RasulNya
Meyakini dan mengimani kepada Allah dan Rasulnya √
Pemahaman dann pelaksanaan tentang Shalat wajib
dan Sunah dan tentang berwudhu
Membiasakan shalat lima waktu √
Hafal bacaan shalat √
2
Memahami tata cara shalat √
Membiasakan shalat sunnah √
Memahami shalat sunnah √
Mengetahui tata cara berwudhu √
Keterangan
No. Aspek
1 2 3
Pemahan Terhadap Iman kepada Allah dan Rasulnya
Mengetahui dan menyebutkan Rukun Iman √
1 Mampu menjelaskan Rukun Iman Kepada Allah dan √
RasulNya
Meyakini dan mengimani kepada Allah dan Rasulnya √
Pemahaman dann pelaksanaan tentang Shalat wajib
dan Sunah dan tentang berwudhu
Membiasakan shalat lima waktu √
Hafal bacaan shalat √
2
Memahami tata cara shalat √
Membiasakan shalat sunnah √
Memahami shalat sunnah √
Mengetahui tata cara berwudhu √