Review Jurnal

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

REVIEW JURNAL

JUDUL : ANALISIS KATION DAN ANION AIR TANAH DI DAERAH SUKABUMI JAWA
BARAT

JURNAL : VALENSI, Volume 1 No. 2 Mei, 2008

PENULIS : Hendrawati*, Siti Maryam

REVIEWER :

TUJUAN PENELITIAN :

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kadar kation dan anion sampel air tanah yang
berasal dari daerah Sukabumi Jawa Barat.

SUBJEK PENELITIAN :

Air Tanah di Daerah Sukabumi Jawa Barat

METODE PENELITIAN :

- Konsentrasi anion ditentukan menggunakan spektrofotometer visibel dan titrasi


volumetrik sedangkan konsentrasi kation menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom
(SSA).
- Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian diantaranya larutan standar kation dan anion
untuk masing-masing kation dan anion, asam oksalat, gas CO2, BaCl2, NaOH.
Peralatan yang digunakan antara lain kontener 60 Liter lampu untuk logam-logam yang
akan diukur, Spektrofotometer UVVisible, Spektrofoto-meter Serapan Atom (SSA),
Buret dan perlengkapan untuk volumetrik.
- Analisis Ion Klor (Cl-)
- Analisis Ion Sulfat (SO42-)
- Analisis Ion HCO3
- Analisis Ion Na+
- Analisis Ion K+
- Analisis Ion Ca2+
- Analisis Ion Mg2+

LANGKAH - LANGKAH:

1. Analisis Ion Klor (Cl-)


Pembuatan Larutan Standar
- Kurva kalibrasi dibuat dari deret standar masing-masing (0,25; 0,50; 1,0; 2,0; 3,0) ppm
dari larutan standar 25 ppm.
- Masing-masing larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL, untuk blanko dilakukan
seperti di atas tanpa pemipetan larutan standar. Ke dalam larutan standar ditambahkan 2
mL larutan Fe(NH4)(SO4)2.12H2O dan 2 mL larutan Hgthiosianat, volume ditepatkan
dengan air suling sampai tanda tera, lalu dikocok dan didiamkan selama 10 menit.
Penetapan kadar ion klorida
- 20 mL sampel air dipipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL. Percobaan
dilakukan secara duplo.
- Ke dalam larutan ditambahkan 2 mL larutan Fe(NH4)(SO4)2.12H2O dan ditambahkan 2
mL larutan Hg-thiosianat.
- Volume ditepatkan dengan air suling sampai 25 mL, lalu dikocok dan dibiarkan selama
10 menit. Larutan standar dan sampel diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis
pada panjang gelombang 460 nm.
2. Analisis Ion Sulfat (SO42-)
Penetapan kadar ion sulfat
50 mL sampel air dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL lalu ditambahkan 20 mL
larutan buffer dan dihomogenkan dengan cara diaduk menggunakan pengaduk magnet
pada kecepatan tetap selama (60±2) detik, sambil diaduk ditambahkan 0,3 g BaCl2
Pengukuran dilakukan dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm setelah
(5±0,5) menit penambahan barium klorida.
3. Analisis Ion HCO3
25 mL sampel air dipipet dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL. Ditambahkan 1
tetes indikator metil merah kemudian dititrasi dengan larutan HCl 0.004 N sampai
mencapai titik akhir (pH 4.5). Menghitung konsentrasi anion HCO3- (Day, R.A.Jr. &
Underwood, 2005).
4. Analisis Ion Na+
Deret standar Na (1, 2, 4, 6, dan 8) mL dibuat dari larutan induk Na 100 ppm. Larutan
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditepatkan dengan air suling sampai tanda
tera. Larutan dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom (Suherman, Eman,
1995).
5. Analisis Ion K+
Deret standar K+ (2, 4, 6, dan 8) mL dibuat dari larutan induk K 100 ppm. Larutan
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditepatkan dengan air suling sampai tanda
tera. Larutan dianalisis menggunakan spektro-fotometer serapan atom. Sampel air tanah
dimasukkan ke dalam gelas piala lalu dianalisis menggunakan spektrfotometer serapan
atom
6. Analisis Ion Ca2+
Deret standar Ca2+ (0,25; 0,5; 1 dan 2) mL dibuat dari larutan induk Ca 100 ppm.
Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditepatkan dengan air suling sampai
tanda tera. Larutan dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom. Sampel air
tanah dimasukkan ke dalam gelas piala lalu dianalisis menggunakan spektrofotometer
serapan atom.
7. Analisis Ion Mg2+
Deret standar (0,5; 1 dan 1,5) mL dibuat dari larutan induk Mg 100 ppm. Larutan
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditepatkan dengan air suling sampai tanda
tera. Larutan dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom. Sampel air tanah
dimasukkan ke dalam gelas piala lalu dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan
atom.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisa kimia yang dilakukan pada air tanah diperoleh data sebagai berikut:
- Kadar anion dan kation (ppm) pada tabel 1a dan 1b diubah menjadi eqivalen permillion
(epm) dengan cara membagi kadar (ppm) dengan bobot ekivalen masing-masing kation
dan anion tersebut, setelah itu data hasil dari kation dan anion dalam satuan epm
kemudian diubah dalam bentuk persentase.
- Persentase anion dan kation diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh anion dan
kation lalu dibandingkan masing-masing anion dan action tersebut dengan total anion dan
kation seluruhnya. Prosentase (%) Nilai kation dan anion pada sample air disajikan pada
table 2.

1. Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa persentase kation terbesar dalam sampel air tanah
adalah ion Na+ (45,4-81,03%). Pada beberapa sampel air tanah yaitu sample air tanah
dengan kode Smb 8 dan Smb 16, kation dominant setelah Na+ adalah kation Mg2+
(>20%), sedangkan sampel air tanah dengan kode Smb 20, kation terbesar setelah Na+
adalah kation Ca2+ (29,4%).
2. Persentase anion hampir seluruhnya didominasi oleh anion bikarbonat (HCO3-),
sekitar 44,96% sampai 90,86%. Kecuali pada sampel air tanah dengan kode Smb 18,
Smb 19 dan Smb 20 anion dominannya adalah anion sulfat (SO42-), sekitar 48,23%
sampai 67,87%.
3. Data hasil penelitian diintegrasikan sehingga diperoleh suatu kajian sebagai berikut:
- Air Tanah dengan anion dominan bikarbonat, termasuk air tanah yang berasal dari
Lapisan atas. Air tanah ini mempunyai sifat air tanah yang aktif dan air pada
lapisan ini mempunyai HCO3- sebagai anion yang dominan dan mempunyai
kandungan padatan terlarut total (TDS) yang rendah.
- Air tanah dengan anion dominant sulfat, termasuk air tanah yang berasal dari
Lapisan tengah, mempunyai sifat sirkulasi yang kurang aktif dan mempunyai
kandungan padatan terlarut total yang tinggi. Anion dominan pada lapisan ini
adalah SO42- . Mengacu pada Daftar Pustaka nomor 1, 2 dan 9)

KESIMPULAN :

Berdasarkan data hasil penlitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Persentase kation terbesar dalam sampel air tanah secara umum adalah ion Na+ (45,4-81,03%).
Pada beberapa sampel air tanah dengan kode Smb 8 dan Smb 16, kation dominant setelah Na+
adalah kation Mg2+ (>20%), sedangkan sampel air tanah dengan kode Smb 20, kation terbesar
setelah Na+ adalah kation Ca2+ (29,4%).

2. Persentase anion hampir seluruhnya didominasi oleh anion bikarbonat (HCO3-), sekitar
44,96% sampai 90,86%. Kecuali pada sampel air tanah dengan kode Smb 18, Smb 19 dan Smb
20 anion dominannya adalah anion sulfat (SO42-), sekitar 48,23% sampai 67,87%.

3. Air tanah dengan anion dominan bikarbonat, termasuk air tanah yang berasal dari
Lapisan atas. Air tanah ini mempunyai sifat air tanah yang aktif dan mempunyai kandungan
padatan terlarut total (TDS) yang rendah.

4. Air tanah dengan anion dominan sulfat, termasuk air tanah yang berasal dari Lapisan tengah,
mempunyai sifat sirkulasi yang kurang aktif dan mempunyai kandungan padatan terlarut total
yang tinggi.

You might also like