1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

POLA KEHILANGAN GIGI PADA PASIEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN


DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
1
Jehuda Lontaan, 2Krista Veronica Siagian, 2Damayanti H.C. Pangemanan

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
2
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email : [email protected]

ABSTRACT
Tooth loss is one of the problems that occur worldwide. The pattern of tooth loss has been studied in
various countries, the documentation regarding the pattern of tooth loss can provide a view of the
prosthetic needs and methods of prevention in a population. This study aims to determine the pattern
of tooth loss in patients with removable partial dentures in Dental Hospital, Dentist Education Studies
Program, Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi. This type of research is a retrospective
descriptive study with cross sectional design. The research sample is patient dental records from
January 2015 until November 2016 with a total of 54. The pattern of tooth loss is recorded and classified
per the Kennedy's classification. Results found is that 14 men (25.93%) and 40 women (74.07%). In the
maxilla showed class I were 21 patients (46.67%), class III were 16 patients (35.56%), and class II
were 8 patients (17.78%). In the mandible, class I were 43 patients (79.63%), class II were 7 patients
(12.96%), class III were 3 patients (5.56%), and class IV were 1 patient (1.85 %). The conclusion of
this research is that the pattern of tooth loss was mostly either in the maxilla and mandible is the
classification of Kennedy class I.
Keywords: pattern of tooth loss, Kennedy's classification

ABSTRAK
Kehilangan gigi merupakan salah satu masalah yang terjadi di seluruh dunia. Pola kehilangan gigi telah
diteliti di berbagai negara, dokumentasi mengenai pola kehilangan gigi dapat memberi pandangan
tentang kebutuhan prostetik serta metode pencegahan pada sebuah populasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pola kehilangan gigi pada pasien gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi
dan Mulut Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif retrospektif dengan desain cross sectional
study. Sampel penelitian Rekam Medik pasien mulai dari Januari 2015 sampai November 2016 dengan
total 54. Pola kehilangan gigi dicatat dan diklasifikasikan sesuai klasifikasi Kennedy. Hasil yang
ditemukan ialah 14 laki-laki (25,93%) dan 40 perempuan (74,07%). Pada rahang atas ditemukan
klasifikasi kelas I sebanyak 21 pasien (46,67%), kelas III sebanyak 16 pasien (35,56%), dan kelas II
sebanyak 8 pasien (17,78%). Pada rahang bawah, kelas I sebanyak 43 pasien (79,63%), kelas II
sebanyak 7 pasien (12,96%), kelas III sebanyak 3 pasien (5,56%), dan kelas IV sebanyak 1 pasien
(1,85%). Kesimpulan pada penelitian ini ialah pola kehilangan gigi yang terbanyak ditemukan baik
pada rahang atas maupun rahang bawah ialah klasifikasi Kennedy kelas I.
Kata Kunci: Pola kehilangan gigi, klasifikasi Kennedy

PENDAHULUAN maupun seluruhnya dapat memengaruhi


Keadaan gigi dan mulut mempunyai kemampuan pengunyahan, bicara, estetik
peranan penting untuk memiliki kualitas serta kualitas hidup.1,2
hidup yang baik. Gigi dan mulut yang sehat Kehilangan gigi dapat terjadi karena
dapat berdampak pada status diet dan nutrisi berbagai faktor, seperti karies, penyakit
yang baik. Salah satu indikator kesehatan periodontal, trauma, indikasi ortodontik dan
gigi dan mulut dapat dilihat dari jumlah gigi prostodontik, impaksi, hipoplasia,
yang dapat dipertahankan selama masa supernumerary teeth, lesi neoplastik dan lesi
kehidupan. Kehilangan gigi sebagian cystic.3 Konsumsi tembakau yang tinggi,

1
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

penyakit metabolik tertentu seperti diabetes, Kehilangan gigi merupakan salah satu
gangguan kardiovaskular, penyakit sistem masalah yang terjadi di seluruh dunia. Pola
pernafasan bawah juga dapat berkontribusi kehilangan gigi telah dievaluasi di berbagai
pada kehilangan gigi. Penelitian retrospektif populasi di negara-negara yang berbeda.3
oleh Thomas dkk pada rekam medik pasien Mendokumentasikan pola kehilangan gigi
yang mengunjungi AUST Dental Clinic dari ialah hal yang penting untuk
September 2006 sampai April 2007 mengidentifikasi kebutuhan prostetik dari
melaporkan pada pasien yang menjalani sebuah komunitas serta juga memberikan
pencabutan gigi, penyebab terbanyak ialah sebuah pandangan mengenai edukasi dan
karies, yang kemudian diikuti oleh penyakit pencegahan pada populasi tersebut.11
periodontal.4 Laporan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Vadavadagi dkk juga menjelaskan selain pola kehilangan gigi pada pasien gigi tiruan
kondisi kesehatan, keadaan sosial ekonomi, sebagian lepasan di Rumah Sakit Gigi dan
kemauan untuk ke dokter gigi, gaya hidup, Mulut Program Studi Pendidikan Dokter
tingkat pendidikan, usia, bahkan daerah Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam
tempat tinggal juga dapat berpengaruh Ratulangi (RSGM PSPDG FK UNSRAT).
terhadap kehilangan gigi.2
Keadaan kehilangan gigi dapat berpengaruh BAHAN DAN METODE
pada struktur orofasial, seperti jaringan Jenis penelitian yang digunakan ialah
lunak, tulang rahang, saraf dan otot yang penelitian deskriptif retrospektif dengan
memiliki fungsi pengunyahan, bicara, serta desain cross sectional study. Penelitian
dapat berdampak pada estetik.5 Beberapa dilaksanakan di bagian Rekam Medik
penelitian mengungkapkan individu yang RSGM PSPDG FK UNSRAT pada bulan
mengalami kehilangan gigi menurun tingkat Oktober sampai Desember tahun 2016.
kepercayaan dirinya, menghindari aktivitas Populasi dalam penelitian ini yaitu rekam
sosial, dan hubungan interpersonal.6 medik pasien gigi tiruan sebagian lepasan.
Menurut World Health Organization Sampel ditentukan dengan total sampling
(WHO) orang dewasa minimal harus dengan kriteria inklusi ialah rekam medik
memiliki 21 gigi yang berfungsi dengan pasien gigi tiruan sebagian lepasan mulai
baik untuk dapat mempertahankan diet dan dari bulan Januari tahun 2015 sampai
nutrisi yang baik, oleh karena hal tersebut dengan bulan November tahun 2016.
penggantian gigi yang hilang menjadi hal Pola kehilangan gigi yaitu kondisi klinis
yang penting bagi pasien yang ingin kehilangan gigi pada rahang atas dan bawah
mengembalikan estetik maupun fungsional.7 dan dicatat sesuai dengan klasifikasi
Menentukan pola kehilangan gigi Kennedy:12
merupakan langkah diagnostik yang penting a. Kelas I: daerah edentulous terletak di
dalam perencanaan perawatan bagian posterior dari gigi yang masih
prostodontik.8 Sejak enam dekade terakhir tersisa secara bilateral,
beberapa dokter gigi telah mengembangkan b. Kelas II: daerah edentulous terletak di
berbagai metode klasifikasi untuk bagian posterior dari gigi yang masih
mengetahui pola kehilangan gigi dan tersisa secara unilateral,
merencanakan metode perawatannya.9 c. Kelas III: daerah edentulous terletak di
Fungsi dari klasifikasi untuk memfasilitasi antara gigi-gigi yang masih ada di
komunikasi antara mahasiswa, dokter gigi bagian posterior maupun anterior secara
dan teknisi laboratorium. Metode klasifikasi unilateral,
Kennedy merupakan metode yang paling d. Kelas IV: daerah edentulous terletak
banyak diterima dan digunakan di seluruh pada bagian anterior dari gigi-gigi yang
dunia karena penggunaannya yang masih ada dan melewati garis median.
sederhana serta dapat menunjukkan daerah Data pasien yang diambil sesuai dengan
tidak bergigi dengan jelas dan cepat.9,10 rekam medik, yaitu jenis kelamin, usia,

2
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Data yang menjalani perawatan di RSGM


yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan PSPDG FK UNSRAT mulai dari Januari
program komputer Microsoft Excel 2016 2015 sampai dengan November 2016.
dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Jumlah sampel yang tercatat sesuai dengan
HASIL kriteria sebanyak 54 rekam medik pasien
Sampel penelitian yang diteliti ialah rekam gigi tiruan sebagian lepasan
medik pasien gigi tiruan sebagian lepasan

Karakteristik pasien dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik pasien

Karakteristik pasien n %

Jenis Kelamin
Laki-laki 14 25,93
Perempuan 40 74,07
Total 54 100

Usia (tahun)
30 – 39 7 12,96
40 – 49 16 29,63
50 – 59 14 25,93
≥ 60 17 31,48
Total 54 100

Tingkat pendidikan
SD 8 14,81
SMP 7 12,96
SMA 31 57,41
Diploma 2 3,7
S1 6 11,11
Total 54 100

Pekerjaan
Asisten rumah tangga 1 1,85
Ibu rumah tangga 28 51,85
Pensiunan 10 18,52
Pegawai Negeri Sipil 2 3,7
Pegawai swasta 5 9,26
Wiraswasta 8 14,81
Total 54 100

Pola kehilangan gigi sesuai dengan dibagi menjadi rahang atas dengan total 45
klasifikasi Kennedy dari 54 sampel rekam pasien dan pada rahang bawah dengan total
medik pasien gigi tiruan sebagian lepasan, 54 pasien yang dapat dilihat pada Tabel 2.

3
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

Tabel 2. Pola kehilangan gigi sesuai klasifikasi Kennedy


Pola kehilangan Rahang Atas Rahang Bawah
gigi n % n %
Kelas I 21 46,67 43 79,63
Kelas II 8 17,78 7 12,96
Kelas III 16 35,56 3 5,56
Kelas IV 0 0 1 1,85
Total 45 100 54 100

Pola kehilangan gigi sesuai dengan dilihat pada Tabel 3, dan berdasarkan usia
klasifikasi Kennedy pada rahang atas dan dapat dilihat pada Tabel 4.
bawah berdasarkan jenis kelamin dapat

Tabel 3. Pola kehilangan gigi berdasarkan jenis kelamin

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Total


Jenis Kelamin n % n % n % n % n %
Rahang
Atas
Laki-laki 5 11,11 4 8,89 2 4,44 0 0 11 24,44
Perempuan 16 35,56 4 8,89 14 31,11 0 0 34 75,56
Total 21 46,67 8 17,78 16 35,56 0 0 45 100
Rahang Bawah
Laki-laki 12 22,22 1 1,85 1 1,85 0 0 14 25,93
Perempuan 31 57,41 6 11,11 2 3,7 1 1,85 40 74,07
Total 43 79,63 7 12,96 3 5,56 1 1,85 54 100

Tabel 4. Pola kehilangan gigi berdasarkan usia


Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Total
Usia (tahun) n % n % n % n % n %
Rahang Atas
30 - 39 0 0 1 2,22 4 8,89 0 0 5 11,11
40 - 49 8 17,78 1 2,22 5 11,11 0 0 14 31,11
50 - 59 5 11,11 3 6,67 5 11,11 0 0 13 28,89
≥ 60 8 17,78 3 6,67 2 4,44 0 0 13 28,89
Total 21 46,67 8 17,78 16 35,56 0 0 45 100
Rahang Bawah
30 - 39 6 11,11 1 1,85 0 0 0 0 7 12,96
40 - 49 12 22,22 4 7,41 0 0 0 0 16 29,63
50 - 59 10 18,52 2 3,7 1 1,85 1 1,85 14 25,93
≥ 60 15 27,78 0 0 2 3,70 0 0 17 31,48
Total 43 79,63 7 12,96 3 5,56 1 1,85 54 100

4
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

BAHASAN
Karakteristik pasien dari 54 pasien gigi sampai 14.00, yang menjadi kendala bagi
tiruan sebagian lepasan di RSGM PSPDG pasien dengan pekerjaan pada waktu yang
FK UNSRAT yang mendapat perawatan sama.
mulai dari Januari 2015 sampai dengan Ditinjau berdasarkan tingkat pendidikan,
November 2016 sampel terdiri dari 14 laki- yang lebih banyak ditemukan ialah pada
laki dan 40 perempuan. Hasil ini sesuai tingkat SMA ke bawah. Populasi dengan
dengan penelitian oleh Ali dkk yang dapat tingkat pendidikan menegah atau yang lebih
disebabkan pasien perempuan cenderung rendah memiliki persentase kehilangan gigi
lebih sering mengalami kehilangan gigi, yang lebih banyak daripada populasi dengan
oleh karena itu perempuan lebih sering pendidikan lanjutan. Hal ini dapat
mengunjungi dokter gigi.13 Perempuan dikarenakan kesadaran yang kurang
memiliki kebiasaan untuk mencari mengenai kesehatan gigi dan mulut.21
perawatan kesehatan dan lebih peka Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa
terhadap penampilan dan hal ini dapat kehilangan gigi lebih banyak terjadi pada
menjadi alasan perempuan lebih sering rahang bawah lebih banyak daripada rahang
mengunjungi dokter gigi daripada laki- atas. Hasil ini sejalan dengan penelitian
laki.14 Penelitian serupa yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Patel dkk di
Zaigham juga menunjukkan hasil Priyadarshini Dental College and Hospital,
perempuan lebih banyak daripada laki-laki, India.1 Penelitian lainnya oleh Prabhu dkk
tetapi dijelaskan bahwa perbedaan jenis pada populasi di desa Herga, Distrik Udupi,
kelamin tidak memiliki hubungan yang Karnakata, India juga menunjukkan hasil
signifikan dengan kehilangan gigi.15 kehilangan gigi yang sama, pada rahang
Penelitian yang dilakukan oleh Hama,14 bawah sejumlah 242 responden dibanding
Shubita,16 dan Muneeb17 yang menunjukkan dengan rahang atas dengan jumlah 165
hasil yang berbeda bahwa kehilangan gigi responden.21
yang lebih banyak terjadi pada laki-laki. Hal ini dapat disebabkan kehilangan gigi
Penelitian oleh Goutham dkk menunjukkan molar rahang bawah merupakan yang paling
bahwa perempuan memiliki tingkat banyak ditemukan. Penelitian yang
pendidikan dan pekerjaan dengan dilakukan oleh Thomas4 dan Khalifa20
penghasilan yang lebih rendah daripada mendukung hasil tersebut. Penelitian oleh
laki-laki, dan harus bergantung terhadap Baqar menunjukkan hasil berbeda,
laki-laki dalam keluarganya untuk kehilangan gigi pada rahang atas yang lebih
18
mendapatkan perawatan. Hasil yang banyak ditemukan dibanding rahang bawah
serupa juga ditemukan oleh Thakadiyel,19 dengan persentase masing-masing 58,27%
hal ini dapat menjadi alasan kehilangan gigi dan 41,72%.8
lebih banyak terjadi pada perempuan, Hasil penelitian pola kehilangan gigi
dikarenakan mereka tidak bisa mendapatkan berdasarkan klasifikasi Kennedy yang
perawatan untuk mempertahankan paling banyak ditemui yaitu kelas I baik
20
giginya. pada rahang atas (46,67%) maupun rahang
Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas bawah (79,83%). Berdasarkan jenis kelamin
pasien yang menjalani perawatan gigi tiruan juga menunjukkan hasil yang serupa yaitu
sebagian lepasan di RSGM PSPDG FK klasifikasi Kennedy kelas I yang paling
UNSRAT ialah ibu rumah tangga (51,85%). banyak ditemui baik pada laki-laki maupun
Hasil ini dapat dikarenakan oleh jam perempuan.
operasional Rumah Sakit mulai pukul 08.00

5
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

Penelitian yang dilakukan oleh Patel dkk kelompok usia yang paling banyak
yang menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu ditemukan ialah 20-an tahun.4 Penelitian
klasifikasi Kennedy kelas III yang paling oleh Prabhu dkk pada populasi dengan usia
banyak ditemui pada rahang atas (56%) dan 35 - 44 tahun, menunjukkan 72,6%
rahang bawah (58%).1 Penelitian oleh responden mengatakan bahwa karies
Vadavadagi dkk juga menunjukkan hasil menjadi penyebab kehilangan gigi.21
klasifikasi Kennedy kelas III yang paling Penelitian yang serupa di Department of
banyak ditemui pada rahang atas (56,1%) Prosthodontics and Crown and Bridge, KLE
dan rahang bawah (52,9%).2 Penelitian VK Institute of Dental Science, Belgaum
serupa yang dilakukan di Rumah Sakit oleh Dewangan dalam periode 2 tahun
Universitas oleh Butt22 dan Dewangan23 memiliki 2500 sampel.23 Hal ini
juga menunjukkan hasil sama. Hal ini menunjukkan masih kurang masyarakat
disebabkan oleh perbedaan kelompok usia yang berobat ke Rumah Sakit Universitas,
pada populasi yang diteliti. yang mungkin dapat dikarenakan perawatan
Berdasarkan kelompok usia, penelitian ini yang menghabiskan waktu yang lebih lama
mendapatkan hasil pasien dengan usia 60 dibanding ke praktek dokter pribadi.
tahun ke atas merupakan yang paling banyak
mendapatkan perawatan gigi tiruan sebagian SIMPULAN
lepasan. Pola kehilangan gigi pada Berdasarkan hasil penelitian pola
kelompok usia 60 tahun ke atas yang paling kehilangan gigi pada rekam medik pasien
banyak ditemui yaitu klasifikasi Kennedy gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Sakit
kelas I baik pada rahang atas (17,78%) Gigi dan Mulut Program Studi Pendidikan
maupun rahang bawah (27,78%). Penelitian Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
oleh Anshary dkk juga mendukung hasil Universitas Sam Ratulangi, diambil
temuan tersebut.24 Hasil tersebut sesuai kesimpulan pola kehilangan gigi
dengan penelitian Khazaei dkk yang berdasarkan klasifikasi Kennedy yang
menjelaskan hubungan antara meningkatnya terbanyak ditemukan yaitu kelas I, pada
usia dengan kehilangan gigi. Penyakit rahang atas dengan jumlah 21 pasien
periodontal merupakan salah satu penyebab (46,67%) dan pada rahang bawah sebanyak
kehilangan gigi, dan prevalensinya 43 pasien (79,63%).
meningkat seiring bertambahnya usia.25
Hasil penelitian ini juga menunjukkan pola SARAN
kehilangan gigi lebih banyak terjadi pada 1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi
kelompok usia 40 - 49 tahun (29,63%) referensi mengenai kehilangan gigi
dibanding kelompok usia 50 - 59 tahun selanjutnya, dan juga diharapkan
(25,93%). Hal ini sesuai dengan panduan dilakukan penelitian lebih lanjut yang
WHO yang menyebutkan bahwa kelompok dapat membahas mengenai faktor
usia 35 - 44 tahun merupakan kelompok penyebab kehilangan gigi yang tidak
yang memiliki pola kehilangan gigi dibahas secara spesifik dalam penelitian
terbanyak.21 Temuan ini dapat disebabkan ini.
oleh karies yang merupakan alasan yang 2. Bagi instansi Rumah Sakit Gigi dan
lebih banyak ditemukan pada pasien usia di Mulut khususnya di bagian
bawah 50 tahun. Penelitian yang dilakukan Prostodonsia, hasil penelitian ini dapat
oleh Thomas dkk dari 519 pasien yang menjadi sumber informasi mengenai
melakukan ekstraksi gigi di AUST Dental pasien yang menjalani perawatan.
Clinic, 40,96% disebabkan oleh karies dan

6
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

3. Bagi tenaga kesehatan khususnya di 9. Galagi G, Mahoorkar S. Critical


Rumah Sakit Gigi dan Mulut, penelitian Evaluation of Classification Systems of
ini dapat menjadi wawasan tambahan Partially Edentulous Arches. Int J Dent
mengenai pola kehilangan gigi. Clin 2010;2(3):45-52.
10. Bratu E, Bratu D, Antonie S.
DAFTAR PUSTAKA Classification systems for partial
1. Patel JY, Vohra MY, Hussain JM. edentulism. OHDMBSC 2007;6(4):50-
Assessment of Partially Edentulous 5.
Patients Based on Kennedy’s 11. Shinawi LA. Partial edentulism: a five
Classification and its Relation with year survey on the prevalence and
Gender Predilection. Int J Sci Stud pattern of tooth loss in a sample of
2014;2(6):32-6. patients attending King AbdulAziz
2. Vadavadagi SV, Srinivasa H, Goutham University- Faculty of Dentistry. Life
GB, Hajira N, Lahari M, Reddy GTP. Sci J 2012;9(4):2665-71.
Partial Edentulism and its Association 12. Burhan LK. Klasifikasi. In: Gunandi
with Socio-Demographic Variable HA, Margo A, Burhan LK,
among Subjects Attending Dental Surytenggara F, Setiabudi I. Buku Ajar
Teaching Institutions, India. J Int Oral Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan
Health 2015;7(Suppl 2):60-3. Jilid 1. Cetakan II. Jakarta: Hipokrates.
3. Jeyapalan V, Krishnan CS. Partial 1995.p.20-9.
Edentulism and its Correlation to Age, 13. Ali R, Rehman B, Noreen N. Pattern of
Gender, Socio-economic Status and tooth loss in patients reporting to Khyber
Incidence of Various Kennedy’s College of Dentistry Peshawar. JKDC
Classes- A Literature Review. J Clin 2012;3(1):17-21.
Diagn Res 2015 Jun;9(6):ZE14-7. 14. Hama AM, Mahmood DK, Abdullah
4. Thomas S, Al-Maqdassy SE. Causes and AO. Prevalence and Assessment of
Pattern of Tooth Mortality among Partially Edentulism According to
Adults Patients in a Teaching Dental Kennedys Classification in Sulaiman
Hospital. Ibnosina J Med Biomed Sci City. Asian J Sci Tech 2016;7(8):3367-
2010;2(4):160-7. 70.
5. Bortoluzzi MC, Traebert J, Lasta R, Da 15. Zaigham AM, Muneer MU. Pattern of
Rosa TN, Capella DL, Presta AA. Tooth partial edentulism and its association
loss, chewing ability and quality of life. with age and gender. Pakistan Oral Dent
Contemp Clin Dent 2012;3(4):393-7. J 2010;30(1):260-3.
6. Naik AV, Pai RC. Study of Emotional 16. Shubita M. Evaluation of partial
Effects of Tooth Loss in an Aging North edentulism based on Kennedy’s
Indian Community. ISRN Dent 2011. classification and its relation with age
doi:10.5402/2011/395498. and gender. Pakistan Oral Dent J
7. World Health Organization. Oral Health 2015;35(4):750-2.
Surveys: Basic Methods. 5th Ed. Geneva: 17. Muneeb A, Khan BM, Jamil B. Causes
World Health Organization. 2013. and pattern of partial edentulism /
8. Baqar A, Mirza D, Ahmed S, Hakeem S. exodontia and its association with age
Pattern of Missing Teeth in Patients and gender: semi rural population, Baqai
Seen in Prosthodontic Department in A dental college, Karachi, Pakistan. Int
Teaching Hospital of Karachi. Pakistan Dent J Stud Res 2013;1(3):13-8.
Oral Dent J 2014;34(2):366-9.

7
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

18. Goutham GB, Shrivastava N, Mathew S,


Alani MM, Reba PB, Bulusu A.
Sociodemographic factors and partial
edentulism: an exploratory study.
IJOCR 2016;4(4):276-9.
19. Thakadiyel SS. An epidemiological
survey to determine the type of
removable prosthesis requested by the
south coastal population of India. IJRID
2015;5(2)56-60.
20. Khalifa N, Allen PF, Abu-bakr NH,
Abdel-Rahman ME. Factors associated
with tooth loss and prosthodontic status
among Sudanese adults. J Oral Sci
2012;54(4):303-12.
21. Prabhu N, Kumar S, D’souza M, Hegde
V. Partial edentulousnees in a rural
population based on Kennedy’s
classification: An epidemiological
study. J Indian Prosthodont Soc
2009;9(1):18-23.
22. Butt AM, Rahojo A, Punjabi SK, Lal R.
Incidence of various Kennedy’s classes
in partially edentulous patients visiting
dental OPD Hyderabad/Jamshoro.
Pakistan Oral Dent J 2015;35(2):329-31.
23. Dewangan A, Deeplaxmi. Correlation of
prevalence of various Kennedy’s classes
of partially edentulous condition with
the pattern of tooth loss - a cross
sectional study. J Adv Med Dent Scie
Res 2016;4(4):174-9.
24. Anshary MF, Cholil, Arya IW.
Gambaran Pola Kehilangan Gigi
Sebagian Pada Masyarakat Desa
Guntung Ujung Kabupaten Banjar.
Dentino J Kedokteran Gigi
2014;2(2):138-43.
25. Khazaei S, Keshteli AH, Feizi A, Savabi
O, Adibi P. Epidemiology and risk
factors of tooth loss among Iranian
adults: findings from a large
community-based study. Biomed Res Int
2013.
http://dx.doi.org/10.1155/2013/786462.

You might also like