Proposal Djarum Foundation Goa Selarong
Proposal Djarum Foundation Goa Selarong
Proposal Djarum Foundation Goa Selarong
PERMOHONAN KERJASAMA
PENGEMBANGAN OBYEK WISATA
KAWASAN GOA SELARONG
No : 06/HIMAMIKE/II/2018
Lamp. : Proposal Kerjasama
Hal : Permohonan Kerjasama
Kepada Yth.
PT Djarum
Di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam sejahtera kami sampaikan. Semoga apa yang kita kerjakan senantiasa
bermanfaat, membawa kemaslahatan dan mendapat ridho Allah SWT. Aamiin!.
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya salah satu program kerja HIMAMIKE yaitu
pengembangan wisata Kawasan Goa Selarong. Maka dengan ini Kami selaku
komunitas pemuda dan pemudi sadar wisata, memohon kesediaan PT Djarum untuk
dapat bekerjasama guna kelancaran program yang akan kami laksanakan.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Pajangan, 14 Februari 2018
Ketua Himamike,
Ketua Komunitas
Mengetahui,
Kepala Dusun Ketua LPMD
Kembang Putihan Kembang Putihan
Sulisman Mulyadi
I. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan dan keindahan alam
yang sangat berpotensi untuk pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor
sumber pendapatan devisa Negara. Menurut data Kementrian Pariwisata (2016)
penerimaan devisa dari pariwisata diperkirakan mencapai USD 12,23 juta, berada
diperingkat empat setelah minyak dan gas bumi, minyak kelapa sawit, dan batubara.
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
memiliki potensi pariwisata cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah wisatawan
yang berkunjung ke Yogyakarta pada tahun 2015 mencapai 4,122 juta wisatawan atau
naik 18,82% dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 3,346 juta
wisatawan (Dinas Pariwisata DIY, 2016). Kabupaten Bantul sebagai daerah yang tidak
dapat dipisahkan dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki peran penting
dalam pengembangan pariwisata di Yogyakarta. Kabupaten Bantul memiliki beragam
obyek wisata baik wisata alam, wisata sejarah, maupun wisata budaya yang potensial
untuk dikembangkan, salah satunya adalah Goa Selarong.
Goa Selarong terletak di Dusun Kembang Putihan, Desa Guwosari, Kecamatan
Pajangan merupakan lokasi markas perjuangan Pangeran Diponegoro dan pasukannya.
Goa Selarong terdiri dari dua goa utama, yaitu Goa Kakung dan Goa Putri. Goa Kakung
merupakan kediaman Pangeran Diponegoro, sedangkan Goa Putri untuk tempat tinggal
selir pangeran yang bernama Raden Ayu Ratnaningsih. Kawasan Goa Selarong
merupakan salah satu obyek wisata yang unik di Kabupaten Bantul karena
mengandung perpaduan antara obyek wisata sejarah dan wisata alam. Lokasi wisata
yang berada di atas bukit menjadikan obyek ini memiliki pemandangan (view) yang
sangat indah.
Sebagai suatu kawasan wisata yang memiliki keunggulan dibanding lainnya,
seharusnya Selarong mampu menjadi tujuan utama wisata di Bantul. Namun, saat ini
faktanya Selarong tertinggal jauh dari tempat wisata lain di Bantul. Berdasarkan data
Dinas Pariwisata DIY (2016) jumlah pengunjung Goa Selarong menduduki peringkat
kelima setelah Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Goa Cemara dan Pantai
Kuwaru. Terbatasnya dana yang dimiliki oleh pemerintah khususnya pemerintah
Kabupaten Bantul diduga menjadi hambatan terbesar kurang berkembangnya Goa
Selarong. Oleh karena itu, dibutuhkan investor swasta untuk menanamkan modal di
Goa Selarong. Diharapkan dengan adanya investasi tersebut dapat memacu pengelola
obyek wisata Goa Selarong khususnya pemuda-pemudi Dusun Kembang Putihan untuk
berinovasi memenuhi kebutuhan kekinian wisatawan sehingga dapat menarik minat
wisatawan untuk berkunjung.
II. Tujuan
1. Meningkatkan daya tarik obyek wisata Kawasan Goa Selarong.
2. Memberikan pengetahuan tentang perjuangan Pangeran Diponegoro di Goa
Selarong.
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Kawasan Goa Selarong.
III. Profil Goa Selarong
Goa Selarong terletak di Dusun Kembang Putihan, Desa Guwosari, Kecamatan
Pajangan awalnya merupakan lokasi markas perjuangan Pangeran Diponegoro dan
pasukannya dalam perang gerilya melawan penjajah Belanda. Goa Selarong terdiri
dari dua goa utama, yaitu Goa Kakung dan Goa Putri. Goa Kakung merupakan
kediaman Pangeran Diponegoro, sedangkan Goa Putri untuk tempat tinggal selir
pangeran yang bernama Raden Ayu Ratnaningsih. Goa Selarong mulai dibuka untuk
kegiatan wisata pada tahun 1972 yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat sekitar
bekerja sama dengan Pemerintah Desa Guwosari. Kemudian pada tahun 1986
pengelolaan obyek wisata Goa Selarong diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten
Bantul melalui Dinas Pariwisata hingga sekarang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul Tahun 2010 – 2030, Goa
Selarong telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya berupa kawasan wisata
berbasis potensi sejarah dan alam serta budaya masyarakat. Kawasan Goa Selarong
memiliki luas lahan sebesar 5,6 hektar dengan jenis tanah litosol. Lokasi Goa Selarong
berada pada ketinggian 50 – 115 mdpl dengan topografi berupa perbukitan. Dari 5,6
hektar luas kawasannya tersebut dibagi menjadi beberapa area sebagaimana dapat
dilihat pada gambar 1.
Gambar 2. (a) Air terjun samping Goa Kakung dan (b) Air terjun samping Goa Putri
B. Wisata sejarah
Wisata sejarah adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata dengan memanfaatkan
tempat atau kawasan yang memiliki nilai-nilai sejarah dan bukti-bukti sejarah. Objek
wisata sejarah yang terdapat di Kawasan Goa Selarong diantaranya:
a. Goa Kakung dan Goa Putri
Goa Kakung dan Goa Putri merupakan dua goa utama yang terdapat di Goa
Selarong. Goa Kakung (gambar 2a) merupakan kediaman Pangeran Diponegoro,
sedangkan Goa Putri (gambar 2b) untuk tempat tinggal selir Pangeran Diponegoro
yang paling setia yang bernama Raden Ayu Ratnaningsih. Kedua goa ini letaknya
berada diatas bukit, untuk mencapai kedua lokasi ini pengunjung harus menaiki anak
tangga. Goa Kakung berukuran kecil, dengan tinggi, kedalaman dan lebar sekitar dua
meter. Goa Putri berukuran sedikit lebih besar dengan panjang empat meter, kedalaman
tiga meter dan tinggi dua meter.
a b
A. Wisata outbound
Wisata outbound akan dikemas dalam bentuk kegiatan napak tilas perjuangan
Pangeran Diponegoro. Kegiatan tersebut akan diisi dengan game (permainan-
permainan) dan diselingi dengan penjelasan sejarah tentang Pangeran Diponegoro
selama bermarkas di Goa Selarong. Melalui kegiatan outbound tersebut diharapkan
dapat melatih untuk bersosialisasi, bekerjasama dalam sebuah tim, melatih mental dan
tentunya belajar untuk mendapatkan hal yang baru.
Kegiatan outbound lebih jelasnya akan dibuat dalam sebuah perjalanan
perjuangan dengan mengunjungi beberapa tempat di sekitar Goa Selarong yang pernah
digunakan oleh Pangeran Diponegoro. Beberapa tempat tersebut diantaranya adalah
Lapangan Banjaran, Sendang, Goa Kakung dan Goa Putri. Rangkaian kegiatan
outbound tersebut lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
1) Pengantar Sejarah
Kegiatan outbound akan dimulai dengan penjelasan sejarah tentang Pangeran
Diponegoro. Peserta akan diberikan penjelasan tentang jati diri Pangeran Diponegoro
dan latar belakang Pangeran Diponegoro menjadikan Selarong sebagai markas
perjuangan dalam melawan penjajah Belanda. Pengantar sejarah akan disampaikan
dengan mengambil lokasi di Patung Pangeran Diponegoro.
2) Lapangan Banjaran
Kegiatan selanjutnya peserta diarahkan menuju Lapangan Banjaran, di tempat
ini akan kembali diisi penjelasan sejarah dan dilanjutkan dengan game (permainan).
Peserta akan dijelaskan sejarah tentang strategi perang Pangeran Diponegoro dan game
yang mengandung unsur perjuangan/kerjasama dalam tim. Hal ini dilakukan karena
Lapangan Banjaran digunakan oleh Pangeran Diponegoro sebagai tempat untuk
mengumpulkan para prajuritnya.
3) Sendang
Kegiatan ketiga dari rangkaian outbound napak tilas perjuangan Pangeran
Diponegoro adalah peserta diarahkan menuju sendang. Sendang dipercaya oleh
masyarakat sebagai tempat Pangeran Diponegoro dan pasukannya berwudlu, bersuci
dan mandi. Di tempat ini peserta akan diberikan penjelasan tentang sejarah, fungsi,
mitos dan dikenalkan dengan benda-benda purbakala (ompak masjid, yoni) yang ada
di sekitar sendang. Sebelum tiba di sendang, peserta terlebih dahulu akan diajak
berwisata susur sungai dan melewati kebun warga sekitar. Hal ini bertujuan untuk
memberikan edukasi bahwa selama perang melawan penjajah Belanda, pasukan
Pangeran Diponegoro lebih banyak melalui jalur perairan dibandingkan jalur darat.
Tujuan lainnya adalah untuk mengenalkan kepada peserta tentang pelestarian
lingkungan, vegetasi dan aktifitas pertanian masyarakat sekitar.
4) Goa Kakung dan Goa Putri
Kegiatan selanjutnya peserta akan diarahkan menuju ke Goa Kakung dan Goa
Putri. Dari sendang peserta akan diajak berwisata keliling hutan belantara di sekitar
Goa Selarong dan menyeberangi air terjun. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan
kepada peserta tentang tumbuhan-tumbuhan lokal yang dipercaya sudah berusia
ratusan tahun dan dianggap keramat oleh masyarakat sekitar. Setelah itu peserta akan
diberikan penjelasan tentang sejarah, fungsi, misteri dan kegiatan yang dilakukan oleh
Pangeran Diponegoro dan pengikutnya di air terjun, Goa Kakung dan Goa Putri. Selain
itu peserta juga akan diuji pengetahuannya dengan game teka-teki.
5) Flying fox
Kegiatan terakhir dari rangkaian outbound napak tilas perjuangan Pangeran
Diponegoro adalah peserta akan diuji adrenalinnya dengan wahana flying fox. Lintasan
Flying fox akan mengambil start dari pendopo samping air terjun. Sementara akhir
lintasan ada di pelataran bawah Goa Selarong tepatnya di pohon munggur.
B. Wisata kuliner
Wisata kuliner adalah suatu kegiatan rekreasi yang tujuan utamanya adalah
untuk menikmati makanan dan minuman lokal dari suatu daerah serta untuk
mendapatkan pengalaman yang berbeda ketika mengonsumsi makanan dan minuman.
Wisata kuliner akan dikemas secara tradisional dalam menu hidangan spesial Dahar
Kembul, yaitu menikmati makanan secara bersama-sama. Selain itu pengunjung juga
akan disuguhi menu lainnya berupa minuman tradisional setup jambu klutuk. Minuman
ini dipercaya sebagai minuman tradisional khas Goa Selarong yang diracik sendiri oleh
selir Pangeran Diponegoro. Guna mendukung konsep tradisional yang diusung, warung
yang saat ini ada juga akan didesain ulang menyerupai cafe ndeso dengan
memanfaatkan lingkungan alam di sekitar.
a b c
Gambar 7. (a) Patung P. Diponegoro; (b) Pelataran bawah; (c) Air Terjun
VI. Anggaran Dana
Adapun kegiatan pengembangan wisata kawasan Goa Selarong ini
membutuhkan biaya dengan rincian sebagai berikut.
A. Anggaran Flying fox
No Nama Barang Unit Satuan Harga / @ Jumlah
1 Seling 15 mm 400 meter 30,000 12,000,000
2 Herness 7 buah 600,000 4,200,000
3 Tali Webing 5 roll 200,000 1,000,000
4 Carabiner 15 buah 250,000 3,750,000
5 Tandem Ganda 5 buah 750,000 3,750,000
Tali Rem Karmantel
6 Dinamis 3 buah 3,000,000 9,000,000
7 Helm 20 buah 300,000 6,000,000
8 Klem U 5 buah 100,000 500,000
9 Clam Selling 3 buah 200,000 600,000
10 Sarung Tangan 5 buah 75,000 375,000
TOTAL 41,175,000
B. Anggaran outbound
No Nama Barang Unit Satuan Harga / @ Jumlah
1 Teklek 5 buah 100,000 500,000
2 Jaring 5 kg 50,000 250,000
3 Besi Stand 1 buah 300,000 300,000
4 Ember 5 buah 30,000 150,000
5 Pralon 2 dim 1 buah 70,000 70,000
6 Pralon 4 dim 1 buah 170,000 170,000
7 Bola Pingpong 2 pack 50,000 100,000
8 Tali 5 Gulung 25,000 125,000
9 Gelas Plastik 5 lusin 60,000 300,000
10 Piring Plastik 1 lusin 50,000 50,000
TOTAL 2,015,000
C. Anggaran kuliner
No Nama Barang Unit Satuan Harga / @ Jumlah
1 Kompor 3 buah 300,000 900,000
2 Wajan 5 buah 40,000 200,000
3 Anglo 3 buah 70,000 210,000
4 Ceret 6 buah 60,000 360,000
5 Sothel 8 buah 20,000 160,000
6 Serok 8 buah 20,000 160,000
7 Cobek 8 buah 15,000 120,000
8 Kendi 5 lusin 180,000 900,000
9 Gelas Besi 10 lusin 84,000 840,000
10 Soblok 3 buah 400,000 1,200,000
11 Tabung Gas 12 Kg 3 buah 300,000 900,000
12 Tikar Anyaman 15 buah 100,000 1,500,000
13 Baskom 3 lusin 60,000 180,000
14 Serbet 30 buah 5,000 150,000
15 Pisau 15 buah 15,000 225,000
16 Tambir 15 buah 20,000 300,000
17 Bakul 3 lusin 84,000 252,000
18 Enthong 4 lusin 36,000 144,000
19 Sendok 5 lusin 15,000 75,000
20 Rak-Rakan 5 buah 130,000 650,000
TOTAL 9,426,000
IX. Penutup
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, hal ini karena kurangnya pengetahuan kami. Oleh karena
itu kami memohon maaf yang setulus-tulusnya. Tiada lain tujuan kami adalah untuk
meningkatkan daya tarik obyek wisata kawasan Goa Selarong sebagai markas
perjuangan Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajah dan juga untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Demikian proposal permohonan ini
kami buat, besar harapan kami semoga permohanan kerjasama ini dapat dikabulkan.
Atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.
LAMPIRAN
Gambar 10. Area parkir kendaraan besar Gambar 11. Area parkir sepeda motor
Gambar 12. Kondisi warung Gambar 13. Kondisi salah satu pendopo
Gambar 14. Kondisi tangga menuju goa Gambar 15. Kondisi permainan anak
Gambar 16. Papan informasi sejarah Gambar 17. Yoni peninggalan sejarah
Divisi
:
Pengembangan
Budi Haryono
a. Outbound :
Jazid Afrodi
Istiyani
b. Kuliner :
Ifadatul Umah
c. Photo Tri Hartono
:
Hunting Anik Nur Ma’rifah