4 PB
4 PB
4 PB
Abstract
This paper presents an analysis based on numerous literature reviews. The purpose is to
examine social media users' behaviors, as well as the implication of their actions, through an
applied social psychological perspective. Social media becomes a new tool for many areas to
perform functions and works, such as political campaign media, advertising, and teaching.
However, the use of social media nowadays also raises excessive effects which could be
serious problems if it was not overcame as soon as possible. There are some social media
usage behaviors that should be observed, such as selfie, cyber bullying, online shopping,
user-personalization, and shared-culture. Through the study of social psychology, it is
expected that readers have more comprehensive perspective in looking at the phenomenon
of social media hegemony as part of contemporary social reality.
Keywords: cyber bullying, online shopping, shared-culture, social media, selfie, user-
personalization
36 Buletin Psikologi
PERILAKU PENGGUNA MEDIA SOSIAL, PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL TERAPAN
sedikit. Hal tersebut merupakan sebuah dewasa ini, dimana relasi pertemanan serba
tantangan sekaligus kenyataan yang tidak dilakukan melalui medium digital –
bisa dipungkiri. Kehadiran media sosial dan menggunakan media baru (internet) yang
semakin berkembangnya jumlah pengguna dioperasikan melalui situs-situs jejaring
dari hari ke hari memberikan fakta menarik sosial. Realitas menjadi bersifat augmented
betapa kekuatan internet bagi kehidupan dan maya yang harus diadaptasi dan diinte-
(Nasrullah, 2015). grasikan dalam kacamata kajian psikologi
Riset yang dipublikasikan oleh sosial kontemporer yang ubiquitous (ada
Crowdtap, Ipsos MediaCT, dan The Wall Street dimana-mana) serta pervasive (dapat
Journal pada tahun 2014 melibatkan 839 menembus berbagai bidang ilmu dan
responden dari usia 16 hingga 36 tahun kajian) (Soeparno & Sandra, 2011).
menunjukkan bahwa jumlah waktu yang
dihabiskan khalayak untuk mengakses Definisi Media Sosial
internet dan media sosial mencapai 6 jam 46 Istilah media sosial tersusun dari dua kata,
menit per hari, melebihi aktivitas untuk yakni “media” dan “sosial”. “Media” diarti-
mengakses media tradisional (Nasrullah, kan sebagai alat komunikasi (Laughey,
2015). Meski hanya bisa digunakan terbatas 2007; McQuail, 2003). Sedangkan kata
dan tanpa bermaksud membuat pernyataan “sosial” diartikan sebagai kenyataan sosial
bahwa inilah perilaku semua khalayak di bahwa setiap individu melakukan aksi yang
dunia, hasil riset tersebut menunjukkan memberikan kontribusi kepada masyarakat.
bahwa media tradisional tidak lagi menjadi Pernyataan ini menegaskan bahwa pada
media yang dominan diakses oleh khalayak. kenyataannya, media dan semua perangkat
Kebutuhan akan menjalin hubungan sosial lunak merupakan “sosial” atau dalam mak-
di internet merupakan alasan utama yang na bahwa keduanya merupakan produk
dilakukan oleh khalayak dalam mengakses dari proses sosial (Durkheim dalam Fuchs,
media. Kondisi ini tidak bisa didapatkan 2014).
ketika khalayak mengakses media
Dari pengertian masing-masing kata
tradisional.
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
Tidak mengherankan, kehadiran media media sosial adalah alat komunikasi yang
sosial menjadi fenomenal. Facebook, Twitter, digunakan oleh pengguna dalam proses
YouTube, Instagram hingga Path adalah sosial. Namun, menurut Nasrullah (2015),
beberapa ragam media sosial yang diminati untuk menyusun definisi media sosial, kita
oleh banyak khalayak. Oleh karena itu, perlu melihat perkembangan hubungan
melalui tulisan ini, penulis ingin membahas individu dengan perangkat media. Karak-
hegemoni media sosial dari perspektif teristik kerja komputer dalam Web 1.0
psikologi sosial terapan dengan harapan berdasarkan pengenalan individu terhadap
dapat memberi kontribusi terhadap upaya individu lain (human cognition) yang berada
pengendalian perilaku penggunaan media dalam sebuah sistem jaringan, sedangkan
sosial agar semakin tepat-guna, baik oleh Web 2.0 berdasarkan sebagaimana individu
diri sendiri, komunitas, institusi, maupun berkomunikasi (human communication)
pihak-pihak lain yang membutuhkan. dalam jaringan antarindividu. Terakhir,
Menurut Soeparno dan Sandra (2011), dalam Web 3.0 karakteristik teknologi dan
dunia maya seperti laiknya media sosial relasi yang terjadi terlihat dari bagaimana
merupakan sebuah revolusi besar yang manusia (users) bekerja sama (human co-
mampu mengubah perilaku manusia operation) (Fuchs, 2008).
37 Buletin Psikologi
MULAWARMAN & NURFITRI
38 Buletin Psikologi
PERILAKU PENGGUNA MEDIA SOSIAL, PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL TERAPAN
39 Buletin Psikologi
MULAWARMAN & NURFITRI
40 Buletin Psikologi
PERILAKU PENGGUNA MEDIA SOSIAL, PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL TERAPAN
bersama yang disebut dengan collective mind wadah untuk melakukan kegiatan e-
atau group mind. commerce di dunia maya.
Jika intensitas proses ini meningkat, Bagi konsumen, belanja daring akan
maka penularan sosial (social contagion) akan sangat tinggi jika mereka merasa puas akan
timbul yang melibatkan diseminasi impuls kualitas jasa dari sistem penjualan online di
atau kata hati yang cepat dan irasional. situs tersebut. Kepuasan pelanggan saat
Peristiwa penularan sosial ini sering berbelanja daring serta kepuasan pelanggan
menyebabkan pengguna media sosial setelah melakukan pembelian menjadi indi-
menjadi aktif dalam berperilaku secara kator dimana suatu situs toko daring dapat
bersama-sama, meski dalam situasi daring. mempertahankan pelanggannya dengan
Selanjutnya, kegairahan bersama dalam cara meningkatkan minat berbelanja kem-
kumpulan pengguna dapat melibatkan bali kepada situs tersebut (Irmawati, 2011).
proses reaksi sirkular (circular reaction). Salah satu tujuan utama strategi pema-
Dengan demikian, bila seseorang menjadi saran adalah untuk melakukan pengubahan
gelisah, resah atau bergairah, maka emosi sikap konsumen terhadap suatu produk
dan perilaku tersebut akan menjadi suatu melalui proses persuasi. Dalam banyak teori
model yang memengaruhi orang lain. psikologi sosial tentang sikap, dijelaskan
Proses saling menstimulasi ini menghasil- bahwa terdapat hubungan yang sangat erat
kan suatu spiral perasaan dan tindakan antara sikap dan perilaku. Berlandaskan
yang sirkular. pada teori psikologi sosial yang mendu-
kung hubungan erat antara sikap dan
Belanja Daring perilaku, maka apabila diterapkan pada
Gaya hidup berbelanja di Indonesia selalu perilaku konsumen kemudian dapat
berubah seiring zaman, terlebih tren disimpulkan bahwa apabila sikap seseorang
berbelanja elektronis yang diadaptasikan ke positif terhadap suatu produk, maka orang
berbagai sosial media, mulai dari daya tarik tersebut kemudian akan membeli produk
banner iklan, video tutorial, diskon, pemba- tersebut. Pengubahan sikap konsumen agar
yaran melalui rekening bersama hingga mereka membeli atau mengkonsumsi suatu
sistem pembayaran sesudah barang diteri- produk dapat dilakukan melalui proses
ma (Cash On Delivery). Kesuksesan perusa- persuasi. Persuasi adalah pengubahan
haan untuk memanfaatkan e-commerce keyakinan dan sikap seseorang terhadap
dalam memasarkan produknya diikuti sesuatu objek ke arah tertentu yang
dengan ironi pengaburan realitas di dikehendaki oleh pemberi persuasi (Myers,
kalangan masyarakat – belanja untuk 2002).
kebutuhan atau bentuk sebuah impulsivitas. Menurut Hanurawan (2011), model
Situs jejaring sosial seperti Facebook pemrosesan informasi adalah pendekatan
yang pada awalnya hanya berfungsi sebagai yang menjelaskan bahwa proses belajar
situs pertemanan dan pertukaran informasi memengaruhi sikap seseorang melalui
sesama teman atau kerabat dekat, saat ini proses persuasi. Menurut pendekatan ini,
telah beralih fungsi sebagai lahan pema- agar konsumen membeli sebuah produk,
saran suatu perusahaan maupun toko online maka terdapat sebuah proses belajar yang
dalam skala industri rumahan. Tidak hanya dilalui oleh mereka. Proses belajar itu
situs jejaring sosial seperti Facebook. Media adalah sebagai berikut: tertarik, memahami,
daring lainnya seperti forum, blog dan dan meyakini klaim-klaim yang termuat
mikroblog seperti Twitter dapat menjadi dalam sebuah iklan. Proses belajar ini akan
41 Buletin Psikologi
MULAWARMAN & NURFITRI
42 Buletin Psikologi
PERILAKU PENGGUNA MEDIA SOSIAL, PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL TERAPAN
43 Buletin Psikologi
MULAWARMAN & NURFITRI
44 Buletin Psikologi