Jurnal Manajemen Lingkungan Rs 2 (M. REZA ALFATH)

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 7

ANALISIS PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

RUMAH SAKIT SEBAGAI USAHA PENCEGAHAN INFEKSI


NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA
KELURAHAN BRAYAN KOTA KECAMATAN MEDAN BARAT
TAHUN 2014
1 2 2
Theodora Simatupang , Evi Naria dan Surya Dharma
1
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Departemen Kesehatan Lingkungan
2
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia
Email : [email protected]

ABSTRACT
The management on a hospital’s environmental should be done in integrated
administration controlling all the environmental hospital it. To maintain the hospital’s
environment for not properly shall contribute cause an nosocomial infection with many cases
resulted in human death. This condition assure how necessary to conduct an analytical
research in managing the environmental of hospital with the purpose to prevent any
nosokomial infected as held on Martha Friska Hospital of Medan for 2014.
The objective of this study is to describe of the management in the hospital
environmental of ICU of Martha Friska hospital mainly in order to maintain the existence,
how to control, and the attitude of preventing nosocomial infection on the hospital
environmental.
This study is a descriptive survey research with population are all nurses as paramedic
serving on ICU Unit. Total sample 24 respondents. In addition, this research also applied a
general guidance in management of hospital’s environmental based on the Ministry of
Health’s decree of 1204 for 2004.
The results indicated that mostly respondents is noted female in 79.2%. Upon the
education level, averagely they got have Diploma degree noted some 91.7%, and no
respondents ever got have special coaching or training about naosocomial infection, even
any special certificate on it. The management, the internal controlling as done of hospital
scope in Martha Friska is classified sufficiently rate based on the Ministry of Health’s decree
in 1204 for 2004.
It is suggested to the management of hospital kindly provide special coaching in the
point to prevent nosocomial infection mainly to on ICU Unit, in order to while serving public
be better to nosocomial infection , it shall create health service that give the best quality on
patient visiting the hospital.

Keywords : Environmental, Nosocomial. Infection , Management.

PENDAHULUAN adalah suatu keadaan usaha yang


Rumah sakit adalah sebagai sarana menyediakan pemondokan yang
kesehatan tempat berkumpulnya orang memberikan jasa pelayanan medis jangka
sakit maupun orang sehat dan dapat pendek dan jangka panjang yang terdiri
menjadi tempat penularan penyakit serta atas tindakan observasi ,diagnostik,
memungkinkan terjadinya pencemaran terapeutik, dan rehabilitasi untuk orang-
lingkungan dan gangguan kesehatan orang yang menderita sakit, terluka, dan
(Depkes RI, 2009). Menurut perumusan untuk mereka yang mau melahirkan dan
WHO tahun 2000 pengertian rumah sakit

1
kesemuanya itu dipengaruhi oleh tidak memenuhi syarat dapat memicu
lingkungan yang aman. timbulnya bakteri, kuman atau virus yang
Di dalam teori tersebut menjelaskan dapat tumbuh sehingga dapat
bahwa faktor Kesehatan Lingkungan menyebabkan terjadinya infeksi
adalah salah satu faktor utama. Sebagai nosokomial.
sarana kesehatan lingkungan bagi Infeksi yang didapatkan di rumah
masyarakat, rumah sakit diartikan sebagai sakit disebut juga dengan infeksi
upaya penyehatan dan pengawasan nosokomial. Infeksi ini disebabkan karena
lingkungan yang mungkin berisiko pemberian pelayanan kesehatan dalam
menimbulkan penyakit dan gangguan fasilitas perawatan kesehatan. Jumlah
kesehatan bagi masyarakat sehingga tenaga pelayanan kesehatan yang kontak
terciptanya derajat kesehatan masyarakat langsung dengan pasien, jenis dan jumlah
yang setinggi-tingginya (Depkes RI, prosedur invasif, terapi yang diterima dan
2009). lama perawatan mempengaruhi resiko
Upaya Kesehatan Lingkungan rumah infeksi nosokomial. Tempat utama untuk
sakit meliputi kegitan-kegitan yang terjadinya infeksi nosokomial adalah
kompleks sehingga memerlukan saluran perkemihan, luka trauma bedah,
penanganan secara lintas program dan saluran pernafasan dan pembuluh darah
lintas sektoral serta berdimensi multi ( Potter and Perry, 2005 ).
disiplin untuk itu diperlukan tenaga dan Menurut center of Disease Control,
prasarana yang memadai dalam kesehatan di Amerika Serikat tahun 1995, sebanyak
Lingkungan Rumah Sakit ( Depkes RI 88.000 kematian disebabkan oleh infeksi
2004 ). nosokomial, di Perancis prevalensi infeksi
Adapun persyaratan kesehatan nosokomial sebesar 6,87-7,5%. Di Italia
lingkungan rumah sakit berdasarkan tahun 2000 sekitar 6,7% pasien di rumah
permenkes No 1204/ Menkes/ SK/ X/ 2004 sakit terinfeksi oleh Infeksi nosokomial.
adalah meliputi sanitasi pengendalian Infeksi nosokomial banyak terjadi pada
berbagai faktor lingkungan fisik, kimia, negara berkembang karena kebersihan
biologi, dan sosial psikologi, di rumah yang buruk dan perilaku masyarakat
sakit. Program sanitasi di rumah sakit ataupun petugas kesehatan yang tidak
terdiri dari penyehatan bangunan dan mengikuti Standar Operasional Prosedur
ruangan, penyehatan makanan dan yang sesuai .
minuman, penyehatan air, penyehatan Penderita infeksi nosokomial sebesar
tempat pencucian umum termasuk tempat 9% dengan variasi antara 3%-20% dari
pencucian linen, pengendalian serangga penderita rawat inap di rumah sakit di
dan tikus, sterilisasi/desinfeksi, seluruh dunia. Di Negara berkembang
perlindungan radiasi, penyuluhan termasuk Indonesia, rata-rata prevalensi
kesehatan lingkungan, pengendalian infeksi nosokomial adalah sekitar 9,1 %
infeksi nosokomial, dan pengelolaan dengan variasi 6,1%-16,0%. Di Indonesia
sampah/ limbah (Depkes RI, 2004). kejadian infeksi nosokomial pada jenis /
Menurut penelitian sebelumnya tentang tipe rumah sakit sangat beragam.Penelitian
Analisis pelaksanaan pengelolaan Sanitasi yang dilakukan oleh Depkes RI pada tahun
Laundry ( Linen ) di Rumah Sakit Martha 2004 diperoleh data proporsi kejadian
Friska Tahun 2013 tentang sanitasi infeksi nosokomial di rumah sakit
pengelolaan linen merupakan salah satu pemerintah dengan jumlah pasien 1.527
upaya sanitasi khusus di Rumah Sakit yang orang dari jumlah pasien beresiko 160.417
dapat menimbulkan bahaya/resiko tinggi (55,1%), sedangkan untuk rumah sakit
bagi petugas, penderita maupun swasta dengan jumlah pasien 991 pasien
pengunjung Rumah Sakit apabila tidak dari jumlah pasien beresiko 130.047
dilakukan sanitasi pengelolaan linen yang (35,7%). Untuk rumah sakit ABRI dengan

2
jumlah pasien 254 pasien dari jumlah peningkatan angka morbiditas dan
pasien beresiko 1.672 (9,1%). (Depkes RI, mortalitas juga menyebabkan kerugian
2004). lain seperti, rasa tidak nyaman bagi pasien,
Bardasarkan data yang diambil dari perpanjangan hari rawat, menambah biaya
rumah sakit Martha friska pada tanggal 4 perawatan dan pengobatan serta masalah
juni tahun 2010 telah dilakukan penelitian sosial ekonomi lainnya. Infeksi
mengenai analisa laboratorium di Dinas nosokomial dapat bersumber dari faktor
kesehatan provinsi Sumatera Utara, hasil endogen dan eksogen yang berasal dari
dari pemeriksaan sampel udara ruang lingkungan yang dapat berupa benda hidup
ICCU belum memenuhi syarat sterilisasi maupun benda mati.yang terkontaminasi
dimana di jumpai lebih dari 6 koloni dan oleh manusia.
untuk standart yang di inginkan jika
memenuhi syarat harus kurang dari 5 TUJUAN PENELITIAN
koloni dan dari hasil swab alat yang ada Belum diketahuinya bagaimana
pada ruang ICU menunjukkan adanya Pengelolaaan kesehatan llingkungan ruang
pertumbuhan bakteri pathogen pada ICU Rumah Sakit Martha friska dalam
beberapa alat instrument dimana hal upaya pemeliharaan, pengawasan dan
tersebut dapat menyebabkan infeksi perilaku pencegahan infeksi nosokomial
nosokomial yang di tularkan kepada orang dalam lingkungan rumah sakit baik
yang ada di sekitarnya. terhadap lingkungan tempatnya maupun
Dari latar belakang masalah diatas lingkungan medisnya.
peneliti tertarik untuk melakukan Analisis
Pengelolaan Kesehatan Lingkungan METODE PENELITIAN
Rumah Sakit Sebagai Usaha Pencegahan Jenis penelitian ini adalah berupa
Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit penelitian deskriptif untuk mengetahui
Umum Martha Friska Kelurahan Brayan kondisi lingkungan di ruang ICU dalam
Kota Kecamatan Medan Barat Tahun pencegahan Infeksi nosokomial serta
2014, dan saat ini perhatian terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan petugas
infeksi nosokomial di sejumlah rumah kesehatan di rumah sakit dalam usaha
sakit di Indonesia cukup tinggi, tingginya Pencegahan infeksi nosokomial di rumah
angka kejadian infeksi nosokomial sakit Martha Friska kelurahan brayan Kota
mengindikasikan rendahnya kualitas mutu Medan Barat tahun 2014. Penelitian
pelayanan kesehatan. Infeksi nosokomial dilaksanakan pada bulan Agustus 2014
dapat terjadi mengingat rumah sakit sampai dengan selesai.Populasi pada
merupakan “gudang” mikroba pathogen penelitian ini adalah seluruh Petugas
menular yang bersumber terutama dari kesehatan yang bekerja diruang Perawatan
penderita penyakit menular. Di sisi lain, ICU yang berjumlah 24 orang.
petugas kesehatan dapat pula sebagai
sumber, disamping keluarga pasien yang HASIL DAN PEMBAHASAN
lalu lalang, peralatan medis, dan Sakit Martha Friska adalah salah satu
lingkungan rumah sakit itu sendiri rumah sakit yang terdapat di Kota Medan
(Darmadi, 2008 ). Sumatera Utara yang terletak di Jln. Yos
Pengendalian infeksi nosokomial di Sudarso Km. 6 Nomor 91 Brayan Kota,
rumah sakit meliputi kegiatan pencegahan Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan
dan penanggulangan, infeksi nosokomial Medan Deli Kota Madya Medan Provinsi
dapat terjadi pada setiap ruang/unit di Sumatera Utara termasuk Rumah Sakit
rumah sakit, tetapi pada umumnya terjadi Umum Swasta setara dengan kelas B non
pada unit pelayanan medis dimana pasien pendidikan yang berdiri sejak tanggal 2
ditangani dan mendapat tindakan. Infeksi maret 1981, memberikan pelayanan
nosokomial selain menyebabkan kesehatan paripurna dan konfrehensif,

3
milai dari pelayanan kesehatan dasar Dari tabel diatas maka dapat
umum sampai ke sub spesialistik, memiliki diketahui bahwa jumlah skor dari
berbagai fasilitas dan peralatan yang Pemeliharaan konstruksi Bangunan di
lengkap serta didukung oleh sumber daya Ruang ICU ialah Baik. Dimana setiap
yang cukup memadai. komponen memenuhi syarat. Adapun
Rumah Sakit ini memiliki fasilitas lantai yang berada di Rumah Sakit Martha
pelayanan gawat darurat Rumah, rawat Friska sudah baik karena lantainya sudah
jalan (umum, gigi, spesialis, sub spesialis), sesuai dengan Permenkes yaitu lantai
rawat inap (247 tempat tidur dari super harus kuta/utuh, mudah dibersihkan,
VIP, VIP, kelas 1, kelas 2, kelas 3, HDU, pertemuan antara dinding berbentuk
CCU, dan ICU), kamar bersalin, kamar konus, mudah dibersihkan, kedap air.
bedah, laparoskopi, hemodilaisa, Adapun dindingnya juga sudah baik
endoskopi, ENT, Treadmill, karena dindingnya mudah dibersihkan,
ekokardiografi, Trans Esophageal, rata, menggunakan cat yang tidak mudah
Echocardiografi (TEE), EKG, Kateterisasi luntur dan kuat. Adapun ventilasi yang
jantung, USG, Radiologi, CT Scan, digunakan ialah menggunakan AC yang
rehabilitasi medic, pelayanan bedah terus dalam pemenatauan perawatan. Pintu
jantung, laboratorium klinik, pelayanan yang ada di Rumah Sakit bisa dikatakan
mini. sudah baik karena dapat mencegah
masuknya serangga atau tikus dan kuat,
Tabel 1. Pemeliharaan Konstruksi dan saluran air limbah juga tertutup dan
Bangunan di Ruang ICU memiliki aliran air yang lancar sampai ke
Rumah Sakit Martha Friska tempat pembuangan.
Tahun 2014
No.
Variabel Upaya
Kesehatan Lingkungan
Komponen Yang Dinilai Ya Tidak Tabel 3. Distribusi Responden Berda-
A Pemeliharaan Konstruksi Bangunan di Ruangan ICU
1 Lantai a. Kuat/utuh √
sarkan Kategori Pengetahuan
b.
c.
Bersih
Pertemuan lantai dan


Dalam Pencegahan Infeksi
dinding berbentuk
konus/lengkung
Nosokomial di Ruang ICU
d.
e.
Kedap air
Rata


Lingkungan Rumah Sakit
f.
g.
Tidak licin
Mudah dibersihkan


No Pengetahuan Jumlah Persentase(%)
2 Dinding a
b
Rata
bersih

√ 1 Sedang 5 20,8
c
d
Berwarna terang
Mudah di bersihkan

√ 2 Baik 19 79,2
3 Ventilasi √
3.1 Ventilasi a Ventilasi alam,lubang √ Jumlah 24 100
gabungan ventilasi minimum
15%xluas lantai
b Ventilasi mekanis(fan, AC, √
exhauster) Berdasarkan tabel di atas, dapat
3.2 Ventilasi a Lubang ventilasi minimum √
alam 5%xluas lantai dijelaskan bahwa hasil penelitian
3.3 Ventilasi a Fan ,AC, EXHAUSTER √
mekanis menunjukkan sebagian besar pengetahuan
4 Pintu a Dapat mencegah √
masuknya serangga dan responden tentang pencegahan pencegahan
tikus
b kuat √ infeksi nosokomial di lingkungan ruang
5 Saluran air a Tertutup √
limbah ICU Rumah Sakit dalam kategori baik
b Aliran air lancar √
yaitu sebanyak 19 orang (79,2%) dan
dalam kategori sedang sebanyak 5 orang
Tabel 2. Pengawasan di Ruang ICU
B
Pengawasan posisi
Ya Tidak
(20,8%).
diRuangan ICU
1 Lantai a Rasio luas dengan tempat tidur √
Dewasa √
b Rasio tempat tidur dengan kamar √
mandi 1-10 tt/ kamar mandi dan
toilet
c Penerangan dengan intensitas √
cukup
d Memiliki kawasan yang jauh dari √
area bebas rokok
e Letak ruang ICU tidak √
berhubungan langsung dengan
dapur dan ruang khusus lainnya

4
Tabel 4. Pengetahuan Responden Berdasarkan tabel diatas, dpat
Dalam Pencegahan Infeksi diketahui bahwa sebagian besar responden
Nosoko-mial Di Ruang ICU telah mengetahui dengan baik mengenai
Rumah Sakit faktor penyebab dari infeksi nosokomial.
No.
Pengetahuan dalam Pencegahan
Infeksi Nosokomio
Benar Salah % Secara umum responden mengetahui
1Yang dimaksud dengan
lingkungan rumah sakit :
pengelolaan kesehatan 15 9 62,5
bagaimana melindungi diri dari infeksi
a. Upaya penataan,pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan upaya pengembangan nosokomial, dimana mereka menjawab
lingkungan rumah sakit.
b.Upaya pencegahan infeksi nosokomial baik terhadap 9 15 37,5
dengan menggunakan alat pelindung diri
lingkungan tempatnya maupun lingkungan medianya.
c. Upaya pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
pada saat melakukan tindakan medis dan
lingkungan rumah sakitsebagai usaha pencegahan
infeksi nosokomial baik lingkungan maupun
mencuci tangan sebelum dan sesudah
medianya.
Jumlah 24 24 100
melakukan tindakan medis. Sebagian besar
2 Yang seharusnya dilakukan dalam pengelolaan
lingkungan agar terhindar dari infeksi nosokomial di
responden telah mengetahui usaha yang
RS
a.Infeksi yang terjadi atau di dapat penderita ketika
20 4 83,3 harus dilakukan untuk petugas kesehatan
sedang di rawat di rumah sakit <3x24 jam sejak di
rawat di rumah sakit. 4 20 16,7
dalam pengendalian infeksi nosokomial di
b.Infeksi yang terjadi pada pasien dengan masa
perawatan lebih lama daripada waktu masa inkubasi
Rumah Sakit. Responden juga telah
penyakit.
c.Infeksi akut yang tidak di rawat oleh petugas
mengetahui standard universal yang
kesehatan. seharusnya dilakukan untuk pengendalian
Jumlah 24 24 100
3 Faktor4 penyebab infeksi nosokomial infeksi nosokomial. Namun sebagian besar
a.Banyaknya pasien, kontak langsung dengan pasien 24 100
yang terinfeks, penggunaan alat medis, kondisi pasien responden masih kurang pengetahuannya
yang lemah.
b.Penggunaan APD yang tidak sesuai standart dalam hal perilakuan pencegahan infeksi
c. Pasien yang terkontaminasi.
Jumlah 24 100 nosokomial untuk pengunjung Rumah
4 Factor yang mempengaruhi terjadinya infeksi
nosokomial 16 8 66,7 Sakit.
a.faktor eksogen dan endogen 3 21 12,5
b.factor lingkungan dan sanitasi 19 5 20,8
c.faktor septik dan antiseptic
Jumlah 29 34 100 Tabel 5. Tindakan Responden Dalam
5 Tanda dan gejala infeksi nosokomial
a.Demam terkadang menggigil, kejang, berbintik merah 23 1 95,8 Pencegahan Infeksi Nosoko-
pada bagian tubuh
b.Sakit pada tubuh, nyeri dada, mial di Ruang ICU
c.Sakit kepala, sesak nafas, mual, muntah
Jumlah
1
24
23
24
4,2
100 Lingkungan Rumah Sakit
6 Cara melindungi diri dari infeksi nosokomial No. Tindakan S KK PP
a.Menggunakan APD pada saat melakukan tindakan 20 4 83,3 n % n % n %
medis dan mencuci tangan sebelum dan sesudah 1. Apakah bapak/ibu menggunakan 22 91,7 2 8,30 0 1,6,o
melakukan tindakan medis APD seperti masker setiap kali
b.Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan 3 21 12,5 melakukan komunikasi terhadap
terhadap npasien saja
c.Memperhatiak aseptic dan antiseptic sebelum dan 1 23 4,2
pasien ?
sesudah melakukan tindakan terhadap pasien 2. Apakah bapak/ibu menggunakan 23 95,8 14 4,2 0 0
Jumlah 24 48 100 APD seperti sarung tangan setiap
7 Usaha yang dilakukan untuk petugas kesehatan dalam melakukan tindakan medis terhadap
pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit pasien ?
a.Bekerja dalam berbadan sehat, mencuci tangan, 23 1 95,8 3. Apakah bapak/ibu sebelum dan 20 83,3 2 16,7 0 0
memperhatikan hygien perorangan, menjaga sesudah melakukan tindakan medis
kebersihan lingkungan RS terhadap pasien mencuci tangan ?
b. Memperhatikan kebersihan pasien 1 23 4,2 4. Apakah bapak/ibu mencuci tangan 22 91,7 11 8,3 0 0
c.Bekerja dengan penuh hati-hati dibawah air yang mengalir ?
Jumlah 24 24 100 5. Apakah setiap keluarga yang 13 54,2 7 45,8 0 0
8 Yang dilakukan untuk pasien dalam pengendalian berkunjung untuk melihat pasien
infeksi nosokomial
a.Kebersihan pasien di perhatikan, penggunaan alat 20 1 83,3
sebelum dan sesudah keluar dari
tenun selalu kering dan bersih. ruang ICU selalu dianjurkan untuk
b.Memperhatikan mobilisasi pasien 1 23 4,2 mencuci tangan ?
c.Menganjurkan pasien untuk tidak membuang sampah 3 21 1,5 6. Apakah bapak/ibu melakukan 13 54,2 5 29,2 4 16,7
dengan sembarangan personal hygien terhadap pasien
Jumlah 24 45 100 maksimal 2xsehari ?
9 Yang dilakukan untuk pengunjung RS 7. Apakah setiap pasien yang 19 79,2 2 20,8 0 0
a.Berkunjung pada waktu yang ditetapkan, yang sedang 12 12 50 pulang/meninggal tempat tidurnya,
sakit tidak boleh berkunjung,anak usia <12 tahun monitoring atau peralatan lain selalu
dilarang masuk dibersihkan dengan menggunakan
b.Jumlah pengunjung dibatasi, cuci tangan sebelum 12 12 50 desinfektan ?
masuk ruangan dan sesudahnya menganjurkan
keluarga untuk tidak pernah berkunjung ke RS untuk
8. Apakah alat tenun yang digunkan 22 91,7 6 8,30 0 0
melihat pasien. oleh pasien diganti setiap kali basah
Jumlah 24 24 100 dan jika diperlukan sewaktu-waktu
10 Standart universal untuk pengendalian infeksi kemudian dipisahkan antara tenun
nosokomial infeksius dan non infeksius ?
a.Cuci tangan dengan air yang mengalir,penggunaan 22 2 91,7 9. Apakah bapak/ibu selalu mengganti 18 75 7 25,8 0 0
APD,pengelolaan dan pembuangan alat tajam dengan NGT, kateter, yang digunakan pasien
nhati- hati, pengelolaan limbah yang tercemar maksimal 10 hari setelah digunakan ?
b.Tindakan harus dilakukan dengan perinsip septik 10. Apakah bapak/ibu selalu mengganti 17 70,8 7 29,2 0 0
dan antiseptic 2 22 8,3 infuse set setiap 3 hari sekali atau jika
c.Tidak tahu sewaktu-waktu diperlukan ?
Jumlah 24 24 100

5
Berdasarkan tabel di atas dapat DAFTAR PUSTAKA
diketahui bahwa secara umum responden Depkes RI, 2009. Undang-undang RI
memiliki tindakan yang baik dalam hal NO.44 Tentang Rumah Sakit,
menggunakan alat pelindung diri seperti Jakarta.
sarung tangan setiap melakukan tindakan Depkes RI, 2004. Permenkes RI No 1204/
medis terhadap pasien dan menggunakan Menkes/SK/X/2004 Tentang
masker setiap melakukan komunikasi Persyaratan Kesehatan
dengan pasien serta sebelum dan sesudah Lingkungan Rumah Sakit,
melakukan tindakan medis responden Jakarta.
mencuci tangan di bawah air yang Depkes RI, Menkes RI
mengalir. Ressponden juga menganjurkan NO.1204/Menkes/SK/X/2004
kepada keluarga pasien yang berkunjung Tentang Persyaratan
untuk mencuci tangan sebelum dan Kesehatan Lingkungan Rumah
sesudah masuk ke ruang ICU. Peralatan- Sakit, Jakarta.
peralatan yang digunakan pasien selama di David, G.W., 2003. Medical
Rumah Sakit, apabila pasien tersebut Mikrobiology, EGC, Jakarta.
pulang atau meninggal maka tempat tidur,
monitoring dan peralatan lainnya selalu Potter, P, A & Perry, A, G, 2005.Buku
dibersihkan dengan menggunakan Ajar Fundamental
desinfektan. Responden juga melakukan Keperawatan :Konsep.
tindakan apabila alat tenun yang
digunakan oleh pasien diganti setiap kali
basah dan jika diperlukan sewaktu-waktu
kemudian dipisahkan antaratenun
infeksius dan non infeksius. Responden
juga selalu mengganti NGT kateter yang
digunakan pasien maksimal 10 hari setelah
digunakan, dan selalu mengganti infuse set
setiap 3 hari sekali atau jika sewakt-waktu
diperlukan.

SARAN
1. Perlu dilakukan pemantauan yang
berkesinambungan terhadap
responden/petugas kesehatan untuk
terus melakukan tindakan medis dengan
baik.
2. Kepada pihak rumah sakit agar selalu
memberikan informasi mengenai
infeksi nosokomial terhadap petugas
medis dalam melakukan tindakan
medisnya.
3. Kepada pimpinan rumah sakit agar
menyediakan sarana dan prasarana
rumah sakit untuk mendukung kegiatan
rumah sakit.
4. Perlu di berikan pelatihan khusus
tentang infeksi nosokomial sehingga
meningkatkan pengetahuan yang lebih
dalam pencegahan dan penangannya.

6
KRITIK dari saya :

1. Judul : judul sudah sangat jelas sehingga pembaca akan langsung mengetahui inti dari
jurnal tersebut tanpa membaca keseluruhan.
2. Abstrak : sudah sangat jelas, ringkas, singkat, berdiri sendiri dan obyektif.
3. Pendahuluan : pembaca dapat memahami tujuan dalam melakukan penelitian.
4. Bahan dan metode : informasi yang dijelaskan disini mencakup desain percobaan,
peralatan yang dipergunakan, metode dalam pengumpulan data, dan gambaran lokasi.
5. Hasil : peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan dalam bentuk teks
naratif, table, maupun gambar.
6. Pembahasan : peneliti menafsirkan data-data yang ada dengan pola yang diamati.

You might also like