Crossword Puzzle Increase Attention of Children With Adhd

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

TEKA-TEKI SILANG MENINGKATKAN PERHATIAN ANAK ADHD

(Crossword Puzzle Increase Attention Of Children With ADHD )

Ahmad Yusuf*, Khoridatul Bahiyah*, IGA Wadmi J*

ABSTRACT

Introduction: Attention deficit is one of three main problems of children with Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD). Children experience difficulty of paying attention and concentrating
to one or more things or objects. As a results these children cannot perform the task well. Crossword
puzzle is one of games that may increase attention and concentration. The aim of this study was to
analyze the effect of crossword puzzle to increase attention of children with ADHD. Method: Pre-
experimental design was employed in this study. The population was ADHD students in Cakra Autisme
Therapy. Seven students were recruited by means of purposive sampling. The independent variable
was crossword puzzle and the dependent variable was the increase of attention. Data were collected
using observation sheet and analyzed using Wilcoxon Signed Rank Test with level of significance of
0.05. Result: Result showed that crossword puzzle could increase attention. Respondents attention
improved from less to good attention, particularly in playing activities (p=0.014). Analysis: This
finding suggests that there was differences of attention between pre and post-test. It can be concluded
that crossword puzzle can increase attention of the students with ADHD. Discussion: It is
recommended for teachers and parents of ADHD children to give them crossword puzzle game
everyday at school or at home. Further studies should involve larger sample size and employs another
game not only to increase attention, but also reduce hyperactivity and impulsivity of ADHD child.

Keywords: crossword puzzle, attention, ADHD

* Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya. Telp/Fax: (031)


5913257. E-mail: [email protected]

PENDAHULUAN dan mengembangkan keterampilan menunggu


giliran (misalnya permainan monopoli dan ular
Anak yang memiliki gangguan defisit tangga) (Purwanto, 2007).
perhatian dan hiperaktivitas (attention deficit Salah satu permainan yang dapat
hyperactivity disorder/ADHD) menunjukkan meningkatkan perhatian dan konsentrasi adalah
tiga gejala perilaku utama: penurunan permainan teka-teki silang (TTS/crossword
perhatian, impulsif, dan hiperaktivitas puzzle) (Tarigan, 2008). Menurut penelitian
(Behrman, dkk., 1999). Terdapat yang dilakukan Laurienti, dkk. (2007)
ketidakmampuan untuk memusatkan menyatakan bahwa dengan mengerjakan teka-
perhatiannya pada sesuatu yang dihadapi pada teki silang dapat mempengaruhi aliran darah
anak ADHD, sehingga memiliki rentang dan aktivitas otak, aktivitas yang berhubungan
perhatian sangat singkat dibandingkan anak dengan mata meningkat, sementara yang
lain yang seusia (Judarwanto, 2000). Berbagai berhubungan dengan telinga berkurang. Cakra
macam terapi diberikan, salah satunya adalah Autisme Terapi merupakan salah satu tempat
terapi bermain yang merupakan terapi perilaku. terapi anak dengan kebutuhan khusus.
Terapi bermain dapat dilakukan untuk Awalnya sekolah ini hanya menerima anak
membantu mengendalikan agresivitas dan autis saja. Namun seiring dengan banyaknya
aktivitas yang berlebihan (misalnya permainan permintaan terapi, sekolah ini pun menerima
melempar bola dan hula hup), melatih anak dengan kebutuhan khusus lainnya, seperti
kemampuan mempertahankan perhatian pada ADHD dan keterlambatan bicara. Persentase
objek tertentu (misalnya puzzle dan sudoku) anak ADHD sekitar 25% dari total anak yang
139
Jurnal Ners Vol. 4 No.2 : 139-143

ada. Tempat ini memberikan berbagai macam perilaku, komunikasi, dan sosialisasi
terapi terhadap siswanya, seperti terapi (Judarwanto, 2000).
okupasi, sensory integration, terapi musik, dan Penyebab pasti dari ADHD masih
terapi perilaku yang meliputi terapi bermain. belum terungkap secara jelas seperti halnya
Namun, jenis permainannya masih gangguan autisme. ADHD merupakan status
mengutamakan dalam hal menanggulangi kelainan yang bersifat multi faktorial. Banyak
perilaku agresif/hiperaktif anak, seperti faktor yang dianggap sebagai penyebab
menangkap bola, hula hup, dan meletakkan gangguan ini, diantaranya adalah faktor
bendera pada botol. Permainan untuk genetik, keturunan, maturation lack, alergi
meningkatkan perhatian anak masih minim makanan, cedera otak, penyakit medis, efek
diberikan. Permainan menyusun puzzle sudah samping obat, keracunan timah hitam dan
diberikan, namun teka-teki silang belum faktor risiko lainnya. Semua faktor dapat
pernah diterapkan. Hingga saat ini, khususnya mempengaruhi daerah frontal pada susunan
di Indonesia, belum ada penelitian yang saraf pusat sehingga pusat perhatian tidak
menjelaskan pengaruh permainan teka-teki bekerja sebagaimana mestinya. Gangguan ini
silang terhadap peningkatan perhatian pada akan mengakibatkan beberapa masalah tingkah
anak dengan ADHD. laku. Anak akan menampakkan gejala
ADHD merupakan salah satu kelainan impulsif, hiperaktivitas dan penurunan
yang sering dijumpai pada gangguan perilaku perhatian. Permainan teka-teki silang, akan
anak. Semakin lama kejadiannya semakin mengkoordinasikan mata dan tangan mereka
meningkat (Judarwanto, 2000). Sering ketika mulai mencocokan urutan pertanyaan
dijumpai pada anak usia pra sekolah dan usia dengan letak kotak secara mendatar atau
sekolah, terdapat kecenderungan keluhan ini menurun. Pada saat itulah anak membiasakan
akan berkurang setelah usia sekolah dasar. diri untuk fokus serta berkonsentrasi agar
Meskipun tak jarang beberapa manifestasi menuliskan jawaban pada kotak yang tepat.
klinis tersebut dijumpai pada remaja atau orang Selain itu, dengan memikirkan dan mengisi
dewasa. ADHD mempunyai onset gejala jawaban, anak dapat terhindar dari stimulus
sebelum usia 7 tahun. Setelah usia tersebut, yang menggangu sehingga lebih dapat
apabila tidak ditangani dengan baik akan berkonsentrasi (Mozolic, 2007).
menetap saat remaja atau dewasa. Menurut Myers (2008), teka-teki
Diperkirakan penderita ADHD akan menetap silang merupakan salah satu jenis permainan
sekitar 15-20% saat dewasa. Sekitar 65% akan latihan otak yang dapat digunakan sebagai
mengalami gejala sisa saat usia dewasa atau standard practice untuk pasien dengan trauma
kadang secara perlahan menghilang. Angka neurologis dan yang memerlukan terapi
kejadian ADHD saat usia dewasa sekitar 2-7%. neuropsikologis, termasuk pada anak ADHD.
Angka kejadian kelainan ini adalah sekitar 3 Berdasarkan uraian tersebut, permainan teka-
10%, di Amerika Serikat sekitar 3-7%, teki silang dapat digunakan sebagai alternatif
sedangkan di Jerman, Kanada dan Selandia dalam meningkatkan perhatian dan konsentrasi
Baru sekitar 5-10% (Judarwanto, 2000). anak ADHD. Pada anak ADHD, teka-teki
Angka kejadian ADHD di Indonesia silang dapat diberikan ketika anak sudah
masih belum menunjukkan angka yang pasti, mampu membaca dan menulis, yaitu ketika
meskipun kelainan ini cukup banyak terjadi anak berusia sekitar 5-11 tahun (Hidayat,
(Judarwanto, 2000). ADHD memiliki 2004).
kecenderungan lebih sering pada anak laki-laki
dibandingkan anak perempuan. Dengan rasio 4 BAHAN DAN METODE PENELITIAN
: 1 (Behrman, dkk., 1999), bahkan menurut
Santrock (2000), rasionya meningkat sampai 9 Penelitian ini menggunakan metode
kali lebih banyak pada anak laki-laki. Jika penelitian pra-eksperimental one-group pre-
tidak ditanggulangi dengan baik, dapat post test design, dengan jumlah populasi
menetap hingga dewasa selain itu gejala-gejala terjangkau dari anak ADHD di Cakra Autisme
ADHD dapat menimbulkan masalah bagi anak, Terapi yang berjumlah 14 orang. Sampel yang
baik dari segi akademis, seperti gangguan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
belajar, maupun non-akademis, seperti sebanyak 7 orang.

140
Teka-teki Silang untuk Anak ADHD (Ahmad Yusuf)

Variabel independen dalam penelitian kurang baik. Hal ini memperkuat teori bahwa
ini adalah permainan teka-teki silang penderita ADHD dominan terjadi pada anak
sedangkan variabel dependen adalah atensi laki-laki daripada anak perempuan. Menurut
atau perhatian anak ADHD. Instrumen Behrman (1999), terdapat kecenderungan
penelitian untuk variabel dependen (perubahan ADHD lebih sering terjadi pada anak laki-laki
perhatian pada anak ADHD) menggunakan dibandingkan anak perempuan dengan rasio
lembar observasi SNAP IV Rating Scale for secara epidemiologis 4 : 1. Hal ini disebabkan
ADHD yang terdiri dari 9 pertanyaan sesuai karena anak laki-laki lebih berisiko memiliki
dengan gejala-gejala penurunan perhatian hampir setiap masalah perilaku atau emosi
ADHD pada DSM-IV. Data yang terkumpul pada masa kanak-kanak (Martin, 2008).
kemudian dianalisa perbedaan perhatian anak Namun tidak teridentifikasi adanya masalah
sebelum dan sesudah diberikan aktivitas biologis khusus yang mendasarinya (Copel,
permainan teka-teki silang. Analisa dilakukan 2007). Faktor genetik dan kromosom mungkin
dengan menggunakan Willcoxon Sign Rank terlibat disini. Beberapa gen yang berkaitan
Test menggunakan dengan tingkat kemaknaan dengan kode DRD4, DRD5, DAT, DBH, 5-
0,05. HTT, dan 5-HTR1B, banyak dikaitkan dengan
ADHD (Judarwanto, 2000).
HASIL PENELITIAN Sebagian besar anak yang mengalami
perhatian kurang baik ini memiliki orangtua
Tabel. 1 menunjukkan bahwa semua yang keduanya bekerja. Hal ini menandakan
responden berada pada positive ranks yang bahwa anak yang kedua orang tuanya bekerja,
berarti hasil perhatian meningkat. Keadaan ini terutama di luar rumah, terdapat
dibuktikan juga oleh hasil uji statistik kecenderungan untuk mengalami gejala
Wilcoxon Signed Rank Test yang menunjukkan gangguan perhatian. Perilaku ini dipelajari
derajat kemaknaan p=0,014. Hal ini anak sebagai cara untuk mendapatkan
membuktikan bahwa ada perbedaan yang perhatian orang dewasa. Komunikasi yang
signifikan antara sebelum dan sesudah kurang dan interaksi orang tua dengan anak
diberikan permainan teka-teki silang mempertahankan atau bahkan meningkatkan
intensitas gangguan. Orang tua yang kurang
PEMBAHASAN memperhatikan dan mengawasi anak karena
lebih sering bekerja di luar rumah tidak akan
Hasil dari observasi perhatian SNAP- mengetahui dengan baik kondisi anak. Jika
IV Rating Scale pada awal minggu pertama seorang anak atau remaja kurang mendapatkan
penelitian, sebagian besar anak mengalami perhatian dari orang tua, besar kemungkinan
gejala perhatian kurang baik. Terutama dia akan menjadi seorang anak dan remaja
mendapat nilai 1 (kadang-kadang) dalam hal yang temperamental. Anak akan menjadi bebas
memberikan perhatian secara mendetail, tidak dalam melakukan segala hal, baik dalam hal
membuat kesalahan fatal dalam mengerjakan baik maupun buruk (Susriana, 2009).
tugas disekolah maupun di rumah, memberikan Hasil penelitian menunjukkan sebagian
perhatian pada tugas atau aktivitas bermain, besar orangtua dari anak yang mengalami
memperhatikan jika orang lain berbicara secara gejala perhatian kurang baik memiliki latar
langsung, dapat menyusun tugas dan aktivitas, belakang pendidikan perguruan tinggi dan
mau ikut serta dalam tugas yang memerlukan SMA. Kondisi ini menunjukkan bahwa
usaha pengendalian mental, tidak kehilangan meskipun orang tua berpendidikan tinggi, tidak
benda-benda yang diperlukan untuk aktivitas, dapat menentukan anaknya tidak akan
tidak mudah dikacaukan dengan stimulus lain, mengalami gangguan perhatian. Tingkat
dan tidak lupa dalam kegiatan sehari-hari. pendidikan orang tua akan mempengaruhi
Namun ada satu anak yang memperoleh nilai 0 kemampuan orang tua dalam membimbing
(tidak pernah) dalam hal mengikuti instruksi, anak. Orang tua dengan pendidikan yang baik
dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari dan dapat menerima segala informasi tentang cara
dapat menyusun tugas dan aktivitas. pengasuhan anak, menjaga kesehatan anak dan
mendidik anak dengan baik (Soejiningsih,
Dari 71,4% anak yang berjenis 2002).
kelamin laki-laki, 60% mengalami perhatian
141
Jurnal Ners Vol. 4 No.2 : 139-143

Tabel 1. Perhatian Anak ADHD Sebelum dan Sesudah Diberikan Permainan Teka-Teki Silang di
Cakra Autisme Terapi Surabaya dari Tanggal 15-26 Juni 2009
Mean Rank Sum of Ranks
Negative Rank 0a 0,00 0,00
Positive Rank 7b 4,00 28,00
Ties 0c 0,00 0,00
Total 7
Wilcoxon Signed Rank Test p=0,014
Keterangan: a = perhatian setelah perlakuan < sebelum perlakuan
b = perhatian setelah perlakuan > sebelum perlakuan
c = perhatian setelah perlakuan = sebelum perlakuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat sel otak distimulasi untuk


sebagian besar anak memperoleh kriteria mengeluarkan neurotransmiter, khususnya
perhatian baik, ditandai dengan hampir semua dopamin yang berkaitan dengan pemusatan
anak mendapat nilai 3 (sering) terutama dalam perhatian (konsentrasi). Namun dalam
hal perhatian jangka pendek, seperti perhatian penelitian ini tidak dilakukan pengukuran
dalam hal melakukan aktivitas bermain, kadar neurotransmiter dopamin.
memperhatikan ketika orang lain berbicara Melalui pelepasan dopamin, informasi
secara langsung, mengikuti instruksi dan tidak dapat berjalan dari satu neuron ke neuron
mudah dikacaukan oleh stimulus lain. Ternyata berikutnya melalui neuropathways. Dopamin
anak yang mengalami peningkatan perhatian akan mengoptimalkan transmisi impuls dan
menjadi baik memiliki ibu yang bekerja informasi dari dan ke neuron otak, khususnya
sebagai ibu rumah tangga. pada sistem limbik dan korteks frontal.
Permainan teka-teki silang, yang Dopamin juga memiliki sasaran di beberapa
diberikan sebagai sarana untuk meningkatkan bagian otak, khususnya korteks frontalis
perhatian anak ADHD. Peningkatan perhatian (korteks prefrontal dan korteks motorik
tersebut terutama dalam hal perhatian jangka primer). Dopamin dapat mengoptimalkan
pendek, seperti perhatian dalam hal melakukan transmisi impuls ke korteks prefrontal
aktivitas bermain, memperhatikan ketika orang sehingga terjadi peningkatan kemampuan
lain berbicara secara langsung, mengikuti menganalisa dan menyeleksi impuls sensori.
intsruksi, dan tidak mudah dikacaukan oleh Aktivitas yang berhubungan dengan mata
stimulus lain. Melalui proses mengerjakan meningkat, sementara yang berhubungan
teka-teki silang aliran darah dan aktivitas otak dengan telinga berkurang. Anak akan dapat
anak meningkat. Ketika anak membaca soal, mempertahankan impuls yang adekuat dan
informasi dipindahkan dari mata melalui jalan- mengabaikan impuls yang tidak adekuat
jalan visual ke suatu bagian otak yang disebut sehingga dapat meningkatkan perhatian
lobus oksipital. Citra visual tidak berarti apa- (konsentrasi). Saat mengerjakan teka-teki
apa sebelum dikoordinasikan dengan daerah silang, anak akan mengkoordinasikan mata dan
lobus parietal. Kemudian anak baru dapat tangan ketika mulai mencocokan urutan
memahami jenis pertanyannya lalu pertanyaan dengan letak kotak secara mendatar
menyelesaikan persoalan tersebut. Informasi atau menurun. Pada saat itulah anak
kemudian dikirimkan ke daerah lobus frontal membiasakan diri untuk fokus serta
yaitu respon diterjemahkan menjadi sebuah berkonsentrasi agar menuliskan jawaban pada
jawaban verbal atau tertulis. Jika seorang anak kotak yang tepat. Ketika harus fokus, sistem
memiliki masalah dengan perhatian dan meninggikan tingkat konsentrasi melalui reaksi
kemudahan mengalami gangguan, daerah lobus biokimia. Ketika pikiran terbagi dengan hal-hal
frontal ini hanya terlibat sebagian. Setelah disekiling, sistem mengurangi tingkat
pusat perhatian ini memperoleh pesan konsentrasi. Namun dalam hali ini, dengan
kemudian akan berkomunikasi dengan otak memikirkan dan mengisi jawaban, anak dapat
lainnya untuk mengatur tingkat perhatian dan terhindar dari stimulus yang menggangu
konsentrasi. Lobus frontal juga merupakan

142
Teka-teki Silang untuk Anak ADHD (Ahmad Yusuf)

sehingga lebih dapat berkonsentrasi (Mozolic, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,


2007). hlm. 73-75.
Judarwanto, 2000. Penatalaksanaan Attention
SIMPULAN DAN SARAN Deficit/Hyperactivity Disorder pada
Anak, (online) ,
Simpulan (http://propolisdiamond.com/index.php
?view=article&catid=76%3Aterapipen
Permainan teka-teki silang dapat yakit&id=81%3Aadhd&format=pdf&o
meningkatkan perhatian anak ADHD Perhatian ption=com_content&Itemid=96,
tersebut terutama dalam hal melakukan diakses tanggal 20 November 2008,
aktivitas bermain, memperhatikan ketika orang jam 11.01 WIB).
lain berbicara secara langsung, mengikuti Martin, Grant L., 2008. Terapi untuk Anak
intsruksi, dan tidah mudah dikacaukan oleh ADHD. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
stimulus lain. Populer, hlm. 61-77.
Mozolic, Jennifer & Laurienti, Paul, 2007.
Saran Attention Training May Help Older
Adults Improve Concentration,
Penulis menyarankan agar: 1) anak (online),
yang mengalami gejala perhatian kurang baik, (http://www.sciencedaily.com/releases/
sebaiknya diberikan penanganan yang lebih 2007/11/071104191548.htm, diakses
intensif, terutama bgi orangtua yang keduanya tanggal 17 November 2008, jam 11.24
bekerja di luar rumah agar lebih meluangkan WIB).
waktu untuk berinteraksi dengan anaknya, 2) Myers, Robert, 2008. What Good Are
permainan teka-teki silang agar bdiberikan Crossword Puzzles?,(online),
pada anak ADHD untuk meningkatkan (http://vocabulary.co.il/blog/learning_vo
perhatiannya, 3) perawat di rumah sakit, guru cabulary/what-good-are-crossword-
di sekolah anak dengan kebutuhan khusus, dan puzzles/, diakses tanggal 28 November
orangtua dirumah disarankan memberikan 2008, Jam 12.57 WIB).
permainan teka-teki silang untuk anak dengan Purwanto, Setiyo, 2007. Penerapan Terapi
gangguan perhatian sebagai alternatif terapi Bermain Bagi Penyandang
perilaku/terapi bermain bagi anak dan 4) ADHD,(online),
peneliti selanjutnya diharapkan melaksanakan (http://melianaaryuni.wordpress.com/200
penelitian dengan responden yang lebih besar 8/08/12/penerapan-terapi-bermain-bagi-
mengenai pengaruh permainan/sarana lainnya penyandang-adhd/, diakses tanggal 24
terhadap peningkatan perhatian, penurunan November 2008, Jam 10.19 WIB).
hiperaktivitas dan impulsivitas anak ADHD. Santrock, John W., 2000. Children, Sixth
Edition. United States of America:
KEPUSTAKAAN McGraw-Hill Company, Inc., pp. 348-
350.
Behrman, Richard E.; Kliegman, Robert M. & Soetjiningsih, 2002. Tumbuh Kembang Anak.
Arvin, Ann M., 1999. Ilmu Kesehatan Jakarta: EGC, hlm. 2-11.
Anak. Edisi 15. Jakarta: EGC, hlm. Susriana, 2009. Peran Orang Tua Terhadap
114. Perkembangan Anak dan Remaja,
Copel, Linda Carman, 2007. Kesehatan Jiwa (online),
dan Psikiatri, Pedoman Klinis (http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php
Perawat. Edisi 2. Jakarta: EGC, hlm. ?judul=Peran%20Orang%20Tua%20terh
39-40. adap%20Perkembangan%20Anak%20da
Hidayat, Aziz Alimul, 2004. Pengantar Ilmu n%20Remaja&&nomorurut_artikel=375,
Keperawatan Anak I. Surabaya: diakses tanggal 4 Agustus 2009, Jam
Direktorat Pembinaan, Penelitian, dan 20.23 WIB).
Pengabdian Kepada Masyarakat dan

143

You might also like