Pola Pengembangan Aplikasi Business Intelligence Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan
Pola Pengembangan Aplikasi Business Intelligence Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan
Pola Pengembangan Aplikasi Business Intelligence Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan
Ariyanti Wardhani
Abstract
Availability of data and information are complete, true and correct has become a necessity for
the survival of an organization.Business Intelligence is one form of implementation that is
able to address the needs of the organization to improve its ability to analyze the problems it
faces as well as in decision making, will the performance of an organization. Business
Intelligence System is a term commonly used for this type of application or technology used
to assist the activities of BI, such as collecting data, storing, providing access, and analyze
data and information about the company's performance to help users make decisions
accurately by performing a variety of activities including, decision support systems, query,
reporting, online analytical processing (OLAP), statistical analysis, forecasting and data
mining. Many diverse applications that can be used Business Intelligence reporting
applications, analytic applications, data mining applications, dashboards, alerts, and portals.
Business Intelligence also includes technologies such as data integration, data quality, data
warehousing, master data management and content analysis. So the Business Intelligence
system can be called as a decision support system (DSS).
Abstraksi
Ketersediaan data dan informasi yang lengkap, benar dan tepat sudah menjadi kebutuhan
pokok bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Business Intelligence merupakan salah satu
bentuk implementasi yang mampu menjawab kebutuhan dari organisasi untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menganalisis masalah-masalah yang dihadapinya serta dalam
pengambilan keputusan kinerja suatu organisasi. System merupakan istilah yang umumnya
digunakan untuk jenis aplikasi ataupun teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan
BI, seperti mengumpulkan data, menyimpan, menyediakan akses, serta menganalisa data dan
informasi mengenai kinerja perusahaan guna membantu pengguna mengambil keputusan
secara akurat dengan melakukan berbagai aktivitas diantaranya, sistem pendukung keputusan,
query, reporting, online analytical processing (OLAP), analisa statistik, forecasting dan data
mining. Banyak beragam aplikasi BI yang dapat digunakan yaitu reporting applications,
analytic applications, data mining applications, dashboards, alerts, dan portal. Business
Intelligence juga mencakup teknologi seperti data integration, data quality, data warehousing,
master data management dan content analysis.. Jadi sistem Business Intelligence bisa disebut
sebagai sistem pendukung keputusan (DSS).
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan persaingan bisnis yang semakin ketat, kecepatan dan ketepatan
mengalami kemajuan yang sangat pesat salah satu kemajuannya adalah pengambilan
keputusan untuk kegiatan bisnis , serta memberikan kontribusi besar terhadap perubahan-
perubahan yang mendasar pada struktur, operasi dan manajemen pada suatu organisasi.
Dunia bisnis juga sangat terbantu dengan perkembangan sistem informasi yang semakin
organisasi.
efektif, produk untuk mengatur data kunci yang dibutuhkan untuk peningkatan
laba serta peningkatan performance kegiatan bisnis. Kinerja bisnis dapat didorong
oleh tindakan tertentu dan keputusan didasarkan pada analisis bisnis dan
Informasi terfokus di sekitar proses bisnis kunci. Business Intelligence merupakan salah
satu bentuk implementasi yang mampu menjawab kebutuhan dari organisasi untuk
berbagai data, informasi, dan pengetahuan (knowledge) yang dimiliki oleh perusahaan
sebagai bahan baku dalam proses pengambilan keputusan. BI telah banyak digunakan
oleh organisasi-organisasi dalam mengelola data dan informasi sampai dengan dukungan
didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan suatu organisasi.
untuk jenis aplikasi ataupun teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan BI,
seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi
query, reporting, online analytical processing (OLAP), analisa statistik, forecasting dan
data mining untuk analisa data. Oleh karena itu Business Intelligence dapat membantu
dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam suatu organisasi
2. DASAR TEORI
menjelaskan tentang suatu konsep dan metode bagaimana untuk meningkatkan kualitas
dipersamakan sebagaimana briefing books, report and query tools, dan sistem informasi
eksekutif. BI merupakan sistem pendukung pengambilan keputusan yang berbasiskan
data-data.
Turban, dkk (2006) menjelaskan bahwa BI merupakan aplikasi dan teknik untuk
akhirnya akan membantu perusahaan pengguna bisnis yang lebih baik dan membuat
keputusan strategis. Utama aplikasi termasuk kegiatan pencarian dan pelaporan, analisis
memahami situasi-situasi bisnis dengan melakukan berbagai jenis analisa data pada
perusahaan guna melakukan strategi, taktik dan keputusan bisnis untuk meningkatkan
kinerja bisnis. Aktifitas BI menurut Rainardi pada gambar 2.1.1. dikelompokan menjadi
1) Identifikasi masalah bisnis yang perlu diselesaikan dengan gudang data dan
sumber penyimpanannya.
3) Merubah data yang diperoleh dari beragam sumber tersebut ke dalam sebuah
tersentralisasi.
5) Membuat sebuah gudang data dengan data yang ada dalam lokasi yang
tersentralisasi tersebut
6) Memasang sebuah produk atau aplikasi yang dapat memberikan akses ke data
yang ada dalam cube tadi. Ada berbagai macam jalan dan cara untuk berbagai
keseluruhan.
Gambar 2. Langkah-langkah Proses Business Intelligence
3. PEMBAHASAN
berbagai data dan informasi dari sejumlah sumber dan format yang berbeda.
dan menyediakan data dan informasi terkait dengan kebutuhan atau konteks
kondisi tertentu
historis yang diambil dari basis data-basis data yang tersebar di suatu organisasi. Data
warehouse mengumpulkan semua data perusahaan dalam satu tempat agar dapat
diperoleh pandangan yang lebih baik dari suatu proses bisnis/kerja dan meningkatkan
Tujuan utama dari pembuatan Data warehouse adalah untuk menyatukan data yang
beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanan dimana pengguna dapat dengan mudah
Salah satu keuntungan yang diperoleh dari keberadaan data warehouse adalah dapat
sehingga semua elemen data yang terkait dengan event/objek yang sama
dihubungkan.
c. Non Volatile berarti bahwa data yang telah disimpan tidak dapat berubah.
diimplementasikan agar suatu data warehouse bisa efektif memiliki data untuk
membutuhkan struktur data dari data warehouse yang berbeda dengan database sistem
operasional biasa.
2003) :
a. Pengambilan dan pengumpulan data (termasuk data dari luar organisasi yang
dibutuhkan) (extract)
mengintegrasikan data
Secara garis besar, (Han, Jiawei & Kember, Micheline. 2001)kedudukan data
penyusunan suatu data warehouse yang lengkap, integratif serta terhubung dengan semua
di bawah ini :
1. Data mart, yang merupakan bagian dari data warehouse yang mendukung
kebutuhan dari suatu fungsi bisnis atau departemen tertentu. Data mart dapat
berdiri sendiri atau terhubung ke data warehouse yang telah ada. Ada
warehouse, yaitu :
Data mart berisi lebih sedikit data dari yang ada dalam data
2. Kubus data (cube), adalah unit pemrosesan data yang terdiri dari fact table,
dan menyimpan jawaban dari query yang sebelumnya telah dibuat, waktu
proses query dapat lebih cepat. Dengan adanya agregasi, data yang jumlahnya
ribuan atau bahkan ratusan ribu dalam suatu basis data multidimensi dapat
dicari dengan mudah dan tidak memakan banyak waktu. Agregasi ini
Data Mining seringkali diartikan dengan menulis banyak laporan dan query.
Namun pada kenyataannya kegiatan data mining tidak melakukan pembuatan laporan
dan query sama sekali. Data mining dilakukan dengan tool khusus, yang mengeksekusi
operasi data yang telah didefinisikan berdasarkan model analisis. Data mining adalah
ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang berada pada
basis data yang besar yang selama ini tidak diketahui tetapi mempunyai potensi
informasi yang bermanfaat. Konsep data mining muncul dikarenakan timbulnya data
explosion akibat dari penumpukan data oleh sistem pengolahan basis data terpadu di
suatu organisasi. Proses data mining menggunakan berbagai perangkat analisis data
untuk menemukan pola dan hubungan dalam data yang mungkin dapat digunakan untuk
membuat prediksi yang valid. Data mining menganalisis data untuk menemukan
tinjauan informasi dimana setiap baris data dapat ditransformasikan untuk merefleksikan
dimensi perusahaan sehingga mudah dipahami oleh user. Karakteristik utama dari OLAP,
meliputi:
dimensional.
analis maupun eksekutif. Data yang dikelola oleh OLAP berasal dari data
warehouse.
(2005) menyatakan bahwa aplikasi komputer telah beralih dari aktivitas pemrosesan dan
monitoring transaksi ke analisis masalah dan aplikasi solusi. Terkait dengan tugasnya
sistem informasi yang menggunakan model keputusan dan basis data untuk membantu
Systems (EIS) adalah sistem informasi strategis bagi manajemen atas (eksekutif) yang
menyediakan akses yang cepat untuk informasi selektif faktor-faktor kunci terkait
suatu perusahaan bisnis, adalah bagian terpenting dari sebuah aplikasi yaitu seberapa
jauh laporan dapat dihasilkan oleh aplikasi yang mempunyai kemampuan untuk proses
analisis yang cepat dan akurat. Komponen Reporting Services dibedakan menjadi dua,
1. Report Server.
2. Report Manager.
Berada pada data sisi layer Database ReportServer yang menyimpan seluruh
pembentukan data warehouse sebagai sumber data BI untuk melakukan proses OLAP dan
Reporting Services selanjutnya. Proses ETL ini merupakan cara, bagaimana data
disimpan ke dalam data warehouse. Secara umum tahapan untuk ETL yang bersumber
Untuk membangun OLAP adalah dengan membuat cube dan dimensional pada
data warehouse. Berikut ini contoh langkah-langkah untuk membuat cube dan
2) Menentukan data source view, yaitu tabel-tabel OLTP yang akan berperan
4) Menentukan measure sebagai filed atau nilai yang akan dianalisa dari data
operasional.
dilaksanakan untuk memastikan agar upaya pengembangan BI akan mencapai hasil yang
maksimal. Secara garis besar, tahapan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut :
Gambar 6. Tahapan Pengembangan Business Intelligence
Pada tahapan ini harus dapat dijelaskan apa yang menjadi tujuan utama dari
information package untuk semua subjek informasi yang akan ada dalam
Pada tahap ini harus telah tersusun arsitektur dan infrastruktur yang
diinginkan dari desain BI, yang akan mencakup 3 (tiga) bagian utama yaitu :
o Data Acquisition
sama)
o Data Storage
Bagian ini terkait dengan upaya loading data dari staging area ke data
o Information Delivery
Bagian ini terkait dengan upaya menyediakan user interface yang akan
Transform Loading).
(tiga) pendekatan yang bisa digunakan. Masing-masing dari pendekatan tersebut memiliki
kelebihan dan kelemahan, dimana pilihan dari strategi tersebut berdasarkan kondisi dan
a. Top-down Approach
data warehouse) harus disusun terlebih dahulu, baru kemudian diikuti oleh
- Kerangka BI akan lebih terstruktur, bukan gabungan dari berbagai data mart
(data parsial).
b. Bottom-up Approach
hasil.
lebih awal
masing departemen
4. KESIMPULAN
mencapai pengambilan keputusan yang tepat sesuai dengan sasaran dan rencana
manajemen dalam suatu organisasi. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan,
diantaranya :
dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan yang tepat sesuai fakta
DAFTAR PUSTAKA
Han, Jiawei & Kember, Michelin, Data mining Concepts & Techniques, Simon Fraser
Mike Steadman, The Value of BI for Association Executives, Association Xpertise Inc., 2003
Moody, D. & Kortink, M.A.R. 2000. From enterprise models to dimensional models: a
methodology for data warehouse and data mart design. Proceedings of International
5-12.
Ponniah, Paulraj. 2001. Data Warehousing Fundamentals. New Cork: John Wiley and Sons.
Rainardi ,Vincent.2008. Building a Data Warehouse: With Examples in SQL Server. New
York: aprs
Ronald .2008. Quick Intro to Microsoft Office PerformancePoint Server 2007 .MIC ITB
Bandung.
Turban.2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta: Penerbit Andi.