3 Te
3 Te
3 Te
out
C A IR
KONDENSOR
Tekanan
UAP
LANJUT
E X P A N S IO N
VALVE
KO M PRESOR
PENGEM BUNAN
EKSPANSI
PENGUAPAN
E n ta lp i
EVAPORATOR
C A IR
U AP
Q in
2) Oil Separator
Jika minyak pelumas kompresor terlalu banyak
ikut dalam aliran uap refrigeran keluar dari
kompresor, maka dalam waktu singkat kompresor
akan kekurangan minyak pelumas, sehingga
pelumasannya kurang baik. Di samping itu, miyak
pelumas tersebut akan masuk ke dalam kondensor dan
kemudian ke evaporator, sehingga akan menggangu
proses perpindahan kalornya.Untuk mencegah
terjadinya ganguan tersebut maka perlu di pasang
pemisah minyak pelumas (oil separator) di antara
kompresor dan kondensor. Dalam hal tersebut,
pemisah minyak pelumas akan memisahkan minyak
pelumas dari refrigeran dan mengalirkannya kembali
kedalam ruang engkol.
3) Kondensor
Untuk mencairkan uap refrigeran yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi (yang keluar dari
kompresor), diperlukan usah untuk melepas kalor
sebanyak kalor laten pengembunan dengan cara
mendinginkan uap refrigeran itu. Jumlah kalor yang
dilepaskan oleh uap refrigeran kepada air pendingin
atau udara pendingin, di dalam kondensor, sama
dengan selisih entalpi uap refrigeran pada seksi masuk
dan pada seksi keluar kondensor.
7) Evaporator
Evaporator berfungsi untuk menguapkan cairan
refrigeran dan panas yang diserap di dalam penguapan
1
x1
x2
x3
1
(
+
+
+
+ ..........
fo
k1
k2
k3
xn
1
+
)
kn
f1
Dimana :
U
: Koefisien
pengaliran
panas
menyeluruh, (kkal/m2 jamoC)
A
: Luas permukaan, (m2)
T2
: Suhu udara luar, (oC)
T1
: Suhu udara dalam, (oC)
fo
: faktor film udara luar
fo
= 6,5 untuk udara terbuka
fo
= 1,65 untuk udara dalam gedung
: faktor film udara dalam = 1,65
f1
x
: Tebal setiap lapisan material
KAPAL- Vol. 8, No.1, Februari 2011
Qf =
xC 1 x {(t1 t 2 ) + e + C 2 x (t f t 3 )}
Di mana
:
Mf
= Kapasitas muatan yang didinginkan
(kg)
Hf
= Waktu pendinginan (hari)
C1
= Spesific Panas muatan sebelum
didinginkan (kka/kg oC)
C2
= Spesific Panas muatan setelah
didinginkan (kka/kg oC)
= Titik beku produk (oC)
tf
t1
= Suhu awal Produk
t3
= Suhu akhir yang diinginkan pada ikan
e
= Panas laten dari produk yang
didinginkan
Qa =
N r xV r x (I 0 I r )
Vo
Dimana :
Nr
= Jumlah tutup palka yang dibuka
dalam sehari (time/hari)
Vr
= Volume ruang pendinginan
Io
= Entalpy udara pada sisi luar, pada
temperatur
Ir
= Entalpy udara pada sisi dalam, pada
temperatur
= Spesifik volume udara pada sisi udara
V0
luar (m3/kg)
2)
Qe
h6 h5
h
=
entalphi (kJ/kg)
Qe =
Kapasitas refrigerasi (kJ/jam)
Besarnya panas yang harus dikeluarkan oleh
kondensor (kJ/kg)
h2 - h3
(kJ/kg)
qcd =
h
=
entalphi (kJ/kg)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
Qin / m
Wc / m
q ev
qc
h6 h5
h2 h1
COP
COP
COP
= entalphi (kJ/kg)
1)
V pump =
8)
Qcd
x1.2
2
(liter/jam)
Dimana :
Qcd = Laju panas yang dikeluarkan kondensor
(kJ/jam)
Daya elektrik motor pompa air laut untuk
mendinginkan kondensor
kw
rxV
pump
xH
6120 x
xk
METODOLOGI PENELITIAN
Perancangan Untuk Kapal
Merancang sistem atau mesin pendingin untuk
palka ikan dengan menggunakan referigeran R744
(Karbon Dioksida) pada kapal milik BBPPI yaitu
KM. TREVALLY. Adapun data kapal KM. Trevally
KAPAL- Vol. 8, No.1, Februari 2011
10
f)
1)
B.
Parameter Siklus
Berdasarkan analisis termodinamika dan sifat
dari refrigeran R744 dengan kondisi temperatur
pengembunan 30 oC dan temperatur penguapan -10 oC
diperoleh parameter siklus sistem yaitu :
11
Keluar Kompresor(2)
80.4
11.919
451.44
Keluar Kondensor(3)
30
11.919
414.53
Masuk Katup
3.35
11.919
203.82
12
M
V
= 1176000 gr
= 1176000/0.835
= 1.408.383 cm
V
= 1.408 L
Dalam satu kali berlayar memerlukan biaya bahan
bakar
Biaya
= V x Rp 5.625
= 1.408 x Rp 5.625
= Rp 7.920.000,00
Rekapitulasi Biaya Operasional Kapal
dalam satu trip
Jenis Biaya
Jumlah
Bahan Bakar Genset
Rp 7.920.000,00
Rp 25.515.000,00
,00)
Air Tawar (@ Rp 250.000/hari)
Rp 1.750.000,00
Rp 2.800.000,00
Rp 50.000/hari)
Surat-Surat kapal tiap trip
Rp
500.000,00
Rp
325.000,00
Rp
162.500,00
Lain-Lain (Rinso,obat-obatan)
Rp
250.000,00
TOTAL
Rp 39.222.500,00
=
Total Nilai
Sekarang (PV)
472.803.075
=
Investasi Awal
(IO)
Net Present Value
236.198.012
236.605.063
R
Biaya Total Sistem Pendingin Es balok Tiap Trip
Jenis Biaya
Jumlah
Biaya Operasional Kapal
Biaya Total Sistem Pendingin Refrigeran-22
Jenis Biaya
Jumlah
Rp 196.729.600,00
Rp
Rp 39.222.500,00
Rp 236.198.012,00
Tiap Trip
Biaya Es Balok
TOTAL
Rp
360.000,00
Rp 31.662.500,00
245.912,00
Trip
TOTAL
Rp 31.302.500,00
kJ/jam
13
Ikan
Kriteria
Es Batu
Sistem
Refrigerasi
1.
Kapasitas
Muatan
5 m = 4000
10,00 m3 =
kg
8000 kg
Tidak
18.07 kW
Ikan
2.
Daya Listrik
butuh
3.
Kebutuhan Es Batu
4.
Suhu
Pendinginan
1471.27 kg
Tidak butuh
0 oC
-5 oC
Untuk
Untuk
Menyimpan
Komponen
Es Batu
Sistem
Palka Ikan
5.
Ruangan
atau
Tempat Tambahan
pending
Pendingin
KESIMPULAN
Apabila menggunakan sistem refrigerasi maka
kapasitas ruang muat ikan akan bertambah dua kali
lipat, di mana ruang muat es (ice hold) dapat
dijadikan sebagai ruang muat ikan. Namun demikian,
pemakaian sistem refrigerasi akan menambah beban
daya listrik kapal. Adapun besarnya daya listrik untuk
KAPAL- Vol. 8, No.1, Februari 2011
DAFTAR PUSTAKA
Dossat, R.J. 2002. Principles of Refrigeration.
New York: Prentice Hall.
Gunther, Raymond C. 1998. Refrigeration,
AirConditioning, and Cold Storage.Philadelphia:
Chilton Company.
Illyas, S. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil
Perikanan.
Jakarta: CV. Paripurna.
14
15