Jurnal Oseanografi
Jurnal Oseanografi
Jurnal Oseanografi
OSEANOGRAFI
Oleh:
Lenda Mariella
13/348155/PN/13206
Budidaya Perikanan
Asisten Laporan:
Andi Ibrahim
JURNAL OSEANOGRAFI
Lenda Mariella
13/348155/PN/13206
Budidaya Perikanan
ABSTRACT
The purpose of the practicum Oceanography is to know and learn the parameters of physical, chemical, and
biological a body of water, as well as to determine the type of plankton and fish larvae that exist. And to link the
relationship between the parameters of marine waters. Oceanography lab held on Saturday and Sunday May 2-3,
2015 in Krakal, Gunungkidul, DI Yogyakarta. This practicum is done by analyzing the parameters of physical,
chemical, and biological marine waters and sought to do. The method used is direct observation of 4 different
stations where the station was observed in every physics every 1 hour, 2 hours chemistry and biology 3 hours.
The observed chemical parameters such as salinity, DO, CO2, pH and alkalinity. In the physical parameters in the
water temperature get results at each station ranged between 28oC-33oC, while the air temperature at each station
ranged 22,5oC-29,5oC, tidal ranges from 0 to 1.65 m, wind speed ranges from 0 to 3.2 m / s, and frequency range
0.05 to 0.91 gel / s. In the chemical parameters showed DO ranged from 3.22 to 7.5 ppm, ranging from 0-12 ppm
CO2, alkalinity ranges> 100 ppm, salinity ranges from 30-35 o / oo, and a pH ranging from 6.8 to 8.1. In the
biological parameters showed plankton density ranges 703-12651 indv / L, plankton diversity ranged from 1.16 to
3.88, and fish larvae obtained is Stolephorus division, Stolephorus sp., Stolephorus waitei, Polypipnus triphanos
and Stolephorus inclicus. The relationship between temperature and DO parameters when the temperature is high,
the DO will be high, the temperature is proportional to the salinity and density of plankton, DO is inversely
proportional to CO2 and pH, DO, divers directly proportional to salinity, CO2 is inversely proportional to the
alkalinity and pH, plankton diversity quite normal and fish larvae were identified at most that Stolephorus inclicus
Keywords: Methods, oceanography, krakal, parameters, station
INTISARI
Tujuan dari praktikum Oseanografi ialah untuk mengetahui dan mempelajari parameter-parameter fisik, kimia,
dan biologi suatu perairan, juga untuk mengetahui jenis plankton serta larva ikan yang ada. Dan untuk
mengaitkan hubungan antar parameter-parameter perairan laut. Praktikum oseanografi dilaksanakan pada hari
sabtu dan minggu tanggal 2-3 Mei 2015 di Pantai krakal, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi D.I. Yogyakarta.
Praktikum ini dilakukan dengan menganalisis parameter fisik, kimia, dan biologi perairan laut dan dicari
hubungannya. Metode yang digunakan yaitu pengamatan langsung pada 4 stasiun yang berbeda dimana di setiap
stasiunnya dilakukan pengamatan fisika setiap 1 jam sekali, kimia 2 jam sekali, dan biologi 3 jam sekali.
Parameter kimia yang diamati seperti salinitas, DO, CO2, pH dan Alkalinitas. Pada parameter fisika di dapatkan
hasil suhu air pada setiap stasiun berkisar antara 28oC-33oC sedangkan suhu udara pada setiap stasiun berkisar
22,5oC-29,5oC, pasang surut berkisar 0-1,65 m, kecepatan angin berkisar 0-3,2 m/s, dan frekuensi gelombang
berkisar 0,05-0,91 gel/s. Pada parameter kimia didapatkan hasil DO berkisar 3,22-7,5 ppm, CO2 berkisar 0-12
ppm, Alkalinitas berkisar >100 ppm, salinitas berkisar 30-35 o/oo, dan pH berkisar 6,8-8,1. Pada parameter biologi
didapatkan hasil densitas plankton berkisar 703-12651 indv/L, diversitas plankton berkisar 1,16-3,88, dan larva
ikan yang didapatkan ialah Stolephorus devisi, Stolephorus sp., Stolephorus waitei, Polypipnus triphanos dan
Stolephorus inclicus. Hubungan parameter antara suhu dan DO ialah apabila suhu tinggi maka DO akan tinggi,
suhu berbanding lurus dengan salinitas dan densitas plankton, DO berbanding terbalik dengan CO2 dan pH, DO,
divers berbanding lurus dengan salinitas, CO2 berbanding terbalik dengan alkalinitas dan pH, diversitas plankton
tergolong normal dan larva ikan yang teridentifikasi paling banyak yaitu Stolephorus inclicus
Kata kunci : Metode, oseanografi, pantai krakal, parameter, stasiun
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki garis pantai sekitar 8000
km dan merupakan salah satu sumber kekayaan yang
melimpah. Pantai mempunyai sumber daya tersendiri
bagi penduduk sekitar. Baik dari hasil lautnya
maupun pemanfaatan energi dari pantai tersebut.
Oleh kerena itu, perlu adanya eksplorasi mengenai
pantai yang ada di indonesia. Oleh karena itu,
diperlukan kearifan dalam mengelola sumberdaya
alam yang melimpah itu. Praktikum oseanografi
timbul karena adanya kebutuhan manusia untuk
mengetahui dan mempelajari lautan. Pada praktikum
oseanografi akan di amati parameter fisik, kimia dan
biologi laut. Dengan mengamati parameter tersebut
maka akan dapat mengetahui kondisi tentang laut.
Termasuk persebaran larva ikan, keberadaan variasi
jenis plankton, dan kualitas air yang ada. Hal tersebut
sangat erat kaitannya dengan populasi ikan di laut,
yang apabila jumlahnya sedikit dapat diketahui
penyebabnya.
Oseanografi ini merupakan ilmu perpaduan
dari bermacam-macam ilmu dasar seperti ilmu tanah
(geologi), ilmu bumi (geografi), dan ilmu iklim
(Hutabarat dan Evans ,2000). Ilmu oseanografi hanya
dibagi menjadi 4 cabang ilmu saja, yaitu fisika
oseanografi, geologi oseanografi, kimia oseanografi,
dan biologi oseanografi (Nybakken, 1981).
Pantai dapat dibedakan menjadi 3 zona utama
yaitu,
Off
shore
adalah
daerah
yang
memecahgelombang yang meluas kearah laut dari
garis pasang terendah kedalam daerah yang
gelombang pertamanya sampai dasar, Fore shore
adalah daerah antara pasang terendah dengan pasang
tertinggi, dan Back shore adalah daerah tempat
berkunjung atau rekreasi pada saat pasang tertinggi
terjadi (Mc Carmick dan Thiruvatehukal,1976).
Gelombang merupakan pergerakan air yang naik
turun dan tidak mengalami pergerakan baik maju
maupun mundur. Angin merupakan faktor yang
penting dalam munculnya gelombang, yaitu terutama
oleh gesekan dan tekanan. Makin kencang angin
bertiup gelombang yang ditimbulkan semakin besar,
sehingga gerakan air laut berupa gelombang tersebut
dapat mempengaruhi perkembangan pantai. Naik
turunnya permukaan laut secara periodik selama
interval waktu tertentu disebut pasang surut, terjadi
karena interaksi antara gaya gravitasi matahari dan
bulan terhadap bumi serta gaya sentrifugal oleh rotasi
bumi dan bulan (Hutabarat dan Evans, 1984).
Gelombang merupakan gerakan naik turunnya
permukaan air laut yang disebabkan oleh angina
maupun faktor lain (Nybakken, 1992). Kemiringan
METODOLOGI
Praktikum oseanografi dilaksanakan pada
hari sabtu sampai hari minggu tanggal 2-3 Mei 2015
di Pantai krakal, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi
D.I. Yogyakarta. Praktikum ini dilakukan dengan
menganalisis parameter fisik, kimia, dan biologi
perairan laut. Metode yang digunakan yaitu
pengamatan langsung pada 4 stasiun yang berbeda. di
setiap stasiunnya dilakukan pengamatan fisika setiap
1 jam sekali, pengamatan kimia 2 jam sekali, dan
pengamatan biologi 3 jam sekali.
Alat yang digunakan saat praktikum di
antaranya termometer, anemometer, stopwatch,
kompas, kain, teropong, lampu senter, alat ukur
panjang (meteran), tongkat dengan ukuran 2 m, pena
waterproof, plastik, botol oksigen, pipet ukur 1 ml,
pipet ukur 10 ml, pipet tetes, erlenmayer 250 ml,
gelas ukur 50 ml, karet penghisap, pH meter, botol air
mineral, botol cuka, refraktometer, jaring larva,
ember, pinset, seser, mikroskop, penggaris buku
identifikasi larva ikan dan plankton, plankton net,
object glass, cover glass dan sedwigh rafter. Bahan
yang digunakan saat praktikum sampel air, larutan
MnSO4, larutan reagen oksigen, larutan H2SO4 pekat,
indikator amilum, larutan 1/80 N, Na2S2O3, akuades,
larutan 1/44 N NaOH, indikator PP, larutan 1/50 N
H2SO4, indikator MO, larutan buffer pH 7, sampel
ikan, alkohol 70%, formalin, dan sampel plankton.
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan
fisika, kimia, dan biologi. Parameter fisika yang
diamati di antaranya adalah kemiringan pantai, suhu
udara, suhu air, frekuensi gelombang, kecepatan
angin, dan arah angin. Cara pengukuran kemiringan
pantai dilakukan dengan cara menancapkan tongkat
50 1000
(
)=
3
dan
Alkalinitas total : (( + ) 50 1000)/
( )
Keterangan :
n = mol larutan yang digunakan
Pengukuran
pH
dilakukan
dengan
menggunakan pH meter. Pengukuran salinitas
dilakukan dengan menggunakan refraktometer yang
ditetesi air sampel dan kemudian dibaca skalanya.
Parameter biologi yang diamati adalah densitas dan
diversitas plankton dan larva ikan. Pengukuran
densitas dan deversitas plankton dilakukan dengan
mengambil sampel plankton yang kemudian diberi
formalin dan dihitung menggunakan sedwigh rafter.
Diversitas plankton dihitung menggunakan rumus:
H = log 2
Keterangan :
I
29
31
31
33
32
29
29,5
29
29
30
30
30
29,5
28
29
28,5
28
28
29,5
28
29
28
29,5
28
Suhu Air
II
III
30
29
31
29
31
31
31
30,5
32
30
30
30
30,5 30,5
29
29
30
30
30
30
29
23
26
28
29
27
29
27,5
29
28,5
29
28
29
29
29
29,5
29
27
30
30
27,5
29
31
28,5
29
28,5
29
29,5
IV
29
30
30
31
30
30
28,5
29
29
29
23
27
29
29
29
29
30
29
22
29,5
30
29
29
29
Suhu Udara
I
II
III
26
26
27
22,5
29
26
29,5
29
28
29
29,25
26
28
29
27
26
26
25,75
29
26,5
25
27
26
25
26
26,5
25
25
26
25
27
26
25
25
30
25
25
26
24
25
25
24,5
25
24
24
25,5
25
24
25
25
25
24
25
27,6
25
25
24
25
24,5
24
26
29,25
25
28
28
26
26,75
27
27
26
27
28,5
IV
25
31,4
27
32,5
30
28
26,5
26
25
26
25
25
26
26
25,6
25
25
25
24
25,5
26
28
26,5
28
I
0,15
0,17
0,1
0,02
0,04
0,2
0,96
0,5
1,3
0,98
1,35
0,4
1,28
0,45
0
0,02
0,45
0,3
1,3
1,2
1,25
1,4
1,7
1,65
I
BD
BD
BD
T
TL
TE
BD
S
S
BL
BD
BL
U
Arah Angin
II
III
TE
TE
TL
TL
TL
T
T
T
TE
BD
T
TE
S
TL
TE
S
U
B
BD
BD
BL
BL
BL
TL
IV
T
TL
TL
TE
TE
B
BD
BD
TE
S
TE
S
S
TL
TL
U
U
Frekuensi Gelombang
I
II
III
IV
0,07 0,10 0,13 0,09
0,08 0,16 0,08 0,10
0,08 0,13 0,11 0,08
0,05 0,15 0,07 0,08
0,09 0,11 0,31 0,08
0,09 0,28 0,11 0,08
0,14 0,07 0,10 0,09
0,12 0,23 0,07 0,10
0,07 0,07 0,13 0,13
0,08 0,10 0,10 0,01
0,13 0,01 0,10 0,91
0,08 0,10 0,13 0,20
0,08 0,15 0,10 0,12
0,06 0,08 0,14 0,09
0,10 0,10 0,12 0,07
0,06 0,11 0,05 0,08
0,12 0,13 0,07 0,08
0,08 0,15 0,18 0,21
0,11 0,17 0,08 0,08
0,09 0,09 0,06 0,18
0,13 0,07 0,10 0,08
0,08 0,10 0,09 0,10
0,08 0,11 0,13 0,09
0,07 0,08 0,08 0,09
Keterangan : U ( Utara); TL (Timur Laut); T (Timur); TE (Tenggara); S (Selatan); BD (Barat Daya); B (Barat); BL (Barat Laut).
DO
I
6,4
4,44
6,8
6,17
5,84
7
3,9
4,53
7,45
3,75
5,7
5,09
II
6,4
7,5
6,9
5,6
5,05
5,1
7
6,18
6,3
7,3
6,3
5,8
III
5,34
7,2
7,26
5,3
6,23
7,4
8,14
6,9
3,95
6,44
4,2
5,93
CO2
IV
3,22
3,8
5,5
5,7
0,42
5,4
3,78
6,4
7,48
6,1
6,7
6,06
I
0
0
0
1,4
0
0
0
0
5,4
0
0
0
II
0
0
0
9
0
0
12
0
5,2
0
0
0
III
8,5
0,24
0
0
3,2
0,19
6,4
1,8
5,2
0
4,6
2,5
Densitas
Plankton
pada
stasiun
1
menunjukan densitas tertinggi 3815 indv/L pada
pukul 18.00 dan densitas terendah 351 indv/L pada
pukul 21.00 sedangkan diversitas tertinggi 3,06 pada
pukul 12.00 dan diversitas terendah 0,36 pada pukul
15.00. Stasiun 2 menunjukan densitas tertinggi 12651
Sanilitas
II
III
34
33
35
35
31
32
34
31
34,5
34,5
32
34,5
34
32
35
34,5
34
34
31
34
33
33
32
34
pH
IV
34
34
32
33
35
35
31
32
32,5
30
32
34
I
7,2
7,35
7,2
7,2
7,15
7
7,2
7,25
7,25
7,3
7,3
6,8
II
7,2
7,35
7,2
7,15
7,2
8,1
7,2
7,3
7,2
7,1
6,8
7,05
III
7
7,45
7
7,1
7,3
7,35
7,2
7,25
7,25
7,1
7,15
7,2
IV
7,3
7,3
7,7
7,05
7,3
7,3
7,2
6,8
7,25
7,5
7,1
7,3
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, S. 1993. Diktat Ilmu Ukur Tanah. Jurusan
Geodesi
Fakultas
Teknik
UGM,
Yogyakarta
Boyd, C.E.1988. Water Quality in Warmwater Fish
Ponds.
Fourth
Printing,
Auburn
University
Agricultural
Experiment
Station, Alabama, USA. 359 p.
Educational
Books.
London. 163 p.
Ewusie, J. Y.1990. Pengantar Ekologi Tropika.
Penerbit ITB. Bandung.
Gross, A. J., & Clark, V. A. 1988. Survival
distributions: Reliability applications in
the medical sciences. New York: Wiley.
Hutabarat, S. Dan Evans, S.M, 1984. Pengantar
Oseanografi,
Penerbit
Universitas
Indonesia. Jakarta.
Mc,
Carmick.,
dan
Thiruvatehukaland
Thiruvatehukal. 1976. Element Of
Oceanography.
WB
Saunders
Company. Philadelphia.
J. W.
1981. Biologi
Laut
Suatu
Ekologis.
Gramedia.
Jakarta.
Raymont. J.E.G. 1963. Plankton and Pro-ductivity in
the Oceans. Pergamon Press. Oxford : 660
p.
Soerdarsono, Prijadi. 1986. Plankton Perairan.
Universitas Diponegoro: Semarang
Sunarto.1992. Geomorfologi Pantai. Pusat Antar
Universitas Ilmu Teknik UGM:Yogyakarta