Monitor Hemodinamik: Pembicara: Dr. Humisar SP - An
Monitor Hemodinamik: Pembicara: Dr. Humisar SP - An
Monitor Hemodinamik: Pembicara: Dr. Humisar SP - An
Hemodinamik
Pembicara :
dr. Humisar Sp.An
Hemodinamik
Pengertian :
Kekuatan mengalirkan darah ke seluruh
tubuh
Tujuan :
membawa O2 dari kapiler paru ke seluruh
sel tubuh
Komponen
Volume intravaskuler
Vasoaktiviti (pembuluh darah) Tahanan
resisten sistemik
Inotropik : Kekuatan kontraksi jantung
Kronotropik : Kecepatan kontraksi jantung
Fisiologi Jantung
Cardiac Output
Preload : a. Venous return
b. Atrial Sistolik
c. End Sistolik
Afterload : a. Vaskuler resisten
b. Ventrikel dilatasi
c. Patensi aorta
Kontraktilitas : kemampuan otot jantung untuk
berkontraksi
Heart rate
Tekanan Darah (MAP)= CO x SVR
Parameter Hemodinamik
Goal hemodinamic
TD = CO x systemic vascular resistance
120 = 4 x 30
120 = 1 x 120
120 = 0.5 x 240
Bo Sramek
Hypertensi
on
Normotensi
on
Therapeutic
Goal
MAP
Hypotensi
on
Hypodina
mic
Normodina
mic blood
flow
Cardiac
Output
Hyperdinam
ic
Rauss A .rekik
Pulmonary
Artery
Occlusion,
mmHg
Normal
6-15
2.5
1900-2400
Hypovolemia
<6
<2.5
>2400
Fluid ovrload
>15
>2.5
<2400
Septic Shock
<15
>4.0
<1900
Left heart
failure
>15
<2.5
>1900
Mixed
<15
2.5-4.0
<1900
Pulmonary
hypertension
<15
<2.5
PRVI>300a
<60mmHg
60-100mmHg
>100mmHg
Dynamic LVEF>65%
or CI>5 or
Svo1>80%
Hperdinamic
hypotensive state:
vasopessors
Hyperdinamic
normotensive Stase:
Obeserve
Hyperdynamic
hypertensive stase:
Pain control?
Beta-adenergic
blockade?
Hypertension:
vasodilators
Hypotension:
immediate- give
volume and
vasopressors; then,
if Ppao low,titrate
volume, or, if Ppao
high, titrate
inotropes
Normal : Obeserve
Poor LVEF<25% or
CI<2.2 or Svo2<
55%
Peripheral
hypoperfuion: if
Ppao low, give
volume If Ppao high,
give inotropes
Hypovolemia?
If Ppao low, give
volume impaired
contrctility? If Ppao
normal or high, give
vasodilators
Hypovolemia?
If Ppao low, give
volume impaired
contractility?
If Ppao normal or
high, give
vasodilators
case
Seorang pasien laki-laki umur 59 tahun
datang di UGD dengan keadaan
lemas,muntah-muntah, dan langsung jatuh
tidak sadarkan diri di UGD. Pada
pemeriksaan GCS didapatkan skor 6 dan
tekanan darah 220/110 mmHg dan pada
pemeriksaan lab didapatkan Hb 15,59 g/dl,
pada pemeriksaan lab lainnya dalam batas
normal.setelah itu dilakukan CT-SCAN
CT-SCAN
Monitor
Hemodinamik
Non-invasif
Invasif
Non-invasif
ECG
Pulse oksitometri
Tensimeter
Non-invasif
Echocardigraph
y
Transthorak
al Esophagial
Gambar Echocardiogram
Non-invasif
impedance cardiography
Non-invasif
invasif
Tekanan vena Sentralis
Kateterisasi intra arterial
Pulmonary arteri cateter
Akses
Vena
Vena
Vena
Vena
subclavia
jugularis interna
brachial (antecubiti)
femoralis
Vena Subclavia
INDIKASI
-Pemberian obat ke
pembuluh darah sentral
-Akses sirkulasi sentral
dan intrakardial
-Pemeliharaan akses
vena
-Hemodialisis dan
plasmapheresis
Pengukuran
Pasca tindakan
Cx Ray
Pengukuran
2. Menetapkan
titik nol
Posisi:
Supine
Mid axillaris
SIC 4
Secara manometer
nilai normal : 3-8 cmH2O
tranducer : nilai manometer = 2-6 mmHg
1,36
Faktor-faktor yang
mempengaruhi CVP
Cardiac tamponade
Pulmonary hipertensi
Obat-obat vasopresor
Peningkatan volume intravaskuler
Constrictive pericarditis
Chronic left ventricular failure
Depressed cardiac function
Faktor-faktor yang
mempengaruhi CVP
Penurunan intravaskular volume
Venodilatasi
Komplikasi
Penumothoraks
Infeksi
Pecahnya arteri
hematoma
Pseudo anurisma
Fistula
hematothorakss
indikasi
Monitor TD terus menerus :
syok, krisis hipertensi
Tempatnya
Arteri
Arteri
Arteri
Arteri
Radialis
Axillaris
Femoralis
Dorsalis Pedis
Peralatan
Kateter
Angiocath
Jalur sentral satu lumen
Alat persiapan dan fiksasi
Selang tekanan /Pressure Bag
Botol NaCl dengan heparin
Kawat transduser
Monitor
Jalur arteri
Jalur arteri
Mekanisme
Kolum NaCl bergerak maju
mundur sesuai denyut nadi. Hal
ini menggerakan diafragma.
Pergerakan ini menghasilkan
perubahan dari tahanan dan
aliran arus (V=IR) melalui
transduser.
Transduser dihubungkan ke
jembatan Wheatstone. NaCl
yang di beri heparin
memungkinkan pembersihan
kanula dan mencegah aliran
balik.
Komplikasi
Perdarahan
Spasme Arteri
Iskemia Distal
Trombosis Arteri
Dapat timbul sebagai perdarahan splinter
Infeksi
Kerusakan Kulit
Penyuntikan obat yang tidak disengaja
Kerusakan Arteri contoh: aneurisma
Fistula
interpretasi
Bisa mengukur:
CO (cardiac output)
Right Arterial Pressure
Right Ventricel Pressure
Pulmonal Arterial Pressure
Mixed Venous Oxygen Saturation
Obtaining Pulmonary Capillary Wedge
Pressures
Indikasi
Pengukuran hemodinamik (curah jantung, volume
sekuncup, tahanan pembuluh darah sistemik)
Pengukuran tekanan jantung kanan (RAP,PAP)
Hipertensi paru akut
Emboli paru
Tamponade jantung
Perkiraan atau pra-beban jantung/pengisian
jantung kiri (PAOP)
Turunan variabel oksigen (VO 2, DO2)
Kandidat
MI dengan komplikasi
CHF
HT Pulmonal
Gagal nafas
Syok
Sepsis
Trauma
Ketidakstabilan hemodinamik
Pembedahan jantung resiko tinggi
Pembedahan vaskular perifer
Pembedahan aorta
Bedah saraf
Kontraindikasi
Protesis katup trikuspid atau pulmonal
mekanik
Massa jantung kanan (trombus dan/tumor)
Endokarditis katup trikuspid atau pulmonal
PAC: komplikasi
Infeksi
Emboli udara
Trombosis
Infark PA
Ruptur PA
Ruptur balon
Trombositopenia
Lilitan kateter knotting
Disritmia ventrikular
Hemothorax
Pneumothorax
Tamponade jantung
Penanda Jarak
Situs
Jarak ke PA
Vena subclavia
35-50cm
Jugularis interna
40-55cm
Vena femoral
60cm
Komponen Swan-Ganz
Biasanya memiliki 4 port
Port proksimal (biru) digunakan untuk
mengukur tekanan vena sentral/RAP dan port
untuk pengukuran cursah jantung
Port distal (kuning) digunakan untuk
mengukur tekanan arteri pulmonal
Port balon (merah) digunakan untuk
menentukan tekanan baji pulmonal;
terhubung spuit 1.5 khusus
Port infus (putih) digunakan untuk infus cairan
Komponen Swan-Ganz
Gelombang insersi PA
Gelombang insersi PA
Tinggi
Pengurangan Volume
HT Pulmonal
Emboli Pulmonal
Stenosis
mitral
kegagalan LV
Defek dinding septal
wall
Low (<8mmHg)
High (>12mmHg)
8-12mmHg
Hipovolemik
Hipervolemia
Memperkirakan pra-beban
LV
CI
Pulm Edema
60
40
LV Dysfunction
47
70
Sepsis
45
40
Coma
35
36
Resp failure
46
38
Indikasi
Hemodinamik unstable
Multi organ failure
Operasi bedah yang berisiko tinggi
Mix
Sinus coronarius
Vena cava inferior
Vena cava superior
Faktor-faktor
yang
menyebabkan penurunan SvO2
<60%
Penurunan suplai O2
Peningkatan kebutuhan O2
Rendahnya hemoglobin
Hyperthermia
Kejang
Nyeri
Hypovolemia
Mengigil
Olahraga
Agitasi
Luka bakar
Hipertiroid
Obat-obat yang meningkatkan
metabolisme
Penurunan
kebutuhan
Hypothermia
1.
2.
Indeks Jantung
adalah curah
jantung
disesuaikan
dengan luas
permukaan
tubuh
Sekian
dan
Terima kasih