INDF - Annual Report 2012
INDF - Annual Report 2012
INDF - Annual Report 2012
LaPOraN TaHUNaN
ANNUaL REPOrT
CONTENTS
DAFtAR Isi
2 3 4
VISION, MISSION & VALUES Visi, Misi & Nilai-nilai FINANCIAL HIGHLIGHTS Ikhtisar Keuangan CHRONOLOGICAL SHARES LISTING AT IDX Kronologis Pencatatan Saham di BEI CHRONOLOGICAL BOND ISSUANCE Kronologis Penerbitan Obligasi SHARE PRICE INFORMATION Informasi Harga Saham PERFORMANCE GRAPHS Grafik Kinerja Keuangan Sekilas Indofood
15 MANAGEMENT STRUCTURE
Struktur Manajemen Struktur Bisnis
60 BOGASARI 68 AGRIBUSINESS
Agribisnis Distribusi
COMPANIES Entitas Anak & Entitas Asosiasi BANKS Lembaga Profesional & Bank Fasilitas Produksi Pernyataan
6 8
102 AUDIT COMMITTEE REPORT 106 CORPORATE HUMAN 113 CORPORATE SOCIAL
14 SHAREHOLDING STRUCTURE
Struktur Pemegang Saham
FinAnCiAL highLighTs
iKhTisAR KeuAngAn
In billion of Rupiah unless otherwise stated Net Sales Gross Profit Income from Operations (EBIT) EBITDA Income for the Year Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Entity Comprehensive Income for the Year Comprehensive Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Entity Shares Outstanding (million)
2012 50.059,4 13.566,1 6.870,6 8.554,2 4.779,4 3.261,2 4.871,7 3.346,6 8.780,4 371 26.203,0 13.080,5 13.122,4 59.324,2 4.934,3 34.142,7 12.934,0 25.181,5 15.323,6 27,1% 13,7% 6,5%
3
2011 45.332,3 12.583,1 6.852,5 8.365,1 4.891,7 3.077,2 5.017,4 3.203,9 8.780,4 350 24.501,7 12.831,3 11.670,4 53.585,9 2.945,3 31.610,2 12.213,4 21.975,7 13.686,2 27,8% 15,1% 6,8% 9,7 13,6 17,3 1,91 0,41 0,70 0,43 0,02
2010 38.403,4 12.487,0 6.306,6 7.965,0 3.934,8 2.952,9 4.016,8 3.029,7 8.780,4 336 20.078,0 9.859,1 10.218,9 47.276,0 2.575,7 24.852,8 8.068,2 22.423,1 14.326,0 32,5% 16,4% 7,7% 9,0 14,4 19,5 2,04 0,47 0,90 0,58 0,16
Dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain Penjualan Neto Laba Bruto Laba Usaha (EBIT) EBITDA Laba Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilk Entitas Induk Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (juta) Laba Per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Rp) 1 Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek Modal Kerja Bersih Total Aset Pengeluaran Barang Modal Total Ekuitas
2
Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan Meningkatkan stakeholders values secara berkesinambungan
Basic Earnings Per Share Attributable to Equity Holders of the Parent Entity (Rp) 1 Current Assets Current Liabilities Net Working Capital Total Assets Capital Expenditures Total Equity
2
Non-Controlling Interests Total Liabilities Funded Debt Gross Profit Margin EBIT Margin
Kepentingan Nonpengendali Total Liabilitas Pinjaman yang Dikenakan Bunga Marjin Laba Bruto Marjin Laba Usaha (EBIT) Marjin Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Bersih 3 Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Usaha 3 Imbal Hasil atas Ekuitas (%)
3
Values Nilai-nilai
With discipline as the basis of our way of life; We conduct our business with integrity; We treat our stakeholders with respect; and together we unite to strive for excellence and continuous innovation. Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.
Net Income Margin Attributable to Equity Holders of the Parent Entity Return on Assets (%) - Net Income Return on Assets (%) - EBIT Return on Equity (%) Current Ratio (x) Liabilities to Assets Ratio (x) Liabilities to Equity Ratio (x) Gearing Ratio - Gross (x) Gearing Ratio - Net (x)
2 2 2 3 3
Rasio Lancar (x) Rasio Liabilitas Terhadap Aset (x) Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas (x) Gearing Ratio - Gross (x)
2 2
1. 2. 3.
Calculated based on weighted average number of shares Taking into account Non-Controlling Interests Return represents total return including Non-Controlling Interests
1. 2. 3.
Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham Dengan memperhitungkan Kepentingan Nonpengendali Imbal hasil menampilkan total imbal hasil termasuk Kepentingan Nonpengendali
Tenor Description Keterangan Issuance Date Tanggal Emisi Due Date Tanggal Jatuh Tempo July 12, 2005
(year)
Amount
(in trillion Rupiah) (dalam triliun Rupiah)
Date Tanggal
Jangka Waktu
(tahun)
Jumlah
Coupon Rate Tingkat Bunga 16,00% 13,50% 12,50% 10,0125% 13,00% 7,25%
Rating* Peringkat*
Indofood Sukses Makmur Bond I Indofood Sukses Makmur Bond II Indofood Sukses Makmur Bond III Indofood Sukses Makmur Bond IV
5 5 5 5 5 5
May 17, 1994 17 Mei 1994 June 25, 1996 25 Juni 1996
Initial Public Offering (IPO) of 21,000,000 shares Penawaran Umum Perdana (IPO) sebesar 21.000.000 saham Par value split of the Companys shares from Rp1,000 per share to Rp500 per share (stock split 1:2) Pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham (pemecahan saham 1:2) Right Issue I totaling 305,200,000 new shares Penawaran umum terbatas I sejumlah 305.200.000 saham Par value split of the Companys shares from Rp500 per share to Rp100 per share (stock split 1:5) Pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham (pemecahan saham 1:5) Purchase of treasury stock totaling 125,368,500 shares Pembelian kembali treasury stock sejumlah 125.368.500 saham Issuance of 228,900,000 new shares for Employee Stock Ownership Program (ESOP) I Penerbitan 228.900.000 saham baru sehubungan dengan program pemilikan saham karyawan perusahaan (ESOP) I Purchase of treasury stock totaling 790,231,500 shares Pembelian kembali treasury stock sejumlah 790.231.500 saham
June 10, 2003 June 10, 2008 July 13, 2004 May 15, 2007 July 13, 2009 May 15, 2012
1.526.000.000
500
1.831.200.000
500
June 18, 2009 June 18, 2014 May 31, 2012 May 31, 2017
9.156.000.000
100
*Rating Agency: Pefindo; rating issuance date; Pefindo gave the Company rating of idAA+ for Indofood Sukses Makmur Bond V and VI for the year 2012 with fixed rate interest, covering the period from April 2, 2012 to April 1, 2013.
*Perusahaan Pemeringkat: Pefindo; peringkat pada tanggal emisi/penerbitan obligasi; Pefindo memberikan peringkat idAA+ atas obligasi Indofood Sukses Makmur V dan VI tahun 2012 dengan tingkat bunga tetap untuk periode 2 April 2012 sampai dengan 1 April 2013.
9.156.000.000
100
9.384.900.000
100
9.384.900.000
100
Issuance of 58,369,500 new shares for ESOP II Penerbitan 58.369.500 saham baru sehubungan dengan ESOP II Issuance of 919,500 new shares for ESOP III Penerbitan 919.500 saham baru sehubungan ESOP III Redemption of 663,762,500 shares of treasury stock and sale of remaining 251,837,500 shares Penarikan kembali atas 663.762.500 saham treasury stock dan penjualan kembali 251.837.500 saham
9.443.269.500
100
9.444.189.000 8.780.426.500
100 100
2012
7.500
Kapitalisasi Pasar
(Juta Rupiah)
1
Highest Tertinggi
5.200 4.900 5.650 6.200
I
6.000
5.850 4.317
4.500
3.000
8.780
51.365.495
6.200
4.400
5.850
2.960.949.000
1.500 1st Quarter 2nd Quarter 2011 3rd Quarter 4th Quarter 1st Quarter 2012 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter
2011
Kapitalisasi Pasar
(Juta Rupiah)
1
Highest Tertinggi
5.450 5.850 6.800 5.750
8.780
40.389.962
6.800
4.150
4.600
3.405.005.500
As of December 31, 2012, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood or the Company) 8,780,426,500 shares with a par value of Rp100 per share, were listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), with total registered shareholders exceeding 8,400. Share volume traded on the regular market during 2012 totaled 2,960,949,000 share at prices ranging from Rp4,400 per share to Rp6,200 per share and closing at Rp5,850.
Per 31 Desember 2012, sejumlah 8.780.426.500 saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood atau Perseroan) dengan nilai nominal Rp100 per saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan jumlah pemegang saham melebihi 8.400. Volume saham yang diperdagangkan di pasar reguler selama tahun 2012 berjumlah 2.960.949.000 dengan harga berkisar antara Rp4.400 per saham hingga Rp6.200 per saham dan ditutup pada harga Rp5.850.
PeRFoRmAnCe gRAPhs
gRAFiK KineRjA KeuAngAn
Net Sales
Penjualan Neto
Trillion Rupiah / Triliun Rupiah
Total Assets
Total Aset
2012
Trillion Rupiah / Triliun Rupiah
2012
2011
2011
10,4%
Rp4,73
2010
10,7%
Rp5,74
2010
triliun
10
triliun
11
12
10
11
12
Total Equity
2012
Total Ekuitas
2012
2011
2011
0,3%
Rp18,1
2010
2012 vs 2011
8,0%
Rp2,53
2010
miliar
triliun
10
11
10
12
11
12
Income For The Year Attributable To Equity Holders Of The Parent Entity
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Trillion Rupiah / Triliun Rupiah
2012
2011
6,0%
Rp184,0
2010
2012 vs 2011
miliar
10
11
12
1. 1.
10
11
INDOFOOD
Over a number of decades Indofood has been progressively transformed to become a Total Food Solutions company with operations in all stages of food manufacturing from the production of raw materials and their processing through to consumer products in the market. Today, it is renowned as a well-established company and a leading player in each category of business in which it operates. In its business operations, Indofood capitalizes on its resilient business model with four complementary Strategic Business Groups (Group), namely: C onsumer Branded Products (CBP). Its business activities are conducted by PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), which was listed on the IDX on October 7, 2010. ICBP is one of the leading packaged food producers in Indonesia, with a wide range of packaged food products. ICBP product brands are among the strongest brands with the most significant mindshare in Indonesia for consumer food brands. Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi sebagai berikut: P roduk Konsumen Bermerek (CBP). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang sahamnya tercatat di BEI sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek-merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan.
at a Glance
B ogasari, primarily a producer of wheat flour as well as pasta. Its business operations are supported by shipping and packaging units. Agribusiness. The Group is led by Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), listed on the Singapore Stock Exchange. Both of IndoAgris two operating subsidiaries, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) and PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), are listed on the IDX. The Groups principal business activities range from research and development, seed breeding, oil palm cultivation and milling; as well as the production and marketing of branded cooking oils, margarine and shortening. In addition, the Group is also involved in the cultivation and processing of rubber and sugar cane as well as other crops. Distribution, which boasts the most extensive distribution network in Indonesia. It distributes the majority of Indofoods and its subsidiaries consumer products as well as third-party products.
SEKILAS INDOFOOD
B ogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan. Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.
12
13
1990
Incorporated as PT Panganjaya Intikusuma. Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.
2005
Established a joint venture company with Nestl SA. Acquired plantation companies in West Kalimantan. Acquired Convertible Bonds issued by a shipping company, equivalent to 90.9% of equity. Membentuk perusahaan patungan dengan Nestl SA. Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat. Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9% kepemilikan saham.
2007
Listed the Agribusiness Group on the Singapore Stock Exchange and placed new shares. Acquired additional 35% stake in shipping company Pacsari, increasing ownership to 90%. Acquired 60% stake in plantation companies to Rascal Holding Limited. Participated in the issuance of new PT Mitra Inti Sejati Plantation shares and held 70% ownership. Acquired 64.41% equity stake in Lonsum. Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru. Menambah sebesar 35% kepemilikan saham perusahaan perkapalan Pacsari menjadi 90% kepemilikan. Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan Rascal Holding Limited. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation, dan memiliki sebesar 70% kepemilikan. Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham Lonsum.
2009
Commencement of the internal restructuring of CBP Group with the establishment of ICBP and the spin-off of noodles and food ingredients businesses followed by merging of all wholly-owned subsidiaries within the CBP Group into ICBP . Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan ICBP dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup CBP, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan ke dalam ICBP.
1994
Changed its name to PT Indofood Sukses Makmur. IPO of 763 million shares at Rp1,000 par value per share, listing on the IDX. Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur. IPO sebanyak 763 juta saham dengan harga nominal Rp1.000 per saham, tercatat di BEI.
1995
Acquired Bogasari flour mill. Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
2006
Acquired 55.0% equity in shipping company Pacsari Pte. Ltd. (Pacsari) Acquired additional plantation companies in West Kalimantan. Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd (Pacsari). Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
2010
Completed internal restructuring of CBP Group with the transfer of shares of subsidiaries within CBP Group with ownership of less than 100% to ICBP , and subsequently conducted an IPO followed by listing of ICBP shares on IDX on October 7, 2010. Increased ownership in Pacsari by 10% to become 100% owner. Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP, dan melakukan IPO yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di BEI pada tanggal 7 Oktober 2010. Meningkatkan kepemilikan saham Pacsari sebesar 10% menjadi 100% kepemilikan.
1997
Acquired 80% equity stake in plantations, agribusiness and distribution companies. Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi.
2008
Participated in the issuance of new PT Lajuperdana Indah (LPI) shares and held 60% ownership. Acquired 100% shares in Drayton Pte. Ltd. which effectively owns 68.57% of shares in PT Indolakto (Indolakto), a leading dairy company. Acquired 100% shares of plantation companies with bulking facility. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Lajuperdana Indah (LPI) dan memiliki sebesar 60% kepemilikan. Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto (Indolakto), sebuah perusahaan dairy terkemuka. Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki fasilitas bulking.
2004
Acquired 60% holding in a corrugated cardboard company. Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.
2011
SIMP , a direct and indirect subsidiary of the Company, conducted an IPO followed by listing of its shares on IDX on June 9, 2011. SIMP, anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan, melaksanakan IPO yang diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada tanggal 9 Juni 2011.
14
15
SHAREHOLDING STRUCTURE
StRuktuR PemegAng SAhAm
BOARD OF COMMISSIONERS President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Public 50,07%* 49,93% BOARD OF DIRECTORS President Director Director Director Director Director Director
* *
MANAGEMENT STRUCTURE
AUDIT COMMITTEE Chairman Members Utomo Josodirdjo Independent Commissioner Wahjudi Prakarsa Independent Commissioner Monang Silalahi External Independent Professional Timotius External Independent Professional Manuel V. Pangilinan Benny S. Santoso Edward A. Tortorici Robert Charles Nicholson Graham L. Pickles
StRuktuR MAnAjemen
Independent Commissioner Utomo Josodirdjo Independent Commissioner Torstein Stephansen Independent Commissioner Wahjudi Prakarsa
Anthoni Salim Franciscus Welirang Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Taufik Wiraatmadja Moleonoto (Paulus Moleonoto) Axton Salim Werianty Setiawan
NOMINATION and REMUNERATION COMMITTEE Chairman Benny S. Santoso Commissioner Members Anthoni Salim President Director Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Director
Director Director
OPERATIONS CONSUMER BRANDED PRODUCTS Noodles Dairy Snack Foods Food Seasonings 50,07% 0,02% 49,91% 100,00% Edible Oils & Fats DISTRIBUTION BOGASARI AGRIBUSINESS Plantations Nutrition & Special Foods Packaging
CORPORATE FUNCTIONS Corporate Treasury Corporate Controller Corporate Research & Development Corporate Legal Corporate Internal Audit Corporate Information Technology Investor Relations & Corporate Secretary Corporate Purchasing Corporate Human Resources Corporate Communication Enterprise Risk Management Rusmin Kasim Hendra Widjaja Suaimi Suriady Ayda Wijaya Adrian Jogi Hantoro Iwan Santosa Werianty Setiawan Jonathan A. Rahardjo Alexander A. Aditio Joseph Bataona Stefanus Indrayana Adrian Jogi
TOTAL SHARE ISSUED AND FULLY PAID Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.396.103.450 1.380.020 4.382.943.030 8.780.426.500
Taufik Wiraatmadja Axton Salim Suaimi Suriady Sulianto Pratama Robert Arifin Aswan Tukiaty Eddy Hariyanto Franciscus Welirang Mark Wakeford Moleonoto (Paulus Moleonoto) Suaimi Suriady Joedianto SP
CAB Holdings Limited CAB Holdings Limited COMMISSIONERS & DIRECTORS Komisaris & Direksi PUBLIC (with ownership interest below 5%) Publik (dengan kepemilikan di bawah 5%) TOTAL Jumlah
16
17
BUSINESS STRUCTURE
StRuktuR Bisnis
As stated in Article 3 of the Companys Articles of Association, the scope of its activities comprises, among others, the flour milling industry, which itself is integrated with the Companys subsidiary engaged in the field of consumer branded products; the agribusiness industry, which consists of oil palm plantations and related processing mills, as well as other types of plantations and processing operations; and distribution. Sebagaimana tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan terdiri dari, antara lain industri penggilingan gandum menjadi tepung terigu yang terintegrasi dengan kegiatan usaha entitas anak di bidang industri produk konsumen bermerek, industri agribisnis yang terdiri dari perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan tanaman lainnya serta distribusi.
ouR bRAnds
meRek-meRek kAmi
EDIBLE OILS & FATS DIVISION Divisi Minyak & Lemak Nabati
FOOD SEASONINGS DIVISION Divisi Penyedap Makanan NUTRITION & SPECIAL FOODS DIVISION Divisi Nutrisi & Makanan Khusus
* Licensed from PepsiCo Inc. * Lisensi dari PepsiCo Inc.
18
19
DIVERSIFIED PoRtFolio
AnekA RAgAm PoRtoFolio
BOGASARI
20
21
CORPORATE PERUSAHAAN
Asias Best Companies Award 2012 Best Mid-Cap
(2nd runner-up) and Best CEO (2nd runner-up), from Finance Asia Magazine
AgRibusiness AgRibisnis
Economic Challenges Awards 2012 The Pride of
Indonesia Company in Food Industry Sector, from MetroTV
CERTIFICATIONS SERTIFIKASI
Indofood business units achieved the following certifications:
ISO 14001:2004 RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) SMK3 (Occupational Health and Safety Management) HACCP ISO 22000:2005 (Hazard Analytical Critical
Control)
OHSAS 18001:2007 ISO 17025:2008 SNI (Indonesian National Standard) Halal GMP (Good Manufacturing Practices) ISO 9001:2008 PROPER (Performance Rating in Relation to
Environmental Management)
Indonesia Consumer Satisfaction Award 2012 Indonesia Best Brand Award 2012 Pop Mie, Best
Brand Gold in Cup Noodles Category, from SWA Magazine and MARS Bimoli, The Best in Achieving Total Customer Satisfaction in Cooking Oil Category, from SWA Magazine
BOGASARI BOGASARI
Indonesia Consumer Satisfaction Award 2012
Segitiga Biru, Best in Achieving Total Customer Satisfaction in Wheat Flour Category, from SWA Magazine Top Brand Award 2012 Segitiga Biru, Outstanding Achievement in Building the Top Brand in Wheat Flour Category, from Marketing Magazine and Frontier Top Brand Award 2012 Cakra Kembar, Outstanding Achievement in Building the Top Brand in Wheat Flour Category, from Marketing Magazine and Frontier Top Brand Award 2012 La Fonte, Outstanding Achievement in Building the Top Brand in Pasta Category, from Marketing Magazine and Frontier
22
23
Dear Shareholders, Indonesias economy demonstrated remarkable performance during 2012 despite weakness in the global economy, recording Gross Domestic Product (GDP) growth of 6.2%, the fastest in ASEAN. Income per capita continued to rise, reaching nearly US$4,000, while inflation remained low. Foreign and domestic direct investments increased driven by the strong macro outlook and stable political conditions. Nonetheless, the emergence of a current account deficit due to the cost of energy subsidies and trade deficits during the second half of 2012 brought concerns about the year ahead. Slow recovery in developed countries continues to dampen demand for export commodities, while imports for capital goods and raw materials continue to rise due to increasing investments driven by robust private consumption. Despite the red flag, the longer-term prospects for the Indonesian economy are extremely strong. In a report released in mid-2012, McKinsey predicted that Indonesia would move from its current position as the worlds 16th largest economy to the 7th largest in 2030, partly propelled by domestic consumption as income per capita continues to rise, together with rapid urbanization. The size of the consuming class is expected to more than triple over the period, from 45 million today to 135 million in 2030. McKinsey identified the food and beverage sector as one of the major beneficiaries of this economic growth.
Para Pemegang Saham yang Terhormat, Perekonomian Indonesia berhasil meraih kinerja yang menggembirakan selama tahun 2012 di tengah melemahnya ekonomi dunia, dengan mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6,2%, tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Pendapatan per kapita terus meningkat, mencapai hampir sebesar US$4.000, sementara tingkat inflasi tetap rendah. Investasi asing dan domestik mengalami pertumbuhan didorong prospek ekonomi makro yang solid serta kondisi politik dalam negeri yang stabil. Namun demikian, terjadinya defisit neraca pembayaran sebagai akibat beban subsidi untuk energi dan defisit perdagangan di sepanjang semester kedua tahun 2012, telah menimbulkan kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian Indonesia di tahun mendatang. Lambatnya pemulihan perekonomian negaranegara maju menghambat permintaan atas ekspor komoditas, sedangkan impor barang modal dan bahan baku terus meningkat seiring dengan naiknya investasi yang didorong oleh tingkat konsumsi yang kuat. Prospek perekonomian Indonesia untuk jangka panjang diperkirakan tetap sangat solid, meskipun terdapat kekhawatiran tersebut di atas. Dalam laporan yang dipublikasikan di pertengahan tahun 2012, McKinsey memprediksikan Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia di tahun 2030, meningkat dari posisinya saat ini di peringkat ke-16 antara lain karena didorong oleh tingkat konsumsi dalam negeri yang meningkat seiring dengan naiknya pendapatan per kapita serta proses urbanisasi yang cepat. Pelaku konsumsi diperkirakan akan tumbuh tiga kali lipat, dari 45 juta pada saat ini menjadi 135 juta di tahun 2030. McKinsey mengidentifikasi bahwa sektor makanan dan minuman akan menjadi salah satu sektor yang diuntungkan oleh pertumbuhan ekonomi tersebut.
Manuel V. Pangilinan
President Commissioner
24
25
As one of the largest food companies in Indonesia, Indofood is well-positioned to capture these opportunities. In the past few years, by implementing clear and focused strategic directions, we have laid the groundwork to prepare our Company for the future. We have invested in existing and new businesses to accelerate growth and strengthen the organization to adapt to the market dynamic, while enhancing our vertical integration model. Moving forward we will continue to build on initiatives which have been implemented with one clear objective to accelerate growth in order to enhance shareholders value. The Company continued to implement a high standard of good governance during 2012, with two committees supporting the Board of Commissioners: the Nomination and Remuneration Committee and the Audit Committee. The first considers recommendations on nomination and remuneration of members of both the Board of Commissioners (BOC) and Board of Directors (BOD), while the second assists the BOC in fulfilling its oversight responsibility, closely reviewing financial reporting, the system of internal control, the audit process, the process for monitoring compliance with laws and regulations, the code of conduct and risk management initiatives. The Annual General Meeting of Shareholders (AGM) agreed to approve the resignation of all members of the BOC due to the expiration of their term of office as of the closing of AGM with appreciation and gratitude for their valuable contributions and services to the Company; To approve re-appointment of the existing BOC of the Company for the period starting from the closing of the AGM until the closing of the Companys AGM in 2015.
Sebagai salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, Indofood berada pada posisi yang baik untuk dapat meraih berbagai peluang tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, Indofood telah menerapkan arahan strategi yang jelas dan terfokus dengan membangun landasan untuk mempersiapkan Perseroan menuju masa depan. Kami melakukan berbagai investasi dalam bidang usaha yang saat ini sudah ada dan bidang usaha baru, guna mempercepat pertumbuhan dan memperkokoh organisasi dalam menghadapi perubahan di pasar, serta memperkuat model bisnis kami yang terintegrasi secara vertikal. Ke depannya, kami akan terus melanjutkan berbagai inisiatif yang telah dilaksanakan dengan satu tujuan, yaitu mempercepat pertumbuhan guna meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Di sepanjang tahun 2012, Perseroan senantiasa melaksanakan standar tata kelola perusahaan yang tinggi, dimana dua komite, yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Audit membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas menyiapkan rekomendasi untuk nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, sedangkan Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan, serta secara seksama mengkaji laporan keuangan, sistem pengendalian internal, proses audit, proses pengawasan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, kode etik dan manajemen risiko. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menerima baik pengunduran diri seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST, dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan jasa-jasa mereka terhadap Perseroan; Menyetujui penunjukkan dan pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris tersebut untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada tahun 2015.
Finally, I would like to thank our shareholders, the BOD, management, our employees, suppliers, and especially our loyal customers for their continuing confidence and belief in Indofood. We trust that we will be blessed with another positive year during 2013.
Akhir kata, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemegang saham, jajaran Direksi, manajemen, seluruh karyawan, pemasok, serta terutama para konsumen atas kesetiaan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada Indofood. Kami yakin bahwa kami akan kembali meraih kinerja positif selama tahun 2013.
Manuel V. Pangilinan
President Commissioner | Komisaris Utama
26
27
Dear Shareholders, Indonesias growth momentum continued in 2012 and we are pleased that we were able to capture some of the opportunities. Despite the weaker Crude Palm Oil (CPO) price, we continued to perform well in 2012 and registered a record performance for the eighth consecutive year. Income for the year attributable to the equity holders of the parent entity was Rp3.26 trillion, a rise of 6.0% from the previous year. We are very pleased to report that we accomplished our key targets in 2012. We persisted in growing our existing businesses by accelerating new product innovations and at the same time initiated expansion of our business portfolio in a direction that will empower us to accelerate growth in coming years. To prepare for further future growth and compete aggressively in the current market conditions, we have strengthened our organizational structure and enhanced our marketing capabilities by adding new talents to our marketing team. Our CBP , Bogasari and Distribution Groups performed well, recording growth in both top line and EBIT. Despite the increase in CPO production, Agribusiness Group profitability declined, mainly due to lower prices.
Para Pemegang Saham yang Terhormat, Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut di tahun 2012, dan kami senang bahwa kami dapat meraih berbagai peluang di pasar. Meskipun harga Crude Palm Oil (CPO) melemah, kami dapat menghasilkan kinerja yang baik pada tahun 2012 dan kembali mencatatkan rekor kinerja selama delapan tahun berturut-turut. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp3,26 triliun, meningkat 6,0% dari tahun sebelumnya. Dengan gembira kami laporkan bahwa kami berhasil mencapai target-target utama kami di tahun 2012. Kami terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan usaha kami dengan mempercepat inovasi produk-produk baru, serta memperluas portofolio bisnis kami guna mendorong percepatan pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Kami juga memperkuat struktur organisasi Perseroan, serta meningkatkan kemampuan di bidang pemasaran dengan menambah beberapa anggota baru ke dalam tim pemasaran kami, dalam rangka mempersiapkan Perseroan untuk meraih pertumbuhan lebih lanjut di masa mendatang dan meningkatkan daya saing kami di pasar. Grup CBP, Bogasari dan Distribusi meraih pertumbuhan penjualan dan laba usaha yang menggembirakan. Sedangkan, profitabilitas Grup Agribisnis mengalami penurunan terutama akibat melemahnya harga komoditas, meskipun produksi CPO meningkat.
Anthoni Salim
President Director and CEO
28
29
At CBP Group, Noodles performance turned around after the setback in 2011. During 2012 we recorded almost double-digit growth in volume, mainly driven by our product innovations, and recaptured and indeed gained market share. We have completed capacity expansion at some divisions, an essential step to capture opportunities in the future. During the year we commenced initiatives at CBP to enter into new business categories. These steps included the establishment of joint venture companies with Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. to enter the fastgrowing non-alcoholic beverage market. We also signed a Memorandum of Understanding with Tsukishima Food Industry, Co., Ltd. to engage in the production of value-added oil and fats for the food service industry. Despite prevailing challenges, Bogasaris performance improved as the Group continues to focus on providing customers with consistent quality products and excellence of service. Despite new players continuing to enter this industry, the temporary imposition of countervailing duties on imported flour from certain countries may provide a positive impact to domestic millers, including Bogasari. Weak CPO and rubber prices undermined profitability at Agribusiness. Despite this we continued to increase our CPO production since we believe the future prospects of the business continue to be encouraging, particularly for CPO and sugar. We maintained our new planting programs for oil palm and planted around 13.4 thousand ha during the year. Our sugar productivity increased substantially as our sugar mill in South Sumatra was fully operational during the harvesting season in 2012.
Divisi Mi Instan, yang tercakup dalam Grup CBP berhasil mencapai kinerja yang baik setelah sempat mengalami penurunan di tahun 2011. Di sepanjang tahun 2012, Divisi Mi Instan meraih pertumbuhan volume sebesar hampir dua-digit, terutama didorong oleh inovasi produk, serta berhasil merebut kembali dan meningkatkan pangsa pasarnya. Kami juga telah menyelesaikan peningkatan kapasitas di beberapa divisi, hal ini penting untuk dapat menangkap peluang di masa mendatang. Sepanjang tahun 2012, kami mulai melaksanakan berbagai inisiatif di Grup CBP untuk masuk ke beberapa kategori bisnis baru. Kami membentuk perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. untuk memasuki pasar minuman non-alkohol yang bertumbuh pesat. Kami juga menandatangani Nota Kesepahaman Bersama dengan Tsukishima Food Industry, Co., Ltd. untuk memproduksi value-added oil and fats yang ditujukan bagi pelanggan horeka. Walaupun menghadapi berbagai tantangan, Grup Bogasari berhasil meningkatkan kinerjanya dengan secara konsisten menyediakan produk berkualitas dan layanan terbaik kepada pelanggannya. Meskipun pemain-pemain baru terus bermunculan, pemberlakuan sementara bea masuk tambahan (countervailing duties) atas tepung terigu yang diimpor dari beberapa negara tertentu kemungkinan dapat memberikan dampak positif bagi produsen dalam negeri, termasuk Bogasari. Melemahnya harga CPO dan karet telah menekan tingkat profitabilitas Grup Agribisnis. Namun demikian, kami terus meningkatkan produksi CPO karena kami percaya bahwa prospek usaha Agribisnis ke depannya masih tetap menjanjikan, terutama untuk CPO dan gula. Sepanjang tahun 2012, Perseroan melakukan penanaman baru kelapa sawit seluas 13,4 ribu ha. Produksi gula kami meningkat secara signifikan, dengan telah beroperasinya pabrik gula kami di Sumatera Selatan secara penuh selama masa panen tahun 2012.
Moving forward, we remain committed and focused on sustaining growth and enhancing the value of the company. During 2012 we created the platform to accelerate growth and will continue to build upon it, in order for us to capture the opportunities Indonesia will offer in the coming years. At the same time, we will continue to expand our horizon beyond Indonesia. With the abundance of opportunities Indonesia has to offer, challenges will also increase. It is imperative that we enhance our organization, people and technologies to adapt to market developments. Excellent supply chain management is paramount to enhance our competitive advantage, ensuring we deliver high-quality products and services to our customers efficiently. Ensuring the availability of highquality raw materials supply is a major focus, particularly in light of unprecedented weather conditions. We will continue to make efforts to secure our key raw material requirements in a sustainable manner by increasing our investment and expanding the crops in Agribusiness, while fostering a mutually beneficial relationship with smallholders and farmers. Our strategic alliance with China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC) through a 29.33% equity stake will strengthen our supply chain and provide opportunities to expand our product portfolios. CMFC is a leading integrated vegetable processor in the PRC with cultivation, processing and sales capabilities. It offers a diversified and complementary product portfolio, which includes processed vegetables and fresh vegetables for domestic and export markets.
Kami tetap berkomitmen dan fokus untuk terus mempertahankan pertumbuhan serta meningkatkan nilai perusahaan ke depannya. Selama tahun 2012, kami telah membangun landasan untuk mempercepat pertumbuhan dan akan terus melanjutkan upaya ini, agar dapat meraih peluang yang ditawarkan Indonesia di tahun-tahun mendatang. Selain itu, kami juga akan memperluas kegiatan usaha kami di luar Indonesia. Seiring dengan makin meningkatnya peluang yang ada di Indonesia, berbagai tantangan pun juga semakin meningkat. Oleh karenanya sangat penting bagi Perseroan untuk memperkokoh organisasi, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan teknologi untuk dapat terus menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di pasar. Manajemen mata rantai pasokan yang unggul merupakan faktor penting dalam meningkatkan daya saing kami, sehingga kami dapat senantiasa memberikan produk dan layanan yang berkualitas kepada para pelanggan secara efisien. Memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas merupakan fokus utama kami, terutama karena kondisi cuaca tidak menentu dan sulit diprediksi. Kami akan terus berupaya mengamankan pasokan bahan baku utama secara berkelanjutan, dengan meningkatkan investasi dan memperluas jenis tanaman dalam kegiatan Grup Agribisnis, serta meningkatkan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dengan para petani. Kerjasama strategis dengan China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC) melalui penyertaan saham sebesar 29,33% akan dapat memperkuat mata rantai pasokan, serta membuka peluang untuk memperluas portofolio produk kami. CMFC adalah perusahaan pemrosesan sayuran terintegrasi yang terkemuka di Cina, memiliki kemampuan di bidang budidaya, pemrosesan serta kegiatan pemasaran. CMFC menawarkan portofolio produk yang beragam, termasuk produk processed vegetables maupun sayuran segar baik bagi pasar domestik di Cina maupun ekspor.
30
31
It is important to remember that we owe our success today to our customers. We will continue to focus on our customers needs, providing products which appeal to them and ensuring that those products are easily accessible, while continuously improving our services. Throughout 2012, Indofood continued to implement the highest standards of good governance, consistently complying with all requirements and regulations set forth by various regulatory bodies. We have committed to continuous improvement of standards in all areas of operations and will continue to play a positive role in setting standards for high consumer quality. The AGM approved the resignation of all members of the BOD due to the expiration of their term of office as of the closing of AGM with appreciation and gratitude for their valuable contributions and services to the Company; To approve re-appointment of the existing BOD of the Company for the period starting from the closing of the AGM until the closing of the Companys AGM in 2015. We fully appreciate the need to act as a good corporate citizen, and conduct a range of community programs based on Indofoods five pillars of community aid: Building Human Capital, Outreaching to the Community, Strengthening Economic Value,
Kami menyadari bahwa keberhasilan yang kami capai saat ini tidak terlepas dari dukungan para pelanggan. Kami akan tetap fokus pada kebutuhan pelanggan dengan menawarkan produk-produk yang sesuai dengan selera pelanggan, serta memastikan bahwa produkproduk tersebut dapat diperoleh dengan mudah sambil terus meningkatkan layanan kami. Sepanjang tahun 2012, Indofood terus berupaya menerapkan standar tata kelola perusahaan yang tinggi, dan secara konsisten mematuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh badan-badan penentu kebijakan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar di seluruh kegiatan operasional kami, serta berperan aktif dalam penetapan standar kualitas produk yang tinggi bagi para konsumen. RUPST telah menerima baik pengunduran diri seluruh anggota Direksi Perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST, dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan jasa-jasa mereka terhadap Perseroan. RUPST menyetujui penunjukkan dan pengangkatan kembali anggota Direksi Perseroan tersebut untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada tahun 2015. Kami menyadari tanggung jawab sebagai warga korporasi yang baik, serta melaksanakan berbagai program kemasyarakatan berdasarkan lima pilar tanggung jawab sosial Indofood: Pembangunan Sumber Daya Manusia, Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas, Peningkatan Nilai Ekonomi,
Protecting the Environment and Solidarity for Humanity. Indofood continues to stand ready to provide assistance to victims of natural disasters, with Indofood products providing easy-to-prepare foods that are a critical tool in immediate post-disaster response. In closing, I would like to extend my earnest thanks to all of our stakeholders for your continuing support and trust. My sincere appreciation goes to the BOC, to my fellow directors, management and to all of our employees, whose efforts produced the satisfactory result in 2012, as well as to Indofoods partners across the industry.
Menjaga Kelestarian Lingkungan dan Kegiatan Solidaritas Kemanusiaan. Indofood senantiasa siap memberikan bantuan bagi para korban bencana alam, melalui penyediaan produkproduk Indofood yang mudah penyajiannya dan sangat dibutuhkan dalam pemberian bantuan cepat tanggap pasca terjadinya bencana. Sebagai penutup, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan. Penghargaan juga kami sampaikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran manajemen, serta seluruh karyawan, yang dengan berbagai upayanya berhasil meraih kinerja menggembirakan di tahun 2012, serta para mitra Indofood di berbagai industri.
Anthoni Salim
President Director and CEO | Direktur Utama dan CEO
32
33
In 2012 the domestic economy continued to exceed global economic growth. This provides us with many opportunities as well as challenges. The Company closed the year 2012 with satisfactory performance, achieving its main targets. Despite lower commodity prices that negatively impacted Agribusiness Group performance, income for the year attributable to equity holders of the parent entity increased 6.0% to Rp3.26 trillion. Di tahun 2012 perekonomian Indonesia terus bertumbuh di atas pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini memberikan banyak peluang sekaligus tantangan bagi dunia usaha. Perseroan berhasil menutup tahun 2012 dengan kinerja yang memuaskan, dimana Perseroan berhasil mencapai target-target utamanya. Meskipun penurunan harga komoditas memberikan dampak negatif bagi kinerja Grup Agribisnis, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 6,0% menjadi Rp3,26 triliun. PROFIT & LOSS STATEMENT
Net Sales The Company booked consolidated net sales of Rp50.06 trillion in 2012, an increase of 10.4% from Rp45.33 trillion in 2011 driven by sales growth across the Strategic Business Groups. During 2012 Indofood Group recorded net export sales of around US$576 million or around 11% of consolidated net sales.
7,9%
7,7%
2011
24,1%
42,9%
24,2%
42,3%
25,1%
25,8%
EBIT Contribution
2012
2011
2,1%
1,8%
35,4%
42,1%
44,3%
39,4%
20,3%
CBP Bogasari Agribusiness
14,5%
Distribution
1. Sesudah eliminasi 2. Sesudah eliminasi dan sebelum beban operasi lain yang tidak dialokasikan
34
35
The four Strategic Business Groups of the Company CBP , Bogasari, Agribusiness and Distribution contributed 42.9%, 25.1%, 24.1% and 7.9% respectively to consolidated net sales. The CBP Group posted 12.1% growth in total sales value of Rp21.57 trillion in 2012, compared to Rp19.25 trillion in 2011, driven by volume growth across the divisions, except for Nutrition & Special Foods, and higher average selling prices. Bogasaris total sales value increased 8.0% to Rp15.93 trillion in 2012 from Rp14.75 trillion in 2011, mainly on higher volume. The Agribusiness Group recorded total sales value of Rp13.87 trillion in 2012, up 10.2% from Rp12.59 trillion in 2011, mainly due to higher CPO sales volume and edible oils products to external parties as well as positive contribution from sugar operations. Total sales value of Distribution Group increased 12.7% to Rp3.93 trillion in 2012 from Rp3.49 trillion in 2011, on higher CBP Group sales. Gross Profit and Income from Operations (EBIT) Gross profit increased 7.8% to Rp13.57 trillion in 2012 from Rp12.58 trillion in 2011, but gross margin declined to 27.1% from 27.8% in 2011 on lower Agribusiness performance. Income from operations slightly increased by 0.3% to Rp6.87 trillion in 2012 from Rp6.85 trillion in 2011 on higher operating expenses, in particular advertising and promotion spending and salaries, wages and employee benefits in conjunction with the increase in number of employees. Operating margin declined to 13.7% from 15.1% in 2011.
Empat Kelompok Usaha Strategis CBP, Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi, memberikan kontribusi terhadap penjualan neto konsolidasi masing-masing sebesar 42,9%, 25,1%, 24,1%, dan 7,9%. Grup CBP membukukan pertumbuhan total nilai penjualan 12,1% menjadi Rp21,57 triliun di tahun 2012 dibandingkan dengan Rp19,25 triliun di tahun 2011 karena kenaikan volume penjualan di seluruh divisi yang tercakup dalam Grup CBP kecuali Nutrisi & Makanan Khusus, dan peningkatan harga jual rata-rata. Total nilai penjualan Bogasari meningkat 8,0% menjadi Rp15,93 triliun di 2012 dari Rp14,75 triliun di 2011 terutama karena peningkatan volume. Grup Agribisnis membukukan total nilai penjualan sebesar Rp13,87 triliun di tahun 2012, naik 10,2% dari Rp12,59 triliun di tahun 2011, terutama karena peningkatan volume penjualan CPO dan produk-produk minyak dan lemak nabati ke pihak eksternal, serta kontribusi positif dari kegiatan operasional gula. Total nilai penjualan Grup Distribusi mengalami peningkatan 12,7% menjadi Rp3,93 triliun di tahun 2012 dari Rp3,49 triliun di tahun 2011, karena peningkatan penjualan dari Grup CBP. Laba Bruto dan Laba Usaha (EBIT) Laba bruto naik 7,8% menjadi Rp13,57 triliun di tahun 2012 dari Rp12,58 triliun di tahun 2011, tetapi marjin laba bruto turun menjadi 27,1% dari 27,8% di tahun 2011 karena kinerja Grup Agribisnis yang lebih rendah. Laba usaha bertumbuh sebesar 0,3% menjadi Rp6,87 triliun di tahun 2012 dari Rp6,85 triliun di tahun 2011 disebabkan oleh meningkatnya beban operasional terutama pengeluaran untuk iklan dan promosi, serta beban gaji, upah dan imbalan kerja karyawan yang meningkat seiring dengan penambahan jumlah karyawan. Marjin laba usaha turun menjadi 13,7% dari 15,1% di tahun 2011.
Income for the Year Income for the year in 2012 was Rp4.78 trillion, a decrease of 2.3% from Rp4.89 trillion in 2011. After taking into account non-controlling interests, income for the year attributable to equity holders of the parent entity rose 6.0% to Rp3.26 trillion from Rp3.08 trillion in 2011 due to weaker Agribusiness Group performance. Excluding non-recurring items and difference in foreign exchange, core profit increased 3.5% to Rp3.27 trillion in 2012 from Rp3.16 trillion in 2011. Other Comprehensive Income and Total Comprehensive Income for the Year Other comprehensive income in 2012 was Rp92.3 billion, mainly consisting of foreign exchange differences arising from financial statement translation and unrealized losses on available-for-sale financial assets amounting to Rp110.9 billion and Rp18.6 billion respectively; compared to Rp125.8 billion in 2011, comprised of unrealized gains on available-for-sale financial assets and foreign exchange differences arising from financial statement translation amounting to Rp113.7 billion and Rp12.1 billion respectively. Total comprehensive income for the year in 2012 was Rp4.87 trillion, a decline of 2.9% from Rp5.02 trillion in 2011. Detailed operational review including marketing aspect discussion of each Strategic Business Group is provided on this Annual Report page 50-81.
Laba Tahun Berjalan Laba tahun berjalan di tahun 2012 mencapai sebesar Rp4,78 triliun, turun 2,3% dari Rp4,89 triliun di tahun 2011. Setelah memperhitungkan kepentingan nonpengendali, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertumbuh 6,0% menjadi Rp3,26 triliun dari Rp3,08 triliun di tahun 2011 karena melemahnya kinerja Grup Agribisnis. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit naik 3,5% menjadi Rp3,27 triliun di tahun 2012 dari Rp3,16 triliun di tahun 2011. Pendapatan Komprehensif Lain dan Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Pendapatan komprehensif lain di tahun 2012 mencapai Rp92,3 miliar, terdiri dari selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dan rugi yang belum terealisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual yang masing-masing berjumlah Rp110,9 miliar dan Rp18,6 miliar; dibandingkan dengan Rp125,8 miliar di tahun 2011 yang terdiri dari laba yang belum terealisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual dan selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan yang masingmasing mencapai Rp113,7 miliar dan Rp12,1 miliar. Total pendapatan komprehensif tahun berjalan di tahun 2012 mencapai Rp4,87 triliun, atau turun 2,9% dari Rp5,02 triliun di tahun 2011. Ulasan kinerja operasional yang lebih terinci termasuk pembahasan aspek pemasaran dari masing-masing Kelompok Usaha Strategis, tersedia di dalam Laporan Tahunan ini pada halaman 50-81.
36
37
balance sheet
Total Assets Total assets as of December 31, 2012, were Rp59.32 trillion, an increase of 10.7% from Rp53.59 trillion as of December 31, 2011. Total assets at the end of 2012 consist of total current assets of Rp26.20 trillion and total noncurrent assets of Rp33.12 trillion. The increase in total current assets was due to increase in inventories and cash and cash equivalents, while the increase in total non-current assets was primarily due to increase in net fixed assets, mainly for capacity expansion as well as mature and immature plantations. Total Liabilities The Company booked total liabilities as of December 31, 2012 of Rp25.18 trillion, of which 51.9% were current liabilities and 48.1% were non-current liabilities. Total current liabilities were Rp13.08 trillion, an increase of 1.9% from Rp12.83 trillion at the end of 2011, mainly due to higher account payables and lower short-term debt including current maturities of long-term debt. Total non-current liabilities increased 32.3% to Rp12.10 trillion from Rp9.14 trillion as of December 31, 2011, primarily on higher longterm debt net of current maturities. The Companys balance sheet position continued to be strong, despite higher total funded debt. At the end of 2012 total funded debt increased to Rp15.32 trillion from Rp13.69 trillion in the previous year. Gross debt to equity and net debt to equity ratios were 0.45 times and 0.06 times in 2012 compared to 0.43 times and 0.02 times in 2011.
neraca
Total Aset Total aset pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp59,32 triliun, naik 10,7% dari Rp53,59 triliun pada tanggal 31 Desember 2011. Total aset pada akhir tahun 2012 terdiri dari total aset lancar dan total aset tidak lancar masing-masing sebesar Rp26,20 triliun dan Rp33,12 triliun. Kenaikan total aset lancar terutama disebabkan oleh naiknya persediaan dan kas dan setara kas, sedangkan naiknya total aset tidak lancar terutama didorong oleh kenaikan aset tetap bersih terutama terkait dengan peningkatan kapasitas serta tanaman menghasilkan dan belum menghasilkan. Total Liabilitas Perseroan membukukan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp25,18 triliun, dimana sekitar 51,9% merupakan liabilitas jangka pendek dan sekitar 48,1% merupakan liabilitas jangka panjang. Total liabilitas jangka pendek mencapai Rp13,08 triliun atau naik 1,9% dari Rp12,83 triliun pada akhir tahun 2011 terutama karena naiknya utang dan turunnya utang jangka pendek termasuk utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Total liabilitas jangka panjang meningkat 32,3% menjadi Rp12,10 triliun dari Rp9,14 triliun pada tanggal 31 Desember 2011 terutama disebabkan naiknya utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Posisi keuangan Perseroan tetap kuat meskipun total funded debt meningkat di akhir tahun 2012 menjadi Rp15,32 triliun dari Rp13,69 triliun di tahun sebelumnya. Rasio utang kotor terhadap ekuitas dan rasio utang bersih terhadap ekuitas, masing-masing sebesar 0,45 kali dan 0,06 kali di tahun 2012 dibandingkan dengan 0,43 kali dan 0,02 kali di tahun 2011.
Total Equity As of December 31, 2012 total equity was Rp34.14 trillion compared to Rp31.61 trillion as of December 31, 2011, mainly due to earnings generated in 2012 net of dividend payment.
SOLVABILITY
Total liabilities to total equity ratio increased to 73.8% in 2012 from 69.5% in 2011 due to increase in total funded debt. Interest coverage ratio decreased to 9.2 times in 2012 from 9.5 times in 2011, attributable to increase in finance expense in conjunction with higher average total funded debt.
Total Ekuitas Pada tanggal 31 Desember 2012 total ekuitas mencapai Rp34,14 triliun dibandingkan dengan Rp31,61 triliun pada tanggal 31 Desember 2011, terutama karena laba bersih yang diperoleh sepanjang tahun 2012 setelah dikurangi pembayaran dividen kepada para pemegang saham.
Solvabilitas
Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas naik menjadi 73,8% di tahun 2012 dari 69,5% di tahun 2011 karena naiknya total funded debt. Rasio interest coverage turun menjadi 9,2 kali di tahun 2012 dari 9,5 kali di tahun 2011 disebabkan oleh peningkatan beban keuangan sejalan dengan naiknya total funded debt ratarata.
COLLECTIBILITY
Total trade account receivables as of December 31, 2012 were Rp3.04 trillion, of which around 81% is current.
KOLEKTIBILITAS
Piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp3,04 triliun dimana sekitar 81% merupakan piutang usaha lancar.
CASH FLOW
Net cash flow provided by operating activites increased to Rp7.41 trillion in 2012 from Rp4.97 trillion in 2011 due to lower working capital requirement. Net cash flow used in investing activities increased to Rp5.08 trillion from Rp3.10 trillion in 2011. The main use was for capital expenditure. Net cash flow used in financing activities in 2012 was Rp2.31 trillion mainly used for dividend payment; compared to net cash flow provided by financing activities of Rp782.1 billion in 2011 mainly from proceeds from SIMP initial public offering, loan payment and dividend payment.
Arus Kas
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi meningkat menjadi Rp7,41 triliun di tahun 2012 dari Rp4,97 triliun di tahun 2011 karena modal kerja yang lebih rendah. Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi naik menjadi Rp5,08 triliun dari Rp3,10 triliun di tahun 2011 terutama digunakan untuk pengeluaran belanja modal. Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan di tahun 2012 mencapai Rp2,31 triliun terutama digunakan untuk pembayaran dividen; dibandingkan dengan arus kas neto yang tersedia dari aktivitas pendanaan sebesar Rp782,1 miliar di tahun 2011 terutama berasal dari dana IPO SIMP serta pembayaran utang dan dividen.
38
39
7. T he Group purchased transportation equipment and spare parts from PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (ISI) and Hino Motor Sales (HMS). 8. T Mega Citra Perdana (MCP) and its P Subsidiaries obtained rental services for heavy equipment and office space from PT Rimba Mutiara Kusuma (RMK).
7. Kelompok Usaha membeli kendaraan dan suku cadang dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (ISI) dan PT Hino Motor Sales (HMS). 8. P T Mega Citra Perdana (MCP) dan Entitas Anaknya memperoleh jasa sewa alat-alat berat dan ruang kantor dari PT Rimba Mutiara Kusuma (RMK). 9. Pada bulan Desember 2011, Perseroan mengadakan Perjanjian Jual-Beli dengan PT Indomobil Trada Nasional (ITN) untuk menjual dua bidang tanah di kawasan Kota Bukit Indah seluas 266.813 m2 dengan harga jual US$19.477.349. Jumlah ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Juni 2012. Kemudian pada bulan Juni 2012, Perseroan mengadakan Perjanjian Jual-Beli dengan ITN untuk menjual satu bidang tanah di kawasan Kota Bukit Indah seluas 128.187m2 dengan harga jual US$10.254.960. Jumlah ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Juli 2012. 10. Berdasarkan perjanjian distribusi yang diadakan oleh SIMP dengan Shanghai Resources International Trading Co. Ltd., China (SRIT), pihak berelasi, tanggal 14 Februari 2011, SRIT telah ditunjuk sebagai distributor bagi produk minyak dan lemak nabati SIMP di wilayah Republik Rakyat Cina pada harga jual yang sesuai dengan daftar harga produk yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh SIMP dengan mempertimbangkan perkembangan harga pasar. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun, namun tidak melewati tanggal 31 Desember 2013.
2. T he Group purchases raw materials from other related parties. Purchases from related parties accounted for about 4.68% of consolidated total purchases for the year ended December 31, 2012. 3. T he Group provides loans to officers and employees subject to certain criteria and terms depending on the level of the officer/ employee. These loans to officers and employees are collected through salary deductions. 4. S IMP rents the land where its factory and office buildings are located under an existing leasing arrangement with PT Adithya Suramitra (AS). 5. S IMP and its Subsidiaries utilized pump services of PT Sarana Tempa Perkasa (STP). 6. T he Group leased VSAT facilities from PT Primacom Interbuana (Primacom) for communication purposes between the head office, representative offices, branches/ factories and estates.
9. I n December 2011, the Company entered into a Binding Sale and Purchase Agreement with PT Indomobil Trada Nasional (ITN) to sell two pieces of land in Bukit Indah City, covering an area of 266,813 m2 for a total consideration of US$19,477,349. This amount has been fully settled in June 2012. Subsequently, in June 2012, the Company entered into a Binding Sale and Purchase Agreement with ITN to sell one piece of land in Bukit Indah City covering an area of 128,187 m2 for a total consideration of US$10,254,960. This amount was settled in July 2012. 10. Based on a distribution agreement between SIMP and Shanghai Resources International Trading Co. Ltd., China (SRIT), a related party, dated February 14, 2011, the latter was appointed as a distributor for the edible oil and fats products of SIMP in the Peoples Republic of China at selling prices based on the product price list to be determined from time to time by SIMP by taking into account relevant market prices. This agreement was valid until December 31, 2011, and automatically extended on a yearly basis, but not exceeding December 31, 2013.
40
41
11. The Company and a Subsidiary have technical services agreements with Pinehill Arabia Food Ltd., Saudi Arabia (Pinehill); Dufil Prima Foods Plc., Nigeria (Dufil Prima); Salim Wazaran Brinjikji Co. Ltd., Syria (SAWAB); Salim Wazaran Bashary Food Co. Ltd., Sudan (SAWABASH); and Salim Wazaran Abu Elata Co., Egypt (SAWATA). Based on these agreements, the Company agreed to provide technical assistance, administration and management services to these related parties. In addition, the Company also granted exclusive licenses to Dufil Prima and Pinehill and non-exclusive licenses to SAWAB, SAWABASH and SAWATA to use the Indomie brand in their certain territories. Besides, the Company also granted exclusive licenses to Pinehill to use Pop Mie and Supermie brands in certain countries. 12. The Group insured its inventories and fixed assets with PT Asuransi Central Asia (ACA), its employee life insurance with PT A.J. Central Asia Raya (CAR) and was provided assistance in purchasing insurance policy by PT Indosurance Broker Utama (IBU). 13. PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia (NICI) has a manufacturing and supply agreement with ICBP whereby ICBPs Food Seasonings Division manufactures, packs and supplies NICIs products at the agreed prices. 14. NICI has a distribution agreement with PT Indomarco Adi Prima (IAP) for the distribution of NICIs culinary products in Indonesia. As compensation, NICI gives a distribution margin at a certain percentage of the invoiced sales to IAP .
11. Perseroan dan Entitas Anak mempunyai perjanjian-perjanjian jasa teknik dengan Pinehill Arabia Food Ltd., Saudi Arabia (Pinehill), Dufil Prima Foods Plc, Nigeria (Dufil Prima), Salim Wazaran Brinjikji Co. Ltd., Syria (SAWAB), Salim Wazaran Bashary Food Co. Ltd., Sudan (SAWABASH) dan Salim Wazaran Abu Elata Co., Egypt (SAWATA). Berdasarkan perjanjian-perjanjian ini, Perseroan dan Entitas Anak setuju untuk memberikan bantuan teknik dan administrasi kepada pihak-pihak berelasi tersebut. Sebagai tambahan, Perseroan memberikan exclusive license kepada Dufil Prima dan Pinehill dan non-exclusive license kepada SAWAB, SAWABASH dan SAWATA untuk menggunakan merek Indomie di willayah tertentu. Selain itu, Perseroan juga memberikan exclusive license kepada Pinehill untuk menggunakan merek Pop Mie dan Supermi di negara tertentu. 12. Kelompok Usaha mengasuransikan persediaan dan aset tetap dengan PT Asuransi Central Asia (ACA), asuransi jiwa karyawan dengan PT A.J. Central Asia Raya (CAR) dan diberikan bantuan dalam pembelian polis asuransi oleh PT Indosurance Broker Utama (IBU). 13. PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia (NICI) memiliki perjanjian produksi dan pengadaan barang dengan ICBP dimana Divisi Penyedap Makanan dari ICBP memproduksi, mengemas dan memasok produk NICI dengan harga yang disepakati bersama. 14. NICI memiliki perjanjian distribusi dengan PT Indomarco Adi Prima (IAP) untuk distribusi produk kuliner NICI di Indonesia. Sebagai kompensasi, NICI memberikan marjin distribusi sebesar persentase tertentu dari nilai penjualan ke IAP.
15. NICI has a license trademark agreement with Indofood whereby NICI was granted a non-exclusive license to use Indofood trademarks for culinary products produced directly or indirectly by NICI in Indonesia, for an indefinite term as long as Indofood is a direct or indirect shareholder of NICI. As compensation, NICI is charged with royalty fee at a certain agreed percentage of its net sales. 16. Based on loan agreements dated May 7 and August 31, 2010, ICBP granted NICI working capital loan facilities totaling Rp10.5 billion and Rp5.0 billion, respectively. The loans bear interest of 10.59% per year. These loans were fully settled on March 8, 2012. 17. On June 15, 2010, ICBP entered into a supply agreement with PT Fast Food Indonesia Tbk (FFI) whereby ICBP supplies, sells, and delivers biscuit and syrup products to FFI at agreed prices. The said agreement will expire on December 31, 2013 and can be extended by mutual agreement of both parties. 18. SIMP and FFI entered into a supply of raw materials agreement, whereby SIMP agreed to supply cooking oil subject to certain specifications as determined by FFI. This agreement is valid from January 1, 2011 until December 31, 2013, and can be extended upon mutual agreement.
15. NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan Indofood dimana NICI mendapatkan lisensi secara non-exclusive untuk menggunakan merek milik Indofood untuk produk-produk kuliner yang diproduksi, baik langsung maupun tidak langsung oleh NICI di Indonesia, untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama Indofood, baik langsung maupun tidak langsung, tetap sebagai pemegang saham NICI. Sebagai kompensasi, NICI dikenakan royalti sebesar persentasi tertentu yang disepakati dari penjualan netonya. 16. Berdasarkan perjanjian pinjaman pada tanggal 7 Mei dan 31 Agustus 2010, ICBP memberikan fasilitas pinjaman modal kerja kepada NICI masing-masing sejumlah Rp10,5 miliar dan Rp5,0 miliar. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga sebesar 10,59% per tahun. Saldo terutang dari pinjaman ini telah dilunasi sepenuhnya pada tanggal 8 Maret 2012. 17. Pada tanggal 15 Juni 2010, ICBP mengadakan perjanjian pemasokan dengan PT Fast Food Indonesia Tbk (FFI) dimana ICBP menyediakan, memasok dan menyerahkan kepada FFI produk biskuit dan sirup dengan harga yang disepakati. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. 18. SIMP dan FFI telah mengadakan perjanjian jasa penyediaan bahan baku, dimana SIMP menyetujui untuk menyediakan produk minyak goreng dengan spesifikasi tertentu yang ditentukan oleh FFI. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2013, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama.
42
43
19. I n December 2012, ICBP entered into a Conditional Sale and Purchase Agreement with PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) to sell a parcel of land covering an area of 59,990 m2 in Cicurug, Sukabumi at Rp700,000/m2 for a total amount of Rp42.0 billion. The total amount is subject to the result of land area remeasurement by the National Land Board (Badan Pertanahan Nasional or BPN), with a fixed price per square meter of land. Up to December 31, 2012, AIBM had paid a cash advance to ICBP amounting to Rp4.2 billion and the remaining balance shall be paid within one month after the signing of this agreement.
19. P ada bulan Desember 2012, ICBP mengadakan Perjanjian Pengikatan JualBeli dengan PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) untuk menjual sebagian tanah seluas 59.990m2 di kawasan Cicurug, Sukabumi dengan harga jual Rp700.000/m2 atau jumlah keseluruhan sebesar Rp42,0 miliar. Jumlah ini dapat berubah mengikuti hasil dari pengukuran ulang atas luas tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), namun demikian harga jual per meter persegi bersifat tetap. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, AIBM telah membayar uang muka sebesar Rp4,2 miliar kepada ICBP dan sisanya akan dibayarkan penuh dalam waktu satu bulan sejak ditandatanganinya perjanjian ini. NATURE OF RELATIONSHIP Sifat Hubungan Associates Entitas asosiasi Affiliated companies particularly with the Salim family or common management Perusahaan-perusahaan afiliasi terutama dengan keluarga Salim atau melalui manajemen yang sama
2. t he uncommitted revolving credit facilities have been extended until September 9, 2013. b. O n January 26, 2013, IFARs wholly-owned subsidiary IndoAgri Brazil Participaes Ltd entered into definitive agreements to acquire a 50% shareholding interest in Companhia Mineira de Acar e lcool Participaes (CMAA) in Brazil for an aggregate purchase price equivalent to US$71.7 million. The completion of this proposed acquisition is conditional upon certain conditions set forth in the definitive agreements, and closing is expected to occur during the second quarter of 2013. CMAA was established in 2006 in Brazil and is principally engaged in the cultivation and processing of sugar cane for the production and marketing of ethanol and sugar, as well as co-generation of electric power from sugar cane bagasse. Currently, CMAA operates one mill in Vale do Tijuco with a total crushing capacity of 3 million tons per year, which was completed in 2011 and whose capacity can be expanded to 3.8 million tons. This acquisition will enable the Group to expand its geographical presence into the sugar and ethanol industry in Brazil, as well as strengthen the Groups diversified plantation business model. c. I n January 2013, based on the result of land measurement by BPN, the land area in Cicurug, Sukabumi sold by ICBP to AIBM was adjusted from 59,990m2 to 59,455m2. Accordingly, the total transaction price was reduced from Rp42.0 billion to Rp41.6 billion. In January 2013, ICBP and AIBM signed the deed of sale and transfer of land and ICBP received full payment from AIBM.
2. f asilitas kredit uncommitted revolving telah diperpanjang sampai dengan tanggal 9 September 2013. b. P ada tanggal 26 Januari 2013, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh IFAR, IndoAgri Brazil Participaes Ltd menandatangani perjanjian untuk mengakusisi 50% saham Companhia Mineira de Acar e Alcool Participacoes (CMAA) di Brazil dengan harga pembelian keseluruhan setara dengan US$71,7 juta. Penyelesaian akusisi ini tergantung pada kondisi tertentu yang ditetapkan dalam perjanjian, dan penyelesaiannya diharapkan terjadi pada kuartal kedua tahun 2013. CMAA didirikan pada tahun 2006 di Brazil dan ruang lingkup usahanya antara lain budidaya dan pengelolaan tebu untuk produksi dan pemasaran etanol dan gula, serta pembangkit listrik dari ampas tebu. Saat ini, CMAA mengoperasikan satu pabrik di Vale do Tijuco dengan kapasitas penghancur 3 juta ton per tahun, yang selesai pada tahun 2011 dan dapat diperluas menjadi 3,8 juta ton per tahun. Akusisi ini memungkinkan Kelompok Usaha untuk memperluas pangsa pasar geografis industri gula dan etanol di Brazil, serta memperkuat diversifikasi model usaha perkebunan Kelompok Usaha. c. P ada bulan Januari 2013, berdasarkan hasil pengukuran tanah oleh BPN, luas area tanah yang dijual ICBP kepada AIBM di Cicurug, Sukabumi berubah dari semula seluas 59.990m2 menjadi seluas 59.455m2, sehingga nilai penjualan berubah dari Rp42,0 miliar menjadi Rp41,6 miliar. Pada bulan Januari 2013, ICBP dan AIBM telah menandatangani akta jual beli tanah dan ICBP juga telah menerima pembayaran penuh dari AIBM.
RELATED PARTIES Pihak Berelasi NICI, AIBM AS, STP , Primacom, ISI, HMS, RMK, ITN, SRIT, Pinehill, Dufil Prima, SAWAB, SAWABASH, SAWATA, ACA, IBU, CAR, FFI
44
45
d. O n February 15, 2013, the Company entered into a subscription agreement with CMFC, whose shares are listed at the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGXST), pursuant to which CMFC shall allot and issue a total of 98,000,000 shares at S$0.915 per share (with aggregate consideration of S$89,670,000) to the Company. Therefore, the Company shall own approximately 14.95% of total issued shares of CMFC. CMFC is an integrated vegetable processor in the Peoples Republic of China. e. O n February 22, 2013, SGX-ST approved principal agreement regarding the issuance of 98,000,000 of new CMFC shares with a nominal value of S$0.915 per share. On February 28, 2013, the Company increased its stake in CMFC to 29.33% of CMFCs total issued share capital through the acquisition of 94,245,382 shares from Tetrad Ventures Pte. Ltd. at S$1.12 per share. f. B ased on notarial deed No. 116 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dated February 28, 2013, ICBP and Rengo Company Limited (Rengo) agreed to increase the authorized capital of PT Surya Rengo Containers (SRC) from Rp83.4 billion, which consist of 4,000,000 shares, to Rp283.6 billion, consisting of 13,600,000 shares with par value per share amounting to Rp20,850. The issued and paid capital of SRC was increased from 2,000,000 shares to 6,800,000 shares, 60% of which was subscribed by ICBP while the remainder was subscribed by Rengo.
d. P ada tanggal 15 Februari 2013, Perseroan menandatangani perjanjian penyertaan dengan CMFC, sebuah perusahaan yang sahamnya tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST), sehubungan dengan penerbitan saham baru CMFC sebanyak 98.000.000 saham dengan harga sebesar S$0,915 per saham (dengan nilai keseluruhan S$89.670.000) yang akan diambil-bagian dan disetor penuh oleh Perseroan. Setelah itu, Perseroan akan memiliki sekitar 14,95% dari seluruh saham yang diterbitkan oleh CMFC. CMFC bergerak di bidang industri pengolahan sayuran yang terintegrasi di Republik Rakyat Cina. e. P ada tanggal 22 Februari 2013, SGX-ST telah memberikan persetujuan prinsip atas rencana penerbitan 98.000.000 lembar saham baru CMFC dengan harga sebesar S$0,915 per saham. Kemudian Perseroan meningkatkan kepemilikan modalnya di CMFC menjadi 29,33% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh CMFC, dengan membeli saham milik Tetrad Ventures Pte. Ltd. sebanyak 94.245.382 saham dengan harga S$1,12 per saham pada tanggal 28 Februari 2013. f. B erdasarkan akta notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. No 116, tanggal 28 Februari 2013, ICBP dan Rengo Company Limited (Rengo) menyetujui peningkatan modal dasar PT Surya Rengo Containers (SRC) yang semula sebesar Rp83,4 miliar yang terbagi atas 4.000.000 saham menjadi sebesar Rp283,6 miliar yang terbagi atas 13.600.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp20.850. Jumlah modal saham ditempatkan dan disetor SRC bertambah dari sebelumnya 2.000.000 saham menjadi 6.800.000 saham yang 60%-nya diambil-bagian oleh ICBP dan sisanya diambil bagian oleh Rengo.
g. O n March 8, 2013, SIMP and LSIP , Subsidiaries, signed Subscription Agreement in PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM) with respect to the subscription of new shares issued by MPM for a total consideration of Rp330.0 billion, as follows : 1. SIMP subscribed 168,300,000 shares or 50.7% of total issued shares of MPM at a nominal value of Rp1,000 per share, with total consideration of Rp168.3 billion; and 2. LSIP subscribed 161,700,000 shares or 48.7% of total issued shares of MPM at a nominal value of Rp1,000 per share, for a total consideration of Rp161.7 billion. As a result, the effective shareholding of SIMP in MPM is 79.7%. MPM is an investment company which ownes equity investment in PT Sumalindo Alam Lestari (SAL), which in turn owns a subsidiary, namely PT Wana Kaltim Lestari (WKL) (SAL and WKL together are referred to as SAL Group). SAL Group is engaged in industrial forest plantations and has three concession areas in East Kalimantan. h. O n March 11, 2013, Ocean 21, a Subsidiary, established a wholly-owned Subsidiary namely Ocean Ace Shipping Pte. Ltd. (Ocean Ace), which is engaged in shipping business. The total capital stock of Ocean Ace amounts to US$100,000.
g. P ada tanggal 8 Maret 2013, SIMP dan LSIP, Entitas Anak, telah menandatangani Perjanjian Penyertaan Saham sehubungan dengan penyertaan saham dalam PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM) dengan cara mengambilbagian dan menyetor penuh saham baru yang diterbitkan MPM dengan total nilai keseluruhan Rp330,0 miliar dengan perincian sebagai berikut: 1. Penyertaan saham dalam MPM yang dilakukan oleh SIMP adalah sebanyak 168.300.000 saham atau 50,7% dari seluruh saham yang diterbitkan MPM dengan nilai nominal Rp1.000 per saham sehingga total nilai penyertaan SIMP adalah Rp168,3 miliar; dan 2. Penyertaan saham dalam MPM yang dilakukan oleh LSIP adalah sebanyak 161.700.000 saham atau 48,7% dari seluruh saham yang diterbitkan MPM dengan nilai nominal Rp1.000 per saham sehingga total nilai penyertaan LSIP adalah Rp161,7 miliar. Dengan demikian kepemilikan saham efektif SIMP di MPM adalah sebesar 79,7%. MPM merupakan suatu perusahaan investasi yang memiliki penyertaan saham dalam PT Sumalindo Alam Lestari (SAL) yang memiliki entitas anak, PT Wana Kaltim Lestari (WKL) (SAL dan WKL bersama-sama disebut Kelompok Usaha SAL). Kelompok Usaha SAL bergerak di bidang kehutanan khususnya Hutan Tanaman Industri dengan memegang tiga area konsesi di Kalimantan Timur. h. P ada tanggal 11 Maret 2013, Ocean 21, Entitas Anak, telah mendirikan suatu Ocean Ace Shipping Pte. Ltd (Ocean Ace), Entitas Anak yang dimiliki seluruhnya, yang bergerak dalam bidang pelayaran. Jumlah modal saham Ocean Ace adalah sebesar US$100.000.
46
47
48
49
Business Prospect
Indonesias economic outlook remains positive, fueled by steady domestic consumption and a strong investment climate. In a report released in mid-2012, McKinsey predicted that Indonesia would move from its current position as the worlds 16th largest economy to the 7th largest in 2030, partly propelled by domestic consumption as income per capita continues to rise, together with rapid urbanization. The size of the consuming class is expected to more than triple over the period, from 45 million today to 135 million in 2030. McKinsey identified the food and beverage sector as one of the major beneficiaries of this economic growth. As one of the largest food companies in Indonesia, Indofood is well-positioned to capture these opportunities. In the past few years, by implementing clear and focused strategic directions, we have laid the groundwork to prepare our company for the future. We have invested in existing and new businesses to accelerate growth and strengthen the organization to adapt to the market dynamic, while enhancing our vertical integration model. Moving forward we will continue to build on initiatives which have been implemented with one clear objective to accelerate growth in order to enhance shareholders value. In 2013, we are looking to grow by low doubledigits in consolidated net sales, assuming the average CPO price will be at approximately the same level as 2012, averaging US$1,006 per ton, and CPO production to grow at single-digit. CBP , Bogasari and Distribution Groups are expected to grow low double-digit to mid-teen in net sales driven by volume growth and increase in average selling prices. Operating profit is expected to grow high single-digit to low double-digit on higher advertising and promotion spending.
Prospek Bisnis
Proyeksi atas perekonomian Indonesia tetap positif, didorong oleh konsumsi dalam negeri dan iklim investasi yang kuat. Dalam laporannya yang dipublikasikan pada pertengahan tahun 2012, McKinsey memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi negara ke-7 dengan perekonomian terbesar di dunia di tahun 2030, meningkat dari posisinya saat ini di peringkat ke-16, sebagian didorong oleh konsumsi dalam negeri yang terus meningkat seiring naiknya pendapatan per kapita, dan pesatnya urbanisasi. Jumlah pelaku konsumsi diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat dari sebesar 45 juta menjadi 135 juta di tahun 2030. McKinsey juga mengidentifikasikan bahwa sektor makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang akan diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi ini. Sebagai salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, Indofood berada dalam posisi yang baik untuk dapat menangkap berbagai peluang tersebut. Dengan arahan strategi yang jelas dan fokus, dalam beberapa tahun terakhir ini kami telah membangun landasan untuk mempersiapkan perusahaan ke depannya. Kami melakukan investasi di berbagai lini usaha yang ada dan yang baru guna mempercepat pertumbuhan dan memperkuat organisasi agar dapat beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis. Selain itu, kami juga menyempurnakan model usaha kami yang terintegrasi secara vertikal. Ke depannya, kami akan melanjutkan inisiatif-inisiatif yang telah dilaksanakan dengan satu tujuan mempercepat pertumbuhan agar dapat meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Dengan asumsi harga CPO rata-rata di tahun 2013 sama dengan tahun 2012 yaitu sebesar US$1.006 per ton dan tingkat produksi CPO naik single-digit, kami memproyeksikan penjualan neto konsolidasi Indofood akan bertumbuh sebesar low double-digit di tahun 2013. Sementara total nilai penjualan Grup CBP, Bogasari dan Distribusi diharapkan akan tumbuh low double-digit sampai dengan midteens, didorong oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata. Laba usaha diharapkan dapat bertumbuh high single-digit sampai dengan low double-digit karena naiknya pengeluaran untuk iklan dan promosi.
50
51
opeRAtionAl Review
ulAsAn kineRjA opeRAsionAl
Overview
CBP Group is conducted by the Companys subsidiary, ICBP , a company listed on the IDX in October 2010. ICBP manufactures and markets a diverse range of packaged food products that provide convenient food solutions for consumers of all ages. Products from most CBP categories command leading positions in their respective market segments and many brands enjoy Topof-Mind status in Indonesia, having gained the trust and loyalty of millions of consumers for decades.
Gambaran Umum
Kegiatan operasional Grup CBP saat ini dijalankan oleh ICBP, entitas anak Perseroan yang sahamnya tercatat di BEI sejak bulan Oktober 2010. ICBP memproduksi dan memasarkan berbagai produk makanan dalam kemasan yang menawarkan solusi makanan untuk konsumen di segala usia. Sebagian besar kategori produk CBP merupakan pemimpin di masing-masing segmen pasarnya dengan merekmerek yang memiliki status sebagai Top-of-Mind di Indonesia, serta telah meraih kepercayaan dan loyalitas dari jutaan konsumen selama puluhan tahun.
52
53
The operations of CBP Group span five separate divisions: Noodles The Noodles Division produces and markets a range of bag noodles, cup noodles, egg noodles and instant vermicelli and represents one of the worlds largest instant noodle producers with annual capacity of more than 15 billion packs. The diverse brand portfolio includes Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun and Mi Telur Cap 3 Ayam, catering to all market segments. The brands are renowned for their quality and high level of acceptance with consumers and have won numerous awards for excellence and brand status. Dairy The Dairy Division is operated by Indolakto, a 68.57% indirect subsidiary of ICBP and one of the leading producers of dairy products in Indonesia. A variety of dairy products include sweetened condensed milk (SCM),
Kegiatan operasional Grup CBP mencakup lima divisi yaitu: Mi Instan Divisi Mi Instan memproduksi dan memasarkan berbagai produk mi seperti bag noodles, cup noodles, mi telur dan bihun instan, serta merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia dengan kapasitas lebih dari 15 miliar bungkus per tahun. Portofolio merek yang beragam meliputi merek-merek seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam, yang melayani semua segmen pasar. Merek-merek tersebut sudah dikenal kualitasnya dan telah diterima dengan baik oleh para konsumen, serta meraih berbagai penghargaan atas keunggulan dan status mereknya. Dairy Divisi Dairy dijalankan oleh Indolakto, anak perusahaan yang 68,57% sahamnya dimiliki oleh ICBP secara tidak langsung, dan merupakan salah satu produsen produk dairy yang terkemuka di Indonesia. Produk-produknya meliputi antara lain susu kental manis (SKM), ultra-high temperature (UHT) milk, sterilized bottled milk, pasteurized liquid milk, powdered milk, butter and ice cream. The Indomilk brand has been present in the market for more than 40 years and is one of Indonesias best-known brands. Other brands include Cap Enaak and Tiga Sapi for milk products, Orchid Butter for butter, and Indoeskrim for ice cream. Snack Foods The Snack Foods Division is composed of the snacks foods and biscuits units. The snack foods unit is a joint venture company with PepsiCo producing modern and traditional snacks including potato, cassava and soy bean chips, curly and prawn crackers as well as extruded snacks marketed under brand names such as Chitato, Lays, Qtela, Cheetos and JetZ, and enjoy a strong presence in the market. The biscuits unit is conducted solely by ICBP , producing a range of biscuits marketed under the Trenz brand for the youth market segment and Wonderland for the whole family. susu ultra-high temperature (UHT), susu steril dalam botol, susu pasteurisasi, susu bubuk, mentega dan es krim. Merek Indomilk telah hadir di pasar selama lebih dari 40 tahun serta merupakan salah satu merek ternama di Indonesia. Merek-merek lainnya termasuk Cap Enaak dan Tiga Sapi untuk produk-produk susu, Orchid Butter untuk mentega, dan Indoeskrim untuk produk es krim. Makanan Ringan Divisi Makanan Ringan terdiri dari unit usaha makanan ringan dan biskuit. Unit usaha makanan ringan merupakan perusahaan patungan dengan PepsiCo yang memproduksi makanan ringan moderen dan tradisional seperti keripik kentang, singkong dan tempe, serta kerupuk keriting, kerupuk udang dan extruded snack yang dipasarkan dengan merek-merek Chitato, Lays, Qtela, Cheetos dan JetZ yang memiliki posisi yang kuat di pasar. Unit usaha biskuit dijalankan sendiri oleh ICBP, serta memproduksi berbagai biskuit yang dipasarkan dengan merek Trenz bagi segmen kaum muda, dan Wonderland bagi seluruh keluarga.
54
55
Food Seasonings The Food Seasonings Division produces culinary products for both the Indofood Group and for an associated company, NICI, which is a joint venture company with Nestl SA. NICI markets culinary products such as soy sauce, chili sauce, tomato sauce, instant seasonings and bouillon, under the brand names Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik and Maggi. The Division independently manufactures and markets syrups under the Indofood Freiss brand. Nutrition & Special Foods The Nutrition & Special Foods Division produces specialty foods for infants and toddlers and milk products for expectant and lactating mothers. Products include cereals and biscuits for infants and children and milk products for mothers. Products marketed under the Promina brand target the higher-income segment while the SUN brand is aimed at the mass-market segment. Finally the Packaging Division produces flexible and corrugated packaging to support Group operations and for third-party clients. While the Division plays a supporting role as part of Indofoods Total Food Solutions concept, its work is critical to the entire chain of operations.
Penyedap Makanan Divisi Penyedap Makanan memproduksi produk-produk kuliner bagi Grup Indofood dan perusahaan asosiasi, NICI, yang merupakan perusahaan patungan dengan Nestl SA. NICI memasarkan produk-produk kuliner seperti kecap, saus sambal, saus tomat, bumbu instan dan kaldu, dengan merek Indofood, Piring Lombok, Indofood Racik dan Maggi. Selain itu, Divisi ini juga menjalankan sendiri kegiatan produksi dan pemasaran produk sirup dengan merek Indofood Freiss. Nutrisi & Makanan khusus Divisi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi makanan-makanan khusus untuk bayi dan balita serta produk susu bagi para ibu hamil dan menyusui. Ragam produk meliputi berbagai bubur dan biskuit untuk bayi dan anak-anak, serta produk susu bagi para ibu. Produk-produk tersebut dipasarkan dengan merek Promina bagi segmen menengah ke atas dan merek SUN untuk segmen pasar yang lebih luas. Terakhir, Divisi Kemasan yang memproduksi kemasan fleksibel dan kemasan karton guna mendukung kegiatan operasional Grup dan para pelanggan pihak ketiga. Divisi kemasan, yang berperan sebagai pendukung dari konsep Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions, memegang peranan penting dalam seluruh mata rantai kegiatan operasional perusahaan.
2012 review
Despite continuing intense competition, CBP Group continued to perform well. Total sales value grew 12.1% to Rp21.57 trillion in 2012 from Rp19.25 trillion in 2011 driven by volume growth in most divisions and higher average selling prices. EBIT increased 7.4% to Rp2.84 trillion in 2012 from Rp2.65 trillion in 2011, while EBIT margin declined to 13.2% compared to 13.7% in 2011. Contribution to Indofood consolidated net sales and EBIT rose to 42.9% and 42.1% in 2012, compared to 42.3% and 39.4% in 2011. The Noodles Division demonstrated its best performance in five years during 2012, strengthening its position as market leader in its main market segments. Total sales volume rose 9.7% to 12.13 billion packs in 2012, from 11.05 billion packs in 2011, and total sales value increased by 11.8% to Rp15.20 trillion from Rp13.59 trillion in 2011 on higher volume.
56
57
EBIT margin fell to 15.3% from 16.2% in 2011, mainly due to higher selling and general & administrative expenses to strengthen brand equities and to solidify its position in the market, as well as for its new product launches to create market awareness. The dairy industry continued to grow, supported by the strong domestic economy and a growing awareness of the nutritional value of milk products. Liquid milk continued to be the fastest-growing category in 2012, demonstrating double-digit growth. The increasing scale of the market at the same time is also attracting more competition. During 2012 the Division continued to focus on adding new capacity in liquid milk and SCM, projects completed in the last quarter of 2012 and are expected to start contributing in 2013. Further efforts were made by the Division in marketing, aiming to strengthen the brand equity of our flagship brand, Indomilk. Total sales volume grew 3.0% to 290.40 thousand tons from 281.80 thousand tons in 2011, led by liquid milk and SCM. Total sales value of Rp3.89 trillion was recorded, up from Rp3.69 trillion in 2011. EBIT margin rose to 8.0% in 2012 from 7.4% in the previous year. This strong growth in Noodles volume was mainly driven by well-received new product launches. Our launch towards the end of 2011 of Indomie Spicy Beef Flavor Fried Noodles, Rendang, the first nationwide launch of fried beef-based instant noodles, excited the market and drove our total Indomie sales with minimum cannibalization impact to our existing business. Meanwhile Sarimi Isi 2 (two noodle blocks in one pack), successfully boosted overall Sarimi performance. Towards the end of 2012, the Division continued its introduction of new product lines with the launch of Indomie Green Chili Flavor Fried Noodles, supporting Indomies iconic brand stature by inspiring consumers with creative use of uniquely Indonesian ingredients. Initial market acceptance of this new product was extremely strong. Although some costs increased in the second half, the Noodles Division maintained healthy profitability. Tingginya tingkat pertumbuhan volume Mi Instan terutama didorong oleh peluncuran produk-produk baru yang meraih tanggapan positif dari pasar. Di akhir tahun 2011, peluncuran produk Indomie Goreng Rendang yang merupakan produk mi instan dengan cita rasa daging sapi pertama yang diluncurkan secara nasional, berhasil mendapatkan respon yang positif dari pasar serta mendorong total penjualan Indomie tanpa efek kanibalisasi yang cukup berarti terhadap merek maupun varian rasa mi kami yang lain. Sementara itu, Sarimi Isi 2 (dalam setiap bungkus berisi dua keping mi instan) berhasil mendorong kinerja Sarimi secara keseluruhan. Di akhir tahun 2012, Divisi ini memperkenalkan produk baru melalui peluncuran Indomie Goreng Cabe Ijo, yang mendukung posisi merek Indomie yang selalu memberi inspirasi bagi konsumennya melalui pemanfaatan bumbu-bumbu asli Indonesia secara kreatif. Produk baru ini berhasil mendapatkan tanggapan pasar yang sangat menggembirakan. Walaupun terjadi peningkatan biaya pada semester kedua, Divisi Mi Instan berhasil mempertahankan tingkat profitabilitas yang sehat. Despite strong competition the Snack Foods Division continued to perform well by registering double-digit volume growth. A number of new product launches, backed by strong marketing campaigns, continued to create strong market interest, allowing performance during 2012 to outpace gains made in earlier years. Total volume increased to 29.17 thousand tons in 2012 compared to 23.47 thousand tons a year earlier, and total sales value also rose to Rp1.50 trillion from Rp1.17 trillion in 2011 on higher volume and average selling price. EBIT margin rose to 7.3% compared to 5.5%.
Marjin laba usaha menurun menjadi 15,3% dari sebesar 16,2% di tahun 2011, terutama akibat kenaikan beban penjualan dan umum & administrasi guna memperkuat brand equity dan memperkokoh posisinya di pasar, serta menciptakan market awareness untuk produkproduk baru yang diluncurkannya. Industri dairy terus berkembang, didukung oleh pertumbuhan perekonomian domestik yang kuat serta meningkatnya kesadaran masyarakat atas manfaat kesehatan dari produk-produk susu. Di tahun 2012, produk susu cair tetap menjadi kategori dengan pertumbuhan tertinggi dengan meraih pertumbuhan dua-digit. Namun demikian, pertumbuhan industri yang pesat juga mendorong naiknya tingkat persaingan. Selama tahun 2012, Divisi ini terus fokus pada penambahan kapasitas produk susu cair dan SKM dimana proyek pembangunannya selesai pada kuartal empat tahun 2012, dan diperkirakan akan mulai memberikan kontribusi di tahun 2013. Berbagai upaya pemasaran terus berlanjut untuk memperkuat brand equity merek unggulan kami, Indomilk. Total volume penjualan tumbuh 3,0% mencapai 290,40 ribu ton dari 281,80 ribu ton di tahun 2011, terutama didorong oleh produk susu cair dan SKM. Total nilai penjualan tercatat sebesar Rp3,89 triliun, meningkat dari Rp3,69 triliun di tahun 2011. Marjin laba usaha tumbuh mencapai 8,0% di tahun 2012 dari sebesar 7,4% pada tahun sebelumnya. Walaupun menghadapi tingkat persaingan yang tinggi, Divisi Makanan Ringan terus meraih kinerja menggembirakan dengan mencatatkan pertumbuhan volume sebesar dua-digit. Peluncuran produk-produk baru didukung dengan kegiatan pemasaran yang kuat, terus meningkatkan permintaan pasar, sehingga kinerja di tahun 2012 berhasil melampaui pencapaian di tahun-tahun sebelumnya. Total volume meningkat menjadi 29,17 ribu ton di tahun 2012 dibandingkan sebesar 23,47 ribu ton di tahun sebelumnya, sedangkan total nilai penjualan juga meningkat mencapai Rp1,50 triliun dari sebesar Rp1,17 triliun di tahun 2011 karena kenaikan volume dan harga jual rata-rata. Marjin laba usaha naik menjadi 7,3% dari 5,5%.
58
59
Demand for instant seasonings and sauces continued to grow, driven by increasing disposable incomes and the requirement of an increasingly urbanized population for quick-to-prepare meals. Indofood Racik instant seasonings are now available in 10 different variants, helping consumers prepare tasty menus quickly. The Division achieved low double-digit volume growth to 86.70 thousand tons from 77.85 thousand tons in 2011, largely due to increases in sales of instant seasonings, chili sauce and soy sauce. Total sales value rose to Rp1.18 trillion from Rp961.9 billion in 2011, resulting in improvement of EBIT margin to 5.3% compared to 4.8% in 2011. The Nutrition & Special Foods Division faced strong competition during 2012 while the market segment has been stagnant in the past few years, resulting in declining sales of the Division to Rp496.2 billion compared to Rp511.4 billion a year earlier. This was mainly due to lower volume of 14.37 thousand tons compared to 14.72 thousand tons in 2011. Despite the tougher condition of the market, both SUN and Promina brands continued to dominate their respective market segments. EBIT margin fell to 5.9% from 10.2%, primarily on lower volume and higher advertising and promotion spending.
Permintaan akan produk bumbu instan dan saus terus mengalami pertumbuhan, didorong oleh naiknya disposable income dan tuntutan dari masyarakat perkotaan akan solusi makanan yang cepat dalam penyajiannya. Bumbu instan Indofood Racik kini tersedia dalam 10 varian berbeda, untuk membantu para konsumen menyiapkan menu makanan dengan cepat dan menggugah selera. Divisi ini berhasil meraih pertumbuhan volume sebesar low double-digit mencapai 86,70 ribu ton dari 77,85 ribu ton di tahun 2011, terutama didorong oleh naiknya penjualan bumbu instan, saus sambal dan kecap. Total nilai penjualan meningkat mencapai Rp1,18 triliun dari sebesar Rp961,9 miliar di tahun 2011, sehingga marjin laba usaha naik menjadi 5,3% dari sebesar 4,8% di tahun 2011. Divisi Nutrisi & Makanan Khusus menghadapi tingkat persaingan yang tinggi di tahun 2012 sementara industri relatif tidak berkembang dalam beberapa tahun terakhir, sehingga total nilai penjualan turun menjadi sebesar Rp496,2 miliar dari Rp511,4 miliar di tahun sebelumnya. Hal ini terutama karena turunnya volume penjualan menjadi 14,37 ribu ton dibandingkan sebesar 14,72 ribu ton di tahun 2011. Di tengah makin meningkatnya persaingan, merek SUN dan Promina terus menjadi pemimpin pasar di masing-masing segmen pasarnya. Marjin laba usaha turun menjadi 5,9% dari 10,2%, terutama akibat penurunan volume dan meningkatnya pengeluaran untuk iklan dan promosi.
2013 outlook
Moving ahead, we are optimistic about the prospects of the economy and the food and beverage sectors. At the same time we are also cautious about increasing competition from existing players and new entrants. The increasing middle-income group, growing affluence and urbanization will change consumer consumption and shopping patterns. Demand will be skewed toward affordable premium and healthier products, and modern trade will be the preferred retail outlets. We persist with our commitment to accelerate growth and have charted a clear strategic direction and outlined the strategic imperatives to capture the opportunities. 1. O ptimize our portfolio by focusing on premium products and product development in the health and wellness category. 2. Drive innovation culture across the organization to quickly adapt to market developments. 3. Implement sales execution excellence by increasing product availability and enhancing product visibility in the modern and traditional retail outlets. 4. Enhance our operational pillars by strengthening our manufacturing capabilities, increasing productivity, improving procurement processes and diversifying sourcing of raw materials. 5. Build organizational excellence by continuously improving our people capabilities through various training programs.
pandangan 2013
Ke depannya, kami tetap optimis terhadap prospek perekonomian dan sektor makanan dan minuman di Indonesia. Namun kami waspada terhadap makin meningkatnya persaingan, baik dari pemain yang sudah ada maupun para pemain baru. Bertumbuhnya segmen berpenghasilan menengah serta meningkatnya kesejahteraan dan urbanisasi, akan mengubah pola konsumsi dan belanja konsumen. Konsumen akan condong untuk memilih produkproduk yang lebih premium dengan harga terjangkau dan produk-produk yang lebih sehat, serta mereka lebih memilih berbelanja di outlet ritel moderen. Kami tetap berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan dan telah menetapkan arahan strategi yang jelas serta menjabarkan strategistrategi penting untuk menangkap peluang yang ada. 1. O ptimalisasi portofolio kami dengan fokus pada pengembangan produk-produk yang lebih premium serta memperluas portofolio produk dalam kategori nutrisi dan kesehatan. 2. Mendorong budaya inovasi di seluruh organisasi agar dapat beradaptasi secara cepat dengan perubahan tren pasar dan kebutuhan konsumen. 3. Mengeksekusi kegiatan penjualan terbaik dengan meningkatkan ketersediaan serta product visibility, baik di outlet ritel moderen maupun tradisional. 4. Memperkokoh pilar operasional dengan meningkatkan kapabilitas di bidang produksi, meningkatkan produktivitas dan menyempurnakan proses pembelian, serta melakukan diversifikasi sumber pasokan bahan baku. 5. Membangun organisasi yang unggul dengan terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui berbagai program pelatihan.
60
61
opeRAtionAl Review
ulAsAn kineRjA opeRAsionAl
BOgasari
BogasarI
Overview
A presence in Indonesias flour industry for more than 40 years, Bogasari became a part of the Indofood Group in 1995. Representing the largest integrated flour miller in Indonesia, it operates two mills, one in Jakarta and the other in Surabaya. Flour brands produced by Bogasari include Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru and Lencana Merah, while pasta is produced under the La Fonte brand. The maritime unit operates 2 panamax and 5 handymax vessels primarily to transport wheat from Australia and the northern hemisphere, while a packaging unit produces polypropylene bags, among others.
Gambaran Umum
Bogasari telah hadir di industri tepung terigu Indonesia selama lebih dari 40 tahun, dan bergabung ke dalam Grup Indofood pada tahun 1995. Sebagai pabrik penggilingan tepung terigu terintegrasi terbesar di Indonesia, Grup Bogasari mengoperasikan dua pabrik penggilingan tepung terigu yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Grup Bogasari memproduksi tepung terigu yang dipasarkan dengan menggunakan merek-merek seperti Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru dan Lencana Merah, sedangkan produk pasta dipasarkan dengan menggunakan merek La Fonte. Unit perkapalan mengoperasikan dua kapal panamax dan lima kapal handymax, yang terutama digunakan untuk mengangkut gandum dari Australia dan belahan bumi bagian utara, sementara unit kemasan memproduksi antara lain kantong polypropylene.
62
63
2012 review
Indonesias economy grew at 6.2% in 2012, only slightly down on the 2011 growth figure of 6.5%, with the depressed global trade situation having only a marginal effect on Indonesias current growth pattern. The middle-income segment continued to grow during the year along with disposable incomes, benefiting the food sector. Urbanization continued to increase, further encouraging the preference for Westernstyle foods, with flour-based products such as cakes, biscuits, pizza and a wide range of snack products becoming increasingly popular.
64
65
International wheat prices were generally lower in 2012 compared to the previous year, with relatively low prices during the first half of the year. Wheat prices began to rise entering the second half of the year on lower global production estimates, mainly due to dry weather in key wheat-growing areas in the United States and Australia and an extreme winter in Russia. Efforts to strengthen brand equity of Bogasari products continued with integrated above and below-the-line activities. The latter included Sajian Bersama Bogasari (Serving with Bogasari), an education program for housewives held in 215 sub-districts across the country. Educational programs were also held for small and medium enterprise (SME) owners in cities across Indonesia. A pasta-themed recipe contest, Lomba Cipta Kreasi Resep (Recipe Creation Contest) reached out to high school students. Bogasari continues to receive awards. During 2012 Segitiga Biru brand was honored with the Indonesia Customer Satisfaction Award while Segitiga Biru and Cakra Kembar won the Top Brand awards. The pasta operations continued the growth pattern demonstrated in 2011, supported by innovation in the form of product reformulation and packaging rejuvenation. Domestic volume of pasta increased, driven by members of the growing middle-income market enjoying more Western foods. Pasta export volume also increased during 2012.
Harga gandum rata-rata di pasar internasional pada tahun 2012 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Di semester pertama tahun 2012 harga gandum relatif rendah, dan mulai naik di awal semester kedua karena estimasi tingkat produksi global diperkirakan turun sebagai akibat musim kering yang melanda berbagai daerah penghasil gandum utama di Amerika Serikat dan Australia, serta musim dingin yang ekstrim di Rusia. Upaya untuk memperkuat brand equity produkproduk Grup Bogasari terus dilakukan melalui berbagai kegiatan above-the-line dan below-theline yang terintegrasi. Aktivitas below-the-line meliputi kegiatan Sajian Bersama Bogasari, yang merupakan program edukasi bagi para ibu rumah tangga yang diselenggarakan di 215 kecamatan di seluruh Nusantara. Selain itu, Grup Bogasari juga menyelenggarakan berbagai program edukasi yang diselenggarakan untuk para pengusaha kecil dan menengah (UKM) di berbagai kota di Indonesia, serta Lomba Cipta Kreasi Resep untuk produk pasta, yang diadakan bagi para murid sekolah menengah atas. Bogasari senantiasa berhasil meraih berbagai penghargaan. Di sepanjang tahun 2012 Grup Bogasari berhasil meraih penghargaan Indonesia Customer Satisfaction Award untuk Segitiga Biru, dan menerima penghargaan Top Brand Award untuk Segitiga Biru dan Cakra Kembar. Unit usaha pasta terus meraih pola pertumbuhan seperti di tahun 2011, didorong oleh inovasi di bidang reformulasi produk dan peremajaan kemasan produk. Volume penjualan pasta dalam negeri meningkat, didorong oleh tumbuhnya segmen berpenghasilan menengah yang lebih menyukai makanan barat. Volume penjualan pasta untuk pasar ekspor juga meningkat di tahun 2012.
66
67
Sales volume of flour increased by 8.5% from 2.38 million tons in 2011 to 2.58 million tons in 2012. Total sales value increased by 8.0% to Rp15.93 trillion from Rp14.75 trillion in 2011 mainly on higher volume. Pasta sales increased 5.6% from 27.3 thousand tons in 2011 to 28.8 thousand tons. EBIT margin increased to 8.6% in 2012 compared to 6.6% in 2011, due to certain strategies implemented by Bogasari. The contribution of Bogasari Group to consolidated net sales was 25.1% in 2012, compared to 25.8% in 2011. EBIT contribution to consolidated EBIT was 20.3% compared to 14.5% in 2011.
Volume penjualan tepung terigu meningkat 8,5% dari 2,38 juta ton di tahun 2011 menjadi 2,58 juta ton di tahun 2012. Total nilai penjualan tumbuh sebesar 8,0% menjadi Rp15,93 triliun dari Rp14,75 triliun di tahun 2011, terutama karena naiknya volume penjualan. Volume penjualan pasta tumbuh 5,6% dari 27,3 ribu ton di tahun 2011 menjadi 28,8 ribu ton. Marjin laba usaha naik menjadi 8,6% di tahun 2012 dibandingkan 6,6% di tahun 2011, karena strategi yang diimplementasikan oleh Bogasari. Kontribusi Grup Bogasari terhadap penjualan neto konsolidasi mencapai 25,1% di tahun 2012, dibandingkan sebesar 25,8% di tahun 2011. Kontribusi terhadap laba usaha konsolidasi mencapai 20,3%, dibandingkan 14,5% di tahun 2011.
2013 OUTLOOK
The domestic economy will remain healthy with continuing strong consumer confidence and domestic private consumption. Wheat flour consumption is expected to grow in conjunction with overall economic growth. Safeguards imposed by the government on the import of flour for 200 days since the beginning of December 2012 are expected to have a positive effect for all domestic operators. Nevertheless competition will continue to be intense with new entrants to the marketplace and increases in capacity by a number of participants. Bogasari will continue to focus on maintaining its leadership position in the market. Marketing initiatives will cover 360 degrees, with abovethe-line activities aimed at strengthening brand equity, while below-the-line activities will enhance bonding with customers through activities where the customer can directly experience our products. Distribution penetration will be further expanded and deepened to ensure product availability in all channels. The increasing middle income segment of the population and urbanization will prompt customers to seek more premium and convenient products. To capture this opportunity, Bogasari intends to re-launch its premix products, offering various ready-mix flours.
PANDANGAN 2013
Kondisi perekonomian dalam negeri diperkirakan tetap baik, dengan tingkat kepercayaan konsumen dan konsumsi domestik yang tinggi. Konsumsi tepung terigu diperkirakan akan meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Peraturan pemerintah yang membatasi impor tepung terigu dan diberlakukan selama 200 hari sejak awal bulan Desember 2012, diperkirakan akan berdampak positif bagi para pemain domestik. Namun demikian, tingkat persaingan akan terus meningkat dengan munculnya pemain-pemain baru serta beberapa pemain yang sudah ada meningkatkan kapasitasnya. Bogasari akan terus berupaya untuk mempertahankan posisi kepemimpinannya di pasar. Inisiatif pemasaran yang komprehensif akan mencakup kegiatan above-the-line untuk memperkuat brand equity, dan kegiatan belowthe-line untuk meningkatkan bonding dengan konsumen melalui berbagai kegiatan dimana konsumen dapat secara langsung bereksperimen dengan produk-produk kami. Penetrasi distribusi akan terus diperluas untuk memastikan ketersediaan produk di seluruh jaringan penjualan. Tumbuhnya segmen berpenghasilan menengah serta urbanisasi, akan mendorong konsumen untuk mencari produk yang lebih premium dan mudah dalam penyajiannya. Untuk meraih peluang tersebut, Bogasari akan meluncurkan kembali produk-produk premix-nya yang beraneka ragam.
68
69
opeRAtionAl Review
ulAsAn kineRjA opeRAsionAl
AGRIBUSINESS
AgrIbIsnIs
Overview
The Agribusiness Group is a diversified and vertically integrated agribusiness group poised to capture the value and benefits spanning the entire supply chain across the Indonesian archipelago. Our robust business model is bolstered by a diversity of agricultural crops, competent research and development expertise and prudent business strategies, ensuring the latitude to seize growth opportunities in emerging markets. The Agribusiness Group operates two divisions: Plantations and the Edible Oils & Fats Division.
GAMBARAN UMUM
Grup Agribisnis memiliki model bisnis yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal, sehingga dapat meraih nilai dan manfaat dari seluruh mata rantai pasokan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kekuatan model bisnis kami didukung oleh keanekaragaman tanaman agrikultur yang kami miliki, keahlian dalam bidang penelitian dan pengembangan, serta strategi usaha yang ditetapkan dengan prinsip kehati-hatian untuk dapat menangkap peluang pertumbuhan di pasar yang sedang berkembang. Grup Agribisnis mengoperasikan dua divisi, yaitu: Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati.
70
71
The Group is led by IndoAgri, a company listed on the SGX-ST. IndoAgris two main operating subsidiaries, SIMP and Lonsum, are listed on IDX. As a vertically integrated and diversified agribusiness group, the Group is well positioned to capture value in the expanding Indonesian food sector, with operations across the entire supply chain. A sound basis in research and development creates excellence in seed breeding extending to high-productivity oil palm cultivation, milling, refining, branding and marketing of cooking oil and margarine, shortening and other palm oil derivative products. The Group is also diversified into other crops such as rubber, sugar cane, cocoa and tea. A strong branding strategy for downstream consumer products completes an efficient chain of value creation with the strength to maximize benefit from business opportunities in Indonesias growing market. Our plantations and production facilities are strategically located across the Indonesian archipelago. Our land bank is largely located on the islands of Sumatra and Kalimantan and at the end of 2012 planted area stood at around 269 thousand hectares. Oil palm remains our dominant crop, occupying 86% or approximately 231 thousand hectares of total planted area. The Division owns and operates 21 palm oil mills, four crumb rubber production facilities, three sheet rubber production facilities, one cocoa mill, one tea mill and two sugar mills and refineries. As part of our commitment to sustainability practices, the Groups total certified output under the RSPO increased to 248 thousand tons or around 28% of the Groups 2012 total CPO production and total planted palm area.
Grup Agribisnis dijalankan oleh SIMP dan Lonsum yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan entitas anak IndoAgri yang sahamnya tercatat di SGX-ST. Sebagai grup agribisnis yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal dengan operasional yang menjangkau seluruh mata rantai pasokan, Grup Agribisnis berada dalam posisi yang baik untuk meraih manfaat dari pertumbuhan sektor makanan di Indonesia. Basis penelitian dan pengembangan yang kuat menciptakan keunggulan di bidang pemuliaan benih bibit kelapa sawit dan perkebunan kelapa sawit yang berproduktivitas tinggi, hingga kegiatan pengolahan, penyulingan, branding dan pemasaran produk minyak goreng dan margarin, shortening serta produk turunan kelapa sawit lainnya. Grup Agribisnis juga melakukan diversifikasi ke jenis tanaman lainnya seperti karet, tebu, kakao dan teh. Strategi branding produk-produk konsumen bermerek yang kuat melengkapi seluruh proses peningkatan nilai yang efisien, dengan kemampuan memaksimalkan manfaat dari peluang usaha di pasar Indonesia yang terus berkembang. Perkebunan dan fasilitas produksi kami memiliki lokasi yang strategis di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian besar lahan-lahan perkebunan kami berada di pulau Sumatra dan Kalimantan, dan di akhir tahun 2012 total area tertanam mencapai sekitar 269 ribu hektar. Kelapa sawit tetap menjadi komoditas utama kami, meliputi 86% atau sekitar 231 ribu hektar dari total area perkebunan yang ditanami. Divisi ini memiliki dan mengoperasikan 21 pabrik kelapa sawit, empat lini produksi karet remah, tiga lini produksi karet lembaran, satu pabrik kakao, satu pabrik teh dan dua fasilitas pengolahan dan penyulingan gula. Sebagai bagian komitmen Grup kepada praktik berkelanjutan, total produksi CPO bersertifikat RSPO meningkat hingga sebesar 248 ribu ton atau sekitar 28% dari total produksi CPO dan total area tertanam kelapa sawit Grup di tahun 2012.
72
73
The Edible Oils & Fats Division manufactures and markets the downstream products of the Group both locally and overseas. Our downstream refineries are strategically located in the major cities of Jakarta, Surabaya, Medan and Bitung and the Division has a total processing capacity of 1.4 million tons per year. Cooking oils, margarine, shortening, crude coconut oil (CNO) and other products are derived from oil palm refining, fractionation and crushed copra. Our best-selling Bimoli brand has been a household name in Indonesia since 1978. Margarine and shortenings sold under the brands Simas Palmia, Palmia, Amanda and Malinda also enjoy a strong position in the market. Margarine and shortening in the form of industrial packs are marketed to bakeries, snack and biscuit manufacturers, a growing segment of the market as Indonesians develop a taste for baked foods.
Divisi Minyak & Lemak Nabati memproduksi dan memasarkan produk-produk hilir Grup di pasar dalam negeri dan internasional. Fasilitas penyulingan kami berada di kota-kota strategis, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan dan Bitung dengan total kapasitas pengolahan sebesar 1,4 juta ton per tahun. Produk minyak goreng, margarin, shortening, minyak kelapa (crude coconut oil atau CNO) dan produk-produk turunan lain yang merupakan hasil dari proses penyulingan dan fraksinasi minyak sawit dan kopra. Bimoli sebagai merek dengan penjualan tertinggi telah menjadi merek yang dikenal sejak tahun 1978. Produk margarin dan shortening, yang dijual dengan merek Simas Palmia, Palmia, Amanda and Malinda, juga memiliki posisi yang kuat di pasar. Produk margarin dan shortening dalam kemasan industri dipasarkan kepada para pengusaha bakery, makanan ringan dan biskuit, yang merupakan segmen pasar yang berkembang seiring berkembangnya selera masyarakat Indonesia atas baked foods (makanan/hidangan yang dipanggang).
2012 review
In 2012 Indofoods companies operating in the agribusiness sector were negatively affected by lower commodity prices, despite the increase in our CPO production. Total sales value was recorded at Rp13.87 trillion, a 10.2% increase over 2011s Rp12.59 trillion. EBIT margin declined from 23.6% to 17.2% in 2012, primarily due to lower average selling prices for plantation crops and higher cost of production. The decline was partly negated by a higher profit contribution from Edible Oils & Fats and sugar operations. Contribution to Indofood consolidated net sales was 24.1% compared to 24.2% a year earlier. EBIT contribution to consolidated EBIT declined from 44.3% in 2011 to 35.4%. The deceleration of the global economy, particularly in Europe and China, continued to weigh on commodity markets in 2012, affecting our Plantations Division. This, coupled with higher seasonal production in the second half of the year, resulted in significant pressure on CPO prices since August 2012.
74
75
Average CPO prices (CIF Rotterdam) through the year averaged US$1,006 per ton compared with US$1,128 in 2011. Palm kernel and rubber registered even more significant declines in prices. Rubber prices (RSS3 SICOM) in 2012 remained significantly lower at US$3,384 per ton compared to US$4,824 per ton in 2011. Total sales value at the Division declined 1.1% compared to 2011. Plantations Division EBIT margin decreased from 35.3% to 24.2% in 2012. The Division continued to expand plantations area, achieving around 13.4 thousand hectares of new planting of oil palm in 2012. Total fresh fruit bunch (FFB) production increased by 8% in 2012 and, in line with this, CPO production grew by 5% to 880 thousand tons in 2012. Our continued focus on research and development has also made the Plantations Division as one of Indonesias highly respected oil palm seed producers. Other commodity crops are of increasing importance to our performance. In South Sumatra, our 8,000 tons of cane per day (TCD) sugar mill and refinery in Komering with an annual sugar cane processing capacity of 1.44 million tons was fully operational during the harvesting season in 2012. In Central Java, expansion of our sugar mill and refinery was from 3,000 TCD to 4,000 TCD completed during the second quarter of the year, increasing annual sugar cane processing capacity at the facility from 540 thousand tons to 720 thousand tons. Total sales value of the Edible Oils & Fats Division increased 5.4% to Rp9.56 trillion from Rp9.07 trillion in 2011, mainly attributable to higher sales of cooking oil and copra-based products.
Harga rata-rata CPO (CIF Rotterdam) sepanjang tahun mencapai US$1.006 per ton dibanding sebesar US$1.128 di tahun 2011. Komoditas inti sawit dan karet mengalami penurunan harga yang lebih signifikan. Harga karet (RSS3 SICOM) di tahun 2012 tetap lebih rendah dengan nilai sebesar US$3.384 per ton dibandingkan US$4.824 per ton di tahun 2011. Total nilai penjualan Divisi Perkebunan mengalami penurunan sebesar 1,1% dibandingkan kinerja tahun 2011. Marjin laba usaha turun dari 35,3% menjadi 24,2% di tahun 2012. Divisi Perkebunan terus memperluas area perkebunannya, dan berhasil melakukan penanaman baru kelapa sawit seluas sekitar 13,4 ribu hektar di tahun 2012. Total produksi tandan buah segar (TBS) mengalami peningkatan sebesar 8% di tahun 2012 sehingga produksi CPO tumbuh 5% mencapai 880 ribu ton di tahun 2012. Fokus berkelanjutan di bidang penelitian dan pengembangan telah menempatkan Divisi Perkebunan sebagai salah satu produsen benih bibit kelapa sawit yang terpandang di Indonesia. Komoditas perkebunan lainnya juga berhasil meningkatkan sumbangannya pada kinerja kami. Di Sumatera Selatan, fasilitas pengolahan dan penyulingan gula kami yang berkapasitas 8.000 ton tebu per hari (tons cane per day atau TCD) di Komering, dengan kapasitas pengolahan tebu per tahun sebesar 1,44 juta ton telah beroperasi secara penuh selama masa panen tahun 2012. Di Jawa Tengah, perluasan fasilitas pengolahan dan penyulingan gula dari 3.000 TCD ke 4.000 TCD telah diselesaikan pada kuartal kedua tahun 2012, sehingga meningkatkan kapasitas pengolahan tebu di fasilitas ini dari 540 ribu ton menjadi 720 ribu ton. Total nilai penjualan Divisi Minyak & Lemak Nabati meningkat 5,4% mencapai Rp9,56 triliun dari Rp9,07 triliun tahun 2011, terutama didukung oleh peningkatan penjualan produk minyak goreng dan produk berbasis kopra.
76
77
Increase in sales volume was supported by higher refining capacities and increased demand. EBIT margin improved to 4.4% from 2.1% in the previous year. This Division has attained Platinum level at the Indonesia Best Brand Awards from 2002 to 2012, and Diamond level in the Indonesia Customer Satisfaction Award from 2000 to 2012.
Peningkatan volume penjualan didukung oleh peningkatan kapasitas penyulingan dan pertumbuhan permintaan. Marjin laba usaha meningkat mencapai 4,4% dari 2,1% di tahun sebelumnya. Divisi ini berhasil meraih penghargaan Platinum dalam ajang Indonesia Best Brand Awards dari tahun 2002 hingga 2012, dan penghargaan Diamond dalam Indonesia Customer Satisfaction Award dari tahun 2000 hingga 2012.
Sustainability will continue to be extended through the use of biological pest and disease control agents and through the use of organic fertilizers. Further efforts will be taken to improve mechanization at our plantations to increase efficiency and further reduce costs. Edible Oils & Fats Division will further utilize its downstream production by enhancing the Divisions output and specialty fats production capability to meet rising demand. Demand for palm oil products is expected to be supported by Indonesias fast-expanding food and beverage industry and population growth. With changing consumer habits and modern mini-marts replacing traditional markets in the provision of daily necessities, consumers are confronted with increasingly wider selections of branded products. Anticipating this change Bimoli will launch 250 ml and 500 ml refill packs targeted at novice users of branded cooking oil, to be sold both in traditional and modern markets, including mini-marts and discount stores. The Division will also sharpen advertising and promotional strategies to improve brand awareness, enhance after-sales services, heighten product visibility and focus on high-end distribution outlets to take advantage of their rapid growth in Indonesia.
Keberlanjutan dalam bidang lingkungan akan terus diperluas melalui pemanfaatan metode alami dalam hal pengendalian hama, serta melalui pemanfaatan pupuk organik. Upaya juga akan dilakukan untuk meningkatkan proses mekanisasi di area perkebunan kami guna meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya. Divisi Minyak & Lemak Nabati mendorong kemampuan pemanfaatan produksi hilirnya melalui peningkatan kapasitas serta kemampuan produksi specialty fats untuk memenuhi semakin meningkatnya permintaan. Permintaan produk-produk kelapa sawit diperkirakan akan didukung oleh pesatnya perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia serta pertumbuhan populasi. Seiring perubahan gaya hidup konsumen serta beralihnya pembelian kebutuhan sehari-hari dari pasar tradisional ke outlet ritel moderen, konsumer dihadapkan pada makin beragamnya pilihan produk bermerek. Guna mengantisipasi perubahan ini Bimoli akan meluncurkan paket isi ulang sebesar 250 ml dan 500 ml bagi para pelanggan pemula produk minyak goreng bermerek, untuk dijual di pasar tradisional dan moderen, termasuk outlet minimarket dan outlet ritel lainnya. Divisi ini juga akan mempertajam strategi iklan dan promosinya guna meningkatkan brand awareness, menyempurnakan layanan pelanggan, meningkatkan product visibility, serta fokus pada outlet distribusi level menengah ke atas yang tumbuh pesat di Indonesia.
2013 outlook
The Plantations Division will concentrate on maximizing yield per hectare and on strategies to reduce costs, ensuring alignment to the Groups objective of sustainable low-cost production. These steps will be supported by ongoing efforts in best agronomy and crop protection practices. Detailed procedures will include block-by-block analyses to provide our estates with the best recommendations on crop management and planting densities, fertilizer and herbicide usage, as well as predictions on yields and oil extraction rates.
pandangan 2013
Divisi Perkebunan akan berkonsentrasi memaksimalkan hasil panen per hektar dan menerapkan strategi penurunan biaya guna meningkatkan keselarasan dengan sasaran Grup untuk mencapai produksi berbiaya rendah yang berkelanjutan. Langkah-langkah ini akan didukung oleh upaya berkelanjutan di bidang praktik agronomi dan perlindungan tanaman yang terbaik. Prosedur akan mencakup analisa blok-per-blok agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat terkait pengelolaan tanaman dan kerapatan penanaman, penggunaan pupuk dan herbisida, serta perkiraan hasil panen dan tingkat ekstraksi minyak.
78
79
opeRAtionAl Review
ulAsAn kineRjA opeRAsionAl
DisTribUTiON
dIsTrIbusI
Overview
Distribution Group is a critical component of Indofoods Total Food Solutions business strategy, enjoying the most extensive distribution system extending across Indonesias vast archipelago of more than 17,000 islands, ensuring that Indofood and third-party products are available virtually everywhere in the country. In 2005, the Group embarked on an extensive expansion of stock points, creating efficient and speedier supply and delivery logistics and laying the foundation for wider and deeper market penetration. Our stock points are strategically located in high-density areas with good access to both traditional and modern trade outlets, allowing distribution of goods to closely defined geographical areas in a time-efficient manner, as well as providing immediate information on market developments.
GAMBARAN UMUM
Grup Distribusi ikut memegang peranan penting dalam strategi bisnis Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions. Dengan jaringan distribusinya yang luas di seluruh Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, Grup ini memastikan ketersediaan produk-produk Indofood dan pihak ketiga hingga ke seluruh pelosok negeri. Penambahan jumlah stock point secara ekstensif mulai tahun 2005, memungkinkan pasokan dan pengiriman barang yang lebih efisien dan cepat, serta menjadi landasan untuk memperluas dan memperdalam penetrasi pasar. Stock point berada di lokasi yang padat dengan outlet ritel untuk melayani baik outlet ritel tradisional maupun moderen, sehingga memungkinkan pendistribusian produk-produk di daerah tersebut dapat dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin serta mempermudah akses informasi perkembangan pasar.
80
81
Total sales value increased to Rp3.93 trillion in 2012 due to higher CBP sales, up from Rp3.49 trillion in 2011. EBIT margin remained flat at 3.6% in 2012. Contribution to consolidated net sales was 7.9% compared to 7.7% in 2011, while contribution to consolidated EBIT increased to 2.1% from 1.8% in 2011.
2013 OUTLOOK
Distribution Group will continue to build on its existing strengths to maximize performance in line with its important role of supporting growth in other divisions within the Indofood Group. Sales organizational structure will be improved to optimize sales through the addition of stock keeping unit (SKU) targets in the outlet. The Group will also develop distribution network to achieve wider and deeper market penetration, particularly outside Java. Stock management and delivery systems will also be improved in order to increase cost efficiency.
Total nilai penjualan meningkat mencapai Rp3,93 triliun di tahun 2012 dari sebesar Rp3,49 triliun di tahun 2011, didorong oleh naiknya penjualan Grup CBP. Marjin laba usaha relatif sama yaitu sebesar 3,6% di tahun 2012. Kontribusi Grup Distribusi terhadap penjualan neto konsolidasi mencapai 7,9% dibandingkan dengan 7,7% di tahun 2011, dan kontribusi terhadap laba usaha konsolidasi meningkat menjadi 2,1% dari 1,8% di tahun 2011.
PANDANGAN 2013
Sejalan dengan peranannya yang penting dalam mendukung pertumbuhan divisi-divisi lainnya di dalam Grup Indofood, Grup Distribusi akan terus meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan berbagai keunggulan yang dimilikinya. Sistem penjualan yang menargetkan jumlah stock keeping unit (SKU) minimum yang harus ada di outlet ritel, akan disempurnakan untuk mengoptimalkan penjualan Grup Distribusi. Selain itu, Grup ini juga akan membangun jaringan distribusi untuk meningkatkan penetrasi pasar terutama di daerah luar Jawa. Sistem pengelolaan persediaan dan pengiriman juga akan disempurnakan guna meningkatkan efisiensi biaya.
2012 REVIEW
The Group continued to review and improve its organizational structure and operations with the primary aim of increasing the number of registered retail outlets served, improving service level and increasing operational efficiencies through the optimization of the SAP system. The number of registered retail outlets served increased by around 5% and levels of service improved, particularly for key accounts. The warehouse management system using SAP was fully implemented in the first quarter of 2012 and internal control was further strengthened with the implementation of electronic purchase orders for modern trade and over-credit limit system approval. Continuous efforts to deepen penetration, enhance supply efficiency and increase product availability, with special emphasis on rural areas, continued during the year.
82
83
CORPORATE GOVERNANCE
The Company is committed to consistent implementation of good corporate governance (GCG) in conducting its business. It aims to deliver enhanced long-term value to all stakeholders by means of ethical, legal and sustainable operations. To achieve the highest standard of GCG, the Company has established the GCG Guideline according to the prevailing regulations in Indonesia, the Companys Articles of Association, as well as the GCG principles covering transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Based on Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Entities (LLL), the Companys organs consist of the General Meeting of Shareholders, the BOC and BOD. These three bodies, assisted by the Committees and Corporate Secretary, play important roles in the implementation of GCG.
84
85
3. a. T o approve the appropriation of the Companys net profit for the year 2011 in amount of Rp.3,077,180,000 (three trillion seventy seven billion one hundred eighty million rupiah) as follows: i. To set aside the amount of Rp.5,000,000,000,- (five billion rupiah) as reserve fund of the Company; ii. To declare cash dividend of Rp.175,(one hundred and seventy five rupiah) per share; iii. To record the balance as retained earnings of the Company. b. T o authorize the Board of Directors to execute the distribution of dividends. 4. T o approve the resignation of all members of the Board of Commissioners and Board of Directors due to the expiration of their term of office as of the closing of AGM with appreciation and gratitude for their valuable contributions and services to the Company; To approve re-appointment of the existing the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the period starting from the closing of the AGM until the closing of the Companys AGM in 2015, with the composition as follow:
Board of Commissioners President Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner : Independent Commissioner : Independent Commissioner :
3. a. M enyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2011 sebesar Rp.3.077.180.000 (tiga triliun tujuh puluh tujuh miliar seratus delapan puluh juta rupiah) dengan perincian sebagai berikut: i. Sebesar Rp.5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) disisihkan sebagai dana cadangan Perseroan; ii. Ditetapkan dan dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp.175,- (seratus tujuh puluh lima rupiah) per lembar saham; iii. Sisanya dicatat sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. b. M emberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pembayaran dividen tunai. 4. M enerima baik pengunduran diri seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya atas pengabdian dan jasa-jasa mereka terhadap Perseroan; Menyetujui penunjukkan dan pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2015, dengan susunan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Manuel Velez Pangilinan Benny Setiawan Santoso Edward Anthony Tortorici Robert Charles Nicholson Graham Leigh Pickles Utomo Josodirdjo Torstein Stephansen Wahjudi Prakarsa
: : : : : : : :
Manuel Velez Pangilinan Benny Setiawan Santoso Edward Anthony Tortorici Robert Charles Nicholson Graham Leigh Pickles Utomo Josodirdjo Torstein Stephansen Wahjudi Prakarsa
Board of Directors President Director : Director : Director : Director : Director : Director : Director : Director :
Anthoni Salim Franciscus Welirang Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Taufik Wiraatmadja Moleonoto (Paulus Moleonoto) Axton Salim Werianty Setiawan
Direksi Direktur Utama : Anthoni Salim Direktur : Franciscus Welirang Direktur : Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Direktur : Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Direktur : Taufik Wiraatmadja Direktur : Moleonoto (Paulus Moleonoto) Direktur : Axton Salim Direktur : Werianty Setiawan
5. T o approve the total remuneration to be paid by the Company to the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company which effective from January 1, 2012 up to December 31, 2012 in a maximum amount of Rp.133,000,000,000,(one hundred and thirty three billion rupiah) (before tax).
5. M enetapkan besarnya seluruh jumlah remunerasi yang akan dibayarkan oleh Perseroan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 maksimum sebesar Rp.133.000.000.000.- (seratus tiga puluh tiga miliar rupiah) (sebelum dipotong pajak).
86
87
6. T o re-appoint the Registered Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja, as the Companys Auditor to audit the Companys Financial Statement for the year ended December 31, 2012 and to authorize the Board of Directors to determine the honorarium of the said Registered Public Accountant and other conditions related to their appointment.
6. M enunjuk kembali Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagai Akuntan Publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menentukan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut dan menetapkan persyaratan lain yang berkaitan dengan penunjukkannya.
Based on the decision of the Companys AGM on May 11, 2012, the composition of the BOC of the Company is as follows:
Susunan Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan Keputusan RUPST Perseroan tanggal 11 Mei 2012 adalah sebagai berikut: : : : : : Manuel Velez Pangilinan Benny Setiawan Santoso Edward Anthony Tortorici Robert Charles Nicholson Graham Leigh Pickles Utomo Josodirdjo Wahjudi Prakarsa Torstein Stephansen
President Commissioner / Komisaris Utama Commissioner / Komisaris Commissioner / Komisaris Commissioner / Komisaris Commissioner / Komisaris
Board of Commissioners As stated in the LLL, the prevailing regulations of the capital market and the Companys Articles of Association, the main duty of the BOC is to oversee the policies of the BOD and provide advice to the Board in executing and managing the Company. The BOC comprises 8 (eight) members including the President Commissioner and 3 (three) Independent Commissioners who are not affiliated with members of the BOD, BOC or the controlling shareholders. Members of the BOC are nominated by the Nomination and Remuneration Committee and appointed by the GMS. The terms of office of members of the BOC are determined by the Companys Articles of Association. According to the prevailing regulations, the term of office is for 3 (three) years starting from the closing of the AGM that appoints the respective person until the closing of the third AGM after the appointment without prejudice of the GMS right to dismiss the person at any time.
Independent Commissioner / Komisaris Independen : Dewan Komisaris Sesuai dengan ketentuan dalam UUPT, peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan memberikan masukan kepada Direksi dalam menjalankan dan mengelola Perseroan. Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 8 (delapan) orang anggota termasuk seorang Komisaris Utama dan 3 (tiga) orang Komisaris Independen yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya atau pemegang saham pengendali. Anggota Dewan Komisaris dinominasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, dan diangkat oleh RUPS. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan. Ketentuan tentang masa jabatan yang berlaku saat ini adalah selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal keputusan RUPST yang mengangkat mereka hingga penutupan RUPST ketiga setelah tanggal pengangkatannya, dengan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Independent Commissioner / Komisaris Independen : Independent Commissioner / Komisaris Independen : As stipulated in the Companys Articles of Association and GCG Guideline, meetings of the BOC are held at any time deemed necessary by one member of the BOC or based on a written request from a meeting of the BOD. During 2012, the Companys BOC held 2 (two) meetings including a joint meeting with the BOD, with 100% attendance record. At the beginning of the year, schedules and agenda of the BOC meetings are notified to members of the BOC to ensure their attendance. The meeting agenda and all information related to the discussion topics of each meeting are distributed to all members of the BOC before the commencement of the meeting. To enhance their competence in performing their duties, during 2012 the Companys Commissioners attended training programs on Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN. Profiles of members of the BOC are available on page 135-143 of this Annual Report.
Sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Kebijakan GCG Perseroan, rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari rapat Direksi. Sepanjang tahun 2012, Dewan Komisaris Perseroan telah mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dengan tingkat kehadiran 100%. Setiap awal tahun ditetapkan jadwal rapat Dewan Komisaris dan jadwal tersebut diberitahukan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris agar mereka dapat menjadwalkan waktu mereka untuk hadir dalam rapat tersebut. Agenda dan semua informasi yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk setiap rapat disampaikan kepada setiap anggota Dewan Komisaris sebelum penyelenggaraan rapat yang bersangkutan. Untuk meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya, anggota Dewan Komisaris Perseroan pada tahun 2012 telah mengikuti pelatihan diantaranya adalah pelatihan mengenai Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN. Profil anggota Dewan Komisaris Perseroan dapat dibaca di halaman 135-143 dalam Laporan Tahunan ini.
88
89
Board of Directors The BOD is responsible for the day-to-day operational management of the Company for the interest of the Company in achieving its goals and objectives under the supervision of the BOC, and has the right to conduct any management action in accordance with the most appropriate policies, in accordance with the LLL, the prevailing regulations of the capital market and the Companys Articles of Association, The Companys BOD comprises the President Director and 7 (seven) other Directors. The President Director is responsible for charting the strategic direction of the Company and ensuring that all goals and objectives are met. To be able to perform their functions effectively, all Directors have specific duties and responsibilities as described in the management structure available on page 15 of this Annual Report. Members of the BOD are nominated by the Nomination and Remuneration Committee and appointed by the GMS. The terms of office of members of the BOD are determined by the Companys Articles of Association; according to the prevailing regulations, the term of office is for 3 (three) years starting from the closing of the AGM that appoints the respective person until the closing of the third AGM after their appointment without prejudice of the GMS right to dismiss the person at any time. Based on the decision of the Companys AGM on May 11, 2012, the composition of the BOD of the Company is as follows:
Direksi Direksi bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional sehari-hari Perseroan dalam kepentingannya untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan, di bawah pengawasan Dewan Komisaris, dan berwenang untuk menjalankan tindakan pengurusan Perseroan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat dalam batas yang ditentukan dalam UUPT, peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan Anggaran Dasar Perseroan. Direksi Perseroan terdiri dari seorang Direktur Utama dan 7 (tujuh) orang anggota Direksi lainnya. Direktur Utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis Perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan Perseroan dapat tercapai. Agar dapat melaksanakan fungsinya dengan efektif, telah dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab di antara para anggota Direksi sebagaimana dapat dilihat dalam struktur manajemen yang tercantum di halaman 15 dalam Laporan Tahunan ini. Anggota Direksi dinominasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, dan diangkat oleh RUPS. Masa jabatan anggota Direksi adalah sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan; ketentuan tentang masa jabatan Direksi yang saat ini berlaku adalah selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal keputusan RUPST yang mengangkat mereka hingga penutupan RUPST ketiga setelah tanggal pengangkatan anggota Direksi yang bersangkutan, tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Susunan Direksi Perseroan berdasarkan Keputusan RUPST tanggal 11 Mei 2012 adalah sebagai berikut:
Meetings of the BOD are held at any time deemed necessary by one or more members of the BOD. In line with the Companys GCG Guideline, BOD meetings are to be held a minimum 4 (four) times a year. During 2012, the BOD held 12 (twelve) meetings including a joint meeting with the BOC, with 75% attendance record to discuss various matters, including evaluation of the Companys operational and financial performance, strategies and other important matters. In addition, several informal meetings were conducted during the year to address specific issues that required immediate attention. Each year begins with the establishment of a schedule of formal board meetings in order to provide sufficient notice to Directors to attend to items to be brought before them. Directors are further empowered through the provision of agendas and all relevant information required to address the subjects of discussion at each meeting before the commencement of the meeting. During 2012, the Companys BOD implemented all resolutions of the AGM held on May 11, 2012. To enhance their competence in performing their duties, the Directors attended several training and seminar programs. During 2012, the Companys Directors attended training programs Business Strategy Workshop and Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN. Profiles of members of the BOD are available on page 144-152 of this Annual Report.
Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh salah seorang atau lebih anggota Direksi. Sejalan dengan Kebijakan GCG Perseroan, rapat Direksi dilakukan minimal 4 (empat) kali per tahun. Sepanjang tahun 2012, Direksi telah mengadakan 12 (dua belas) kali rapat, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dengan tingkat kehadiran sebesar 75% untuk membahas berbagai permasalahan termasuk mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan, strategi dan berbagai hal penting lainnya. Di samping itu, beberapa pertemuan informal dilaksanakan di tahun 2012 untuk membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera. Setiap awal tahun ditetapkan jadwal rapat Direksi dan jadwal tersebut diberitahukan kepada semua Direksi agar mereka dalam menjadwalkan waktu mereka untuk hadir dalam rapat tersebut. Agenda dan semua informasi yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk setiap rapat disampaikan kepada setiap anggota Direksi sebelum penyelenggaraan rapat yang bersangkutan. Selama tahun buku 2012, Direksi Perseroan telah merealisasikan seluruh keputusan RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2012. Untuk meningkatkan kompetensi Direksi dalam menjalankan tugasnya, pada tahun 2012 anggota Direksi Perseroan telah mengikuti pelatihan antara lain mengenai Business Strategy Workshop dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN. Profil para anggota Direksi dapat dibaca di halaman 144-152 dalam Laporan Tahunan ini.
President Director / Direktur Utama Director / Direktur Director / Direktur Director / Direktur Director / Direktur Director / Direktur Director / Direktur Director / Direktur
: : : : : : : :
Anthoni Salim Franciscus Welirang Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Taufik Wiraatmadja Moleonoto (Paulus Moleonoto) Axton Salim Werianty Setiawan
90
91
Remuneration of the Companys BOC and BOD The Companys BOC and BOD receive remuneration and allowances, whose amount is determined by the GMS. Based on the Companys GCG Guideline, the procedure to determine the remuneration of members of BOD and BOC is as follow: a. T he Nomination and Remuneration Committee prepares the remuneration recommendation for members of the BOD and BOC. b. The Nomination and Remuneration Committee submits its remuneration proposal for members of the BOD and BOC to the GMS as a whole. c. The AGM determines the remuneration for members of the BOD and BOC as a whole. The amount of the remuneration is determined among other factors by taking into consideration the current and future duties, responsibilities and performance of members of the BOD and BOC, as well as executive remuneration levels in the industry.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dapat diberi gaji dan tunjangan yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS. Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, prosedur penetapan remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: a. K omite Nominasi dan Remunerasi menyusun rekomendasi remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris. b. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada RUPS, remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris secara keseluruhan. c. RUPST menetapkan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris secara keseluruhan. Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan antara lain beban, tugas dan tanggung jawab, kinerja masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang telah dilakukan dan akan dilakukan di tahun buku yang akan datang serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis.
For the year ended December 31, 2012, the total gross compensation of the BOC and BOD of the Company was Rp131.9 billion. Committees Under the BOC In performing its oversight duties, the BOC is assisted by the following two Committees: 1. Audit Committee 2. Nomination and Remuneration Committee. Audit Committee The Audit Committee was established to assist the BOC in conducting its oversight duties. The Audit Committee is tasked with reviewing the financial reporting, the system of internal control, the audit process of the financial reporting conducted by the external auditor, the internal audit process conducted by the Internal Audit Division, compliance with prevailing laws and regulations, and the Companys risk management initiatives. The Audit Committee consists of 4 (four) members, including the Chairman of the Committee, who is an Independent Commissioner. All members were re-appointed in 2012, based on the decision of all members of the BOC dated June 5, 2012.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah beban kompensasi bruto bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp131,9 miliar. Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh 2 (dua) Komite sebagai berikut: 1. Komite Audit 2. Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite Audit Komite Audit Perseroan dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris Perseroan dalam menjalankan peran pengawasannya. Komite Audit bertugas untuk mengkaji laporan keuangan, sistem pengendalian internal, proses audit laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor eksternal, proses audit internal yang dilakukan oleh Divisi Internal Audit, kepatuhan pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, dan manajemen risiko Perseroan. Komite Audit terdiri dari 4 (empat) orang anggota, termasuk seorang Ketua Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen Perseroan. Seluruh anggota diangkat kembali pada tahun 2012, berdasarkan keputusan seluruh anggota Dewan Komisaris tertanggal 5 Juni 2012.
92
93
The composition of the Companys Audit Committee is as follows: Chairman: Drs. Utomo Josodirdjo Independent Commissioner Members: Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa Independent Commissioner Ir. Monang Silalahi External Independent Professional Dr. Timotius, Ak. External Independent Professional Profiles of members of the Audit Commitee and brief information on the Committees activities during the year are available on the Audit Committee Report on page 102-105 of this Annual Report.
Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua: Drs. Utomo Josodirdjo Komisaris Independen Anggota: Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa Komisaris Independen Ir. Monang Silalahi Eksternal Profesional Independen Dr. Timotius, Ak. Eksternal Profesional Independen Profil para anggota dan uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku dapat dibaca pada bagian Laporan Komite Audit di halaman 102-105 dalam Laporan Tahunan ini.
Following is the composition of the Companys Nomination and Remuneration Committee: Chairman: Benny Setiawan Santoso Commissioner Members: Anthoni Salim President Director Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Director Refer to page 137, 144 and 147 in this Annual Report for profiles of members of the Nomination and Remuneration Committee.
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua: Benny Setiawan Santoso Komisaris Anggota: Anthoni Salim Direktur Utama Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Direktur Profil para anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dibaca di halaman 137, 144 dan 147 dalam Laporan Tahunan ini.
Nomination and Remuneration Committee The Company has established the Nomination and Remuneration Committee with the duty to provide recommendations on the nomination and remuneration of members of the BOC and BOD. The Nomination and Remuneration Committee is appointed by the BOC with the term of office that follows the term of the BOC as regulated by the Companys Articles of Association, and is entitled to be re-appointed. All members of the Nomination and Remuneration Committee were re-appointed in 2012, based on the decision of all members of the BOC dated June 5, 2012. Based on the Companys GCG Guideline, the Nomination and Remuneration Committee should hold at least 1 (one) meeting each year. During 2012, the Committee held 1 (one) meeting with 100% attendance record.
Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas untuk memberikan rekomendasi mengenai nominasi dan remunerasi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat oleh Dewan Komisaris dengan masa tugas yang tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, dan dapat diangkat kembali. Seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat kembali pada tahun 2012, berdasarkan keputusan seluruh anggota Dewan Komisaris tertanggal 5 Juni 2012. Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, maka Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun. Pada tahun 2012, Komite ini telah mengadakan 1 (satu) kali rapat dengan tingkat kehadiran 100%.
Corporate Secretary According to prevailing capital market regulations, the Company appoints the Corporate Secretary who, among other duties, acts as the liaison officer between the Company and the capital market institution and the public. Based on the Companys GCG Guideline, the term of the Corporate Secretary is not based on any specific period but is reviewed from time to time in accordance with the relevant regulations of the Company regarding employment. According to responsibilities, during 2012 the Corporate Secretary conducted the following activities, among others: Ensured compliance with various prevailing regulations and timely reporting to the capital market authority and information regarding the Company in the form of information accessible through IDXnet; M aintaining regular communication with the capital market authorities, including Financial Services Authority (OJK) and IDX, related to the Companys corporate governance and corporate actions;
Sekretaris Perusahaan Mengacu pada peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang antara lain bertugas sebagai penghubung antara Perseroan dengan otoritas pasar modal dan masyarakat. Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, periode jabatan Sekretaris Perusahaan tidak ditentukan berdasarkan batas waktu tertentu tetapi akan ditinjau secara berkala dengan mengacu pada peraturan Perseroan terkait ketenagakerjaan yang berlaku. Sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya, sepanjang tahun 2012 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan antara lain: M emastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan yang berlaku dan pelaporan tepat waktu kepada otoritas pasar modal dan informasi mengenai Perseroan dalam bentuk keterbukaan informasi yang bisa diakses oleh masyarakat melalui IDXnet; M emelihara komunikasi secara berkala dengan otoritas pasar modal, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI, yang berkaitan dengan tata kelola perusahaan dan aksi korporasi;
94
95
The appointed Independent Auditor has provided audit services to the Company since the 2010 financial reporting period. The Company has paid fees amounting to around Rp3.0 billion to the Independent Auditor for audit services and reviews the Companys financial statements for the period of January 1, 2012 until March 11, 2013. Internal Audit The vision of Internal Audit division is to deliver value added to the Company by providing an innovative, responsive, effective and excellent Internal Audit function. Based on OJK Regulation and Internal Audit Charter, the duties and responsibilities of the Internal Audit division are to support the Company in attaining its objectives through a systematic approach in evaluating the effectiveness of risk management, internal control and corporate governance. Internal Audit division provides adequate assurance to the BOD that all audited functions have operated consistently in accordance with the policies and procedures, as well as prevailing regulations. During 2012, the Internal Audit division routinely submitted its audit results to the Companys President Director, related Directors and the Audit Committee. These reports also detailed recommendations for improvement and reviews on the implementation of those recommendations. The Internal Audits structure and organization is led by the Internal Audit Head, who is responsible to the President Director. In performing his duties and responsibilities, the Internal Audit Head is assisted by a number of internal auditors. Mr. Adrian Jogi has served as the Internal Audit Head since March 2012, as appointed by the President Director after approval from the BOC. Previously he served as Deputy General Manager in the same division since 2009.
Auditor Independen yang ditunjuk tersebut telah memberikan jasa audit atas laporan keuangan Perseroan sejak tahun buku 2010. Perseroan telah membayar fees sekitar Rp3,0 miliar kepada Auditor Independen untuk jasa audit dan kajian atas Laporan Keuangan Perseroan periode sejak 1 Januari 2012 sampai dengan 11 Maret 2013.
Audit Internal Divisi Audit Internal memiliki visi untuk memberikan nilai tambah kepada Perseroan dengan menjalankan fungsi audit internal yang inovatif, responsif, efektif dan unggul. Mengacu pada Peraturan OJK dan Piagam Audit Internal, tugas dan tanggung jawab divisi Audit Internal adalah membantu Perseroan mencapai tujuannya melalui pendekatan yang sistematis untuk mengevaluasi efektivitas dari manajemen risiko, pengendalian internal dan tata kelola perusahaan. Divisi Audit Internal memberikan keyakinan yang memadai kepada Direksi, bahwa seluruh fungsi berjalan secara konsisten sesuai dengan kebijakan dan prosedur, serta peraturan yang berlaku. Selama tahun 2012, secara rutin divisi Audit Internal melaporkan hasil audit kepada Direktur Utama, Direksi terkait, dan Komite Audit. Laporan tersebut termasuk rekomendasi perbaikan dan pemantauan implementasi perbaikan tersebut. Struktur dan organisasi divisi Audit Internal Perseroan dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Kepala Audit Internal dibantu oleh sejumlah auditor internal. Bapak Adrian Jogi menjabat sebagai Kepala Audit Internal sejak Maret 2012, diangkat oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Deputy General Manager di divisi yang sama sejak tahun 2009.
A dministration of meetings of the BOD and BOC and preparation of the minutes of meeting; and S taying abreast with the development of prevailing regulations in the capital market and providing inputs to the BOD regarding these changes and their implications. Ms. Werianty Setiawan, who also serves as a member of the BOD, is the Companys Corporate Secretary. She was appointed as Corporate Secretary based on Decision Letter of the BOD dated July 10, 2006. A profile of Ms. Werianty Setiawan is available on page 152 of this Annual Report.
M engatur pelaksanaan rapat Direksi dan Dewan Komisaris serta mencatat risalah rapat; dan M engikuti perkembangan peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan memberikan masukan kepada Direksi tentang perubahan peraturan dan implikasinya. Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Ibu Werianty Setiawan yang juga menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan. Beliau diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi tertanggal 10 Juli 2006. Profil beliau dapat dilihat di halaman 152 dalam Laporan Tahunan ini.
External Auditor The AGM held on May 11, 2012 appointed KAP Purwantono, Suherman & Surja, (Independent Auditor) to conduct the audit of the Companys financial statements for the year ended 31 December, 2012.
Auditor Eksternal RUPST tanggal 11 Mei 2012 telah menunjuk KAP Purwantono, Suherman & Surja (Auditor Independen) untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012.
96
97
Before joining Indofood, he worked with KPMG, LLP CFO Advisory and Risk Advisory Services Division since 2005. Previously he work for a number of companies in different industries and positions in finance, accounting, operations and information technology. He earned his Master of Business Administration - Finance from California State University, San Bernardino; Master of Science - Information Systems Management from Seattle Pacific University; and his Degree in Accountancy from Trisakti University.
Sebelum bergabung dengan Indofood, beliau bekerja di KPMG, LLP divisi CFO Advisory dan Risk Advisory Services sejak tahun 2005. Sebelumnya, beliau bekerja di beberapa perusahaan di berbagai industri dengan posisi di bagian keuangan, akuntansi, operasional, dan informasi teknologi. Beliau mendapatkan gelar Master Business Administration - Finance dari California State University, San Bernardino; Master of Science - Information Systems Management dari Seattle Pacific University dan Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Trisakti.
Risk management system is an ongoing risk management process covering various control activities that may lower the potential occurrence of risks and reduce any negative impact that may result in increased uncertainties in the achievement of the Companys objectives. Risk assessments are conducted on a regular basis and results are reported to the BOD and the Audit Committee. To ensure the effectiveness of the Companys risk management system, the Internal Audit Unit performs reviews of the implementation of the control activities. The Company identifies major risks that may potentially result in significant negative impact to the sustainability of the Companys operation, as follows: 1. Reputation Risk Related to Food Safety Issues Indofood has a reputation as a well established company in each of its business categories, providing a range of daily food products for all ages. As a packaged food producer, Indofood is subject to risks related to food contamination, issues on food safety such as non-halal products, the use of food preservatives, expired products and others which may create a negative impact to the Companys reputation related to customer confidence. To reduce this type of risk, in its food production Indofood consistently implements Good Manufacturing Practices to ensure that products are processed in a hygienic manner, along with the implementation of a food safety management system as evidenced by the HACCP ISO 22000:2005 certification. All food products manufactured by the Company have also received halal certification from Foods, Medicine and Cosmetics Assessment Agency of the Indonesian Council of Ulamas. Indofood also conducts socialization programs related to the safety of its products through factory visits and seminars.
Sistem manajemen risiko merupakan proses yang berkelanjutan dalam mengendalikan risiko melalui berbagai aktivitas pengawasan yang dapat menurunkan potensi terjadinya risiko dan mengurangi dampak negatif yang dapat meningkatkan ketidakpastian dalam pencapaian tujuan Perseroan. Asesmen risiko dilakukan secara rutin dan dilaporkan kepada Direksi dan Komite Audit. Untuk memastikan efektivitas Sistem manajemen risiko, Audit Internal melakukan pengkajian atas implementasi aktivitas pengawasan. Perseroan mengidentifikasi risiko-risiko utama yang dapat berpotensi memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan operasional Perseroan, antara lain: 1. Risiko Reputasi Terkait Isu Keamanan Pangan Indofood memiliki reputasi sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya, dengan menyediakan berbagai pilihan produk makanan sehari-hari bagi konsumen di segala usia. Indofood selaku produsen makanan olahan dalam kemasan, menghadapi risiko dari kemungkinan terjadinya produk tercemar dan timbulnya isu terkait keamanan pangan seperti produk tidak halal, penggunaan bahan pengawet, produk kadaluarsa dan lain-lain, yang dapat memberikan dampak negatif terhadap reputasi perusahaan terutama menyangkut kepercayaan konsumen. Untuk mengurangi risiko itu, dalam proses produksinya Indofood senantiasa menerapkan Good Manufacturing Practices untuk memastikan produk dibuat melalui proses yang higienis di samping penerapan sistem manajemen keamanan pangan, yang dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasi HACCP ISO 22000:2005. Seluruh produk makanan olahan yang dihasilkan oleh Indofood juga telah mendapatkan sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia. Indofood juga melakukan berbagai program sosialisasi mengenai keamanan pangan produk-produknya melalui kegiatan antara lain kunjungan pabrik dan seminar.
Internal Control System As part of the implementation of GCG, the Companys BOD and management are responsible for ensuring the implementation of the Companys internal control system. The internal control system is implemented to provide adequate assurance of effective operations, accurate and reliable financial reporting, as well as adherence to prevailing regulations. The Company implements a riskbased internal monitoring and control system to ensure the implementation of standard operating procedures prepared based on the financial accounting standards, the Companys regulations, the prevailing laws and applicable best practices. The Internal Audit division performs reviews and evaluation of the effectiveness of the internal control system.
Sistem Pengendalian Internal Sebagai wujud penting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik maka Direksi dan manajemen bertanggung jawab untuk memastikan terlaksananya sistem pengendalian internal Perseroan. Sistem pengendalian internal dilakukan untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap tercapainya pelaksanaan operasi Perseroan secara efektif, laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku. Perseroan menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko untuk memastikan penerapan prosedur standar operasi yang disusun dengan mengacu kepada standar akuntansi keuangan, peraturan perusahaan, peraturan perundangan yang berlaku dan praktik usaha terbaik (best practice). Untuk pengawasannya, divisi Audit Internal melakukan pengkajian dan evaluasi atas evektifitas dari sistem pengendalian internal.
Risk Management System The Company manages its risks through Enterprise Risk Management (ERM) that adopts a framework based on the Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commision, and ISO 31000:2009.
Sistem Manajemen Risiko Perseroan mengelola risiko yang efektif melalui Enterprise Risk Management (ERM) dengan mengadopsi kerangka berdasarkan Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission dan ISO 31000:2009.
98
99
2. Raw Material Price Fluctuation Risk The cost of the Companys raw material components is subject to commodity prices in the international market, primarily for wheat used to produce flour. Changes in commodity prices also influence Indofoods income and profitability. Commodity prices are influenced by a number of factors including: T he level of supply and demand of the product; Global production levels; Global consumption levels for the products; General development of the world economy. To minimize this risk, Indofood benefits from the strength of its business model comprising commodity and non-commodity business activities; as a result fluctuations in commodity prices do not have significant impact on Indofoods income and profitability. Indofood also forges partnerships and collaboration with farmers and its suppliers. In addition, the Company conducts simulations on commodity prices and selling price to ensure quick and accurate actions to anticipate changes in selling price. 3. Risks arising from More Intense Competition in its Respective Business Although Indofood products are leaders in the market, the Company recognizes that in free global competition, our products have to face strong competition from domestic and international players, both existing as well as new competitors. Intensifying competition may impact Indofoods ability to maintain or increase its earnings.
2. Risiko Fluktuasi Harga Komoditas Harga dan biaya bahan baku produksi Perseroan dipengaruhi oleh harga komoditas di pasar internasional, terutama harga gandum yang digunakan untuk memproduksi tepung terigu. Di sisi lain, perubahan harga komoditas juga akan mempengaruhi pendapatan dan keuntungan Indofood. Harga komoditas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: T ingkat penawaran dan permintaan produk; Tingkat produksi global/dunia; Tingkat konsumsi dunia atas produk-produk tersebut; Perkembangan perekonomian dunia pada umumnya. Dalam mengurangi risiko tersebut, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnis yang terdiri dari kegiatan usaha komoditas dan non-komoditas, sehingga gejolak harga komoditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan dan keuntungan Indofood. Indofood juga membentuk pola hubungan kerja sama dan kemitraan dengan petani dan pemasok. Indofood juga melakukan simulasi harga komoditas terhadap harga jual, sehingga dapat mengeksekusi langkah secara cepat dan tepat untuk dapat mengantisipasi perubahan harga jual. 3. Risiko Peningkatan Kompetisi Pada Segmen Usahanya Meskipun produk-produk Indofood merupakan pemimpin pasar, Indofood menyadari bahwa di era perdagangan bebas dunia, produk Indofood menghadapi kompetisi yang semakin kuat, baik dari pesaing lokal maupun internasional, dari pesaing yang sudah ada ataupun pesaing-pesaing baru. Peningkatan kompetisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Indofood untuk mempertahankan atau menaikkan pendapatannya.
o mitigate these risks, Indofood constantly T monitors any market development in its industry, enhances the quality of its products, and continuously innovates to meet trends in consumer needs and preferences as well as conducts various well-targeted marketing activities to maintain its position in the market. With regard to competition, Indofood always operates its business and competes fairly in accordance with the prevailing rules and regulations.
ntuk mengurangi risiko tersebut, Indofood U senantiasa mengikuti perkembangan pasar, meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan terus berinovasi dengan mengikuti tren kebutuhan dan preferensi konsumen serta melakukan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran untuk mempertahankan posisinya di pasar. Indofood senantiasa menjalankan usahanya dan bersaing secara sehat dan wajar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Legal Compliance As per December 31, 2012, neither the Company nor members of the BOC and BOD were facing any civil, criminal, bankruptcy, state administrative court or arbitration cases in the Indonesian National Board of Arbitration, labor cases in the Industrial Relations Court or tax cases that may signficantly impact the Companys performance.
Kepatuhan Hukum Per 31 Desember 2012, Perseroan beserta anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak sedang terkait dalam suatu perkara baik perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara, maupun perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia, perkara perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial dan perpajakan yang dapat mempengaruhi secara signifikan kegiatan usaha Perseroan.
Administrative Sanctions During the 2012 financial year, the Company and members of the BOC and BOD were not subject to any administrative sanction imposed by the capital market and other authorities.
Sanksi Administratif Perseroan beserta anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak mendapatkan sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya untuk tahun buku 2012.
Code of Conduct and Company Culture The Indofoods Code of Conduct (Code of Conduct) serves as a general guideline for the Commissioners, Directors and employees of Indofood and subsidiaries (Members) conducting their activities ethically. The Code of Conduct is to provide guidance on actions that must be taken by Indofood and its subsidiaries, as well as the conduct of all companies in creating a corporate culture in line with the companys values.
Kode Etik dan Budaya Perusahaan Kode Etik Indofood (Kode Etik) merupakan panduan umum bagi Komisaris, Direksi dan karyawan Indofood dan entitas anak (Anggota) dalam menjalankan etika berbisnis dan pekerjaannya masing-masing. Kode Etik tersebut bertujuan untuk memberikan pengarahan atas tindakan yang harus dilakukan Anggotanya untuk membentuk budaya perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai dasar perusahaan.
100
101
The Code of Conduct has to be understood and implemented by the Members. Any violation of the Code of Conduct is considered as a violation of employment requirements and conditions that may result in sanctions up to disciplinary action toward the respective Members. In line with this, the Company has socialized its Code of Conduct to all Members through various communication media. The basic policies of the Code of Conduct consist of: 1. Business Ethics 2. Work Ethics. Indofood Business Ethics regulate the following: a. The Companys adherence to laws and regulations, b. Management of relationships with shareholders, c. Customer relationship management, d. Management of relationships with business partners, e. Information confidentiality related to business transactions with business partners, f. Corporate social responsibilities, g. Environmental preservation, h. Occupational health and safety, and i. Fair treatment. Work Ethics, among others, regulate: a. Members compliance with laws and regulations, b. Bans of any abuse of power or use of force, c. Members responsibility to preserve and maintain the Companys tangible and intangible assets, d. Bans of any activity irrelevant to the job that may have a negative impact on the Company, e. Transactions with related parties that may have a negative impact on the Company, f. Bans on gratifications, g. Bans on the use of illegal substances and alcoholic drinks, h. Bans on any gambling activity, i. Bans on the use of arms, j. Relationships with political organizations, and k. Bans on insider trading practices.
Kode Etik harus dipahami serta wajib dilaksanakan oleh setiap Anggota. Pelanggaran Kode Etik merupakan bentuk pelanggaran terhadap persyaratan dan kondisi ketenagakerjaan serta dapat mengakibatkan pemberian sanksi sampai dengan tindakan disipliner bagi Anggota yang melakukan pelanggaran tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, Kode Etik disosialisasikan kepada seluruh Anggota melalui berbagai media komunikasi. Kebijakan dasar Kode Etik terdiri atas: 1. Etika Bisnis 2. Etika Kerja. Etika Bisnis Indofood mengatur antara lain: a. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan, b. Pengelolaan hubungan dengan pemegang saham, c. Pengelolaan hubungan dengan pelanggan, d. Pengelolaan hubungan dengan mitra usaha, e. Kerahasiaan informasi dari transaksi bisnis dengan mitra usaha, f. Tanggung jawab sosial, g. Pemeliharaan lingkungan, h. Keselamatan dan kesehatan kerja, dan i. Perlakuan yang wajar. Etika Kerja mengatur antara lain: a. Ketaatan Anggota terhadap hukum dan peraturan, b. Pelarangan melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan melakukan tindak kekerasan, c. Kewajiban Anggota untuk menjaga dan memelihara penggunaan aset berwujud dan tidak berwujud milik perusahaan, d. Pelarangan melakukan aktivitas lain di luar pekerjaan yang dapat merugikan perusahaan, e. Transaksi dengan pihak terkait yang merugikan perusahaan, f. P elarangan penerimaan gratifikasi, g. Pelarangan penggunaan obat-obatan dan minuman keras, h. P elarangan mengikuti aktivitas perjudian, i. Pelarangan membawa senjata, j. Hubungan organisasi/politik, dan k. Pelarangan praktik insider trading.
Code of Conduct is in line with the Companys culture, which has been developed based on the following core values: discipline, integrity, respect, unity, leadership and innovation.
Kode Etik sejalan dengan budaya perusahaan yang dibangun melalui nilai-nilai dasar yang dianut (core values) yaitu: disiplin, integritas, menghargai, kesatuan, keunggulan dan inovasi.
Employee Stock Ownership Program During the year book of 2012, the Company has not introduced any Employee and/or Management Stock Ownership Program.
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan. Selama tahun buku 2012 Perseroan tidak menyelenggarakan Program Pemilikan Saham Karyawan dan/atau Manajemen.
Investor Relations The Company fully appreciates the importance of maintaining sound and open communications with shareholders and this role is entrusted to the Investor Relations division. Its primary responsibility is proactive communication of both the Companys financial performance and other information in a consistent and transparent manner to analysts and investors. During 2012, over 600 meetings with analysts and investors were conducted in the form of regular meetings, conferences and road shows.
Investor Relations Perseroan menyadari pentingnya memelihara komunikasi yang baik secara terbuka dengan para pemegang saham. Divisi Investor Relations menjalankan fungsi tersebut, dengan tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif kinerja keuangan Perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analis maupun investor. Sepanjang tahun 2012, lebih dari 600 pertemuan dengan para analis dan investor telah dilaksanakan melalui pertemuan rutin, konferensi dan road show.
Access to Company Information The general public and investors can access information about the Company at any time through its website, www.indofood.com. The Company publishes unaudited financial results each quarter and its audited full-year financial reports are published in leading daily newspapers with nationwide circulation. Press releases are issued on the quarterly and annual financial performance of the Company and other relevant corporate actions. Financial analysis related to operations is also available at Indofoods website.
Akses Informasi Perusahaan Masyarakat umum dan investor mempunyai akses untuk memperoleh informasi mengenai Indofood setiap saat melalui website www.indofood.com. Perseroan mempublikasikan laporan keuangan triwulan yang tidak diaudit dan laporan keuangan tahunan yang diaudit melalui surat kabar harian berperedaran nasional. Siaran pers mengenai kinerja keuangan triwulan dan tahunan Perseroan serta aksi korporasi perusahaan, juga disebarluaskan kepada media. Analisa keuangan mengenai kegiatan operasional Indofood juga tersedia di website Indofood.
102
103
In performing its activities, the Audit Committee is guided by the Audit Committee Charter that complies with Bapepam-LK Regulation No. KEP-29/PM/2004 dated September 24, 2004 on the Establishment and Working Guideline of Audit Committee, the Decision of the Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004 and the Good Corporate Governance Guideline issued by the National Committee for Corporate Governance Policy in 2006. With the enactment of the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-643/ BL/2012 dated December 7, 2012 on the Establishment and Implementation Guidelines for the Audit Committee, Regulation Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 is revoked and declared void. Therefore, the Audit Committee Charter will be adjusted based on the provisions set out in the Decision of the Chairman of BapepamLK No. Kep-643/BL/2012 - Rule Number IX.I.5: Formation and Guidelines of the Audit Committee Responsibilities. The composition of the Audit Committee is as follows: Chairman: Drs. Utomo Josodirdjo Independent Commissioner A profile of Mr. Utomo Josodirdjo is available on page 141 of this Annual Report
Dalam menjalankan aktivitasnya, Komite Audit mengacu pada Piagam Komite Audit yang disusun dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. Kep-29/ PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit; dan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004; serta Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance tahun 2006. Dengan ditetapkannya Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka Peraturan Bapepam-LK No. Kep-29/ PM/2004 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Oleh karenanya, Piagam Komite Audit akan disesuaikan dengan mengacu kepada ketentuan yang diatur dalam Keputusan Ketua BapepamLK No. Kep-643/BL/2012 Peraturan Nomor IX.I.5: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua: Drs. Utomo Josodirdjo Komisaris Independen Profil Bapak Utomo Josodirdjo dapat dibaca di halaman 141 dalam Laporan Tahunan ini.
Members: Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa Independent Commissioner A profile of Mr. Wahjudi Prakarsa is available on page 143 of this Annual Report. Ir. Monang Silalahi External Independent Professional Mr. Monang Silalahi has been the Director of PT Danpac Sekuritas since 2003. Previously, he served as Director and Senior Management at PT Victoria Kapitalindo International, PT Danasupra Erapacific, PT Natura Pacific, and PT Putra Swareka Perdana. Mr. Silalahi received his Bachelor degree in Agriculture from the University of North Sumatera, Medan.
Anggota: Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa Komisaris Independen Profil Bapak Wahjudi Prakarsa dapat dibaca di halaman 143 dalam Laporan Tahunan ini. Ir. Monang Silalahi Eksternal Profesional Independen Bapak Monang Silalahi saat ini menjabat sebagai direktur PT Danpac Sekuritas sejak tahun 2003. Sebelumnya, beliau menjabat berbagai posisi Direktur dan Manajemen Senior di PT Victoria Kapitalindo International, PT Danasupra Erapacific, PT Natura Pacific, dan PT Putra Swareka Perdana. Bapak Monang Silalahi meraih gelar sarjana di bidang Pertanian dari Universitas Sumatera Utara, Medan.
104
105
Dr. Timotius, Ak. External Independent Professional Mr. Timotius is a Senior Lecturer in Accounting in the Faculty of Economics at the University of Indonesia, Jakarta; he has extensive experience in accounting and finance. Mr. Timotius obtained his Master in Management from the Faculty of Economics, University of Indonesia and his Doctorate degree in Agricultural Economics from Bogor Institute of Agriculture. All members of the Audit Committee have fulfilled the independency criteria stated in Bapapem-LK Regulation No.Kep-29/PM/2004, as follows: d o not work for any Public Accounting Firm, Law Firm, or other organization that has provided audit, non-audit and/or other consulting services to the Company in the past 6 (six) months; d o not constitute individuals having the authority and responsibility for planning, leading or controlling the activities of the Company within the 6 (six) months before being appointed by Commissioners, except the Independent Commissioner; d o not directly or indirectly own shares in the Company; i n the case that any member of the Audit Committee gains shares of the Company due to a legal event, then within a period of 6 (six) months after obtaining such shares, the respective member of the Audit Committee shall transfer the shares to another party; d o not have any family relationship by marriage or descent both horizontally and vertically with the Commissioners, the Directors or major shareholders of the Company; and/or
Dr. Timotius, Ak. Eksternal Profesional Independen Bapak Timotius adalah Dosen Senior jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta dimana beliau memiliki banyak pengalaman di bidang Akuntansi dan Keuangan. Bapak Timotius meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta dan Doktor di bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor. Seluruh anggota Komite Audit Perseroan telah memenuhi kriteria independensi yang disyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004, yaitu: b ukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir; b ukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen; t idak mempunyai saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung; d alam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan akibat suatu peristiwa hukum, maka dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut anggota Komite Audit wajib mengalihkan kepada pihak lain; t idak mempunyai hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan atau
d o not possess any direct or indirect business relationship related to the Companys business activities. During 2012, the Audit Committee conducted its function to assist the BOC in performing its oversight duties, by reviewing the information and financial statements issued to the public and the authorities, reviewing the audit process conducted by the Independent Auditor and the findings, reviewing the implementation of the audits performed by the Internal Auditor and overseeing the implementation of follow-ups by the BOD on the findings of the Internal Auditor, assessing the effectiveness of internal control systems and reviewing the implementation of ERM conducted by the BOD as well as compliance with laws and regulations of the capital market and other laws relating to the activities of the Company. Through these reviews, the Audit Committee has established that there were no constraints on the external auditors scope of work and that all major risks have been taken into account during the audit process. The Audit Committee is duly satisfied with the statement submitted by the external auditor that the financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards. The Audit Committee has also reviewed the implementation of the internal control and risk management and established that it is performed effectively. The Audit Committee held 7 (seven) Audit Committee meetings, each with 100% attendance record, comprising 3 (three) meetings with the Independent Auditors and 4 (four) meetings with the Companys BOD and management. During October 2012, the Audit Committee visited several of Indofoods manufacturing facilities in the Semarang area to allow direct reviews of the manufacturing process of Indofoods products and face-to-face discussions with management and workers of the respective manufacturing facilities.
t idak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Selama tahun buku 2012 Komite Audit telah menjalankan fungsinya untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, dengan melakukan penelaahan atas informasi dan laporan keuangan Perseroan yang dikeluarkan kepada publik dan pihak otoritas, penelaahan atas proses audit yang dilakukan oleh auditor eksternal serta temuan-temuannya, penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan-temuan Auditor Internal tersebut, pengkajian efektivitas sistem pengendalian internal dan penelaahan atas pelaksanaan Manajemen Risiko yang dilakukan oleh Direksi, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal dan peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan aktivitas Perseroan. Komite Audit telah menelaah bahwa tidak ada kendala atas lingkup kerja auditor eksternal dan bahwa semua risiko utama telah diperhitungkan dalam proses audit. Komite Audit cukup puas dengan pernyataan yang disampaikan oleh auditor eksternal bahwa laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Komite Audit juga telah menelaah bahwa pengendalian internal dan pelaksanaan manajemen risiko dilakukan dengan efektif. Komite Audit Perseroan telah menyelenggarakan rapat Komite Audit sebanyak 7 (tujuh) kali, masing-masing dengan tingkat kehadiran 100%, yang terdiri dari rapat dengan Auditor Independen sebanyak 3 (tiga) kali dan rapat dengan Direksi dan manajemen Perseroan sebanyak 4 (empat) kali. Pada bulan Oktober 2012, Komite Audit melakukan kunjungan ke beberapa pabrik Indofood yang berada di area Semarang untuk melihat secara langsung proses produksi pembuatan produk-produk Indofood serta berdiskusi langsung dengan mhanajemen dan karyawan pabrik setempat yang dikunjungi.
106
107
Gambaran Umum
Indofood menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu pilar utama untuk mendukung kesuksesan dan kesinambungan kinerja Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan menempatkan pengelolaan SDM sebagai salah satu strategi dan kunci utama dalam mencapai kesuksesan kinerja. Mengelola sekitar 75 ribu karyawan dengan kondisi demografi dan kompetensi yang beragam merupakan tantangan sekaligus modal bagi kami untuk dapat menjalankan berbagai strategi bisnis guna mencapai kesuksesan kinerja.
2012 Review
During the year various HR management improvement initiatives were conducted, from improvements in HR operational performance, employee database, roll-out of SAP-based HR management application, and HR administration to more strategic HR management initiatives involving succession planning, performance management standardization, organizational reviews and changes, as well as HR development efforts. HR development takes into account the different competency requirements of each position level, starting from positions at the operational level that require more technical skills, such as operating machinery and equipment, technical skills certification and quality standards certification. Higher level positions require more advanced and complex non-technical skills, covering productivity improvement methods as well as managerial and leadership competencies.
For top-level management we introduced development of strategic planning competences. Training and development modules for technical, non-technical as well as soft skills were prepared based on needs to ensure effective and efficient goal attainment. Various methods were adopted during the implementation of HR development programs to deliver optimum competence development, starting from workshops, seminars, in-class and field trainings, on-the-job trainings, to job or project assignments up to promotions to more senior positions, taking into account of each individuals competencies and potential. We have improved the Performance Management system to ensure that employees performance can support the attainment of Indofoods targets, which serves as a common basis for the entire company in managing each individuals targets, performance monitoring and measurement.
Sementara itu di tingkatan manajemen puncak, kami juga melakukan upaya pengembangan kompetensi yang bersifat perencanaan strategis. Modul-modul pengembangan dan pelatihan baik untuk kompetensi teknis, non-teknis atau soft skills, disusun berdasarkan kebutuhan agar dapat mencapai sasaran dengan efektif dan efisien. Upaya pelaksanaan pengembangan SDM ini dilakukan dengan berbagai metode untuk meningkatkan kompetensi secara optimal, mulai dari workshop, seminar, pelatihan di dalam kelas maupun lapangan, pelatihan dalam kerja (on-the-job-trainings), penugasan ke jabatan lain atau terlibat dalam proyek, bahkan promosi ke jabatan yang lebih tinggi dengan telah mempertimbangkan kompetensi dan potensi karyawan. Untuk memastikan kinerja karyawan dapat menunjang pencapaian target kinerja perusahaan, Perseroan melakukan pembaharuan sistem Performance Management, yang menjadi dasar bagi seluruh perusahaan dalam mengelola target masing-masing individu serta pemantauan dan pengukuran kinerja bagi tiap karyawan.
108
109
We strive for productivity improvements by creating a continuous improvement culture, among others through instilling a lean manufacturing mindset through improving awareness, competence and field implementation as well as monitoring productivity improvement results in the workplace. Recognizing that a conducive working environment serves as a basis for a companys operations, industrial relations development is one important agenda in HR management. Intensive and ongoing efforts were conducted in nurturing two-way communication with all employees and Labor Unions to create a conducive working environment that guarantees optimum performance improvement and organization development. Indofood welcomes the Labor Union as a partner in developing all employees to raise productivity and attain common goals. The Company is committed to work safety and environmental management. It takes an active role in raising awareness and competencies in Safety, Health and Environment management (K3L). Trainings, workshops and certification initiatives in K3L management including Occupational Health and Safety Management System (SMK3), ISO 14001, OHSAS 18001, PROPER, ergonomics and specific expertise in waste management (Environment Pollution Control Manager) were introduced and put into practice to address the Companys concerns in these areas.
Kami terus berupaya meningkatkan produktivitas kerja dengan upaya menghidupkan budaya perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvement), salah satunya dengan menanamkan pola pikir lean manufacturing melalui peningkatan kepedulian, kompetensi dan pelaksanaan riil di lapangan serta pemantauan hasil-hasil peningkatan produktivitas secara nyata di lapangan. Menyadari bahwa suasana kerja yang kondusif merupakan syarat dasar perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya, pembinaan hubungan industrial merupakan salah satu agenda penting dalam pengelolaan SDM. Pembinaan komunikasi dan hubungan dua arah dengan segenap karyawan dan Serikat Pekerja terus dilakukan secara intensif dan berkelanjutan guna menjamin terciptanya lingkungan yang kondusif bagi peningkatan kinerja dan pengembangan organisasi yang optimal. Perseroan mengajak Serikat Pekerja sebagai mitra dalam membina segenap karyawan di lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai tujuan bersama. Perseroan juga memiliki kepedulian di bidang pengelolaan keselamatan kerja dan bidang lingkungan. Secara aktif Perseroan melakukan peningkatan kepedulian dan kompentensi di bidang pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Pelatihan, workshop dan sertifikasi dalam bidang K3L seperti Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), ISO 14001, OHSAS 18001, PROPER, ergonomi dan spesialisasi keahlian pengelolaan limbah (Environment Pollution Control Manager) diselenggarakan dan diterapkan sebagai upaya nyata untuk mewujudkan kepedulian tersebut.
2013 Outlook
The Company has prepared a HR management road map that serves as a basis and strategic direction in HR development and management. Strategic HR management and development initiatives completed during the past year will become the foundation and will be continued in line with the long-term plan as stated in the roadmap, taking into account future requirements. The Company will pay closer attention to the development of potential talent under the succession planning framework to ensure Indofoods future business sustainability. Improvements in the Companys development programs and policies will be continuously adjusted to changes in the Companys needs, business situations and conditions, which need to be dynamically adapted by taking into account internal and external business factors. Industrial relations management is a critical agenda. Indofood remains committed to maintaining conducive industrial relations for business sustainability, utilizing various industrial relations approaches in compliance with the prevailing regulations.
Pandangan 2013
Perseroan telah menyusun roadmap di bidang pengelolaan SDM sebagai dasar dan arahan strategi pengembangan dan pengelolaan SDM. Upaya-upaya strategis pengelolaan dan pengembangan SDM serta organisasi yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya akan dijadikan landasan dan dengan memperhatikan kebutuhan di masa mendatang, akan dilanjutkan sesuai dengan program jangka panjang yang dimuat di dalam roadmap. Perseroan akan memberikan perhatian khusus terhadap upaya pengembangan karyawan potensial dalam rangka rencana suksesi untuk menjamin keberlangsungan pengelolaan perusahaan di masa depan. Program-program pengembangan dan kebijakan perusahaan akan terus disesuaikan secara dinamis dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal dan eksternal seperti kebutuhan perusahaan, situasi dan kondisi usaha. Pengelolaan hubungan industrial adalah salah satu hal yang penting. Perseroan tetap berkomitmen untuk dapat mencapai kondisi hubungan industrial yang kondusif demi keberlangsungan usaha dengan menggunakan sarana dan prasarana hubungan industrial dalam koridor peraturan perundangan yang berlaku.
110
111
1.507
16.269
16.410
1.499 1.454
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
Staff Staff
Diploma Diploma
8.150
8.714
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
112
113
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
141
144
99
2010
2011
2012
114
115
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
In conducting its business activities, Indofood is committed to constantly strive to preserve the environment in a sustainable manner through a variety of programs, including the following: - Sustainable Plantations The Company through its Agribusiness Group is actively engaged in the production of sustainably-produced palm oil. In 2012, Indofood has increased its output to almost 250 thousand tons from 195 thousand tons of certified CPO produced in 2011. This amount represented around 28% of Indofoods total oil palm planted area and total CPO production in 2012. The sustainable CPO is produced at estates and palm oil mills that are certified by the RSPO, representing the highest environmental standards in the palm oil industry. Besides sustainable production, the Group also advocates a zero-burning policy, as an effort to preserve air quality and to control the impact on wildlife in the surrounding environment. - PROPER Indofoods commitment to the application of the principle of sustainability through conservation of the environment is evidenced by its participation in the PROPER program organized by the State Ministry of the Environment. A total of 28 Indofood factories have received PROPER certification. Of these, 4 working units were awarded green rating (beyond compliance), while the remaining units received blue rating (mandatory). The Company has also implemented Environmental Management Systems and received ISO 14001:2004.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Indofood memiliki komitmen untuk senantiasa berupaya menjaga kelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan melalui berbagai program yang telah dilakukan, antara lain: - Praktik Perkebunan yang Berkelanjutan Perseroan melalui Grup Agribisnisnya menjalankan praktik produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. Pada tahun 2012, Indofood berhasil meningkatkan output produksi CPO bersertifikat hingga mendekati 250 ribu ton dari 195 ribu ton di tahun 2011. Jumlah ini setara dengan sekitar 28% total area perkebunan kelapa sawit dan produksi CPO Indofood selama 2012. CPO yang berkelanjutan diproduksi di dalam area perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit yang telah memperoleh sertifikasi dari RSPO, yang merupakan standar lingkungan tertinggi di industri kelapa sawit. Selain produksi yang berkelanjutan, Perseroan juga mendukung kebijakan tanpa pembakaran (zero burning policy), sebagai upaya untuk dapat tetap menjaga kualitas udara serta mengontrol dampak bagi satwa-satwa di lingkungan sekitar. - PROPER Indofood menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan melalui kepesertaannya dalam program PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Sebanyak 28 pabrik unit kerja di Indofood sudah memperoleh sertifikat peringkat PROPER, dimana 4 unit kerja diantaranya memperoleh peringkat hijau (beyond compliance) dan sisanya peringkat biru (mandatory). Unit-unit usaha Perseroan juga telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dan memperoleh sertifikat ISO 14001:2004.
116
117
- Green Office Throughout 2012, the Company continued efforts to support the application of environmentally friendly office practices at its factories within the CBP Group through the following efforts: 1) Reduce scrap in the production area as well as several water and power savings programs; 2) Reuse, effluent from the Waste Water Treatment Plant that is treated by water filter for use in toilet facilities and gardening; 3) Recycle, by cooperating with third parties to utilize waste paper from offices and factories as material for pulp as well as plastic wastage management for use as raw material for buckets. Another program includes creating biopore holes and infiltration wells to maintain soil fertility. On the plantations side, Agribusiness Group has an integrated waste management program in place to ensure the proper recycling and handling of effluent and waste resulting from the cultivation of oil palms and milling of FFB.
- Green Office Perseroan menerapkan praktik-praktik kantor ramah lingkungan pada pabrik-pabrik dalam lingkungan Grup CBP. Beberapa program di antaranya adalah: 1) Reduce, dengan kegiatan antara lain pengurangan scrap di area produksi serta berbagai program penghematan listrik dan air; 2) Reuse, yaitu penggunaan effluent Waste Water Treatment Plant yang diolah terlebih dahulu sehingga bisa dimanfaatkan untuk keperluan di toilet dan pemeliharaan taman; 3) Recycle, berupa kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan kertas bekas dari kantor dan pabrik untuk digunakan sebagai bahan pembuatan pulp serta pengelolaan wastages etiket sebagai bahan baku ember. Program lainnya yaitu pembuatan sumur resapan dan lubang-lubang biopori untuk mempertahankan kesuburan tanah.
Program manajemen limbah yang terintegrasi juga telah dilaksanakan di Grup Agribisnis untuk memastikan proses daur ulang dan penanganan yang tepat untuk limbah dari kegiatan perkebunan kelapa sawit dan unit pengolahan TBS.
The high potassium content found in empty fruit bunches and mill effluent makes these by-products effective substitutes for inorganic fertilizers, preserving the biodiversity of surrounding eco-systems by reducing the Companys reliance on chemical fertilizers. In 2012, some of our noodle factories also used renewable energy such as oil palm shell and fiber in their production processes. - Green Our Lives Campaign As an effort to raise awareness of and concern for environmental conservation, the Company conducted Green Our Lives Campaign, planting a total of 8,300 mangrove trees. - Packaging Waste Bank. Indofood through CBP Group together with five other companies have built a coalition for waste bank pilot project in the Pejaten area of Pasar Minggu, South Jakarta.
Kandungan potasium yang tinggi dalam tandan buah yang telah diproses dan limbah pabrik kelapa sawit, merupakan bahan efektif untuk menggantikan pupuk inorganik, sehingga dapat memelihara keanekaragaman hayati dari ekosistem melalui pengurangan ketergantungan terhadap bahan pupuk kimiawi. Pada tahun 2012, beberapa pabrik mi instan telah menggunakan energi terbarukan seperti cangkang dan serabut kelapa sawit dalam proses produksinya.
- Green Our Lives Campaign Sebagai wujud upaya peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup, Perseroan menyelenggarakan program Green Our Lives Campaign yang berhasil menanam 8.300 pohon mangrove.
- Bank Sampah Kemasan Perseroan melalui Grup CBP bersama dengan lima perusahaan lain telah membangun koalisi proyek percontohan pengelolaan bank sampah kemasan di wilayah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
118
119
Since 2012, a series of discussions with academics and government has been conducted in order to expand the pilot project to 10 other areas in Jakarta in hope of increasing the number of waste banks as part of an integrated environmental management system.
Pada tahun 2012 telah dilakukan serangkaian diskusi dengan akademisi dan pihak pemerintah sehingga proyek percontohan akan dikembangkan ke 10 wilayah di DKI Jakarta dengan harapan akan lebih banyak lagi terbangun bank sampah sebagai bagian pengelolaan lingkungan secara terpadu.
The Company operates the Indofood Center for Education and Training located at Cibodas, Cianjur, West Java. This training center is expected to create more training opportunities in leadership and soft skills as well as other specialized training programs, as an endeavor to increase knowledge and technological horizons as well as skills and competencies of employees. -A doption of Occupational Safety and Health Management System The company is responsible for ensuring the well-being of its employees by creating positive working environments and ensuring employees occupational safety and health. This commitment is addressed through the implementation of SMK3, as required by Minister of Manpower and Transmigration Regulation No.PER.05/MEN/1996. Indofood also adopts internationally accepted occupational safety and health standards through OHSAS 18001:2007 certification. Through a well-planned SMK3, the Company aims to minimize the occurrence of accidents at the workplace. Implementation covers hazard source identification, risk assessment and control, identified potential hazard prevention work programs, work environment inspection, regular health examination and work program evaluation. Success in industrial relations is a key requirement for the companys operations. Therefore, the Company always strives to comply with all relevant provisions required to fulfill employees welfare and benefits, a factor that resulted in a relatively low employee turnover rate during 2012. Fulfillment of employees welfare and benefits has also made the Company one of the most desirables companies to work for in Indonesia.
Perseroan telah mengoperasikan Pusat Pendidikan dan Latihan Indofood yang berlokasi di Cibodas, Cianjur, Jawa Barat. Keberadaan Pusdiklat ini diharapkan akan semakin membuka peluang bagi diselenggarakannya berbagai pelatihan kepemimpinan, soft skill, maupun pelatihan khusus lainnya sebagai upaya peningkatan wawasan serta ketrampilan dan kemampuan karyawan. -P enerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan berkewajiban untuk dapat memenuhi kesejahteraan karyawan dalam upaya menciptakan kondisi kerja kondusif yang menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan. Hal tersebut diwujudkan melalui penerapan SMK3 seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.05/MEN/1996. Selain itu, Indofood juga melaksanakan praktik-praktik K3 sesuai standar internasional melalui perolehan sertifikasi OHSAS 18001:2007 tentang SMK3. Melalui SMK3 yang terencana dan terukur, Perseroan berupaya untuk meminimalkan peluang terjadinya kecelakaan kerja. Penerapan ini meliputi identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko, program kerja pencegahan potensi bahaya dari hasil identifikasi, melakukan pemeriksaan lingkungan kerja, pemeriksaan kesehatan secara berkala dan evaluasi program kerja. Keberhasilan di bidang hubungan industrial merupakan syarat utama bagi kegiatan operasional perusahaan. Oleh karenanya, Perseroan selalu berupaya mematuhi setiap ketentuan terkait pemenuhan kesejahteraan para karyawan dengan tujuan untuk menjadikan tingkat atrisi selama tahun 2012 relatif rendah. Tak hanya itu, terpenuhinya kesejahteraan karyawan menjadikan Perseroan sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang banyak diminati para pencari kerja.
120
121
Indofood Research Nugraha (IRN) Commencing in 1998, IRN is a program providing financial support for research activities in the food sector, mainly in relation to food quality improvement, as well as food diversification to support national food security. During the 2012 reporting period, the Company provided funding for 44 selected research programs in food diversification and food security. An evaluation process is conducted by a board of experts consisting of eight prominent experts in technology and food industries.
Indofood Riset Nugraha (IRN) Dimulai sejak tahun 1998, IRN merupakan program pemberian bantuan dana untuk kegiatan penelitian mahasiswa strata1 dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia di bidang pangan, terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas pangan, serta penganekaragaman pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Selama tahun 2012, Perseroan telah memberikan dana bantuan untuk 44 program riset hasil seleksi di bidang diversifikasi pangan dan ketahanan pangan. Proses evaluasi dilakukan oleh dewan pakar yang terdiri dari delapan orang ahli terkemuka di bidang teknologi dan industri pangan
122
123
Smart House Development Indofood collaborates with SIKIB (Solidarity of Wives of the United Indonesia Cabinet) to build facilities and formulate innovative non-formal education that is designed for children and adults. In 2012, the Company built 20 units of fully-equipped and integrated Smart Houses in nearly all plantation business units across Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. Each Smart House is equipped with Audio Visual Center, Computer Center, Books Center, Games Center and Craft Center. Various activity centers are expected to raise the interest in learning of visitors. Educational Facility Assistance Program - In its support for programs to improve literacy rates and provide facilities for reading, Indofood has built Reading Center BUNGA (Books For Children of the Nation) facility in East Kalimantan. It provides books that support academic curricula for children, while creating spaces for them to browse and read. -U ntil 2012, Indofood has built 13 elementary schools, four junior high schools and three senior high schools providing free education for our employees children in Riau. Indofood has also undertaken the construction of ECD (Early Childhood Education) Kongsi building in Bagerpang, North Sumatra and the refurbishment of the elementary school at Kertasarie, West Java, as well as building a multi-purpose building in Bahorok, North Sumatra. -T he Company also donated computer sets to orphanages as a supporting facility for the learning process. The computer sets were provided for the Hubbul Aytam and Ikma Darul Ulum orphanages in Surabaya, which currently care for 100 orphans of elementary and junior high school age.
Pembangunan Rumah Pintar Bekerjasama dengan SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu), Indofood membangun sarana dan mengemas pola pendidikan inovatif non-formal yang dirancang untuk dapat dimanfaatkan bagi anak-anak hingga orang dewasa. Tahun 2012 ini, Indofood membangun 20 unit Rumah Pintar yang lengkap dan terintegrasi di hampir seluruh unit usaha perkebunan di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Setiap unit Rumah Pintar dilengkapi fasilitas Sentra Audio Visual, Komputer, Buku, Sentra Bermain dan Sentra Kriya. Keragaman sentra kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar para pengunjungnya. Program Bantuan Sarana Pendidikan - Dalam upaya melaksanakan program peningkatan keaksaraan serta menyediakan fasilitas taman bacaan, Indofood telah membangun Taman Baca BUNGA (Buku Untuk Anak Bangsa) di Kalimantan Timur yang menyediakan buku-buku yang mendukung kurikulum pendidikan untuk anak-anak, serta menyediakan ruangan yang nyaman untuk membaca buku. -S ampai dengan tahun 2012 Indofood telah membangun sebanyak 13 Sekolah Dasar, empat Sekolah Menengah Pertama dan tiga Sekolah Menengah Atas di Riau, yang menawarkan pendidikan gratis bagi anakanak karyawan. Indofood juga melakukan pembangunan ulang gedung PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Kongsi di Bagerpang, Sumatra Utara dan merenovasi gedung SDN di Kertasarie, Jawa Barat serta membangun gedung serba guna di Bahorok, Sumatra Utara. -P erangkat komputer diberikan sebagai fasilitas pendukung proses belajar mengajar yang dapat dinikmati sekitar 100 anak usia SD dan SMP di Panti Asuhan Hubbul Aytam dan Ikma Darul Ulum, Surabaya.
Care for Street Childrens Education The Company in collaboration with Puspita Foundation shows its concern for street children who have dropped out of school through compulsory education for street children. To date, assistance has been provided to 50 street children in East Jakarta.
Peduli Pendidikan Anak Jalanan Bekerjasama dengan Yayasan Puspita, Perseroan memberikan kepedulian kepada anak jalanan yang putus sekolah melalui program wajib belajar bagi anak-anak jalanan. Saat ini, bantuan diberikan kepada 50 anak jalanan di Jakarta Timur.
124
125
Improvement in Nutrition Indofood is committed to contribute to the acceleration of efforts as part of the Millennium Development Goals (MDGs) in Indonesia, especially points 4 and 5: Reducing Child Mortality and Improving Maternal Health, with an emphasis on the first 1,000 days of life. The Company understands that this period, starting when the fetus is in the womb, then being breastfed until the baby is 24 months old, represents the golden age in human development. In this period, with the supply of proper nutrients the brain can grow and develop optimally, with nutrition a major determinant in determining a childs growth and level of intelligence. With this awareness, CBP Group produces high-quality food for infants and products for expectant and breastfeeding mothers and has initiated cooperation with various parties with similar concerns. The Company took the initiative to play an active role through strategic partnerships with parties including the Ministry of Health, the Office of the Presidential Special Envoy on MDGs as well as several world organizations such as the Global Alliance for Improved Nutrition, DSM (a global science company active in health nutrition and materials, based in the Netherlands) and the World Food Program (WFP). The programs conducted are: - Laser Beam Project (LBP) Indofood supports a nutrition intervention program for malnourished children organized by WFP .
Peningkatan Gizi Indofood berkomitmen untuk ikut berkontribusi pada upaya percepatan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) di Indonesia, terutama pada sasaran ke-4 dan 5, yaitu Menurunkan Angka Kematian Anak dan Meningkatkan Kesehatan Ibu dengan fokus kegiatan pada 1.000 hari pertama kehidupan. Perseroan memahami bahwa masa 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari saat janin dalam kandungan, masa menyusui hingga bayi berusia 24 bulan merupakan periode emas (golden age) bagi kehidupan seorang manusia. Pada periode inilah, dengan pemberian asupan gizi yang tepat, otak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan akan sangat menentukan pertumbuhan dan tingkat kecerdasan anak selanjutnya. Dengan kesadaran ini, Perseroan melalui Grup CBP yang memproduksi makanan berkualitas bagi balita dan susu untuk ibu hamil serta menyusui berinisiatif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian yang sama. Kerjasama telah dibangun dengan badan-badan pemerintah melalui Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta lembaga internasional. Entitas anak Perseroan, ICBP mencatatkan diri sebagai anggota dari Global Aliance for Improved Nutrition, serta menjalin kerjasama dengan DSM (sebuah perusahaan internasional yang bergerak di bidang kesehatan, gizi dan ilmu pengetahuan, berkedudukan di Belanda) dan World Food Programme (WFP), lembaga PBB yang bergerak di bidang bantuan pangan dan mengkampanyekan ketahanan pangan. Program percepatan pencapaian target MDGs yang dilakukan antara lain: - Proyek Laser Beam (PLB) Indofood mendukung program intervensi gizi bagi balita yang mengalami kekurangan gizi yang dilakukan oleh WFP.
Photo/Foto: WFP
126
127
This project is part of WFPs global project called LBP . This pilot project initiated by WFP has been carried out since 2009 in two countries, Indonesia and Bangladesh. In Indonesia, WFP partners with ICBP in a Public-Private Partnership scheme in implementing a weaning program for 10,000 infants up to 24 months of age for one year. SUN MP-ASI, a weaning food product produced by ICBP , is distributed through 304 integrated health posts (Posyandu) across 14 sub-districts in Soe Regency, South Central Timor, East Nusa Tenggara. - Pencerah Nusantara Program Indofood strongly supports the initiatives undertaken by the Office of the Special Envoy of the President of the Republic of Indonesia on the MDGs through the Archipelago Enlighteners (Pencerah Nusantara) program launched in 2012. The program is an enhancement of community health center-based health services that sends doctors and other medical personnel to assist medical workers at community health centers. Currently, the Pencerah Nusantara program works with seven community health centers in Berau, East Kalimantan; Ende, East Nusa Tenggara; Mentawai Islands Regency, West Sumatra; Ogotua, Central Sulawesi; Karawang, West Java; Pasuruan Regency, East Java; and Sigi Regency, Central Sulawesi.
Proyek ini merupakan bagian dari proyek global WFP yang diberi nama PLB. Proyek percontohan yang digagas oleh WFP sejak tahun 2009 ini dilakukan di dua negara, yaitu Indonesia dan Bangladesh. Di Indonesia, WFP dan ICBP bermitra dengan model Public Private Partnership melaksanakan program pemberian makanan tambahan pendamping ASI bagi 10.000 balita hingga usia 24 bulan selama satu tahun. SUN MP-ASI yang merupakan produk pendamping ASI produksi ICBP ini diberikan melalui 304 posyandu yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. - Program Pencerah Nusantara Indofood mendukung inisiatif yang dilakukan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs melalui program Pencerah Nusantara yang diluncurkan pada tahun 2012. Program ini berupa penguatan layanan kesehatan berbasis puskesmas dengan mengirimkan tambahan sejumlah dokter muda dan tenaga medis lainnya untuk melengkapi tenaga kesehatan di puskesmas.Saat ini tujuh puskesmas telah tersentuh program Pencerah Nusantara, yaitu puskesmas yang berada di Berau, Kalimantan Timur; Ende, NTT; Kepulauan Mentawai, Sumatpra Barat; Ogotua, Sulawesi Tengah; Karawang, Jawa Barat; Pasuruan, Jawa Timur dan Sigi, Sulawesi Tengah.
- SUN Mobile Nutrition Service Through its CBP Group, the Company continues to develop the SUN Nutrition for mothers and infants mobile service program, which is dedicated to the provision of nutrition services, consulting and knowledge outreach on balanced nutrition for the community, together with examination services for expectant mothers. SUN mobile units are equipped with facilities and equipment to examine pregnancy that can be used to help monitor the growth of the fetus in the womb. Currently, the SUN nutrition for mothers and infants mobile service operates in the areas of Greater Jakarta, West Java, Central Java and East Java. During 2012, more than 85 thousand infants, 5 thousand expectant mothers and 44 thousand breastfeeding mothers were assisted by the SUN Mobile Nutrition Service at 915 Posyandu. 2. Outreaching to the Community Indofood strives to actively and positively contribute to the communities in which the Companys operating units are located. Some programs of the Company include the following: Home Rehabilitation Program Conducted in collaboration with Tzu Chi Indonesia Foundation, 19 houses were rehabilitated during 2012 in Cilincing, North Jakarta. Social and Religious Activities The Company actively participates in and contributes to various social activities, especially those related to education and religious holidays.
-S UN Mobil Layanan Gizi Perseroan melalui Grup CBP terus melanjutkan dan mengembangkan Program SUN mobil unit layanan gizi ibu dan balita, yang didedikasikan bagi penyediaan layanan gizi, konsultasi dan penyebaran pengetahuan akan gizi seimbang bagi masyarakat serta layanan pemeriksaan ibu hamil. SUN mobil unit dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan pemeriksaan ibu hamil yang dapat digunakan untuk membantu masyarakat memantau pertumbuhan janin dalam kandungan. SUN mobil unit layanan gizi ibu dan balita mampu melayani 5 wilayah operasional yang mencakup: DKI Jakarta, Bodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sepanjang tahun 2012, sebanyak lebih dari 85 ribu balita, 5 ribu ibu hamil, dan 44 ribu ibu menyusui yang berada di 915 posyandu telah dilayani oleh SUN Mobil Layanan Gizi ini. 2. Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas Indofood senantiasa berusaha untuk meningkatkan komunikasi dan sinergi yang positif dengan komunitas dan masyarakat yang berada di sekitar unit operasional Perseroan. Beberapa program pilar Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas, diantaranya: Program Bedah Rumah Bekerja sama dengan Yayasan Tzu Chi Indonesia, Perseroan melakukan rehabilitasi 19 unit rumah tinggal pada tahun 2012 yang terletak di Cilincing, Jakarta Utara. Kegiatan Sosial dan Keagamaan Perseroan aktif berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya yang terkait dengan pendidikan dan peringatan hari besar keagamaan.
128
129
-S afari Ramadhan and Indofood Shares The Love (Indofood Berbagi Kasih) Joint religious celebrations between Indofood and the community through church groups, Islamic study groups, charity foundations, orphanages and community rehabilitation centers to share the joy at the time of fast-breaking for Muslims during Ramadan, Vesak holiday observance and Christmas celebrations. -S acrificial Animal Assistance Programs Every year, the Company together with its subsidiaries contributes sacrificial animals in commemorating and celebrating Eidul-Adha. In 2012, over 100 cows and 150 goats were donated to communities in the vicinity of the Companys area of operations. - Renovation Of Houses Of Worship During 2012, the Company participated in renovation of 17 houses of worship, such as mosques, churches, temples, etc. 3. Strengthening Economic Value Indofood continues to develop long-term mutually beneficial relationships with its stakeholders through partnership programs in order to promote and drive sustainable economic development, especially for smallholders, supplier groups, farmers and SME owners, who are Indofood business partners. Some programs implemented during 2012 included the following: Partnerships with Farmers The Company continuously develops good partnerships with farmers. The farmers include potato, cassava, palm sugar, chili and oil palm farmers. Indofood provides training, mentoring and assistance with cultivation, planting, harvesting and postharvest handling of commodities.
-P rogram Safari Ramadhan dan Indofood Berbagi Kasih Program perayaan hari raya keagamaan bersama antara Indofood dengan masyarakat melalui kelompok gereja, majelis taklim, yayasan sosial, panti asuhan bahkan panti rehabilitasi masyarakat dengan tujuan berbagi kebahagiaan di saat berbuka bagi umat muslim di bulan Ramadhan, peringatan hari suci Waisak serta pada saat perayaan Natal. - Bantuan Hewan Qurban Setiap tahun, Perseroan bersama entitas anak memberikan sumbangan hewan qurban masyarakat di sekitar area operasional Perseroan dalam rangka peringatan Hari Raya Idul Adha. Pada tahun 2012, Perseroan bersama entitas anak memberikan sebanyak lebih dari 100 sapi dan 150 kambing. - Renovasi Sarana Ibadah Sepanjang tahun 2012, Indofood berpartisipasi dalam proses renovasi 17 sarana ibadah keagamaan. 3. Peningkatan Nilai Ekonomi Indofood terus membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan para pemangku kepentingan, dalam hal ini para mitra usaha yang terdiri dari petani kecil, kelompok tani pemasok, peternak dan pengusaha UKM, untuk memberi manfaat ekonomi secara berkelanjutan. Beberapa program yang dilaksanakan antara lain: Kemitraan Petani Secara berkelanjutan, Perseroan mengembangkan kemitraan yang baik dengan para petani. Petani mitra ini terdiri dari petani kentang, singkong, gula kelapa, cabai dan kelapa sawit. Indofood memberikan pelatihan, bimbingan dan asistensi di bidang pembudidayaan, penanaman, pemanenan dan penanganan komoditas pasca panen.
130
131
Indofood also supports plasma farmers by providing agronomic advice along with production management, administration and financial assistance. A total of 36 farmers in the Riau area benefited from training in the use of fertilizers and pest management for oil palm and rubber cultivation. Agribusiness Group administers around 83,000 hectares of oil palm and 4,000 hectares of rubber under the plasma scheme, and supports around 50,000 plasma farmers with oil palm, rubber and sugar cane plantations. Pojok Selera Program Indofood conducts programs to empower local communities through entrepreneurship training for farmers wives/families and plantation employees spouses/families and other stakeholders who are Indofood partners, in order to build small and medium businesses in the culinary sector. -I n 2012 Indofood developed entrepreneurship training programs centered on non-rice-based food production for farmers spouses and families consisting of cassava farmers in Tasikmalaya, shallot producers in Cirebon, West Java; and potato farmers in Brebes, Central Java. During 2012, a total of 96 participants consisting of farmers spouses and families attended these training programs. -T he Pojok Selera program is also conducted for employees families and communities around the Riam Indah Estate at Lahat, South Sumatra, as well as at Begerpang, Sei Merah, Si Bulan, Bah Lias, Dolok Gunung Melayu, Sei Rumbiya and Langkat estates in North Sumatra with 336 participants attending the program.
Indofood juga memberikan dukungan bagi para petani plasma melalui penyediaan penyuluhan agronomi dan bantuan manajemen produksi, administrasi dan keuangan. Sebagai hasilnya, sebanyak 36 petani di daerah Riau telah memperoleh manfaat dari pendidikan manajemen pupuk dan pemberantasan hama bagi budidaya kelapa sawit dan karet. Grup Agribisnis mengelola sekitar 83.000 hektar kebun kelapa sawit dan 4.000 hektar kebun karet melalui skema plasma, serta membantu sekitar 50.000 petani plasma untuk perkebunan kelapa sawit, karet dan tebu. Program Pojok Selera Indofood melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, melalui pelatihan kewirausahaan bagi istri maupun keluarga petani dan karyawan perkebunan atau pemangku kepentingan lainnya yang merupakan mitra usaha Indofood, agar dapat tumbuh menjadi pelaku usaha kecil menengah di bidang kuliner. -P ada tahun 2012, Indofood mengembangkan program pembuatan makanan berbasis non beras bagi para istri dan keluarga petani mitra binaan, yaitu petani singkong di Tasikmalaya, pengrajin bawang merah di Cirebon, Jawa Barat serta petani kentang di Brebes, Jawa Tengah. Sejumlah 96 orang telah mengikuti program ini. -P rogram Pojok Selera juga dilaksanakan untuk para keluarga karyawan dan masyarakat di sekitar Perkebunan Riam Indah, Lahat, Sumatra Barat; juga Perkebunan Begerpang, Sei Merah, Si Bulan, Bah Lias, Dolok Gunung Melayu, Sei Rumbiya dan Langkat di Sumatera Utara yang diikuti oleh 336 orang.
With the support of training programs for entrepreneurial skills development, it is expected that participants will implement and utilize the knowledge they have gained to further develop home industry as a source of income for the family. This can also serve as a social safety net, especially when farmers experience crop failure or while waiting for harvests. During 2012, over 430 participants attended these training programs. Bogasari Partner Card (BMC) Program BMC is a special membership program for business partners who use Bogasari flour in their culinary businesses and are categorized as SME or are still operating traditionally. Benefits include training programs, promotional support and assistance in obtaining bank loans, as well as provision of various insurance products, such as fire, health and accident insurance. By the end of 2012, the total number of BMC members was approximately 53,000 people. 4. Protecting the Environment Discussion of CSR activities on the Protecting the Environment pillar is presented in the special segment on the Environment Management sub-section under CSR Section on page 114 in this Annual Report. 5. Solidarity for Humanity The Company continuously supports various relief programs for people affected by natural disasters:
Dengan dukungan program-program pelatihan untuk pengembangan ketrampilan kewirausahaan, para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan dan memanfaatkan ilmu yang telah diperolehnya untuk kemudian dikembangkan sebagai usaha rumah tangga yang akan dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi keluarga, baik secara perorangan maupun kelompok. Hal ini dapat bermanfaat sebagai jaring pengaman sosial (social safety net), khususnya pada saat para petani mengalami gagal panen ataupun menunggu waktu panen yang cukup panjang. Sepanjang tahun 2012, lebih dari 430 orang telah mengikuti program-program pelatihan tersebut. Program Bogasari Mitra Card (BMC) BMC adalah program keanggotaan khusus bagi mitra usaha kuliner berbasis tepung terigu Bogasari yang masih dalam skala UKM atau masih bersifat tradisional. Manfaat yang diberikan berupa program pelatihan, dukungan promosi dan bantuan fasilitas kredit perbankan serta berbagai asuransi, seperti asuransi kebakaran, kesehatan dan kecelakaan. Hingga akhir 2012, total anggota BMC tercatat sekitar 53.000 orang. 4. Menjaga Kelestarian Lingkungan Uraian mengenai kegiatan yang berada pada pilar Menjaga Kelestarian Lingkungan telah dipaparkan pada sub bab Pengelolaan Lingkungan dari bagian CSR pada halaman 114 dalam Laporan Tahunan ini. 5. Kegiatan Solidaritas Kemanusiaan Perseroan secara berkesinambungan mendukung program kemanusiaan serta bantuan tanggap darurat bagi masyarakat yang tertimpa musibah maupun bencana, melalui program:
132
133
Indofood Cares Public kitchens were set up during 2012 as part of Indofood Cares Disaster Support for people affected by disasters, serving cooked noodles, biscuits, baby food and milk for expecting mothers. Public kitchens were established for flood victims in Tabunio village and fire victims in Pandaan village, Surabaya; Liang Anggang, Banjarmasin; and Bendungan Hilir, Jakarta. Indofood Service Day Through its Indofood Service Day, Indofood continues to support the blood donor program of the Indonesian Red Cross. In 2012, 13,612 blood donors participated in the program, consisting of Indofood employees and members of surrounding communities, with the total amount of blood donated being 4,659 liters.
Indofood Peduli Melalui program Indofood Peduli, Perseroan membuka posko dapur umum yang menyajikan mi instan, biskuit, makanan bagi balita serta susu ibu hamil. Sepanjang tahun 2012, Perseroan telah mendirikan Posko Indofood Peduli (Indofood Cares Disaster Support) bagi masyarakat yang menjadi korban bencana banjir di desa Tabunio dan musibah kebakaran di desa Pandaan dan Liang Anggang, Banjarmasin serta di Bendungan Hilir, Jakarta. Indofood Service Day Perseroan terus mendukung program donor darah yang diperuntukkan bagi kegiatan kemanusiaan melalui Palang Merah Indonesia. Di tahun 2012, tercatat 13.612 orang pendonor yang terdiri dari karyawan Indofood dan masyarakat di sekitar operasional Perseroan dengan total akumulasi darah yang disumbangkan sekitar 4.659 liter darah.
Consumer satisfaction and safety are our top priority, prompting the Company to continue to maintain the product quality control system. Indofoods production facilities have received ISO 9001:2008 certification on Quality Management System and HACCP , and ISO 22000:2005 on Food Safety Management Systems. Indofood products have also been certified as halal by the LPPOM MUI. Indofoods consistency and commitment toward the priority of halal status for its products has been recognized by the Halal Assurance System (HAS) Award from LPPOM MUI. The Company has received the award for three consecutive terms, recognizing our high standards in applying the HAS from the selection of raw materials through the production process and packaging to distribution to the consumer. These awards are important because LPPOM MUIs HAS program serves as a reference for global halal standards applied by 24 halal certification agencies in 14 countries. Indofood is aware that agribusiness, particularly oil palm plantations, is closely related to the issue of environmental degradation. A joint initiative between oil palm producers, end users and Non-Governmental Organizations formed the RSPO, representing the highest environmental standards in the palm oil industry. Several principles and criteria determine the sustainability of palm oil production. Agribusiness Group remains committed to certifying 100% of its entire plantation operations.
Keselamatan dan kepuasan konsumen adalah prioritas utama perusahaan yang mendorong Perseroan untuk terus menjaga sistem pengendalian kualitas produk. Pabrik-pabrik Indofood telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 mengenai Quality Management System dan HACCP atau disebut juga ISO 22000:2005 terkait Food Safety Management System. Seluruh produk Indofood juga telah memenuhi persyaratan halal dan mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI. Konsistensi dan komitmen Indofood terhadap aspek kehalalan produk mendapatkan apresiasi berupa Penghargaan Sistem Jaminan Halal (SJH) dari LPPOM MUI. Penghargaan ini diberikan karena Indofood telah tiga kali berturut-turut mendapatkan nilai A dalam menerapkan SJH mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi kemasan hingga penyaluran ke konsumen. SJH yang diberlakukan LPPOM MUI juga menjadi acuan standar halal dunia dan diterapkan oleh 24 lembaga sertifikasi halal di 14 negara. Indofood menyadari bahwa kegiatan usaha agribisnis, khususnya perkebunan kelapa sawit seringkali dikaitkan dengan isu degradasi lingkungan. Inisiatif bersama para produsen kelapa sawit, pengguna akhir dan Lembaga Swadaya Masyarakat membentuk RSPO, yang merupakan standar lingkungan tertinggi di industri kelapa sawit. Beberapa prinsip dan kriteria menetapkan produksi kelapa sawit berkelanjutan. Grup Agribisnis Perseroan telah memperoleh sertifikasi tersebut dan memiliki komitmen untuk mensertifikasikan 100% dari seluruh area operasional perkebunannya.
PRODUCT RESPONSIBILITY
As one of the largest integrated food companies in Indonesia with a mission to be a provider of food in a sustainable manner the Companys success is due to the trust of customers, society and consumers. In conducting its business as a provider of raw materials, processed food manufacturing and its distribution to reach the end consumer, Indofood implements a comprehensive and integrated quality management system, through a program of stringent quality controls. In addition to the consistent use of highquality raw materials and regard for safety in accordance with standards agreed by the Company, purchasing only from selected suppliers who have passed a clearance test, all products in the market have undergone a variety of quality control processes in which standards have been established as standard operating procedure.
134
135
BOARD OF COMMISSIONERS
DewAn KomisARis
Consumers are of great importance to the Company, which always welcomes any inputs. Indofood adopts high standards of handling consumer complaints submitted through various channels of communication. During 2012, ICBP received some inputs, especially related to products, from consumers and these cases were properly handled. During 2012 no Company products needed to be withdrawn from circulation either for ethical or health reasons. Konsumen adalah elemen penting bagi perusahaan, karena itu perusahaan berupaya untuk selalu terbuka terhadap berbagai masukan dari konsumen. Indofood memiliki komitmen yang tinggi untuk menangani keluhan konsumen yang disampaikan melalui berbagai media komunikasi. Selama tahun 2012, Perseroan mendapatkan beberapa masukan dari konsumen khususnya terkait produk dan seluruhnya telah ditangani dengan baik. Selama tahun 2012, tidak ada produk Perseroan yang harus ditinjau ulang peredarannya baik karena alasan etika maupun kesehatan.
Manuel V. Pangilinan President Commissioner Manuel V. Pangilinan was first appointed as President Commissioner of Indofood based on the resolution of the AGM in 1999 and was re-elected based on the resolutions of the AGMs in 2004, 2009 and 2012. He also serves as Managing Director and Chief Executive Officer of First Pacific Company Limited, Hong Kong, Chairman of Philippine Long Distance Telephone Company (PLDT), and Manila Electric Company (Meralco). He is also the Chairman of Metro Pacific Investments Corporation, ePLDT Inc., Smart Communications Inc., PLDT Communications and Energy Ventures Inc. (formerly Pilipino Telephone Corporation), Maynilad Water Services Inc., Metro Pacific Tollways Corporation, Manila North Tollways Corporation, Philex Mining Corporation, Landco Pacific Corporation, Medical Doctors Inc. (Makati Medical Center), Davao Doctors Inc., Riverside Medical Center Inc., Our Lady Lourdes Hospital, Asian Inc. and Colinas Verdes Corporation (Cardinal Santos Medical Center), Mediaquest Holdings Inc. and Associated Broadcasting Corporation (TV 5). Bapak Manuel V. Pangilinan menjabat sebagai Komisaris Utama Indofood untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 1999 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 2004, 2009 dan 2012. Beliau juga menjabat sebagai Managing Director dan Chief Executive Officer di First Pacific Company Limited, Hong Kong; Chairman Philippine Long Distance Telephone Company (PLDT) dan Manila Electric Company (Meralco). Beliau juga duduk sebagai Chairman di beberapa perusahaan, yaitu di Metro Pacific Investments Corporation, ePLDT Inc., Smart Communications Inc., PLDT Communications and Energy Ventures Inc. (sebelumnya bernama Pilipino Telephone Corporation), Maynilad Water Services Inc., Metro Pacific Tollways Corporation, Manila North Tollways Corporation, Philex Mining Corporation, Landco Pacific Corporation, Medical Doctors Inc. (Makati Medical Center), Davao Doctors, Inc., Riverside Medical Center Inc., Our Lady Lourdes Hospital, Asian Inc. dan Colinas Verdes Corporation (Cardinal Santos Medical Center), Mediaquest Holding Inc. serta Associated Broadcasting Corporation (TV 5).
136
137
Benny S. Santoso Commissioner Chairman of Nomination and Remuneration Committee Mr. Benny S. Santoso was first appointed as a Commissioner of Indofood based on the resolution of the AGM in 2004 and was re-elected as a member of the BOC of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2009 and 2012. Mr. Santoso chairs the Nomination and Remuneration Committee of the Company. He also serves as a President Commissioner of ICBP and PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, as a Commissioner of FFI, a Director of PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement), Non-Executive Director of First Pacific Company Limited, Hong Kong and as a member of the Advisory Board of PLDT. Mr. Santoso completed his education at Ngee Ann College, Singapore. Graham L. Pickles | Utomo Josodirdjo | T orstein Stephansen | Wahjudi Prakarsa During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Santoso has no affiliation with the members of the BOC or the BOD, but he has affiliations with the shareholders of the Company. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Benny Santoso tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. Bapak Benny S. Santoso diangkat menjadi Komisaris Indofood untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2004 dan diangkat kembali menjadi anggota Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2009 dan 2012, serta duduk sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama ICBP dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Komisaris FFI, Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement), Non-Executive Director First Company Limited di Hong Kong, anggota Dewan Penasihat PLDT di Filipina. Bapak Benny S. Santoso menyelesaikan pendidikannya di Ngee Ann College, Singapura.
He was formerly Chairman of the Board of Trustees of Ateneo de Manila University and was a member of the Board of Overseers of The Wharton School, University of Pennsylvania. Mr. Pangilinan is a member of the ASEAN Business Advisory Council. He holds chairmanships with the Board of Trustees of San Beda College and the Philippine Business for Social Progress, the largest social foundation in the Philippines, Co-Chairman of US-Philippines Business Society. He received a Bachelor of Arts Degree from Ateneo de Manila University, the Philippines, and a Masters Degree in Business Administration from the Wharton School at the University of Pennsylvania, USA. Mr. Pangilinan has no affiliation with the members of the Board of Commissioners or the Board of Directors, but he has affiliations with the shareholders of the Company.
Beliau pernah menjadi Chairman di Board of Trustees of the Ateneo de Manila University dan juga anggota Board of Overseers of the Wharton School, University of Pennsylvania. Bapak Pangilinan merupakan anggota the ASEAN Business Advisory Council di samping sebagai chairman dari Board of Trustees of San Beda College, organisasi nirlaba Philippine Business for Social Progress dan Co-Chairman dari US-Philippines Business Society. Bapak Manuel Pangilinan memperoleh gelar Bachelor of Arts dari dari Ateneo de Manila University, Fillipina dan gelar Master di bidang Business Administration dari Wharton School, the University of Pennsylvania, AS. Bapak Manuel Pangilinan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
138
139
dward A. Tortorici E Commissioner Mr. Edward A. Tortorici became a Commissioner of Indofood based on the resolution of the AGM in 2001 and was re-elected as a member of the BOC of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2004, 2009 and 2012. He has served in a variety of senior and executive management positions, including Corporate Vice President for Crocker Bank and in Managing Director positions at Olivetti Corporation of America and Fairchild Semiconductor Corporation. He also founded EA Edwards Associates, an international management and consulting firm. In 1987 Mr. Tortorici joined First Pacific as an Executive Director for strategic planning and corporate restructuring. Mr. Tortorici also serves as a Director of Metro Pacific Investments Corporation, Philex Mining Corporation, Maynilad Water Services Inc., FEC Resources Inc. of Canada and AIM-listed Forum Energy Plc. Mr. Tortorici serves as a Trustee of the Asia Society Philippines and is on the Board of Advisors of the Southeast Asia Division of the Center for Strategic and International Studies, a Washington D.C. non-partisan think-tank. He also served as a Commissioner of the U.S.-ASEAN Strategy Commission. Mr. Tortorici received a Bachelor of Science from New York University and a Master of Science from Fairfield University. Mr. Tortorici has no affiliation with the members of the BOC or the BOD, but he has affiliations with the shareholders of the Company. Bapak Edward A. Tortorici menjabat sebagai Komisaris Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2001 dan diangkat kembali menjadi anggota Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2004, 2009 dan 2012. Beliau telah menjabat berbagai posisi senior dan eksekutif, diantaranya sebagai Corporate Vice President di Crocker Bank, serta sebagai Managing Director di Olivetti Corporation of America dan Fairchild Semiconductor Corporation. Beliau merupakan pendiri EA Edwards Associates, sebuah perusahaan internasional yang bergerak dalam bidang manajemen dan konsultasi. Tahun 1987, Bapak Edward Tortorici bergabung dengan First Pacific sebagai Executive Director bidang perencanaan strategi dan restrukturisasi perusahaan, Beliau menjabat sebagai Direktur Metro Pacific Investments Corporation, Philex Mining Corporation, Maynilad Water Services Inc., FEC Resources Inc. of Canada dan AIMlisted Forum Energy Plc. Bapak Tortorici juga menjabat sebagai Trustee of the Asia Society Philippines, anggota Dewan Penasihat the Southeast Asia Division of the Center for Strategic and International Studies, sebuah lembaga penasihat (think-tank) non partisan dari Washington D.C., Amerika Serikat. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris dari the U.S.-ASEAN Strategy Commission. Bapak Tortorici memperoleh gelar Bachelor of Science dari New York University dan Master of Science dari Fairfield University. Bapak Tortorici tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
Robert Charles Nicholson Commissioner Mr. Robert Charles Nicholson became a Commissioner of Indofood based on the resolution of the AGM in 2004 and was reelected as a member of the BOC of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2009 and 2012. Mr. Nicholson is also an Executive Director of First Pacific Company Limited. He is also an Executive Chairman of Forum Energy Plc, a Director of Metro Pacific Investments Corporation, Philex Mining Corporation and Philex Petroleum Corporation, all of which are First Pacific group subsidiaries, associates or investee companies. Mr. Nicholson is also an Independent Non-Executive Director of QPL International Holdings Limited and Pacific Basin Shipping Limited. Previously, he was a senior partner of Richards Butler from 1985 to 2001 and senior advisor to the board of directors of PCCW Limited between 2001 and 2003. He joined First Pacifics board in 2003. Mr. Nicholson is a graduate of the University of Kent and qualified as a solicitor in England and Wales and in Hong Kong. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Nicholson has no affiliation with the members of the BOC or the BOD, but he has affiliations with the shareholders of the Company. Bapak Robert Charles Nicholson diangkat sebagai Komisaris Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2004 dan diangkat kembali menjadi anggota Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2009 dan 2012. Beliau juga menjabat sebagai Executive Director First Pacific Company Limited. Selain itu, beliau juga adalah Executive Chairman dari Forum Energy Plc serta Direktur pada Metro Pacific Investments Corporation, Philex Mining Corporation dan Philex Petroleum Corporation, yang merupakan entitas anak, perusahaan asosiasi maupun investasi dari First Pacific. Bapak Nicholson juga menjabat Independent Non-Executive Director dari QPL International Holdings Limited dan Pacific Basin Shipping Limited. Sebelumnya beliau adalah senior partner dari Richards Butler dari tahun 1985 hingga 2001 serta sebagai senior advisor Direksi PCCW Limited dari 2001 hingga 2003. Beliau bergabung sebagai anggota Dewan di First Pacific pada tahun 2003. Bapak Nicholson adalah lulusan dari University of Kent dan memenuhi kualifikasi sebagai solicitor di England, Wales dan Hong Kong. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Nicholson tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
140
141
Mr. Graham L. Pickles became a Commissioner of Indofood based on the resolution of the AGM in 2005 and was re-elected as a member of the BOC of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2009 and 2012. Mr. Pickles was appointed Chairman of Asia Pacific Brands India Limited in 2005. He was previously the CEO of Tech Pacific Holdings Limited, a whollyowned subsidiary of First Pacific Company Limited until Tech Pacific was sold in 1997. He was also a member of the executive committee of Hagemeyer N.V. in which First Pacific had a controlling interest until 1998. Mr. Pickles joined First Pacifics Board in 2004. Mr. Pickles holds a Bachelor of Business degree majoring in accounting. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Pickles has no affiliation with the members of the BOC or the BOD, but he has affiliations with the shareholders of the Company.
Bapak Graham L. Pickles diangkat sebagai Komisaris Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2005 dan diangkat kembali menjadi anggota Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2009 dan 2012. Bapak Graham Pickles diangkat sebagai Chairman Asia Pacific Brands India Limited pada tahun 2005. Sebelumnya, beliau adalah CEO dari Tech Pacific Holdings Limited, anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki First Pacific Company Limited, hingga penjualan Tech Pacific pada tahun 1997. Sebelumnya, juga merupakan anggota dari Executive Committee dari Hagenmeyer N.V., perusahaan di mana First Pacific memiliki saham mayoritas sampai dengan tahun 1998. Beliau bergabung dalam anggota Dewan First Pacific di tahun 2004. Bapak Graham Pickles meraih gelar Bachelor of Business di bidang akuntansi. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Graham Pickles tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya, tetapi memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
Mr. Utomo Josodirdjo was first appointed as an Independent Commissioner of Indofood based on the resolution of the AGM in 2004 and was re-elected as an Independent Commissioner of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2009 and 2012. He holds the position of Chairman of the Audit Committee. Mr. Josodirdjo was the founder of Indonesias largest accounting, tax, and business advisory firm, SGV Utomo (now Prasetio, Sarwoko & Sandjaja), where he was the managing partner for 20 years. Mr. Utomo Josodirdjo has served as a Commissioner of PT Karabha Unggul, the operator of Makro in Indonesia. He has also served as an Advisor to the International Finance Corporation (IFC) and ING Bank in Indonesia. Mr. Utomo Josodirdjo has served as a member of the International Board of World Vision International and is a current member of the Board of World Vision Indonesia. He obtained a Masters Degree in Business Economics from Rotterdam, Holland and accountancy credentials from the University of Indonesia. He attended the AMP program of the Harvard Business School in Boston in 1971. Mr. Utomo Josodirdjo is one of the founders of President University in Jakarta. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Josodirdjo has no affiliation with the members of the BOC or the BOD and shareholders of the Company.
Bapak Utomo Josodirdjo diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2004 dan diangkat kembali menjadi Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2009 dan 2012. Beliau duduk sebagai Ketua Komite Audit Perseroan. Beliau merupakan pendiri SGV Utomo (sekarang dikenal sebagai Prasetio, Sarwoko & Sandjaja), perusahaan akuntan, pajak dan konsultan bisnis terbesar di Indonesia di mana beliau menjabat sebagai managing partner selama 20 tahun. Bapak Utomo Josodirjo sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Karabha Unggul, yang merupakan operator dari Makro di Indonesia. Juga pernah menjabat sebagai penasihat di International Finance Corporation (IFC) dan ING Bank di Indonesia. Bapak Utomo Josodirdjo telah menjabat sebagai anggota Dewan Internasional World Vision International dan saat ini merupakan anggota Dewan World Vision Indonesia. Beliau meraih gelar Master di bidang Ekonomi Bisnis dari Rotterdam, Belanda dan gelar di bidang akuntansi dari Universitas Indonesia. Beliau telah mengikuti program AMP Harvard Business School di Boston pada tahun 1971. Bapak Utomo Josodirdjo merupakan salah satu pendiri President University di Jakarta. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Utomo Josodirdjo tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan.
142
143
Wahjudi Prakarsa Independent Commissioner Member of Audit Committee Bapak Torstein Stephansen menjabat sebagai Komisaris Independen Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2000 dan diangkat kembali menjadi Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2004, 2009 dan 2012. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Director of the Department of Investments East Asia and Pacific untuk IFC, World Bank Group dan telah menjabat sebagai direktur di berbagai perusahaan lainnya. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Torstein Stephansen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan. Mr. Wahjudi Prakarsa was appointed as Commissioner of Indofood based on the resolution of the AGM in 2002 and was reelected as an Independent Commissioner of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2004, 2009 and 2012. He serves as a Member of the Audit Committee of the Company. He is a Founder of the Center for Corporate Leadership, the Corporate Leadership Development Institute and the Indonesian Society of Commissioners, as well as a Founder of the Graduate Study in Management Program, Master in Management Program and Master in Accounting Program at the Faculty of Economics, University of Indonesia. Mr. Prakarsa was awarded a Master of Business Administration degree from the University of Wisconsin, USA and a PhD in Accountancy from the University of Missouri, USA. He is currently an Emeritus Professor at the Faculty of Economics, University of Indonesia. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Wahjudi Prakarsa has no affiliation with the members of the BOC or the BOD and shareholders of the Company. Bapak Wahjudi Prakarsa diangkat menjadi Komisaris Independen Indofood pada tahun 2002 dan diangkat kembali menjadi Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2004, 2009 dan 2012. Beliau merupakan anggota Komite Audit Perseroan. Beliau merupakan salah satu pendiri Center for Corporate Leadership, Corporate Leadership Development Institute dan Indonesian Society of Commissioners. Selain itu, beliau juga pendiri Program Studi Pasca Sarjana Ilmu Manajemen, Program Studi Magister Manajemen dan Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Beliau meraih gelar Master of Business Administration dari University of Wisconsin, AS dan gelar PhD di bidang akuntansi dari University of Missouri, AS. Saat ini, beliau menjabat sebagai Guru Besar Emeritus di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Wahjudi Prakarsa tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan.
Mr. Torstein Stephansen became an Independent Commissioner of Indofood based on the resolution of the AGM in 2000 and was reelected as an Independent Commissioner of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2004, 2009 and 2012. He was previously Director of the Department of Investments East Asia and Pacific for the IFC, World Bank Group and has served on the board of directors of various companies. During 2012, he participated in a training program Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Stephansen has no affiliation with the members of the BOC or the BOD and shareholders of the company.
144
145
BOARD OF DIRECTORS
DiReksi
Franciscus Welirang | Anthoni Salim | T jhie Tje Fie (Thomas Tjhie) | Darmawan Sarsito (Kevin Sietho)
Anthoni Salim President Director Member of Nomination and Remuneration Committee Mr. Salim was first appointed as President Director and Chief Executive Officer of Indofood based on the resolution of the AGM in 2004 and was re-elected based on the resolutions of the AGMs in 2009 and 2012. He is a Member of the Nomination and Remuneration Committee of the Company. He has also been the President Director of ICBP since 2009, the Chairman of First Pacific Company Limited since 2003, and is the President and Chief Executive Officer of the Salim Group. He was awarded a Bachelor of Arts degree in Business from Ewell County Technical College in London, United Kingdom. Bapak Anthoni Salim diangkat sebagai Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2004 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 2009 dan 2012. Beliau duduk sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama ICBP sejak tahun 2009, Chairman dari First Pacific Company Limited sejak tahun 2003 serta President dan Chief Executive Officer Grup Salim. Bapak Anthoni Salim memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang Business Studies dari Ewell County Technical College di London, Inggris. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Anthoni Salim is related to Mr. Franciscus Welirang and Mr. Axton Salim, a Director of the Company, and is affiliated with the Companys shareholders. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Anthoni Salim memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Franciscus Welirang dan Bapak Axton Salim yang menjabat sebagai Direktur Perseroan, serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
146
147
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Director Member of Nomination and Remuneration Committee Bapak Franciscus Welirang diangkat sebagai Direktur Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 1995 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 1999, 2004, 2009 dan 2012. Beliau bertanggung jawab memimpin Kelompok Usaha Strategis Bogasari. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Indocement sejak Mei 2011, Wakil Komisaris Utama Lonsum dari tahun 2010, Komisaris ICBP dari tahun 2009, Komisaris PT Indosiar Karya Media Tbk, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia dan anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Bursa Efek Surabaya dari tahun 2001 hingga bulan Oktober 2007 dan Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional hingga Oktober 2012. Bapak Franciscus Welirang meraih gelar Diploma dalam bidang Chemical Engineering dari South Bank Polytechnic di London, Inggris. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain 2013 Market Outlook Seminar pada 1 Agustus 2012, Business Strategy Workshop pada tanggal 7-8 September 2012, A Look Into the Future Indonesia Seminar pada 2 November 2012 serta Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Franciscus Welirang memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Anthoni Salim, Direktur Utama dan Bapak Axton Salim yang menjabat sebagai Direktur Perseroan, serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan. Mr. Tjhie was first appointed as a Director of Indofood based on the resolution of the AGM in 2004 and was re-elected as a member of the BOD of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2009 and 2012. He is a Member of the Nomination and Remuneration Committee of the Company. Mr. Tjhie has also been a Director of ICBP since 2009, President Director of PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) and Vice President Director of AIBM since 2012, President Commissioner of PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) since 2009, Non-Executive Director of IndoAgri since 2006, a Vice President Commissioner of Indolakto since 2009, President Commissioner of SIMP since 2009, and Director of Lonsum. He previously served as a Director of PT Indomiwon Citra Inti and as Senior Executive of PT Kitadin Coal Mining. Mr. Tjhie was awarded a Bachelors Degree in Accounting from the Perbanas Banking Institute. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the 2013 Market Outlook Seminar on 1 August 2012, Business Strategy Workshop on 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar on 2 November 2012, as well as the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Tjhie has no affiliation with the members of the BOC or the BOD and shareholders of the Company. Bapak Thomas Tjhie pertama kali diangkat menjadi Direktur Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2004 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2009 dan 2012. Beliau juga menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Selain itu, beliau menjabat sebagai Direktur ICBP dari tahun 2009, Direktur Utama PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) dan Wakil Direktur Utama AIBM dari tahun 2012, Komisaris Utama PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) dari tahun 2009, Non-Executive Director IndoAgri dari tahun 2006, Wakil Komisaris Utama Indolakto dari tahun 2009, Komisaris Utama SIMP dari tahun 2009, dan Direktur Lonsum. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur PT Indomiwon Citra Inti dan Senior Executive PT Kitadin Coal Mining. Bapak Thomas Tjhie meraih gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain 2013 Market Outlook Seminar pada 1 Agustus 2012, Business Strategy Workshop pada 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar pada 2 November 2012 dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Thomas Tjhie tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan.
Mr. Welirang was appointed as a Director of Indofood based on the resolution of the AGM in 1995 and was re-elected based on the resolutions of the AGMs in 1999, 2004, 2009 and 2012. He heads the Bogasari Strategic Business Group. He has also served as Vice President Director of Indocement since May 2011, Vice President Commissioner of Lonsum since 2010, Commissioner of ICBP from 2009, Commissioner of PT Indosiar Karya Media Tbk., Chairman of the Indonesian Flour Mills Association, Head of the Permanent Committee on Food Security at the Indonesian Chamber of Commerce and Industry and Member of the Advisory Board of the Indonesian Association of Food Technologists. He was President Commissioner of the Surabaya Stock Exchange from 2001 to October 2007 and Vice Chairman of the National Consumer Protection Agency until October 2012. Mr. Welirang was awarded a Higher National Diploma in Chemical Engineering from South Bank Polytechnic in London, United Kingdom. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the 2013 Market Outlook Seminar on 1 August 2012, Business Strategy Workshop on 7-8 September 2012, A Look Into the Future Indonesia Seminar on 2 November 2012 as well as Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Franciscus Welirang is related to Mr. Anthoni Salim, the President Director, and Mr. Axton Salim, a Director of the Company and has affiliations with the Companys shareholders.
148
149
Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Director Mr. Sarsito was first appointed as a Director of Indofood based on the resolution of the AGM in 2004 and was re-elected as a member of the BOD of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2009 and 2012. He has served concurrently as Commissioner of ICBP from 2009. Prior to joining Indofood, he held management positions in several financial and management services companies. Mr. Sarsito was awarded a Bachelor of Science degree from the University of California, Berkeley, California, and a Master of Business Administration degree from San Francisco State University in California. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the Business Strategy Workshop on 7-8 September 2012, and Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Sarsito has no affiliation with the members of the BOC or the BOD and shareholders of the Company. Bapak Darmawan Sarsito pertama kali diangkat sebagai Direktur Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2004 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2009 dan 2012. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris ICBP dari tahun 2009. Sebelum bergabung dengan Indofood, beliau menjabat posisi manajerial di beberapa perusahaan jasa keuangan dan manajemen. Bapak Darmawan Sarsito meraih gelar Bachelor of Science dari University of California, Berkeley, Califormia, dan gelar Master of Business Administration dari San Francisco State University, California. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Business Strategy Workshop pada 7-8 September 2012 dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Darmawan Sarsito tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan.
Taufik Wiraatmadja Director Mr. Wiraatmadja was first appointed as a Director of Indofood based on the resolution of the AGM in 2004 and was re-elected as a member of the BOD of the Company based on the resolutions of the AGMs in 2009 and 2012. He has also been a Director of ICBP from 2009, where he heads the Noodles Division, President Commissioner of SRC from 2009, President Director of Indolakto from 2009, and a Director of Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. since 2006. He holds a Bachelor of Engineering degree in Agricultural Technology from the Bogor Institute of Agriculture and a Master of Business Administration degree from the GS Fame Institute of Business in Jakarta. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the 2013 Market Outlook Seminar on 1 August 2012, Business Strategy Workshop for Board Members on 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar on 2 November 2012, as well as the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Wiraatmadja has no affiliation with the members of the BOC or the BOD and shareholders of the Company. Bapak Taufik Wiraatmadja pertama kali diangkat sebagai Direktur Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2004 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2009 dan 2012. Beliau juga menjabat sebagai Direktur ICBP dan mengepalai Divisi Mi Instan, Komisaris Utama SRC dari tahun 2009, Direktur Utama Indolakto dari tahun 2009 dan Direktur Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. dari tahun 2006. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Teknologi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dan memperolah gelar Master of Business Administration dari GS Fame Institute of Business di Jakarta. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain 2013 Market Outlook Seminar pada 1 Agustus 2012, Business Strategy Workshop pada 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar pada 2 November 2012 dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Taufik Wiraatmadja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan.
150
151
Moleonoto (Paulus Moleonoto) Director Mr. Moleonoto was first appointed as a Director of Indofood based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of the BOD of the Company based on the resolution of the AGM in 2012. Mr. Moleonoto is concurrently a Commissioner of ICBP; Executive Director, Head of Finance & Corporate Services of IndoAgri; Vice President Director of SIMP; and Director of Lonsum. He began his career in 1984 with Drs. Hans Kartikahadi & Co., a public accounting firm in Jakarta. Before joining the Plantations Division of the Indofood Group as Chief Financial Officer in 2001, he had held various management positions in the Salim Plantations Group since 1990. He was awarded a Bachelor of Accountancy degree from the University of Tarumanegara, a Bachelors Degree in Management from the University of Indonesia and a Master of Science degree in Administration & Business Policy from the University of Indonesia. Mr. Moleonoto is a registered accountant in Indonesia. During 2012, he participated in a number of training programs, workshops and seminars, among others the Business Strategy Workshop on 7-8 September 2012 and the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr. Moleonoto has no affiliation with the members of the BOC or the BOD and shareholders of the Company. Bapak Paulus Moleonoto pertama kali diangkat menjadi Direktur Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2012. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris ICBP; Executive Director, Head of Finance & Corporate Services IndoAgri; Wakil Direktur Utama SIMP dan Direktur Lonsum. Beliau memulai karirnya pada tahun 1984 di sebuah perusahaan akuntan publik Drs. Hans Kartikahadi & Rekan di Jakarta. Sebelum bergabung dengan Divisi Perkebunan dari Grup Indofood sebagai Chief Financial Officer pada tahun 2001, beliau menjabat berbagai posisi manajemen di Salim Plantations Group sejak tahun 1990. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia dan meraih gelar Magister Sains bidang Kebijakan Bisnis dan Administrasi dari Universitas Indonesia. Bapak Paulus juga merupakan akuntan terdaftar di Indonesia. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain Business Strategy Workshop pada 7-8 September 2012 dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Paulus Moleonoto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan Pemegang Saham Perseroan.
xton Salim A Director Mr. Axton Salim was first appointed as a Director of Indofood based on the resolution of the AGM in 2009 and was re-elected as a member of the BOD of the Company based on the resolution of the AGM in 2012. He has also been a Director of ICBP since 2009, where he heads the Dairy Division. He was appointed as a Commissioner of NICI in April 2010 and at Lonsum in 2009. He has been Director of Indolakto since 2009 and at IASB since 2012, Non-Executive Director of IndoAgri since 2007, Commissioner of SIMP since 2007, as well as a Director of Pacsari since 2007. He was awarded a Bachelor of Science in Business Administration from the University of Colorado, USA. During 2012, he participated in training programs, workshops and seminars, among others the 2013 Market Outlook Seminar on 1 August 2012, the Business Strategy Workshop for Board Members on 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar on 2 November 2012 and the Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN on 3 December 2012. Mr Axton Salim is related to Mr. Anthoni Salim, who serves as President Director and Mr. Franciscus Welirang, Director of the Company, and is affiliated with the Companys shareholders. Bapak Axton Salim pertama kali diangkat menjadi Direktur Indofood berdasarkan hasil keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2009 dan diangkat kembali menjadi anggota Direksi Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tahun 2012. Beliau juga menjabat sebagai Direktur ICBP dari tahun 2009 dan mengepalai Divisi Dairy. Selain itu, beliau duduk sebagai Komisaris NICI dari bulan April 2010 dan Lonsum sejak tahun 2009, Direktur Indolakto sejak tahun 2009 dan IASB sejak tahun 2012, NonExecutive Director IndoAgri, sejak tahun 2007, Komisaris SIMP sejak tahun 2007 serta Direktur Pacsari sejak tahun 2007. Bapak Axton Salim meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari University of Colorado, AS. Selama tahun 2012, beliau telah mengikuti program pelatihan, workshop dan seminar antara lain 2013 Market Outlook Seminar pada 1 Agustus 2012, Business Strategy Workshop pada 7-8 September 2012, A Look into the Future Indonesia Seminar pada 2 November 2012 dan Recent Developments in Corporate Governance: Indonesia and ASEAN pada 3 Desember 2012. Bapak Axton Salim memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak Anthoni Salim yang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan dan Bapak Franciscus Welirang, Direktur Perseroan, serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
152
153
SUBSIDIARIES
Pacsari Pte. Ltd. Shipping, 100% owned by Indofood 390 Havelock Road, #07-02 Kings Centre, Singapore 169662 Phone : (65) 6836 3881 Fax : (65) 6836 3884 Ocean 21 Pte. Ltd.
Shipping, 100% owned by Indofood 390 Havelock Road, #07-02 Kings Centre, Singapore 169662 Phone : (65) 6836 3881 Fax : (65) 6836 3884
PT Indolakto
Dairy, 55.22% owned indirectly by Indofood * Jl. Raya Siliwangi Cicurug, Sukabumi 43359 Phone : (0266) 732 870 Fax : (0266) 732 868
154
155
BANKS
BANK Bank Central Asia, Tbk Bank Mandiri (Persero), Tbk Standard Chartered Bank Sumitomo Mitsui Banking Corp Bank DBS Indonesia Bank ANZ Indonesia The Royal Bank of Scotland (RBS) The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd, Jakarta Branch Bank BNP Paribas Indonesia Bank Rabobank International Indonesia Citibank, N.A Bank International Indonesia, Tbk Hongkong and Shanghai Banking Corp Deutsche Bank AG, Jakarta Deutsche Bank AG, Singapore Branch Bank Danamon Indonesia, Tbk Bank Commonwealth Bank Permata, Tbk Bank Rakyat Indonesia DBS Bank, Ltd, Singapore Bank CIMB Niaga, Tbk Bank Mega, Tbk Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Commerzbank (South East Asia), Singapore Bank Artha Graha Internasional, Tbk CIMB Bank Berhad, Singapore Bank UOB Buana Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Bank OCBC NISP , Tbk DZ Privat Bank, Singapore United Overseas Bank, Singapore Bank ICBC Indonesia Bank Pan Indonesia, Tbk Bank Tabungan Pensiunan Nasional JP Morgan Chase Bank, N.A.
ASSOCIATE COMPANIES
PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia
Marketing of Culinary Product, 40.27% owned indirectly by Indofood * Graha Inti Fauzi, 3rd Floor Jl. Buncit Raya No. 22 Pejaten Jakarta 12510 Phone : (021) 7919 9988 Fax : (021) 7918 2433-34
* *
Indofoods effective ownership as of December 31, 2012 Kepemilikan efektif Indofood per 31 Desember 2012
156
157
PRODUCTION FACILITIES
FASILITAS PRODUKSI
CBP
North Sumatra Riau Lampung Jambi South Sumatra Malaysia Jabodetabek West Java Central Java East Java West Kalimantan South Kalimantan South Sulawesi North Sulawesi EAST KALIMANTAN NORTH SUMATRA WEST KALIMANTAN CENTRAL SULAWESI NORTH MALUKU NORTH SULAWESI JAMBI SOUTH SUMATRA
AGRIBUSINESS PLANTATIONs
North Sumatra Riau South Sumatra West Java East Java Central Kalimantan West Kalimantan East Kalimantan South Sulawesi North Sulawesi
BOGASARI
Jabodetabek East Java
MAlAysiA
CENTRAL KALIMANTAN
RIAU
JABODETABEK
SOUTH SULAWESI
lAmpung
WEST JAVA
EAST JAVA
158
159
Acknowledgement
peRnyAtAAn
BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS stAtements on the Responsibility FoR PT IndoFood SUKSES MAKMUR TBK ANNUAL REPORT yeAR 2012
We, the undersigned hereby declare that all the information disclosed in the 2012 Annual Report of PT Indofood Sukses Makmur Tbk is complete and we are fully responsible for the accuracy of such information. This statement is made truthfully. Jakarta, April 2013
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang Usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp31.568 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp42.465) Pihak berelasi Bukan usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan - neto Uang muka dan jaminan Pajak dibayar di muka Beban tanaman tebu ditangguhkan Beban dibayar di muka dan aset lancar lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Tagihan pajak penghasilan 2,3,19 Piutang plasma - neto 2,3,33,34,36 Aset pajak tangguhan - neto 2,3,19 Penyertaan jangka panjang 2,10,37 Tanaman perkebunan 2,3,11,20,33 Tanaman telah menghasilkan setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp1.879.002 (2011: Rp1.556.526) Tanaman belum menghasilkan Aset tetap - setelah dikurangi 2,3,12,20, akumulasi penyusutan sebesar 32,33 Rp9.011.758 (2011: Rp7.984.749) Beban ditangguhkan - neto 2 Goodwill 2,3,13 Aset tidak berwujud - neto 2,3,13 2,12,14, Aset tidak lancar lainnya 32 Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET 37 2,4,34,35,38 2,3,5,34,35 2,3,34,35,38 6
2012
2011 ASSETS
13.343.028 552.726
13.049.048 574.800
2.691.271 321.888 385.191 219.391 7.782.594 393.203 173.619 122.141 217.920 26.202.972
2.584.084 327.719 393.644 363.858 6.536.343 305.555 117.424 148.949 100.310 24.501.734
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Accounts receivable Trade Third parties net of allowance for impairment losses on trade receivables Rp31,568 as of December 31, 2012 (2011: Rp42,465) Related parties Non-trade Third parties Related parties Inventories - net Advances and deposits Prepaid taxes Future cane crop expenditures Prepaid expenses and other current assets Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS Claims for tax refund Plasma receivables - net Deferred tax assets - net Long-term investments Plantations Mature plantations net of accumulated amortization of Rp1,879,002 (2011: Rp1,556,526) Immature plantations Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp9,011,758 (2011: Rp7,984,749) Deferred charges - net Goodwill Intangible asset - net Other non-current assets Total Non-current Assets TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek dan cerukan Utang trust receipts Utang Usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Bukan usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pajak Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang obligasi Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang obligasi dan Sukuk Ijarah Utang pembelian aset tetap Total Utang Jangka Panjang Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas diestimasi atas biaya pembongkaran aset tetap Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS 37 2,19 2,3,21 2,3,12 2,15, 34,35,38 2,16, 34,35,38 2,34,35,38 17 32 12,33 7,32 2,18,34,35 2,18 2,3,19 2,20,34,35 8,11,12,38 38
2012
2011 LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans and overdraft Trust receipts payable Accounts payable Trade Third parties Related parties Non-trade Third parties Related parties Accrued expenses Short-term employee benefits liability Taxes payable Current maturities of long-term debts Bank loans Bonds payable Liability for purchases of fixed assets Finance lease liabilities Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham Modal dasar - 30.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 8.780.426.500 saham Tambahan modal disetor Laba yang belum terealisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual Selisih atas perubahan ekuitas entitas anak dan dampak transaksi dengan kepentingan nonpengendali Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya Sub-total Kepentingan Nonpengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan/ Notes
2012
2011 EQUITY Equity Attributable to Equity Holders of the Parent Entity Capital stock - Rp100 (full amount) par value per share Authorized - 30,000,000,000 shares Issued and fully paid 878.043 8,780,426,500 shares 522.249 Additional paid-in capital Unrealized gains on available487.283 for-sale financial assets Difference from changes in equity of subsidiaries and effects of transactions 6.520.486 with non-controlling interests Foreign exchange differences from (31.499) financial statements translation Retained earnings 75.000 Appropriated for general reserve 10.945.235 Unappropriated 19.396.797 12.213.428 31.610.225 53.585.933 Sub-total Non-controlling Interests TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
22 2,23 2
1,23 2 24
2,25
2,20,34,35 8,11,12,38
3.992.605 4.323.442
38
Long-term debts - net of current maturities Bank loans Bonds and Sukuk Ijarah payables Liability for purchases of fixed assets Total Long-term Debts Deferred tax liabilities - net Liabilities for employee benefits Estimated liabilities for assets dismantling costs Total Non-current Liabilities TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lain Beban operasi lain LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas rugi neto entitas asosiasi LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak Penghasilan - Neto LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain Laba (rugi) yang belum terealisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Total 2,12, 29,32,33 2,12,29,32,33 2,29,32,33 2,29 37 2,30,37 2,31,37 2,37 19,37 2,3,19,37 37 2,27,32,37 2,12,28,32,33
2012 50.059.427 36.493.332 13.566.095 (4.058.470) (2.762.365) 571.455 (446.121) 6.870.594 554.369 (1.082.297) (32.910) 6.309.756 (1.530.310) 4.779.446
2011 45.332.256 32.749.190 12.583.066 (3.549.976) (2.314.374) 479.716 (345.951) 6.852.481 437.430 (936.060) (1.462) 6.352.389 (1.460.716) 4.891.673 NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT Selling and distribution expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses INCOME FROM OPERATIONS Finance income Finance expenses Share in net losses of associates INCOME BEFORE TAX Income Tax Expense - Net INCOME FOR THE YEAR Other comprehensive income Unrealized gains (losses) on available-for-sale financial assets Foreign exchange differences from financial statements translation Other comprehensive income TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR Total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Total LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (angka penuh)
Catatan/ Notes
2012
2011 Total comprehensive income for the year attributable to: 3.203.898 Equity holders of the parent entity 1.813.527 Non-controlling interests 5.017.425 Total BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY (full amount)
2,26
371
350
2 2
26
Income for the year attributable to: 3.077.180 Equity holders of the parent entity 1.814.493 Non-controlling interests 4.891.673 Total
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Equity Holders of the Parent Entity
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2011 Laba (rugi) yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar investasi efek neto 2 522.249 522.249 487.283 6.520.486 (31.499 ) 75.000 487.283 6.520.486 (31.499 ) 75.000 (1.167.797 ) 3.077.180 10.945.235 10.945.235 12.087 5.000 (5.000) 12.087 (1.167.797 ) 3.077.180 19.396.797 19.396.797 595.798 595.798 (10.185 ) (10.185 ) (9.588 ) (9.588 ) (5.002 ) (71.229 ) 2.753.651 (345.686 ) 1.814.493 12.213.428 12.213.428 115.745 (1.114 ) 114.631 (966 ) 1 1 24 2 25 24 878.043 878.043 Akusisi kepentingan nonpengendali dan lainnya Pembelian saham treasuri oleh Entitas Anak Penerbitan saham baru oleh Entitas Anak Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Pembagian dividen kas oleh Entitas Anak kepada kepentingan nonpengendali Pembagian dividen kas Laba tahun berjalan Saldo 31 Desember 2011 Saldo 1 Januari 2012 Laba (rugi) yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar investasi efek neto 2 522.249 464.664 6.524.586 8.120 105.836 74.337 1.446 (7.673 ) (22.619 ) 2.207 1 1 1 24 2 1 25 24 878.043 5.000 80.000 Akusisi kepentingan nonpengendali Pembelian saham treasuri oleh Entitas Anak Kontribusi modal dari kepentingan nonpengendali Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Penjualan saham Entitas Anak kepada kepentingan nonpengendali Pembagian dividen kas oleh Entitas Anak kepada kepentingan nonpengendali Pembagian dividen kas Laba tahun berjalan Saldo 31 Desember 2012 878.043 522.249 371.538 5.945.575 (43.586 ) 70.000 9.040.852 16.784.671 8.068.167
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/Issued and Fully Paid Capital Cadangan Umum/ Appropriated for General Reserve Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Sub-total/ Sub-total Total Ekuitas/ Total Equity 24.852.838
Laba yang Belum Terealisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Gains on Available-forSale Financial Assets Saldo Laba/Retained Earnings Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests
Selisih atas Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Dampak Transaksi dengan Kepentingan Nonpengendali/ Difference from Changes in Equity of Subsidiaries and Effects of Transactions with Non-controlling interests Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan/Foreign Exchange Differences from Financial Statements Translation
Balance, January 1, 2011 Unrealized gains (losses) on changes in fair values of investments in marketable securities - net 113.665 (14.590 ) (81.414 ) 3.349.449 12.087 (345.686 ) (1.167.797 ) 4.891.673 31.610.225 31.610.225 Acquisition of non-controlling interest and others Purchase of treasury stock by a Subsidiary Issuance of new shares by a Subsidiary Appropriation for general reserve Foreign exchange differences from financial statements translation Distribution of cash dividends by Subsidiaries to non-controlling interests Distribution of cash dividends Income for the year Balance, December 31, 2011 Balance, January 1, 2012 Unrealized gains (losses) on changes in fair values of investments in marketable securities - net
(18.619 ) (200.052 ) (42.795) 30.517 110.918 12.712 (603.103 ) (1.536.575 ) 4.779.446 34.142.674
Acquisition of non-controlling interest Purchase of treasury stock by a Subsidiary Capital contribution from non-controlling interests Appropriation for general reserve Foreign exchange differences from financial statements translation Sale of shares of a Subsidiary to non-controlling interests Distribution of cash dividends by Subsidiaries to non-controlling interests Distribution of cash dividends Income for the year Balance, December 31, 2012
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Kas yang diperoleh dari operasi Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran pajak - neto Pembayaran beban bunga Penerimaan lainnya - neto Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran untuk beban produksi dan usaha Pembayaran kepada karyawan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan obligasi Rupiah VI - neto Penerimaan dari utang bank jangka panjang Penerimaan dari utang bank jangka pendek Kontribusi modal dari kepentingan nonpengendali Pelunasan obligasi Rupiah IV Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran dividen kas Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran dividen kas oleh Entitas Anak kepada kepentingan nonpengendali Pembelian saham treasuri oleh Entitas Anak 1 25 1 20 24
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap dan aset tidak lancar lainnya Penerimaan dari penjualan saham Entitas Anak kepada kepentingan nonpengendali Penambahan aset tetap dan tanaman perkebunan Uang muka untuk pembelian aset tetap Penambahan investasi di entitas asosiasi Pembayaran untuk perolehan saham Entitas Anak dari kepentingan nonpengendali Kapitalisasi beban tanaman tebu ditangguhkan 1 1 1
Catatan/ Notes
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2012
1.990.616
298.227
12.712
7.407.134
1.328.041
1.022.380
30.517
(1.964.000)
50.031.638 (25.518.728)
(10.717.147) (3.845.923)
(1.817.860) (1.536.575)
(5.077.920)
(603.103)
(709.509)
(235.160)
(329.205)
(200.052)
(4.434.745)
(189.697)
(42.795)
7
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2011
49.409
4.968.991
1.016.359
3.423.492
44.820.937 (24.867.074)
(14.590)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The original consolidated financial statement included herein are in the Indonesian language.
(2.873.492) (1.167.798)
(9.317.685) (3.396.541)
(3.098.274) Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issuance of Rupiah bonds VI - net Proceeds from long-term bank loans Proceeds from short-term bank loans Capital contribution from non-controlling interests Payment of Rupiah bonds IV Payments of short-term bank loans Payments of cash dividends Payments of long-term bank loans Payments of cash dividends by Subsidiaries to non-controlling interests Purchase of treasury stock by a Subsidiary
(2.906.415)
(81.210)
(145.468)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Payments for production and operating expenses Payments to employees
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets and other non-current assets Proceeds from sale of shares of a Subsidiary to non-controlling interests Additions to fixed assets and plantations Advance for purchases of fixed assets Additional investments in associates Payments for acquisitions of shares in a Subsidiary from non-controlling interests Capitalized future cane crop expenditures
Cash generated from operations Receipts of interest income Payments of taxes - net Payments of interest expense Other receipts - net
The original consolidated financial statement included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1.
2012 2011 CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (continued) Payments of liability for (9.789) purchases of fixed assets (971) Payments of finance lease liabilities Proceeds from issuance of new shares by a Subsidiary - net of 3.349.449 issuance cost Net Cash Generated from (Used in) Financing Activities NET EFFECTS OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Cash and cash equivalents consist of: Cash and cash equivalents Overdraft Net Non-cash Transaction Purchases of fixed assets through incurrence of liability
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2 2915.HT.01.01.Th91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dimuat dalam Akta Notaris Benny Kristianto, S.H. No. 47 tanggal 26 Mei 2009 mengenai perubahan masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-07948 tanggal 15 Juni 2009, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 Tambahan No. 739 tanggal 15 September 2009. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan pembuatan tekstil karung terigu. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 - 78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabrik dan perkebunan Perusahaan dan Entitas Anak berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. 1.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (lanjutan) Pembayaran utang pembelian aset tetap Pembayaran utang sewa pembiayaan Penerimaan dari penerbitan saham baru Entitas Anak - neto setelah dikurangi biaya penerbitan Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
GENERAL a. Establishment of the Company PT Indofood Sukses Makmur Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia on August 14, 1990 under its original name PT Panganjaya Intikusuma, based on Notarial Deed No. 228 of Benny Kristianto, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2 2915.HT.01.01.Th91 dated July 12, 1991, and was published in Supplement No. 611 of State Gazette No. 12 dated February 11, 1992. The Companys Articles of Association has been amended from time to time. The latest amendment of its Articles of Association is stipulated in the Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No. 47 dated May 26, 2009 regarding the changes in service term of Directors and Board of Commissioners which had been reported to and acknowledged by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.1007948 dated June 15, 2009 and was published in Supplement No. 739 of State Gazette No. 74 dated September 15, 2009. The Companys scope of activities includes, among others, establishing and operating processed food, seasoning, beverages, packaging, cooking oil, wheat grain mills and flour sacks textile manufacturing. The Companys head office is located at th Sudirman Plaza, Indofood Tower, 27 Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 - 78, Jakarta, Indonesia, while the Company and its Subsidiaries factories and estates are situated in various locations in Java, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi islands and Malaysia. The Company started its commercial operations in 1990.
(6.385) (50) -
(2.308.723)
782.066
190.942
24.423
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas dan setara kas Cerukan Neto Transaksi Non Kas Pembelian aset tetap melalui liabilitas
4 15
170.398
38.871
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penyelesaian Konsolidasian Laporan Keuangan 1.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya (lanjutan) 1.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
GENERAL (continued) b. Completion of the Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the Companys Board of Directors on March 11, 2013. c. Parent and Ultimate Parent CAB Holdings Limited, Seychelles, and First Pacific Company Limited, Hong Kong, are the parent entity and ultimate parent entity of the Company, respectively. d. Public Offering of the Companys Shares and Other Corporate Actions A summary of the Companys corporate actions affecting its capital stock from the date of its initial public offering up to December 31, 2012 is as follows:
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
GENERAL (continued) d. Public Offering of the Companys Shares and Other Corporate Actions (continued)
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Nilai nominal per saham (angka penuh)/ Par value per share (full amount)
Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 11 Maret 2013. c. Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir CAB Holdings Limited, Seychelles, dan First Pacific Company Limited, Hong Kong, masingmasing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan. d. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya Tindakan Perusahaan (corporate action) yang mempengaruhi saham yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut:
Keterangan/ Description Penerbitan 228.900.000 saham baru sehubungan dengan program pemilikan saham karyawan Perusahaan (ESOP) I Employee Stock Ownership Program/ Issuance of 228,900,000 new shares for Employee Stock Ownership Program (ESOP) I Pembelian kembali saham treasuri sebanyak 790.231.500 saham/ Purchase of treasury stock totaling 790,231,500 shares 2003 Penerbitan 58.369.500 saham baru sehubungan dengan ESOP II/ Issuance of 58,369,500 new shares for ESOP II Penerbitan 919.500 saham baru sehubungan dengan ESOP III/ Issuance of 919,500 new shares for ESOP III Penarikan kembali atas 663.762.500 saham treasuri dan penjualan sisanya sebesar 251.837.500 saham/ Redemption of 663,762,500 shares of treasury stock and sale of remaining 251,837,500 shares
9.384.900.000
100
9.384.900.000
100
9.443.269.500
100
2004 Nilai nominal per saham (angka penuh)/ Par value per share (full amount)
9.444.189.000
100
Tanggal/ Date 17 Mei 1994/ May 17, 1994 25 Juni 1996/ June 25, 1996
Keterangan/ Description Penawaran umum perdana sebesar 21.000.000 saham/ Initial public offering of 21,000,000 shares Pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp500 (angka penuh) per saham/ Par value split of the Companys shares from Rp1,000 (full amount) per share to Rp500 (full amount) per share Penawaran umum terbatas I sebesar 305.200.000 saham baru/ Rights issue I totaling 305,200,000 new shares Pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 (angka penuh) per saham menjadi Rp100 (angka penuh) per saham/ Par value split of the Companys shares from Rp500 (full amount) per share to Rp100 (full amount) per share Pembelian kembali saham treasuri sejumlah 125.368.500 saham/ Purchase of treasury stock totaling 125,368,500 shares
8.780.426.500
100
763.000.000
1.000
1.526.000.000
500
Pada bulan Juli 2000, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.000.000. Obligasi ini telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo bulan Juli 2005. Pada bulan Juni 2003, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.500.000. Obligasi ini telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo bulan Juni 2008. Pada bulan Juli 2004, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.000.000. Obligasi ini telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo bulan Juli 2009.
In July 2000, the Company offered to the public non-convertible, fixed rate bonds with a total face value of Rp1,000,000. These bonds had been fully settled when they were due in July 2005.
1.831.200.000
500
In June 2003, the Company made another public offering of non-convertible, fixed rate bonds with a total face value of Rp1,500,000. These bonds had been settled when they were due in June 2008.
9.156.000.000
100
9.156.000.000
100
In July 2004, the Company made another public offering of non-convertible, fixed rate bonds with a total face value of Rp1,000,000. These bonds had been fully settled when they became due in July 2009.
10
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya (lanjutan) Pada bulan Mei 2007, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.000.000 (lihat Catatan 20 untuk penjelasan lebih lanjut). Pada bulan Juni 2009, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.610.000 (lihat Catatan 20 untuk penjelasan lebih lanjut). Pada bulan Mei 2012, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.000.000 (lihat Catatan 20 untuk penjelasan lebih lanjut). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh saham dan obligasi Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Perusahaan mempunyai secara langsung maupun Entitas Anak berikut Perusahaan selanjutnya Usaha): kepemilikan saham tidak langsung pada (bersama dengan disebut Kelompok e. 1.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
GENERAL (continued) d. Public Offering of the Companys Shares and Other Corporate Actions (continued) In May 2007, the Company made another public offering of non-convertible, fixed rate bonds with a total face value of Rp2,000,000 (see Note 20 for further discussions).
1.
Perusahaan/ Company Entitas Anak Langsung (lanjutan)/ Direct Subsidiaries (continued) PT Mileva Makmur Mandiri (MMM) Witty East Holdings Limited (WEHL) PT Saripangan Mandiri Sejahtera (SMS) PT Bina Makna Indopratama (BMI) PT Indomarco Adi Prima (IAP)7 PT Argha Giri Perkasa (AGP)
Domisili/ Domicile
Pasuruan
In June 2009, the Company made another public offering of non-convertible, fixed rate bonds with a total face value of Rp1,610,000 (see Note 20 for further discussions).
Kepulauan Virgin Britania Raya/British Virgin Islands Jakarta Jakarta Jakarta Ternate
1951 1987
Produksi makanan dari susu/ Manufacture of dairy products Investasi/Investment Penggilingan tepung/ Flour milling Investasi/Investment Distribusi/Distribution Produksi kopra dan pengolahan minyak kelapa/ Copra extraction and processing of coconut oil Distribusi/Distribution Produksi kopi/ Manufacture of coffee Pelayaran/ Shipping Pelayaran/ Shipping Investasi/Investment Investasi/Investment Industri dan perdagangan/ Industry and trading Produksi mie, bumbu penyedap, produk makanan, kuliner, biskuit, nutrisi dan makanan khusus/ Manufacture of noodles, food ingredients, culinary food products, biscuits, nutrition and special foods
100,0
100,0
11
11
2 34 2.857 7
4 34 2.755 8
In May 2012, the Company made another public offering of non-convertible, fixed rate bonds with a total face value of Rp2,000,000 (see Note 20 for further discussions).
PT Putri Daya Usahatama (PDU) PT Arthanugraha Mandiri (ANM) Pacsari Pte. Ltd. (PPL) PT Pelayaran Tahta Bahtera (PTB) 37 Indofood Singapore Holdings Pte. Ltd. (ISHPL) Ocean 21 Pte. Ltd. (Ocean 21) PT Bogasari Pangan Makmur (BPM) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Bandung Jakarta Singapura/ Singapore Jakarta Singapura/ Singapore Singapura/ Singapore Jakarta Jakarta
As of December 31, 2012 and 2011, all of the Companys shares and bonds are listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX). Subsidiaries and Associates The Company has direct and indirect share ownerships in the following Subsidiaries (together with the Company hereinafter referred to as the Group):
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Eliminations (dalam Miliar Rupiah/ in Billions of Rupiah) 31 Des. 2012/ Dec. 31, 2012 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
Perusahaan/ Company Entitas Anak Langsung/ Direct Subsidiaries PT Prima Intipangan Sejati (PIPS) PT Bogasari Sentra Flour Mills (BSFM) PT Inti Abadi Kemasindo (IAK) PT Indobahtera Era Sejahtera (IES)
Domisili/ Domicile
Persentase Kepemilikan Efektif (%)/ Effective Percentage of Ownership (%) 31 Des. 2012/ Dec. 31, 2012 31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
Entitas Anak Tidak Langsung/ Indirect Subsidiaries PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) 30 Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. (IFI) 31 Drayton Pte. Ltd. (Drayton) 31, 36
Bogasari International Pte. Ltd. (BI) 3, 36, 37 PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) 38 3
2001 1994
Jakarta
1994
2002 2002
Jasa investasi dan manajemen/ Investment and management services Penggilingan tepung/ Flour milling Produksi bahan kemasan/ Manufacture of packaging materials Pelayaran/Shipping
100,0
100,0
26
9 147 -*)
38 106 -*)
PT Manggala Batama Perdana (MBP) 2 PT Kebun Mandiri Sejahtera (KMS) 9, 36, 37 Asian Synergies Limited (ASL) 5, 37
Jakarta Kalimantan Timur/ East Kalimantan Kepulauan Virgin Britania Raya/British Virgin Islands
1997
Produksi makanan ringan/ Manufacture of snack Produksi mie/ Manufacture of noodles Investasi dan agen perdagangan ekspor/ Investment and trade export agency Pengolahan dan perdagangan tepung/ Flour blending and trading Perkebunan kelapa sawit, pengolahan dan produksi minyak goreng dan produk sejenis lainnya/ Palm oil plantations, mills and production of cooking oil and other related products Tidak aktif/Non-operating Perkebunan karet dan kelapa sawit/ Rubber and palm oil plantations Investasi/Investment
743 46 3.690
526 39 3.560
100,0 49,7
100,0 48,6
10 26.575
9 25.510
49,7 46,5
48,6 45,4
-*) 277
-*) 233
2004
49,7
48,6
24
24
12
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1. GENERAL (continued) e. Subsidiaries and Associates (continued)
Persentase Kepemilikan Efektif (%)/ Effective Percentage of Ownership (%) 2012 2011 Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Eliminations (dalam Miliar Rupiah/ in Billions of Rupiah) 2012 2011
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1. GENERAL (continued) e. Subsidiaries and Associates (continued)
Persentase Kepemilikan Efektif (%)/ Effective Percentage of Ownership (%) 2012 2011 Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Eliminations (dalam Miliar Rupiah/ in Billions of Rupiah) 2012 2011
Perusahaan/ Company Entitas Anak Tidak Langsung (lanjutan)/ Indirect Subsidiaries (continued) Silveron Investments Limited (SIL) 2, 36, 37 PT Kebun Ganda Prima (KGP) 20, 36, 37 PT Citranusa Intisawit (CNIS) 6, 36, 37 PT Indoagri Inti Plantation (IIP) 34 PT Gunung Mas Raya (GMR) 1 PT Indriplant (IP) 1 PT Cibaliung Tunggal Plantations (CTP) 1 PT Serikat Putra (SP) 1 PT Surya Rengo Containers (SRC)
Domisili/ Domicile
Perusahaan/ Company Entitas Anak Tidak Langsung (lanjutan)/ Indirect Subsidiaries (continued) PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) 21
Domisili/ Domicile
Mauritius Kalimantan Barat/ West Kalimantan Kalimantan Barat/ West Kalimantan Jakarta
Investasi/Investment Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Palm oil plantations and mills Investasi dan jasa manajemen dan pengangkutan/ Investment and management and transportation services Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Palm oil plantations and mills Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Palm oil plantations and mills Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Palm oil plantations and mills Produksi bahan kemasan/ Manufacture of packaging materials Pemuliaan benih kelapa sawit, investasi dan jasa riset manajemen dan teknik/ Palm oil seed breeding, investment and research management and technical services Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Investasi dan perkebunan kelapa sawit/ Investment and palm oil plantations Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Palm oil plantations and mills Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Investasi/Investment Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Palm oil plantations and mills Investasi/Investment Pelayaran/Shipping Pelayaran/Shipping Pelayaran/Shipping Pelayaran/Shipping
Jakarta
1962
710 141 276 751 411 144 PT Multi Agro Kencana Prima (MAKP) 25, 36, 37 Lonsum Singapore Pte. Ltd. (LSP) 35, 36,37 Sumatra Bioscience Pte. Ltd. (SB) 27 PT Lajuperdana Indah (LPI) 12 Sumatera Selatan/ South Sumatera Singapura/ Singapore Singapura/ Singapore Jakarta 2002 2004 2009
PT Riau Agrotama Plantation (RAP) 10, 36, 37 PT Citra Kalbar Sarana (CKS) 10, 36, 37 PT Jake Sarana (JS) 11, 36, 37 PT Swadaya Bhakti Negaramas (SBN) 12, 36, 37 PT Agro Subur Permai (ASP) 13, 36, 37 PT Mentari Subur Abadi (MSA) 14, 36, 37 PT Gunta Samba (GS) 15, 36, 37
Kalimantan Barat/ West Kalimantan Kalimantan Barat/ West Kalimantan Kalimantan Barat/ West Kalimantan Sumatera Selatan/ South Sumatera Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan Sumatera Selatan/ South Sumatera Kalimantan Timur/ East Kalimantan
PT Pinnacle Permata Makmur (PPM) 22 PT Sukses Artha Jaya (SAJ) 23 PT Indolakto (IDLK)
24
2008 1997
PT Cakra Alam Makmur (CAM)2, 36, 37Riau Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera PT Tani Musi Persada (TMP) 28, 36, 37 Sumatera Selatan/ South Sumatera PT Sumatra Agri Sejahtera Sumatera Selatan/ South Sumatera (SAS) 28, 36, 37 PT Tani Andalas Sejahtera Sumatera Selatan/ 33, 36, 37 (TAS) South Sumatera PT Samudera Sejahtera Jakarta Pratama (SSP) 2, 36, 37 Ocean Phoenix Pte. Ltd. Singapura/ (Ocean Phoenix) 18 Singapore PT Intimegah Bestari Sumatera Selatan/ Pertiwi (IBP) 29, 36, 37 South Sumatera IndoInternational Green Energy Singapura/ Resources Pte. Ltd. Singapore (IGER) 32 PT Kencana Subur Sejahtera Jakarta (KSS) 29 PT Pratama Citra Gemilang (PCG) 29 Jakarta PT Hijaupertiwi Indah Plantation (HPIP) 2, 36, 37 PT Cangkul Bumisubur (CBS) 2, 36, 37 PT Pelangi Intipertiwi (PIP) 26, 36, 37
PT Multi Pacific Kalimantan Timur/ East Kalimantan International (MPI) 16, 36, 37 PT Mega Citra Perdana (MCP)12, 36,37 Jakarta PT Mitra Inti Sejati Plantation Kalimantan Barat/ West Kalimantan (MISP) 2, 36, 37 Indofood Agri Resources, Pte. Ltd. (IFAR) 19 PT Samudra Sukses Makmur (SSM) 17 Fame Sea Enterprise Inc. (FSEI) 18 Special Sky Investments Ltd. (SSIL) 18 Bountiful Pro Ltd. (BPL) 18 Singapura/ Singapore Jakarta Kepulauan Virgin Britania Raya/British Virgin Islands Kepulauan Virgin Britania Raya/British Virgin Islands Kepulauan Virgin Britania Raya/British Virgin Islands
Pemuliaan benih kelapa sawit, mengelola dan memelihara perkebunan kelapa sawit dan karet,serta memproses, memasarkan dan menjual hasil-hasil perkebunan tersebut; dan mengelola dan memelihara perkebunan kakao, kelapa dan teh, serta memproses, memasarkan dan menjual hasil-hasil perkebunan tersebut/ Palm oil seed breeding, cultivation of Palm oil and rubber plantations, and processing, marketing and selling of the related agricultural produce; and manages and cultivates cocoa,coconut and tea plantations and processing, marketing and selling of the related agricultural products Pengolahan dan pemasaran karet/Rubber processing and trading Perdagangan dan pemasaran/ Trading and marketing Perdagangan, pemasaran dan penelitian/ Trading, marketing and research Perkebunan tebu dan pabrik gula terpadu/ Integrated sugar cane plantations and refinery Jasa konsultasi manajemen/ Management consulting services Jasa konsultasi manajemen/ Management consulting services Produksi dan distribusi produk yang berhubungan dengan susu dan kawasan industri/ Production and distribution of dairy products and industrial estate Stasiun bongkar muat/ Bulking station Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Jasa transportasi/ Transportation services Pelayaran/Shipping Perkebunan kelapa sawit/ Palm oil plantations Investasi/Investment Industri pupuk buatan campuran hara makro primer/Artificial primary macronutrients mix fertilizer industry Industri rumah prefabrikasi/House prefabrication industry
29,6
28,9
7.829
6.792
16 1 -*) 2.814
18 1 -*) 2.571
11 889 2.513
11 747 1.791
49,7 49,7 49,7 49,7 29,6 29,6 26,6 49,7 100,0 48,7 29,8 48,7 48,7
48,6 48,6 48,6 48,6 28,9 28,9 26,0 48,6 100,0 47,6 29,2 -
14
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1. GENERAL (continued) e. Subsidiaries and Associates (continued)
Persentase Kepemilikan Efektif (%)/ Effective Percentage of Ownership (%) 2012 2011 Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Eliminations (dalam Miliar Rupiah/ in Billions of Rupiah) 2012 2011
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012, MMM, WEHL, SMS, BPM dan MBP belum aktif. ANM, AGP dan IES telah menghentikan operasinya masing-masing mulai tahun 1998, 2001 dan 2006. Pengaruh dari akun-akun Entitas Anak ini terhadap jumlah konsolidasian dianggap tidak material. Pembelian Saham Treasuri oleh IFAR dan Pembelian Saham IFAR Pada bulan Agustus, September dan Oktober 2011, IFAR membeli kembali saham beredarnya sebanyak 0,62% dari pemegang saham nonpengendali publik dengan pembayaran tunai sejumlah Rp81.413. Dengan demikian, kepemilikan efektif Perusahaan di dalam IFAR meningkat menjadi 58,17%. Kemudian pada bulan Mei dan November 2012, IFAR membeli kembali saham beredarnya sebanyak 0,31% dari pemegang saham nonpengendali publik dengan pembayaran tunai sejumlah Rp42.795. Dengan demikian, kepemilikan efektif Perusahaan di dalam IFAR meningkat menjadi 58,35%. Pada bulan Desember 2012, Perusahaan membeli 20.000.000 saham IFAR, dengan pembayaran tunai sejumlah Rp200.052. Dengan demikian, kepemilikan efektif Perusahaan di dalam IFAR meningkat menjadi 59,75%. Penggabungan Usaha Sehubungan dengan persetujuan dari Badan Otoritas Akuntansi dan Korporasi Singapura (the Accounts and Corporate Regulatory Authority of Singapore atau ACRA), atas keputusan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa IFAR, penggabungan Indofood Oil and Fats Pte. Ltd (IOFPL) ke dalam IFAR menjadi efektif tanggal 1 Agustus 2011. 1.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
GENERAL (continued) e. Subsidiaries and Associates (continued) As of December 31, 2012, MMM, WEHL, SMS, BPM and MBP are all inactive. ANM, AGP and IES have ceased their operations starting 1998, 2001 and 2006, respectively. The impact of the accounts of these Subsidiaries to the consolidated totals is considered immaterial. Acquisition of Treasury Stock by IFAR and Acquisition of Stock of IFAR In August, September and October 2011, IFAR reacquired 0.62% non-controlling interests held by the public for cash consideration totaling Rp81,413. As a result, the Companys effective ownership in IFAR increased to 58.17%.
Perusahaan/ Company Entitas Anak Tidak Langsung (lanjutan)/ Indirect Subsidiaries (continued) Ocean Amazing Pte. Ltd. (Ocean Amazing) 18 Agri Investments Pte. Ltd. (AIPL)35, 36 Ocean Hiryu Pte. Ltd. (Ocean Hiryu) 18 Glory Sky Enterprise Pte. Ltd. (Glory Sky) 18 PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) 30
Domisili/ Domicile
2011 -
Pelayaran/Shipping Investasi/Investment Pelayaran/Shipping Pelayaran/Shipping Pemasaran and penjualan minuman non alkohol/ Marketing of non-alcoholic beverages
100,0 -
152 -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37" 38" *)
98,01% dimiliki oleh SIMP melalui IIP. 100,00% dimiliki oleh SIMP. 100,00% dimiliki oleh BSFM. 60,00% dimiliki ICBP. 100,00% dimiliki oleh SIMP melalui SIL. 99,99% dimiliki oleh SIMP melalui ASL. 80,00% dimiliki secara langsung dan 20,00% dimiliki secara tidak langsung melalui BMI. 99,99% dimiliki oleh SIMP. 93,44% dimiliki oleh SIMP. 99,99% dimiliki oleh SIMP melalui SAIN. 99,90% dimiliki oleh SIMP melalui SAIN. 60,00% dimiliki oleh SIMP dan IGER. 59,99% dimiliki oleh SIMP melalui MSA. 59,99% dimiliki oleh SIMP dan IGER. 59,99% dimiliki oleh SIMP melalui MCP. 59,98% dimiliki oleh SIMP melalui MCP. 100,00% dimiliki oleh PIPS (dikurangi 1 saham yang dimiliki SMS). 100,00% dimiliki oleh Ocean 21. 69,60% dimiliki oleh ISHPL (2011:69,38%) dan 1,39% dimiliki oleh Perusahaan 99,99% dimiliki oleh SIMP melalui SIL. 59,48% dimiliki oleh SIMP. 95,00% dimiliki oleh Drayton. 91,83% dimiliki oleh Drayton dan 8,16% dimiliki oleh PPM. 68,85% dimiliki oleh SAJ. 47,59% dimiliki oleh SIMP melalui LSIP. 100,00% dimiliki oleh SIMP melalui CBS. 59,48% dimiliki oleh SIMP melalui LSP. 59,44% dimiliki oleh SIMP melalui LSIP. 98,02% dimiliki oleh SP dan IIP. 51,00% dimiliki ICBP. 100,00% dimiliki ICBP. 60,00% dimiliki oleh SIMP. 53,53% dimiliki oleh SIMP melalui LSIP. 99,00% dimiliki oleh SIMP. 59,48% dimiliki oleh SIMP melalui LSIP. Pada tanggal 31 Desember 2012 diaudit oleh auditor independen lain. Pada tanggal 31 Desember 2011 diaudit oleh auditor independen lain. 6,40% dimiliki secara langsung, 72,00% dimiliki secara tidak langsung melalui IFAR dan 0,31% dimiliki secara tidak langsung melalui BMI. Tidak berarti - kurang dari Rp1.000.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 *)
98.01% owned by SIMP through IIP. 100.00% owned by SIMP. 100.00% owned by BSFM. 60.00% owned by ICBP. 100.00% owned by SIMP through SIL. 99.99% owned by SIMP through ASL. 80.00% directly-owned and 20.00% indirectly-owned through BMI. 99.99% owned by SIMP. 93.44% owned by SIMP. 99.99% owned by SIMP through SAIN. 99.90% owned by SIMP through SAIN. 60.00% owned by SIMP and IGER. 59.99% owned by SIMP through MSA. 59.99% owned by SIMP and IGER. 59.99% owned by SIMP through MCP. 59.98% owned by SIMP through MCP. 100.00% owned by PIPS (minus 1 share owned by SMS). 100.00% owned by Ocean 21. 69.60% owned by ISHPL (2011:69.38%) and 1.39% owned by the Company. 99.99% owned by SIMP through SIL. 59.48% owned by SIMP. 95.00% owned by Drayton. 91.83% owned by Drayton and 8.16% owned by PPM. 68.85% owned by SAJ. 47.59% owned by SIMP through LSIP. 100.00% owned by SIMP through CBS. 59.48% owned by SIMP through LSP. 59.44% owned by SIMP through LSIP. 98.02% owned by SP and IIP. 51.00% owned by ICBP. 100.00% owned by ICBP. 60.00% owned by SIMP. 53.53% owned by SIMP through LSIP. 99.00% owned by SIMP. 59.48% owned by SIMP through LSIP. As of December 31, 2012, audited by other independent auditors. As of December 31, 2011, audited by other independent auditors. 6.40% directly-owned, 72.00% indirectly-owned through IFAR and 0.31% indirectly-owned through BMI. Not material - less than Rp1,000.
Subsequently, in May and November 2012, IFAR reacquired 0.31% non-controlling interests held by the public for cash consideration totaling Rp42,795. As a result, the Companys effective ownership in IFAR increased to 58.35%.
In December 2012, the Company purchased 20,000,000 shares of IFAR for cash consideration totaling Rp 200,052. As a result, the Companys effective ownership in IFAR increased to 59.75%. Merger In relation to the approval from the Accounts and Corporate Regulatory Authority of Singapore (the ACRA) on the decision of the shareholders in their Extraordinary General Shareholders Meeting of IFAR, the merger of Indofood Oil and Fats Pte. Ltd (IOFPL) with IFAR effective August 1, 2011 was approved.
16
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) Penawaran saham masyarakat SIMP Pada tanggal 8 Juni 2011, SIMP melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 3.163.260.000 saham baru kepada masyarakat atau sebesar 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga penawaran sebesar Rp1.100 (nilai penuh) per saham (atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp3.479.586). Pada tanggal 9 Juni 2011, SIMP mencatatkan seluruh saham yang telah diterbitkan di BEI. Pada tanggal IPO SIMP, kepemilikan efektif Perusahaan atas SIMP turun menjadi 48,33%. Susunan pemegang saham dan masingmasing jumlah kepemilikan saham SIMP pada tanggal IPO adalah sebagai berikut:
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid 11.387.745.000 3.163.260.000 1.012.185.000 163.540.000 48.695.000 40.885.000 15.816.310.000
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) LSIP Pada tanggal 28 Januari 2011, LSIP mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 203 pada tanggal yang sama, para pemegang sahamnya menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari sebesar Rp500 menjadi Rp100 per saham. Sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh LSIP meningkat dari 1.364.572.793 saham menjadi 6.822.863.965 saham. Perubahan anggaran dasar LSIP yang terkait telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-03211 tanggal 31 Januari 2011, yang telah dicatat dalam Daftar Perseroan No. AHU-0008187.AH.01.09. Tahun 2011 pada tanggal yang sama dan telah dilaporkan kepada BEI. Pendirian Entitas Anak Baru dan Entitas Asosiasi IASB dan AIBM Pada tanggal 8 Agustus 2012, ICBP dan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd., Singapura (AGSA) mendirikan 2 (dua) perusahaan yaitu: i. PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB), yang bergerak di bidang pemasaran dan penjualan minuman nonalkohol di Indonesia, dengan jumlah modal ditempatkan sebesar Rp15.000 yang 51%-nya diambil-bagian dan disetor penuh oleh ICBP sebesar Rp7.650 sedangkan sisanya diambil-bagian dan disetor penuh oleh AGSA; dan 1.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.
GENERAL (continued) e. Subsidiaries and Associates (continued) Offering of shares of Subsidiaries to the public SIMP On June 8, 2011, SIMP offered to the public 3,163,260,000 new shares in Initial Public Offering (IPO) or 20.00% from the issued and fully paid shares after the IPO, at offering price of Rp1,100 (full amount) per share (or for a total value of Rp3,479,586). On June 9, 2011, SIMP listed all of its issued shares in IDX.
GENERAL (continued) e. Subsidiaries and Associates (continued) LSIP On January 28, 2011, LSIP held Extraordinary General Shareholders Meeting, which minutes were covered by Notarial Deed of Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 203 of the same date. The shareholders approved the stock split from the original nominal value of Rp500 per share to become Rp100 per share. As a result, the total issued and fully paid shares of LSIP increased from 1,364,572,793 shares to 6,822,863,965 shares. The related amendment of LSIPs Articles of Association was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-03211 dated January 31, 2011, which has been recorded in LSIPs Register No.AHU-0008187.AH.01.09. Year 2011 on the same date and reported to IDX. Establishment Associates IASB and AIBM On August 8, 2012, ICBP and Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd., Singapore (AGSA) established 2 (two) companies, namely: i. PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB), which engages in the marketing of non-alcoholic beverages in Indonesia, with total issued share capital of Rp15,000, 51% of which was subscribed and paid in full by ICBP in the amount of Rp7,650 while the balance was subscribed and paid in full by AGSA; and of New Subsidiaries and
Entitas
Anak
kepada
On the date of SIMPs IPO, the Companys effective ownership in SIMP decreased to 48.33%. The shareholders of and respective equity ownership interest in SIMP at the date of IPO are as follows:
Pemegang Saham Indofood Oil and Fats Pte. Ltd., Singapura Masyarakat PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Mandiri Investama Sejati PT Bina Makna Indopratama PT Multi Langgeng Nusantara Total
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 72,00% 20,00% 6,40% 1,03% 0,31% 0,26% 100,00%
Shareholders Indofood Oil and Fats Pte. Ltd., Singapore Public PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Mandiri Investama Sejati PT Bina Makna Indopratama PT Multi Langgeng Nusantara Total
ii. PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM), yang bergerak di bidang produksi minuman non-alkohol di Indonesia, dengan jumlah modal ditempatkan sebesar Rp130.000, yang 49%-nya diambil-bagian dan disetor penuh oleh ICBP sebesar Rp63.700 sedangkan sisanya diambilbagian dan disetor penuh oleh AGSA. Glory Sky Pada bulan Juni 2012, Ocean 21 mendirikan Glory Sky, entitas anak yang dimiliki seluruhnya. Jumlah modal saham Glory Sky adalah sebesar US$1.000. 18 19
ii. PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM), which engages in production of non-alcoholic beverages in Indonesia, with total issued share capital of Rp130,000, 49% of which was subscribed and paid in full by ICBP in the amount of Rp63,700 while the balance was subscribed and paid in full by AGSA. Glory Sky In June 2012, Ocean 21 established Glory Sky, a wholly owned Subsidiary. The total capital stock of Glory Sky amounted to US$1,000.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) Pendirian Entitas Anak Baru dan Entitas Asosiasi (lanjutan) Ocean Hiryu Pada bulan Mei 2012, Ocean 21 mendirikan Ocean Hiryu, entitas anak yang dimiliki seluruhnya, yang bergerak dalam bidang pelayaran. Jumlah modal saham Ocean Hiryu adalah sebesar US$100.000. AIPL Pada bulan April 2012, LSIP mendirikan entitas anak di Republik Singapura dengan nama Agri Investments Pte. Ltd. (AIPL) dengan penyertaan saham sebesar US$100 yang seluruhnya dimiliki oleh LSIP. Pada bulan Mei 2012, LSIP meningkatkan penyertaan sahamnya menjadi sebesar US$15.100.000 (atau setara dengan Rp138.850). Kegiatan usaha utama AIPL adalah investasi di bidang usaha teknologi pertanian dan budidaya tanaman. KSS dan PCG Pada tanggal 20 November 2012, SP dan IIP, Entitas Anak, mendirikan KSS dan PCG yang masing-masing bergerak terutama di bidang industri pupuk buatan campuran hara makro primer dan industri rumah prefabrikasi. Jumlah investasi untuk 100% kepemilikan saham pada KSS dan PCG adalah sebesar Rp500. Ocean Amazing Pada bulan November 2011, Ocean 21 mendirikan Ocean Amazing, Entitas Anak yang dimiliki seluruhnya, yang bergerak dalam bidang pelayaran. Jumlah modal saham Ocean Amazing adalah sebesar US$100.000. 1.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) GENERAL (continued) e. Subsidiaries and Associates (continued) Establishment of New Associates (continued) Ocean Hiryu In May 2012, Ocean 21 established Ocean Hiryu, a wholly owned Subsidiary, which is engaged in the shipping business. The total capital stock of Ocean Hiryu amounted to US$100,000. AIPL In April 2012, LSIP established a Subsidiary in the Republic of Singapore namely, Agri Investments Pte. Ltd. (AIPL) with total share capital of US$100 that is wholly owned by LSIP. In May 2012, LSIP increased its investment to become US$15,100,000 (or equivalent to Rp138,850). The principal activity of AIPL is investment in agricultural technology and cultivation business. Subsidiaries and
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) Akuisisi Entitas Asosiasi Heliae Technology Holdings Inc. Pada bulan Mei 2012, AIPL telah melakukan penyertaan 26,4% saham pada Heliae Technology Holdings, Inc. (Heliae), Amerika Serikat, sebesar US$15.000.000 (atau setara dengan Rp137.850). Pada bulan Oktober 2012, para pemegang saham Heliae menambah setoran modal, termasuk AIPL yang melakukan penyetoran sebesar US$3.500.000 (atau setara dengan Rp33.610). Berkaitan dengan tambahan setoran ini, kepemilikan efektif AIPL pada Heliae berubah menjadi 26,25%. Heliae bergerak di bidang usaha teknologi dan solusi produksi untuk industri ganggang. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Heliae masih dalam tahap pengembangan. Pembelian dan penjualan saham ICBP 1.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
GENERAL (continued) e. Subsidiaries and Associates (continued) Acquisition of Associates Heliae Technology Holdings Inc. In May 2012, AIPL invested in 26.4% of outstanding shares of Heliae Technology Holdings, Inc. (Heliae), United States of America, amounting to US$15,000,000 (or equivalent to Rp137,850). In October 2012, the shareholders of Heliae increased their capital contribution, including AIPL which paid the capital contribution amounting to US$3,500,000 (or equivalent to Rp33,610). Relating to this additional capital contribution, the effective ownership of AIPL in Heliae changed to become 26.25%. Heliae is engaged in technology and production solutions for the algae industry. Up to the completion date of these consolidated financial statements, Heliae is still under development stage. Purchase and sale of ICBP shares In December 2010, February 2011 and September 2011, the Company purchased 33,576,000 shares of ICBP from the public. Accordingly, the Companys percentage of ownership interest in ICBP increased from 80.00% to 80.58%. On January 18, 2012, the Company sold 2,500,000 shares of ICBP. As a result, the Companys percentage of ownership in ICBP decreased from 80.58% to 80.53%. Increase in Subsidiaries capital stock On February 8 and 14, 2012, MSA and SBN enlarged their authorized share capital to Rp150,000 and Rp25,000, respectively, and also enlarged their issued and fully paid share capital to Rp111,925 and Rp13,575, respectively. In this regard, the non-controlling shareholders of such Subsidiaries made additional capital contribution amounting to Rp23,167.
KSS and PCG On November 20, 2012, SP and IIP, Subsidiaries, established KSS and PCG to engage primarily in the production of artificial primary macronutrients mix fertilizer and house prefabrication, respectively. Total investment cost for the 100% equity ownership in KSS and PCG is Rp500. Ocean Amazing In November 2011, Ocean 21 established Ocean Amazing, a wholly owned Subsidiary, which is engaged in the shipping business. The total capital stock of Ocean Amazing amounted to US$100,000.
Pada bulan Desember 2010, Februari 2011 dan September 2011, Perusahaan membeli 33.576.000 saham ICBP dari masyarakat, sehingga persentase kepemilikan saham Perusahaan pada ICBP meningkat dari 80,00% menjadi 80,58%. Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan menjual kepemilikan saham di ICBP sebanyak 2.500.000 saham. Dengan demikian, persentase kepemilikan Perusahaan pada ICBP turun dari 80,58% menjadi 80,53%. Peningkatan modal saham Entitas Anak Pada tanggal 8 dan 14 Februari 2012, MSA dan SBN meningkatkan modal dasarnya, masing-masing menjadi sebesar Rp150.000 dan Rp25.000, serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing menjadi sebesar Rp111.925 dan Rp13.575. Sehubungan dengan ini, pemegang saham nonpengendali Entitas Anak tersebut melakukan setoran modal tambahan sebesar Rp23.167.
20
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM (lanjutan) f. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Manuel V. Pangilinan Benny Setiawan Santoso Edward A. Tortorici Robert Charles Nicholson Graham L. Pickles Utomo Josodirdjo Torstein Stephansen Wahjudi Prakarsa 2012 Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Anthoni Salim Franciscus Welirang Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Taufik Wiraatmadja Moleonoto (Paulus Moleonoto) Axton Salim Werianty Setiawan
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN Dasar Penyajian Konsolidasian AKUNTANSI Laporan YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
1.
GENERAL (continued) f. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The members of the Companys Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2011 Manuel V. Pangilinan Benny Setiawan Santoso Edward A. Tortorici Ibrahim Risjad Robert Charles Nicholson Graham L. Pickles Utomo Josodirdjo Torstein Stephansen Wahjudi Prakarsa 2011 Anthoni Salim Franciscus Welirang Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) Taufik Wiraatmadja Peter Kradolfer Moleonoto (Paulus Moleonoto) Axton Salim Werianty Setiawan Board of Directors President Director Director Director Director Director Director Director Director Director Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Keuangan
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and regulations as well as the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) for publicly-listed companies. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards are effectively adopted on January 1, 2012. Relative to the above, in the initial adoption of BAPEPAM-LK Rule No. VIII.G.7 dated June 25, 2012, the Group did not present the opening comparative statement of financial position in relation to the reclassifications of certain accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2011 as the impact was considered immaterial based on the said rule. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Groups consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2011, except for the effects of the adoption of several amended SAKs effective on January 1, 2012, as disclosed in this Note.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian serta Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk perusahaan publik. Seperti yang diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikutnya, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif sejak tanggal 1 Januari 2012. Sehubungan dengan hal di atas, dalam rangka penerapan awal Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tanggal 25 Juni 2012, Kelompok Usaha tidak menyajikan laporan posisi keuangan awal tahun komparatif berkaitan dengan reklasifikasi pos-pos tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 karena pengaruhnya dianggap tidak material berdasarkan peraturan tersebut. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tersebut adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali pengaruhnya atas penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti diungkapkan pada Catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
2012 Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota Utomo Josodirdjo Wahjudi Prakarsa Monang Silalahi Timotius
2011 Utomo Josodirdjo Wahjudi Prakarsa Monang Silalahi Timotius Audit Committee Chairman Member Member Member
Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki 74.686 karyawan (2011: 67.581) (tidak diaudit). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk Dewan Komisaris dan Direksi) Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
2012 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Imbalan terminasi dan imbalan jangka panjang lainnya Total 441.874 39.984 10.896 492.754
As of December 31, 2012, the Group has a total of 74,686 employees (2011: 67,581) (unaudited). For the year ended December 31, 2012 and 2011, the amount of gross compensation for the key management (including Boards of Commissioners and Directors) of the Group is as follows:
2011 389.144 30.856 22.429 442.429 Short-term employee benefits Post-employment benefits Termination benefits and other long-term benefits Total
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on the accrual basis, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements herein. The consolidated statement of cash flows, which was prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
22
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING
Keuangan
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued) The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Rupiah, which is the functional currency of the Company and all Subsidiaries in Indonesia. Each entity in the Group determines its own functional currency and measures its transactions in its respective functional currency. All figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1, in which the Company maintains (direct or indirect) equity ownership of more than 50%. The (consolidated) financial statements of the Subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies. All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting rights of an entity. Total comprehensive income of a subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba atau rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laporan laba rugi dalam laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang dapat diatribusikan tidak dapat secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih apakah mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.
Principles of Consolidation (continued) A change in the parents ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it: derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parents share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss in the consolidated statement of comprehensive income or retained earnings, as appropriate.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh Entitas Anak di Indonesia. Tiap entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsionalnya masingmasing dan mengukur transaksinya dalam mata uang fungsional tersebut. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah terdekat, kecuali dinyatakan lain. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1 yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Laporan keuangan (konsolidasian) Entitas Anak dibuat untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
3
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable not directly or indirectly to the parent company, which are presented respectively in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, separately from corresponding portions attributable to equity holders of the parent entity. Business Combinations Business combinations, if any, are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured at the aggregate value of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the Group elects whether it measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquirees identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Seluruh laba rugi komprehensif entitas anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali (KNP) mempunyai saldo defisit.
24
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Business combinations (continued) When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the Groups previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and gain or loss is recognized in profit or loss. At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss as gain on bargain purchase after previously assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Groups cash generating units (CGU) that are expected to give benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGU. Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed, the goodwill associated with the operation disposed is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed and the portion of the CGU retained.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Entitas Anak Asing Akun-akun dari entitas asing luar negeri dijabarkan dari mata uang pelaporannya menjadi Rupiah dengan dasar sebagai berikut: a) Aset dan kewajiban, baik moneter maupun non-moneter, dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup; b) Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau, bila memenuhi syarat, kurs rata-rata periode tersebut; dan. c) Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai Pendapatan Komprehensif Lainnya - Selisih Kurs Atas Penjabaran Laporan Keuangan dan disajikan dalam ekuitas sampai pelepasan investasi neto tersebut. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Foreign Subsidiaries The accounts of foreign subsidiaries are translated from their respective reporting currencies into Rupiah on the following bases: a) Assets and liabilities, both monetary and nonmonetary, are translated using the closing rate of exchange; b) Revenues and expenses are translated using transactions date exchange rate or, if applicable, the average rate for the period; and c) The resulting exchange difference is presented in Other Comprehensive Income Foreign Exchange Difference From Financial Statements Translation in the equity section until disposal of the net investment.
Kombinasi bisnis (lanjutan) Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, Kelompok Usaha mengukur kembali bagian ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto teridentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diasumsikan. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen menilai kembali identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitias yang yang diasumsikan. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan bagian dari UPK yang tersisa.
Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi, jika ada, termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun diuji secara individual untuk penurunan nilai. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan porsi kepemilikan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
Investments in Associates The Groups investment in its associates is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Groups share in net earnings or losses of and dividends received from the associate since the date of acquisition. Goodwill relating to the associate, if any, is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor individually tested for impairment. The consolidated statement of comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Groups interest in the associate.
26
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SIGNIFIKAN (lanjutan)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Investments in Associates (continued) If the Groups share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, it discontinues recognizing its share of further losses. After the Groups interest is reduced to nil, additional losses are provided for and a liability is recognized only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. If the associate subsequently reports profits, the Group resumes recognizing its share of those profits only after its share of the profits equals the share of losses not recognized.
ACCOUNTING
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Bila bagian Kelompok Usaha atas kerugian entitas asosiasi sama besar atau melebihi bagian atas ekuitas entitas asosiasi, maka pengakuan atas bagian dari rugi tersebut dihentikan. Setelah bagian Kelompok Usaha dikurangkan menjadi nihil, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui atas kerugian lebih lanjut dari entitas asosiasi hanya bila Kelompok Usaha memiliki kewajiban konstruktif atau legal atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Bila entitas asosiasi kemudian melaporkan laba, Kelompok Usaha melanjutkan pengakuan atas bagian atas laba tersebut setelah bagian atas laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang tidak diakui sebelumnya. Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha. Setelah penerapan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai, jika ada, berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi.
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Penyertaan saham pada entitas asosiasi berikut, di mana persentase kepemilikan efektif Kelompok Usaha sebesar 20% sampai dengan 50%, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas:
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations 1992 2005 -
Investments in Associates (continued) Investments in shares of stock of the following associates, in which the Group maintains effective ownership interest of 20% to 50%, are accounted for under the equity method:
Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2012 49,0 40,3 39,4 7,8 2011 49,0 40,3 -
Perusahaan/Company PT Nissinmas PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI)* PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) * Heliae Technology Holdings Inc. **
* ** melalui ICBP melalui LSIP
Jenis Usaha/ Nature of Business Produksi Mie/Manufacture of noodles Pemasaran produk kuliner dan distribusi/Marketing of culinary products and distribution Produksi minuman nonalkohol/Production of non-alcoholic beverages Teknologi pertanian dan budidaya tanaman/Agricultural technology and cultivation business
* ** through ICBP through LSIP
The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Group. After application of the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Groups investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment, if any, as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in profit and loss.
Bagian Perusahaan atas laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif entitas asosiasi pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012
The details of the Companys share in the associates statement of financial position and statement of comprehensive income as of and for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2011
Pada bulan November 2011, ICBP telah menambah penyertaan saham pada NICI sebesar Rp75.000 dan mempertahankan persentase kepemilikannya sebesar 50%. Kas dan Setara Kas Kas terdiri atas kas dan bank. Setara kas terutama merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan, dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. Dalam penyajian laporan arus kas konsolidasian, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas.
In November 2011, ICBP increased its shares in NICI amounting to Rp75,000 and maintains its percentage of ownership at 50%. Cash and Cash Equivalents Cash comprises cash on hand and in banks. Cash equivalents mainly represent short-term deposits with an original maturity period of 3 months or less at the time of placements, not restricted for use and readily convertible to cash without significant changes in value, and not used as collateral for credit facility. When presenting consolidated statement of cash flows, overdraft is included as a component of cash and cash equivalents and form an integral part of the cash management.
28
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving-average) untuk Perusahaan, ICBP, IDLK, dan IFL; metode ratarata tertimbang (weighted-average) untuk SIMP dan Entitas Anak, SRC dan IFI; dan metode first-in, first-out (FIFO) untuk Entitas Anak lainnya. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Kelompok Usaha menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai pasar persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi bersih persediaan. Beban Dibayar Dimuka Beban dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar Lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban Tanaman Tebu Ditangguhkan Beban-beban atas pengembangan dan pemeliharaan tanaman tebu ditangguhkan dan akan dibebankan ke operasi saat panen dilakukan, kecuali untuk beban pengembangan tanaman tertentu, yaitu beban persiapan lahan dan penanaman, yang diamortisasi selama 3 tahun sejak saat panen mulai dilakukan. Bagian dari beban-beban tersebut yang berkaitan dengan tanaman yang akan dipanen dalam waktu 1 tahun setelah tanggal pelaporan disajikan sebagai akun Aset Lancar - Beban Tanaman Tebu Ditangguhkan sedangkan sisanya disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar Lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Piutang Plasma Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Entitas Anak SIMP untuk yang masih menunggu pendanaan dari bank. Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma. Kebijakan akuntansi lebih lanjut atas piutang plasma diungkapkan pada bagian Instrumen Keuangan dari Catatan ini. Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, alokasi biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan dapat dipanen. Biaya-biaya tersebut juga termasuk kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan pengembangan tanaman belum menghasilkan. Kapitalisasi biaya pinjaman tersebut berakhir ketika pohon-pohon telah menghasilkan dan siap untuk dipanen. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Inventories are valued at the lower of cost and net realizable value. Cost is calculated using the moving-average method for the Company, ICBP, IDLK, and IFL; the weighted-average method for SIMP and Subsidiaries, SRC and IFI; and the firstin, first-out (FIFO) method for the other remaining Subsidiaries. Net realizable value of inventories is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable value of the inventories. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The longterm portion of prepaid expenses is presented as part of Other Non-current Assets account in the consolidated statement of financial position. Future Cane Crop Expenditures Expenditures for cultivation and maintenance of the cane plantations are deferred and will be charged to operation when the crops are harvested, except for certain cultivation expenditures, namely land preparation and planting, which are being amortized over a 3-year period from the time the crops start to be harvested. Portions of these expenditures attributable to the crops that will be harvested within 1 year after the reporting date are presented in the Future Cane Crop Expenditures account, while the remaining portion is presented as part of Other Non-current Assets account in the consolidated statement of financial position.
Plasma receivables represent costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by banks and temporarily self-funded by the concerned Subsidiaries of SIMP for those awaiting bank funding. Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan interest and installments to banks, and advances on fertilizers and other agricultural supplies. These costs shall be reimbursed by the plasma farmers. Further accounting policies on plasma receivables are disclosed in Financial Instruments section of this Note. Plantations Plantations are classified as immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost, which consists mainly of the accumulated cost of land clearing, planting, fertilizing and up-keeping/maintaining the plantations, and allocations of indirect overhead costs up to the time the trees become commercially productive and available for harvest. Costs also include capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the development of immature plantations. Such capitalization of borrowing costs ceases when the trees become commercially productive and available for harvest. Immature plantations are not amortized.
30
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Aset Tetap (lanjutan) Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun Aset Tetap dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun Beban Ditangguhkan - Neto pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 tersebut, biaya perolehan yang belum diamortisasi dari hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP awal diakui sebagai bagian dari akun Beban Ditangguhkan - Neto pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebelum tanggal 1 Januari 2012 sebesar Rp292.134 direklasifikasi ke akun Aset Tetap dan amortisasinya dihentikan pada tanggal 1 Januari 2012. Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Kelompok Usaha juga mengakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap estimasi awal atas biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset dan biaya untuk mengganti komponen dari aset tetap. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Tanaman Perkebunan (lanjutan) Secara umum, tanaman kelapa sawit memerlukan waktu sekitar 3 sampai dengan 4 tahun sejak penanaman bibit di area perkebunan untuk menjadi tanaman telah menghasilkan. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar akumulasi biaya perolehan sampai dengan reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan dilakukan, dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa produktif tanaman yang bersangkutan, yaitu antara 20 sampai dengan 25 tahun. Tanaman karet dinyatakan menghasilkan bila sudah berumur 5 sampai dengan 6 tahun. Tanaman karet yang telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan sampai dengan saat reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa produktif tanaman yang bersangkutan, yaitu antara 20 sampai dengan 25 tahun. Bibitan dicatat pada harga perolehan, terdiri dari kapitalisasi biaya-biaya untuk persiapan pembibitan, pembelian kecambah dan pemeliharaan, dan disajikan sebagai Aset Tidak Lancar Lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap dan ISAK No. 25, Hak atas Tanah. PSAK No. 16 yang direvisi menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan sebagai properti investasi di masa depan tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi.
In general, a palm oil plantation takes about 3 to 4 years to reach maturity from the time of planting the seedlings to the field. Mature plantations are stated at cost, as accumulated up to the time of reclassification from immature plantations, and are amortized using the straight-line method over their estimated productive years of between 20 to 25 years.
Adoption of the revised PSAK No. 16 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (Hak Guna Usaha or HGU), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or HGB) and Usage Rights (Hak Pakai or HP) when the land was initially acquired are recognized as part of the cost of the land under the Fixed Assets account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of Deferred Charges Net account in the consolidated statement of financial position and are amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life. In accordance with the transitional provision of ISAK No. 25, the unamortized balance of the initial legal costs in the form of HGU, HGB and HP which were recognized as part of Deferred Charges Net account in the consolidated statement of financial position prior to January 1, 2012 amounting to Rp292,134 were reclassified to Fixed Assets account and ceased to be amortized on January 1, 2012. Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to their working condition and to the location where they are intended to be used. The Group also includes initial estimation of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located and the cost of replacing part of such fixed assets when the cost is incurred.
A rubber plantation takes about 5 to 6 years to reach maturity. Mature rubber plantations are stated at cost, as accumulated up to the time of reclassification from immature plantations, and are amortized using the straight-line method over their of between estimated productive years 20 to 25 years.
Nursery is stated at cost, which consists of capitalized costs of nursery preparation, purchases of seedlings and their up-keep/maintenance, and presented as Other Non-current Assets in the consolidated statement of financial position. Fixed Assets Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 16 (Revised 2011), Fixed Assets and ISAK No. 25, Land Rights. The revised PSAK No. 16 prescribes that its scope includes property that is being constructed or developed for future use as investment property but has not yet fulfilled the criteria set forth in PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property.
32
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Aset Tetap (lanjutan) Setelah pengakuan awal, aset tetap sebesar biaya perolehan dikurangi penyusutan, amortisasi, dan kerugian nilai aset tetap pada saat penggantian pengakuan terpenuhi. dinyatakan akumulasi penurunan jika kriteria AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Aset Tetap (lanjutan) Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo, kecuali hak atas tanah tertentu amortisasi selama 62 tahun. Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk kapitalisasi beban bunga dan laba/rugi selisih kurs, jika ada, atas pinjaman dan biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pembiayaan aset dalam penyelesaian dan/atau pembangunan tersebut (Catatan 2, Biaya Pinjaman). Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan dan/atau instalasi selesai dan aset tersebut telah siap untuk dipergunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait, jika ada. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (seperti aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Fixed Assets (continued) Land is stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable that the title of the land rights can be renewed/extended upon expiration, except for certain land rights amortized over the period of 62 years. Constructions in progress are stated at cost. Costs include capitalized interest charges and gains/losses on foreign exchange, if any, incurred on borrowings and other costs incurred to finance the said asset constructions and/or installations (Note 2, Borrowing Costs). The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset accounts when the construction and/or installation are completed and the asset is ready for its intended use. Contructions in progress are not depreciated as these are not yet available for use. Repairs and maintenance expenses are taken to profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group and is depreciated over the remaining useful life of the related asset, if any. Impairment of Non-financial Assets The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (e.g., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the assets recoverable amount. ACCOUNTING
ACCOUNTING
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation, amortization, and impairment losses, if the recognition criteria are met. Depreciation or amortization of an asset starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Penyusutan dan amortisasi aset mulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: Tahun/Years Sarana dan prasarana tanah; bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Jalan dan jembatan Perabotan dan peralatan kantor Pengembangan gedung yang disewa Penilaian atas nilai tercatat aset tetap dilakukan atas penurunan atau kemungkinan penurunan nilai tercatat aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. Nilai tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan. Nilai residu aset, umur manfaat dan metode penyusutan atau amortisasi dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. 3 - 30 3 - 25 3-7 20 2 - 15 3 - 20
Land improvements; buildings, structures and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Roads and bridges Furniture, fixtures and office equipment Leasehold improvements The fixed assets is reviewed for impairment or possible impairment on its cost when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable. The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly included in profit or loss when the item is derecognized.
The asset residual values, useful lives and depreciation or amortization method are reviewed at each year end and adjusted prospectively, if necessary.
34
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dapat didukung oleh penilaian multiple atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehesif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment of Non-financial Assets (continued) An assets recoverable amount is the higher of an assets or CGUs fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in profit or loss.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) Untuk aset selain goodwill, penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset non-keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolildasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Impairment of Non-financial Assets (continued) For assets excluding goodwill, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the assets or CGUs recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the assets recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the assets revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations could be corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the function of the impaired asset.
Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods. Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-current financial assets presented in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011.
36
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Nilai perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis pada awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset tidak berwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset tidak berwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset tidak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset tidak berwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun tutup buku. Aset tidak berwujud Kelompok Usaha mewakili merek-merek untuk berbagai produk terkait dengan susu. Merek-merek tersebut diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama estimasi umur manfaat yaitu 20 tahun. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa. Revisi terhadap PSAK No. 30 ini menetapkan bahwa klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan. Adopsi PSAK No. 30 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya pada tanggal pengakuan awal. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Sewa (lanjutan) Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung pada laba rugi. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa atau umur manfaat aset sewaan. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewabalik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa. Sewa Operasi - sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa pada tahun berjalan diakui sebagai beban pada operasi dengan metode garis lurus (straightline method) selama masa sewa. Sewa Operasi - sebagai Lessor Sewa dimana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Intangible asset is measured on initial recognition at cost. The cost of intangible asset acquired from business combinations is initially recognized at fair value as at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible asset is carried at cost less amortization and any any accumulated accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either finite or indefinite. Intangible asset with finite life is amortized over the economic useful life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end. The Groups intangible asset represents the brands for its various milk-related products. The brands are amortized using the straight-line method over the estimated useful life of 20 years. Leases Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 30 (Revised 2011), Lease. The revised PSAK No. 30 prescribes separate classification of each element as finance lease or operating lease if lease comprises land and buildings.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased asset or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to profit or loss.
If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, then the leased assets are depreciated over their useful lives. If not, then the capitalized lease assets are depreciated over the shorter of the useful life of the asset or the lease term. Gain or loss on a sale and finance leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.
Operating Lease - as Lessee A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized as expense in the current year operations using the straight-line method over the lease term. Operating Lease - as Lessor A lease where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of the ownership of the asset are classified as operating leases.
Adoption of the revised PSAK No. 30 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group. The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee and the substance of the transaction rather than the form of the contract at inception date.
38
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Beban Ditangguhkan Biaya-biaya tertentu terutama terdiri atas biayabiaya dan beban-beban lain sehubungan dengan biaya perpanjangan hak atas tanah dan biaya perolehan sistem perangkat lunak yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Beban-beban ini disajikan dalam akun Beban Ditangguhkan - Neto pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya Pinjaman Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman. Adopsi atas revisi PSAK No. 26 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, jika ada, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Kelompok Usaha sehubungan dengan peminjaman dana. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya seluruh aktivitas yang diperlukan secara substansial untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan Barang dan Jasa Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Pendapatan jasa diakui saat jasa diberikan. Pendapatan pelayaran diakui pada saat perjalanan telah sampai di tujuan. Pendapatan/Beban Bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Certain expenditures consisting primarily of costs and expenses relating to deferred land rights renewal cost and systems software cost, which benefits extend over a period of more than one year, are deferred and amortized over the periods benefited using the straight-line method. These expenditures are presented in Deferred Charges Net account in the consolidated statement of financial position. Borrowing Costs Effective on January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs. The adoption of the revised PSAK No. 26 has no impact on the consolidated financial statements. Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, if any, are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interests and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds. Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value-added taxes (VAT). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Sale of Goods and Services Revenue from sales arising from physical delivery of the Groups products are recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Service income is recognized when the service is provided. Freight revenue is generally recognized when the voyage is completed. Interest Income/Expense For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (EIR), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
40
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Perpajakan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan. Revisi PSAK No. 46 tersebut menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian. Penerapan awal PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian dengan disajikannya penyesuaian atas pajak penghasilan kini dan tangguhan tahun sebelumnya (tidak termasuk bunga dan penalti yang disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban operasi lain) sebagai bagian dari beban pajak penghasilan. Pajak Kini Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Perpajakan (lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan) Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari: i. pengakuan awal goodwill; atau ii. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang: (1) bukan transaksi kombinasi bisnis; dan (2) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan, dan rugi pajak yang belum dikompensasi dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang: i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan ii. tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu dan pembalikannya dapat dikendalikan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 46 (Revised 2010), Income Taxes. The revised PSAK No. 46 prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements. The initial adoption of the revised PSAK has an impact on the related disclosures in the consolidated financial statements by presenting adjustments in respect of current and deferred income tax of the previous years (exclusive of interests and penalties, which are presented as part of other operating income or expenses) as part of the income tax expense. Current Tax Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax. Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting dates. Taxable profit differs from profit as reported in the consolidated statement of comprehensive income because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are non-taxable or nondeductible.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except for the deferred tax liability arising from: i. the initial recognition of goodwill; or ii. at the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is: (1) not a business combination; and (2) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward benefits of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward benefits of unused tax losses can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is: i. not a business combination; and ii. at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss. Deferred tax liabilities are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future. The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Deferred Tax Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
42
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Perpajakan (lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan) Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Kelompok Usaha yang bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali: i. PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan ii. Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN. Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian. Provisi Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Provisi (lanjutan) Provisi untuk biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan pada nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku. Imbalan Kerja Karyawan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja. PSAK No. 24 yang direvisi memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Karena Kelompok Usaha tidak memilih metode ini namun tetap metode pengakuan menggunakan keuntungan/kerugian yang jatuh diluar koridor seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan awal PSAK No. 24 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh atas laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha kecuali pengungkapan terkait. Sesuai dengan PSAK No. 24, Kelompok Usaha mangakui penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi. Untuk Divisi Bogasari Perusahaan dan Entitas Anak tertentu, yaitu IAP dan SIMP dan Entitas Anak tertentu dari SIMP, yang menyelenggarakan dan mengoperasikan program pensiun secara formal bagi karyawannya, tambahan penyisihan atas liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan di atas imbalan yang melekat pada masing-masing program pensiun dan apabila diperlukan dalam rangka memenuhi batas minimum imbalan yang harus dibayar kepada karyawan berdasarkan UUK. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
Provision for asset dismantling costs is estimated based on certain assumptions and carried at fair value based on applicable discount rates. Employees Benefits Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits. The revised PSAK No. 24 permits entities to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include, among others, immediate recognition of all actuarial gains and losses. Since the Group opted not to apply this method but to continuously use the previous actuarial gain/loss recognition method, which fall outside the corridor as further disclosed below, the initial adoption of the revised PSAK No. 24 has no impact on the Groups consolidated financial statements except for the related disclosures.
Value-added Tax (VAT) Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of VAT except: i. where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable; and ii. receivables and payables that are stated with the amount of VAT included. The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position. Provisions Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
In accordance with PSAK No. 24, the Group recognizes provision for employee service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Labor Law). Under the Labor Law, companies are required to pay separation, appreciation and compensation benefits to their employees if the conditions specified in the Labor Law are met. For the Companys Bogasari Division and certain Subsidiaries, namely, IAP and SIMP and its certain Subsidiaries, which already maintain and operate formal pension plans for the benefit of their employees, additional provisions for the estimated liabilities for employee service entitlement benefits are made on top of the benefits provided under their respective pension plans, if necessary, in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to employees under the Labor Law.
44
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Transaksi (lanjutan) dengan AKUNTANSI YANG Berelasi 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Saldo penyisihan yang diperlukan sebagaimana disebutkan di atas, diestimasi berdasarkan penilaian aktuaria yang menggunakan metode Projected Unit Credit. Penyisihan sehubungan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban pensiun yang berhubungan dengan program dana pensiun iuran pasti langsung dibebankan pada beban operasi pada saat terjadinya. Sebagai tambahan dari telah di sebutkan di atas, berdasarkan syarat-syarat yang terdapat pada revisi PSAK No. 24, Kelompok Usaha juga telah membukukan penyisihan yang diperlukan untuk imbalan kerja karyawan lainnya berdasarkan kebijakan dan praktik Kelompok Usaha yang relevan. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi diuraikan pada PSAK No. 7 (revisi 2010) sebagai berikut: (i) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Kelompok Usaha jika orang tersebut: (i.1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (i.2) Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (i.3) Personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
Pihak-pihak
Transactions with Related Parties (continued) (ii) An entity is related to the Group if any of the following conditions apply: (ii.1) The entity and the Company are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii.2) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); (ii.3) Both entities are joint ventures of the same third party; (ii.4) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; (ii.5) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Company or an entity related to the Company. If the Company is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Company; (ii.6) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (i); or (ii.7) A person identified in (i.1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.
The amounts of the above-mentioned required provisions are estimated based on the actuarial calculations using the Projected Unit Credit method. Provisions made pertaining to past service costs were deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straightline method over the expected average remaining service years of the qualified employees. The pension costs related to defined contribution retirement plan are charged directly to operations when these are incurred. In addition to the above, in accordance with the requirements of the revised PSAK No. 24, the Group has also made the necessary provisions for the other employee entitlement benefits based on existing relevant Group policies and practices.
(ii) Suatu entitas berelasi dengan Kelompok Usaha jika memenuhi salah satu hal berikut: (ii.1) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii.2) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (ii.3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (ii.4) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (ii.5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan; (ii.6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (i); atau (ii.7) Orang yang diidentifikasi dalam poin (i.1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.
Transactions with Related Parties The Company and Subsidiaries have transactions with related parties, as defined in PSAK No. 7 (revised 2010) as follows: (i) A person or a close member of that persons family is related to the Group if that person: (i.1) Has control or joint control over the Company; (i.2) Has significant influence over the Company; or (i.3) Is a member of the key management personnel of the Company or of a parent of the Company.
46
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI antara YANG Entitas 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING
ACCOUNTING Entities
among
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan. Kurs valuta yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp9.670 (angka penuh) untuk US$1 (2011: Rp9.068 (angka penuh)). Transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. Laba per Saham Dasar Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba per Saham. PSAK revisi ini mengatur dampak dilutif pada opsi, waran dan ekuivalennya. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Sesuai dengan PSAK No. 56, laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan. Selain itu, sesuai dengan PSAK No. 56 tersebut di atas, Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Foreign Currency Transactions and Balances (continued) Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the period, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period. The rate of exchange used as of December 31, 2012 was Rp9,670 (full amount) to US$1 (2011: Rp9,068 (full amount)). Transactions in other foreign currencies are considered not significant. Basic Earnings per Share Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per Share. The revised PSAK establishes the dilutive effects of options, warrants and their equivalents. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. In accordance with PSAK No. 56, earnings per share are computed based on the weighted average number of issued and fully paid shares during the period. Also, in reference to the above-mentioned PSAK No. 56, the Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares as of December 31, 2012 and 2011. Accordingly, no diluted earnings per share are calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income. Financial Instruments Effective on January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation, PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement and PSAK No. 60, Financial Instruments: Disclosures.
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali. Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Kelompok Usaha atau entitas individual yang berada dalam Kelompok Usaha yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, pengalihan aset atau liabilitas harus dicatat berdasarkan nilai buku seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interests). Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan, komponen-komponen laporan keuangan selama restrukturisasi terjadi disajikan seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak awal periode penyajian. Selisih yang timbul antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan nilai pengalihan dicatat sebagai bagian dari akun Tambahan Modal Disetor pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Pada tanggal tersebut, Kelompok Usaha menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha.
Restructuring transactions among entities under common control are accounted in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), Accounting for Restructuring of Entities under Common Control. Under PSAK No. 38, transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the same Group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred must be recorded at book values as business combination using the pooling-of-interests method. In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred must be presented in such a manner as if the restructuring has occurred since the beginning of the period presented. The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized as part of Additional Paid-in Capital account in the consolidated statement of financial position. Foreign Currency Transactions and Balances On January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates. The revised PSAK No. 10 principally establishes functional currency determination, account translation in foreign currency to functional currency and the use of presentation currency which is different with the functional currency. At that date, the Group determined that its functional currency is the Rupiah, and therefore the initial adoption of the revised PSAK No. 10 has no impact on the Groups financial reporting.
48
49
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan) PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60. Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi pengaruh bagi tersebut memberikan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. i. Aset Keuangan Pengakuan dan pengukuran awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang bukan usaha, piutang plasma - neto dan aset tidak lancar lainnya piutang jangka panjang.
Financial Instruments (continued) PSAK No. 50 was revised to only cover presentation of financial instruments, while the principles for disclosures of financial instruments are transferred to PSAK No. 60. The revised PSAK No. 55 has no impact on the consolidated financial statements upon initial adoption, while the adoption of the revised PSAK No. 50 and PSAK No. 60 have impact on the disclosures made in the consolidated financial statements. i. Financial Assets Initial recognition and measurement Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end. At initial recognition, financial assets are recognized at fair value, in the case of investments not at fair value through profit or loss, the fair value shall include directly attributable transaction costs. The Groups financial assets include cash and cash equivalents, short-term investments, accounts receivable - trade and non-trade, plasma receivables - net and other non-current assets - long-term receivables.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Aset keuangan Kelompok Usaha dalam klasifikasi pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang bukan usaha, piutang plasma - neto dan aset tidak lancar lainnya - piutang jangka panjang. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dalam Laba (Rugi) yang Belum Terealisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif diakui sebagai pendapatan operasi lainnya. Pada saat ditentukan terjadi penurunan nilai, rugi kumulatif direklasifikasi dari Laba (Rugi) yang Belum Terealisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai Beban Keuangan.
Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued) Subsequent measurement Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
The Groups financial assets classified as loans and receivables include cash and cash equivalents, accounts receivable - trade and non-trade, plasma receivables - net and other noncurrent assets - long-term receivables. Available-for-sale (AFS) financial assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income in the Unrealized Gains (Losses) on AFS Financial Assets until the investment is derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized in other operating income, or determined to be impaired, at which time the cumulative loss is reclassified from Unrealized Gains (Losses) on AFS Financial Assets to the consolidated statement of comprehensive income as Finance Expenses.
50
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i. AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) setelah pengakuan awal
Financial Instruments (continued) Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued) Available-for-sale (AFS) financial assets (continued) The Group has short-term investments in marketable securities classified as AFS financial assets, which consist of investments in shares and bonds listed in the stock exchanges as well as mutual funds. Derecognition A financial asset or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets is derecognized when: (1) the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass-through arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset; or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan (lanjutan) Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha. Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued) Derecognition (continued) Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay. In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in profit or loss. Impairment of financial assets The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred loss event) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan) Kelompok Usaha mempunyai investasi jangka pendek yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yaitu investasi dalam bentuk saham dan obligasi yang tercatat pada bursa efek serta reksadana.
Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Kelompok Usaha memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak memindahkan dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Groups continuing involvement in the asset.
52
53
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued) Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba atau rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Kelompok Usaha. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.
Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued) Financial assets carried at amortized cost (continued) If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals have been realized or have been transferred to the Group. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in profit or loss.
Financial assets carried at amortized cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
54
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut. Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasikan dari ekuitas ke laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued) AFS financial assets In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in other comprehensive income - is reclassified from equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in equity. In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan) Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun Pendapatan Keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi. ii. Liabilitas Keuangan Pengakuan dan pengukuran awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, liabilitas keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha mencakup utang bank jangka pendek dan cerukan, utang trust receipts, utang usaha dan bukan usaha, beban akrual dan utang jangka panjang.
Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued) AFS financial assets (continued) Such accrual is recorded as part of the Finance Income account in the consolidated statement of comprehensive income. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.
ii.
Financial Liabilities Initial recognition and measurement Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, and loans and borrowings. As at the consolidated statements of financial position dates, the Groups financial liabilities were all classified as loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. At initial recognition, financial liabilities are recognized at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. The Groups financial liabilities include shortterm bank loans and overdraft, trust receipts payable, accounts payable - trade and non-trade, accrued expenses and long-term debts.
56
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Laba atau rugi harus diakui dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Penghentian pengakuan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau tersebut dicatat sebagai modifikasi penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi. Instrumen Keuangan Derivatif Kontrak Komoditas Berjangka PSAK No. 55 mensyaratkan seluruh kondisi berikut harus dipenuhi agar hubungan lindung nilai dapat memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai: (i) pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko Kelompok Usaha serta strategi pelaksanaan lindung nilai; (ii) lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindungi nilai;
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued) Subsequent measurement After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. Derecognition A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) Instrumen Keuangan Derivatif (lanjutan) Kontrak Komoditas Berjangka (lanjutan) (iii) untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subyek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat mempengaruhi laporan laba atau rugi; (iv) efektivitas lindung nilai dapat diukur secara handal, dan (v) lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan selama lindung nilai tersebut ditetapkan. Piutang dan utang yang timbul dari transaksi kontrak komoditas berjangka Kelompok Usaha disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai instrumen keuangan, dan piutang dan utang atas kontrak yang telah diselesaikan dicatat sebesar nilai tercatat berdasarkan harga kuotasi dari komoditas terkait pada tanggal penyelesaian kontrak, sedangkan piutang dan utang atas kontrak yang belum diselesaikan dinyatakan sebesar harga kuotasi dari komoditas terkait pada tanggal pelaporan.
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued) Derivative (continued) Financial Instruments
Future Commodity Contracts (continued) (iii) for cash flow hedges, a forecast transaction that is the subject of the hedge must be highly probable and must present an exposure to variations in cash flows that could ultimately affect profit or loss; (iv) the effectiveness of the hedge can be reliably measured; and (v) the hedge is assessed on an on-going basis and determined actually to have been highly effective throughout the financial reporting periods for which the hedge was designated. The related receivables and payables arising from the Groups future commodity contracts transactions are presented in the consolidated statement of financial position as financial instruments, and of those receivables and payables for which the contracts have been closed are carried at carrying amounts based on quoted market prices of the related commodities at the closing dates of the contracts, while those receivables and payables for which the contracts have not been closed are stated based on the quoted market prices of the related commodities at the reporting dates. iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Derivative Financial Instruments Future Commodity Contracts PSAK No. 55 requires that all of the following conditions should be met for a hedging relationship to qualify as hedge accounting: (i) at the inception of the hedge, there is formal designation and documentation of the hedging relationship and the Groups risk management objective and strategy for undertaking the hedge; (ii) the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risk;
iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
58
59
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI YANG 2.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ACCOUNTING
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan) iv. Nilai wajar instrumen keuangan Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK No. 55 antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya. Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya. Informasi Segmen Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sember daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masingmasing segmen terdapat dalam Catatan 37, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen. Standar Akuntansi Revisi yang Telah Diterbitkan namun Belum Efektif Berlaku Standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013 yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha:
Financial Instruments (continued) iv. Fair value of financial instruments For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by PSAK No. 55 such as using recent arms length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models. When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts. Segment Information For management purposes, the Group is organized into five operating segments based on their products and services which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 37, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information. Amended Accounting Standards that Have Been Published but Not Yet Effective The amended and published accounting standard that is considered relevant to the financial reporting of the Group effective as at January 1, 2013 follows:
Standar Akuntansi Revisi yang Telah Diterbitkan namun Belum Efektif Berlaku (lanjutan) PSAK No. 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali. Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh sangat signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2. 3.
Amended Accounting Standards that Have Been Published but Not Yet Effective (continued) PSAK No. 38 (Revised 2012), Combination under Common Control Business
The revised PSAK prescribes the accounting treatment for business combination among entities under common control. The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of the amended accounting standard on the consolidated financial statements.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY The preparation of the Groups consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods. Judgments The following judgments are made by management in the process of applying the Groups accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Classification of Financial Assets and Financial Liabilities The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Groups accounting policies disclosed in Note 2.
60
61
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) SUMBER (lanjutan) ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha - Evaluasi Individual Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu yang diketahui bahwa beberapa pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.044.727 (2011: Rp2.954.268). Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 6. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber pendanaan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia adalah Rupiah.
Judgments (continued) Allowance for Impairment Losses Receivables - Individual Assessments on Trade
Pertimbangan (lanjutan) Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Plasma Seperti dijelaskan dalam Catatan 2, piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma. Kelompok Usaha mengevaluasi kelebihan atas akumulasi biaya pengembangan atas pendanaan dari bank dan jumlah yang disepakati oleh petani plasma. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, untuk mencatat penyisihan kerugian atas penurunan nilai piutang plasma. Provisi ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima. Nilai tercatat atas piutang plasma Kelompok Usaha sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp747.527 (2011: Rp700.756). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 36. Tagihan dan Keberatan atas Hasil Pemeriksaan Pajak Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun tagihan pajak penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp517.471 (2011: Rp479.941). Penjelasan lebih lanjut atas akun ini akan diberikan pada Catatan 19. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama terkait masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Judgments (continued) Allowance for Impairment Losses on Plasma Receivables As explained in Note 2, plasma receivables represent advances made for the costs to develop plasma plantations. The Group evaluates the excess of accumulated development costs over the banks funding and amount agreed by the plasma farmers. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, to record provision for impairment losses on plasma receivables. These provisions are re-evaluated and adjusted as additional information is received. The carrying amount of the Groups plasma receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2012 was Rp747,527 (2011: Rp700,756). Further details are disclosed in Note 36.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customers current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Groups accounts receivable - trade before allowance for impairment losses as of December 31, 2012 was Rp3,044,727 (2011: Rp2,954,268). Further details are disclosed in Note 6. Determination of Functional Currency The functional currency of each of the entities under the Group is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered as well as source of financing. Based on the economic substance of the relevant underlying circumstances, the functional and presentation currency of the Company and all its Subsidiaries in Indonesia is the Rupiah.
Claims for Tax Refund and Tax Assessments Under Appeal Based on tax regulations currently enacted, the management judges if the amounts recorded under Claims for Tax Refund account are recoverable and refundable from the Tax Office. The carrying amount of the Groups claims for tax refund and tax assessments under appeal as of December 31, 2012 was Rp517,471 (2011: Rp479,941). Further explanations regarding this account are provided in Note 19. Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group bases its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
62
63
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) SUMBER (lanjutan) ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha- Evaluasi Kolektif Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan karakteristiknya risiko kredit yang serupa dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaria independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto tahunan, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan, umur pensiun, tingkat cacat tahunan dan referensi tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat liabilitas diestimasi imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.292.691 (2011: Rp1.923.474). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 21.
Estimates and Assumptions (continued) Allowance for Impairment Losses Receivables - Collective Assessments on Trade
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan) Kenaikan atau penurunan sebesar satu persen pada tingkat diskonto tahunan menyebabkan penurunan atau kenaikan pada imbalan kerja neto atau liabilitas imbalan kerja neto masing-masing sebesar Rp31.114 dan Rp129.881 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: masing-masing Rp21.548 dan Rp24.932). Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonominya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 40 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomi dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan dapat direvisi. Nilai tercatat neto aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp15.775.741 (2011: Rp12.921.013). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12. Instrumen Keuangan Kelompok Usaha mencatat aset keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan dalam pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. Nilai tercatat aset keuangan-tersedia untuk dijual pada nilai wajar dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp552.726 (2011: Rp574.800) (Catatan 34).
Estimates and Assumptions (continued) Pension and Employee Benefits (continued) An increase/decrease of one percent in the annual discount rate will decrease/increase the net employee benefit expense or net employee benefit liability by Rp31,114 and Rp129,881, respectively, for the year ended December 31, 2012 (2011: Rp21,548 and Rp24,932, respectively). Depreciation of Fixed Assets The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 40 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Groups fixed assets as of December 31, 2012 was Rp15,775,741 (2011: Rp12,921,013). Further details are disclosed in Note 12. Financial Instruments The Group carries certain financial assets at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets would affect directly the Groups profit or loss. The carrying amount of AFS financial assets carried at fair values in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2012 was Rp552,726 (2011: Rp574,800) (Note 34).
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the trade receivables in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers ability to pay all amounts due. Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group. Pension and Employee Benefits The determination of the Groups cost for pension and employee benefits liabilities depends on its selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts. Those assumptions include among others, annual discount rates, future annual salary increase rate, annual rate, retirement age, and disability rate and mortality rate reference. Actual results that differ from the Groups assumptions are recognized immediately in profit or loss when they occur. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Groups actual results or significant changes in the Groups assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Groups estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2012 was Rp2,292,691 (2011: Rp1,923,474). Further details are disclosed in Note 21.
64
65
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) SUMBER (lanjutan) ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pengkreditan PPN Masukan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak terakhir tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat bersih liabilitas pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp228.402 (2011: Rp276.312). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasi dengan pendapatan kena pajak di masa depan, sampai dengan lima tahun sejak rugi fiskal tersebut terjadi sebesar Rp 2.226.940 (2011: Rp1.579.180). Rugi fiskal tersebut terkait kepada Entitas Anak yang sebagian besar tanaman perkebunannya masih belum menghasilkan atau baru mulai menghasilkan, belum daluwarsa dan tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan dengan penghasilan kena pajak entitas lain dalam Kelompok Usaha. Jika Kelompok Usaha dapat mengakui seluruh aset pajak tangguhan yang tidak diakui, saldo laba akan meningkat sebesar Rp94.781 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp88.881).
Estimates and Assumptions (continued) Income Tax and Value-added Tax Significant estimation is involved in determining provision for corporate income tax and in determining creditable VAT. In there are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of corporate income tax liabilities as of December 31, 2012 was Rp228,402 (2011: Rp276,312). Further details are disclosed in Note 19. Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available against which deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable income together with future tax planning strategies. As of December 31, 2012, the Group has tax losses carry forwards amounting to Rp 2,226,940 (2011: Rp1,579,180), which may be utilized against future taxable income for five years since the tax losses occurred. These tax losses relate to Subsidiaries where most of the plantations are still in immature stage or just started to mature, are not yet expired and may not be used to offset taxable income elsewhere in the Group. If the Group was able to recognize all unrecognized deferred tax assets on tax losses carry forwards, retained earnings would be increased by Rp94,781 for the year ended December 31, 2012 (2011: Rp88,881).
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penyisihan atas Penurunan Keusangan Persediaan Nilai Pasar dan
Estimates and Assumptions (continued) Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provision is reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The net carrying amount of the Groups inventories as of December 31, 2012 was Rp7,782,594 (2011: Rp6,536,343). Further details are disclosed in Note 8. Impairment of Non-financial Assets An impairment exists when the carrying amount of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arms length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing of the asset.
Penyisihan atas penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat neto persediaan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp7.782.594 (2011: Rp6.536.343). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang merupakan jumlah yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Proyeksi arus kas tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Jumlah terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi, dimana asumsi utama yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan UPK, masing-masing dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 13.
The future cash flow projection does not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the assets performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes, which are the key assumptions used to determine the recoverable amount for the different CGU, are further explained in Note 13.
66
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) SUMBER (lanjutan) ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset tetap, tanaman perkebunan, goodwill dan aset tidak berwujud yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Nilai tercatat aset tetap, tanaman perkebunan, goodwill dan aset tidak berwujud Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp28.641.489 (2011: Rp25.390.064). Biaya Pembongkaran Aset Kelompok Usaha mencadangkan biaya timbul untuk pembongkaran atas tanah yang disewa berdasarkan kewajiban yang bersifat legal ataupun konstruktif. Hal ini membutuhkan estimasi beban untuk menyelesaikan kewajiban tersebut pada saat akhir periode pelaporan, dihitung berdasarkan diskon rate sebelum pajak yang mencerminkan kondisi pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan resiko tertentu dari liabilitas tersebut. Nilai tercatat liabilitas diestimasi atas biaya pembongkaran aset tetap Kelompok Usaha pada tangal 31 Desember 2012 adalah Rp92.037 (2011: Rp75.643). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12. Amortisasi Aset tidak Berwujud Kelompok Usaha mengestimasi umur manfaat merek-merek yang berhubungan dengan berbagai produk susu. Estimasi umur manfaat merek-merek tersebut ditelaah setiap tahun dan diperbaharui jika terjadi perbedaan perkiraan dari estimasi awal dikarenakan perubahan situasi pasar atau batasan lainnya. Namun, terdapat kemungkinan hasil operasi masa yang akan datang terpengaruh secara material oleh perubahan estimasi yang terjadi dikarenakan perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu biaya yang dicatat untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan pada faktor-faktor dan keadaan. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomi merekmerek Kelompok Usaha akan menambah pencatatan beban amortisasi dan mengurangi nilai aset tidak berwujud.
Estimates and Assumptions (continued) Impairment of Non-financial Assets (continued) Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets, plantations, goodwill and intangible asset presented in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011. The carrying amount of the Groups fixed assets, plantations, goodwill and intangible asset as of December 31, 2012 was Rp28,641,489 (2011: Rp25,390,064). Dismantling Cost The Group provides for the cost of restoring a rented land where a legal or constructive obligation exists. This requires an estimation of the cost to restore the land based on the best estimate of the expenditure required to settle the obligation as at the end of the reporting date, discounted using a pre-tax discount rate that reflects the current market assessment of the time value of money and risks specific to the liability. The carrying amount of the Groups estimated liabilities for assets dismantling costs as of December 31, 2012 was Rp92,037 (2011: Rp75,643). Further details are disclosed in Note 12. Amortization of Intangible Asset The Group estimates the useful life of the brands for its various milk products. The estimated useful life of the brands is reviewed annually and is updated if expectations differ from previous estimates due to changes in market situations or other limits. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful life of the Groups brands would increase its recorded amortization expenses and decrease its intangible asset. 4.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Amortisasi Aset tidak Berwujud (lanjutan) Nilai tercatat aset tidak berwujud Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.065.195 (2011: Rp2.198.433). Penjelasan lebih rinci diungkapkan di Catatan 13.
Estimates and Assumptions (continued) Amortization of Intangible Asset (continued) The net carrying amount of the Groups intangible asset as of December 31, 2012 was Rp2,065,195 (2011 : Rp2,198,433). Further details are disclosed in Note 13.
KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:
2012 Kas Kas di bank Dalam rupiah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) PT Bank Mega Tbk (Mega) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000) Dalam mata uang asing (Catatan 38) BCA Danamon UOB Bank Ltd., Singapura (UOB Singapura) Citibank N.A., cabang Indonesia (Citibank) UOB Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000) Total kas di bank 186.268
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
2011 130.552 Cash on hand Cash in banks In Rupiah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) PT Bank Mega Tbk (Mega) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Others (each below Rp50,000) In foreign currencies (Note 38) BCA Danamon UOB Bank Ltd., Singapore (UOB Singapore) Citibank N.A., Indonesia branch (Citibank) UOB Indonesia Others (each below Rp50,000) Total cash in banks
68
69
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2012 Setara kas - deposito berjangka Dalam Rupiah Mega PT Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) CIMB Niaga Panin UOB Indonesia PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Danamon PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) BCA Mandiri BRI Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000) Dalam mata uang asing (Catatan 38) Deutsche Zentral Genossenschaftbank, Singapura (DZ Bank) ICBC CIMB Niaga PT Bank Artha Graha Tbk UOB Indonesia CIMB Bank, Singapura Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura (SMBC) Citibank Singapore Ltd. Deutsche Bank, Singapura Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000) Total deposito berjangka Total 2.423.835 1.071.288 932.890 930.400 620.000 510.000 305.000 165.000 113.050 27.006 4.200 134.150
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5. INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek terdiri dari investasi dalam bentuk saham dan obligasi yang tercatat pada bursa efek serta reksadana. 6. PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari:
2012 Pihak Ketiga Dalam Rupiah Pedagang besar dan eceran PT Alamjaya Wirasentosa Cargill International Trading Pte. Ltd., Singapura Noble Resources Pte. Ltd., Singapura Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000) Dalam mata uang asing (Catatan 38) Procter & Gamble Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000) Total Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha Pihak Ketiga - Neto Pihak Berelasi (Catatan 32) Dalam Rupiah NICI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (NIC) PT Lion Superindo (Lion) PT Fast Food Indonesia Tbk (FFI) PT Indotirta Suaka (IS) PT Pepsi-Cola Indobeverages (PCI) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Dalam mata uang asing (Catatan 38) Pinehill Arabia Food Ltd. (Pinehill), Arab Saudi De United Food Industries Ltd. (DUFIL), Nigeria Shanghai Resources International Trading Co. Ltd. (SRIT), Cina Salim Wazaran Abu Elata Co. (SAWATA), Mesir Salim Wazaran Bashary Food Co. Ltd. (SAWABASH), Sudan IS Salim Wazaran Brinjikji Co. Ltd. (SAWAB), Suriah Lain-lain (masing-masing Di bawah Rp1.000) Total - Pihak Berelasi Total
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4.
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS Short-term investments consist of investments in shares and bonds listed in the stock exchange, as well as mutual funds.
6.
937.990 386.800 348.120 293.098 256.255 217.781 130.287 94.766 79.309 140.417 10.121.642 13.343.028
906.800 128.543 274.851 208.564 261.175 192.750 87.960 106.665 8.765.609 13.049.048
Rekening di bank memiliki tingkat suku bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank. Kisaran tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Mata uang Rupiah Dolar AS Dolar Singapura 2012 3,25% - 7,50% 0,50% - 4,50% 0,07% - 0,55%
Accounts in banks have floating interest rates based on the offered rate from each bank. The range of annual interest rates of time deposits is as follows:
2011 5,00% - 8,50% 0,20% - 4,50% 0,03% - 0,38% Currency Denomination Rupiah US Dollar Singapore Dollar
121.673 52.432 24.318 6.773 2.646 2.383 1.613 135 321.888 3.013.159
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat saldo kas dan setara kas dengan pihak berelasi.
As of December 31, 2012 and 2011, there are no balances of cash and cash equivalents with related parties.
70
71
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) Tidak ada piutang usaha yang dijaminkan pada tanggal pelaporan. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 32. Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
2012 Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Telah jatuh tempo dan/atau mengalami penurunan nilai Total 2.451.502 457.846 27.162 51.066 25.583 31.568 3.044.727
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7. SALDO PIHAK BERELASI - BUKAN USAHA Saldo piutang dan utang bukan usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2012 Piutang Bukan Usaha Dalam Rupiah Karyawan NICI PCI Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Dalam mata uang asing (Catatan 38) PT Indomobil Trada Nasional (ITN) DUFIL Pinehill SAWAB SAWATA Total Utang Bukan Usaha Dalam Rupiah Indogreen Energy Resources Pte. Ltd. (IER), Singapura PT Purwa Wana Lestari (PWL) PT Giat Sembada Sentosa (GSS) PT Indomobil Prima Niaga (IPN) AIBM Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Dalam mata uang asing (Catatan 38) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
6.
ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued) There are no accounts receivable - trade used as collateral at the reporting dates. The nature of relationships and transactions of the Group with related parties are explained in Note 32. The aging analysis of accounts receivable - trade is as follows:
2011 2.526.180 307.498 37.169 39.809 1.147 42.465 2.954.268 Neither past due nor impaired Past due but not impaired: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Past due and/or impaired Total
7.
BALANCES WITH RELATED PARTIES - NONTRADE The balances of accounts receivable - non-trade from and accounts payable - non-trade to related parties are as follows:
2011 Accounts Receivable - Non-trade In Rupiah Employees NICI PCI Others (each below Rp1,000) In foreign currencies (Note 38) PT Indomobil Trada Nasional (ITN) DUFIL Pinehill SAWAB SAWATA Total Accounts Payable - Non-trade In Rupiah Indogreen Energy Resources Pte. Ltd. (IER), Singapore PT Purwa Wana Lestari (PWL) PT Giat Sembada Sentosa (GSS) PT Indomobil Prima Niaga (IPN) AIBM Others (each below Rp1,000) In foreign currencies (Note 38) Others (each below Rp1,000) Total
32.043 28.689 443 24.249 184.308 53.787 31.588 6.868 1.883 363.858
Analisis mutasi saldo penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
2012 Saldo awal Penambahan (pengurangan): Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan dan penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir 42.465 1.360 (12.257) 31.568
An analysis of the movements in the balance of allowance for impairment losses on trade receivables is as follows:
2011 56.123 4.025 (17.683) 42.465 Beginning balance Addition (deduction): Provisions during the year Reversal and write-offs during the year Ending balance
25 347.296
19 310.384
Lihat Catatan 35 mengenai risiko kredit piutang usaha. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.
See Note 35 on credit risk of trade receivables. Management is of the opinion that the above allowance for impairment losses on trade receivables is adequate to cover possible losses that may arise from the non-collection of accounts.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 32.
The nature of relationships and transactions of the Group with related parties are explained in Note 32.
72
73
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari:
2012 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan bahan kemasan Pupuk, bahan bakar, perlengkapan umum, suku cadang dan lainnya Persediaan dalam perjalanan Sub-total Penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Neto 3.023.893 116.455 2.987.082 759.270 1.033.685 7.920.385 (137.791) 7.782.594
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. UANG MUKA DAN JAMINAN Uang muka dan jaminan terutama terdiri dari uang muka pemasok dan jaminan atas pembelian bahan baku impor. 9.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
8.
ADVANCES AND DEPOSITS Advances and deposits mainly consist of advances to suppliers and deposits for purchases of imported raw materials.
Analisis perubahan saldo penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan adalah sebagai berikut:
2012 Saldo awal Penambahan (pengurangan): Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan dan penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 73.993 115.936 (52.138) 137.791
An analysis of the movements in the balance of allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is as follows:
2011 75.455 49.480 (50.942) 73.993 Beginning balance Add (deduct): Provision during the year Reversal and write-offs during the year Balance at end of year
Metode Ekuitas NICI Nissinmas Heliae AIBM Total dengan metode ekuitas Total dengan metode biaya perolehan Total penyertaan jangka panjang 2011 Metode Ekuitas NICI Nissinmas Total dengan metode ekuitas Total dengan metode biaya perolehan Total penyertaan jangka panjang
At Equity Method NICI Nissinmas Heliae AIBM Total at equity method Total at cost method Total long-term investments 2011
Pemulihan penyisihan atas penurunan nilai pasar persediaan tersebut di atas telah diakui karena terjualnya barang jadi terkait kepada pihak ketiga. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari keusangan dan penurunan nilai pasar persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan Entitas Anak tertentu dengan nilai tercatat sebesar Rp35.068 (2011: Rp51.827) dijaminkan untuk fasilitas kredit dari BRI (Catatan 20). Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan dilindungi oleh asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp7.709.144 (2011: Rp6.470.369) yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan (Catatan 33). 74
The above reversal of allowance for decline in market values of inventories was recognized in view of the sale of the related finished goods to third parties. Based on a review of the market prices and physical conditions of the inventories as at the reporting dates, management believes that the above allowance is adequate to cover possible losses from obsolescence and decline in market values of inventories. As of December 31, 2012, inventories of certain Subsidiary with total carrying values of Rp35,068 (2011: Rp51,827) are used as collateral to secure its credit facility from BRI (Note 20). As of December 31, 2012, inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under a policy package with insurance coverage totaling Rp7,709,144 (2011: Rp6,470,369) which, in managements opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks (Note 33).
At Equity Method NICI Nissinmas Total at equity method Total at cost method Total long-term investments
Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi: Total aset Total liabilitas Nilai aset neto Bagian Kelompok Usaha atas nilai aset neto entitas asosiasi Goodwill Laba selisih kurs Nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi
The summary of financial information of associates: Total assets Total liabilities Net assets Groups share of net assets of associates Goodwill Foreign exchange gain Carrying value of investments in associates
75
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10. PENYERTAAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) Tanaman Belum Menghasilkan (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 11. PLANTATIONS (continued) Immature Plantations (continued) The total area of immature plantations is as follows (unaudited):
2011 (Hektar/Hectares) 58.674 4.440 1.301 64.415 Palm oil Rubber Others*) Total
Luas area tanaman belum menghasilkan adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
2012 (Hektar/Hectares) Kelapa sawit Karet Lain-lain*) Total 54.814 4.295 522 59.631
11. TANAMAN PERKEBUNAN Tanaman Telah Menghasilkan Tanaman telah menghasilkan terdiri dari:
2012 Biaya Perolehan Saldo awal Reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan Pengurangan Saldo akhir Akumulasi Amortisasi Saldo awal Amortisasi tahun berjalan Pengurangan Saldo akhir Nilai buku neto 1.556.526 323.557 (1.081) 1.879.002 4.933.229 6.067.226 748.330 (3.325) 6.812.231
Pada tanggal 31 Desember 2012, tanaman perkebunan beserta sarana dan prasarana terkait dari Entitas Anak tertentu dengan jumlah nilai tercatat sebesar Rp469.009 (2011: Rp456.756), digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari BRI (Catatan 20). Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman perkebunan oleh Entitas Anak tertentu sebesar Rp53.855 (2011: Rp59.036), berdasarkan identifikasi khusus dari pinjaman terkait, dengan tingkat kapitalisasi yang berkisar antara 7,27% sampai dengan 9,91% (2011: antara 7,77% sampai dengan 10,16%). Pada tanggal 31 Desember 2012, tanaman perkebunan Kelompok Usaha telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan total nilai pertanggungan sekitar Rp1.521.950 (2011: Rp1.451.351) yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut (Catatan 33).
As of December 31, 2012, the plantations and the related facilities of certain Subsidiary with total carrying amounts of Rp469,009 (2011: Rp456,756) are used as collateral to secure the loan obtained from BRI (Note 20). During the year ended December 31, 2012, the total borrowing costs capitalized by certain Subsidiaries to their plantations amounted to Rp53,855 (2011: Rp59,036), based on the specific identification of the related borrowings, using capitalization rates ranging from 7.27% to 9.91% (2011: from 7.77% to 10.16%). As of December 31, 2012, the Groups plantations are covered by insurance against losses from fire and other risks under a policy package with a combined coverage amounting to about Rp1,521,950 (2011: Rp1,451,351), which in managements opinion, is adequate to cover possible losses from such risks (Note 33).
Luas area tanaman telah menghasilkan adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
2012 (Hektar/Hectares) Kelapa sawit Karet Lain-lain*) Total
*) Termasuk perkebunan tebu/including cane crop plantations
76
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:
Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Jalan dan jembatan Pengembangan gedung yang disewa Sub-total Aset sewaan - Kendaraan Aset dalam penyelesaian Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Jalan dan jembatan Pengembangan gedung yang disewa Sub-total Aset sewaan - Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Nilai Buku Neto
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. ASET TETAP (lanjutan)
Saldo Awal/ Beginning Balance
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.525.151 4.809.492 8.429.803 2.870.361 815.596 42.127 15.460 18.507.990 1.301 2.396.471 20.905.762
1.921.536 6.264.923 10.507.173 3.492.868 941.043 42.127 15.399 23.185.069 1.602.430 24.787.499
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Jalan dan jembatan Pengembangan gedung yang disewa Sub-total Aset sewaan - Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Nilai Buku Neto
81.575 1.382.064 4.011.976 1.080.810 527.829 8.993 14.254 7.107.501 1.340 7.108.841 11.737.142
94.774 1.586.115 4.419.975 1.288.333 571.093 8.993 14.813 7.984.096 653 7.984.749 12.921.013
94.774 1.586.115 4.419.975 1.288.333 571.093 8.993 14.813 7.984.096 653 7.984.749 12.921.013
111.805 1.814.635 4.860.778 1.556.708 643.898 8.993 14.941 9.011.758 9.011.758 15.775.741
Analisis laba (rugi) atas penjualan aset tetap (sebagian besar merupakan tanah, mesin, peralatan dan perabotan kantor) adalah sebagai berikut:
2012 Penerimaan dari penjualan Nilai buku neto dari aset tetap yang dijual Laba (rugi) atas penjualan aset tetap 47.094 (48.214) (1.120)
An analysis of the gains (losses) on sale of fixed assets (mainly consisting of land, machineries, and furniture, fixtures and office equipment) is as follows:
2011 49.409 (28.551) 20.858 Proceeds from sales Net book value of fixed assets sold Gain (losses) on sale of fixed assets
Perkiraan % Penyelesaian/ Estimated % of Completion 31 Desember 2012 Sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Total
1.435.659 4.310.998 7.835.393 2.316.977 714.052 42.127 14.995 16.670.201 9.485 2.166.297 18.845.983
23.516 466.882 402.309 26.489 30.422 508 950.126 (8.184) (926.492) 15.450
1.525.151 4.809.492 8.429.803 2.870.361 815.596 42.127 15.460 18.507.990 1.301 2.396.471 20.905.762
78
79
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. ASET TETAP (lanjutan)
Perkiraan % Penyelesaian/ Estimated % of Completion 31 Desember 2011 Sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Perabotan dan peralatan kantor Total 40,00% 48,50% 48,50% 40,00% 57,50% 30.319 367.993 1.795.585 200.956 1.618 2.396.471 Jumlah Tercatat/ Carrying Amount
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012, seperti diuraikan pada Catatan 20, aset tetap Entitas Anak tertentu dengan jumlah nilai tercatat sebesar Rp143.414 (2011: Rp130.333) dijaminkan terhadap pinjaman dari BRI. Selain itu, pada tanggal 31 Desember 2011 semua kendaraan yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dijaminkan terhadap masingmasing fasilitas kredit terkait. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap oleh Entitas Anak tertentu sebesar Rp23.205 (2011: Rp103.380), berdasarkan identifikasi khusus dari pinjaman terkait, dengan tingkat kapitalisasi yang berkisar antara 1,65% sampai dengan 7,87% untuk kelompok usaha CBP dan 7,77% sampai dengan 9,60% untuk kelompok usaha Agribisnis. Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp23.989.571 (2011: Rp19.546.574), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan (Catatan 33). Aset yang tidak digunakan dalam operasi dengan nilai buku sebesar Rp390.258 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp409.539) disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar Lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan adanya penyisihan atas kerugian penurunan nilai aset tetap.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. FIXED ASSETS (continued) As of December 31, 2012, as discussed in Note 20, fixed assets of certain Subsidiary with total carrying values of Rp143,414 (2011: Rp130,333) are pledged as collateral to the loan obtained from BRI. In addition, as of December 31, 2011, all vehicles acquired through consumer finance leases were used to secure the respective credit facilities. During the year ended December 31, 2012, the total borrowing costs capitalized by certain Subsidiaries to their fixed assets amounted to Rp23,205 (2011: Rp103,380), based on the specific identification of the related borrowings, using capitalization rates ranging from 1.65% to 7.87% for CBP group and 7.77% to 9.60% for Agribusiness group. As of December 31, 2012, fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks under a policy package with insurance coverage totaling Rp23,989,571 (2011: Rp19,546,574) which, in managements opinion, is adequate to cover possible losses that may arise from the said insured risks (Note 33). Assets not used in operations with the carrying value of Rp390,258 as of December 31, 2012 (2011: Rp409,539) are presented as part of Other Non-current Assets account in the consolidated statement of financial position. Management is of the opinion that the carrying value of all fixed assets are fully recoverable, and, hence, no write down for impairment in fixed assets value is necessary.
Aset tetap termasuk mesin-mesin tertentu yang diperoleh oleh IDLK yang pembayarannya melalui angsuran atas utang jangka panjang (Catatan 20). Nilai tercatat mesin-mesin tersebut adalah sejumlah Rp67.428 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp58.727). Penyusutan dan amortisasi dibebankan pada operasi sebagai bagian dari:
2012 Beban pokok penjualan Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi Total 945.490 65.027 117.542 1.128.059
Fixed assets include certain machineries acquired by IDLK under long-term installment payables (Note 20). The carrying amount of said machinery as of December 31, 2012 amounted to Rp67,428 (2011: Rp58,727). Depreciation and amortization were charged to operations as part of the following:
2011 815.331 63.147 101.951 980.429 Cost of goods sold Selling and distribution expenses General and administrative expenses Total
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap Kelompok Usaha yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan terutama terdiri dari (i) bangunan, struktur dan pengembangan bangunan; (ii) mesin dan peralatan; dan (iii) alat-alat transportasi dengan nilai perolehan sebesar Rp1.764.789. Jenis pemilikan hak atas tanah milik Kelompok Usaha berupa HGB dan HGU, yang berlaku antara 19 sampai dengan 48 tahun, serta HP yang berlaku antara 10 sampai dengan 25 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
As at December 31, 2012, the Groups fixed assets that have been fully depreciated but are still being utilized mainly consist of (i) building, structures and improvements; (ii) machinery and equipment and (iii) transportation equipment with acquisition cost amounting to Rp1,764,789. The Groups titles of ownership on its land rights are HGB and HGU, which are valid for 19 to 48 years, and HP which are valid for 10 to 25 years. Management is of the opinion that the terms of these land rights can be renewed/extended upon their expiration.
80
81
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) Kelompok Usaha mengakui liabilitas diestimasi atas biaya pembongkaran, pemindahan dan restorasi lokasi atas beberapa bangunan dan mesin tertentu pada saat periode sewa atas tanah, di mana aset tersebut berada, berakhir. Bagian liabilitas jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp92.037 (2011: Rp75.643) dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dan disajikan sebagai Liabilitas Diestimasi atas Biaya Pembongkaran Aset Tetap pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Bagian jangka pendek atas liabilitas tersebut pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp45.219 (2011: Rp73.399) disajikan sebagai bagian dari Utang Bukan Usaha - Pihak Ketiga. 13. GOODWILL DAN ASET TIDAK BERWUJUD Saldo Goodwill pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp3.878.674. Kelompok Usaha melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill yang dialokasikan ke masingmasing UPK yang dilakukan setiap tahun bila ada indikasi penurunan nilai goodwill pada tanggaltanggal pelaporan. Goodwill yang dialokasikan ke masing-masing UPK adalah sebagai berikut: UPK/CGU LSIP IDLK ICBP SAIN PPL ICBP Divisi Penyedap Makanan/ICBP Food Seasoning Division MISP KGP IBP CNIS RAP JS Total Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada tanggal-tanggal tersebut, karena jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari masing-masing nilai tercatatnya. Ringkasan dari pengujian penurunan nilai goodwill di atas diungkapkan pada paragraf-paragraf berikut.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. GOODWILL DAN ASET TIDAK BERWUJUD (lanjutan) Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan goodwill yang dialokasikan kepada perkebunan terpadu LSIP, bisnis CBP dan bisnis Pacsari ditentukan berdasarkan nilai pakai (value-in-use), sedangkan untuk UPK lainnya didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dengan menggunakan metode arus kas yang didiskontokan. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan:
Nilai Tercatat Goodwill/ Carrying Amount of Goodwill 99.772
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. FIXED ASSETS (continued) The Group recognized the estimated liability for dismantling, removing and site restoration costs of certain buildings and machineries at the end of the land leasing period, where of these assets are located. The long-term portion of estimated liabilities accrued as of December 31, 2012 amounting to Rp92,037 (2011: Rp75,643) are capitalized as part of the asset cost and presented as Estimated Liabilities for Assets Dismantling Costs account in the consolidated statement of financial position. Current portion of such liabilities as of December 31, 2012 amounting to Rp45,219 (2011: Rp73,399) is presented as part of Accounts Payable - Non-trade - Third Parties.
AND
INTANGIBLE
ASSET
For impairment testing purposes, the recoverable amounts of the goodwill allocated to the integrated plantation estates of LSIP, CBP and Pacsari businesses were determined based on value-inuse calculation, while for the other CGUs, they were based on fair value less cost to sell (FVLCTS) using discounted cash flow method. The following is a summary of the key assumptions used:
Tingkat Pertumbuhan (%)/ Terminal Growth Rate (%) 2012 2011
13. GOODWILL AND INTANGIBLE ASSET The balance of goodwill as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp3,878,674. The Group performed impairment tests on its goodwill, which was allocated to the individual CGU, which is performed annually, as well as, if there is indication of goodwill impairment as at reporting dates. Goodwill allocated to the individual CGU for impairment testing are as follows: Jumlah/Amount 2.104.055 1.424.030 99.772 94.990 72.770 36.125 18.983 10.455 7.799 5.591 2.825 1.279 3.878.674 There was no impairment loss recognized as at reporting dates as the recoverable amounts of the goodwill stated above exceed their respective carrying values. The summary of impairment testing of the above-mentioned goodwill is disclosed in the succeeding paragraphs.
UPK/CGU ICBP ICBP Divisi Penyedap Makanan/ICBP Food Seasoning Division IDLK Pacsari LSIP SAIN MISP KGP IBP CNIS RAP JS Total
9,79
10,08
4,0
4,0
36.125 1.424.030 72.770 2.104.055 94.990 18.983 10.455 7.799 5.591 2.825 1.279 3.878.674
10,03 10,24 6,70 11,80 12,34 12,34 12,34 12,34 12,34 12,34 12,34
10,49 10,89 6,72 11,58 11,76 11,76 11,76 11,76 11,76 11,76 11,76
4,0 4,0 1,0 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5
5,0 4,0 1,0 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5
Arus kas setelah periode yang dicakup dalam proyeksi diekstrapolasi menggunakan estimasi tingkat pertumbuhan tersebut di atas. Tingkat diskonto yang diterapkan pada proyeksi arus kas dihasilkan dari rata-rata tertimbang biaya modal dari masing-masing UPK. Tingkat pertumbuhan yang digunakan tidak melebihi tingkat rata-rata pertumbuhan jangka panjang pada industri di negara tempat entitas beroperasi. Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat alasan yang kemungkinan bahwa asumsi utama tersebut di atas dapat berubah sehingga nilai tercatat goodwill yang dialokasikan pada masing-masing UPK menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material.
The cash flows beyond the projected periods are extrapolated using the estimated terminal growth rate indicated above. The discount rate applied to the cash flow projections is derived from the weighted average cost of capital of the respective CGUs. The terminal growth rate used does not exceed the long-term average growth rate of the industry in the country where the entities operate. Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and terminal growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there is no reason for possible change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of the goodwill allocated to each of the CGU to materially exceed their respective recoverable values.
82
83
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. GOODWILL DAN ASET TIDAK BERWUJUD (lanjutan) Analisis mutasi saldo aset tidak berwujud adalah sebagai berikut:
Saldo Awal/ Beginning Balance 31 Desember 2012 Nilai Tercatat Akumulasi Amortisasi Nilai Buku Neto 31 Desember 2011 Nilai Tercatat Akumulasi Amortisasi Nilai Buku Neto 2.664.767 333.096 2.331.671 133.238 2.664.767 466.334 2.198.433 133.238 Penambahan/ Additions
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) ASSET 15. UTANG BANK JANGKA CERUKAN (lanjutan) PENDEK DAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
AND
INTANGIBLE
Jumlah Maksimum Fasilitas Pinjaman/ Maximum Credit Facility Limit 2012 Dalam Rupiah (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Pinjaman Revolving Berjangka BCA Pinjaman Berjangka Money Market BCA Cerukan BCA Entitas Anak Pinjaman untuk Modal Kerja Citibank *) US$45.000.000 1.490.000 US$36.000.000 1.240.000 US$36.000.000 50.000 50.000 100.000 100.000 2011
1.170.000 157.600
Citibank *) Mandiri Rabobank (1 )*) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta branch (HSBC) DBS Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) Time Loan
Aset tidak berwujud, yang timbul sehubungan dengan transaksi akuisisi Drayton, terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh IDLK,. Merek-merek tersebut di antaranya adalah Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Crima, Kremer dan Indoeskrim. 14. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Aset tidak lancar lainnya terutama terdiri dari aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi, bibitan, beban dibayar di muka dan uang muka jangka panjang dan pinjaman pada karyawan. 15. UTANG BANK CERUKAN JANGKA PENDEK DAN
The intangible asset, which arose in connection with the acquisition of Drayton, consists of the brand names of the products produced by IDLK. The brand names are Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Crima, Kremer and Indoeskrim.
Mandiri Rabobank (1) *) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta (HSBC) DBS Indonesia
100.000 250.000 -
100.000 -
100.000 -
14. OTHER NON-CURRENT ASSETS Other non-current assets mainly consist of fixed assets not used in operation, nursery, long-term prepayments and advances and loans to employees. 15. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT Short-term bank loans and overdraft consist of:
Jumlah/Amount 2012 2011 In Rupiah Company Loans for Working Capital
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) Pinjaman Berjangka BCA Pinjaman Berjangka Money Market BCA Cerukan BCA Pinjaman Kredit Revolving DBS Indonesia Sub-total Dalam mata uang asing (Catatan 38) Perusahaan Pinjaman untuk Modal Kerja PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (Sumitomo)*) PT Bank BNP Paribas Indonesia (BNP Paribas) (2) *)
1.483.000
1.778.000
868.000
1.133.000
475.000
BCA Overdraft
219.500
219.500
125.396
42.851
500.000
300.000
385.000 2.120.996
239.522 2.842.973
DBS Indonesia Sub-total In foreign currency (Note 38) Company Loans for Working Capital PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (Sumitomo) *) PT Bank BNP Paribas Indonesia (BNP Paribas) (2 )*)
US$30.000.000
US$30.000.000
US$44.000.000
US$44.000.000
US$30.000.000
US$30.000.000
84
85
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. UTANG BANK JANGKA CERUKAN (lanjutan) PENDEK DAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. UTANG BANK JANGKA CERUKAN (lanjutan)
(6)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENDEK
DAN
Jumlah Maksimum Fasilitas Pinjaman/ Maximum Credit Facility Limit 2012 Dalam mata uang asing (Catatan 38) (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Pinjaman untuk Modal Kerja (lanjutan) The Bank of TokyoMitsubishi UFJ. Ltd., cabang Jakarta (BTMU)(3) *) PT Bank Commonwealth (Commonwealth) (6) Entitas Anak Pinjaman untuk Modal Kerja SMBC US$50.000.000 Standard Chartered Bank, cabang Indonesia (SCB) US$966.365 BTMU
(5) *)
Jumlah/Amount 2012 2011 In foreign currency (Note 38) (continued) Company (continued) Loans for Working Capital (continued) The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ. Ltd., Jakarta branch (BTMU)(3) *) PT Bank Commonwealth (Commonwealth) Subsidiaries Loans for Working Capital
*)
2011
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki fasilitas pinjaman dari Commonwealth dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar US$20.000.000 (2011: US$20.000.000) yang dapat ditarik dalam bentuk pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$20.000.000 (2011: US$20.000.000) atau utang trust receipt dengan jumlah maksimum sebesar US$20.000.000 (2011: US$20.000.000)/As of December 31, 2012, the Company has credit facility from Comonwealth with maximum credit facility amounting to US$20,000,000 (2011: US$20,000,000), which could be drawn down in working capital loan with maximum amount of US$20,000,000 (2011: US$20,000,000) and/or trust receipts payable with maximum amount of US$20,000,000 (2011: US$20,000,000). Fasilitas-fasilitas pinjaman ini merupakan pinjaman dalam mata uang Dolar AS namun dapat ditarik dalam mata uang Rupiah./These credit facilities are denominated in US Dollar currency but can be drawn down in Rupiah currency.
Rincian tanggal jatuh tempo dan jaminan sehubungan dengan fasilitas utang bank jangka pendek dan cerukan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Jatuh Tempo/ Maturities Dalam Rupiah Perusahaan Pinjaman untuk Modal Kerja Mandiri Citibank Rabobank Pinjaman Berjangka Money Market BCA Cerukan BCA Entitas Anak Juli 2013/July 2013 Juli 2013/July 2013 Juni 2013/June 2013 Maret 2013/March 2013 Juni 2013/June 2013 2012
The details of maturities and collateral related to short-term bank loans and overdraft facilities as of December 31, 2012 are as follows:
Jaminan/Collateral In Rupiah Company Loans for Working Capital Tanpa jaminan/Unsecured Tanpa jaminan/Unsecured Tanpa jaminan/Unsecured Mandiri Citibank Rabobank Money Market Time loan Tanpa jaminan/Unsecured BCA Overdraft Tanpa jaminan/Unsecured BCA Subsidiaries Loans for Working Capital
US$60.000.000 US$20.000.000
US$60.000.000 US$20.000.000
US$50.000.000
US$ 50.000.000
483.500
SMBC US$50,000,000 Standard Chartered Bank, Indonesia branch (SCB) US$966,365 BTMU (5) *) Sub-total Total
US$2.000.000 US$60.000.000
US$30.000.000
2.842.973
Sub-total Total
(1)
Pinjaman untuk Modal Kerja Citibank Mandiri Maret 2013/March 2013 Juni 2013/June 2013 Tanpa jaminan/Unsecured Tanpa jaminan/Unsecured Tanpa jaminan, kecuali jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak untuk fasilitas sebesar US$16.000.000 yang diperoleh MSA, SBN dan GS/ Unsecured, except for corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in the Subsidiaries for facilty amounting to US$16,000,000 obtained by MSA, SBN and GS Jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak/ Corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiaries Tanpa jaminan/Unsecured Tanpa jaminan/Unsecured
Citibank Mandiri
(2)
(3)
(4)
(5)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, fasilitas pinjaman dari Rabobank ini merupakan fasilitas pinjaman gabungan untuk Perusahaan, SIMP, MSA, SBN dan GS masing-masing sebesar US$44.000.000, US$20.000.000, US$8.500.000, US$3.500.000 dan US$4.000.000./As of December 31, 2012 and 2011, this credit facility from Rabobank represents joint credit facility for the Company, SIMP, MSA, SBN and GS amounting to US$44,000,000, US$20,000,000, US$8,500,000, US$3,500,000 and US$4,000,000, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki fasilitas pinjaman dari BNP Paribas dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar US$70.000.000 (2011: US$50.000.000), yang dapat ditarik dalam bentuk pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$30.000.000 (2011: US$30.000.000) atau utang trust receipts dengan jumlah maksimum sebesar US$70.000.000 (2011: US$50.000.000)./As of December 31, 2012, the Company has credit facility from BNP Paribas with maximum credit facility amounting to US$70,000,000 (2011: US$50,000,000) which could be drawn down in working capital loan with maximum amount of US$30,000,000 (2011: US$30,000,000) or in trust receipts payable with maximum amount of US$70,000,000 (2011: US$50,000,000). Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki fasilitas pinjaman dari BTMU dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar US$120.000.000 (2011: US$60.000.000), yang dapat ditarik dalam bentuk pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$60.000.000 (2011: US$60.000.000) dan/atau utang trust receipts dengan jumlah maksimum sebesar US$120.000.000 (2011: US$60.000.000)./As of December 31, 2012, the Company has credit facility from BTMU with maximum credit facility amounting to US$120,000,000 (2011: US$60,000,000), which could be drawn down in working capital loan with maximum amount of US$60,000,000 (2011: US$60,000,000) and/or trust receipts payable with maximum amount of US$120,000,000 (2011: US$60,000,000). Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan dan IAP memiliki fasilitas pinjaman gabungan dari Citibank dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar US$112.000.000. Fasilitas pinjaman gabungan tersebut dapat ditarik oleh Perusahaan dalam bentuk pinjaman modal kerja dan/atau utang trust receipts dengan jumlah maksimum sebesar US$112.000.000; dan/atau oleh IAP dalam bentuk pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas pinjaman gabungan sebesar US$125.000.000 diperoleh oleh Perusahaan, ICBP, SIMP dan IAP. Fasilitas pinjaman gabungan tersebut dapat ditarik oleh Perusahaan dalam bentuk pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$125.000.000 dan/atau utang trust receipts dengan jumlah maksimum sebesar US$70.000.000; dan/atau oleh ICBP, SIMP dan IAP dalam bentuk pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$30.000.000, US$35.000.000 dan US$10.000.000. /As of December 31, 2012, the Company and IAP have joint credit facility from Citibank with maximum credit facility amounting to US$112,000,000. This joint credit facility could be drawn down by the Company in working capital loan and/or trust receipts payable with maximum amount of US$112,000,000; and/or by IAP in working capital loan with maximum amount of US$10,000,000. While as of December 31, 2011, the joint credit facility amounting to US$125,000,000 were obtained by the Company, ICBP, SIMP and IAP. The joint credit facility could be drawn down by the Company in working capital loan with maximum amount of US$125,000,000 and/or trust receipts payable with maximum amount of US$70,000,000; and/or by ICBP, SIMP and IAP in working capital loan with maximum amount of US$30,000,000, US$35,000,000 and US$10,000,000, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2012, fasilitas pinjaman dari BTMU ini diperoleh ICBP dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar US$30.000.000 (2011: US$30.000.000) dan IDLK dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar US$30.000.000 (2011: nihil). Fasilitas pinjaman tersebut dapat ditarik dalam bentuk utang trust receipts dan/atau pinjaman modal kerja./As of December 31, 2012, this credit facility from BTMU is available to ICBP with maximum credit limit of US$30,000,000 (2011: US$30,000,000) and to IDLK with maximum credit limit of US$30,000,000 (2011: nil). The said credit facility can be withdrawn as trust receipts payable and/or working capital loan.
Rabobank
Rabobank
Juli 2013/ July 2013 September 2013/ September 2013 Agustus 2013/August 2013
86
87
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. UTANG BANK JANGKA CERUKAN (lanjutan) PENDEK DAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. UTANG BANK JANGKA CERUKAN (lanjutan) PENDEK DAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT (continued) The payment method of all short-term bank loans is payment in full at maturity dates or can be rolled over subject to approval from the banks. As of the date of the completion of the consolidated financial statements, all short-term bank loans that have matured have been paid or rolled over. The range of annual interest rates of the shortterm bank loans and overdraft is as follows:
Jatuh Tempo/ Maturities Dalam Rupiah (lanjutan) Entitas Anak (lanjutan) Pinjaman Berjangka
Cara pembayaran seluruh utang bank jangka pendek adalah pelunasan pada saat jatuh tempo atau dapat diperpanjang dengan persetujuan bank. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, seluruh utang bank jangka pendek yang telah jatuh tempo telah dilunasi ataupun diperpanjang kembali. Kisaran tingkat suku bunga tahunan pada utang bank jangka pendek dan cerukan adalah sebagai berikut:
Mata uang Rupiah Dolar AS 2012 5.71% - 9.30% 1.80% - 3.00%
BCA Pinjaman Berjangka Money Market BCA Cerukan BCA Pinjaman Kredit Revolving
Februari, April, Juli, September dan Desember 2013/ February, April, July, September and December 2013
Pembatasan Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Entitas Anak yang menjadi debitur diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank kreditur sehubungan dengan transaksitransaksi yang mencakup jumlah yang melebihi batas tertentu yang telah disetujui oleh setiap bank kreditur, antara lain, merger atau akuisisi; penjualan atau penjaminan aset dan melakukan transaksi dengan syarat dan kondisi yang tidak sama jika dilakukan dengan pihak ketiga dan perubahan kepemilikan mayoritas. Perusahaan dan Entitas Anak yang menjadi debitur juga diharuskan untuk mempertahankan rasiorasio keuangan tertentu. Kepatuhan atas Syarat Pinjaman Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan pinjaman jangka pendek yang ada atau memperoleh waiver sebagaimana diperlukan.
Covenants Under the terms of certain loan agreements, the Company and Subsidiaries as debtors are required to obtain prior written approval from the creditor banks with respect to transactions involving amounts that exceed certain thresholds agreed with each creditor bank, such as, among others, mergers or acquisitions; sale or pledge of their assets and engaging in non-arms length transactions; and change in majority ownership.
Tanpa jaminan/Unsecured
BCA Overdraft
Tanpa jaminan/Unsecured
DBS Indonesia Dalam mata uang asing Perusahaan Pinjaman untuk Modal Kerja Sumitomo BNP Paribas BTMU Commonwealth Entitas Anak Pinjaman untuk Modal Kerja SMBC SCB BTMU
Jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak/ Corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiaries
The Company and the debtor Subsidiaries are also required to maintain certain agreed financial ratios. Compliance with Loan Covenants As of December 31, 2012 and 2011, the Group has complied with all of the existing covenants of shortterm loans or obtained the necessary waivers as required.
September 2013/ September 2013 Agustus 2013/August 2013 Desember 2013/ December 2013 Febuari 2013/February 2013
Sumitomo BNP Paribas BTMU Commonwealth Subsidiaries Loans for Working Capital
Oktober 2013/ October 2013 Juni 2013/June 2013 Juni 2013/June 2013
88
89
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. UTANG TRUST RECEIPTS Utang trust receipts terdiri dari:
2012 Dalam mata uang asing (Catatan 38) PT Bank ANZ Indonesia (ANZ) US$144.553.401 (2011: US$65.877.903) The Royal Bank of Scotland (RBS) US$68.643.880 Mandiri US$60.284.517 (2011: US$14.221.555) BNP Paribas US$46.490.076 BTMU US$43.627.038 (2011: US$54.971.495) Commonwealth US$17.454.600 (2011: US$17.348.390) SCB US$17.712.264 (2011: US$334.560) Deutsche Bank AG, cabang Jakarta (Deutsche) (2011: US$52.216.811) Citibank (2011: US$33.295.674) Total
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. UTANG TRUST RECEIPTS (lanjutan) Rincian fasilitas utang trust receipts yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlah maksimum fasilitas utang trust receipts (seluruhnya dalam Dolar AS) adalah sebagai berikut:
2012 ANZ BTMU(*) Citibank(*) Mandiri RBS SCB BNP Paribas (*) Deutsche JP Morgan Chase Bank HSBC Commonwealth BII Total 240.000.000 180.000.000 112.000.000 101.000.000 100.000.000 80.000.000 70.000.000 53.000.000 30.000.000 25.000.000 20.000.000 10.000.000 1.021.000.000
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. TRUST RECEIPTS PAYABLE (continued) The details of the existing trust receipts facilities obtained by the Company and its Subsidiaries and their respective maximum trust receipts facility amounts (all in US Dollar) are as follows:
2011 130.000.000 90.000.000 70.000.000 90.000.000 100.000.000 82.000.000 50.000.000 45.000.000 25.000.000 20.000.000 10.000.000 712.000.000 ANZ BTMU(*) Citibank(*) Mandiri RBS SCB BNP Paribas(*) Deutsche JP Morgan Chase Bank HSBC Commonwealth BII Total
(*): lihat Catatan 15 mengenai fasilitas pinjaman gabungan/refer to Note 15 related to joint credit facilities
Fasilitas-fasilitas trust receipts di atas dapat diambil dalam mata uang Rupiah dan/atau Dolar AS. Kisaran tingkat suku bunga tahunan pada utang trust receipts adalah sebagai berikut:
Mata uang Dolar AS 2012 1,00% - 2,75%
All the above trust receipts facilities are available for drawdown either in Rupiah and/or US Dollar denominations. The range of annual interest rates of the trust receipts payable is as follows:
2011 0,80% - 2,75% Currency Denomination US Dollar
Utang trust receipts dari bank-bank di atas berkaitan dengan impor bahan baku yang diterbitkan dan diberikan kepada Divisi Bogasari Perusahaan, ICBP dan IDLK oleh bank-bank di atas. Utang trust receipts tersebut merupakan fasilitas pinjaman dalam Dolar AS yang diperoleh sebagaimana dijelaskan di bawah.
The trust receipts payable to the above banks relate to the importation of raw materials, which were released and delivered to the Companys Bogasari Division, ICBP and IDLK in trust by the above banks. The above outstanding trust receipts payable were obtained from the related credit facilities as discussed below.
Utang trust receipts pada tanggal 31 Desember 2012 akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di bulan Januari sampai dengan bulan April 2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, seluruh utang trust receipts yang telah jatuh tempo seperti yang disebutkan di paragraf sebelumnya telah diselesaikan. Seluruh utang trust receipt adalah tanpa jaminan.
The trust receipts payable as of December 31, 2012 are maturing on various dates during the months of January up to April 2013. As of the date of the completion of the consolidated financial statements, all trust receipts payable that have matured as mentioned in the preceding paragraph have been settled. All of the trust receipts payable are unsecured.
90
91
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17. UTANG USAHA Utang usaha terdiri dari:
2012 Pihak Ketiga Dalam Rupiah PT Total Chemindo Loka PT Fajar Surya Wisesa Tbk PT Pundi Abadi Intisari PT Unicharm Indonesia PT Purnama Sari Mandiri PT Tenaga Inti Global PT Pupuk Hikay PT 3M Indonesia PT Lautan Luas PT Wira Pamungkas Pariwara PT Sentana Adidaya Pratama PT Meroke Tetap Jaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) Dalam mata uang asing (Catatan 38) Amberston Pte. Ltd., Singapura (Amberston) PT Permata Dunia Sukses Utama PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk PT Tetra Pak Indonesia Sugar Labinta Lipico Technologies Pte. Ltd., Singapura Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) Total - Pihak Ketiga Pihak berelasi (Catatan 32) Dalam Rupiah NICI PCI PT Nissinmas IPN PT Rimba Mutiara Kusuma (RMK) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Dalam mata uang asing (Catatan 38) PT Asuransi Central Asia (ACA) Total - Pihak Berelasi Total
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17. UTANG USAHA (lanjutan) Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut:
Umur utang usaha 2012 1.824.145 351.603 105.085 64.731 91.453 2.437.017
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE (continued) The aging analysis of accounts payable - trade is as follows:
2011 1.542.846 213.536 12.007 13.084 18.263 1.799.736 Aging of accounts payable - trade Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Total
124.100 95.693 71.936 50.426 31.448 29.871 27.127 26.426 21.829 21.216 20.774 12.033 1.101.390
116.817 100.407 70.911 32.499 16.528 5.846 9.667 5.909 29.289 805.872
Lancar Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Total
18. BEBAN AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK Beban akrual Beban akrual terdiri dari:
2012 Iklan dan promosi Beban penjualan Pembelian hasil panen Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000) Total 480.908 224.467 100.015 447.275 1.252.665
18. ACCRUED EXPENSES AND SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Accrued Expenses Accrued expenses consist of:
2011 349.752 185.796 92.707 389.713 1.017.968 Advertising and promotions Marketing overhead Crop purchases Others (each below Rp50,000) Total
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Akun ini terutama terdiri dari beban gaji, tunjangan dan bonus karyawan. 19. PERPAJAKAN Pajak dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka terdiri dari:
2012 PPN - neto Pajak lain-lain Total 171.756 1.863 173.619
Short-term Employee Benefits Liability This account mainly consists salaries, benefits and bonuses. 19. TAXATION Prepaid taxes Prepaid taxes consist of:
2011 117.386 38 117.424 VAT - net Other taxes Total
of
employees
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 32. Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya mempunyai syarat pembayaran antara 7 hari sampai dengan 60 hari.
The nature of relationships and transactions of the Group with related parties are explained in Note 32. Trade payables are unsecured, non-interest bearing and generally on 7 to 60 days terms of payment.
92
93
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Utang pajak Utang pajak terdiri dari:
2012 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25/29 Pasal 26 PPN - neto Sub-total Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25/29 Pasal 26 PPN - neto Pajak lain-lain Sub-total Neto
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Rekonsiliasi Fiskal (lanjutan)
2012 Ditambah (dikurangi): Beda temporer (terutama terdiri dari perbedaan penyusutan antara fiskal dan komersial serta penyisihan untuk liabilitas imbalan kerja karyawan) Beda tetap (terutama terdiri dari beban kesejahteraan karyawan, representasi, tanggung jawab sosial Perusahaan dan sumbangan) Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Estimasi Laba Kena Pajak - Perusahaan
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
100.625
(36.066)
Manfaat (beban) pajak penghasilan Rincian beban pajak penghasilan-neto yang dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
2012 Pajak penghasilan badan: Kini Tahun berjalan Penyesuaian atas tahun lalu Sub-total Tangguhan Tahun berjalan Penyesuaian atas tahun lalu
Income tax benefit (expense) Details of income tax expense - net reported in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
2011 Corporate income tax: Current Current year Adjustment in respect of the previous year Sub-total Deferred Current year Adjustment in respect of the previous year Sub-total Income Tax Expense - Net per Consolidated Statements of Comprehensive Income
Rekonsiliasi Fiskal Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak, sebagaimana tercantum pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan estimasi laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
2012 Laba sebelum pajak berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak Eliminasi Laba sebelum pajak diatribusikan kepada Perusahaan
Fiscal Reconciliation The reconciliation between income before tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable income of the Company is as follows:
2011 Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Less income before tax of Subsidiaries Elimination Income before tax attributable to the Company
Sub-total Beban Pajak Penghasilan - Neto per Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
1.530.310
1.460.716
Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2012 seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2012 ke Kantor Pajak.
The amounts of the Companys taxable income and current income tax expense for 2012, as stated in the foregoing, and the related income tax payables will be reported by the Company in its 2012 annual income tax return (SPT) to be submitted to the Tax Office.
94
95
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan) Tarif pajak yang berlaku untuk Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
2012 Indonesia Malaysia Singapura 20/25% 25% 17%
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak dan beban pajak penghasilan - neto, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
2012 Laba sebelum pajak berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Beban pajak penghasilan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap (terutama terdiri dari imbalan kerja karyawan, tanggung jawab sosial Perusahaan dan sumbangan dan beban bunga) Penyisihan atas kompensasi rugi fiskal tidak terpulihkan Penyesuaian atas pajak tangguhan tahun lalu Penyesuaian atas pajak penghasilan badan tahun lalu Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Lain-lain Beban Pajak Penghasilan - Neto per Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. TAXATION (continued) Income tax benefit (expense) (continued) The tax rates applicable to the Group are as follows:
2011 20/25% 25% 17% Indonesia Malaysia Singapore
19. TAXATION (continued) Income tax benefit (expense) (continued) The reconciliation between income tax expense as calculated by applying the applicable tax rate to the income before tax and the income tax expense net shown in the consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2011 Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income tax expense based on applicable tax rates Tax effects of permanent differences (mainly consisting of employee benefits, corporate social responsibility and donations, and interest expenses) Provision for unrecoverable tax losses carry forward Adjustment in respect of deferred income tax of the previous year Adjustment in respect of corporate income tax of the previous year Income already subjected to final tax Others Income Tax Expense - Net per Consolidated Statements of Comprehensive Income
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menandatangani PP 81/2007 tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka. PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi PPh sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di BEI yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan modal yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling sedikit tahun dalam jangka waktu satu tahun pajak. Selain itu, wajib pajak harus melampirkan Surat Keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait. Perusahaan berkeyakinan akan memenuhi seluruh persyaratan dari ketentuan tersebut di atas dan telah menerapkan penurunan tarif pajak tersebut dalam perhitungan Pajak Penghasilan untuk tahun 2012 dan 2011.
On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia signed PP 81/2007 regarding the Reduction of Income Tax Rate on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies. PP 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can avail the reduced income tax (PPh) rate, i.e., 5% lower than the highest PPh rate under Article 17 paragraph 1(b) of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the IDX, whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid-up shares, and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one fiscal year.
6.309.756
6.352.389
1.493.077
1.465.265
1.530.310
1.460.716
In addition, the taxpayer should attach the Declaration Letter (Surat Keterangan) from the Securities Administration Agency (Biro Administrasi Efek) on its Annual Income Tax Return with the Form X.H.1-6 as provided in Bapepam-LK Regulation No. X.H.1 for each fiscal year. The Company believes that it will be able to fulfill all requirements herein and apply the said reduction of tax rate in the computation of corporate income tax for the years 2012 and 2011.
96
97
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan)
2012 Estimasi utang pajak penghasilan badan Perusahaan Entitas Anak Total Estimasi restitusi pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak Total
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Pajak tangguhan (lanjutan)
2012
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 19. TAXATION (continued) Deferred taxes (continued)
2011 18.064 18.430 6.117 (6.051) (79.236) 1.807 668.000 Unrealized profits on intra-group sales of seeds Fair value adjustments on financial instruments Allowance for obsolescence and decline in market values of inventories Deferred land rights acquisition costs Fixed assets and plantations Others Net Deferred tax liabilities Liabilities for employee benefits Bonus and religious holiday allowance provision Unrealized intercompany profits Allowance for obsolescence and decline in market values of inventories Allowance for impairment losses on trade receivables Tax loss carry forward Fair value adjustments on financial instruments Deferred land rights acquisition costs Intangible asset Fixed assets and plantations Unrealized profits on intra-group sales of seeds Others Net
189.905 189.905
Laba penjualan bibitan antar Entitas Anak yang belum direalisasi Penyesuaian nilai wajar instrumen keuangan Penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Beban tangguhan hak atas tanah Aset tetap dan tanaman perkebunan Lain-lain Neto Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan bonus dan tunjangan hari raya Laba antar perusahaan yang belum direalisasi Penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan Penyesuaian nilai wajar instrumen keuangan Beban tangguhan hak atas tanah Aset tidak berwujud Aset tetap dan tanaman perkebunan Laba penjualan bibitan antar Entitas Anak yang belum direalisasi Lain-lain Neto
24.220 24.220
292.744 98.524 27.259 10.604 7.564 7.908 1.925 (33.012) (516.299) (1.252.237) (7.414) (1.362.434)
277.291 89.041 26.726 12.564 7.518 8.523 2.629 (29.405) (549.608) (1.331.096) 6.157 8.940 (1.470.720)
Permintaan restitusi pajak penghasilan, terutama dari pajak penghasilan badan, sejumlah Rp517.471 (2011: Rp479.941) pada tanggal 31 Desember 2012 disajikan sebagai akun Tagihan pajak penghasilan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, permohonan restitusi pajak penghasilan IDLK untuk tahun fiskal 2011 sebesar Rp47.030, masih dalam proses pemeriksaan oleh kantor pajak dan disajikan sebagai bagian Piutang Bukan Usaha - Pihak Ketiga pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (self-assessment). Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undangundang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008, Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir tahun 2013. Pajak tangguhan Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan komersial dan fiskal Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
2012 Aset pajak tangguhan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha Laba antar perusahaan yang belum direalisasi Penyisihan bonus dan tunjangan hari raya 454.046 370.894 56.581 16.688 44.005
Claims for tax refund, mainly from corporate income tax, totaling Rp517,471 (December 31, 2011: Rp479,941) as of December 31, 2012 are presented as Claims for Tax Refund account in the consolidated statement of financial position. Up to March 11, 2013, request for claims for tax refund of IDLK for fiscal year 2011 amounting to Rp47,030 are still under the assessment process by the tax office and presented as part of Accounts Receivable Non Trade - Third Parties in the consolidated statement of financial position. The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the General Taxation and Procedural Law which became effective on January 1, 2008, the Tax Office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable, while for fiscal year 2007 and earlier, the tax can be assessed at the latest by the end of 2013.
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan (aset maupun liabilitas) neto untuk setiap entitas. Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilan atas pembayaran dividen oleh Entitas Anak yang berdomisili di dalam negeri kepada Perusahaan. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
For purposes of presentation in the consolidated statement of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (assets or liabilities) of each entity. There are no income tax consequences attached to the payment of dividends by the Subsidiaries domiciled in Indonesia to the Company. The Groups management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
Deferred taxes The deferred tax effects of temporary differences between the Groups commercial and tax reporting are as follows:
2011 297.391 294.959 38.957 42.782 34.780 Deferred tax assets Tax losses carry forward Liabilities for employee benefits Allowance for impairment losses on trade receivables Unrealized intercompany profits Bonus and religious holiday allowance provision
98
99
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha Agribisnis Rincian tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak berdasarkan tahun diterbitkannya SKP adalah sebagai berikut:
2012
Entitas Anak 2012 2011 2010 2009 2007 Total 116.300 2.676 12.419 190.722 791 322.908
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Hasil pemeriksaan pajak (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Pengadilan pajak mengabulkan keberatan Perusahaan pada tahun 2011. Atas keputusan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, Mahkamah Agung belum mengambil keputusan atas hal ini. Kelompok Usaha Agribisnis Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai Berdasarkan Jumlah yang Dilaporkan
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. TAXATION (continued) Claims for tax refund and tax assessments under appeal Agribusiness Group The details of claims for tax refund and tax assessments under appeal based on the years of the tax assessments are as follows:
2011
2.676 68.404 ) 190.722* 791 262.593 Subsidiaries 2012 2011 2010 2009 2007 Total
19. TAXATION (continued) Tax assessment results (continued) Company (continued) The Tax Court ruled in favor of the Company in 2011. On that decision, the Directorate General of Taxes appealed to the Supreme Court. Up to March 11, 2013, the Supreme Court has not ruled on this case.
Agribusiness Group Claims for Income Taxes and Value-added Tax Refund Based on the Reported Amounts
Jumlah Keberatan Termasuk Bunga dan Denda/ Amounts Appealed, including Interests and Penalties
*) Berdasarkan SKP kurang bayar yang diterbitkan oleh Kantor Pajak pada tanggal 4 Februari 2009, SIMP dinyatakan kurang bayar atas
PPN untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp183.511, termasuk bunga dan denda sebesar Rp26.411. Pada tanggal 30 April 2009, SIMP mengajukan keberatan atas SKP tersebut dan telah ditolak oleh Kantor Pajak pada tanggal 26 April 2010. SIMP mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 22 Juni 2010. Sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, SIMP belum menerima keputusan Pengadilan Pajak atas banding tersebut./Based on the tax assessment letter issued by the Tax Office on February 4, 2009, SIMP was considered liable for an underpayment of VAT for the fiscal year 2006 of Rp183,511, inclusive of interests and penalties of Rp26,411. On April 30, 2009, SIMP filed an objection for the said tax assessment letter, which was rejected by the Tax Office on April 26, 2010. SIMP filed an appeal to the Tax Court on June 22, 2010. Up to March 11, 2013, SIMP has not yet received the decision from the Tax Court on the said appeal.
Pada bulan April 2010, Kementerian Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No.78/PMK.03/2010 tentang pedoman penghitungan pengkreditan pajak masukan bagi pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan yang terutang pajak dan penyerahan yang tidak terutang pajak. Selanjutnya, pada bulan November 2011, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Surat Edaran No.90/PJ/2011 untuk memberikan pedoman lebih lanjut mengenai hal ini. Sehubungan dengan penerapan peraturan tersebut, Kelompok Usaha mengkreditkan pajak masukan yang berhubungan dengan penyerahan yang terutang pajak. Hasil pemeriksaan pajak Hasil pemeriksaan serta Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang signifikan yang dikeluarkan oleh Kantor Pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 kepada Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Perusahaan Pada tahun 2010 Perusahaan mengajukan keberatan ke pengadilan pajak atas surat penolakan dari kantor pajak terkait dengan permintaan pengembalian pembayaran pajak penghasilan atas pengalihan Hak Tanah dan Bangunan sebesar Rp45.710 yang pajaknya tidak terutang karena penggunaan nilai buku telah disetujui oleh kantor pajak. 100
In April 2010, the Ministry of Finance issued Regulation No.78/PMK.03/2010 regarding guidelines on crediting input tax by taxable enterprise whose parts of its deliveries are subject to tax and the other parts are not subject to tax. Subsequently, in November 2011, the Directorate General of Taxes issued Circular Letter No.90/PJ/2011 to provide further guidance on this matter. With respect to the implementation of this regulation, the Group credits input tax attributable to deliveries which are subject to tax.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012/ Year Ended December 31, 2012 Entitas Anak / Subsidiaries Pajak Penghasilan/Income Tax Pasal 29/Article 29 Pajak pertambahan nilai/Value-added tax Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011/ Year Ended December 31, 2011 Entitas Anak / Subsidiaries Pajak Penghasilan/Income Tax Pasal 29/Article 29 Pasal 29/Article 29 Pasal 22/Article 22 Pajak pertambahan nilai/Value-added tax
2010 2009
55.976 2.701
49.304 10
6.672 -
2.691
Tax assessment results Significant tax assessment results by the Tax Office for the year ended December 31, 2012 and 2011 for the Company and Subsidiaries are as follows: Company In 2010, the Company filed a case to the Tax Court regarding the objection letter from the Tax Office for refund of payment of property tax on nontaxable transfer of land and building rights amounting to Rp45,710 as the Tax Office had approved the transfer to be at net book value.
untuk tahun pajak 2006 dikoreksi dari Rp297.728 menjadi Rp467.557 sehingga kelebihan pembayaran pajak yang dilaporkan SIMP sebesar Rp23.975 dikoreksi menjadi kurang bayar Rp35.066. Pada tanggal 12 Mei 2008, SIMP telah mengajukan keberatan atas SKP tersebut. Atas surat keberatan ini, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Pajak pada tanggal 13 Mei 2009, yang memutuskan penghasilan kena pajak untuk tahun pajak yang sama, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menjadi sebesar Rp441.078 dan kurang bayar pajak menjadi sebesar Rp24.739. SIMP mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2009. Pada tanggal 30 Januari 2012, SIMP telah menerima keputusan Pengadilan Pajak No. 35131/PP/M.XVI/15/2011 yang diterbitkan pada tanggal 22 November 2011, atas banding tersebut, yang memutuskan untuk menerima banding SIMP, sehingga menjadi lebih bayar pajak sebesar Rp47.906. Jumlah yang tidak disetujui sebesar Rp808 telah dibebankan ke laba rugi tahun 2011. Pada tanggal 20 Maret 2012, SIMP telah menerima pengembalian tersebut dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Melalui suratnya tertanggal 24 Mei 2012, Pengadilan Pajak memberitahukan kepada SIMP atas permohonan peninjauan kembali dan penyampaian memori peninjauan kembali oleh Direktur Jenderal Pajak melalui suratnya tanggal 16 April 2012 kepada Mahkamah Agung. Kemudian pada tanggal 26 Juni 2012, SIMP menyampaikan kontra memori peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung, Namun sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, SIMP belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas peninjauan kembali tersebut. Atas keputusan Pengadilan Pajak tersebut di atas, SIMP mengajukan imbalan bunga kepada Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu (KPPWP Besar Satu) dan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua (KPPWP Besar Dua), yang kemudian ditolak oleh KPPWP Besar Dua melalui suratnya tanggal 8 Oktober 2012 karena perkara pajak ini masih dalam peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 30 Oktober 2012, SIMP mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak atas penolakan tersebut. Jumlah gugatan atas imbalan bunga yang diajukan ke Pengadilan Pajak adalah sebesar Rp11.875 dan sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, SIMP belum menerima putusan dari Pengadilan Pajak./ Based on the tax assessment letter issued by the Tax Office on March 28, 2008, SIMPs reported taxable profit for fiscal year 2006 was increased from Rp297,728 to Rp467,557, and accordingly the claims for refund of income tax reported by SIMP of Rp23,975 was reversed to become tax liability of Rp35,066. Such decision was objected by SIMP in its objection letter dated May 12, 2008. In response to the said objection, the Tax Office issued its tax decision letter on May 13, 2009, which revised its previous assessment of the taxable profit for the same fiscal year as mentioned above, to become Rp441,078 and tax liability to become Rp24,739. SIMP filed an appeal to the Tax Court in August 2009.
*) Berdasarkan SKP yang diterbitkan oleh Kantor Pajak pada tanggal 28 Maret 2008, penghasilan kena pajak SIMP yang dilaporkan
101
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Hasil pemeriksaan pajak (lanjutan) Kelompok Usaha Agribisnis (lanjutan) Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai Berdasarkan Jumlah yang Dilaporkan (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Hasil pemeriksaan pajak (lanjutan) Kelompok Usaha Agribisnis (lanjutan) Penghasilan Kena Pajak
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. TAXATION (continued) Tax assessment results (continued) Agribusiness Group (continued) Claims for Income Taxes and Value-added Tax Refund Based on the Reported Amounts (continued)
19. TAXATION (continued) Tax assessment results (continued) Agribusiness Group (continued) Taxable Profit
Jumlah yang Dilaporkan/ Amount Reported Jumlah yang Dikoreksi/ Amount of Corrections Jumlah Setelah Koreksi/ Amount as Corrected
On January 30, 2012, SIMP has received decision No. 35131/PP/M.XVI/15/2011, which was issued on November 22, 2011, from the Tax Court on the said appeal, which decided to accept SIMPs appeal for an overpayment of tax amounting to Rp47,906.The unapproved amount of Rp808 was charged to profit or loss of 2011. On March 20, 2012, SIMP received the refund from Office of the State Treasury Services (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara or KPPN). Through its letter dated May 24, 2012, the Tax Court informed SIMP on an application for review and submission of memorandum for review from the Directorate General of Taxes through its letter dated April 16, 2012 to the Supreme Court. Then, on June 26, 2012, SIMP filed a counter memorandum for review to the Supreme Court. Up to March 11, 2013, SIMP has not received decision from the Supreme Court for the above-mentioned review. Referring to the above mentioned decision from the Tax Court, SIMP proposed to claim interests to Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu (KPPWP Besar Satu) and Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua (KPPWP Besar Dua), and was subsequently rejected by KPPWP Besar Dua through its decision letter dated October 8, 2012 on the basis that the tax case was still under a memorandum of review at the Supreme Court. On October 30, 2012, SIMP filed an appeal to the Tax Court for the above mentioned refusal. Total interests claimed in the appeal to the Tax Court amounted to Rp11,875 but until March 11, 2013, SIMP has not yet received the decision from the Tax Court.
Tahun Pajak/ Fiscal Year Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012/Year Ended December 31, 2012 Entitas Anak / Subsidiaries Penghasilan kena pajak/Taxable profit Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011/Year Ended December 31, 2011 Entitas Anak SIMP/SIMPs Subsidiaries Penghasilan kena pajak/Taxable profit
2010
1.156.849
26.636
1.183.485
2009 2006
1.476.857 297.728
24.392 2.693
1.501.249 300.421
Kelompok Usaha Produk Konsumen Bermerek Pada bulan September 2009, PT Indobiskuit Mandiri Makmur (sekarang merupakan salah satu divisi dari ICBP) menerima surat ketetapan pajak dari kantor pajak sehubungan dengan kurang bayar PPN untuk periode pajak Oktober sampai Desember 2005 termasuk denda dan bunga sebesar Rp16.192. ICBP telah membayar kekurangan pajak tersebut tetapi tidak setuju dengan hasil pemeriksaan tersebut dan mengajukan keberatan atas surat keputusan tersebut ke kantor pajak. Pada bulan Oktober 2010, Kantor Pajak menolak sebagian besar keberatan yang diajukan oleh ICBP dan menyetujui untuk mengurangi kekurangan pembayaran pajak tersebut menjadi Rp15.413. Setelah itu, ICBP mengajukan banding ke pengadilan pajak, dan pada bulan Desember 2011, Pengadilan Pajak memutuskan bahwa sebesar Rp15.391 harus dikembalikan kepada ICBP. Melalui suratnya tertanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Pajak memberitahukan kepada ICBP mengenai permohonan peninjauan kembali dan penyampaian memori peninjauan kembali oleh Direktur Jenderal Pajak melalui suratnya tanggal 25 April 2012 kepada Mahkamah Agung. Kemudian pada bulan Juni 2012, ICBP menyampaikan kontra memori peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, ICBP belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas peninjauan kembali tersebut. Pada tahun 2012, SRC menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) terkait dengan restitusi pajak atas pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2010. 103
Consumer Branded Products Group In September 2009, PT Indobiskuit Mandiri Makmur (currently one of ICBPs division) received tax assessment letter from the Tax Office pertaining to VAT underpayment for fiscal period October to December 2005 including the related penalty and interests totaling to Rp16,192. ICBP paid the said underpayment but did not agree with the assessment and contested the said tax assessment to the Tax Office. In October 2010, the Tax Office rejected most of the amount contested by ICBP but agreed to reduce the underpayment to Rp15,413. Subsequently, ICBP filed an appeal to the Tax Court in December 2011, the Tax Court ruled that Rp15,391 had to be refunded to ICBP. Through its letter dated May 31, 2012, the Tax Court informed ICBP of the application for review and the submission of memorandum for review by the Directorate General of Taxes through its letter dated April 25, 2012 to the Supreme Court. Then, in June 2012, ICBP filed a counter memorandum for review to the Supreme Court. Up to March 11, 2013, ICBP has not yet received a decision from the Supreme Court on the above-mentioned tax case.
Tahun Pajak/ Fiscal Year Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012/ Year Ended December 31, 2012 Entitas Anak / Subsidiaries Pajak Penghasilan/Income Tax Pasal 4(2)/Article 4(2) Pasal 15/Article 15 Pasal 21/Article 21 Pasal 23/Article 23 Pasal 26/Article 26 Pajak pertambahan nilai/Value-added tax Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011/ Year Ended December 31, 2011 Entitas Anak / Subsidiaries Pajak Penghasilan/Income Tax Pasal 4(2)/Article 4(2) Pasal 21/Article 21 Pasal 23/Article 23 Pasal 26/Article 26 Pasal 29/Article 29 Pajak pertambahan nilai/Value-added tax
2009 2009 2008 2006 2009 2008 2009 2002 2010 2009 2008 2007 2006
6 1.553 533 233 739 130 592 534 1 5.018 19.040 8.664 1.550
*)
Pada tanggal 19 Januari 2012, LPI mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas koreksi keberatan SKP dari Kantor Pajak sebesar Rp16.442 (belum termasuk bunga). Sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, LPI belum menerima Keputusan Pengadilan Pajak atas banding tersebut./On January 19, 2012, LPI filed an appeal to the Tax Court for the correction of tax decision letters under appeals from the Tax Office amounting to Rp16,442 (exclusive of interests). Up to March 11, 2013, LPI has not yet received the decision from the Tax Court on the said appeals.
In 2012, SRC received tax assessment letters (SKPLB) related to its claim for corporate income tax refund for fiscal year 2010.
102
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) Hasil pemeriksaan pajak (lanjutan) Kelompok Usaha Produk Konsumen Bermerek (lanjutan) Kantor Pajak menyetujui untuk merestitusi sebesar Rp6.282 dari seluruh permohonan restitusi sebesar Rp6.321. Selisih jumlah yang diajukan dengan jumlah pembayaran yang diterima, dibebankan pada operasi tahun berjalan. 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG a. Utang Bank Utang bank jangka panjang merupakan saldo pinjaman Entitas Anak yang diperoleh dari bank lokal dan asing dan lembaga keuangan, dengan rincian sebagai berikut:
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Utang Bank (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. TAXATION (continued) Tax assessment results (continued) Consumer Branded Products Group (continued) The Tax Office has agreed to refund amounting to Rp6,282 from the total tax claim amounting to Rp6,321. The differences between the said claim and the payment received was charged to current years operation. 20. LONG-TERM DEBTS a. Bank Loans Long-term bank loans represent outstanding borrowings of Subsidiaries obtained from local and foreign banks and financial institutions, with details as follows:
Pembayaran pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012/ Repayments for the year ended December 31, 2012
In Rupiah Subsidiaries Loans for Investment and Working Capital 106.000 250.000 300.000 102.025 100.000 197.879
Jumlah Maksimum Fasilitas Pinjaman/ Maximum Credit Facility Limit 2012 Dalam mata uang asing (Catatan 38) (lanjutan) Entitas Anak Pinjaman untuk Modal Kerja
DBS Singapura US$33.000.000 (2011: US$38.000.000) SMBC (2011: US$50.000.000) Pinjaman untuk Pembiayaan Kembali, Investasi dan Modal Kerja DBS Singapura US$15.750.000 (2011: US$18.700.000) ANZ US$15.750.000 (2011: US$18.670.000) HSBC US$8.250.000 (2011: US$9.500.000) Sub-Total Total Dikurangi biaya transaksi tangguhan atas utang bank Neto Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
2011
US$48.000.000 -
US$48.000.000 US$50.000.000
319.110 -
344.584 453.400
47.475 -
Jumlah Maksimum Fasilitas Pinjaman/ Maximum Credit Facility Limit 2012 Dalam Rupiah Entitas Anak Pinjaman untuk Investasi dan Modal Kerja BCA DBS Indonesia CIMB Niaga Pinjaman untuk Pembiayaan Kembali dan Investasi BCA OCBP NISP DBS Indonesia BRI HSBC PT Bank Permata Tbk Rabobank Pinjaman untuk Transaksi Khusus Mandiri Sub-total
250.000 3.308.370 450.000 288.997 428.347 200.000 37.500 100.000 2.396.870 250.000 335.494 428.347 200.000 37.500 -
US$20.000.000
US$20.000.000
152.303
169.572
27.506
2011
US$20.000.000
US$20.000.000
152.303
169.299
27.212
US$10.000.000
US$10.000.000
11.561
BCA DBS Indonesia CIMB Niaga Loans for Refinancing and Investment
29.159 4.484.129
23.624 4.352.505
BCA OCBC NISP DBS Indonesia BRI HSBC PT Bank PermataTbk Rabobank Loan for Special Transaction
491.524 3.992.605
1.039.225 3.313.280
60.000 3.809.795
3.153.128
Mandiri Sub-total
104
105
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Utang Bank (lanjutan) Rincian tanggal jatuh tempo dan jaminan sehubungan dengan fasilitas utang bank jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
2012 Jatuh Tempo/ Maturities Dalam Rupiah Entitas Anak Pinjaman untuk Investasi dan Modal Kerja Maret 2013 - Juni 2019 (setiap kuartal)/ March 2013 - June 2019 (quarterly)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Utang Bank (lanjutan)
2012 Jatuh Tempo/ Maturities Dalam Rupiah (lanjutan) Entitas Anak (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. LONG-TERM DEBTS (continued) a. Bank Loans (continued) The details of maturities and collaterals related with long-term bank loans as of December 31, 2012 are as follows:
Jaminan/Collateral In Rupiah (continued) Subsidiaries (continued) Loans for Refinancing and Investment (continued) Jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak/ Corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiary Jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak/ Corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiary Jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak/ Corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiary
DBS Indonesia
Januari 2013 - Juli 2015 (setiap kuartal)/ January 2013 - July 2015 (quarterly)
DBS Indonesia
Tanpa jaminan/Unsecured
BCA Loans for Refinancing and Investment Februari 2013 - Juli 2017 (setiap kuartal)/ February 2013 - July 2017 (quarterly)
BCA
Januari 2013 - Desember 2019 (setiap kuartal)/ January 2013 - December 2019 (quarterly)
Tanpa jaminan, kecuali jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak untuk fasilitas sebesar Rp2.588.370/ Unsecured, except corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiaries for facility amounting to Rp2,588,370 Persediaan, tanaman perkebunan, hak atas tanah, bangunan dan infrastruktur, serta mesin milik GS; hak atas tanah atas nama para petani anggota Koperasi Unit Desa (KUD), tanaman perkebunan plasma beserta infrastruktur, dan jaminan korporasi dari GS/ Inventories, plantations, land rights, buildings and improvements, and machinery of GS; land rights under the name of the plasma farmers as the members of rural cooperative units (Koperasi Unit Desa or the KUD), plasma plantations and infrastructures, and corporate guarantee from GS
OCBC NISP
OCBC NISP
HSBC BCA
Maret 2013 - Desember 2015 (setiap kuartal)/ March 2013 - December 2015 (quarterly) Maret 2013 - Desember 2018 (setiap kuartal)/ March 2013 - December 2018 (quarterly)
HSBC
Tanpa jaminan/ Unsecured Jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak/ Corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiary
Maret 2013 - Desember 2017 (setiap kuartal)/ March 2013 - December 2017 (quarterly)
BRI
Februari 2013 - Desember 2019 (setiap kuartal)/ February 2013 - December 2019 (quarterly)
Mandiri BRI
Maret 2014 - September 2017 (setiap kuartal)/ March 2014 -September 2017 (quarterly)
Mandiri
106
107
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Utang Bank (lanjutan)
2012 Jatuh Tempo/ Maturities Dalam mata uang asing Entitas Anak Pinjaman untuk Modal Kerja Agustus 2013 - Agustus 2018 (setiap tahun)/ August 2013 - August 2018 (annually)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Utang Bank (lanjutan) Pembatasan
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. LONG-TERM DEBTS (continued) a. Bank Loans (continued) Covenants Under the terms of the covering loan agreements, the Company and Subsidiaries as debtors are required to obtain prior written approval from the creditors with respect to transactions involving amounts that exceed certain thresholds agreed with each creditor, such as, among others, acquisitions and investments; sale or transfer of their major fixed assets; declaration and payment of cash dividends; sale/transfer of existing shares; change in majority ownership; changes in the scope of business activities; and reduction of capital. The Company and the debtor Subsidiaries are also required to maintain certain agreed financial ratios. Compliance with Loan Covenants As of December 31, 2012 and 2011, the Group has complied with all of the existing covenants of the long-term loans or obtained the necessary waivers as required. b. Bonds and Sukuk Ijarah Payables An analysis of the balance of this account is as follows:
2011 Face Value Company Rupiah Bonds IV Rupiah Bonds V Rupiah Bonds VI Subsidiary Rupiah Bonds 2009 SIMP I Sukuk Ijarah 2009 SIMP I Total Face Value
DBS Singapura Pinjaman untuk Pembiayaan Kembali, Investasi dan Modal Kerja
DBS Singapura
Februari 2013 - Agustus 2015 (setiap kuartal)/ Februari 2013 - August 2015 (quarterly)
Jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak/ Corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiary Jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak/ Corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiary Jaminan korporasi dari SIMP sebesar kepemilikan dalam Entitas Anak/ Corporate guarantee from SIMP in proportion to its equity ownership in its Subsidiary
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Entitas Anak yang menjadi debitur diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari para kreditur sehubungan dengan transaksi yang melebihi batas tertentu yang disetujui oleh setiap kreditur seperti, antara lain mencakup, akuisisi dan investasi, penjualan atau pengalihan aset tetap utama; pengumuman dan pembagian dividen kas; penjualan/pengalihan saham yang ada; perubahan kepemilikan mayoritas perusahaan; perubahan lingkup kegiatan usaha; dan pengurangan modal. Perusahaan dan Entitas Anak yang menjadi debitur juga diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu. Kepatuhan atas Syarat Pinjaman
DBS Singapore
ANZ
Februari 2013 - Agustus 2015 (setiap kuartal)/ February 2013 - August 2015 (quarterly)
ANZ
HSBC
Februari 2013 - Agustus 2015 (setiap kuartal)/ February 2013 - August 2015 (quarterly)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan pinjaman jangka panjang yang ada atau memperoleh waiver sebagaimana diperlukan. b. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah Analisis saldo akun ini adalah sebagai berikut:
2012 Nilai Nominal Perusahaan Obligasi Rupiah IV Obligasi Rupiah V Obligasi Rupiah VI Entitas Anak Obligasi Rupiah 2009 SIMP I Sukuk Ijarah 2009 SIMP I Total Nilai Nominal
HSBC
Kisaran tingkat suku bunga tahunan pada pinjaman jangka panjang adalah sebagai berikut:
Mata uang Rupiah Dolar AS 2012 8,25% - 11,00% 2,24% - 3,68%
108
109
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (lanjutan)
2012 Dikurangi diskonto dan beban transaksi yang ditangguhkan setelah dikurangi akumulasi amortisasi Perusahaan Entitas Anak Neto Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. LONG-TERM DEBTS (continued) b. Bonds and Sukuk Ijarah Payables (continued)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (lanjutan) Perusahaan (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. LONG-TERM DEBTS (continued) b. Bonds and Sukuk Ijarah Payables (continued) Company (continued) (i) 10.0125% Rupiah Bonds Rp2,000,000 (continued) IV -
2011 Less discounts and deferred transaction costs - net of accumulated amortization Company Subsidiary Net Less current maturities Long-term portion
(i)
Obligasi Rupiah IV dengan tingkat bunga 10,0125% - Rp2.000.000 (lanjutan) Sebagian besar dari hasil penerimaan atas penerbitan obligasi tersebut di atas sebagian digunakan untuk mendanai pembayaran pinjaman dalam mata uang Dolar AS yang diperoleh dari beberapa bank dengan jumlah gabungan pokok pinjaman sebesar US$100 juta. Sisa dari hasil penerimaan atas penerbitan obligasi digunakan untuk mendanai kembali pinjaman-pinjaman jangka pendek dan jangka panjang tertentu Perusahaan dalam mata uang Rupiah. Pada bulan Desember 2010, Perusahaan membeli kembali sebagian Obligasi Rupiah IV dengan nilai nominal Rp36.000 pada harga pembelian sebesar Rp36.795. Obligasi Rupiah ini telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo pada bulan Mei 2012.
Perusahaan (i) Obligasi Rupiah IV dengan tingkat bunga 10,0125% - Rp2.000.000 Pada tanggal 8 sampai 10 Mei 2007, Perusahaan telah menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat suku bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.000.000. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat IdAA+; Stable Outlook, dari Pefindo, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang sangat kuat untuk memenuhi liabilitas finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo. Berdasarkan pemeringkatan terakhir dari Pefindo pada tanggal 2 April 2012, untuk periode 2 April 2012 sampai dengan kembali 15 Mei 2012, Perusahaan memperoleh peringkat IdAA+ dengan Stable Outlook untuk obligasi tersebut, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang sangat kuat untuk memenuhi liabilitas finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo. Obligasi tersebut memiliki periode jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 15 Mei 2012, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 10,0125% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali Amanat dari obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk, pihak ketiga.
A significant portion of the proceeds from the above-mentioned bond issuance was used to refinance the US Dollar denominated loans obtained from several banks with total combined principal amount of US$100 million. The remainder of the proceeds from the bond issuance was used to refinance certain short-term and long-term Rupiah denominated loans of the Company.
On May 8 to 10, 2007, the Company offered to the public non-convertible, fixed rate bonds with a total face value of Rp2,000,000. In connection with the said bond offering, the Company obtained a rating of IdAA+; with Stable Outlook from Pefindo, which represented the Companys strong capability to settle its long-term financial liabilities as they mature.
In December 2010, the Company bought back a portion of Rupiah Bonds IV with nominal value of Rp36,000 for a cash consideration of Rp36,795. These Rupiah bonds had been fully settled when these became due in May 2012. (ii) 13.00% Rupiah Bonds V - Rp1,610,000 On June 11 to 15, 2009, the Company offered to the public non-convertible, fixed rate bonds with a total face value of Rp1,610,000. In connection with the said bond offering, the Company obtained a rating of IdAA with Stable Outlook, from Pefindo, which reflects the Companys strong capability to settle its long-term financial liabilities as they mature. Based on the latest credit rating from Pefindo dated April 2, 2012 covering the period from April 2, 2012 until April 1, 2013, the Company got a rating of IdAA+ with Stable Outlook for the said bonds, which reflects the Companys strong capability to settle its long-term financial liabilities as they mature.
(ii) Obligasi Rupiah V dengan tingkat bunga 13,00% - Rp1.610.000 Pada tanggal 11 sampai 15 Juni 2009, Perusahaan telah menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat suku bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.610.000. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat IdAA dengan Stable Outlook, dari Pefindo, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang sangat kuat untuk memenuhi liabilitas finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo. Berdasarkan pemeringkatan terakhir dari Pefindo pada tanggal 2 April 2012, untuk periode 2 April 2012 sampai dengan 1 April 2013, Perusahaan memperoleh peringkat IdAA+ dengan Stable Outlook untuk obligasi tersebut, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang sangat kuat untuk memenuhi liabilitas finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo.
Based on the latest credit rating from Pefindo dated April 2, 2012 covering the period from April 2, 2012 until May 15, 2012, the Company again got a rating of IdAA+ with Stable Outlook for the said bonds, which reflected the Companys strong capability to settle its long-term financial liabilities as they mature.
The said bonds, which had a maturity term of five (5) years up to May 15, 2012, who unsecured and subject to fixed interest rate of 10.0125% per year, payable quarterly. The trustee or Wali Amanat of these bonds was PT Bank Mega Tbk, a third party.
110
111
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) (ii) Obligasi Rupiah V dengan tingkat bunga 13,00% - Rp1.610.000 (lanjutan) Obligasi tersebut memiliki periode jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 18 Juni 2014, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 13,00% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali Amanat dari obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk, pihak ketiga. Sebagian besar dari hasil penerimaan atas penerbitan obligasi tersebut di atas sebagian digunakan untuk mendanai pelunasan Obligasi Rupiah III pada bulan Juli 2009. Sisa dari hasil penerimaan atas penerbitan obligasi digunakan untuk mendanai kembali pinjaman-pinjaman jangka pendek pada beberapa bank. (iii) Obligasi Rupiah VI dengan tingkat bunga 7,25% - Rp2.000.000 Pada tanggal 3 sampai 14 Mei 2012, Perusahaan telah menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat suku bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.000.000. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat IdAA+ dengan Stable Outlook, dari Pefindo, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang kuat untuk memenuhi liabilitas finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo. Obligasi tersebut memiliki periode jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 31 Mei 2017, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali Amanat dari obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk, pihak ketiga.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) (iii) Obligasi Rupiah VI dengan tingkat bunga 7,25% - Rp2.000.000 (lanjutan) Sebagian besar dari hasil penerimaan atas penerbitan obligasi tersebut di atas digunakan untuk melunasi pinjaman yang ditarik sehubungan dengan pelunasan Obligasi Rupiah IV pada bulan Mei 2012. Sisa dari hasil penerimaan atas penerbitan obligasi tersebut digunakan untuk modal kerja. Untuk tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan, Obligasi Rupiah V dicatat dan disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif tahunan Obligasi sebesar 13,21% (2011: 13,21%) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, dan tingkat suku bunga efektif tahunan untuk Obligasi Rupiah VI sebesar 7,36% (2011: 7,36%) untuk tahun yang sama. Seluruh utang obligasi Perusahaan adalah tanpa jaminan. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam semua perjanjian obligasi, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen kas, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset untuk menjamin pinjaman pihak ketiga, penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama Perusahaan dan penjualan atau pemindahan hak opsi, waran, atau hak untuk memiliki Entitas Anak yang menyebabkan Perusahaan kehilangan hak pengendalian atas Entitas Anak.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. LONG-TERM DEBTS (continued) b. Bonds and Sukuk Ijarah Payables (continued) Company (continued) (ii) 13.00% Rupiah Bonds V - Rp1,610,000 (continued) The said bonds, which have a maturity term of five (5) years up to June 18, 2014, are unsecured and subject to fixed interest rate of 13.00% per year, payable quarterly. The trustee or Wali Amanat of these bonds is PT Bank Mega Tbk, a third party. A significant portion of the proceeds from the above-mentioned bond issuance was used to finance the settlement of Rupiah Bond III in July 2009. The remainder of the proceeds from the bond issuance was used to refinance certain short-term bank loans. (iii) 7.25% Rupiah Bonds VI Rp2,000,000 On May 3 to 14, 2012, the Company offered to the public non-convertible, fixed rate bonds with a total face value of Rp2,000,000. In connection with the said bond offering, the Company obtained a rating of IdAA+ with Stable Outlook, from Pefindo, which reflects the Companys strong capability to settle its long-term financial liabilities as they mature.
20. LONG-TERM DEBTS (continued) b. Bonds and Sukuk Ijarah Payables (continued) Company (continued) (iii) 7.25% Rupiah Bonds VI Rp2,000,000 (continued) A significant portion of the proceeds from the above-mentioned bond issuance was used to settle loans which is drawn in relation to the settlement of Rupiah Bond IV in May 2012. The remainder of the proceeds from the bond issuance was used for working capital. For accounting and financial reporting purposes, the Rupiah Bonds V is carried and presented in the consolidated statements of financial position at amortized cost using effective interest for the Bonds at an annual rate of 13.21% (2011: 13.21%) for the year ended December 31, 2012, and effective annual interest of Rupiah Bonds VI at an annual rate of 7.36% (2011: 7.36%) for the same year.
All bonds payable of the Company are unsecured. Under the terms of all the covering bond agreements, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the trustee or Wali Amanat with respect to transactions involving amounts exceeding certain thresholds agreed with the trustee, such as, among others, declaration and payment of cash dividends; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets to secure third party loans; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in the Companys main business activities and sale or transfer of option rights, warrants, or rights to own Subsidiaries which could result in the Companys loss of control over its Subsidiaries.
The said bonds, which have a maturity term of five (5) years up to May 31, 2017, are unsecured and subject to fixed interest rate of 7.25% per year, payable quarterly. The trustee or Wali Amanat of these bonds is PT Bank Mega Tbk, a third party.
112
113
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (lanjutan) Entitas Anak Pada tanggal 1 Desember 2009, SIMP menerbitkan: (i) Obligasi Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009 (Obligasi) dengan nilai nominal Rp452.000 yang berjangka waktu lima tahun sampai dengan 1 Desember 2014. Obligasi memiliki tingkat bunga tetap sebesar 11,65% per tahun yang akan dibayarkan setiap kuartal mulai tanggal 1 Maret 2010; dan (ii) Sukuk Ijarah Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009 (Sukuk Ijarah) dengan nilai nominal Rp278.000 serta berjangka waktu lima tahun sampai dengan 1 Desember 2014. Cicilan imbalan Sukuk Ijarah adalah sebesar Rp32.387 per tahun yang akan dibayarkan setiap kuartal mulai tanggal 1 Maret 2010.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (lanjutan) Entitas Anak (lanjutan) Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh dana hasil emisi dari penawaran umum Sukuk Ijarah telah digunakan untuk sewa jasa pengangkutan. Akad Syariah dan Skema Transaksi Syariah dari Sukuk Ijarah Akad Wakalah dilakukan antara Wali Amanat dengan Perusahaan, yang substansinya adalah Wali Amanat Sukuk memberikan kuasa kepada Perusahaan untuk melakukan penyewaan obyek ijarah (jasa pengangkutan) dari pihak ketiga (pemilik jasa pengangkutan) untuk masa lima tahun, dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp278.000. Akad Ijarah dilakukan antara Wali Amanat (mewakili pemegang Sukuk Ijarah) dengan Perusahaan, yang substansinya pemegang Sukuk Ijarah merupakan pemberi sewa (mujir), sedangkan Perusahaan sebagai penyewa (mustajir). Pemegang Sukuk Ijarah (diwakili oleh Wali Amanat) yang telah memiliki Obyek Ijarah menyewakan Obyek Ijarah kepada Perusahaan. Pembayaran Imbalan Sukuk Ijarah terdiri atas Cicilan Imbalan Sukuk Ijarah dan Sisa Imbalan Sukuk Ijarah. Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut tidak dijamin dengan aset tertentu SIMP, namun seluruh aset SIMP, kecuali yang telah dijaminkan kepada kreditor-kreditor lainnya, dijaminkan secara pari-passu kepada liabilitasliabilitas lainnya, termasuk Obligasi dan Sukuk Ijarah. SIMP dapat setiap saat membeli atau menjual kembali Obligasi dan Sukuk Ijarah baik seluruhnya maupun sebagian, di pasar terbuka. Pembelian kembali Obligasi dan Sukuk Ijarah akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan, Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut di atas dicatat dan disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif tahunan Obligasi sebesar 11,95% (2011: 11,95%) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, dan Cicilan Imbalan Sukuk Ijarah efektif tahunan sebesar 11,96% (2011: 11,96%) untuk tahun yang sama. 115
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20. LONG-TERM DEBTS (continued) b. Bonds and Sukuk Ijarah Payables (continued) Subsidiary (continued) Relative to the above, as of December 31, 2012, all of the actual proceeds from Sukuk Ijarah offering was already used for the subject lease of transportation services. Syariah Agreements Scheme of Sukuk Ijarah and Transactions
20. LONG-TERM DEBTS (continued) b. Bonds and Sukuk Ijarah Payables (continued) Subsidiary On December 1, 2009, SIMP issued: (i) Salim Ivomas Pratama I Bond Year 2009 (Obligasi Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009) (Bonds), which has a face value of Rp452,000 and maturity term of five years due on December 1, 2014. The Bond bears fixed annual interest of 11.65% payable quarterly commencing on March 1, 2010; and (ii) Sukuk Ijarah Salim Ivomas Pratama I Year 2009 (Sukuk Ijarah Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009) (Sukuk Ijarah), which has a face value of Rp278,000 and maturity term of five years due on December 1, 2014. The Sukuk Ijarah has an annual fixed Sukuk Ijarah return (cicilan imbalan Sukuk Ijarah) of Rp32,387 payable quarterly commencing on March 1, 2010. Based on the latest credit rating from Pefindo dated September 5, 2012 covering the period from September 5, 2012 until September 1, 2013, SIMP got a rating of IdAA with Stable Outlook for the same Bond and Sukuk Ijarah, which reflects the strong capability of SIMP to settle its long-term financial liabilities as they mature.
The Wakalah agreement entered into by the Trustee and the Company, whereby the former delegate the latter to lease transportation (transportation services as Ijarah object) from third parties (owner of transporation services) for a five-year period with a maximum amount of Rp278,000. The Ijarah Term entered into between the Trustee (representing Sukuk Ijarah holders) and the Company, whereby the Sukuk Ijarah holders act as the lessor (mujir), while the Company will act as lessee (mustajir). The Sukuk Ijarah holders (represented by the Trustee) that already owned the Ijarah object then lease it to the Company. Payments of Imbalan Sukuk Ijarah comprise Sukuk Ijarah return (Cicilan Imbalan Sukuk Ijarah) and undistributed Sukuk Ijarah return (Sisa Imbalan Sukuk Ijarah). The Bond and Sukuk Ijarah are not secured by any specific assets of SIMP. However, all of SIMPs assets, except for those already used to secure liabilities to other creditors, were used to secure on pari-passu basis to the other liabilities, including the Bond and Sukuk Ijarah. SIMP may at anytime buy or sell back all or portion of Bonds and Sukuk Ijarah at the open market. Buy back of Bonds and Sukuk Ijarah will be undertaken in accordance with the prevailing laws and regulations. For accounting and financial reporting purposes, the above Bonds and Sukuk Ijarah are carried and presented in the consolidated statement of financial position at amortized cost using effective interest for the Bonds at an annual rate of 11.95% (2011: 11.95%) for the year ended December 31, 2012, and effective return on Sukuk Ijarah (Cicilan Imbalan Sukuk Ijarah) at an annual rate of 11.96% (2011: 11.96%) for the same year.
Berdasarkan pemeringkatan terakhir dari Pefindo pada tanggal 5 September 2012, untuk periode 5 September 2012 sampai dengan 1 September 2013, SIMP memperoleh peringkat IdAA dengan Stable Outlook untuk Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut, yang mencerminkan kemampuan yang kuat dari SIMP untuk memenuhi liabilitas finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo. Dana yang diperoleh dari penawaran umum Obligasi tersebut di atas, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dipergunakan seluruhnya untuk pembayaran kembali (refinancing) utang bank SIMP. Sedangkan, dana yang diperoleh dari penawaran umum Sukuk Ijarah, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya untuk membuat dan melangsungkan jasa pengangkutan (dalam segala bentuknya, termasuk on-spot) untuk lima tahun dengan pihak ketiga dan afiliasi (jika ada) senilai Rp278.000. Apabila dana hasil emisi Sukuk Ijarah belum digunakan, SIMP diijinkan untuk memanfaatkan dana tersebut guna keperluan modal kerja, antara lain, pembelian bahan baku dan pupuk, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah.
The proceeds from the public Bond offering, after deducting the related costs of issuance, were used entirely for refinancing of the SIMPs bank loans. On the other hand, proceeds from the Sukuk Ijarah public offering, after deducting the related cost of issuance, shall be entirely used for the arrangement and continuous availment of transportation services (in any form, including on-spot) for a period of five years with third parties and related parties (if any) for a total value amounting to Rp278,000. If the funds generated from the issuance of the Sukuk Ijarah are not yet used, SIMP is allowed to use such funds for working capital purposes, such as, purchases of raw materials and fertilizers, provided that it is not in contravention with the Syariah principles.
114
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (lanjutan) Entitas Anak (lanjutan) Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Sukuk Ijarah dengan PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat, mensyaratkan beberapa pembatasan bagi SIMP, antara lain untuk, pembagian dividen yang melebihi 50,00% laba neto tahun sebelumnya; penjualan atau pengalihan aset tetap utama dengan nilai wajar setara atau lebih dari US$60.000.000; pengagunan harta kekayaannya kepada pihak lain (kecuali untuk penjaminan aset yang telah ada pada tanggal Perjanjian Perwaliamanatan); penggabungan usaha atau konsolidasian dengan pihak lain; perubahan aktivitas usaha SIMP saat ini; penjualan atau pelepasan signifikan aset yang digunakan dalam operasi; perolehan fasilitas kredit baru dari pihak lain kecuali yang memenuhi syarat tertentu; pemeliharaan rasio keuangan tertentu; dan khusus untuk Sukuk Ijarah, keterlibatan dalam kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah. Kepatutan atas Syarat Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan terkait obligasi dan sukuk ijarah sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. c. Utang pembelian aset tetap Utang ini merupakan utang angsuran dalam Dolar AS IDLK atas pembelian mesin dari PT Tetra Pak Indonesia (TPI). Rincian adalah sebagai berikut: 2012 TPI US$4.768.740 (2011: US$4.392.841) Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun US$861.800 (2011: US$690.255) Bagian Jangka Panjang c.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) c. Utang pembelian aset tetap (lanjutan) Rincian nilai kontrak, jumlah angsuran tahunan dan tanggal pembayaran terakhir pada utang angsuran adalah sebagai berikut:
Tanggal kontrak 15 November 2006 21 Januari 2009 7 September 2009 12 Oktober 2010 12 Oktober 2010 12 Oktober 2010 15 November 2011 Nilai Kontrak/ Contract Value US$400.000 US$937.003 US$937.003 US$1.617.374 US$1.617.374 US$1.617.374 US$1.389.768 Angsuran Tahunan/ Annual Installment US$52.143 US$71.834 tahun 1/ year 1 US$112.881 berikutnya/thereafter US$123.143 US$216.768 US$216.768 US$216.768 US$184.253
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. LONG-TERM DEBTS (continued) b. Bonds and Sukuk Ijarah Payables (continued) Subsidiary (continued) The Bonds and Sukuk Ijarah Trustee Agreements with PT Bank Mega Tbk as the trustee provide several negative covenants for SIMP, such as, among others, distribution of dividends exceeding 50.00% of the net income of the previous financial year; sale or transfer of the main assets with fair market values of or above US$60,000,000; pledging its assets to other parties (except for the existing assets already pledged as at the Trustee Agreement date); consolidation or merger with other entity; changing the current course of SIMP business; sale or disposal of a significant portion of its assets used in the operations; and obtaining new credit facilities from other parties except for those fulfilling certain requirements; maintenance of certain financial ratios; and particularly for Sukuk Ijarah, involvement in business activities that are in violation of Syariah principles. Compliance with Bonds and Sukuk Ijarah Payables Covenant As of December 31, 2012, the Group has complied with all of the covenants related with bonds and sukuk ijarah as set forth in the Trustee Agreement. Liability for purchases of fixed assets This liability pertains to the US Dollar denominated installment payables of IDLK for its purchase of machineries from PT Tetra Pak Indonesia (TPI). The details are as follows: 2011 TPI US$4,768,740 (2011: US$4,392,841) Less current maturities US$861,800 (2011: US$690,255) Long-term portion
20. LONG-TERM DEBTS (continued) c. Liability for (continued) purchases of fixed assets
The details of the contracts value, annual installment amount and last payment dates of the installment payables are as follows:
Tanggal Pembayaran Terakhir/ Last Payment Date April 2014/April 2014 Desember 2016/ December 2016 Desember 2016/ December 2016 Desember 2017/ December 2017 Desember 2017/ December 2017 Desember 2017/ December 2017 Desember 2019/ December 2019 Contract Date November 15, 2006 January 21, 2009 September 7, 2009 October 12, 2010 October 12, 2010 October 12, 2010 November 15, 2011
Tingkat suku bunga efektif berkisar antara 5,00% sampai 12,41% per tahun. Berdasarkan perjanjian antara IDLK dan TPI, kedua belah pihak setuju bahwa hak atas mesin tersebut masih dimiliki oleh TPI sampai dengan seluruh pinjaman dilunasi untuk mencegah IDLK melakukan pengalihan atau penjualan mesin tersebut kepada pihak lain. d. Utang Sewa Pembiayaan GS dan MPI memiliki beberapa perjanjian sewa pembiayaan atas kendaraan tertentu dari beberapa kreditor yang telah dilunasi seluruhnya pada bulan Februari 2012 dan Mei 2012. 21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2, Kelompok Usaha menyelenggarakan program pensiun untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. d.
The effective interest rate ranged from 5.00% to 12.41% per year. Based on the agreements between IDLK and TPI, both parties agreed that the titles of the machineries shall remain with TPI until the payables are fully paid in order to prevent IDLK from transferring or selling such machinery to other parties. Finance Lease Liabilities GS and MPI have several finance lease commitments covering certain transportation equipment from several creditors, which had been fully settled in February 2012 and May 2012. 21. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS As mentioned in Note 2, the Group operate retirement plans covering all of its eligible permanent employees.
116
117
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. LIABILITAS (lanjutan) Divisi Bogasari Divisi Bogasari Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti dan manfaat pasti. Program dana pensiun manfaat pasti mencakup karyawan yang dipekerjakan oleh Divisi Bogasari sebelum tanggal 20 April 1992, sementara karyawan yang bekerja setelah tanggal tersebut masuk dalam program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Divisi Bogasari, manfaat pensiun, yang didanai oleh Divisi Bogasari, dihitung terutama berdasarkan masa kerja dan penghasilan rata-rata selama tahun terakhir, yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial. Sebaliknya, berdasarkan program dana pensiun iuran pasti, iuran terdiri dari bagian Divisi Bogasari sebesar 10,0% dan bagian karyawan sebesar 2,5%, yang dihitung dari gaji bulanan karyawan. Aset program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Bogasari. SIMP Divisi Perkebunan dan Entitas Anak tertentu dari SIMP mempunyai program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat. Dana pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia, yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan. Iuran Dana Pensiun yang ditanggung oleh Divisi Perkebunan dan Entitas Anak tertentu SIMP, dihitung masing-masing sebesar 10% dan 7% dari penghasilan pokok karyawan staf dan karyawan non-staf mereka. IAP IAP menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan yang memenuhi syarat. Iuran Dana Pensiun yang didanai oleh IAP, mencakup biaya jasa masa depan dan masa lampau. Biaya jasa masa depan dihitung sebesar 5% dari gaji pokok bulanan karyawan, sedangkan biaya jasa masa lampau dihitung berdasarkan masa kerja dikalikan dengan gaji pokok bulanan karyawan pada bulan November 1998. IMBALAN KERJA KARYAWAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. LIABILITAS (lanjutan) IAP (lanjutan) Berdasarkan program tersebut, iuran yang dibayar dicatat atas nama karyawan dan hak karyawan untuk menarik dana tidak tergantung dari kelangsungan kerjanya dengan IAP. Dengan demikian, iuran langsung dibebankan pada operasi berdasarkan basis akrual. Aset program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Indolife Pensiontama dan Central Asia Raya (CAR). Program pensiun iuran pasti Divisi Bogasari Biaya pensiun yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp13.809 (2011: Rp19.991). Divisi Perkebunan dari SIMP dan Entitas-entitas Anak tertentu dari SIMP Biaya pensiun yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp15.568 (2011: Rp12.191). IAP Biaya pensiun yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp7.360 (2011: Rp7.600). Program pensiun manfaat pasti Divisi Bogasari Berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Divisi Bogasari, manfaat pensiun, yang didanai oleh Divisi Bogasari, dihitung terutama berdasarkan masa kerja dan penghasilan rata-rata selama tahun terakhir, yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria. Manfaat menurut UUK Selain mempunyai program pensiun iuran dan manfaat pasti untuk karyawan tetap divisi tertentu yang disebutkan sebelumnya, Kelompok Usaha juga mencatat penyisihan tambahan imbalan kerja untuk memenuhi imbalan minimum yang diwajibkan untuk dibayar kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan UUK. Penyisihan tersebut tidak didanai oleh Kelompok Usaha IMBALAN KERJA KARYAWAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
FOR
EMPLOYEE
BENEFITS
FOR
EMPLOYEE
BENEFITS
Bogasari Division The Companys Bogasari Division has defined benefit and defined contribution retirement plans. The defined benefit retirement plan covers employees that were hired by Bogasari Division prior to April 20, 1992, while those employees hired subsequent to the said date are covered under the defined contribution retirement plan. Under Bogasari Divisions defined benefit retirement plan, the pension benefits, which are being funded by Bogasari Division, are computed primarily based on the years of service and average pay during the last years of employment determined through actuarial computations. On the other hand, under its defined contribution retirement plan, the contributions consist of Bogasari Divisions share at the rate of 10.0% and the employees share computed at 2.5% of the employees monthly salaries. The plan assets are being administered and managed by Dana Pensiun Bogasari. SIMP The Plantation Division of SIMP and its certain Subsidiaries have defined contribution retirement plans covering all of their qualified employees. The pension plans assets are managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia, the establishment of which was approved by the Minister of Finance. Contributions to the fund by SIMP and its concerned Subsidiaries are computed at 10% and 7% of the basic pensionable earnings of staff and non-staff employees, respectively. IAP IAP also has a defined contribution retirement plan covering all of its qualified employees. Contributions, which are being funded by IAP, cover future and past service costs. The future cost is computed at 5% of the employees monthly basic salaries, while the past service cost is determined based on the years of service multiplied by the monthly basic salaries of employees as of November 1998.
Under the plan, any contribution paid is recorded in the employees account and the employees right to withdraw the fund from the said account is not dependent upon the continuity of his/her employment with IAP. Accordingly, the contributions are charged directly to operations on an accrual basis. The plans assets are managed by Dana Pensiun Indolife Pensiontama and Central Asia Raya (CAR). Defined contribution pension plans Bogasari Division The pension cost charged to operations for the year ended December 31, 2012 amounted to Rp13,809 (2011: Rp19,991). Plantation Division of SIMP and its certain Subsidiaries Total pension cost charged to operations for the year ended December 31, 2012 amounted to Rp15,568 (2011: Rp12,191). IAP The pension cost charged to operations for the year ended December 31, 2012 amounted to Rp7,360 (2011: Rp7,600). Defined benefit retirement plans Bogasari Division Under Bogasari Divisions defined benefit retirement plan, the pension benefits, which are being funded by Bogasari Division, are computed primarily based on the years of service and average pay during the last years of employment determined through actuarial computations. Benefit according to Labor Law On top of the benefits provided under the abovementioned defined contributions and defined benefit retirement plans for permanent employees for certain divisions, the Group also made additional provisions for employee service entitlements in order to meet the minimum benefits required to be paid to qualified employees, as stipulated under the Labor Law. These provisions are not funded by the Group.
118
119
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. LIABILITAS (lanjutan) IMBALAN KERJA KARYAWAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. LIABILITAS (lanjutan) IMBALAN KERJA KARYAWAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
FOR
EMPLOYEE
BENEFITS
FOR
EMPLOYEE
BENEFITS
Rincian Liabilitas Imbalan Karyawan Neto Rincian liabilitas imbalan karyawan pada tanggal 31 Desember 2012:
Program pensiun manfaat pasti Divisi Bogasari/ Defined benefits retirement plan of Bogasari Division
Details of Net Liabilities for Employee Benefits Details of liabilities for employee benefits as of December 31, 2012:
Mutasi Liabilitas Imbalan kerja Karyawan Neto (lanjutan) Jumlah nilai kini liabilitas untuk tahun 2012 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
2012 Nilai kini liabilitas Laba (rugi) penyesuaian yang timbul pada liabilitas program 3.410.915 (77.368 ) 2011 2.628.567 38.464 2010 2.367.366 78.057
Movement of the Net Liabilities for Employee benefits (continued) Amounts of present value of obligation for the year 2012 and previous four years are as follows:
2009 1.931.003 76.188 2008 1.400.313 (48.060 ) Present value of obligation Experience adjustment gain (loss) on plan liabilities
UUK/Labor Law
Total/Total
Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui - neto Biaya jasa lalu yang belum diakui NetoNeto
Present value of obligation Fair value of plan assets Unrecognized actuarial losses - net Unrecognized past service costs Net
Nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program pensiun manfaat pasti Divisi Bogasari untuk tahun berjalan dan empat (4) tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Surplus (defisit)
Laba (rugi) koreksi aktuarial Aset program Liabilitas program
The present value of defined benefit obligation and fair value of plan assets for Bogasari divisions defined benefit retirement plan for the current year and past four (4) years are as follows:
2010 (74.986 ) 69.261 (5.725 )
65.965 -
Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets Surplus (deficit)
Experience adjustment gain (loss) Plan assets Plan liabilities
UUK/Labor Law
Total/Total
Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui - neto Biaya jasa lalu yang belum diakui NetoNeto
Present value of obligation Fair value of plan assets Unrecognized actuarial losses - net Unrecognized past service costs Net
Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan merupakan estimasi tahunan manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria yang menggunakan metode projected unit credit. Perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan tahun 2011 ditentukan berdasarkan laporan penilaian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dari aktuaria independen, PT Sentra Jasa Aktuaria dalam laporannya pada tanggal 1 Februari 2013 dan 1 Februari 2012. Asumsi-asumsi signifikan yang digunakan pada perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut, antara lain:
2012
Provisions for employee benefits are annually estimated by management based on the actuarial calculations using the projected unit credit method. The actuarial calculations for the years ended December 31, 2012 and 2011 were determined based on the valuation report as of December 31, 2012 and 2011 from the independent actuary firm, PT Sentra Jasa Aktuaria in its report dated on February 1, 2013 and 1, 2012.
Saldo awal Penambahan (pengurangan): Beban yang diakui di laba rugi: Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa masa lalu Amortisasi rugi aktuaria neto Transfer Hasil yang diharapkan dari aset program Total beban yang diakui di laba rugi Pembayaran selama tahun berjalan Total
1.923.474
1.606.413
Beginning balance Additions (deductions): Expense recognized in profit or loss: Current service cost Interest cost Amortization of past service cost Amortization of acturial losses - net Transfer Expected return on plan asset Total expense recognized in profit or loss Payments during the year Total
The significant assumptions used for the said actuarial calculations are as follows:
2011
6% 7% 10% dari tingkat mortalita/ from mortality rate 7% 55 tahun/years Tabel Mortalita Indonesia 2011/Indonesian Mortality Table 2011
7% 7% 10% dari tingkat mortalita/ from mortality rate 8% 55 tahun/years Tabel Mortalita Indonesia 1999/Indonesian Mortality Table 1999
: : : : : :
Tingkat kenaikan gaji tahunan : Tingkat cacat : Tingkat imbal hasil aset program ekspektasian Umur pensiun Referensi tingkat kematian : : :
Annual discount rate Future annual salary increase rate Disability rate Expected return on plan assets rate Retirement age Mortality rate reference
120
121
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. LIABILITAS (lanjutan) IMBALAN KERJA KARYAWAN
2012
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan sahamnya masing-masing adalah sebagai berikut:
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (angka penuh)/ Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
FOR
EMPLOYEE
BENEFITS
22. CAPITAL STOCK The details of the Companys shareholders and their respective share ownerships are as follows:
6% untuk karyawan berumur kurang dari 30 tahun dan turun secara linier sampai dengan 0% pada karyawan berumur 52 tahun/6% for employeees under 30 years old and linearly decrease until 0% at the age of 52 years
6% untuk karyawan berumur kurang dari 30 tahun dan turun secara linier sampai dengan 0% pada karyawan berumur 52 tahun/6% for employeees under 30 years old and linearly decrease until 0% at the age of 52 years
Resignation rate
Nama Pemegang Saham 31 Desember 2012 CAB Holdings Limited, Seychelles Anthoni Salim Taufik Wiraatmadja Franciscus Welirang Lain-lain (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Total 31 Desember 2011 CAB Holdings Limited, Seychelles Ibrahim Risjad Anthoni Salim Taufik Wiraatmadja Franciscus Welirang Lain-lain (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Total
Jumlah/ Amount
Name of Shareholders December 31, 2012 CAB Holdings Limited, Seychelles Anthoni Salim Taufik Wiraatmadja Franciscus Welirang Others (with ownership interest below 5.00%) Total December 31, 2011 CAB Holdings Limited, Seychelles Ibrahim Risjad Anthoni Salim Taufik Wiraatmadja Franciscus Welirang Others (with ownership interest below 5.00%) Total
Mutasi nilai wajar aset program manfaat pasti dari Divisi Bogasari
pensiun
Movement of fair value of plan assets of defined benefit retirement plan of Bogasari Division The overall expected rate of return on plan assets is based on a reputable fund trustees indicative yield rate for a risk portfolio similar to that of the fund with consideration to the funds past performance.
2011
Jumlah hasil yang diharapkan dari aset program berdasarkan indikasi hasil tingkat reputasi dana wali amanat untuk tingkat risiko suatu portofolio bersamaan dengan itu juga mempertimbangkan kinerja dana masa lalu.
2012 Nilai wajar aset program pada awal tahun Iuran Imbalan yang dibayarkan Hasil yang diharapkan dari aset program Keuntungan aktuarial aset program Nilai wajar aset program pada akhir tahun Nilai aktual aset program 67.809 2.445 (6.066 ) 5.425 1.310 70.923 6.735
Fair value of plan assets at beginning of year Contributions Benefits paid Expected return on plan assets Actuarial gain on plan assets Fair value of plan assets at end of year Actual return on plan assets
Pengelolaan Modal Perusahaan menjadikan total ekuitas sebagai modal Perusahaan. Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011. Selain itu, Kelompok Usaha juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengalokasikan dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dengan 20,00% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berikutnya.
Capital Management The Company considers total equity as its capital. The primary objective of the Groups capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize the shareholder value. The Company and certain Subsidiaries are required by the respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This externally imposed capital requirement has been complied by the relevant entities as of December 31, 2012 and 2011. In addition, the Group is also required by the Corporate Law effective on August 16, 2007 to allocate and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve reaches 20.00% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered by the Group in the next Annual General Shareholders Meeting (AGSM).
Kelompok usaha mengharapkan dapat memberikan kontribusi sebesar Rp2.495 untuk program pensiun manfaat pasti di tahun 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk imbalan kerja karyawan telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh UUK.
The Group expects to contribute Rp2,495 to its defined benefit retirement plan in 2013.
Management believes that the provision for employee benefits is sufficient according to the requirements of the Labor Law.
122
123
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. MODAL SAHAM (lanjutan) Pengelolaan Modal (lanjutan) Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Kelompok Usaha mengawasi permodalannya dengan menggunakan rasio pengungkit neto (net gearing ratio), dengan membagi utang neto dengan total ekuitas. Kebijakan Kelompok Usaha adalah menjaga rasio pengungkit neto dalam kisaran rasio dari perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Utang neto Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek dan cerukan, utang trust receipts dan utang jangka panjang dikurangi kas dan setara kas. 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR, SELISIH ATAS PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK DAN DAMPAK TRANSAKSI DENGAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI Saldo tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 terdiri dari:
Agio Saham Selisih antara jumlah nilai nominal dari saham baru yang diterbitkan pada tahun 2002, 2003 dan 2004 dalam rangka pelaksanaan ESOP tahap I, II dan III dengan hasil yang diterima, ditambah beban kompensasi Selisih antara jumlah nilai nominal dari 305.200.000 saham baru yang diterbitkan dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 1997 dengan hasil penerimaan terkait (Catatan 1) Selisih antara jumlah nilai nominal dari 21.000.000 saham baru yang dijual kepada masyarakat pada tahun 1994 dengan hasil penerimaan terkait (Catatan 1) Selisih antara jumlah nilai nominal dari 663.762.500 saham treasuri yang telah ditarik kembali pada tahun 2008 dengan hasil pertama yang diterima (Catatan 1)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR, SELISIH ATAS PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK DAN DAMPAK TRANSAKSI DENGAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)
Selisih antara jumlah nilai perolehan dari 251.837.500 saham treasuri dengan hasil penerimaan terkait (Catatan 1) Total Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali Neto
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, DIFFERENCE FROM CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES AND EFFECTS OF TRANSACTIONS WITH NONCONTROLLING INTERESTS (continued)
Difference between the total acquisition cost of the 251,837,500 treasury stock and the related total proceeds received (Note 1) Total Difference in value of restructuring among entities under common control Net
22. CAPITAL STOCK (continued) Capital Management (continued) The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust its capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2012 and 2011.
The Group monitors its capital using net gearing ratio by dividing net debt with the total equity. The Groups policy is to maintain the gearing ratio within the range of net gearing ratios of the leading companies with similar industry in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. The Group includes within net debt, shortterm bank loans and overdraft, trust receipts payable and long-term debts, less cash and cash equivalents.
Pada tahun 1997, Perusahaan mengakuisisi masing-masing 80,00% kepemilikan saham atas beberapa perusahaan (yang bergabung menjadi SIMP), IAP dan AGP. Transaksi tersebut menyebabkan timbulnya selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali sebesar Rp917.741. Pada tahun 2005, pengalihan aset kepada IMM yang kemudian bergabung kedalam ICBP, menimbulkan selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali sebesar Rp4.260. Pada tahun 2006, beberapa perusahaan, yang dahulu merupakan entitas anak Perusahaan, melakukan penggabungan usaha kedalam SIMP. Penggabungan usaha tersebut mengakibatkan kepemilikan saham Perusahaan pada SIMP naik dari semula 80,00% menjadi 83,85% dan menyebabkan timbulnya selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali sebesar Rp 53.483. Selisih perubahan ekuitas entitas anak dan dampak transaksi dengan kepentingan nonpengendali terutama berasal dari penerbitan saham baru oleh Entitas Anak tertentu. 24. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM Dalam RUPST yang diadakan pada tanggal 11 Mei 2012 dan 27 Mei 2011, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 33 tertanggal 11 Mei 2012 dari Notaris Kumala Tjahjani Widodo S.H., dan No. 57 tertanggal 27 Mei 2011 dari Notaris Benny Kristianto S.H., para pemegang saham menyetujui, antara lain: i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp5.000 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011; dan
In 1997, the Company acquired 80.00% equity ownership in several companies (that merged and became SIMP), IAP and AGP, which resulted in a difference in value of restructuring transactions among entities under common control amounting to Rp917,741. In 2005, transfer of assets to IMM, which was subsequently merged into ICBP, resulted in a difference in value of restructuring transactions among entities under common control amounting to Rp4,260. In 2006, several companies, which were formerly the subsidiaries of the Company merged into SIMP. The said merger increased the equity ownership of the Company in SIMP from 80.00% to 83.85% and resulted in a difference in value of restructuring transactions among entities under common control amounting to Rp53,483.
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, DIFFERENCE FROM CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES AND EFFECTS OF TRANSACTIONS WITH NONCONTROLLING INTERESTS The balance of additional paid-in capital as of December 31, 2012 and 2011 consists of:
Share Premium Difference between the total par value of new shares issued in 2002, 2003 and 2004 in connection with the implementation of phases I, II and III of the ESOP and the related total proceeds received, plus compensation cost Difference between the total par value of the 305,200,000 new shares issued in connection with the First Rights Issue in 1997 and the related total proceeds received (Note 1) Difference between the total par value of the 21,000,000 new shares offered to the public in 1994 and the related total proceeds received (Note 1) Difference between the total par value of the 663,762,500 treasury stock that were redeemed in 2008 and the proceeds at original issuance (Note 1)
Difference from changes in equity of subsidiaries and effects of transactions with non-controlling interests is mainly from issuance of new shares by certain Subsidiaries. 24. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE At the AGSM held on May 11, 2012 and May 27, 2011, which were covered by Notarial Deed No. 33 dated May 11, 2012 of Kumala Tjahjani Widodo S.H., and No. 57 dated May 27, 2011 of Benny Kristianto S.H., the shareholders approved, among others, the following: i. Additional appropriation of retained earnings for general reserve each amounting to Rp5,000 in 2012 and 2011; and
218.286
854.560
109.200
(83.078)
124
125
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24. DIVIDEN KAS (lanjutan) ii. DAN CADANGAN UMUM
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 24. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE (continued) ii. The distribution of cash dividends amounting to Rp175 (full amount) per share or totaling Rp1,536,575 in 2012 and Rp133 (full amount) per share or totaling Rp1,167,798 in 2011, which were taken from income for 2011 and 2010 attributable to equity holders of the parent entity, respectively.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 27. PENJUALAN NETO Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:
2012 Pihak ketiga Pihak berelasi Total 47.917.416 2.142.011 50.059.427
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 27. NET SALES The details of net sales are as follows:
2011 43.520.729 1.811.527 45.332.256 Third parties Related parties Total
Pembagian dividen kas sejumlah Rp175 (angka penuh) per saham atau sejumlah Rp1.536.575 pada tahun 2012 dan Rp133 (angka penuh) per saham atau sejumlah Rp1.167.798 pada tahun 2011, yang masingmasing diambil dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2011 dan 2010.
Sehubungan dengan pembagian dividen kas tersebut, bagian dividen Entitas Induk Perusahaan adalah sebesar Rp769.318 (2011: Rp584.682). Dividen kas yang diumumkan dan disetujui pada tahun 2012 dan 2011 telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan masing-masing pada bulan Agustus 2012 dan Agustus 2011. 25. HAK KNP ATAS ASET NETO ENTITAS ANAK Hak KNP atas aset neto Entitas Anak merupakan bagian atas aset neto Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan (Catatan 1). Selama tahun 2012 dan 2011, jumlah dividen kas yang dibayarkan kepada KNP oleh Entitas Anak yang sahamnya tidak seluruhnya dimiliki oleh Perusahaan masing-masing sebesar Rp603.103 dan Rp345.686. Hak KNP atas aset neto Entitas Anak terutama berasal dari ISHPL dan Entitas Anaknya serta ICBP dan Entitas Anaknya. 26. LABA PER SAHAM DASAR Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Entity 3.261.176 3.077.180
Related to the distribution of the said cash dividends, portion of dividend for the Parent Entity of the Company was Rp769,318 (2011: Rp584,682). The above cash dividend declared and approved in 2012 and 2011 were fully paid by the Company in August 2012 and August 2011, respectively. 25. NCI IN NET ASSETS OF SUBSIDARIES NCI in net assets of Subsidiaries represents the portions of the net assets of the Subsidiaries that are not attributable, directly or indirectly, to the Company (Note 1). During 2012 and 2011, the total cash dividends paid to NCI by the non-wholly owned Subsidiaries amounted to Rp603,103 and Rp345,686, respectively. NCI in net assets of Subsidiaries mainly represent those of ISHPL and its Subsidiaries and ICBP and its Subsidiaries. 26. BASIC EARNINGS PER SHARE The details of basic earnings computation are as follows: per share
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan kumulatif melebihi 10,00% dari penjualan neto konsolidasian. Rincian penjualan dari kelompok produk utama disajikan dalam informasi segmen (Catatan 37). Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak yang berelasi dijelaskan pada Catatan 32. Transaksi penjualan antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan menggunakan harga yang disepakati yang secara umum sama dengan harga penjualan kepada pihak ketiga. 28. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2012 Bahan baku yang digunakan Beban produksi Total Beban Produksi Persediaan Barang dalam Proses Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun 24.606.368 9.942.482 34.548.850 80.178 (116.455) 34.512.573 2.465.832 2.538.820 (3.023.893) 36.493.332
During the year ended December 31, 2012 and 2011, there were no sales made to any single customer with a cumulative amount exceeding 10.00% of the consolidated net sales. The details of sales per main product groups are presented in the segment information (Note 37). The nature of relationship and transactions of the Group with related parties are explained in Note 32. Sales transactions of the Group with related parties are made at agreed prices that are generally similar to sales prices to third parties.
28. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
2011 22.633.205 8.294.046 30.927.251 88.858 (80.178) 30.935.931 2.116.113 2.162.978 (2.465.832) 32.749.190 Raw materials used Production expenses Total Manufacturing Cost Work in Process Inventory At beginning of year At end of year Cost of Goods Manufactured Finished Goods Inventory At beginning of year Purchases At end of year Cost of Goods Sold
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham (angka penuh)/ Weighted Average Number of Shares (full amount) 8.780.426.500 8.780.426.500
Laba per Saham Dasar (angka penuh)/Basic Earnings per Share (full amount) 371 350
Tidak ada transaksi pembelian dari satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif melebihi 10,00% dari penjualan neto konsolidasian, kecuali pembelian gandum dari Sojitz Asia Pte. Ltd., Singapura (Sojitz). Jumlah pembelian dari Sojitz pada tahun 2012 adalah 23,30% (2011: 24,20%) dari penjualan neto konsolidasian tahun terkait. 127
There was no purchase transaction from any single supplier with a cumulative amount exceeding 10.00% of the consolidated net sales, except for wheat purchases from Sojitz Asia Pte. Ltd., Singapore (Sojitz). Total purchases from Sojitz in 2012 represent 23.30% (2011: 24.20%) of the consolidated net sales of the related year.
126
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 28. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Transaksi pembelian antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 32. 29. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI, BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI, PENDAPATAN OPERASI LAIN DAN BEBAN OPERASI LAIN
2012 Beban Penjualan dan Distribusi Pengangkutan dan penanganan Iklan dan promosi Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan Distribusi Sewa dan penyusutan Pajak ekspor, administrasi ekspor, pajak lainnya dan perijinan Barang rusak Upah tenaga kerja luar Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas dan transportasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30.000) Total Beban Penjualan dan Distribusi Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan Tanggung jawab sosial perusahaan dan sumbangan Sewa dan penyusutan Jamuan, representasi dan direksi Utilitas, perbaikan dan pemeliharaan Jasa tenaga ahli Perjalanan dinas dan transportasi Hubungan investor dan masyarakat Pajak dan perijinan Upah tenaga kerja luar Perlengkapan kantor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30.000) Total Beban Umum dan Administrasi Pendapatan Operasi Lain Pendapatan royalti dan teknis Laba neto selisih kurs dari aktivitas operasi Laba penjualan aset tetap dan aset tidak lancar lainnya Penjualan barang bekas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30.000) Total Pendapatan Operasi Lain 1.483.262 829.131 719.008 258.112 170.872 103.464 99.154 67.154 62.826 62.216 203.271 4.058.470
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 29. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI, BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI, PENDAPATAN OPERASI LAIN DAN BEBAN OPERASI LAIN (lanjutan)
2012
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. COST OF GOODS SOLD (continued) The purchase transactions of the Group with related parties are disclosed in Note 32. 29. SELLING AND DISTRIBUTION EXPENSES, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES, OTHER OPERATING INCOME AND OTHER OPERATING EXPENSES
2011 1.358.297 634.411 613.863 295.628 153.506 67.735 104.400 63.118 49.893 56.971 152.154 3.549.976 Selling and Distribution Expenses Freight and handling Advertising and promotions Salaries, wages and employee benefits Distribution Rental and depreciation Export tax, export administration, other tax and licenses Bad goods Outsourcing expenses Repairs and maintenance Business travelling and transportation Others (each below Rp30,000) Total Selling and Distribution Expenses General and Administrative Expenses Salaries, wages and employee benefits Corporate social responsibility and donations Rental and depreciation Entertainment, representation and directors Utilities, repairs and maintenance Professional fees Business traveling and transportation Investor and public relations Taxes and licenses Outsourcing expenses Office supplies Others (each below Rp30,000) Total General and Administrative Expenses Other Operating Income Royalty and technical income Net gain on foreign exchange from operating activities Gain on sale of fixed assets and other non-current assets Gain on sale of scrap materials Others (each below Rp30,000) Total Other Operating Income
29. SELLING AND DISTRIBUTION EXPENSES, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES, OTHER OPERATING INCOME AND OTHER OPERATING EXPENSES (continued)
2011 133.238 39.285 22.117 32.958 68.467 49.886 345.951 Other Operating Expenses Amortization of intangible asset Provision for impairment on fair value of plasma receivables Provision for decline in market values and obsolescence of inventories Net loss on foreign exchange from operating activities Amortization of deferred charges Sukuk Ijarah return Founder income tax Others (each below Rp30,000) Total Other Operating Expenses
Beban Operasi Lain Amortisasi aset tidak berwujud Penyisihan penurunan nilai dan rugi perubahan nilai wajar piutang plasma Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Rugi neto selisih kurs dari aktivitas operasi Amortisasi biaya ditangguhkan Imbalan Sukuk Ijarah Pajak penghasilan saham pendiri Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30.000) Total Beban Operasi Lain
1.565.079 250.440 211.396 132.074 120.730 106.875 88.321 80.244 31.508 31.411 30.163 114.124 2.762.365
1.303.983 164.013 178.441 144.155 111.722 78.562 70.879 74.426 35.011 16.533 18.030 118.619 2.314.374
128
129
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi tertentu. Sifat dari hubungan Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: i. ii. NICI, Nissinmas dan AIBM seluruhnya merupakan entitas asosiasi (Catatan 2). Seluruh pihak berelasi selain yang disebutkan dalam butir (i) di atas, mempunyai hubungan afiliasi dengan Kelompok Usaha melalui kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung dan/atau kepemilikan yang sama, terutama dengan keluarga Salim, atau melalui manajemen yang sama. Tidak ada transaksi-transaksi dengan Entitas Sepengendali.
Total/Total 2012 Piutang Usaha Entitas Asosiasi NICI Pihak Berelasi Lainnya Pinehill DUFIL SRIT NIC Lion FFI IS SAWATA PCI SAWABASH SAWAB Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total Piutang Bukan Usaha Entitas Asosiasi NICI Pihak Berelasi Lainnya ITN DUFIL Karyawan Pinehill SAWAB PCI SAWATA Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total 2011
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES In the normal course of business, the Group engages in trade and financial transactions with certain related parties. The nature of relationships between the Group and such related parties is as follows: i. ii. NICI, Nissinmas and AIBM are associates (Note 2). All related parties other than those mentioned in item (i) above are affiliated with the Group either through direct or indirect and/or common share ownership, particularly with the Salim family, or common management. There are no transactions with Entity under Common Control.
WITH
RELATED
PARTIES
Total/Total 2012 Utang Usaha Entitas Asosiasi NICI Nissinmas Pihak Berelasi Lainnya PCI IPN RMK Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total Utang Bukan Usaha Pihak Berelasi Lainnya IER PWL GSS AIBM IPN Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total 2011
Persentase terhadap Total Liabilitas/ Percentage to Total Liabilities 2012 2011 Accounts Payable - Trade Associates NICI Nissinmas Other Related Parties PCI IPN RMK Others (each below Rp1,000) Total Accounts Payable - Non-trade Other Related Parties IER PWL GSS AIBM IPN Others (each below Rp1,000) Total
Persentase terhadap Total Aset/ Percentage to Total Assets 2012 2011 Accounts Receivable - Trade Associate NICI Other Related Parties Pinehill DUFIL SRIT NIC Lion FFI IS SAWATA PCI SAWABASH SAWAB Others (each below Rp1,000) Total Accounts Receivable - Non-trade Associate NICI Other Related Parties ITN DUFIL Employees Pinehill SAWAB PCI SAWATA Others (each below Rp1,000) Total
51.447 121.673 52.432 24.318 22.799 15.843 10.000 7.695 6.773 4.012 2.646 1.613 637 321.888
42.354 144.789 58.032 20.799 17.055 11.804 11.493 7.313 3.127 6.550 2.894 1.464 45 327.719
0,09% 0,21% 0,09% 0,04% 0,04% 0,03% 0,02% 0,01% 0,01% 0,01% 0,00% 0,00% 0,00% 0,55%
0,08% 0,27% 0,11% 0,04% 0,03% 0,02% 0,02% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,00% 0,00% 0,61%
Total/Total 2012 Penjualan Entitas Asosiasi NICI Nissinmas Pihak Berelasi Lainnya Pinehill DUFIL NIC Lion SRIT IS FFI PCI SAWATA Salim Wazaran Hilabi Co. Ltd. (SAWAHI), Yaman SAWAB SAWABASH Total 2011
Persentase terhadap Total Penjualan Neto/ Percentage to Total Net Sales 2012 2011 Sales Associates NICI Nissinmas Other Related Parties Pinehill DUFIL NIC Lion SRIT IS FFI PCI SAWATA Salim Wazaran Hilabi Co, Ltd. (SAWAHI), Yemen SAWAB SAWABASH Total
639.359 14.167 607.532 237.103 188.924 124.179 103.971 90.666 83.792 18.322 18.224 5.329 6.418 4.025 2.142.011
513.130 15.221 569.058 167.339 156.564 104.723 84.385 66.464 79.789 27.137 11.814 712 11.921 3.270 1.811.527
1,28% 0,03% 1,21% 0,47% 0,38% 0,25% 0,21% 0,18% 0,16% 0,04% 0,04% 0,01% 0,01% 0,01% 4,28%
1,13% 0,03% 1,26% 0,37% 0,34% 0,23% 0,19% 0,15% 0,17% 0,06% 0,03% 0,00% 0,03% 0,01% 4,00%
28.689 184.308 53.787 32.043 31.588 6.868 443 1.883 24.249 363.858
0,05% 0,35% 0,10% 0,06% 0,06% 0,01% 0,00% 0,00% 0,05% 0,68%
130
131
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi-transaksi dan akun-akun yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Catatan 32ii di atas adalah sebagai berikut: a. Kelompok Usaha menjual barang jadi kepada pihak-pihak berelasi lainnya. Penjualan kepada pihak-pihak berelasi adalah sebesar 4,28% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: 4%). Saldo piutang pada tanggal 31 Desember 2012 yang timbul dari transaksi penjualan sebesar Rp321.888 (2011: Rp327.719), disajikan sebagai Piutang Usaha - Pihak Berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 6). Kelompok Usaha membeli bahan baku dari pihak-pihak berelasi lainnya. Pembelian dari pihak-pihak berelasi adalah sebesar 4,68% dari seluruh pembelian konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: 4,45%). Saldo utang pada tanggal 31 Desember 2012 yang timbul dari transaksi pembelian ini sebesar Rp146.720 (2011: Rp113.241), disajikan sebagai bagian dari Utang Usaha - Pihak Berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 17). Kelompok Usaha memberikan pinjaman kepada karyawan dan pegawai dengan kriteria dan syarat tertentu, sesuai dengan jenjang kepegawaian. Pinjaman karyawan dan pegawai ini dilunasi dengan cara pemotongan gaji. Saldo terutang disajikan sebagai bagian dari Piutang Bukan Usaha - Pihak Berelasi (bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) (Catatan 7) dan Aset Tidak Lancar Lainnya (bagian jangka panjang) pada laporan posisi keuangan konsolidasian. SIMP menyewa tanah di mana pabrik dan gedung kantornya berlokasi berdasarkan perjanjian sewa dengan PT Adithya Suramitra (Adithya). Saldo yang belum diamortisasi atas sewa yang telah dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.882 (2011: Rp2.432), yang disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar Lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
WITH
RELATED
PARTIES
WITH
RELATED
PARTIES
Total/Total 2012 Pembelian Entitas Asosiasi NICI Nissinmas Pihak Berelasi Lainnya PCI Total 2011
Persentase terhadap Total Beban Pokok Penjualan/ Percentage to Total Cost of Goods Sold 2012 2011 Purchases Associates NICI Nissinmas Other Related Party PCI Total
The significant transactions and account balances with related parties as defined in Note 32ii above are as follows: a. The Group sells finished goods to other related parties. Sales to related parties accounted for about 4.28% of the consolidated net sales for the year ended December 31, 2012 (2011: 4%). The outstanding balances of the related trade receivables arising from these sale transactions as of December 31, 2012, which totaled Rp321,888 (2011: Rp327,719), are presented as Accounts Receivable Trade - Related Parties in the consolidated statement of financial position (Note 6). b. The Group purchases raw materials from other related parties. Purchases from related parties accounted for about 4.68% of the consolidated total purchases for the year ended December 31, 2012 (2011: 4.45%). The outstanding balances of the related trade payables arising from these purchase transactions as of December 31, 2012, which totaled Rp146,720 (2011: Rp113,241), are presented as part of Accounts Payable Trade - Related Parties in the consolidated statement of financial position (Note 17). c. The Group provides loans to officers and employees subject to certain criteria and terms depending on the level of the officer/employee. These loans to officers and employees are collected through salary deductions. The outstanding loans are presented as part of Accounts Receivable - Non-trade - Related Parties (for the current portion) (Note 7) and Other Non-current Assets (for the long-term portion) in the consolidated statement of financial position. SIMP rents the land where its factory and office buildings are located under an existing leasing arrangement with PT Adithya Suramitra (Adithya). The unamortized comprehensive balances of the related prepaid rental amounted to Rp1,882 as of December 31, 2012 (2011: Rp2,432), which is presented as part of Other Non-current Assets account in the consolidated statement of financial position.
Total/Total 2012 Pendapatan royalti dan jasa teknik Entitas Asosiasi NICI Pihak Berelasi Lainnya DUFIL Pinehill SAWATA SAWAB SAWABASH Total 2011
Persentase terhadap Total Pendapatan Operasi Lainnya/ Percentage to Total Other Operating Income 2012 2011 Royalty income and technical services Associate NICI Other Related Parties DUFIL Pinehill SAWATA SAWAB SAWABASH Total
b.
28,28%
Total/Total 2012 Beban jasa pompa dan lainnya Pihak Berelasi Lainnya PT Sarana Tempa Perkasa (Sarana) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total Beban sewa Pihak Berelasi Lainnya RMK Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total Beban asuransi Pihak Berelasi Lainnya ACA, CAR, PT Indosurance Broker Utama (IBU) Beban V-SAT Pihak Berelasi Lainnya PT Primacom Interbuana (PI) 2011
Persentase terhadap Total Beban Operasi/ Percentage to Total Operating Expense 2012 2011 Pump service expenses and others Other Related Parties PT Sarana Tempa Perkasa (Sarana) Others (each below Rp1,000) Total Rental expenses Other Related Parties RMK Others (each below Rp1,000) Total Insurance expenses Other Related Parties ACA, CAR, PT Indosurance Broker Utama (IBU) V-SAT expenses Other Related Party
c.
d.
d.
65.783
52.624
0,96%
0,90%
14.147
11.349
0,21%
0,19%
132
133
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) e. SIMP dan Entitas Anaknya menggunakan jasa pompa dari PT Sarana Tempa Perkasa. Beban atas jasa pompa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp4.818 (2011: Rp4.927) serta disajikan sebagai bagian dari akun Beban Penjualan dan Distribusi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo utang usaha yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari Utang Usaha Pihak Berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 17). Kelompok Usaha menyewa fasilitas V-SAT dari PI untuk tujuan komunikasi antara kantor pusat, kantor perwakilan, cabang/pabrik dan perkebunan. Jumlah beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi sewa operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp14.147 (2011: Rp11.349) yang disajikan sebagai bagian dari Beban Umum dan Administrasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 29). Kelompok Usaha membeli kendaraan dan suku cadang dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan PT Hino Motor Sales untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp60.922 (2011: Rp55.481). MCP dan Entitas Anaknya memperoleh jasa sewa alat-alat berat dan ruang kantor dari RMK. Biaya sewa ruang kantor yang terkait untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp583 (2011: Rp530) yang disajikan sebagai bagian dari akun Beban Umum dan Administrasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Biaya sewa alat-alat berat yang terkait untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp4.499 (2011: Rp2.733) yang disajikan sebagai bagian dari akun Beban Pokok Penjualan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) i. Pada bulan Desember 2011, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual-Beli dengan ITN untuk menjual dua bidang tanah di kawasan Kota Bukit Indah (yang merupakan bagian dari Aset Tidak Lancar Lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian) seluas 2 266.813m dengan harga jual US$19.477.349. Jumlah ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Juni 2012. Kemudian pada bulan Juni 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual-Beli dengan ITN untuk menjual satu bidang tanah di kawasan Kota Bukit Indah (yang merupakan bagian dari Aset Tidak Lancar Lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian) seluas 2 128.187m dengan harga jual US$10.254.960. Jumlah ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Juli 2012. j. Berdasarkan perjanjian distribusi yang diadakan oleh SIMP dengan SRIT, pihak berelasi, tanggal 14 Februari 2011, SRIT telah ditunjuk sebagai distributor bagi produk minyak dan lemak nabati SIMP di wilayah Republik Rakyat Cina pada harga jual yang sesuai dengan daftar harga produk yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh SIMP dengan mempertimbangkan perkembangan harga pasar. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun, namun tidak melewati tanggal 31 Desember 2013. Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memiliki perjanjian manajemen dan perjanjian lainnya dengan pihak berelasi tertentu. Lihat Catatan 33 untuk rincian perjanjian-perjanjian tersebut. Kelompok Usaha mengasuransikan persediaan dan aset tetap dengan PT Asuransi Central Asia (ACA), asuransi jiwa karyawan dengan PT A.J. Central Asia Raya (CAR) dan diberikan bantuan dalam pembelian polis asuransi oleh PT Indosurance Broker Utama (IBU). Beban asuransi disajikan sebagai bagian dari Beban Pokok Penjualan, Beban Penjualan dan Distribusi dan Beban Umum dan Administrasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo utang terkait disajikan sebagai bagian dari Utang Bukan Usaha - Pihak Berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Lihat Catatan 33 untuk rincian transaksi-transaksi tersebut. j.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 32. TRANSACTIONS (continued) i. WITH RELATED PARTIES
WITH
RELATED
PARTIES
SIMP and its Subsidiaries utilized pump services from PT Sarana Tempa Perkasa. The related pump service expenses incurred arising from such services for the year ended December 31, 2012 totaled Rp4,818 (2011: Rp4,927), which is presented as part of Selling and Distribution Expenses account in the consolidated statement of comprehensive income. The related payables arising from these transactions are presented as part of Accounts Payable - Trade - Related Parties in the consolidated statement of financial position (Note 17). The Group leases V-SAT facilities from PI for communication purposes between the head office, representative offices, branches/factories and estates. Total expenses incurred in connection with the said operating lease transactions for the year ended December 31, 2012 amounted to Rp14,147 (2011: Rp11,349) which is presented as part of General and Administrative Expenses account in the consolidated statement of comprehensive income (Note 29). The Group purchased transportation equipment and spare parts from PT Indomobil Sukses Internasional Tbk and Hino Motor Sales for the year ended December 31, 2012 totaling Rp60,922 (2011: Rp55.481). MCP and its Subsidiaries obtained rental services for heavy equipment and office space from RMK. Rental expense for office space for the year ended December 31, 2012 amounted to Rp583 (2011: Rp530) which is presented as part of General and Administative Expenses account in the consolidated statements of comprehensive income. Rental expense for heavy equipment for the year ended December 31, 2012 amounted to Rp4,499 (2011: Rp2,733) which is presented as part of Cost of Goods Sold account in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).
In December 2011, the Company entered into Binding Sale and Purchase Agreement with ITN to sell two pieces of land in Bukit Indah City (which is part of Other Non-current Assets in the consolidated statement of financial position) covering an area of 2 266,813m for a total consideration of US$19,477,349. This amount has been fully settled in June 2012. Subsequently, in June 2012, the Company entered into Binding Sale and Purchase Agreement with ITN to sell one piece of land in Bukit Indah City (which is part of Other Noncurrent Assets in the consolidated statement of financial position) covering an area of 2 128,187m for a total consideration amount of US$10,254,960. This amount has been fully settled in July 2012. Based on a distribution agreement between SIMP and SRIT, a related party, dated February 14, 2011, the latter was appointed as a distributor for the edible oil and fats products of SIMP in the Peoples Republic of China at selling prices based on the product price list to be determined from time to time by SIMP by taking into account relevant market prices. This agreement is valid until December 31, 2011, and automatically extended on a yearly basis, but not exceeding December 31, 2013.
f.
f.
g.
g.
h.
h.
k.
k.
The Company and certain Subsidiaries have management and other agreements with certain related parties. See Note 33 for details of the said agreements. The Group insured its inventories and fixed assets with PT Asuransi Central Asia (ACA), its employee life insurance with PT A.J. Central Asia Raya (CAR) and was provided assistance in purchasing insurance policy by PT Indosurance Broker Utama (IBU). The insurance expense is presented as part of Cost of Goods Sold, Selling and Distribution Expenses and General and Administrative Expenses in the consolidated statement of comprehensive income. The related outstanding payable is presented as part of Accounts Payable - Non-trade - Related Parties in the consolidated statement of financial position. See Note 33 for details of the said transactions.
l.
l.
134
135
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) m. NICI memiliki perjanjian produksi dan pengadaan barang dengan ICBP di mana Divisi Penyedap Makanan memproduksi, mengemas dan memasok produk NICI dengan harga yang disepakati bersama. n. NICI memiliki perjanjian distribusi dengan IAP untuk distribusi produk kuliner NICI di Indonesia. Sebagai kompensasi, NICI memberikan marjin distribusi sebesar persentase tertentu dari nilai penjualan ke IAP. NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan ISM dimana NICI mendapatkan lisensi secara non-exclusive untuk menggunakan merek milik ISM untuk produk-produk kuliner yang diproduksi, baik langsung maupun tidak langsung oleh NICI di Indonesia, untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama ISM, baik langsung maupun tidak langsung, tetap sebagai pemegang saham NICI. Sebagai kompensasi, NICI dikenakan royalti sebesar persentasi tertentu yang disepakati dari penjualan netonya. Berdasarkan perjanjian pinjaman pada tanggal 7 Mei dan 31 Agustus 2010, ICBP memberikan fasilitas pinjaman modal kerja kepada NICI masing-masing sejumlah Rp10.500 dan Rp5.000. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga sebesar 10,59% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo terutang dari pinjaman ini adalah sebesar Rp15.500 dan disajikan sebagai bagian dari Piutang Bukan Usaha - Pihak Berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo terutang dari pinjaman ini telah dilunasi sepenuhnya pada tanggal 8 Maret 2012. Pada tanggal 15 Juni 2010, ICBP mengadakan perjanjian pemasokan dengan FFI di mana ICBP menyediakan, memasok dan menyerahkan kepada FFI produk biskuit dan sirup dengan harga yang disepakati. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) r. SIMP dan FFI telah mengadakan perjanjian jasa penyediaan bahan baku, dimana SIMP menyetujui untuk menyediakan produk minyak goreng dengan spesifikasi tertentu yang ditentukan oleh FFI. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2013, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama. Pada bulan Desember 2012, ICBP mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual-Beli dengan AIBM untuk menjual sebagian tanah 2 di kawasan Cicurug, seluas 59.990m Sukabumi (yang merupakan bagian dari akun Aset Tidak Lancar Lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian) dengan harga 2 jual Rp700.000/m (angka penuh) atau jumlah keseluruhan sebesar Rp41.993. Jumlah ini dapat berubah mengikuti hasil dari pengukuran ulang atas luas tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), namun demikian 2 harga jual per m bersifat tetap (Catatan 39). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, AIBM telah membayar uang muka sebesar Rp4.199 kepada ICBP dan sisanya akan dibayarkan penuh dalam waktu satu bulan sejak ditanda-tanganinya perjanjian ini. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2012 yang timbul dari transaksi penjualan ini disajikan sebagai bagian dari Utang Bukan Usaha - Pihak Berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 7).
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 32. TRANSACTIONS (continued) r. WITH RELATED PARTIES
WITH
RELATED
PARTIES
m. NICI has a manufacturing and supply agreement with ICBP whereby ICBPs Food Seasoning Division manufactures, packs and supplies NICIs products at the agreed prices. n. NICI has a distribution agreement with IAP for the distribution of NICIs culinary products in Indonesia. As compensation, NICI gives a distribution margin at a certain percentage of the invoiced sales to IAP. NICI has a license trademark agreement with ISM whereby NICI was granted a nonexclusive license to use ISM trademarks for culinary products produced directly or indirectly by NICI in Indonesia, for an indefinite term as long as ISM is a direct or indirect shareholder of NICI. As compensation, NICI is charged with royalty fee at a certain agreed percentage of its net sales.
SIMP and FFI entered into supply of raw materials agreement, whereby SIMP agreed to supply cooking oil subjected to certain specifications as determined by FFI. This agreement is valid from January 1, 2011 until December 31, 2013, and can be extended upon mutual agreement. In December 2012, ICBP entered into Conditional Sale and Purchase Agreement with AIBM to sell a parcel of land covering an 2 area of 59,990m in Cicurug, Sukabumi (which is part of Other Non-current Assets account in the consolidated statement of financial 2 position) at Rp700,000/m (full amount) for a total amount of Rp41,993. The total amount is subject to the result of land area remeasurement by Badan Pertanahan Nasional (BPN), with fixed price per square meter of land (Note 39). Up to December 31, 2012, AIBM had paid cash advance to ICBP amounting to Rp4,199 and the remaining balance shall be paid within one month after the signing of this agreement. The outstanding balance of the advance arising from this sale transaction as of December 31, 2012 is presented as part of Accounts Payable - Nontrade - Related Parties in the consolidated statement of financial position (Note 7).
s.
s.
o.
o.
p.
p.
Based on the loan agreements dated May 7 and August 31, 2010, ICBP granted NICI working capital loan facilities totaling Rp10,500 and Rp5,000, respectively. The loans bore interest at 10.59% per year. As of December 31, 2011, the total outstanding loans amounting to Rp15,500 were presented as part of Accounts Receivable - Non-trade Related Parties in the consolidated statement of financial position. These loans were fully settled on March 8, 2012.
33. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMENKOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN Kontrak lisensi bantuan teknik, administrasi dan
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Technical assistance, license contracts administration and
q.
q.
On June 15, 2010, ICBP entered into a supply agreement with FFI whereby ICBP supplies, sells, and delivers biscuit and syrup products to FFI at the agreed prices. The said agreement will expire on December 31, 2013 and is extendable by mutual agreement of both parties.
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai perjanjian-perjanjian jasa teknik dengan Pinehill, Dufil Prima Foods Plc, Nigeria (Dufil Prima), SAWAB, SAWABASH dan SAWATA. Berdasarkan perjanjian-perjanjian ini, Perusahaan dan Entitas Anak setuju untuk memberikan bantuan teknik dan administrasi kepada pihak-pihak berelasi tersebut. Sebagai tambahan, Perusahaan memberikan exclusive license kepada Dufil Prima dan Pinehill dan non-exclusive license kepada SAWAB, SAWABASH dan SAWATA untuk menggunakan merk Indomie di wilayah tertentu. Selain itu, Perusahaan juga memberikan exclusive license kepada Pinehill untuk menggunakan merk Pop Mie dan Supermi di negara tertentu.
The Company and a Subsidiary have technical services agreements with Pinehill, Dufil Prima Foods Plc, Nigeria (Dufil Prima), SAWAB, SAWABASH and SAWATA. Based on these agreements, the Company and a Subsidiary agreed to provide technical and administrative assistance to these related parties. In addition, the Company grants exclusive licenses to Dufil Prima and Pinehill and non-exclusive licenses to SAWAB, SAWABASH and SAWATA to use the Indomie brand in their certain territories. Also, the Company grants exclusive licenses to Pinehill to use Pop Mie and Supermi brands in certain countries.
136
137
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMENKOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Kontrak bantuan lisensi (lanjutan) teknik, administrasi dan
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Technical assistance, administration license contracts (continued) and
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMENKOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Kontrak komoditas berjangka SIMP mengadakan kontrak komoditas berjangka dengan beberapa perusahaan asing, yang terutama digunakan untuk lindung nilai (hedging) atas risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi harga komoditas yang diperdagangkan oleh SIMP. Kontrak komoditas berjangka tersebut tidak memenuhi persyaratan dan oleh karena itu tidak dapat dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Jumlah neto atas keseluruhan piutang dan utang yang timbul dari penyelesaian kontrak masingmasing sebesar Rp66.400 dan Rp45.611 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: masing-masing Rp142.668 dan Rp141.658), disajikan sebagai bagian dari akun Piutang Bukan Usaha - Pihak Ketiga - neto dan Utang Bukan Usaha - Pihak Ketiga pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Keseluruhan piutang dan utang yang timbul dari kontrak komoditas berjangka pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 akan jatuh tempo antara satu sampai dengan dua bulan setelah tiaptiap tanggal pelaporan. Komitmen belanja modal Pembangunan pabrik-pabrik kelapa sawit Pada tahun 2010, MSA memiliki perjanjian konstruksi dengan PT Mindo-Tech (PT Mindo), untuk membangun pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah sebesar 40 metrik ton TBS per jam (yang dapat ditingkatkan menjadi 80 metrik ton TBS per jam), di propinsi Sumatera Selatan, dengan nilai kontrak sebesar Rp55.120 dan US$4.872.000. Pada tanggal 28 Maret 2011, PT Mindo mengundurkan diri dari komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan pabrik kelapa sawit di MSA. Sehubungan dengan hal ini, pada bulan Agustus 2011, MSA menunjuk PT Eracipta Binakarya (EK) sebagai pemenang tender untuk menggantikan PT Mindo dan menyelesaikan proyek pembangunan pabrik kelapa sawit di MSA, dengan nilai kontrak sebesar Rp101.000 dan US$1.320.855.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Future commodity contracts SIMP entered into future commodity contracts with several foreign entities, which are primarily intended to hedge the exposures on risks of losses arising from the fluctuations in prices of the commodities that SIMP is trading. The said future commodity contracts do not qualify and therefore are not designated as effective hedges for accounting purposes. The aggregate balances of the related outstanding net receivables and payables arising from the settlement of the closed contracts amounted to Rp66,400 and Rp45,611, respectively, as of December 31, 2012 (2011: Rp142,668 and Rp141,658, respectively), which are presented as part of Accounts Receivable - Non-trade - Third Parties - net and Accounts Payable - Non-trade Third Parties accounts, respectively, in the consolidated statement of financial position. The aggregate balances of the receivables and payables arising from the future commodity contracts as of December 31, 2012 and 2011 will mature in one to two months after each reporting date. Capital expenditures commitments Construction of palm oil mills In 2010, MSA entered into construction agreements with PT Mindo-Tech (PT Mindo), whereby the latter is committed to construct palm oil mills with a processing capacity of 40 metric tonnes of FFB per hour (which can be increased into 80 metric tonnes of FFB per hour), located at the province of South Sumatera for contract values of Rp55,120 and US$4,872,000. On March 28, 2011, PT Mindo has resigned from its commitment to complete the construction of the palm oil mills in MSA. In relation to this, in August 2011, MSA has appointed PT Eracipta Binakarya (EK) as a winner of the bidding process to replace PT Mindo and to complete the development of palm oil mills in MSA with contract values of Rp101,000 and US$1,320,855.
NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan Nestle S.A. dimana NICI mendapatkan lisensi secara non-exclusive untuk menggunakan merek Maggi untuk produk-produk kuliner yang diproduksi, baik langsung maupun tidak langsung, oleh NICI di Indonesia, untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama Nestle S.A. tetap merupakan pemegang saham NICI. Sebagai kompensasi, NICI dikenakan royalti sebesar persentase tertentu yang disepakati dari penjualan netonya. Sebagai imbalannya, pendapatan yang diterima Perusahaan dan Entitas Anak tersebut yang berasal dari perjanjian-perjanjian ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sejumlah Rp169.313 (2011: Rp135.682), yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan Operasi Lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari Piutang Bukan Usaha - Pihak Berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 7). Kontrak asuransi Kelompok Usaha mempunyai polis asuransi yang diperoleh dari ACA dan yang diperoleh melalui perantaraan IBU meliputi asuransi untuk persediaan, tanaman perkebunan, aset tetap, dan kargo laut dengan nilai keseluruhan pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp33.220.665 (2011: Rp27.433.636). Kelompok Usaha juga mempunyai polis asuransi jiwa yang diperoleh dari CAR. Beban asuransi yang terkait untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp65.783 (2011: Rp52.624). Beban asuransi disajikan sebagai bagian dari Beban Pokok Penjualan, Beban Penjualan dan Distribusi dan Beban Umum dan Administrasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Di lain pihak, saldo yang belum diamortisasi sehubungan dengan premi asuransi dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp6.892 (2011: Rp3.742), disajikan sebagai bagian dari Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lancar Lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
NICI has a license trademark agreement with Nestle S.A. whereby NICI was granted with a nonexclusive license for the Maggi trademark for culinary products produced directly or indirectly by NICI in Indonesia, for an indefinite term as long as Nestle S.A. is a shareholder of NICI. As compensation, NICI is charged with royalty fee at a certain agreed percentage of its net sales.
As compensation, the total fees earned by the Company and the said Subsidiary arising from these agreements for the year ended December 31, 2012 amounting to Rp169,313 (2011: Rp135.682), which is presented as part of Other Operating Income in the consolidated statement of comprehensive income. The outstanding balances of receivables arising from these transactions are presented as part of Accounts Receivable - Non-trade - Related Parties in the consolidated statement of financial position (Note 7). Insurance contracts The Group has insurance policies obtained from ACA and from the assistance of IBU covering portions of its inventories, plantations, fixed assets and marine cargo with combined insurance coverage as of December 31, 2012 of Rp33,220,665 (2011: Rp27,433,636). The Group also has life insurance policies obtained from CAR.
The related insurance expense incurred for the year ended December 31, 2012 amounted to Rp65,783 (2011: Rp52,624). The insurance expense is presented as part of Cost of Goods Sold, Selling and Distribution Expenses and General and Administrative Expenses in the consolidated statement of comprehensive income. On the other hand, the unamortized balance of the related prepaid insurance premiums as of December 31, 2012 amounting to Rp6,892 (2011: Rp3,742), is presented as part of Prepaid Expenses and Other Current Assets in the consolidated statement of financial position.
138
139
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMENKOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Komitmen belanja modal (lanjutan) Pembangunan pabrik-pabrik kelapa sawit (lanjutan) Pada tahun 2012, perjanjian tersebut telah dirubah untuk meningkatkan kapasitas olah menjadi sebesar 80 metrik ton TBS per jam, dengan nilai kontrak menjadi sebesar Rp212.319 dan US$2.009.242. Pembangunan pabrik penyulingan gula Pada tahun 2008, LPI mengadakan perjanjian pemasokan (Supply Agreement) dengan China CAMC Engineering Co. Ltd., untuk penyediaan mesin dan peralatan pabrik penyulingan gula dengan kapasitas olah sebesar 8.000 metrik ton tebu per hari di propinsi Sumatera Selatan, dengan nilai kontrak sebesar US$84.328.040. Di samping itu, LPI juga mengadakan perjanjian konstruksi dengan CAMCE-MPS JO untuk membangun pabrik penyulingan gula tersebut dengan nilai kontrak sebesar US$33.741.960. CAMCE tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai kontrak di atas, sehingga LPI harus melakukan pekerjaan perbaikan sampai akhirnya pabrik tersebut siap digunakan pada semester kedua 2012. Sehubungan dengan hal tersebut, LPI mencatat piutang lain-lain atas klaim kepada CAMCE sebesar Rp115.477 yang merupakan jumlah biaya yang timbul dari pekerjaan perbaikan tersebut. Di lain pihak, LPI juga mencatat hutang lain-lain atas pembayaran terakhir (retensi) proyek di atas sebesar Rp162.114. Pembelian mesin pabrik Sehubungan dengan pembangunan pabrik penyulingan minyak kelapa sawit mentah (MKS) di Tanjung Priok, pada tahun 2011, Divisi Minyak dan Lemak Nabati SIMP mengadakan kontrak dengan beberapa kontraktor asing atas pembelian dan pemasangan beberapa mesin pengisian minyak goreng dalam kemasan botol, jerigen dan isi ulang (pouch) serta mesin untuk mencetak label. Jumlah nilai kontrak atas pembelian dan pemasangan mesin-mesin tersebut adalah sebesar US$351.150 dan EUR541.333.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMENKOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Komitmen belanja modal (lanjutan) Pembelian mesin pabrik (lanjutan) Pada tahun 2011, Divisi Minyak dan Lemak Nabati SIMP mengadakan kontrak dengan Unicorp Engineering (S) Pte. Ltd., Singapura atas pembelian dan pemasangan peralatan pabrik di Tanjung Priok berupa persiapan otomatis, kristalisasi dan teksturisasi untuk produksi margarin. Nilai kontrak atas pembelian dan pemasangan peralatan-peralatan tersebut adalah sebesar EUR1.425.803 dan SIN$1.162.363. Konstruksi Kapal Pada tahun 2011, SSP mengadakan kontrak penjualan dan pembelian (Sale and Purchase Contracts) dengan PT Palma Progress Shipyard untuk pembuatan 4 buah CPO barges dan tug boats dengan nilai kontrak sebesar US$14.600.000. Seluruh CPO barges dan tug boats telah diserahterimakan ke SSP pada bulan Juli 2012. Pembelian aset tetap dan tanaman perkebunan lainnya Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki beberapa kontrak untuk memperoleh aset tetap dan tanaman perkebunan senilai Rp1.957.214, US$113.775.905 dan JP52.220.000 termasuk komitmen belanja modal sehubungan dengan kontrak-kontrak pembangunan fasilitas produksi seperti yang sudah diungkapkan di atas. Jumlah dan Realisasi Dengan demikian, sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki total kontrak untuk memperoleh aset tetap dan pengembangan tanaman perkebunan senilai Rp5.990.428. Jumlah yang direalisasi dari nilai kontrak di atas adalah sebesar Rp2.842.423 Komitmen penjualan Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki komitmen penjualan untuk menyerahkan karet, MKS dan inti kelapa sawit sebanyak 49.456 ton (2011: 26.686 ton) dan benih bibit kelapa sawit sebanyak 628.300 butir (2011: nihil) kepada pelanggan pihak ketiga lokal dan luar negeri. Seluruh komitmen penjualan di atas akan terealisasi antara satu sampai dengan dua bulan setelah tiap-tiap tanggal pelaporan.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Capital expenditures commitments (continued) Construction of palm oil mills (continued) In 2012, the said agreement was amended to increase processing capacity to 80 metric tonnes FFB per hour, with contract value to become Rp212,319 and US$2,009,242. Construction of a sugar refinery plant In 2008, LPI entered into a Supply Agreement with China CAMC Engineering Co. Ltd., whereby the latter is to supply machinery and equipment for a sugar refinery plant with daily processing capacity of 8,000 metric tonnes of sugar cane located at the province of South Sumatera for a contract value of US$84,328,040. LPI also entered into a Construction Agreement with CAMCE-MPS JO whereby the latter is committed to construct and erect the aforesaid sugar refinery plant with a contract value of US$33,741,960. CAMCE failed to meet its obligations under the said contract, forcing LPI to perform remedial works until the plant is ready to be used in the second semester of 2012. Consequently, LPI recognized other receivables for its claim to CAMCE amounting to Rp115,477 which represent the costs of the remedial works. On the other hand, LPI also recorded other payables for the final payments (retention payable) for the abovementioned projects amounting to Rp162,114. Purchases of factory machineries In connection with the construction of a crude palm oil (CPO) refinery at Tanjung Priok in 2011, the SIMPs Edible Oil and Fats Division entered into contracts with several foreign contractors to purchase and install several filling machines for bottles, jerry can and pouch and labelling machines. The contract value for the purchases and installation of such machineries amounted to US$351,150 and EUR541,333.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Capital expenditures commitments (continued) Purchases of factory machineries (continued) In 2011, SIMPs Edible Oil and Fats Division entered into a contract with Unicorp Engineering (S) Pte. Ltd., Singapore to purchase and install preparation, crystallization and automatic texturization plant in Tanjung Priok for production of margarine. The contract value for purchases and installation of such equipment amounted to EUR1,425,803 and SIN$1,162,363. Construction of Vessels In 2011, SSP entered into Sale and Purchase Contracts with PT Palma Progress Shipyard for the construction of 4 CPO barges and tug boats with total contract value of US$14,600,000. All of the above-mentioned CPO barges and tug boats have been handed over to SSP in July 2012.
Purchases of fixed assets and other plantations Until December 31, 2012, the Group has several contracts to acquire fixed assets and plantation totaling Rp1,957,214, US$113,775,905 and JP52,220,000 inclusive of the capital expenditure commitments relating to the production facilities construction contracts as disclosed above.
Total and Realized Amounts Thus, until December 31, 2012, the Group has total contracts to acquire fixed assets and development of plantations totaling Rp5,990,428. The amount realized from the above-mentioned contract values was Rp2,842,423. Sales commitment As of December 31, 2012, the Group has sales commitments to deliver rubber, CPO and palm kernel of approximately 49,456 tonnes (2011: 26,686 tonnes) and palm oil seed of 628,300 pieces (2011: nil) to local and overseas third party customers. All of the above sales commitments will be realized in one to two months after each reporting date.
140
141
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMENKOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Perantaraan akuisisi lahan-lahan perkebunan tertentu Pada tahun 2007, LSIP mengalihkan pelaksanaan akuisisi lahan-lahan perkebunan tertentu dari perantara perorangan kepada PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (DRUP), entitas anak LSIP yang telah dijual pada bulan Oktober 2006. Untuk itu, LSIP kemudian melakukan pembayaran uang muka kepada DRUP yang telah ditunjuk untuk membantu dan mengelola akuisisi lahan yang berlokasi di propinsi Sumatera Selatan dan penyerahterimaan kepemilikan atas lahan-lahan tersebut kepada LSIP. Uang muka tersebut akan diselesaikan pada saat serah terima lahan atau dengan cara lainnya. Sampai dengan bulan Desember 2012, telah terjadi penyelesaian atas sebagian uang muka melalui penyerahan aset senilai Rp25.057 dan penyelesaian secara tunai sebesar Rp18.981. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp47.213 (2011: Rp60.949) yang akan dikapitalisasi ke akun Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan pada saat proses perolehan HGU dari lahan-lahan tersebut selesai. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai tercatat uang muka tersebut dapat dipulihkan sepenuhnya. Perjanjian pemasokan IDLK memiliki perjanjian pemasokan dengan Amberston dimana Amberston menyediakan bahan baku antara lain berupa skimmed milk powder, butter milk powder dan gula kepada IDLK dengan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak. Perjanjian tersebut telah diperbaharui dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMENKOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Perjanjian Konsultasi Manajemen Kelompok Usaha ICBP IDLK memiliki perjanjian manajemen dengan PT Marison Nauli Ventura (MNV), dimana MNV memberikan kepada IDLK nasehat, pendapat, petunjuk, konsultasi dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan usaha, khususnya yang berhubungan dengan sumber daya manusia dan manajemen. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama, kecuali apabila salah satu pihak menyatakan secara tertulis untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Kompensasi yang dibayarkan kepada MNV untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp4.898 (2011: Rp4.898) disajikan sebagai bagian dari Beban Umum dan Administrasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Pada tanggal 4 Mei 2010, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengeluarkan keputusan atas kasus No.24/KPPU-I/2009, dimana SIMP dan beberapa produsen minyak goreng lainnya (bersama-sama disebut sebagai Produsen Minyak Goreng) dianggap melanggar ketentuan Pasal 4 (Oligopoli), 5 (Penetapan Harga) dan 11 (Kartel) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dan mengenakan denda kepada masing-masing Produsen Minyak Goreng. Denda yang dikenakan terhadap SIMP adalah sebesar Rp25.000.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Intermediation acquisitions of certain plantations land
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Management Consultant Agreement of ICBPs Group IDLK has a management agreement with PT Marison Nauli Ventura (MNV), whereby MNV provides to IDLK business advice, suggestion, guidance, consultation and information relevant to operational activities, especially those related with human resources and management. This agreement is valid for a one-year period and shall be automatically renewed for the same period, unless terminated by either party in writing. Compensation paid to MNV for the year ended December 31, 2012 amounting to Rp4,898 (2011: Rp4,898) is presented as part of General and Administrative Expenses in the consolidated statement of comprehensive income.
In 2007, LSIP transferred the process to acquire certain plantation lands from the individual intermediaries to PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (DRUP), a former subsidiary of LSIP which was disposed in October 2006. For that purpose, LSIP subsequently made cash advances to DRUP, which was appointed to facilitate and manage the acquisition of parcels of land located in South Sumatera and the transfers of the land titles of ownership to LSIP. Such advances will be settled when the land is handed over or by other process.
Up to December 2012, a portion of the said advances were settled through the transfer of asset valued at Rp25,057 and cash settlement amounting to Rp18,981. The outstanding advances as of December 31, 2012 amounted to Rp47,213 (2011: Rp60,949), which will be capitalized to the Fixed Assets and Plantations accounts when the process of obtaining the HGU is completed. The management believes that the carrying amount of the advances is fully recoverable. Supply Agreement IDLK has a supply agreement with Amberston whereby Amberston agreed to provide raw materials to IDLK such as, among others, skimmed milk powder, butter milk and sugar, at the prices agreed by both parties. The said agreement has been renewed and will expire on December 31, 2013.
Competition
On May 4, 2010, the Business Competition Supervisory Commission (Komisi Pengawas Persaingan Usaha or KPPU) has issued a decision on case No. 24/KPPU-I/2009, whereby SIMP and several other edible oil producers (together, the Edible Oil Producers), were judged for violation of Articles 4 (Oligopoly), 5 (Price Fixing) and 11 (Cartel) of Law No. 5, Year 1999 regarding Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition, and ordered penalties to each of the Edible Oil Producers. The penalty which was imposed to SIMP amounted to Rp25,000.
142
143
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMENKOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (lanjutan) Terhadap keputusan KPPU tersebut, Produsen Minyak Goreng, termasuk SIMP, mengajukan banding melalui Pengadilan Negeri di masingmasing tempat kedudukannya. Dalam hal ini SIMP mengajukan banding melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 30 Juni 2010. Pada tanggal 13 Agustus 2010, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang menunjuk Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memeriksa dan memutuskan perihal banding yang diajukan oleh Produsen Minyak Goreng terhadap keputusan KPPU tersebut. Pada tanggal 23 Februari 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan putusan yang menerima banding yang diajukan oleh Produsen Minyak Goreng. Pada tanggal 31 Maret 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan salinan putusannya kepada SIMP. Berdasarkan catatan pada salinan putusan tersebut, pada tanggal 8 Maret 2011, KPPU telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut. Pada tanggal 12 Mei 2011, SIMP telah mengajukan kontra memori kasasi terhadap memori kasasi KPPU tersebut. Pada tanggal 3 Juli 2012, SIMP telah menerima salinan resmi atas putusan Mahkamah Agung tertanggal 25 November 2011, yang mengikat dan berkekuatan hukum tetap, di mana dalam putusan tersebut Majelis Hakim Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi KPPU. Pengembangan Perkebunan Plasma Entitas Anak tertentu memiliki perjanjian pengembangan perkebunan plasma dengan beberapa KUD yang mewadahi petani plasma. Lihat Catatan 36 untuk rincian perjanjian tersebut.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Decision from the Business Competition Supervisory Commission (continued) Against such KPPU decision, the Edible Oil Producers, including SIMP, filed appeal to each of its pertinent domicile District Court (Pengadilan Negeri). In this case, SIMP filed its appeal through South Jakarta District Court on June 30, 2010. On August 13, 2010, the Supreme Court issued a decree that appointed the Central Jakarta District Court to examine and decide on the appeal filed by the Edible Oil Producers against the abovementioned KPPU decision. On February 23, 2011, the Central Jakarta District Court issued a decision in favor of the Edible Oil Producers. On March 31, 2011, the Central Jakarta District Court issued the copy of its decision to SIMP. Pursuant to the notes in said copy of decision, on March 8, 2011, KPPU has filed an application for cassation to the Supreme Court against the decision from the Central Jakarta District Court. On May 12, 2011, SIMP filed a counter memorandum of cassation against such KPPUs memorandum of cassation. On July 3, 2012, SIMP has received the official copy of the said Supreme Court decision dated November 25, 2011, which is final and binding, which stated that the Panel of Judges of the Supreme Court rejected KPPUs cassation application.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMENKOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Sengketa Tanah Milik LPI Pada tanggal 5 Mei 2011, Tn. Ketut Suwece, penduduk Desa Harapan Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), mendaftarkan gugatan terhadap LPI ke Pengadilan Negeri Baturaja, Sumatera Selatan, untuk menuntut ganti rugi sebesar Rp17.414 atas dua bidang tanah seluas sekitar 143 hektar beserta tanaman yang berdiri di atasnya yang terletak di desa Campang Tiga Ulu, OKUT, dan permohonan sita jaminan. Pada tanggal 3 November 2011, Pengadilan telah Negeri Baturaja, Sumatera Selatan mengeluarkan putusan yang menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh Tn. Ketut Suwece kepada LPI. Kemudian pada tanggal 4 November 2011, Tn. Ketut Suwece mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Baturaja, Sumatera Selatan kepada Pengadilan Tinggi Palembang. Pada tanggal 5 Juli 2012, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Palembang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Baturaja. Pada tanggal 30 Juli 2012, LPI telah menerima salinan resmi atas putusan Pengadilan Tinggi Palembang. Pada tanggal 9 Januari 2013, LPI menerima pemberitahuan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bahwa Tn. Ketut Suwece telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Tinggi Palembang tersebut. Pada tanggal 22 Januari 2013, LPI mengajukan kontra memori kasasi terhadap memori kasasi Tn. Ketut Suwece tersebut. Sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, Mahkamah Agung belum mengeluarkan putusan. Pada tanggal 5 Desember 2011, Tn. Putra Marhan dan para penggugat lainnya mendaftarkan gugatan terhadap LPI ke Pengadilan Negeri Baturaja, Sumatera Selatan, untuk menuntut ganti rugi sebesar Rp16.397 atas tanah seluas 88,90 hektar beserta tanaman yang berada di atasnya yang terletak di Desa Mungin Jaya, OKUT. Pada tanggal 13 Agustus 2012, LPI menerima salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Baturaja, yang telah mengikat dan berkekuatan hukum tetap, yang menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh Tn. Putra Marhan dan para penggugat lainnya kepada LPI. Kelompok Usaha telah menerima masukan dari penasihat hukumnya bahwa kemungkinan keberhasilan tuntutan hukum ini adalah tidak besar, dengan demikian tidak ada penyisihan terkait yang dibentuk dalam laporan keuangan konsolidasian.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Dispute of LPIs HGU certificate On May 5, 2011, Mr. Ketut Suwece, a resident of Harapan Jaya village, Ogan Komering Ulu Timur District (OKUT), filed a lawsuit against LPI to the District Court of Baturaja (Pengadilan Negeri Baturaja), South Sumatera, to claim for the losses of Rp17,414 for two parcels of land with a total area of approximately 143 hectares located at Campang Tiga Ulu village, OKUT, including trees planted thereon, as well as request for a sequestration. On November 3, 2011, the District Court of Baturaja, South Sumatera has issued a verdict to reject all of the lawsuit filed by Mr. Ketut Suwece against LPI. Then, on November 4, 2011, Mr. Ketut Suwece filed an appeal to the High Court of Palembang against the decision from the District Court of Baturaja, South Sumatera. On July 5, 2012, the Panel of Judges of the High Court of Palembang upheld the District Court of Baturajas decision. On July 30, 2012, LPI received the official copy of the decision from the High Court of Palembang. On January 9, 2013, LPI received official notification from South Jakarta District Court that Mr. Ketut Suwece had filed an application for cassation to the Supreme Court against the decision of the High Court of Palembang. On January 22, 2013, LPI filed a counter memorandum of cassation against such Mr. Ketut Suwece memorandum of cassation. As of March 11, 2013, the Supreme Court has not issued a verdict yet. On December 5, 2011, Mr. Putra Marhan and the other plantiffs filed a lawsuit against LPI to the District Court of Baturaja (Pengadilan Negeri Baturaja), South Sumatera, to claim for indemnity amounting to Rp16,397 for land with a total area of 88.90 hectares located at Mungin Jaya Village, OKUT, including trees planted thereon. On August 13, 2012, LPI has received the official copy of the District Court of Baturaja decision which was final and binding, which rejected all the lawsuit filed by Mr. Putra Marhan and other plantiffts to the LPI.
Development of Plasma Plantations Certain Subsidiaries have plasma plantations development agreement with several KUD representing the plasma farmers. See Note 36 for the details of the said agreement.
The Group has been advised by its legal counsel that it is not probable, that the above mentioned legal actions will succeed, and accordingly, no provision for any liability has been made in the consolidated financial statements. 145
144
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
2012 Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang bukan usaha Piutang plasma - neto Aset tidak lancar piutang jangka panjang Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek Total Liabilitas Keuangan Liabilitas yang dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Utang bank jangka pendek dan cerukan Utang trust receipts Utang usaha Utang bukan usaha Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang obligasi Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang obligasi dan Sukuk Ijarah Utang pembelian aset tetap Total Nilai Wajar/ Fair Values
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Kelompok usaha menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar instrumen keuangan: Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, yaitu untuk seluruh input yang diketahui baik secara langsung ataupun tidak langsung memiliki dampak signifikan atas nilai wajar tercatat. Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, yaitu untuk seluruh input yang tidak dapat diketahui baik secara langsung ataupun tidak langsung memiliki dampak signifikan atas nilai wajar tercatat Kelompok usaha memiliki aset keuangan diukur pada nilai wajarnya pada akhir periode pelaporan sebagai berikut:
Aset diukur pada nilai wajar Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam surat berharga tercatat (saham, surat utang, dan reksadana) Tingkat 1/ Level 1 Tingkat 2/ Level 2
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Groups financial instruments as of December 31, 2012 and 2011.
2011 Nilai Tercatat/ Carrying Values Nilai Wajar/ Fair Values Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Accounts receivable - trade Accounts receivable - non-trade Plasma receivables - net Other non-current assetslong-term receivables AFS financial assets Short-term investments Total Financial Liabilities Liabilities at amortized cost Short-term bank loans and overdraft Trust receipts payable Accounts payable - trade Accounts payable - non-trade Accrued expenses Current maturities of long-term debts Bank loans Bonds payable Liability for purchases of fixed assets Finance lease liabilities Long-term debts - net of current maturities Bank loans Bonds and Sukuk Ijarah payables Liability for purchases of fixed assets Total
34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The Group uses the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments: Level 1: Fair values measured based on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities. Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly. Level 3: Fair value measured based on valuation techniques for which any inputs which have a significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data (unobservable inputs). The Group held the following asset measured at fair value as at the end of the reporting period:
Tingkat 3/ Level 3 Total/ Total Asset measured at fair value AFS financial asset Investment in listed share (stocks, bonds and mutual fund)
552.726
552.726
Tidak ada reklasifikasi antar perbedaan level tingkatan nilai wajar pada tahun 2012. Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar dan model arus kas diskonto. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi, selain itu, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi dibawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelompok instrumen keuangan:
There were no reclassifications made between the different fair value hierarchy levels in 2012. Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices and discounted cash flow models. Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position are carried at fair value or amortized cost, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
146
147
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Nilai tercatat untuk kas dan setara kas, piutang usaha dan bukan usaha, utang bank jangka pendek dan cerukan, utang trust receipts, utang usaha dan bukan usaha dan beban akrual mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat dari utang jangka panjang - utang bank dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala. Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. Piutang plasma, piutang jangka panjang kepada karyawan dan utang pembelian aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode SBE dan tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga pinjaman pasar pada saat pengakuan awal untuk jenis pinjaman yang sama. Utang obligasi dan Sukuk Ijarah disajikan dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE dan besaran imbalan. Biaya perolehan diamortisasi ditentukan dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari metode SBE dan besaran imbalan. MANAJEMEN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko suku bunga (lanjutan) Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga pinjaman tidak termasuk trust receipts meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal tersebut akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp2.678, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang. Risiko mata uang asing Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah Rupiah. Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan ekspor dan biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Kelompok Usaha di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal nilai dan/atau pemilihan waktu, Kelompok Usaha harus menghadapi risiko mata uang asing. Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf sebelumnya, fluktuasi nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Kelompok Usaha. Pada tanggal 31 Desember 2012, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp181.120, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas, piutang usaha, utang usaha dan, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga dalam Dolar AS. MANAJEMEN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The carrying values of cash and cash equivalents, accounts receivable - trade and non-trade, short-term bank loans and overdraft, trust receipts payable, accounts payable - trade and non-trade and accrued expenses approximate their fair values due to their short-term nature. The carrying values of long-term debts - bank loans with floating interest rates approximate their fair values as they are reassessed frequently. Short-term investments are carried at fair value using the quoted prices published in the active market. Plasma receivables, long-term receivables from employees and liability for purchases of fixed assets are carried at amortized cost using EIR method and the discount rates used are the market incremental lending rate at the initial recognition for similar types of lending. The bonds and Sukuk Ijarah payables are carried at amortized costs using the EIR method and rate of return. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are integral part of the EIR method and rate of return.
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Interest rate risk (continued) Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For the year ended December 31, 2012, based on a sensible simulation, had the interest rates of the loans and borrowings exclude trust receipts been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, income before income tax for the year ended December 31, 2012 would have been Rp2,678 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest charge on the loans and borrowings with floating interest rates.
Foreign currency risk The Groups functional currency is the Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its borrowings, export sales and the costs of certain key purchases are either denominated in the United States Dollar or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. If the revenue and purchases of the Group are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Group has exposure to foreign currency risk. The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Groups foreign exchange exposure. As at December 31, 2012, had the exchange rate of Rupiah against US Dollar depreciated/ appreciated by 10% with all other variables held constant, income before income tax for the year ended December 31, 2012 would have been Rp181,120 lower/higher, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, accounts receivable trade, interest-bearing loans and borrowings and accounts payable - trade denominated in US Dollar.
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES The main risks arising from the Groups financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, commodity price risk, credit risk and liquidity risk. The Directors reviewed and agreed the policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows: Interest rate risk The Groups interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes.
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang asing, risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut: Risiko suku bunga Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan investasi.
148
149
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Kelompok Usaha mengharuskan semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usaha mengharuskan pembayaran pada saat penyerahan dokumen kepemilikan. Untuk penjualan dalam negeri, Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 30 - 45 hari dari faktur yang diterbitkan. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan batas kredit untuk pelanggan tertentu, seperti mengharuskan subdistributor untuk memberikan jaminan bank. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat gagal bayar. Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Entitas Anak menunggu pendanaan dari bank. MANAJEMEN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Piutang plasma juga mencakup pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani plasma. Biayabiaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma dan jaminan berupa bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan dikembalikan kepada petani plasma setelah piutang plasma dilunasi sepenuhnya. Kelompok Usaha melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Kelompok Usaha untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang plasma. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap resiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena piutang usaha berasal dari banyak pelanggan. Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: MANAJEMEN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Credit risk The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers and plasma farmers. The Group implements policies to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. Group requires that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires payment upon the presentation of title documents.
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Credit risk (continued) Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installment to the banks, advances for fertilizers and other agricultural supplies. These advances shall be reimbursed by the plasma farmers and the collateral in form of titles of ownership of the plasma plantations will be handed over to the plasma farmers once the plasma receivables have been fully repaid. The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmers to maintain the productivity of plasma plantations as part of the Groups strategy to strengthen relationship with plasma farmers which is expected to improve the repayments of plasma receivables. At the consolidated statement of financial position date, the Groups maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position. The Group has no concentration of credit risk as its trade receivables relate to large number of ultimate customers. The tables below represent the aging analysis of the Groups financial assets as of December 31, 2012 and 2011:
31 Desember 2012/December 31, 2012 Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai / Past Due but Not Impaired Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Nilai / Past Due and/or Impaired
For domestic sales, the Group grants its customers credit terms up to 30 - 45 days from the issuance of invoice. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer, such as requiring sub-distributors to provide bank guarantees. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group's exposure to bad debts. When a customer fails to make payment within the credit term given, the Group will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Group's assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Group will cease the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.
Plasma receivables represent costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by the banks and temporarily self-funded by the Subsidiaries awaiting banks funding.
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang /Accounts receivable Usaha/Trade : Pihak ketiga/third parties Pihak berelasi/related parties Bukan usaha/nontrade: Pihak ketiga/third parties Pihak berelasi/related parties
Total
Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai / Neither past Due nor Impaired
1 30 hari / 1 30 days
31 60 hari / 31 60 days
61 90 hari / 61 90 days
13.343.028
13.343.028
2.722.839 321.888
2.129.614 321.888
457.846 -
27.162 -
51.066 -
25.583 -
31.568 -
385.191 219.391
385.191 219.391
150
151
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (lanjutan):
Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai / Neither past Due nor Impaired
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Credit risk (continued) The tables below represent the aging analysis of the Groups financial assets as of December 31, 2012 and 2011 (continued):
31 Desember 2012/December 31, 2012 Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai / Past Due but Not Impaired Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Nilai / Past Due and/or Impaired
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko likuiditas Kelompok Usaha menghadapi risiko likuiditas karena mungkin akan menemui kesulitan dalam memenuhi kewajiban dan komitmen kontraktualnya. Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan setara kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai. Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi informasi arus kas proyeksi dan arus kas aktual dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan melakukan penggalangan dana yang mencakup utang dan pinjaman bank, dan penerbitan ekuitas pasar modal. Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto. MANAJEMEN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Liquidity risk The Group faces liquidity risk because it may encounter difficulty in meeting its contractual obligations and commitments. The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives, including bank loans and borrowings, and equity market issues. The table below summarizes the maturity profile of the Groups financial liabilities based on undiscounted contractual cashflow.
Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within 15 years
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables (lanjutan/continued) Aset tidak lancar lainnya Piutang jangka panjang/Other noncurrent assets - Longterm receivables Aset keuangan tersedia untuk dijual/AFS financial assets Investasi jangka pendek/ short-term investments Total
Total
1 30 hari / 1 30 days
31 60 hari / 31 60 days
61 90 hari / 61 90 days
117.768
117.768
552.726 17.662.831
552.726 17.069.606
457.846
27.162
51.066
25.583
31.568
Total Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang /Accounts receivable Usaha/Trade : Pihak ketiga/third parties Pihak berelasi/related parties Bukan usaha/nontrade: Pihak ketiga/third parties Pihak berelasi/related parties Aset tidak lancar lainnya Piutang jangka panjang/ Other non-current assets - Long-term receivables Aset keuangan tersedia untuk dijual/AFS financial assets Investasi jangka pendek/ short-term investments Total
Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai / Neither past Due nor Impaired
31 Desember 2011/December 31, 2011 Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai / Past Due but Not Impaired
1 30 hari / 1 30 days
31 60 hari / 31 60 days
61 90 hari / 61 90 days
Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Nilai / Past Due and/or Impaired
Jumlah/ Total Pada tanggal 31 Desember 2012 Utang bank jangka pendek dan cerukan Utang trust receipts 2.613.840 3.856.065 2.437.017 1.482.474 1.252.665 491.524
Short-term bank loans and overdraft Trust receipts payable Accounts payable - trade Accounts payable - non-trade Accrued expenses Current maturities of long-term bank loans Current maturities of liability for purchases of fixed assets Long-term bank loans - net of current maturities Bonds and Sukuk Ijarah payables Liability for purchases of fixed assets - net of current maturities
13.049.048
13.049.048
2.626.549 327.719
2.198.461 327.719
307.498 -
37.169 -
39.809 -
1.147 -
42.465 -
Beban akrual Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembelian aset tetap jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang obligasi dan Sukuk Ijarah
393.644 363.858
393.644 363.858
8.334
8.334
98.266
98.266
3.992.605 4.323.442
3.424.727 4.323.442
567.878 -
574.800 17.433.884
574.800 17.005.796
307.498
37.169
39.809
1.147
42.465
Utang pembelian aset tetap - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
37.780
34.467
3.313
152
153
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan)
Dalam waktu 1 tahun/ Within 1 year
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko harga komoditas (lanjutan) Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk meningkatkan swasembada MKS dalam proses penyulingan untuk mengurangi risiko biaya bahan baku terhadap fluktuasi harga komoditas. Jika Kelompok Usaha tidak dapat melakukannya, Kelompok Usaha dapat meminimalisasi risiko tersebut melalui kontrak berjangka (forward contract). Namun, Kelompok Usaha dapat juga terkena dampak dari risiko harga komoditas karena perubahan nilai wajar kontrak komoditas berjangka diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan simulasi yang rasional, jika harga komoditas lebih tinggi/lebih rendah sebesar 10% (2011: lebih tinggi/lebih rendah sebesar 10%) atas kontrak komoditas berjangka yang masih berlaku (semua dalam posisi jual), dengan seluruh variabelvariabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp2.439, terutama akibat harga kuotasi pasar atas kontrak komoditas berjangka yang masih berlaku yang lebih tinggi/lebih rendah. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas risiko harga komoditas. 36. PIUTANG PLASMA Kebijakan pemerintah Indonesia mewajibkan pemilik perkebunan untuk membangun area perkebunan inti rakyat (Petani Plasma). Sehubungan dengan kebijakan tersebut, LSIP, MISP, GS, CNIS, KGP, RAP, CKS, MSA, JS dan MPI (secara bersama-sama disebut sebagai Perusahaan Inti), memiliki komitmen dengan beberapa KUD yang mewadahi petani plasma untuk mengembangkan perkebunan plasma. Pembiayaan atas pengembangan perkebunan plasma ini diperoleh melalui pinjaman dari bank maupun pembiayaan langsung oleh Perusahaan Inti. Beberapa Perusahaan Inti, yaitu LSIP, GS, CNIS, KGP, RAP, MSA, CKS, JS dan MPI memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk pelunasan pinjaman atas pembiayaan yang diperoleh dari bank. MANAJEMEN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Liquidity risk (continued)
Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within 15 years
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Commodity price risk (continued) The Groups policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by increasing its self-sufficiency in the supply of CPO for the refinery operation. To the extent the Group is unable to do so, the Group may minimize such risks through forward contracts. However, the Group may also be exposed to commodity price risk as changes in fair value of future commodity contracts are recognized directly in profit or loss.
Jumlah/ Total Pada tanggal 31 Desember 2011 Utang bank jangka pendek dan cerukan Utang trust receipts Utang usaha Utang bukan usaha Beban akrual Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang obligasi yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembelian aset tetap yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang obligasi dan Sukuk Ijarah setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembelian aset tetap - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.842.973 2.160.600 1.799.736 1.068.019 1.017.968 1.039.225 1.962.558 6.259 50
Short-term bank loans and overdraft Trust receipts payable Accounts payable - trade Accounts payable - non-trade Accrued expenses Current maturities of long-term bank loans Current maturities of bonds payables Current maturities of liability for purchases of fixed assets Current maturities of finance lease liabilities Long-term bank loans - net of current maturities Bonds and Sukuk Ijarah payables net of current maturities Liability for purchases of fixed assets - net of current maturities
At December 31, 2012, based on a sensible simulation, had the commodity prices been 10% higher/lower (2011: 10% higher/lower) from the outstanding/open contracts (all at sell position), with all other variables held constant, income before income tax for the year ended December 31, 2012 would have been lower/higher by Rp2,439, mainly as a result of higher/lower quoted market prices of the open position future commodity contracts.
3.313.280
2.711.590
601.690
2.327.712
2.327.712
33.575
27.959
5.616
For the year ended December 31, 2012 and 2011, the Groups policy is that no hedging in the said commodity price risk shall be undertaken.
Risiko harga komoditas Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari pembelian MKS, di mana marjin laba atas penjualan barang jadi dapat terpengaruh jika harga MKS (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pabrik penyulingan untuk memproduksi minyak dan lemak nabati) meningkat dan Kelompok Usaha tidak dapat mengalihkannya kepada pelanggannya. Selain itu, Kelompok Usaha juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual produk MK dan harga beli kopra (yang merupakan bahan baku dalam produksi MK). Kelompok Usaha mempunyai kontrak komoditas berjangka dengan beberapa entitas asing, yang terutama bertujuan untuk mengelola risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi harga komoditas yang diproduksi dan dijual oleh Kelompok Usaha. 154
Commodity price risk The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its purchases of CPO where the profit margin on sales of its finished products may be affected if the cost of CPO (which is the main raw materials used in the refinery factories to produce edible oil and fats products) increases and the Group is unable to pass such cost increases to its customers. In addition, the Group is also exposed to fluctuations in the selling price of its processed CNO and the purchase price of copra (being the raw material used in the production of CNO). The Group has future commodity contracts with several foreign entities, the purpose of which are primarily to manage its exposures on risks of losses arising from the fluctuations in the prices of the commodities that are produced and traded by the Group.
36. PLASMA RECEIVABLES The Indonesian government policy requires the owner of palm oil plantations to develop plasma plantations (perkebunan inti rakyat or the (Plasma Farmers). Relative to this, LSIP, MISP, GS, CNIS, KGP, RAP, CKS, MSA, JS and MPI (collectively referred to as the Nucleus Companies), have commitments with several KUD representing the plasma farmers to develop plantations under the plasma scheme. The financing of these plasma plantations are provided by the banks or Nucleus Companies. Several Nucleus Companies, namely LSIP, GS, CNIS, KGP, RAP, MSA, CKS, JS and MPI provide corporate guarantees to the related credit facilities provided by the bank.
155
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. PIUTANG PLASMA (lanjutan) Pada saat perkebunan plasma telah menghasilkan, Petani Plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil perkebunan tersebut kepada Perusahaan Inti, dan melunasi angsuran atas fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank atau Perusahaan Inti sesuai skema pembiayaan tiap-tiap proyek dengan menggunakan dana yang dipotong dari hasil penjualan hasil perkebunan plasma tersebut. Perusahaan Inti juga memberikan pinjaman sementara kepada Petani Plasma untuk dana pengembangan kebun dan untuk membayar angsuran pinjaman dan beban bunga yang timbul dari pinjaman di atas kepada masing-masing bank, karena hasil penjualan TBS dari perkebunan plasma terkait belum mencukupi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran tersebut diatas. Pinjaman sementara tersebut akan dilunasi oleh masing-masing Petani Plasma saat hasil penjualan TBS mereka sudah menghasilkan arus kas yang positif. Berdasarkan penelaahan atas piutang plasma dari tiap-tiap proyek, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang plasma tak tertagih dapat menutup kemungkinan kerugian piutang plasma yang tak tertagih. Pada tanggal 31 Desember 2012, pengembangan plasma oleh Kelompok Usaha telah mencapai penanaman seluas 87.009 hektar (2011: 85.719 hektar) (tidak diaudit), dengan penanaman sebanyak 46.438 hektar (2011: 44.390 hektar) (tidak diaudit) telah dikonversi dan diserahterimakan kepada masing-masing Petani Plasma. Konversi diatas sudah termasuk serah terima perkebunan plasma GS sampai dengan Desember 2012 seluas 2.309 hektar yang menggunakan pembiayaan dari BRI. Pada tanggal 31 Desember 2012, total pinjaman yang telah dikonversikan sebesar Rp75.619. Selisih antara biaya pengembangan atas perkebunan plasma dan pinjaman maksimum dari BRI sebesar Rp22.742 telah dihapuskan dari penyisihan yang telah dibukukan oleh GS pada tanggal 31 Desember 2012.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 36. PLASMA RECEIVABLES (continued) When the plasma plantations start to mature, the Plasma Farmers are obliged to sell all their harvests to the respective Nucleus Companies, and shall repay the installments for the credit investment facilities obtained from the bank or the Nucleus Companies in accordance with the scheme of the plasma plantations development using funds deducted from the proceeds of the said sales of plasma plantations harvests. Nucleus Companies also provide temporary funding to the respective Plasma Farmers to develop the plasma plantations and to repay loans installment and the related interests expenses to the respective banks since the deductions from the proceeds from FFB sales are not yet sufficient to cover the above-mentioned expenditures. These loans will be repaid by the respective Plasma Farmers once the plantations become mature (ready to be harvested) and are already providing positive net cash flows. Based on the review of the plasma receivables of each project, management believes that the provision for uncollectible plasma receivables is sufficient to cover losses from the uncollectible plasma receivables. As of December 31, 2012, the Groups plasma development comprises 87,009 hectares (2011: 85,719 hectares) (unaudited), of which a total of 46,438 hectares (2011: 44,390 hectares) (unaudited) have been converted and handed over to the respective Plasma Farmers.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. PIUTANG PLASMA (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha telah membukukan penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang plasma sebesar Rp189.245 (2011: Rp131.104). Berdasarkan penelaahan atas piutang plasma dari tiap-tiap proyek pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang plasma tersebut dapat menutup kerugian yang timbul akibat piutang plasma yang tak tertagih. Fasilitas pinjaman Petani Plasma kepada bank di atas dijamin dengan piutang para Petani Plasma yang timbul dari penjualan TBS, perkebunan plasma terkait dan jaminan perusahaan dari masing-masing Perusahaan Inti sebagai berikut, sesuai dengan jumlah fasilitas pinjaman yang telah digunakan: jaminan dari CNIS dan KGP sampai dengan Rp344.238 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp374.239); jaminan dari RAP, CKS dan JS sampai dengan Rp260.658 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp263.803); jaminan dari LSIP sampai dengan Rp11.065 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp13.765); jaminan dari MSA sampai dengan Rp185.130 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp120.059); jaminan dari MPI sampai dengan Rp79.052 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp43.144); jaminan dari LPI sampai dengan Rp9.259 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: nihil); dan jaminan dari GS sampai dengan Rp75.619 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: nihil).
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. PLASMA RECEIVABLES (continued) As of December 31, 2012, the Group has provided allowance for impairment of plasma receivables amounting to Rp189,245 (2011: Rp131,104). Based on a review of the plasma receivables of each project as of December 31, 2012, management believes that the said allowance for impairment of plasma receivables is sufficient to cover losses arising from the uncollectible plasma receivables. The Plasma Farmers loan facilities from the banks are secured by receivables of the farmers arising from sales of FFB, the above-mentioned plasma plantations and corporate guarantees from the respective Nucleus Companies as follows, in accordance with the utilized amounts of the facilities: guarantees from CNIS and KGP up to Rp344,238 as at December 31, 2012 (2011: Rp374,239); guarantees from RAP, CKS and JS up to Rp260,658 as at December 31, 2012 (2011: Rp263,803); guarantees from LSIP up to Rp11,065 as at December 31, 2012 (2011: Rp13,765); guarantees from MSA up to Rp185,130 December 31, 2012 (2011: Rp120,059); guarantees from MPI up to Rp79,052 December 31, 2012 (2011: Rp43,144); guarantees from LPI up to Rp9,259 December 31, 2012 (2011: nil); and guarantees from GS up to Rp75,619 December 31, 2012 (2011: nil). as at as at as at as at
The above conversion includes the handover of GS plasma plantation until December 2012 for 2,309 hectares funded by BRI. As of December 31, 2012, the outstanding loans handed over amounted to Rp75,619. The difference between the development costs of such plasma plantations and the related maximum loans from BRI of Rp22,742 was written off from the allowance provided by GS as of December 31, 2012.
37. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. Segmen Operasi Kelompok Usaha mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi empat (4) segmen usaha yang terbagi dalam empat (4) kelompok usaha-usaha strategis, yaitu:
37. SEGMENT INFORMATION The following segment information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each business segment and in determining the resources allocation. Operating Segments The Group primarily classifies its business activities into four (4) operating business segments, which are grouped into four (4) strategic business groups, namely:
156
157
Segment Income from Operations before expense allocation Head office expense allocations
Other Segment Information Capital expenditures and advance for purchases of fixed assets
37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Operasi (lanjutan) Kelompok Usaha Produk Bermerek Kelompok Usaha Bogasari Kelompok Usaha Agribisnis Kelompok Usaha Distribusi Konsumen
37. SEGMENT INFORMATION (continued) Operating Segments (continued) Consumer Branded Products Business Group Bogasari Business Group Agribusiness Group Distribution Business Group
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.982.159 (236.899 )
50.059.427 -
50.059.427
6.309.756 (1.530.310 )
6.745.260
125.334
4.934.348
Total
(5.244.385 )
(5.244.385 )
(1.135 ) -
(1.135 )
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan Kelompok Usaha (termasuk beban keuangan dan pendapatan keuangan) dan pajak penghasilan dikelola secara grup dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi. Harga transfer antar entitas hukum dan antar segmen diatur dengan cara yang serupa seperti transaksi dengan pihak ketiga. Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan dan laba dan aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen operasi Kelompok Usaha:
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions regarding the resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements. However, the Group financing (including finance expenses and finance income) and income taxes are managed on a group basis and are not allocated to operating segments. Transfer prices between legal entities and intersegments are set on a manner similar to transactions with third parties. The following table presents revenue and profit, and certain asset and liability information regarding the Groups operating segments:
Segment income
Eliminasi/ Elimination
3.933.006 -
3.933.006
151.516 (8.265 )
143.251
43.171
2012
Distribusi/ Distribution
a.
12.087.673 1.781.062
13.868.735
2.556.936 (166.542 )
2.390.394
2.774.733
Agribisnis/ Agribusiness
815.220
114.615
1.683.624
4.779.446
6.870.594
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
12.563.066 3.371.060
15.934.126
1.434.792 (62.092 )
1.372.700
514.106
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Bogasari *)
21.475.682 92.263
21.567.945
2.840.050 -
1.602.338
Laba Usaha Segmen sebelum alokasi biaya Alokasi biaya kantor pusat
2.840.050
Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas rugi neto entitas asosiasi
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal dan uang muka untuk pembelian aset tetap
418.982
334.807
Laba segmen
LABA USAHA
158
a.
159
Segment Income from Operations before expense allocation Head office expense allocations
Other Segment Information Capital expenditures and advance for purchases of fixed assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
7.027.455 (308.739 )
45.332.256 -
45.332.256
6.352.389 (1.460.716 )
b.
2.945.286 1.512.570 4.891.673
6.718.716
Total
6.852.481
133.765
Bogasari***/ Bogasari***
Agribisnis/ Agribusiness
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
(4.743.287 )
(4.743.287 )
(6.500 ) -
(6.500 )
ASET DAN LIABILITAS Aset segmen Penyertaan jangka panjang Total Aset Liabilitas Segmen 17.611.045 151.495 17.762.540 5.172.909 11.464.945 860 11.465.805 9.061.178 28.249.295 143.210 28.392.505 10.444.227 3.113.898 3.113.898 2.430.307 (1.410.541) (1.410.541) (1.927.088) 59.028.642 295.565 59.324.207 25.181.533
Eliminasi/ Elimination
3.490.885 -
3.490.885
134.721 (7.390 )
2011
127.331
66.469
113.324
Distribusi/ Distribution
a.
Produk Konsumen Bermerek/ Consumer Branded Products ASET DAN LIABILITAS Aset segmen Penyertaan jangka panjang Total Aset 15.233.006 83.201 15.316.207 4.411.300
Bogasari***/ Bogasari***
Agribisnis/ Agribusiness
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
2011
10.964.068 1.625.554
12.589.622
3.212.932 (237.619 )
1.574.418
2.975.313
712.919
Agribisnis/ Agribusiness
160
Liabilitas Segmen
***
c.
11.715.587 3.032.866 14.748.453 1.041.077 (63.730 ) 789.806 977.347 293.475 Bogasari *)
Segmen geografis Informasi mengenai penjualan berdasarkan lokasi pelanggan adalah sebagai berikut:
Negara Indonesia Arab Saudi Belanda Korea Selatan Republik Rakyat Cina Nigeria Filipina Vietnam Malaysia Singapura Timor Leste Thailand Lain-lain (masing-masing di bawah Rp160.000) Segmen penjualan 2012 44.650.991 621.522 592.868 498.171 390.758 334.830 302.910 300.101 263.168 199.379 182.542 169.561 1.552.626 50.059.427
c.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19.161.716 84.867
19.246.583
2.645.225 -
2.645.225
Laba Usaha Segmen sebelum alokasi biaya Alokasi biaya kantor pusat
Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas rugi neto entitas asosiasi
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal dan uang muka untuk pembelian aset tetap
514.593
392.852
* Termasuk Kantor Pusat
a.
LABA USAHA
161
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) c. Segmen geografis (lanjutan) Informasi mengenai aset tidak lancar selain instrumen keuangan dan aset pajak tangguhan berdasarkan area geografis adalah sebagai berikut:
2012 Indonesia Negara-negara asing Total 30.308.133 1.249.841 31.557.974
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. SEGMENT INFORMATION (continued) c. Geographic segment (continued) Information concerning non-current assets except for financial instruments and deferred tax assets by geographic area is as follows:
IN
FOREIGN
Setara dalam Jutaan Rupiah/ Equivalent Amount in Millions of Rupiah 11 Maret 2013 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan)/ March 11, 2013 (Financial Statements Completion Date) Liabilities (continued) Accounts payable - non-trade In US Dollar In Malaysian Ringgit In Singapore Dollar In Japanese Yen In Euro Long-term bank loans In US Dollar Liability for purchases of fixed assets In US Dollar Total Liabilities in Foreign Currencies Net Liabilities in Foreign Currencies
Liabilitas (lanjutan) Utang bukan usaha Dalam Dolar AS Dalam Ringgit Malaysia Dalam Dolar Singapura Dalam Yen Jepang Dalam Euro Utang bank jangka panjang Dalam Dolar AS Utang pembelian aset tetap Dalam Dolar AS Total Liabilitas dalam Mata Uang Asing Liabilitas Neto dalam Mata Uang Asing
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal tersebut disajikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
LIABILITIES
IN
FOREIGN
As of December 31, 2012, the Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies. These foreign currency-denominated assets and liabilities are presented using exchange rates as of December 31, 2012 as follows:
Sebagaimana disajikan diatas, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal 11 Maret 2013 digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas dalam mata uang asing Kelompok Usaha, liabilitas neto akan naik sebesar Rp11.043. 39. PERISTIWA PENTING PELAPORAN SETELAH PERIODE
As shown above, had the foreign exchange rates prevailing at March 11, 2013, been used to restate the Groups foreign currency-denominated assets and liabilities, the net liabilities in foreign currencies would have increased by about Rp11,043. 39. SIGNIFICANT PERIOD a. EVENTS AFTER REPORTING
Setara dalam Jutaan Rupiah/ Equivalent Amount in Millions of Rupiah 11 Maret 2013 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan)/ March 11, 2013 (Financial Statements Completion Date) Assets Cash and cash equivalents In US Dollar In Singapore Dollar In Malaysian Ringgit In Euro In Australian Dollar Accounts receivable - trade In US Dollar In Singapore Dollar In Malaysian Ringgit In Euro Accounts receivable - non-trade In US Dollar Total Assets in Foreign Currencies Liabilities Trust receipts payable in US Dollar Short-term bank loans in US Dollar Accounts payable - trade In US Dollar In Malaysian Ringgit In Swiss Franc In Singapore Dollar In Australian Dollar In Euro In Great Britain Pound Sterling In Japanese Yen In Canadian Dollar
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Aset Kas dan setara kas Dalam Dolar AS Dalam Dolar Singapura Dalam Ringgit Malaysia Dalam Euro Dalam Dollar Australia Piutang usaha Dalam Dolar AS Dalam Dolar Singapura Dalam Ringgit Malaysia Dalam Euro Piutang bukan usaha Dalam Dolar AS Total Aset dalam Mata Uang Asing Liabilitas Utang trust receipts Dalam Dolar AS Utang bank jangka pendek Dalam Dolar AS Utang usaha Dalam Dolar AS Dalam Ringgit Malaysia Dalam Franc Swiss Dalam Dolar Singapura Dalam Dolar Australia Dalam Euro Dalam Pound Sterling Inggris Dalam Yen Jepang Dalam Dolar Canada
337.124.742 63.430.377 879.216 20.261 4.850 45.546.739 991.516 3.223.498 1.598 15.869.129
a. Berdasarkan perubahan terakhir atas perjanjian pinjaman antara LPI dengan DBS Indonesia tanggal 4 Januari 2013: 1. total batas pinjaman maksimum dari fasilitas pinjaman berjangka 1 dan 2 diturunkan dari Rp288.997 menjadi Rp230.499, namun LPI melunasi fasilitas pinjaman berjangka 1 sebesar Rp5.499 pada tanggal yang sama; 2. fasilitas kredit uncommitted revolving telah diperpanjang sampai dengan tanggal 9 September 2013.
Based on the latest amendment to the credit agreement between LPI and DBS Indonesia dated January 4, 2013: 1. the total maximum limit of term loan 1 and 2 facilities was reduced from Rp288,997 to become Rp230,499, however, LPI fully repaid the term loan 1 facility amounting to Rp5,499 on the same date; 2. the uncommitted revolving credit facilities have been extended until September 9, 2013.
US$ US$ US$ RM CHF SIN$ AUD EUR GBP JPY CAD
398.765.776 50.966.365 58.069.311 524.808 37.422 2.543.347 336.350 2.814.055 1.016.287 17.939.605 691.740
3.856.065 492.844 561.530 1.658 396 20.110 3.372 36.048 15.832 2.009 6.725
3.863.243 493.762 562.575 1.634 381 19.710 3.330 35.432 14.687 1.807 6.519
(1)
162
163
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. PERISTIWA PENTING PELAPORAN (lanjutan) b. SETELAH PERIODE
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. PERISTIWA PENTING PELAPORAN (lanjutan) e. SETELAH PERIODE
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
AFTER
REPORTING
AFTER
REPORTING
Pada tanggal 26 Januari 2013, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh IFAR, IndoAgri Brazil Participaes Ltd menandatangani perjanjian untuk mengakusisi 50% saham Companhia Mineira de Acar e Alcool Participacoes (CMAA) di Brazil dengan harga pembelian keseluruhan setara dengan US$ 71,7 juta. Penyelesaian akusisi ini tergantung pada kondisi tertentu yang ditetapkan dalam perjanjian, dan penyelesaiannya diharapkan terjadi pada kuartal kedua tahun 2013. CMAA didirikan pada tahun 2006 di Brazil dan ruang lingkup usahanya antara lain budidaya dan pengelolaan tebu untuk produksi dan pemasaran etanol dan gula, serta pembangkit listrik dari ampas tebu. Saat ini, CMAA mengoperasikan satu pabrik di Vale do Tijuco dengan kapasitas penghancur 3 juta ton per tahun, yang selesai pada tahun 2011 dan dapat diperluas menjadi 3,8 ton per tahun. Akusisi ini memungkinkan Kelompok Usaha untuk memperluas pangsa pasar geografis industri gula dan etanol di Brazil, serta memperkuat diversifikasi model usaha perkebunan Kelompok Usaha.
b. On January 26, 2013, IFARs wholly owned subsidiary, IndoAgri Brazil Participaes Ltd entered into definitive agreements to acquire a 50% shareholding interest in Companhia Mineira de Acar e lcool Participaes (CMAA) in Brazil for aggregate purchase price equivalent to US$71.7 million. The completion of this proposed acquisition is conditional upon certain conditions set forth in the definitive agreements, and the closing is expected to occur during the second quarter of 2013. CMAA was established in 2006 in Brazil and is principally engaged in the cultivation and processing of sugar cane for the production and marketing of ethanol and sugar, as well as co-generation of electric power from sugar cane bagasse. Currently, CMAA operates one mill in Vale do Tijuco with a total crushing capacity of 3 million tonnes per year, which was completed in 2011 and can be expanded to 3.8 million tonnes. This acquisition will enable the Group to expand its geographical presence into the sugar and ethanol industry in Brazil, as well as strengthen the Groups diversified plantation business model. c. In January 2013, based on the result of land measurement by BPN, the land area in Cicurug, Sukabumi sold by ICBP to AIBM 2 (Note 32) was adjusted from 59,990m to 2 59,455m . Accordingly, total transaction price was reduced from Rp41,993 to Rp41,619. In January 2013, ICBP and AIBM signed the deed of sale and transfer of land and ICBP received full payment from AIBM.
Pada tanggal 22 Februari 2013, SGX-ST telah memberikan persetujuan prinsip atas rencana penerbitan 98.000.000 lembar saham baru CMFC dengan harga sebesar SGD0,915 per saham. Kemudian Perusahaan meningkatkan kepemilikan modalnya di CMFC menjadi 29,33% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh CMFC, dengan membeli saham milik Tetrad Ventures Pte. Ltd sebanyak 94.245.382 saham dengan harga SGD1,12 per saham pada tanggal 28 Februari 2013. Berdasarkan akta notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. no 116, tanggal 28 Februari 2013, ICBP dan Rengo menyetujui peningkatan modal dasar SRC yang semula sebesar Rp83.400 yang terbagi atas 4.000.000 saham menjadi sebesar Rp283.560 yang terbagi atas 13.600.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp20.850 (angka penuh). Jumlah modal saham ditempatkan dan disetor SRC bertambah dari sebelumnya 2.000.000 saham menjadi 6.800.000 saham yang 60%-nya diambil-bagian oleh ICBP dan sisanya diambil bagian oleh Rengo. Pada tanggal 8 Maret 2013, SIMP dan LSIP, Entitas Anak, telah menandatangani Perjanjian Penyertaan Saham sehubungan dengan penyertaan saham dalam PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM) dengan cara mengambil-bagian dan menyetor penuh saham baru yang diterbitkan MPM dengan total nilai keseluruhan Rp330.000 dengan perincian sebagai berikut: 1. Penyertaan saham dalam MPM yang dilakukan oleh SIMP adalah sebanyak 168.300.000 saham atau 50,7% dari seluruh saham yang diterbitkan MPM dengan nilai nominal Rp1.000 (nilai penuh) per saham sehingga total nilai penyertaan SIMP adalah Rp168.300; dan 2. Penyertaan saham dalam MPM yang dilakukan oleh LSIP adalah sebanyak 161.700.000 saham atau 48,7% dari seluruh saham yang diterbitkan MPM dengan nilai nominal Rp1.000 (nilai penuh) per saham sehingga total nilai penyertaan LSIP adalah Rp161.700. Dengan demikian kepemilikan saham efektif SIMP di MPM adalah sebesar 79,7%.
e. On February 22, 2013, SGX-ST has approved principal agreement regading the issuance of 98,000,000 of CMFC new shares with nominal amount of SGD0.915 per share. On February 28, 2013, the Company increased its stake in CMFC to 29.33% of CMFCs total issued share capital through the acquisition of 94,245,382 shares from Tetrad Ventures Pte Ltd at SGD1.12 per share.
f.
f.
Based on notarial deed no. 116 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dated February 28, 2013, ICBP and Rengo agreed to increase the authorized capital of SRC from Rp83,400 which consist of 4,000,000 shares to Rp283,560 which consist of 13,600,000 shares with par value per share amounting to Rp20,850 (full amount). The issued and paid capital of SRC was increased from 2,000,000 shares to 6,800,000 shares, 60% of which was subscribed by ICBP while the remaining was subscribed by Rengo. On March 8, 2013, SIMP and LSIP, Subsidiaries, signed Subscription Agreement in PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM) with respect to the subscription of new shares issued by MPM for a total consideration of Rp330,000, with the follows :
g.
g.
c.
Pada bulan Januari 2013, berdasarkan hasil pengukuran tanah oleh BPN, luas area tanah yang dijual ICBP kepada AIBM di Cicurug, Sukabumi (Catatan 32) berubah dari semula 2 2 seluas 59.990m menjadi seluas 59.455m , sehingga nilai penjualan berubah dari Rp41.993 menjadi Rp41.619. Pada bulan Januari 2013, ICBP dan AIBM telah menandatangi akta jual beli tanah dan ICBP juga telah menerima pembayaran penuh dari AIBM. Pada tanggal 15 Februari 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian penyertaan dengan China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC), sebuah perusahaan yang sahamnya tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST), sehubungan dengan penerbitan saham baru CMFC sebanyak 98.000.000 saham dengan harga sebesar SGD0,915 per saham (dengan nilai keseluruhan SGD89.670.000) yang akan diambil-bagian dan disetor penuh oleh Perusahaan. Setelah itu, Perusahaan akan memiliki sekitar 14,95% dari seluruh saham yang diterbitkan oleh CMFC. CMFC bergerak di bidang industri pengolahan sayuran yang terintegrasi di Republik Rakyat Cina. 164
1.
d.
d. On February 15, 2013, the Company entered into a subscription agreement with China Minzhong Food Corporation (CMFC), which shares are listed at Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST), pursuant to which CMFC shall allot and issue a total of 98,000,000 shares at SGD0.915 per share (with aggregate consideration of SGD89,670,000) to the Company. Therefore, the Company shall own approximately 14.95% of total issued share of CMFC. CMFC is an integrated vegetable processor in the People's Republic of China.
SIMP subscribed 168,300,000 shares or 50.7% of total issued shares of MPM at a nominal value of Rp1,000 (full amount) per share, with total consideration of Rp168,300; and
2.
LSIP subscribed 161,700,000 shares or 48.7% of total issued shares of MPM at a nominal value of Rp1,000 (full amount) per share, for a total consideration of Rp161,700.
165
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39. PERISTIWA PENTING PELAPORAN (lanjutan) SETELAH PERIODE
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and For the Years Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
AFTER
REPORTING
MPM merupakan suatu perusahaan investasi yang memiliki penyertaan saham dalam PT Sumalindo Alam Lestari (SAL) yang memiliki entitas anak, PT Wana Kaltim Lestari (WKL) (SAL dan WKL bersama-sama disebut Kelompok Usaha SAL). Kelompok Usaha SAL bergerak di bidang kehutanan khususnya Hutan Tanaman Industri dengan memegang tiga area konsesi di Kalimantan Timur. h. Pada tanggal 11 Maret 2013, Ocean 21, Entitas Anak, telah mendirikan suatu Ocean Ace Shipping Pte. Ltd (Ocean Ace), Entitas Anak yang dimiliki seluruhnya, yang bergerak dalam bidang pelayaran. Jumlah modal saham Ocean Ace adalah sebesar US$100.000. h.
MPM is an investment company which ownes equity investment in PT Sumalindo Alam Lestari (SAL), which in turn ownes a subsidiary, namely PT Wana Kaltim Lestari (WKL) (SAL and WKL together referred as SAL Group). SAL Group is engaged in industrial forest plantations and has three concession areas in East Kalimantan. On March 11, 2013, Ocean 21, a Subsidiary, established a wholly-owned Subsidiary namely Ocean Ace Shipping Pte. Ltd. (Ocean Ace), which is engaged in shipping business. The total capital stock of Ocean Ace amounts to US$100,000.
166
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Sudirman Plaza, Indofood Tower, 27th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910 P. 021 5795 8822 F. 021 5793 5960
www.indofood.com