3.liver & Biliary Tract
3.liver & Biliary Tract
3.liver & Biliary Tract
1
Antitrypsin Deficiency (AAT)
Autosomal recessive
protease inhibitor (P1)
rendah
AAT menghambat
protease, 394 asam
amino
Ada di chromosom 14
Morfologi
Ada globulan inclusion bulat oval,
pada sitoplasma
Dengan EM endoplasmic reticulum
halus dan kasar
Dapat timbul cholestasis, nekrosis,
radang, cirrhosis
Paru-paru dengan empyema
Hepatoma 2 %
Neonatal Hepatitis
Hyperbilirubin conjugated, (= neonatal
cholestasis)
Karena extra hepatic biliary atresia (EHBA),
neonatal hepatitis
Jaundice, urine gelap, feces terang,
hepatomegali
50 60 % idiopatic
20 % atresi ekstra hepatic
1 % AAT (1 Antitrypsin deficiency)
Reye Syndrome
Fatty changes dan encephalopathy
Anak-anak kurang dari 4 tahun
3-5 hari setelah infeksi virus
Muntah, irritable, hepatomegali
Karena disfungsi mitochondrial
Morfologi
Microvesicular steatosis hepar
Dg EM mitokhondria membesar,
kerusakan kista, dense bodies
menghilang
Otak oedema, astrocyte bengkak,
mitokhondrial membesar
Otot, ginjal, jantung-vesicular fatty
changes, mitokhondrial membesar
Obstructive Biliary Tract Disease
Cirrhosis empedu sekunder
oExtra hepatic cholelithiasis (batu
empedu)
oAtresia biliary, keganasan, caput
pancreas, stricture operasi
oInfeksi coliform dan enterococci
oEmpedu infeksi periportal
fibrosis cirrhosis
Cirrhosis empedu primer
oKerusakan bile duct intra hepatal
oKeradangan portal, non suppuratif
oJaringan granulasi, cirrhosis,
kegagalan liver
oWanita lebih banyak, usia 40-50 th
oPruritus, jaundice, encephalopathy,
varices
Cirrhosis empedu primer
oAnti mitochondrial Ab 90%
oSyogren syndrome, scleroderma,
thyroiditis, rheumathoid arthritis
oMembranous glomerulonephritis
oRaymoun phenomenon
oCeliac disease
Sclerosing Cholangitis Primer
o Keradangan, fibrosis obliteratif,
dilatasi segmental ductus intra dan
extra hepatic
o Ada hubungan dg chronic ulcerative
colitis (70%)
o Usia 30 50 tahun
o Laki-laki : wanita = 2 : 1
o Fatique, pruritis, jaundice, ascites,
variceae bleeding
o Auto antibodi 10 %
o Dapat disertai cholangiocarcinoma
Gangguan Sirkulasi
A. Gangguan aliran darah ke dalam hati :
1. Aliran Arteri Hepatica :
Jarang karena aliran ganda dari a. hepatica
dan v. porta
Poliarteritis ..
Emboli Thrombosis tekanan
Neoplasma cabang a. hepatica
Sepsis infark
Gangguan Sirkulasi
2. Obstruksi vena porta :
Periportal sepsis ( acute diverculitis, apendicitis )
Lymphatic metastasis dari Ca abdomen
Thrombosis v. spleric karena pancreatitis
Trombosis karena operasi
Syndrome Banti, yaitu trombosis, v. portal
menyebabkan fibrosis.
Thrombosis v. porta intra hepatic infark Zahn
Gangguan Sirkulasi
B. Gangguan aliran darah lewat hepar :
1. Congesti passive dan necrosis
centrilobuler :
Decompensasi jantung kanan bendungan
pasif hepar hepar membesar, padat,
cyanotic, tepi tumpul centrilobuler nekrosis
Decompensasi jantung kiri hypoxia hepar
nekrosis centrilobular
Tampak nutmeg liver, yaitu perdarahan dan
necrosis pada centrilobular
Disebut cardiac cirrhosis, fibrosis centrilobular
Gangguan Sirkulasi
2. Peliosis hepatic :
Sebab :
Oral contraceptive dilatasi sinusoidaliran
Da.. darah berkurang
Akibatnya :
perdarahan intra abdominal
kegagalan hepar
Gangguan Sirkulasi
C. Obstruksi aliran vena hepatica :
1. Thrombosis v. hepatica (Budd-chiari
syndrom)
30 % idiopatic
Lain-lain
- Polycytemia - kontrasepsi oral
- Myeloproliferative - paroxysmal hemoglobinuria
- Post partum - hepatoma
Ditandai :
- Hepar membesar, merah gelap, kapsul tegang
- Centrilobular congesti, necrosis
- Vena thrombosis
- Ascites, nyeri abdomen
Gangguan Sirkulasi
2. Kelainan Veno - occlusive
Karena
- transplantasi sumsum tulang, 25 %
- Pemakai pyrolizilinalkaloid bush tea
Tanda-tanda :
Vena hepatica obliterasi
Subendothel bengkak
Pembengkakan centrilobular, nekrosis
Tumor & Sejenisnya
Hepar tempat metastasis dari : colon,
paru-paru
Risk factor pada infeksi HBV
hepatoma
Pemeriksaan radiologic membantu
Cirrhosis hepatoma
Solitaire, multiple
Tumor Jinak :
Cavernous hemangioma :
Batas jelas, kurang dari 2 cm
Nodul merah kebiruan
Dibawah kapsul
Focal noduler hyperplasia
Nodul jelas, sering dibawah kapsul, sp 30
cm
Mikros : seperti hepatosit normal
portal tract tak terbentuk
Adenoma liver cell mempunyai arti :
Tumor intra hepatic DD hepatoma
Tumor subcapsuler pecah abdominal
hemorrhage
Hepatoma
Asal :
Asal dari hepatocyte hepatoma
Asal dari saluran empedu cholangio
carcinoma
Asal dari keduanya hepatoblastoma
Asal dari saluran darah angiosarcoma
Hepatoma
Epidemiologi :
America, Eropa, Australia 3-7/100.000
Mediteranian 20/100.000
Taiwan, Mozambique, China selatan
110/100.000
Penderita HBV hepatoma tinggi 200x
Hepatoma
Epidemiologi :
Wanita carrier anak-anak hepatoma
Laki-laki : perempuan = 3-8 : 1
Kulit hitam lebih banyak dari kulit putih
Umur
30 40 tahun (insiden tinggi )
60 70 tahun ( insiden rendah )
Hepatoma
Patogenesis :
HBV infeksi
Usia, sex, chemical, virus, hormon,
alkohol, nutrisi
Hal-hal penting :
Kematian sel / regenerasi
Mutasi-mutasi transformasi
aberration chromosom (deletion,
translocation, duplikasi )
Hepatoma
Hal-hal penting :
Infeksi HBV : integrasi DNA HBV /
transformasi
HBV genome HBV protein merusak
kontrol pertumbuhan :
Protooncogen aktif
Kontrol sel inaktif
HBV protein suppresor gene TP53
inaktif
Aflatoxin mengikat DNA suppresor
gene TP53 inaktif
Morfologi
Unilateral, invasive, multilateral, diffuse
Warna kuning keputihan, bercak empedu,
perdarahan nekrosis
Invasive pembuluh darah, occlusi
Mikroskopis hepatosit dalam jalur-jalur, sarang-
sarang multinucleated giant cell
asam empedu dalam sitoplasma,
pseudocanaliculi, extraceluler
Acidophilic hyalin inclusion spt mallory bodies
Stroma minim
Penyebaran ke klj getah bening, paru, tulang, dll
Variant Hepatoma
1. Fibro Lamellar Carcinoma
Pada usia muda ( 20 -40 tahun )
Tidak ada cirrhosis
Mikroskopis sel-sel polygonal dalam
sarang-sarang/jalur-jalur dipisah jaringan
collagen
Variant Hepatoma
2. Cholangio Carcinoma
Tumor glandular/tubular, epitel kubis,
collumnar
Well diff adenocarcinoma, banyak jaringan
fibrous padat, keras
Tak ada pigmen empedu, hyalin inclusion
Gambaran klinik
Gejala-gejala cirrhosis sebelumnya
Hepatomegali, ascites = perdarahan,
panas, nyeri
protein (+) ( 90 % )
Kematian karena :
Cachexia
Gastrointestinaln / esophageal bleeding
Kegagalan liver dg hepatic comma
perdarahan
Saluran Empedu
95 % karena cholestasis, cholecystitis
Kelainan-kelainan kandung empedu :
Cholelithiasis
Di Barat 10 %, America 20-40%, Asia 3-
4%
Batu empedu :
Negara Barat 80% cholesterol
20% calcium pigmen stone
Usia dan Gender :
Wanita 2 x lebih banyak
20 -30 %pada usia lebih dari 80 tahun
Etnik dan Geografik :
75 % batu cholesterol pada orang America
pribumi
Batu empedu lebih banyak pada
masyarakat industri Barat
Lingkungan :
Estrogen, hamil chloribrate produk
Kegemukan, berkurangnya cholesterol >
berat badan
Acquired :
Kehamilan, pergerakan pembentukan
berkurang batu >
Kelainan spinal cord
Heredity
Secresi & synthesis garam empedu batu
empedu
Morfologi
Batu cholesterol murni kuning, 50-100%
cholesterol
(+) Calcium carbonat, phosphat putih sp
hitam
Single, multiple, berhadapan batu
kholesterol
Pigmen stone hitam cokelat, pada biliary
tract
Batu hitam, kecil2, multiple, mudah dihancurkan
radioopage, krn calcium carbonat & phosphate
Batu coklat, single, lunak, seperti sabun
Gambaran klinik
70 80 % asymptomatic
Gejala nyeri mendadak, colic
Dapat terjadi empyema, perforasi,
fistula, radang
Batu besar gejala sedikit
Cholecystitis
Akut, khronik
Hampir bersamaan dg cholelithiasis
Morfologi
Acut :
E Kandung empedu 2-3x
E Keras, merah terang sp hijau kehitaman
E Perdarahan subserosal
E Lapisan fibrin suppurative exudate empyema
E Pada kasus berat gangrenous cholecystitis
E Mikros : edema, leucocyte, vascular congestion
Chronic :
ERingan, kd empedu mengkerut/membesar
EMukosa kadang2 ulcerative, menebal, fibrosis
EMikros : infiltrasi limfosit
Tanda Klinik :
ENyeri perut atas menjalar ke pundak kanan
EColic, otot dinding perut kaku
EPanas, naucea, lekositosis, malas
EDapat diraba kandung empedu
EKeluhan tadi terjadi 1 10 hari
ER
Komplikasi :
E Superinfeksi cholangitis atau sepsis
E Empedu pecah, abses, peritonitis
E Fistula, ileus
E Penyakit yang sebelumnya : jantung, paru,
ginjal, liver
Acute Calculus Cholecystitis :
E Infeksi akut disertai batu
E Phospholipase mukosa lysolecitin (toxic)
merusak glycoprotein mukosa
E Prostaglandin dilepas mukosa keradangan
Acute Calculus Cholecystitis :
E 5-12% cholecystitis tanpa batu
E Terjadi pada :
1. Setelah operasi non biliary
2. Trauma yang berat
3. Luka bakar
4. Sepsis
E Kelainan lain dapat menimbulkan :
Dehidrasi
Stasis kandung empedu
Gangguan vascular
Kontaminasi
Chronic Cholecystitis
Banyak nyang tidak disertai acute attack
Ada hubungan dengan batu empedu
Organisme : E. coli, enterococci (1/3
kasus )
Gejala :
- Colic biliary, nyeri perut atas kanan
- Epigastric distress
Kelainan ekstra hepatic bile duct
Choledocholithiasis dan Ascending Cholangitis
Choledocholithiasis batu dlm biliary tract
di Asia lebih banyak
gejala bila :
- pembuntuan empedu - abses hepar
- pancreatitis - biliary cirrhosis
- cholangitis - acut calculus
cholecystitis
Cholangitis ( rdg akut kandung empedu)
Sebab :
- choledocholithiasis
- komplikasi roux en y reconstruction
- tumor
- catheter terlalu besar
- acute pancreatitis
- stricture
Bakteri penyebab : E. coli, clostridium,
enterobacter, klebsiella, bacteriode, strepto D
Sebab parasitic :
- fasciola hepatica
- schistosomiasis
- clonorchis sinensis
- opisthorchis viverrini
Gejala :
- panas
- rasa abdominal pain
- jaundice
Biliary Atresia
1/3 neonatal cholestasis, pada 1 : 10.000
kelahiran
Karena kerusakan / tidak terbentuknya extra
hepatic bile duct
Morfologi :
Radang, stricture fibrosis, saluran empedu
Radang dan progressive destruksi saluran
empedu intra hepatic
Biliary obstruksi pada hepar
Periportal fibrosis, cirrhosis, dalam 3-6 bulan
kelahiran
Klinik :
O Bayi dengan cholestasis
O Bayi wanita lebih banyak
O Beraknya alcoholic stools
O Biopsi hepar bile obstruction pada 90
%
TUMOR
CARCINOMA KANDUNG EMPEDU
Ca kandung empedu :
Lebih sering dp ductus ( 2-4x )
Lebih sering daripada GI ( 5X )
Wanita lebih banyak
Lebih sering pada usia 70 tahun
Morfologi
Exophytic/infiltrating
Spt bunga kubis/tumor seirrhous keras
Adeno carcinoma/papillary/ undiff
carcinoma/squamous cell ca/carcinoid
tumor
Tumor yang besar masuk ke liver,
kelenjar getah bening
Gejala klinik
Abdominal pain, jaundice, anorexia,
naucea vomiting
CARCINOMA EXTRA HEPATIC BILE
DUCT, AMPULAVATER
Masih disebut cholangio carcinoma
Tidak nyeri, jaundice
Timbul pada usia tua, terutama laki-laki
Terutama pada infeksi kandung
empedu, sclerosing cholangitis, radang
saluran pencernaan
Morfologi
Nodul kelabu, sangat keras
Lesi infiltratif diffuse, papillary, polypoid
Adenocarcinoma, mucinous, squamous
Struma fibrous
Gejala klinik
Jaundice, berak tak berwarna
Naucea, vomiting
Berat berkurang
Hepatomegali, empedu membesar
Klatskin tumor, pada bifurcatio kanan &
kiri
PANCREAS
Exocrine (85-90%)
1. Pancreatitis - akut
- khronik
2. Carcinoma
Endocrine (10-15%)
Diabetes Mellitus
Acute pancreatitis
Abdominal pain mendadak, necrosis +
enzymatic + keradangan
Enzym (+) dalam urine & darah
Lipase fat necrosis acute
hemorrhage
Morfologi
1. Kerusakan proteolytic pancreas
2. Nekrosis vaskular interstitial
hemorrhage
3. Lipatytic enzym nekrosis lemak
4. Reaksi radang akut
Bila sembuh pancreatic pseudocyst
Etiologi & Patogenesis
Tabel 17-1
Etiologi & Patogenesis
Faktor batu empedu & alkoholism 80%
Autodigestion pancreas
pro inflammatory cytokine
Proenzym enzim aktif
tripsin proenzym tripsinogen
Gambaran klinik
Abdominal pain, nyeri epigastric radiasi
ke belakang
Shock, karena perdarahan, keluarnya
prostaglandin, bradykinin
Amylase serum naik
CT Scan, pancreas membesar
Chronic pancreatitis
Faktor alkohol penting
Biliary tract disease
Hypercalcemia, hyperlipoproteinemia
Protein calori malnutrisi pancreatitis
tropical
Mutasi cystic fibrosis transmembrane
conductance regulator gene
pancreatitis idiopatic
Morfologi
Pancreas fibrotik, padat atrofi
Infiltrasi radang khronik
Protein plug obstruksi ductus
Kelenjar keras, ductus lebar, kalsifikasi
Sering ada pseudocyst
Gambaran klinik :
Abdominal pain berulang-ulang
Menjalar ke punggung
Timbul insufficiency pancreas diabetes
Serum amylase dan lipase tinggi
CT Scan / USG calsifikasi, pseudocyst
Fig 17-4
CARCINOMA PANCREAS
Tumor dari exocrine
Banyak pada perokok
Umur 60 80 tahun
Lebih banyak pada herediter pancreatitis
Terdapat mutasi K.RAS gene, dan tumor
suppresor gene CDKN
2
A (P16) 90% kasus
TP53 (dulu P53) mutasi 50% kasus
Deleted in pancreatic cancer (DPC4) hilang
pada 50% kasus
ERBB
2
(HER
2
/NEU) 50% kasus
BRCA
2
dan MLHI juga ada
Morfologi :
60 70 % head
50 60 % body
10 15 % tail
20 % seluruhnya
Adeno Ca membentuk mucin
Tumor head ampulary obstruksi
empedu 50 %
Metastasis : syaraf, lien, adrenal
vertebra, colon, gaster, kelenjar getah
bening, dll
Microscopic : fig 17-6
Gambaran klinik
Bila tumor belum menembus pancreas
Bila menembus kapsul ke syaraf
nyeri
Ca caput obstruksi jaundice
Ca body/tail phlebothrombosis
(Trousseau Sign)
Carcinoembryonic Ag, CA 19-9 Ag (+)
Endocrine Pancreas
Pulau Langerhans, sekitar 1 juta
1 pulau sekitar 1.000 sel
Jenis sel
Beta 70 % insulin
Alpha 5 20 % glucagon
Delta 5 10 % somatostatin
DD (pancreatic polypeptide) juga ada pada
exocrine 1 2 %
DIABETES MELLITUS
Penyakit kronis metabolisme
karbohidrat, fat, protein
Defisiensi insulin metabolisme
karbohidrat hyperglycemia
Klasifikasi & Insidens
1. Primer kelainan produksi/aksi
insulin
2. Sekunder kelainan pancreas
Table 17-2
Table 17-3
1. Type I Diabetes
Insulin dpendent DM / juvenile onset
DM 5 10 %
Type IA Beta sel rusak karena
autoimmune
Type IB Beta sel rusak bukan karena
autoimmune
2. Type II Diabetes
Non insulin DM / adult onset DM
80 %
10 %
3. DM jenis lain
Patogenesis
Fisiologi insulin normal :
Gene insulin berada pada beta sel,
insulin disintesa dan disimpan dlm
granule
Stimuli penting yang mengeluarkan
insulin adalah glukosa
Insulin adalah hormon anabolic major,
ini untuk :
1. Transport transmembrane glucose &
aminoacid
2. Pembentukan glycogen pada liver dan
otot
3. Conversi glucose menjadi triglycerida
4. Sintesa asam nukleat
5. Sintesa protein
Insulin bekerja pada sel targetnya
ikatan dengan reseptor
Hal yang penting yaitu translocation
unit glucosa transport dari golgi
apparatus ke plasma membran
Kriteria DM
1. Puasa semalam glucosa 126
mg/dl
2. Gejala diabetes glucosa 200
mg/dl
3. Pemberian 75 gr glucosa, 2 jam
200 mg/dl
Patogenesa type IA
Kerusakan Beta sel karena
autoimmune
Mekanisme kerusakan islet sel
a. Genetic susceptibility allele class II
Major Histocompatibility Complex
(MHC)
b. Reaksi autoimmune
c. Pengaruh lingkungan
Fig 17-7
Fig 17-8
Genetic susceptibility
Sering orang Eropa Utara
Jarang pada orang-orang hitam,
Hispanic, Amerika pribumi, Asia
Family 6 % anak
Kembar 40 %
Chromosome 6p21 ( termasuk MHC
class II gene )
Raeksi autoimmune
Tcell membrane, autoimmune
Cytotoxic CD8 + lymphocyte
membunuh islet sel dengan
pelepasan granule
Antigen intracellular yang bereaksi dg
autoantibodi adalah glutamic acid
decarboxylase, insulin
10-20% type IA sering punya penyakit
lain-lain : Hashimoto, Celiac disease,
Graves, Addison, Pernicious anemia