Biology science

PROGRAM STUDI PNDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Regenerasi ialah memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau lepas kembali seperti semula. Menurut Adnan et all., (2007), regenerasi merupakan suatu peristiwa yang terjadi atas beberapa tahap, yaitu : Penyembuhan luka, Penyembuhan jaringan, Pembentukan blastoma, Morfologi dan redeferensiasi. Regenerasi bias terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Pada hewan terdiri dari regenerasi invertebrate dan vertebrata. Ada tiga tipe regenerasi yaitu regenerasi morfolaksis, intermediet, dan epimorfik. Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani (Greek), Meta yang berarti di antara, sekitar, setelah, Morphe yang berarti bentuk, dan Osis yang berati bagian dari. Metamorfosis adalah suatu proses biologi dimana seekor hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas yang melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel.

Proses penuaan adalah melemahnya sel dan organ secara keseluruhan mulai sejak usia dewasa secara perlahan dan berlangsung cepat setelah usia 50 tahun, ditandai dengan tubuh mulai sakit-sakitan dan kulit keriput. Secara alamiah proses penuaan akan terjadi pada setiap manusia, namun prosesnya berbeda-beda ada yang cepat (proses penuaan dini) dan ada yang lambat (awet muda). Meskipun proses penuaan terjadii karena beberapa hal, namun radikal bebas juga berkontribusi dalam mempercepat proses penuaan seseorang. Bahkan hasil penelitian menunjukkan radikal bebas merupakan penyebab utama penuaan dini. Salah satu upaya memperlambat penuaan dini akibat radikal bebas yaitu antioksidan. Sebagai bahan aktif,, antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat oksidasi dan
mencegah penuaan dini. Antioksidan yang digunakan terutama vitamin C dan E, berfungsi untuk memperbaiki kerusakan kulit akibat radikal bebas yang disebabkan radiasi ultraviolet dan rokok.

Lovebird merupakan jenis burung yang aktif, sehingga membutuhkan pakan tambahan agar tubuhnya tetap stabil dan selalu aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh pemberian pakan tambahan sotong dan biji bunga matahari terhadap aktifitas harian lovebird jantan.  Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional , membandingkan perubahan aktifitas harian lovebird jantan sebelum dan sesudah perlakuan dengan pakan tambahan. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif berdasarkan persentase frekuensi relatif pada setiap aktiftas harian. Hasil penelitian menunjukkan persentase frekuensi relatif aktifitas harian yang terbesar adalah bersuara. Persentase frekuensi relatif aktifitas lain yang cukup besar adalah terbang, bergeser, berjalan, melompat, mengawasi lingkungan. Persentase frekuensi relatif  mengalami peningkatan setelah pemberian perlakuan diantaranya yaitu melompat, berjalan, terbang, menggaruk, meregangkan tubuh, membersihkan paruh, makan. Aktfitas lain yang mengalami penurunan persentase frekuensi relatif  besar diantaranya yaitu bersuara, bergeser,  mengawasi lingkungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah  karakteristik aktifitas harian lovebird jantan setelah pemberian sotong dan biji bunga matahari menunjukkan sedikit perubahan.

This study aimed at determining the effectiveness of biofertilizer with different concentrations on plant growth of soybean " edamame " (glycin max). Biofertilizer in this study consists of microbial consortia (lactobacillus, pseudomonas, bacillus, saccharomyces, rhizobium, azotobacter, azospirillum, and cellulomonas). The treatment consists of 3 biofertilizer concentrations (25%, 50%, dan 75%), as well as the negative control and positive control (100% chemical fertilizer equivalent 5g/plant). The result showed that treatment b3 (biofertilizer 75%) gave better results on plant growth compared with other treatments. Keywords: Biofertilizer, Plant Growt, Soybean " Edamame " (Glycin Max). EFEKTIVITAS BIOFERTILIZER PADA PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI EDAMAME (Glycin max) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biofertilizer dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai edamame (Glycin max). Biofertilizer pada penelitian ini erdiri atas konsorsium mikroba (Lactobacillus, Pseudomonas, Bacillus, Saccharomyces, Rhizobium, Azotobacter, Azospirillum, dan cellulomonas). Penelitian ini dianalisis secara deskriptif, yang terdiri dari 3 konsentrasi biofertilizer (25%, 50%, dan 75%), serta kontrol negatif dan kontrol positif (pupuk kimia 100% setara dengan 5g/tanaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B3 (biofertilizer konsorsium mikroba 75%) memberikan hasil pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kata kunci: Biofertilizer, kedelai edamame (Glycin max), Pertumbuhan tanaman.

Mangga podang tumbuh pada lahan kering, dataran tinggi hingga dataran rendah. Lingkungan tempat tumbuh tanaman sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi mangga podang (Mangifera indica) pada lima kecamatan di kabupaten Kediri yang memiliki kondisi lingkungan mikro yang berbeda. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan secara rinci morfologi daun, batang, buah, dan biji. Faktor mikroklimat yang diukur meliputi ketinggian tempat, intensitas cahaya, suhu dan kelembaban udara, suhu dan kelembaban tanah, pH tanah, dan nutrient tanah. Karakter morfologi dari lima kecamatan di Kabupaten Kediri dianalisis homogenitasnya dengan uji Barlett. Karakterisasi dilakukan pada 30 parameter morfologi. Mangga podang dari lima kecataman Kabupaten Kediri memiliki karakter morfologi yang homogen kecuali pada karakter  jumlah bunga dalam 1 malai, berat buah mask dan warna exocarp buah masak. Variasi morfologi disebabkan oleh pengaruh faktor intensitas cahaya, ketinggian  tempat, dan nutrient tanah.

This study, entitled " the using effect of articulation learning models by using mnemonic method for the results of biological science students of seventh class 35 Samarinda Junior High School 2013/2014 guidance of Mrs. Herliani and Mr Mulyadi . This study purpose to determine the using effect of articulation learning models by using Mnemonic method on learning outcomes of biological science students of seventh class at 35 Samarinda Junior High School 2013/2014 learning year. The benefits of this study is to provide information to teachers so can apply learning on the sidelines of the use of conventional learning models , to create a different atmosphere that is more variant to eliminate student's saturation . To providing information to readers and researchers next . The data was collected using the average pretest and post test mean avarage . Analysis of the data using the calculation Anacova test manually . From the data obtained the average values obtained using the class learning articulation model by using mnemonic is 71.1 , while the average value of a class that does not use a model of learning by using articulation Mnemonic is 64.4 . The results of the data analysis showed that the F value ( 6.6 ) is bigger than F table for level of 0.05 ( 4.08 ) . This means there is the effect of using learning articulation model by using mnemonic to learn the results of biological science students of seventh class at 35 Samarinda Junior High School 2013/2014 learning year

Spora tumbuhan paku koleksi Herbarium Malangensis cukup beragam. Keanekaragaman bentuk, ukuran, ornamentasi dinding dan apertura pada spora mempunyai nilai dalam taksonomi. Semua karakter spora tersebut digunakan untuk menganalisis hubungan kekerabatan jenis tumbuhan paku. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 dengan menggunakan 17 spesies tumbuhan paku koleksi Herbarium Malangensis. Spora tumbuhan paku diamati dengan menggunakan mikroskop elektron. Analisis kekerabatan menggunakan UPGMA. Hasil analisis menunjukkan bahwa Davallia divaricate Bl. dan Davallia trichomanoides Bl berkerabat paling dekat dengan koefisien asosiasi sebesar 0.89, sedangkan Cyathea tenggerensis (Rosenst.) Domin. F.M. merupakan kelompok tersendiri yang terpisah dari ke16 spesies yang diteliti dengan  koefisien asosiasi -0,54.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuaan penguasaan konsep IPA siswa antara kelas yang dibelajarkan menggunakan model Authentic Problem Based Learning (aPBL) dengan kelas yang dibelajarkan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas V materi rangka tubuh. Desain penelitian ini menggunakan jenis kuasi eksperimen dengan teknik Post-Test Only Group Design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 01 Selong tahun ajaran 2017/2018. Instrumen dalam penelitian ini berupa 10 butir soal tes yang disesuaikan dengan indikator penguasaan konsep Bloom yang direvisi oleh  Anderson dan Krathwol. Data dalam penelitian ini kemudian diuji menggunakan uji Mann-Whitney yang dilanjutkan dengan menggunakan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan kemampuan penguasaan konsep IPA siswa  kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan penguasaan konsep IPA siswa kelas aPBL dengan siswa kelas PBL. Penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan penguasaan konsep IPA siswa yang dibelajarkan menggunakan model Authentic Problem Based Learning tidak terlepas dari adanya langkah-langkah pada pembelajaran yang membuat siswa lebih menguasai konsep yang dipelajari diantaranya melalui penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kejadian sehari-hari.

Vertikultur merupakan salah satu sistem budidaya tanaman yang berkonsep hemat lahan. Berbagai macam sayuran dan buah, bahkan padi pun dapat dikembangkan dengan metode ini. Sosialisasi dan pelatihan tentang sistem vertikultur ini telah dilakukan oleh program studi pendidikan biologi ke beberapa kelompok tani di kecamatan Plaosan, Magetan antara lain di desa Buluharjo dan di desa Puntukdoro, Plaosan, Magetan. Pelatihan ini dilakukan dalam bentuk observasi, sosialisasi dan pelatihan tentang teknik budidaya, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari aplikasi pertanian vertikultur ini adalah meningkatnya minat masyarakat untuk budidaya bawang merah untuk tujuan komersialisasi maupun konsumsi sendiri, meningkatnya wawasan masyarakat petani tentang potensi lahan sempit untuk pertanian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani bawang merah di kecamatan Plaosan, Magetan, meningkatnya minat petani untuk aplikasi teknologi vertikultur bawan merah di rumah, dan munculnya minat para petani untuk uji coba pada tanaman lain

Spora tumbuhan paku koleksi Herbarium Malangensis cukup beragam. Keanekaragaman bentuk, ukuran, ornamentasi dinding dan apertura pada spora mempunyai nilai dalam taksonomi. Semua karakter spora tersebut digunakan untuk menganalisis hubungan kekerabatan jenis tumbuhan paku. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 dengan menggunakan 17 spesies tumbuhan paku koleksi Herbarium Malangensis. Spora tumbuhan paku diamati dengan menggunakan mikroskop elektron. Analisis kekerabatan menggunakan UPGMA. Hasil analisis menunjukkan bahwa Davallia divaricate Bl. dan Davallia trichomanoides Bl berkerabat paling dekat dengan koefisien asosiasi sebesar 0.89, sedangkan Cyathea tenggerensis (Rosenst.) Domin. F.M. merupakan kelompok tersendiri yang terpisah dari ke16 spesies yang diteliti dengan  koefisien asosiasi -0,54.

Reklamasi pesisir pantai menjadi lahan tambak, gudang dan pabrik di kawasan pesisir pantai Ngebum, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal berdampak pada aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian survey, analisis data menerapkan analisis deskriptif. Hesil survei diketahui bahwa reklamasi memberikan dampak pada perubahan lingkungan, sosial budaya serta perekonomian masyarakat.

Siklamat merupakan salah satu pemanis buatan yang sering digunakan dalam industri pangan. Siklamat memiliki tingkat kemanisan 30 kali lebih manis dari gula atau sukrosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan pemanis buatan siklamat secara kualitatif pada minuman jajanan yang beredar di sekolah dasar di wilayah kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Sampel diambil secara acak dari beberapa Sekolah Dasar yang ada di wilayah Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Identifikasi kandungan siklamat pada minuman jajanan dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan uji pengendapan yang sesuai dengan SNI-01-2893-1992. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Universitas Nusantara PGRI Kediri. Hasil yang didapatkan yaitu dari 14 sampel yang diuji terdapat 6 sampel yang positif mengandung siklamat, yaitu es lilin warna-warni, es “ Teh Sisri”, es ”Top Ice”, es lilin, jelly cair, dan es goder.

Informations about Anopheles spp. in Palu city Central Sulawesi Province were less reported. The aim of this study was to obtain the diversity and morphological characters of Anopheles spp. This study was conducted during march until June 2015 at five places in Palu city. There were two methods used in this study, survey method was used to detrmine the trapping location and descriptive method in order to identifie the morphological characters of Anopheles spp. Sample collections were done each time throughout the night between 9 p.m until 5 a.m. The trapping period was 45 minutes of each and it was done in every hour. Additional environment parameters including the temperature and air humidity were also observed. Identification process of samples was held at Biology Laboratory Natural Science Faculty Tadulako University and it was done based on O'connor and Soepanto (1999)'s determination key. Data were analyzed based on Paleontological Statistic ver. 2.17c. As the result, four species were succesfully identified i.e. A.barbirostris, A. indefinitus, A.ludlowae and A.maculatus which were covered by 2 subgenus with 59 individuals. The highest diversity index was obtained at 11 p.m during trapping time, as Hʹ value of 0,69 and the highest Evenness index was obtained at 10 p.m, 11 p.m, and 5 a.m during trapping time with E value of 1,0.

Doxorubicin (DOX) is a chemotherapeutic agent used for treatment of different cancers and its clinical usage is hindered by the oxidative injury-related cardiotoxicity. This work aims to declare if the harmful effects of DOX on heart can be alleviated with the use of Coenzyme Q10 (CoQ10) or L-carnitine. The study was performed on seventy two female Wistar albino rats divided into six groups, 12 animals each: Control group; DOX group (10mg/kg); CoQ10 group (200mg/kg); L-carnitine group (100mg/kg); DOX+CoQ10 group; DOX+L-carnitine group. CoQ10 and L-carnitine treatment orally started 5days before a single dose of 10mg/kg DOX that injected intraperitoneally (IP) then the treatment continued for 10days. At the end of the study, serum biochemical parameters of cardiac damage, oxidative stress indices, and histopathological changes were investigated. CoQ10 or L-carnitine showed a noticeable effects in improving cardiac functions evidenced reducing serum enzymes as serum interleukin-1 beta (IL-1 β), tumor necrosis factor alpha (TNF-α), leptin, lactate dehydrogenase (LDH), Cardiotrophin-1, Troponin-I and Troponin-T. Also, alleviate oxidative stress, decrease of cardiac Malondialdehyde (MDA), Nitric oxide (NO) and restoring cardiac reduced glutathione levels to normal levels. Both corrected the cardiac alterations histologically and ultrastructurally. With a visible improvements in α-SMA, vimentin and eNOS immunohistochemical markers. CoQ10 or L-carnitine supplementation improves the functional and structural integrity of the myocardium.

KEYWORDS:
Cardiotoxicity; CoQ10 and L-carnitine; Dox; Vimentin; eNOS

Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) termasuk dalam famili Papilionaceae yang tergolong tanaman polong-polongan berbentuk perdu yang bersifat membelit atau setengah membelit. Kacang panjang merupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Desa Sampung, Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu Desa yang memiliki struktur tanah kering, terbentuk dari pelapukan batuan kapur, masyarakat di sekitar kurang mampu mengelolah lahan kering tandus. Salah satu usaha untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan penambahan media tanam organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan media tanam organik (sekam bakar, ampas tebu dan serbuk gergaji) pada tanah kapur terhadap pertumbuhan tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.). Sebagian hasil penelitian ini akan menjadi bahan penyusun petunjuk praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan. Tanaman kacang panjang yang digunakan sebanyak 27 batang yang diberi perlakuan penambahan media tanam organik (sekam bakar, ampas tebu dan serbuk gergaji) KS , KS , KS , KA , KA , KA , KG , KG , KG .
Data penelitian data non destruktif berupa tinggi tanaman, jumlah daun, data destruktif berupa berat basah. Pengambilan data pertumbuhan tanaman diambil pada 8 HST sampai 50 HST dengan interval 1 minggu. Data dianalisis dengan analisis varian (anava) satu jalur menggunakan SPSS 16 dan uji lanjut LSD. Hasil analisis data menggunakan anava satu jalur dengan menggunakan SPSS versi 16.0 menunjukkan nilai probabilitas < 0,05 yang berarti keputusan uji hipotesis menyatakan H ditolak artinya terdapat pengaruh penambahan media tanam organik (sekam bakar, ampas tebu dan serbuk gergaji) pada tanah kapur. Rata rata berat basah keseluruhan tanaman kacang panjang pada umur 50 HST adalah 22,67 gram padaperlakuan sekam bakar 3 kg (KS ), sedangkan rata-rata berat basah terendah adalah 18,46 gram pada perlakuan serbuk gergaji 2 kg (KG ). Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan penyusun petunjuk praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan, pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan.

Poli (ADP-ribosa) polimerase-1 merupakan salah satu protein dari enzim-enzim nukleus (PARP) yang memiliki daerah pengikatan DNA sehingga dapat berikatan dengan rantai DNA yang rusak dan memperbaiki kerusakan DNA. Inhibitor protein PARP-1 berperan dalam mencegah terjadinya kanker. Kuersetin dan kurkumin telah dilaporkan berperan sebagai antikanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk identifikasi kurkumin, kuersetin, dan senyawa lain dari database Zinc sebagai kandidat inhibitor protein PARP-1 menggunakan metode molecular docking serta virtual screening. Hasil identifikasi menunjukkan senyawa
Sumaresinolic Acid dan Hesperidin (mode 0 dan 1) memiliki afinitas lebih tinggi daripada inhibitor kontrol A29, sedangkan afinitas kurkumin dan kuersetin lebih rendah daripada inhibitor kontrol.

Penelitian mengenai kupu–kupu di Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2017. Lokasi pengambilan sampel kupu–kupu dilakukan pada 6 pos sampling yaitu Alun-alun Kota Kediri, Taman Ngronggo, Taman Sekartaji, Taman Harmoni Kediri, Kediri Memorial Park dan Hutan Kota Water Torn Kediri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kupu–kupu di Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan metode VES (Visual Encounter Survey). Sampel dikoleksi dengan menggunakan insect net. Berdasarkan hasil dari penggambilan sampel didapatkan 12 spesies dari 3 famili. Spesies yang didapat antara lain Letopsia nina, Hebomia glaucippe, Eurema sari, Gandaca harina, Appias olferna, Papilio memnon, Papilio demolous, Elymnias hypermnestra, Junonia atlites, Hypolimnas bolina dan Danaus chrysippus.

Berdasarkan observasi di daerah Plosoklaten Kediri, ditemukan adanya masalah dalam pemanfaatan umbi akar T. paniculatum, diantaranya masih ada bagian ujung umbi akar yang tidak tercabut saat panen dan proses pengupasan umbi akar yang kurang tepat. Sehingga penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profil kadar saponin pada beberapa bagian umbi akar T.paniculatum, yaitu pada akar pokok bagian kulit dan tengah umbi di bagian pangkal, tengah, dan ujung. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif eksploratif yang akan mendeskripsikan profil kadar saponin pada beberapa bagian umbi T. paniculatum. Tahapan dalam penelitian ini meliputi preparasi sampel, ekstraksi sampel, dan analisis kadar saponin pada sampel dengan uji KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar saponin meningkat mulai dari bagian pangkal, tengah lalu ujung yaitu sebesar 0,361 cm2/ 0,1 g; 0,375 cm2/ 0,1 g; dan 0,399 cm2/ 0,1 g. Selain itu, kadar saponin pada bagian kulit lebih banyak dari pada bagian umbi tengah yaitu sebesar 0,391 cm2/ 0,1 g dan 0,366 cm2/ 0,1 g. Berdasarkan hasil penelitian diketahui strategi pemanfaatan umbi akar T. paniculatum yaitu dengan tetap memanfaatkan bagian ujung dan kulitnya, dengan cara pemanenan hingga ujung umbi akar  dan pengupasan bagian kulit secara tipis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jentik nyamuk (Culex sp.) dan cacing sutera (Tubifex sp.) terhadap pertumbuhan ikan cupang (Betta splendens). Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan taraf perlakuan pemberian cacing sutera 10 ekor, pemberian cacing sutera 12 ekor, pemberian jentik nyamuk 10 ekor dan pemberian jentik nyamuk 12 ekor. Jumlah ulangan 6, jumlah perlakuan 4, jumlah akuarium 24 buah, jumlah ikan keseluruhan 24 ekor. Paramater yang diamati adalah berat tubuh ikan dan panjang tubuh ikan cupang (Betta splendens). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians (ANAVA). Hasil penelitian dari parameter pertumbuhan yang dihitung berupa pertambahan berat, dan pertambahan panjang yaitu pertambahan berat ikan cupang (Betta splendens) dari pemberian 10 ekor cacing sutera sebesar 0,25 g, dan panjang tubuh sebesar 1,05 cm, pemberian 12 ekor cacing sutera sebesar 1,05 g dan panjang tubuh 1,25 cm, pemberian 10 ekor jentik nyamuk sebesar 1,94 g dan panjang tubuh 2,31 cm, pemberian 12 ekor jentik nyamuk sebesar 3,35 g dan panjang tubuh 4,12 cm. Perlakuan yang menggunakan pakan jentik nyamuk menghasilkan pertumbuhan paling tinggi dibandingkan perlakuan pemberian cacing sutera. Ini dikarenakan kandungan nutrisi yang terdapat pada jentik nyamuk lebih tinggi dibandingkan nutrisi pada cacing sutera.