Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam proses pembelajaran dibutuhkan keberanian dan keaktifan siswa supaya mencapai tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Model Kooperatif Teknik Paired Storytelling adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa bercerita secara berpasangan supaya siswa lebih berani untuk bercerita dan aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahuikeaktifanbelajarsiswamelaluipenerapan model kooperatif paired storytelling padapelajaranbahasa Indonesia dikelas V MIN Mesjid Raya Banda Aceh. (2) UntukmengetahuikemampuanberceritasiswapadapelajaranBahasa Indonesia di kelas V MIN Mesjid Raya denganpenerapan model kooperatif paired storytelling. (3) Mengetahuiaktifitas guru dansiswapadapembelajaranBahasa Indonesia melaluipenerapan model kooperatif paired storytelling di kelas V MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas Vb MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan tes yaitu tes awal (tes yang dilakukan sebelum berlangsung pembelajaran) dan tes akhir(tes yang dilakukan setelah pembelajaran selesai), observasi, wawancara, dan angket. Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bercerita siswa.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi (guru dan siswa). Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) kemampuan belajar siswa meningkat dari 70,28% pada siklus I, menjadi 89,14% pada siklus II. (2) aktifitas guru dan siswa meningkat, aktifitas guru dari 3,33% pada siklus I, menjadi 3,91% pada siklus ke II. Dan aktifitas siswa dari 3,58% siklus I menjadi 3,90% pada siklus ke II. (3) dan untuk respon siswa diperoleh hasil respon siswa yang tertarik (97,1%) menyukai cara mengajar yang digunakan oleh gurudan cara mempermudah siswa untuk memahami materi. Untuk itu diharapkan kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia agar dapat menggunakan teknik paired Storytelling salah satu pembelajaran yang sesuai untuk bidang studi Bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan materi pembelajaran.
GENDER IAIN PADANGSIDIMPUAN, 2019
Perempuan adalah makhluk penyempurna kaum laki-laki. Perempuan memiliki potensi dalam meleburkan diri dalam setiap aktivitas. Aktivitas kemasyarakatan, social, budaya dan pendidikan. Di dunia pendidikan perempuan memilki jiwa mendidik yang sesuai dengan kebutuhan subjek didiknya. Perempuan pendidik selayaknya mampu mengayomi dan mengarahkan tujuan pendidikannya. Tujuan dicapai dengan rencana, pelaksanaan, dan pengawasan yang menyeluruh. Kemampuan perempuan dalam mencapai tujuan sesuai dengan fungsi perempuan pemimpin di lembaga sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan langkah dan upaya mencapai keberhasilan. Partisipasi kaum perempuan sangat diharapkan dalam memimpin sekolah. Partisipasi kepemeimpinan kepala sekolah yang diprakarsai perempuan merupakan wujud kesetaraan gender. Partisipasi diikuti dengan refresentasi. Partisipasi dan refresentasi kepemimpinan kepala sekolah dalam memenuhi kesetaraan gender adalah melibatkan diri dalam memfungsikan segala wujud dan potensi di lembaga sekolah. Partisipasi bidang kemampuan managerial, refresentasinya kepala sekolah yang terorganisir dan tertata rapi. Partisipasi bidang kegiatan di masyarakat adalah upaya perempuan itu sendiri membuktikan bahwa perempuan mempunyai kemampuan, kesempatan dan keterwakilan dalam mengembangkan potensinya. Pengembangan potensi ini dengan berbagai tugas dan fungsi adalah upaya mengedepankan perempuan dalam gender.
Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi, terutama teknologi komunikasi, membawa konsekuensi pada manusia untuk selalu meningkatkan kualitas, terutama bagi mahasiswa yang mengenyam bangku kuliah untuk mampu mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat luas. Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, pemasaran produk dibidang industri sangat dibutuhkan. Hal ini yang dapat melangsungkan kegiatan yang ada di perusahaan itu sendiri. Dengan adanya pemikiran tersebut menjadikan institusi pendidikan dituntut untuk mampu membuat seseorang menjadi pekerja yang berkualitas. Dengan memasuki dunia kerja yang sangat kompetitif sekarang ini, mahasiswa dituntut tidak hanya mempunyai kecerdasan intelektual yang diapat dari kampus semata, akan tetapi mahasiswa juga harus mempunya kemapuan dasar. Tiga pokok kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa untuk dapat bersaing dengan yang lain adalah Knowledge atau pengetahuan yang luas agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mempunyai bekal dalam kehidupan bermasyarakat yang bermanfaat. Skill atau keahlian khusus sehingga mempunyai kompetensi praktis untuk menunjang keilmuannya. Attitude merupakan sikap atau kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga memperoleh nilai-nilai keteladanan dalam berbagai segi kehidupan. Dari ketiga hal tersebut, tidak semuanya dapat diperoleh dari bangku perkuliahan, maka Kulia Kerja Praktek (KKP) diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk memperoleh tambahan Knowledge, skill, dan attitude yang lebih komprehensif, sehingga terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas, terampil, profesional, dan berwawasan luas. Dengan pendekatan secara langsung sesuai dengan bidang keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja yang sesungguhnya, maka KKP diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pergudangan Menurut Jhon Warman (2004), gudang (kata benda) adalah bangunan yang dipergunakan untuk penyimpanan barang dagang. Pergudangan (kata kerja) adalah kegiatan menyimpan dalam gudang. Menurut Ibnu Syamsi (1997:28), gudang adalah ruangan untuk menyimpan barang yang berdinding, beratap, dan terkunci. 2.2 Penyimpanan Berdasarkan Permendagri No. 17 Tahun 2007 penyimpanan merupakan kegiatan melakukan penerimaan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan barang dan pengeluaran dari tempat penyimpanan. Sedangkan menurut Subagya (1988) penyimpanan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan. Adapun kegiatan dari penyimpanan, antara lain: a. Menerima, menyimpan, mengatur dan menjaga keutuhan barang dalam gudang/ruang penyimpanan agar dapat dipergunakan sesuai dengan rencana secara tertib, rapi dan aman. b. Menyelenggarakan administrasi penyimpanan/pergudangan atas semua barang yangg ada di dalam gudang. c. Melakukan stock opname secara berkala terhadap barang persediaan yang ada di dalam gudang agar persediaan selalu dapat memenuhi kebutuhan. d. Membuat laporan secara berkala atas persediaan barang yang ada di gudang. 2.3 Pengiriman Barang Menurut Mulyadi (2001:201), system pengiriman barang merupakan suatu kegiatan mengirim barang dikarenakan adanya penjualan barang BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.
Endokarditis infektif (EI) merupakan infeksi permukaan endokardium jantung, dapat mengenai satu atau lebih katup jantung, mural endokardium, atau defek septum. Efeknya terhadap jantung dapat berupa insufi siensi katup, gagal jantung dan abses miokardium. Penyakit ini merupakan penyakit yang jarang dijumpai, namun dapat memberikan komplikasi neurologis yang dekat dengan kematian. Pada sebagian kasus, gangguan neurologis merupakan satu-satunya gejala saat pasien datang ke rumah sakit. Gejala neurologis yang muncul dapat sangat aneh (bizarre) ataupun terlihat sangat berat, sehingga menutupi gejala endokarditisnya. Apabila tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian. Jantung yang telah mengalami kerusakan biasanya mudah terserang endokarditis infekstif. Penyakit jantung yang mendahului endokarditis, bisa berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung baru. Dahulu diduga infeksi yang terjadi pada endokard hanya disebabkan oleh bakteri, sehingga mendapat nama endokarditis bakterial. Namun kini diketahui infeksi ini bukan saja disebabkan oleh bakteri tetapi bisa juga disebabkan oleh mikro-organisme lain, seperti jamur, virus dan lain-lain. Pertama kali endokarditis infektif dideskripsikan oleh Lazaire Riviere pada tahun 1674 dari pemeriksaan otopsi. Pada tahun 1885, presentasi pertama dalam bahasa Inggris dilakukan oleh William Osler menggunakan deskripsi komprehensif. Insidens terjadinya endokarditis infektif diperkirakan 3-9 kasus per 100.000 penduduk di Negara maju. Perbandingan angka kejadian pria dan wanita sekitar 2 : 1. Pada penelitian Osler, insidens gangguan neurologis pada endokarditis infektif terjadi pada 12,5% kasus; 3% kasus gejala primer yang dijumpai hanya gangguan neurologis. Ditemukan 15-30% penderita endokarditis infektif mengalami gangguan neurologis pada penelitian lainnya.
Data individu ini diambil dari database dapodik. Semua data individu ini mengikuti perubahan data yang dilakukan pada aplikasi dapodikdas sekolah yang sudah disinkron. Jika ada perubahan atau perbedaan dengan data yang sebenarnya, maka lakukan perubahan/penyesuaian data pada aplikasi dapodikdas di sekolah masingmasing.
Academia Engineering, 2024
Le Monde, 2023
Social Studies, 2024
Science and Public Policy
Stem Eğitiminin Öneminin İslam Hukuku Açısından Değerlendirilmesi / Evaluation of The Importance of Stem Education in Terms of Islamic Law, 2024
JOALL (Journal of Applied Linguistics and Literature)
International Journal of Biological Macromolecules, 2024
Roma 1948. Arte italiana verso Israele / Italian Art Towards Israel, 2023
Brno v minulosti a dnes 36, 2023, 61-87, 2023
Alzahra University, 2024
Advanced Synthesis & Catalysis, 2018
Frontiers in Psychology, 2023
European Journal of Pure and Applied Mathematics
A Contratiempo: revista de música en la cultura, 2014
Journal of Genetics, 2006
Research on Chemical Intermediates, 2017