Academia.eduAcademia.edu

SILABUS PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADIS DI MADRASAH TSANAWIYAH

SILABUS PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI MADRASAH TSANAWIYAH Aderika Apriani 1,Ahmad Rifai2,Ahmad Zaki Pane3,Ajri Widiastuti 4 STAI Syekh H. Abdul Halim Hasan Al Ishlahiyah Binjai [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] Abstrak Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan dan strategi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus sebagai landasan pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran bersifat dinamis, karena guru yang profesional harus mampu melakukan pengembangan silabus mengacu pada prinsip pengembangan silabus dengan menggunakan langkahlangkah yang tepat dalam pengembangan silabus. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah salah satu unsur mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) pada madrasah yang menuntut peserta didik untuk dapat memahami Al-Qur’an Hadits dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena qur’an dan hadits merupakan sumber ajaran Islam. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits diarahkan untuk menumbuh kembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadits, sehingga mendapat pengetahuan keduanya dengan baik dan benar. Pembelajaran Al-Quran Hadis menjadi pembelajaran wajib pada semua jenjang di madrasah baik pada tingkat dasar maupun menengah. PENDAHULUAN Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik. Pengembangan silabus sebenarnya sama dengan pengembangan kurikulum. Silabus sebagai guide line untuk menyusun rencana pembelajaran, implementasi pembelajaran, dan tindaklanjut pembelajaran terdiri atas komponen standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, strategi pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber bahan dan alat yang digunaan untuk pembelajaran. Komponenkomponen silabus dianalisis dan dinilai agar dapat ditentukan alokasi waktu, materi pelajaran, dan sumber-sumber belajar yang akan mengukur pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar bagi peserta didik. Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, pembahasan pada makalah ini difokuskan pada silabus sebagai landasan pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran bagi guru yang profesional. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah salah satu unsur mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) pada madrasah yang menuntut peserta didik untuk dapat memahami Al-Qur’an Hadits dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena qur’an dan hadits merupakan sumber ajaran Islam. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits diarahkan untuk menumbuh kembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadits, sehingga mendapat pengetahuan keduanya dengan baik dan benar. Pembelajaran Al-Quran Hadis menjadi pembelajaran wajib pada semua jenjang di madrasah baik pada tingkat dasar maupun menengah. Hal ini sebagaimana yang tertuang pada struktur kurikulum K-13 untuk satuan pendidikan madrasah. Pembelajaran Al- Qur’an Hadis pada dasarnya dua konten pelajaran yang berbeda, namun secara nomenklatur pembelajaran Al-Qur’an Hadis menjadi satu nama pembelajaran, yakni Al- Qur’an Hadis. Pada satuan pendidikan sekolah tidak dikenal nomenklatur pembelajaran Al-Qur’an Hadis, yang ada hanyalah pembelajaran Pendidikan Agama Islam, namun bukan berarti siswa pada satuan pendidikan sekolah tidak mempelajari Al-Qur’an Hadis, mereka tetap mempelajarinya hanya saja cakupannya lebih sempit dibandingkan dengan siswa yang berada pada madrasah. (Nasution, 2019). Perencanaan kegiatan belajar perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Rencana pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan. Perencanaan ini dilakukan supaya alur pelaksanaan pembelajaran tertata rapi dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan perencanaan yang dilakukan oleh pendidik dalam merencanakan pembelajaran suatu mata pelajaran yang kemudian akan diterapkan dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan RPP yang dibuat itu seorang pendidik diharap mampu melaksanakan pembelajaran secara maksimal (Bararah, 2017). Terutama pada masa pandemic sekarang ini, Covid-19 menjadi tantangan bagi pelaksanaan pendidikan (Daniel, 2020). Ini menjadikan tantangan bagi pendidik untuk merencanaan pendidikan yang harus sesuai dengan keadaan sekarang ini, dimana siswa harus belajar secara daring (Cengiz Eren, 2020). Pendidikan merupakan salah satu media yang digunakan manusia untuk mengembangkan potensi dan mencapai yang diharapkan oleh manusia. untuk itu pendidikan dari masa ke masa melakukan perubahan berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari materi pelajaran, metode, sarana dan prasarana perlu ditata ulang untuk di sesuaikan dengan tuntutan zaman reformasi ini perlu dilakukan jika dunia pendidikan ingin tetap bertahan secara fungsional dalam memadu perjalanan umat manusia. Sebagaimana yang diungkapkan Oemar H. Malik dalam bukunya “pendidikan guru berdasarkan pendekatan kompetensi” proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja hanya ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulum, akan tetapi sebagian ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar mereka. Guru yang kompetensi akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, sehingga belajar para siswa berada dalam tingkat optimal. Guru menyadari bahwa dalam tugas pembelajaran ternyata ada masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswa bahkan guru memahami bahwa kondisi lingkungan siswa juga dapat menjadi sumber timbulnya masalah-masalah belajar. Salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilaksanakan para guru kita adalah kurang adanya usaha pengembangan berpikir siswa dalam setiap proses pembelajaran, pada mata pelajaran apapun guru lebih banyak mendorong agar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Hal-hal tersebut di atas, merupakan kendala-kendala yang dirasakan oleh guru pada umumnya dan juga berbagai macam problematika yang dihadapinya, tapi yang paling mendasar adalah kurangnya fasilitas untuk menyampaikan mata pelajaran terutama pada mata pelajaran agama Islam. Media pendidikan yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Oleh karena itu, tugas dan tanggung jawab seorang guru adalah mengelola pengajaran agar lebih efektif, dinamis, efisien dan positif. Dasar dari adanya kompetensi guru ini penulis nukilkan firman Allah SWT. PEMBAHASAN Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu, belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara cara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. 1: Pengertian dari Al–Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikan jibril a.s yang di dalamnya berisi pedoman hidup bagi manusia. Menurut Dr. Subhi Ash-Shalih, Al-Quran merupakan kalam Allah Swt yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad dan di tulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah. 2 Sedangkan kata hadits merupakan isim (kata benda) yang secara bahasa berarti kisah, cerita, pembicaraan, percakapan atau komunikasi baik verbal maupun lewat tulisan. Bentuk jamak dari hadits yang lebih populer di kalangan ulama muhadditsin adalah ahadits, dibandingkan bentuk lainnya yaitu hutsdan atau hitsdan.3 Dan yang dikatakan Hadist adalah sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, baik itu perbuatan, perkataan, perilaku dan lain sebagainya tentang Rasulullah untuk menjelaskan kandungan Al-Qur’an. 4 Dari 3 pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah proses belajar mengajar mengenai bagaimana memahami dan menjelaskan makna dari Al- Qur’an Hadits serta mengeluarkan hukum – hukum yang terdapat di dalamnya, agar kita tidak salah dalam melaksanakan apa saja perintah dan larangan yang ada di dalam kedua pusaka tersebut. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. 5 Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau yang disebut juga dengan tujuan intruksional, merupakan tujuan yang paling khusus. Tujuan pembelajaran menjadi bagian tujuan kulikuler, didefinisikan sebagai kemamuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satukali pertemuan, misalnya pelajaran surat Al-Fatihah dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an Hadist melalui kegiatan pendidikan. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di madrasah ibtidaiyah adalah agar murid mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan , memahami, dan terampil melaksanakan isi kadungan al-qur’an hadits dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang berimandan bertakwa kepada allah swt. Inti ketakwaan itu ialah berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah memiliki 3 tujuan penting, yaitu : Pengetahuan (knowing), dimana anak mengetahui setiap materi yang berkaitan dengan Al- Qur’an dan Hadits. Pelaksanaan (doing), dimana anak mampu melaksanakan dan mengajarkanapa yang ia ketahui di dalam kehidupannya. Pembiasaan (being), dimana anak mampu membiasakan apa yang telah ia laksanakan di dalam kehidupan sehari – harinya hingga menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa ia tinggalkan.6 Secara substansial mata pelajaran Al-Qur’an Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk: Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari membaca Al-Qur’an Hadits. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an Hadits melalui keteladanan dan pembiasaan. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits.7 Dalam proses mengartikan Al-Qur’an Hadits anak juga harus di beri bekal sejak dini tentang cara memahaminya, agar anak tidak salah dalam menangkap pemahaman mengenai arti Al- Qur’an Hadits yang telah ia pelajari. Sedikit saja salah pemahan akan berakibat fatal bagi anak. Memahami isi kandungan Al-Qur’an Hadits menjadi keterampilan sangat bagus yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Dengan mampu memahaminya maka akan memudahkan seseorang untuk mewujudkannya dalam alamiah praktis. Sehingga, jika proses memahami isi kandungan Al-Qur’an Hadits ini dimulai sejak dini di sekolah dasar , maka pengetahuannya tentang tatacara memahami isi kandungan Al-Qur’an Hadits akan lebih berkualitas begitu pula dalam melaksanakan isinya. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah sesuatu yang hendak dicapai setelah kegiatan pembelajaran Al-Qur’an Hadits, atau dengan kata lain tercapainya perubahan perilaku pada siswa yang sesuai dengan kompetensi dasar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik dan diwujudkan dalam bentuk prilaku atau penampilan sebagai gambaran hasil belajar. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada dasarnya merupakan rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Rumusan tujuan tersebut dirumuskan berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan, kebutuhan, dan harapan. Oleh karena itu, tujuan dibuat berdasarkan pertimbangan faktor-faktor masyarakat, siswa itu sendiri, serta ilmu pengetahuan (budaya). Dengan demikian, perumusan tujuan pembelajaran Qur’an Hadith harus didasarkan pada harapan tentang sesuatu yang diharapkan dari hasil proses kegiatan pembelajaran. Fungsi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Mata pelajaran Al Qur’an Hadits pada Madrasah Tsanawiyah berfungsi: Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca dan menulis Al Qur’an Hadist Mendorong, membimbing dan membina kemampuan dan kegemaran untuk membaca Al Qur’an dan Hadist Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan ayat – ayat Al Qur’an dan Hadist dalam perilaku peserta didik sehari – hari Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi. Dengan kata lain pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah berfungsi untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al Qur’an dan Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al Qur’an Hadits untuk mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat – ayat Al Qur’an dan Hadits. Pengertian Silabus Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu rencana tertulis pada suatu satuan pendidikan yang harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu proses pembelajaran. Silabus dapat dikatakan sebagai kurikulum ideal (ideal/potential curriculum), sedangkan proses pembelajaran merupakan kurikulum aktual (actual/real curriculum). Silabus pada dasarnya merupakan program yang bersifat makro yang harus dijabarkan lagi ke dalam program-program pembelajaran yang lebih rinci, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus merupakan program yang dilaksanakan untuk jangka waktu yang cukup panjang (satu semester), menjadi acuan dalam mengembangkan RPP yang merupakan program untuk jangka waktu yang lebih singkat. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Manfaat Silabus Silabus sebagai rancangan progam memiliki beberapa manfaat penting bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan. Dalam sebuah silabus terdapat hal-hal penting seperti Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, pokok-pokok materi termasuk pengalaman belajar dan alat penilaian yang dapat dijadikan acuan beserta alokasi waktu untuk setiap kompetensi yang harus dicapai. Dengan demikian,manfaat silabus untuk guru sebagai pedoman dalam menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan suatu proses pembelajaran serta pengembangan sistem penilaian. KESIMPULAN Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.Dalam mengembangkan silabus harus memperhatikan beberapa prinsip, diantaranya : Ilmiah, Relevan, Feksibel, Kontinuitas, Konsisten, Memadai, Aktual dan Konstektual, Efektif, Efisien. Pengembangan silabus dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dina Pendidikan. Mekanisme pengembangan silabus sendiri dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah diantaranya; mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar, mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian kompetensi, menentukan jenis penilaian, menentukan alokasi waktu, menentukan sumber belajar. DAFTAR PUSTAKA Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. S. Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), cet.ke-7, 199. Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), cet.ke-2, 72. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaim, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), cet. ke-5, 25. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2000), 173 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet. ke-1, 123-124. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), cet. ke-17, 1. Ahmad Susanto, Teori belajar dan pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm.18-19 Aris Musthafa, Qur’an Hadis, (Sragen : Akik Pusaka, 2008), hlm. 3 M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), hlm.20. Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur;an Praktis, (Jakarta: Pustaka Bumi, 2001), hlm. 3 B.Uno, Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, Cet. V, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Tim Bina Karya, Bina Belajar Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 15. Mahmud Hilal.2015.Administrasi Pendidikan (Menuju Sekolah Efektif).Makassar Aksara Timur. Umar,dkk. 2016.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Transformatif.Yogyakarta.Deepublish. hlm. 35. http://misbahbdv.blogspot.co.id/2015/04/memahami-pembelajaran-al-quran-hadits.html www.abdimadrasah.com/2014/04/tujuan-dan-ruang-lingkup-mata-pelajaran-quran-hadits.html https://galaxyaceh.wordpress.com/2012/12/30/implementasi-pembelajaran-al-quran-hadist/ http://www.slideshare.net/HazanaItriya/alquran-hadits-misd