LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi
Lingkup Pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai
Penulis
Tanggal
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
SMA Islam Terpadu Almaka
Sekolah Menengah
Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik
melalui Model Problem Based Learning (PBL) dengan
pembelajaran berbasis TPACK
Syifa Faradilla
1 November 2022
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran
ini, yaitu :
1. Peserta didik kurang minat dalam berliterasi
terutama literasi sains
2. Peserta didik lebih tertarik untuk menscroll media
sosialnya
3. Peserta didik menganggap fisika merupakan
pelajaran yang tidak penting untuk dipelajari
4. Pembelajaran belum kontekstual
5. Penerapan model-model pembelajaran yang
kurang bervariasi dan pembelajaran yang hanya
berpusat pada guru
Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan
karena :
1. Sebagian besar guru menghadapi masalah yang
sama dengan permasalahan yang saya angkat
2. Praktik pembelajaran ini dapat memotivasi saya
dan
rekan
guru
lain
untuk
mendesain
pembelajaran yang inovatif
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik
pembelajaran ini, yaitu :
1. Mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan
menyenangkan
2. Menjalankan proses pembelajaran sesuai rencana
pembelajaran yang telah di desain
3. Membuat Google Site untuk literasi peserta didik
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara
teman sejawat, wakil kurikulum dan pakar, diketahui
bahwa
tantangan
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran ini, yaitu :
1. Pembelejaran masih berpusat pada guru
2. Peserta didik tidak terbiasa untuk membaca
terutama berkaitan dengan literasi sains
3. Buku pelajaran/teks yang kurang menarik untuk
peserta didik
4. Pembelajaran yang tidak kontekstual sehingga
peserta didik tidak tertarik dengan pelajaran
5. Peserta didik mudah bosan saat melihat teks
panjang
6. Pengaruh gadget dan sosial media sehingga peserta
didik tidak tertarik untuk membaca
Adapun yang terlibat dalam proses pencapaian
tujuan pembelajaran ini, yaitu :
1. Saya (guru) dalam mencapai tujuan pembelajaran,
melaksanakan persiapan, penentuan masalah
yang akan dibahas, pelaksanaan, dan evaluasi
proses pembelajaran
2. Peserta didik kelas XI MIAA yang berjumlah 23
orang, dalam mencapai tujuan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai
dengan alur pembelajaran yang diterapkan,
mengikuti evaluasi pembelajaran, dan mengisi
angket atau survey terkait pembelajaran yang
sudah dilaksanakan selama ini
3. PPK (Pejabat Pembuat Kebijakan) diantaranya,
kepala SMA dan wakil kurikulum dalam mencapai
tujuan pembelajaran, melaksanakan dengan
mendukung secara moriil maupun materiil berupa
alat pendukung keterlaksanaan pembelajaran di
kelas dan jadwal KBM yang harus disesuaikan
4. Dosen pembimbing Bapak Herwinarso dan Guru
pamong Bapak Pitra Djaja Burnama Yudha dalam
mencapai tujuan pembelajaran, yaitu dengan
memberikan arahan dan motivasi dalam setiap
rencana dan langkah-langkah menuju tujuan
pembelajaran
5. Teman
sejawat
dalam
mencapai
tujuan
pembelajaran, yaitu mendukung terlaksananya
PPL khususnya dalam penyiapan alat perekaman
dan merekam seluruh kegiatan pembelajaran serta
mengoperasikan Google Meet yang digunakan
dalam proses Sit In dosen dan guru pamong
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam
menghadapi tantangan di atas, yaitu :
1. Guru menerapkan pembelajaran yang berpusat
pada murid
2. Membiasakan peserta didik untuk berliterasi
selama 10 menit di awal pembelajaran
3. Melaksanakan pembelajaran yang kontekstual
yaitu dengan mengaitkan materi dengan kegiatan
sehari-hari peserta didik
4. Menyiapkan sarana literasi untuk peserta didik
yaitu dengan membuat Google Site yang simple
dan menarik
Strategi yang digunakan untuk menghadapi
tantangan di atas, yaitu :
1. Saya menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dengan metode diskusi
kelompok dan presentasi hasil diskusi
2. Saya menerapkan pembiasaan literasi di awal
pembelajaran yaitu selama 10 menit sehingga
peserta didik memiliki pengetahuan awal tentang
materi yang dipelajari
Proses pelaksanaan dan siapa saja yang terlibat
dalam pembelajaran, sebagai berikut :
1. Proses pelaksanaan
Proses pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
pada kegiatan PPL Aksi 2 pertemuan 3 hari Jum’at,
28 Oktober 2022 dan dilanjutkan pada pertemuan
4 hari Selasa, 1 November 2022. Pelaksanaan
menggunakan model Problem Based Learning (PBL)
dengan mengacu pada sintak model, meliputi :
orientasi terhadap masalah, mengorganisasikan
peserta didik untuk belajar, membimbing
penyelidikan kelompok, mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah. Di luar
pembelajaran terdapat kegiatan mengisi survey
atau angket terkait pembelajaran yang selama ini
dilaksanakan.
2. Beberapa orang yang terlibat, yaitu :
Guru (pengajar)
Peserta didik (kelas XI MIAA)
Dosen pembimbing dan guru pamong
Pejabat Penentu Kebijakan (PPK) SMA Islam
Terpadu Almaka
Guru sejawat
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini diantaranya yaitu :
1. Bahan ajar atau E-modul fisika
2. Media Power Point interaktif (di dalamnya terdapat
video dan gambar)
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berupa
liveworksheet
4. Alat pendukung pembelajaran (Laptop, proyektor
dan pen interaktif)
5. Alat bahan penunjang praktikum
6. Google site untuk media literasi
7. Laboratorium virtual PhET
8. Pengetahuan materi ajar/konsep fisika yang akan
dipelajari
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Dampak dan Efektifitas dari pelaksanaan PPL aksi
2
Dampak dari penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dengan berbasis TPACK
menggunakan media Google Site yang telah dibuat
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
sedemikian rupa sehingga simple dan mudah
dipahami oleh peserta didik dapat dikatakan efektif
dan sudah dapat meningkatkan kemampuan literasi
peserta didik dalam memahami konsep dasar fisika.
Hal ini ditandai dengan indikasi keaktifan dan
aktivitas peserta didik yang meningkat selama tanya
jawab dari pertemuan ke-3 ke pertemuan ke-4.
Respon orang lain terhadap strategi yang
dilakukan
Dalam keterlaksanaan pembelajaran pada Aksi 2
pertemuan ke-3 dan ke-4 dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) didapati
bahwa peserta didik lebih mudah memahami konsep
fisika jika ia menemukan sendiri konsepnya dari hasil
bacaan pada Google Site. Hal ini terlihat semakin baik
jika dikuatkan dengan sintak-sintak pembelajaran
secara menyeluruh.
Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi
yang dilakukan
1. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat
ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengelola
pembelajaran terutama dalam hal pemilihan model
pembelajaran yang inovatif serta didukung oleh
media pembelajaran interaktif yang tertuang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Sumber daya pendukung pembelajaran (sarana
prasarana, alat dan bahan pembelajaran) juga
menjadi faktor penentu keberhasilan dari strategi
yang dilakukan
Pembelajaran dari keseluruhan proses yang
didapatkan dari pelaksanaan PPL Aksi 2, yaitu :
1. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam
memilih model pembelajaran dan media yang
digunakan agar pembelajaran membiasakan
peserta didik untuk berliterasi terutama terkait
dengan literasi sains
2. Guru harus mampu menerapkan pembelajaran
berbasis TPACK sehingga pembelajaran lebih
kontekstual agar menarik dan mudah dipahami
oleh peserta didik
3. Pembelajaran berbasis masalah membuat peserta
didik lebih mampu memahami konsep dasar
materi yang dimana mereka menemukan sendiri
konsep tersebut sehingga pembelajaran menjadi
lebih bermakna