Academia.eduAcademia.edu

Best Practices Parikhin

Best Practices ini merupakan tugas PPG dalam jabatan yang diikuti penulis pada Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran Lokasi Lingkup Pendidikan Tujuan yang ingin dicapai MTs GUPPI Manggungan SMP/MTs Meningkatkan motivasi belajar Bahasa Inggris melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Penulis Tanggal Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. Parikhin 01 Desember 2022 1. Latar belakang masalah Berdasarkan pengamatan pendidik tentang permasalahan pembelajaran dalam Bahasa Inggris yang ada di sekolah, pendidik mendapati bahwa permasalahan mendasar yang perlu segera diatasi yaitu motivasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VII (Tujuh) dan kelas IX (Sembilan) masih sangat rendah. Beberapa hal yang mendasari permasalahan tersebut, diantaranya: a. Peserta didik masih kurang pengetahuan yang cukup dalam belajar Bahasa Inggris karena tidak diajarkan pada jenjang sebelumnya. b. Peserta didik belum memahami pentingnya Bahasa Inggris dan masih menganggap sulit mempelajarinya. c. pendidik masih menggunakan metode pembelajaran yang cenderung monoton (ceramah), kurang melibatkan peserta didik dalam pembelajaran, dan masih minim dalam penggunaan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan berbasis teknologi. Oleh karena itu, pendidik perlu melakukan pembelajaran kreatif dan inovatif sehingga motivasi belajar Bahasa Inggris peserta didik dapat tumbuh dengan baik. Setelah mempertimbangkan dengan matang, Pendidik memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode word square pada pebelajaran vocabulary building dan simple present tenset di kelas VII (Tujuh) dan model pembelajaran Project Based Learning untuk materi Label Text pada kelas IX (Sembilan). 2. Alasan praktik ini penting untuk dibagikan Pendidik menganggap pengalaman mengajar ini penting untuk dibagikan kepada teman-teman guru lainnya karena model pembelajaran yang digunakan berdasarkan pada masalah yang berkaitan dengan penggunaan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan metode yang digunakan melibatkan keaktifan peserta didik dalam diskusi dan meningkatkan mental peserta didik pada kegiatan presentasi. Dengan gambaran diatas, harapannya pengalaman mengajar ini mampu menambah referensi model mengajar bagi guru lainnya yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing sekolah dan kebutuhan peserta didik tentunya. 3. Peran dan tanggung jawab pendidik Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat, a. Pendidik harus menerapkan model pembelajaran inovatif berbasis TPACK karena pembelajaran abad 21 membutuhkan ketrampilan peserta didik dalam pemanfaatan teknologi dan membutuhkan juga keaktifan peserta didik dalam pembelajaran (student- centered). b. Pendidik harus menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan berbasis proyek (Project Based Learning) yang menuntut peserta didik untuk berpikir kritis dalam menemukan masalah dan pemecahannya serta menuntut peserta didik untuk belajar berkarya dalam menghasilkan suatu produk karena ini sesuai dengan tuntutan pendidikan abad 21 yaitu menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif. 1. Tantangan Dalam pelaksanaan PPL 1 dan PPL 2, pendidik menemui beberapa tantangan, diantaranya: a. peserta didik masih sedikit bingung dengan apa yang diperintahkan karena mereka belum terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran yang sejenis. b. Pendidik merasa kesulitan saat menyampaikan pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris dikarenakan peserta didik memiliki kosakata yang masih sangat minim sehingga belum mampu merespon apa yang disampaikan pendidik. c. pendidik mengalami kebingungan dalam hal manajemen waktu pembelajaran yang dirasa sangat singkat karena harus menyiapkan perlengkapan pembelajaran terutama pada PPL 2 yang menggunakan mode Daring. 2. Warga sekolah yang terlibat dalam aksi a. Peserta didik sebagai subjek pembelajaran. b. Guru (Ubaidillah) sebagai kameraman dan editor. c. Kepala Madrasah (H. Sodikn, S.Ag., M.Pd.I.) sebagai pengawas dalam kegiatan PPL. d. Dosen (Fardini Sabilah, S.Pd. M.Pd) dan Guru Pamong (Ratna Hidajati, S.Pd. E.Pd). Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini Aksi : 1. Langkah-langkah a. Menyusun modul ajar yang baik yang terdiri atas materi, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, assesmen. b. Menentukan model pembelajaran yang sesuai yaitu Problem Based Learning untuk kelas VII menggunakan media word square untuk meningkatkan penguasaan vocabulary peserta didik dan menyampaikan materi Simple Present Tense, dan Project Based Learning pada kelas IX untuk materi Label Text. c. Menentukan jadwal pelaksanaan PPL dan menghubungi pihak-pihak yang terlibat. 2. Proses pelaksanaan aksi Pendidik melaksanakan aksi dengan urutan, yaitu: a. Kegiatan awal pembelajaran. b. Kegiatan inti yang terdiri atas 5 sintak untuk PBL kelas VII (Tujuh) yang dilakukan secara luring dan 6 sintak untuk PjBL kelas IX (Sembilan) yang dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom. c. Kegiatan penutup pembelajaran. Dalam pelaksanaan aksi, pendidik melibatkan rekan guru sebagai kameramen dan editor. 3. Sumber Daya Demi kelancaran aksi yang dilaksanakan, pendidik mempersiapkan fasilitas dan media yang dibutuhkan, yaitu ruang kelas, laptop, infocus, modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, lembar penilaian sikap, lembar penilaian pengetahuan, dan lembar penilaian ketrampilan, dan perangkat lain yang dibutuhkan. Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut 1. Dampak dari aksi yang telah dilaksanakan melalui penerapan model PBL dan PjBL dalam pelaksanaan aksi dengan menggunakan metode diskusi dengan media belajar berbasis TPACK dirasa efektif karena terlihat dampak positif yang ditemui pada peserta didik, diantaranya: a. Peserta didik lebih antusias dalam belajar dengan menggunakan media belajar berbasis teknologi. b. Peserta didik menjadi lebih aktif ketika diskusi dan berani untuk melakukan presentasi sehingga tidak ada yang terlihat malas- malasan karena semua peserta didik terlibat. c. Peserta didik merasakan senang dengan model dan metode yang digunakan dalam pembelajaran. 2. Respon orang lain a. Respon rekan guru menyampaikan bahwa aksi yang dilaksanakan sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan adanya keberhasilan, yaitu: 1) Penerapan model pembelajaran sudah sesuai dengan modul ajar dan sintaknya terlaksana semua. 2) Penyampaian materi menjadi lebih menarik dengan penggunaan media belajar yang melibatkan teknologi 3) Minat belajar Bahasa Inggris peserta didik meningkat dan lebih antusias dalam belajar dengan media pembelajaran berbasis TPACK. 4) Peserta didik menjadi lebih aktif dengan aktifitas diskusi dan presentasi. 5) Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan berdasarkan hasil evaluasi pre tes, LKPD, dan tes formatif dengan prosentase 75% naik menjadi 90% untuk model PBL kelas VII dan prosentase 80% naik menjadi 92% untuk model PjBL kelas IX. 6) Pendidik memperoleh pengalaman mengajar yang lebih menyenangkan dengan penggunaan model dan metode pembelajaran yang bervariasi. b. Perbaikan 1) Beberapa peserta didik masih kurang percaya diri saat melakukan presentasi di depan kelas. 2) Pendidik harus lebih memotivasi peserta didik untuk aktif dalam belajar di kelas. 3) Membuat contoh LKPD maupun soal formatif yang lebih baik lagi. c. Respon Kepala Madrasah Kepala madrasah memberikan penilaian bahwa dengan penggunaan model pembelajaran PBL dan PjBL dapat meningkatkan keaktifan, ketrampilan, dan hasil belajar kognitif peserta didik. 3. Pembelajaran dari pelaksanaan aksi Berdasarkan paparan dari cerita baik diatas, pendidik mendapatkan banyak pelajaran yaitu pendidik harus selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kepada peserta didik agar tujuan nasional pendidikan dapat tercapai yaitu menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif, merdeka dalam belajar, dan terwujudnya profil pelajar Pancasila.