Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, ZAHRA NILNA MUNA
…
5 pages
1 file
Perkembangan teknologi yang semakin pesat di Indonesia berpengaruh pada kehidupan sosial dan keamanan masyarakat. Tingginya kemajuan internet menyebabkan pengguna internet membuka peluang tersendiri munculnya kejahatan-kejahatan berbasis ruang. Pelecehan seksual merupakan salah satu kasus yang sering terjadi terutama dilingkungan kampus. Dengan adanya perkembangan teknologi ini, banyak orang yang menyalahgunakan fungsi dari media sosial. Mereka menjadikan media sosial sebagai ruang baru untuk melakukan pelecehan seksual terhadap pengguna media sosial lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingginya kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan Pendidikan serta pelecehan seksual melalui media sosial masih sangat tinggi. Maka dari itu diperlukan tindak lanjut untuk mencegah serta menangani kasus pelecehan seksual
2023
Media sosial saai ini berkembang sangatlah pesat yang mana semua lapisan masyarakat dapat menggunakannya. Orang-orang bebas mengekspresikan dan menyuarakan pendapatnya melalui platform-platform yang mereka miliki. Tentunya ada yang bersifat positif dan negatif. Namun, semakin kesini ada banyak informasi yang tidak sejalan dan tak seharusnya dipublikasikan. Jika hal tersebut tidak ada upaya untuk menanganinya maka akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan salah satunya adalah dalam hal toleransi beragama. Banyaknya kasus-kasus berita hoax dan informasi yang dapat menimbulkan perpecahan akan mempengaruhi kebhinekaan yang ada dalam masyarakat terutama di era di mana perkembangan digital semakin pesat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali seberapa jauh pengaruh media sosial terhadap toleransi beragama di indonesia terutama pada era yang serba digital saat ini. Peneliti menggunakan metode kualitatif untuk meneliti permasalahan yang akan dikaji.
jurnal Kesehatan Masyarakat, 2023
Perkembangan media sosial yang semakin pesat dapat menimbulkan pengaruh positif dan juga negative bagi penggunanya. Media sosial merupakan sebuah medium di internet yang memungkinkan pengguna dapat mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam konteks kebaikan media sosial sering digunakan untuk media promosi maupaunpemasaran. Di Indonesia baik kalangan muda maupun tua semua menggunaan media sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran media sosial dalam membangun kesadaran dan mendukung gerakan anti kekerasan seksual. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kekerasan seksual yang sampai saat ini tidak memiliki payung hukum yang jelas dapat memicu adanya berbagai persepsi oleh masyarakat mengenai isu kekerasan seksual yang lahir dari budaya patriarki yang menempatkan perempuan sebagai manusia kelas dua setelah laki-laki. Belakangan ini, public dikejutkan dengan ramainya pemberitaan media perihal kasus-kasus kekerasan seksual. Tindak kekerasan seksual merupakan tindakan pelecehan seksual kepada orang lain yang disertai dengan perilaku yang tidak menyenangkan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Relations Media sosial berperan penting sebagai alat bantu Pamflet Generasi dalam menjangkau publik seluas-luasnya. Media sosial memberi kekuatan untuk mengekspresikan topik yang sebelumnya dianggap sangat sulit untuk diartikulasikan. Kekerasan dan pelecehan seksual adalah topik yang menantang untuk dibicarakan, terlepas dari apakah lingkungan terjadinya melalui online atau offline.
Kemajuan teknologi mendorong terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Kebiasaan yang dahulunya konvensional mulai beralih pada kebiasaan-kebiasaan terkini yang didukung dengan teknologi pada segmennya masing-masing. Social Media membuka kesempatan bagi individu untuk tampil di media (milik) mereka sendiri. Keterbukaan media sosial memungkinkan individu mengekspresikan diri dalam bentuk gambar atau pernyataan tanpa perlu menunjukan identitas aslinya. Menggunakan perangkat komputer, media sosial melalui jaringan internet dikatakan menawarkan kebebasan demokrasi hampir tak terbatas untuk melacak informasi, untuk berkorespondensi dengan ribuan individu lain, dan secara spontan membentuk komunitas virtual yang tidak mungkin dibentuk oleh media lain (Holmes, 2012:18).
Coaching is something that is important for leaders to do to their congregations in good character and so on, but the problem is that if it is done face-to-face then the outreach is limited in distance and time so that leaders can use social media as a forum or advice for coaching members of the congregation The method used is literature study which is sourced from electronic and nonelectronic books and documents, the results obtained using social media consistently and efficiently are certainly very helpful in the coaching process
GAFATAR PENEBAR AJARAN SESAT BERKEDOK ORMAS SOSIAL
Tulisan ini akan membahas tentang pola-pola kehidupan seksual yang terjadi pada masyarakat perkotaan. Dimana dari segala jenis kegiataan diperkotaan ini dapat terbentuk berbagai macam pola kehidupan seksual, mulai dari pelacuran, eksploitasi tubuh perempuan, sampai dengan disorientasi seksual. Penulis melihat, perkotaan dengan segala kesibukannya entah disengaja atau tidak disengaja telah membentuk pola-pola tersebut, menjadikan masyarakat perkotaan sebagai pelaku utama dalam setiap pola -pola kehidupan seksualnya. Dengan demikian, masyarakat menjadi motor penggerak dari semua pola -pola kehidupan seksual di perkotaan.
MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, 2024
Media sosial adalah platform digital yang sangat populer dan digunakan oleh hampir semua orang di seluruh dunia. Dalam konteks kerukunan antar umat beragama, media sosial memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesatuan dan pemahaman di antara berbagai kelompok agama. Di Indonesia, yang memiliki enam agama resmi, media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan toleransi dan mengatasi kasus-kasus intoleransi yang sering muncul di platform-platform media sosial. Namun, penggunaan media sosial harus bijak dan disertai dengan strategi yang tepat untuk menghindari dampak negatifnya. Dengan stategi yang tepat, media sosial dapat berperan penting dalam membangun pemahaman, toleransi, dan persaudaraan antar umat beragama. Penelitian ini disusun menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi literatur. Ditulisnya penelitian ini bertujuan untuk membantu pembaca memahami bagaimana media sosial berperan dalam konteks kerukunan umat beragama Kata kunci : media sosial, kerukunanan umat beragama
Kemajuan teknologi mendorong terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Kebiasaan yang dahulunya konvensional mulai beralih pada kebiasaan-kebiasaan terkini yang didukung dengan teknologi pada segmennya masing-masing. Social Media membuka kesempatan bagi individu untuk tampil di media (milik) mereka sendiri. Keterbukaan media sosial memungkinkan individu mengekspresikan diri dalam bentuk gambar atau pernyataan tanpa perlu menunjukan identitas aslinya. Menggunakan perangkat komputer, media sosial melalui jaringan internet dikatakan menawarkan kebebasan demokrasi hampir tak terbatas untuk melacak informasi, untuk berkorespondensi dengan ribuan individu lain, dan secara spontan membentuk komunitas virtual yang tidak mungkin dibentuk oleh media lain (Holmes, 2012:18). Di media sosial, fenomena banjir tagar (#) dengan topik yang berhubungan dengan masalah yang sedang terjadi, memungkinkan individu menunjukan eksistensinya dalam topik yang diminati. Yang menarik adalah, dalam perkembangannya pernyataan yang berkaitan dengan tagar lebih banyak berisikan pernyataan parodi ketimbang yang bersifat serius. Tagar dengan pendekatan humor mendapatkan perhatian dari netizen. Sebut saja #KoinUntukAustralia dan #SaveHajiLulung yang diekspresikan melalui pernyataan maupun gambar (meme). Walaupun berisikan pernyataan tidak serius, terbersit ironisasi di dalamnya. Bahwa masyarakat melihat masalah serius dalam perspektif yang berbeda menjadi sebuah paradox yang ditawarkan oleh media-media baru saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah secara sederhana tentang wacana tagar yang ditujukan untuk figur publik tertentu yang sedang berseteru selama kurun waktu Februari-Maret 2015. Penelitian ini berlandaskan pada konsep ruang public dari Jurgen Habermas. Menggunakan paradigma konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini juga menggunakan studi dokumen sebagai teknik pengumpulan datanya. Sementara teknik analisa data menggunakan analisa wacana.
Abstrak Gerakan Mahasiswa Era Postmodernisme " Fenomena Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Gerakan Mahasiswa Hari Ini ". Gerakan mahasiswa ini tidak lepas dari adanya media sosial yang telah mendukungnya apalagi di zaman postmodernisme ini. Banyak sekali dampak postif dan negative dengan adanya teknologi apalagi dengan adanya media sosial, dimana mahasiswa dapat memafaatkannya kearah lebih baik atau sebaliknya. Apalagi untuk pembuatan opini publik pada arah gerakan mahasiswa pada hari ini. Opini publik semakin gencar dengan adanya media sosial yang menjadi candu bagi mahasiswa hari ini. Kata Kunci: Gerakan Mahasiswa, Opini Publik, Media Sosial
REVISTA DE ARQUEOLOGIA, 2024
Contemporary European History, 1996
Sabiedrība, integrācija, izglītība/Sabiedrība. Integrācija. Izglītība/Society. Integration. Education, 2024
Strumenti Critici, 2003
Eğitim Her Yerde, 2022
Métodos processos e práticas em design estratégico, 2021
East Asia Forum, 2024
Revista de Administração de Empresas, 1984
EGA Revista de expresión gráfica arquitectónica, 2018
The Holocene, 2024
Annals of Surgery, 1999
American Journal of Electrical and Electronic Engineering, 2020
The American Journal of Pathology, 2008
Biochimica et Biophysica Acta (BBA) - Molecular Cell Research, 2008