Academia.eduAcademia.edu

PROPOSAL PROGRAM UNGGULAN KKN POSDAYA

PROPOSAL PROGRAM UNGGULAN KKN POSDAYA DESA KEPUNDUHAN KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL MEWUJUDKAN KELUARGA KECIL SEJAHTERA MELALUI WORKSHOP BUDIDAYA JAMUR KANCING OLEH : 1. Arif Fadilah Umar 4311500032 2. Moch. Darmanto 6411500033 3. Devi Pratiwi 1611500126 4. Ristia Apriliani 1711500085 5. Rosheila Novaida Nurfatikha 1511500106 6. Nenti Mauliya 1111500128 7. Alismawati 1311500021 8. Ari Budi Priyadi 1110500023 9. Ahmad Al-Qohar 4111500002 10. M. Zanuar Bagus Anggita 5111500016 11. Inayatun Lihayati 1611500079 LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2014 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang selalu memberikan nikmat Iman dan Islam, serta haturan sholawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat. Alhamdulillah, berkah bagi kami, kelompok mahasiswa kuliah kerja Nyata (KKN) POSDDAYA 2014 Desa Kepunduhan, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Universitas Pancasakti Tegal, hingga dapat menyelesaikan proposal program unggulan sesuai prosedur yang ada. Beberapa uraian kami paparkan dalam proposal program unggulan ini, kami rancang untuk dievalusikan pada pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Dalam proposal ini penyusun membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk membantu kami dalam penyusunan proposal-proposal selanjutnya. Pemnyusun berharap proposal ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan pihak sponsor serta universitas pada khususnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Tegal, Agustus 2014 KKN UPS TEGAL Desa Kepunduhan PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Mewujudkan Keluarga Kecil Sejahtera Melalui Workshop Budidaya Jamur Kancing 2. Ketua Pelaksana Nama : Arif Fadilah Umar NPM : 4311500032 3. Jumlah Anggota : 11 Mahasiswa 4. Dosen Pembimbing Lapangan Nama : Noor Zuhry, S.Pi, M.Si NIP/NIPY : 108329111973 5. Waktu Pelaksanaan : 6. Lokasi Kegiatan : Ds.Kepunduhan Kec.Kramat Kab.Tegal 7. Jumlah Biaya : Rp. 8. Sumber Pembiayaan : 1. Mahasiswa 2. Universitas Pancasakti Tegal, Agustus 2014 Kepala Desa Kepunduhan, Koordinator Desa, Yudha Kurniawan, S.H Arif Fadilah Umar NPM 4311500032 Mengetahui : Ketua Panitia KKN 2014, Dosen Pembimbing Dra. Mursydah, DH.S.H, M.H Noor Zuhry, S.Pi, M.Si NIPY 10326121961 NIPY 108329111973 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat makanan yang sudah jadi yang dibuat oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya. Karena ketergantungannnya terhadap organisme lain, maka jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik. Budidaya jamur merupakan salah satu budidaya yang tidak mengenal musim dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Jenis-jenis jamur yang umum dibudidayakan ialah jamur yang menguntungkan bagi manusia diantaranya jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur tiram (Pleurotus ostreatus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur payung (Lentinus edodes), dan jamur kancing (Agaricus Sp). Hasil panen jamur tersebut tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri bahkan ada juga yang di ekspor, seperti jamur kancing dan jamur payung. Media untuk pertumbuhan jamur dapat menggunakan limbah yaitu limbah pertanian (merang dan daun pisang) dan limbah industri (serbuk gergaji). Ramuan atau campuran yang digunakan sebagai media juga bermacam-macam, sedangkan metode yang digunakan untuk budidaya jamur ini juga bermacam-macam, seperti cara ilmiah, konvensional, tradisional, dan semi modern. Jamur kancing kabarnya sudah dibudidayakan di Perancis pada abad ke-17. Di Eropa konon jamur kancing sudah diketahui tumbuh secara alami di atas tumpukan kotoran kuda sejak zaman kuno di Romawi dan Yunani. Jamur kancing yang berwarna coklat muda merupakan hasil mutasi alami di perkebunan milik seorang petani di Pennsylvania di tahun 1926. Jamur kancing (Agaricus bisporus) yang biasa disebut juga dengan jamur champignon atau button mushroom, merupakan salah satu dari sekian jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Jamur kancing ini memang tidak pernah absent dari kuliner khas negeri paman sam seperti pizza, omelete dan salad. Karena rasanya yang sedikit manis seperti daging membuat jamur kancing menjadi salah satu bahan masakan yang terpenting. Jamur kompos atau champignon adalah jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris, tapi penutur bahasa Inggris sering menyebutnya sebagai champignon yang dalam bahasa Perancis mencakup segala jenis fungi, termasuk jamur pangan, jamur beracun, dan jamur penyebab infeksi. Jamur kancing dipanen sewaktu masih berdiameter 2-4 cm. Tubuh buah dewasa dengan payung yang sudah mekar mempunyai diameter sampai 20 cm. Sayangnya, jamur ini masih sulit dibudidayakan, karena hanya bisa hidup di daerah bersuhu rendah berkisar 17 derajat - 20 derajat celcius. Di Indonesia, budidaya champignon terdapat di dataran Tinggi Dieng, Purwokerto, Probolinggo dan Pangalengan Bandung. Champignon banyak dicari karena selain tekstur dan rasanya yang lezat, juga berkhasiat mengurangi resiko Penyumbatan pembuluh darah akibat kolesterol, juga sebagai bahan baku kosmetik. Pasarnya selain untuk konsumsi dalam negeri, juga untuk ekspor. Dari uraian diatas, jelas prospek pengembangan usaha jamur kancing di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat dalam mengonsumsi jamur juga semakin meningkat dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari segi bisnis, usaha jamur kancing sangat menguntungkan. Hal ini, disebabkan waktu panen jamur kancing yang relative singkat yakni sekitar 10 hari. Peluang pasar jamur kancing tidak terbatas selain dipasarkan pada penjual sayuran dipasar bisa juga sebagai pemasok bahan makanan di restoran atau warung makan secara langsung. Di Desa Kepunduhan sendiri, budidaya jamur kancing masih jarang bahkan cenderung tidak ada karena sebagiaan besar masyarakatnya adalah petani padi. Maka dari itu Tim KKN Posdaya Universitas Pancasakti Tegal Desa Kepunduhan Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal bermaksud memberi penyuluhan wawasan tentang “Budidaya Jamur Kancing” sebagai peluang usaha baru. Maksud dan Tujuan Maksud Dengan dilaksanakannya KKN diharapkan kami mampu berperan secara maksimal guna pengabdian masyarakat sesuai tri drama perguruan tinggi. Sehingga kami berusaha membungkai berbagai elemen masyarakat menjadi satu kesatuan yang utuh. Dengan adanya program ini kami juga mengharapkan peningkatan kesehjeraan masyarakat baik dari segi ekonomi dan peningkatan dari segi lingkungan. Tujuan Terlaksananya program budidaya jamur kancing. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi Lebih banyak peminat jamur kancing Menjadi tambahan makanan bergizi bagi masyarakat. Bentuk Kegiatan Sosialisasi tentang adanya peluang usaha baru.yang mempunyai nilai ekonomi dan nilai gizi. Pelatihan budidaya Jamur kancing Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari : Minggu Tanggal : Waktu : 08.00 WIB - selesai Tempat : Pendopo Balai Desa Kepunduhan BAB II KANDUNGAN GIZI JAMUR KANCING Hasil Penelitian dari Berbagai Publikasi Kementerian Kesehatan RI Lemak 0,1 g 0% Lemak tak jenuh ganda 0,1 g Lemak tak jenuh tunggal 0 g Kolesterol 0 mg 0% Sodium 1 mg 0% Kalium 143 mg 4% Karbohidrat 4,9 g 1% Serat 1,9 g 7% Gula 1,4 g Protein 1,4 g 2% Vitamin A 0% Vitamin C 0% Vitamin B-6 0% Vitamin B-12 0% Kalsium 0% Besi 1% Magnesium 1% Manfaat Jamur Kancing Bagi Tubuh a. Mencengah penyakit kanker payudara dan prostat. b. Mengurangi resiko penyumbatan pembuluh darah koroner pada penderita penyakit hipertensi dan jantung akibat kolesterol. c. Meningkatkan imunitas tubuh terhadap infeksi. d. Memotong kalori yang berlebih. e.  Meningkatkan aktivitas sel pembunuh dalam sistem kekebalan tubuhnya. f.. Untuk formula kosmetik dan bahan baku penghalus kulit BAB III BAHAN – BAHAN DAN PERALATAN Bahan – bahan Bibit jamur (F3) Jerami Bekatul Kapur Pertanian ZA Urea Air Kelapa Kotoran kuda / kotoran ayam TSP Tanah Sodium metabiosulfit Natrium klorida Alat Ember Alat mencampur & alat pencampur Gunting/alat pemotong untuk jerami Timbangan Alat pembangkit uap air Drum sterilisasi Rak Terpal Botol AC/Kipas angin/Balok es Kotak plastik/kardus Cara Kerja Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan media tanam. Untuk pembudidayaan jamur kancing, media tanam yang digunakan terbuat dari campuran jerami padi (100%), kapur pertanian (2,5%), bekatul (3%), dan ditambahkan urea (9%), ZA (1%), dan TSP (1,2%). Tahapan kedua yaitu proses pengomposan. Caranya dengan memotong jerami padi dengan ukuran 10-15 cm, dicuci hingga bersih dan ditiriskan sampai kelembapannya 65%. Selanjutnya tumpuk jerami dengan ukuran 10-15 cm dan tambahkan media lain berupa bekatul dan kapur diatasnya. Susun lapisan media tersebut berselang-seling antara jerami padi dengan campuran bekatul dan kapur. Pada hari berikutnya lakukan pembalikan, agar campuran media merata dan tambahkan urea sebanyak 0,9% (bila kurang lembab bisa ditambahkan air). Pada hari ke enam media ditambahkan dengan ZA 1%, dan diaduk-aduk agar semuanya merata. Sedangkan pada hari ke sepuluh, tambahkan TSP sebanyak 1,2% lalu aduk-aduk dan diamkan selama 12-17 hari. Proses pengomposan yang sempurna akan menghasilkan kompos dengan ciri warna yang gelap, tidak berbau, struktur halus/remah dan pH netral (pH 7). Selanjutnya adalah tahapan sterilisasi media tanam. Proses sterilisasi dilakukan dengan cara meletakan media tanam (yang telah dikompos) secara merata di atas rak-rak tanam yang disiapkan di ruang kumbung jamur, dengan ketebalan media tanam sekitar 15-20 cm. Kemudian alirkan uap panas dari perebusan air di pembangkit uap hingga suhu ruang kumbung mencapai 60°-65°C, pertahankan suhu tersebut selama 12 jam. Apabila suhunya telah mencapai 65°-75°C maka bukalah ventilasi ruangan agar suhunya kembali turun menjadi 40°-45°C. Usahakan untuk menjaga kestabilan suhu di ruang kumbung pada kisaran 40°-45°C selama kurang lebih 70 jam. Tahapan berikutnya yakni penanaman bibit jamur/Inokulasi. Setelah suhu ruangan turun menjadi 32°C, maka bibit jamur kancing sudah bisa ditanam. Untuk rak budidaya jamur dengan ukuran 3 m x 1 m, biasanya dibutuhkan sekitar 10-14 botol bibit jamur dengan isi 220 cc. Untuk tahapan ini dibutuhkan suhu ruangan ideal berkisar 28,8°-30° C pada daerah dataran tinggi, dan suhu 24,4°-26,6° C pada dataran rendah. Dengan tingkat kelembapan mencapai 90-100% maka bibit jamur kancing akan menunjukan pertumbuhan miseliumnya pada usia 12-14 hari. Sirkulasi udara di dalam kumbung harus merata. Untuk itu diperlukan penggunaan kipas angin atau bahkan AC sehingga sirkulasi udara akan tetap lancar sekalipun ruang dalam keadaan tertutup rapat. Proses selanjutnya yaitu casing atau pelapisan tanah setebal 3-5 cm di atas media tanam yang telah ditumbuhi miselium. Tanah yang digunakan sebagai casing harus tanah cokelat serta berpori, selain itu pH tanah sekitar 6,2-8, dan yang paling penting terbebas dari hama ataupun penyakit. Sebelum tanah digunakan, sterilisasikan terlebih dahulu dengan uap panas pada suhu 70°C selama 2-4 jam dengan ditambahkan 2 liter formalin sebanyak 40% per m3 tanah. Pelapisan tanah sangat penting dilakukan untuk menopang jamur agar dapat berdiri tegak. Selain itu beberapa manfaat lainnya yaitu: a.) membentuk mikrolimat/kondisi ruangan yang lembab sehingga dapat merangsang pertumbuhan tubuh buah. b.) menahan air dalam kompos sehingga kompos tidak mudah kering. c.) mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit. Syarat tanah yang bias digunakan untuk pelapisan kompos ini yaitu: memiliki pH netral (pH ±7) bersih dari hama dam penyakit (disterilisasi dengan menggunakan uap panas dengan suhu 70°C selama ±4 jam) memikili pori sehingga dapat menyimpan air. Setelah 9-14 hari setelah masa casing dilakukan, biasanya tubuh buah mulai muncul. Untuk itu, bukalah ventilasi pada rumah kumbung jamur agar proses pertumbuhan jamur kancing bisa lebih cepat Suhu ruangan untuk tahap pembentukan tubuh buah ini dijaga antara 16-20°C. Kisaran suhu ini dapat diperoleh dengan bantuan penyiraman atau pendingin AC, atau dengan membuka pintu dan jendela. Cara lain yang lebih sederhana yaitu dengan menyimpan balok balok es di dalam ruangan. Perlakuan suhu rendah ini bertujuan untuk memicu perubahan fisiologis dari pertumbuhan miselium ke pembentukan tubuh buah. (biasanya tiga hari kemudian jamur sudah bisa dipanen). Pemanenan Primodia jamur akan tumbuh tiga minggu setelah pelapisan tanah. Sekitar 14 hari dari muculnya primodia, jamur kancing sudah siap dipanen. Pada saat panen, jamur pada stadium kancing yaitu jamur dengan selubung yang masih tertutup, panjang tangkai sekitar 2 cm, dan diameter tudung 2,5-6 cm. Pemanenan yang baik dilakukan pada suhu lingkungan berkisar 15-16°C, kelembapan 80%, dan kadar CO2 0,1%. Dengan kondisi lingkungan tersebut,diharapkan jamur tidak rusak saat pemanenan. Pemanenan seperti ini biasanyauntuk produksi skala besar karena waktu panen yang memakan waktu lama. Umumnya, pangkal jamur yang dipanen dalam keadaan kotor. Untuk menjaga kebersihan dan menjaga mutu, sebaiknya bagian bawah diiris. Karena jamur kancing umumnya dipasarkan di pasar swalayan maka ukuran jamur pun tidak menjadi masalah. Sortasi hanya dilakukan untuk membedakan besar atau kecilnya jamur. Setelah itu, jamur dikemas dengan menggunakan kotak plastik atau kardus. BAB IV RENCANA ANGGARAN PROGRAM Pendanaan Posdaya adalah kegiatan yang pembiayaannya tidak dibiayai oleh mahasiswa, perguruan tinggi atau pemerintah daerah akan tetapi ditanggung oleh masyarakat secara gotong-royong. Mengingat dana yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan tersebut tidak sedikit, maka perlu dikembangkan usaha bersama untuk mengembangkan jaringan pendukung atau sponsor yang sanggup menyumbang untuk kegiatan bersama. Pemasukan Subsidi Universitas : Rp. Subsidi Mahasiswa : Rp. Total Rp. Pengeluaran Bahan-Bahan Bibit jamur (F3) : Rp. Jerami : Rp. Bekatul : Rp. Kapur Pertanian : Rp. ZA : Rp. Urea : Rp. Air Kelapa : Rp. TSP : Rp. Sodium metabiosulfit : Rp. j. Natrium klorida : Rp. Total : Rp. Alat a. Ember : Rp. b. Alat mencampur & alat pencampur : Rp. Gunting/alat pemotong untuk jerami : Rp. Timbangan : Rp. Alat pembangkit uap air : Rp. Drum sterilisasi : Rp. Rak : Rp. Terpal : Rp. Botol : Rp. AC/Kipas angin/Balok es : Rp. k. Kotak plastik/kardus : Rp. Total : Rp. Rekapitulasi Anggaran Program Unggulan 1. Bahan – bahan : Rp. 2. Alat : Rp. Total Keseluruhan : Rp. BAB V PENUTUP Demikian rencana program yang kami buat dalam kegiatan KKN Universitas Pancasakti Tegal tahun 2014 kelompok peserta KKN Desa Kepunduhan Kecamatan Kramat kabupaten Tegal, semoga bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Desa Kepunduhan khususnya dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal pada umumnya, serta membantu Dosen Pembimbing Lapangan dalam memantau kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Desa Kepunduhan Kecamatan Kramat kabupaten Tegal. Demikian proposal yang kami buat, semoga dapat berguna bagi dosen Pengawas dan pihak Perguruan Tinggi khususnya Universitas Pancasakti Tegal. Tegal, Agustus 2014 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pancasakti Tegal Tahun 2014 Desa Kepunduhan, Kec.Kramat, Kab.Tegal SUSUNAN PENGURUS KKN POSDAYA DESA KEPUNDUHAN KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014 Penasehat : 1. Kepala Desa Kepunduhan 2. Ketua LPM 3. Korwil KKN 4. DPL KKN Ketua / Koordinator Desa : Arif Fadilah Umar Wakil Koordinator Desa : Moch. Darmanto Sekretaris : 1. Devi Pratiwi 2. Ristia Apriliani Bendahara : 1. Rosheila Novaida Nurfatikha 2. Nenti Mauliya Seksi Pendidikan : Alismawati Seksi Kesehatan : Ari Budi Priyadi Seksi Ekonomi : Ahmad Al-Qohar Seksi Lingkungan : 1. Inayatun Lihayati 2. M. Zanuar Bagus Anggita