Konsep Sistem Informasi B
Sejarah SQL
Disusun Oleh
Rama Prima Revandia (17113230)
Abstrak
SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
Sejarah
Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama Jhonny Oracle yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL(Structured English Query Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.
Standarisasi
Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.
Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masing-masing.
Pemakaian dasar
Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language(DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD)[4], namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD.
Perintah Pada SQL
Perintah SQL adalah petunjuk yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database untuk melakukan tugas tertentu yang bekerja dengan data. Perintah SQL dapat digunakan tidak hanya untuk mencari database, tetapi juga untuk melakukan berbagai fungsi lainnya seperti, misalnya, Anda dapat membuat tabel, menambahkan data ke tabel, atau mengubah data, drop tabel, mengatur hak akses bagi pengguna. Perintah SQL dikelompokkan menjadi empat kategori utama, tergantung pada fungsi mereka:
Data Definition Language (DDL) - Perintah SQL ini digunakan untuk membuat, mengubah, dan menjatuhkan struktur objek database. Perintah-perintah yang MENCIPTAKAN, ALTER, DROP, RENAME, dan TRUNCATE.
Data Manipulation Language (DML) - Perintah SQL ini digunakan untuk menyimpan, mengambil, mengubah, dan menghapus data. Perintah-perintah ini adalah SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE.
Transaksi Control Language (TCL) - Perintah SQL ini digunakan untuk mengelola perubahan yang mempengaruhi data. Perintah-perintah ini COMMIT, ROLLBACK, dan SAVEPOINT.
Data Control Language (DCL) - Perintah SQL ini digunakan untuk menyediakan keamanan untuk objek database. Perintah-perintah ini adalah GRANT dan REVOKE.
Aturan Penulisan Perintah SQL
Perintah dapat ditulis dalam huruf besar maupun kecil.
Setiap perintah diakhiri dengan tanda titik koma “ ; “
Perintah dapat ditulis satu atau beberapa baris untuk memberikan komentar pada perintah SQL. Gunakan tanda minus “ - - “ untuk komentar 1 baris, atau di antara tanda “ \* “ dan “ *\ “ untuk komentar beberapa baris.
Perintah Dasar SQL dengan Fungsinya
1. Perintah SELECT
Berfungsi untuk menampilkan data dari tabel, sintak dasarnya seperti berikut :
SELECT namakolom, namakolom,… FROM namatabel WHERE kriteria;
Contoh :
SELECT nis,nama,kelas FROM siswa;
SELECT * FROM siswa;
SELECT nis,nama,kelas FROM siswa WHERE kelas = ‘3C’;
SELECT * FROM siswa WHERE nama like ‘AN%’ ORDER BY nama ASC;
Keterangan :
Perintah WHERE merupakan Optional tidak harus disertakan seperti SELECT dan FROM.
Contoh ‘a’ menampilkan semua informasi nis,nama,kelas dari data siswa.
Contoh ‘b’ menampilkan semua data siswa.
Contoh ‘c’ menampilkan semua informasi nis,nama,kelas dari data siswa kelas 3C.
Contoh ‘d’ menampilkan semua data siswa yang namanya diawali dengan “AN” dan diurutkan berdasarkan nama secara Ascending.
2. Perintah INSERT
Berfungsi untuk menambah informasi/data baru kedalam tabel. Sintak dasarnya seperti berikut :
INSERT INTO namatabel (kolom) VALUES (value); Contoh :
INSERT INTO siswa (nis,nama,kelas) VALUES (‘103099981’,’AIDA AGUSTINA’,’3C’); atau
INSERT INTO siswa VALUES (‘103099981’,’AIDA AGUSTINA’,’3C’);
3. Perintah DELETE
Berfungsi untuk menghapus informasi/data pada tabel. Sintaknya sebagai berikut :
DELETE FROM namatabel WHERE keriteria;
Contoh : DELETE FROM siswa WHERE nama = ‘AIDA AGUSTINA’;
Keterangan : Menghapus data siswa yang memiliki nama “AIDA AGUSTINA”
4. Perintah UPDATE
Berfungsi untuk memperbaiki informasi/data pada tabel. Sintaknya sebagai berikut:
UPDATE namatabel SET namakolom=value WHERE keriteria;
Contoh : UPDATE siswa SET nama=’HERDI’ WHERE nis=’10309965’;
Keterangan : Mengganti nama menjadi “HERDI” untuk siswa yang mempunyaI nis “10309965”
Perintah SQL Lainnya
1. Membuat Database, yaitu : CREATE DATABASE namadatabase;
Contoh : create database sekolah;
Keterangan : Membuat dabase baru dengan nama sekolah
2. Menghapus Database, yaitu : DROP DATABASE namadatabase;
Contoh : drop database sekolah;
Keterangan : Menghapus database sekolah
3. Membuat Tabel, yaitu : CREATE TABLE namatabel (namakolom typekolom(size), namakolom typekolom(size),…);
Contoh : create table siswa (nis varchar(15), nama varchar(35), kelas int(3));
Keterangan : Membuat tabel baru dengan nama siswa yang terdiri dari 3 fields/kolom. Kolom nis bertype string, kolom nama bertype string dan kelas bertype integer.
4. Mengapus Tabel, yaitu : DROP TABLE namatabel;
Contoh : drop table siswa;
Keterangan : Menghapus tabel siswa
5. Mengganti Nama Tabel, yaitu : RENAME namtabelyangdiganti TO namatabelbaru;
Contoh : rename siswa to mahasiswa;
Keterangan : Mengubah tabel siswa menjadi mahasiswa
6. Menambah Kolom/Field, yaitu : ALTER TABLE namatabel ADD namakolom typekolom(size);
Contoh : alter table siswa add alamat varchar(50);
Keterangan : Menambahkan kolom baru dengan nama alamat bertype string panjang 50 karakter.
7. Mengganti Nama Kolom/Field, yaitu : ALTER TABLE namatabel CHANGE nama kolom yang diganti namakolombaru typekolom(size);
Contoh : alter table siswa change alamat alamat_rumah varchar(50);
Keterangan : Mengubah kolom alamat menjadi alamat_rumah bertype string dengan panjang 50 karakter.
8. Menghapus Kolom/Field, yaitu : ALTER TABLE namatabel DROP namakolom;
Contoh : alter table siswa drop alamat_rumah;
Keterangan : Menghapus Kolom alamat_rumah dari tabel siswa.
Data Definition Language
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.
CREATE
CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
CREATE DATABASE nama_basis_data
CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.
CREATE TABLE nama_tabel
CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif. Secara umum, perintah ini memiliki bentuk
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [constraints][,
nama_field2 tipe_data,
...]
)
atau
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [,
nama_field2 tipe_data,
...]
[CONSTRAINT nama_field constraints]
)
dengan:
nama_field adalah nama kolom (field) yang akan dibuat. Beberapa sistem manajemen basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama kolom.
tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupaVARCHAR, TEXT, BLOB, ENUM, dan sebagainya.
constraints adalah batasan-batasan yang diberikan untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen basis data, misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key).
Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai kunci primer.
Contoh:
CREATE TABLE user
(
username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY,
passwd VARCHAR(20) NOT NULL,
tanggal_lahir DATETIME
);
akan membuat tabel user seperti berikut:
username
passwd
tanggal_lahir
Data Manipulation Language
DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
SELECT untuk menampilkan data
INSERT untuk menambahkan data baru
UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
DELETE untuk menghapus data
SELECT
SELECT adalah perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga kadang-kadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECT. SELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki bentuk lengkap: ( QUERY BUDIN ) Cilegon.
SELECT [nama_tabel|alias.]nama_field1 [AS alias1] [, nama_field2, ...]
FROM nama_tabel1 [AS alias1] [INNER|LEFT|RIGHT JOIN tabel2 ON kondisi_penghubung]
[, nama_tabel3 [AS alias3], ...]
[WHERE kondisi]
[ORDER BY nama_field1 [ASC|DESC][, nama_field2 [ASC|DESC], ...]]
[GROUP BY nama_field1[, nama_field2, ...]]
[HAVING kondisi_aggregat]
dengan:
kondisi adalah syarat yang harus dipenuhi suatu data agar ditampilkan.
kondisi_aggregat adalah syarat khusus untuk fungsi aggregat.
Kondisi dapat dihubungkan dengan operator logika, misalnya AND, OR, dan sebagainya.
Contoh:
Diasumsikan terdapat tabel user yang berisi data sebagai berikut.
username
passwd
tanggal_lahir
jml_transaksi
total_transaksi
Aris
6487AD5EF
09-09-1987
6
10.000
Budi
97AD4erD
01-01-1994
0
0
Charlie
548794654
06-12-1965
24
312.150
Daniel
FLKH947HF
24-04-1980
3
0
Erik
94RER54
17-08-1945
34
50.000
Contoh 1: Tampilkan seluruh data.
SELECT *
FROM user
Contoh 2: Tampilkan pengguna yang tidak pernah bertransaksi.
SELECT *
FROM user
WHERE total_transaksi = 0
Contoh 3: Tampilkan username pengguna yang bertransaksi kurang dari 10 dan nilainya lebih dari 1.000.
SELECT username
FROM user
WHERE jml_transakai < 10 AND total_transaksi > 1000
Contoh 4: Tampilkan total nominal transaksi yang sudah terjadi.
SELECT SUM(total_transaksi) AS total_nominal_transaksi
FROM user
Contoh 5: Tampilkan seluruh data diurutkan berdasarkan jumlah transaksi terbesar ke terkecil.
SELECT *
FROM user
ORDER BY jml_transaksi DESC
Fungsi aggregat
Beberapa SMBD memiliki fungsi aggregat, yaitu fungsi-fungsi khusus yang melibatkan sekelompok data (aggregat). Secara umum fungsi aggregat adalah:
SUM untuk menghitung total nominal data
COUNT untuk menghitung jumlah kemunculan data
AVG untuk menghitung rata-rata sekelompok data
MAX dan MIN untuk mendapatkan nilai maksimum/minimum dari sekelompok data.
Fungsi aggregat digunakan pada bagian SELECT. Syarat untuk fungsi aggregat diletakkan pada bagian HAVING, bukanWHERE.
Subquery
Ada kalanya query dapat menjadi kompleks, terutama jika melibatkan lebih dari satu tabel dan/atau fungsi aggregat. Beberapa SMBD mengizinkan penggunaan subquery. Contoh:
Tampilkan username pengguna yang memiliki jumlah transaksi terbesar.
SELECT username
FROM user
WHERE jml_transaksi =
(
SELECT MAX(jml_transaksi)
FROM user
)
INSERT
Untuk menyimpan data dalam tabel digunakan sintaks:
INSERT INTO [NAMA_TABLE] ([DAFTAR_FIELD]) VALUES ([DAFTAR_NILAI])
Contoh:
INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES ('test', 'alamat', 'pass');
UPDATE
Untuk mengubah data menggunakan sintax:
UPDATE [NAMA_TABLE] SET [NAMA_KOLOM]=[NILAI] WHERE [KONDISI]
Contoh:
UPDATE Msuser set password="123456" where username="abc"
DELETE
Untuk menghapus data dipergunakan sintaks:
DELETE FROM [nama_table] Where [KONDISI]
Contoh:
DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test';
FUNGSI FUNGSI PADA SQL
1.Seleksi Menggunakan Fungsi Count.
Fungsi count digunakan untuk mendapatkan jumlah data pada record atau baris data didalam sebuah table.
Contoh:
Menghitung jumlah data berdasarkan NIS.
Select count(NIS)
Seleksi menggunakan tanda(*) untuk menghitung jumlah data.
Select count(*)
2. Seleksi Menggunakan Fungsi SUM.
Fungsi SUM digunakan untuk menjumlahkan data berupa angka pada kolom disuatu table.
Contoh:
Menghitung Rata-rata umur secara manual
Select sum(umur)/5 as ‘Umur Rata-rata’ from siswa;
3. Seleksi Menggunakan Fungsi MIN dan MAX.
Fungsi MIN digunakan untuk mencari nilai terkecil dari seluruh nilai dari sebuah kolom, dan MAX digunakan untuk mencari nilai terbesar dari seluruh nilai dari sebuah kolom.
Contoh:
Mencari umur siswa termuda menggunakan fungsi MIN.
Select min(umur) as ‘Umur Termuda’ from siswa;
Mencari umur siswa tertua menggunakan fungsi MAX
Select max(umur) as ‘Umur Tertua’ from siswa;
4. Seleksi Menggunakan Fungsi AVG.
Fungsi AVG digunakan untuk mencari nilai rata-rata pada suatu kolom.
Contoh:
Menghitung Umur Rata-rata siswa menggunakan fungsi AVG.
Select avg(umur) as ‘Umur Rata-rata’ from siswa;
Menghitung Tinggi Rata-rata siswa menggunakan fungsi AVG.
Select avg(tinggi) as ‘Tinggi Rata-rata’ from siswa;
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan cara menggunakan fungsi agregat untuk pengelompokkan data pada MySQL , untuk selanjutnya bisa anda kembangkan dan dicoba lagi dengan kasus-kasus yang berbeda.