CAKUPAN MATERI PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Ruang lingkup ekonomi makro (Arus perputaran kegiatan ekonomi)
Konsep-konsep dasar PN:
pengertian PN
pendekatan dalam perhitungan PN
Value added dan unsur-unsur GNP/komponen-komponen pendapatan nasional
Distribusi PN, Koefisien Gini dan Kurva Lorenz
Beberapa hubungan pengetian dalam analisis makro ekonomi terdiri dari:
Pengertian C dan S
Hubungan C, S dan PN (Y)
Fungsi C dan S
Konsep APC, APS,MPC,MPS dan Break even Income
Pengertian investasi dan pengeluaran investasi dan transfer
PN Keseimbangan, Angka pengganda dan percepatan (multiplier dan accelerator)
Permintaan dan penawaran agregat dalam PN keseimabgnan dan peranan pemerintah dalam perekonomian
PN keseimbangan dalam perekonomian 2 sektor
PN Keseimbangan dalam perekonomian 3 sektor
Peranan kebijaksanaan fiscal dan pengaruhnya terhadap PN keseimbangan
Multiplier pengeluaran pemerintah dan fiscal
PN Keseimbangan dalam perekonomian terbuka (Open economy)
ARUS PERPUTARAN KEGIATAN EKONOMI
Ilmu Ekonomi Makro: Cabang Ilmu ekonomi yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa ekonomi scr keseluruhan dalam suatu perekonomian
Contoh pembahasan dalam Ilmu Ekonomi Makro:
Analisis Pendapatan Nasional
Kesempatan Kerja (Penganguran)
Perubahan Harga (Inflasi/deflasi)
Neraca Pembayaran Internasional
Masyarakat suatu perekonomian dibagi atas beberapa sector:
Sektor Rumah Tangga
Sektor Perusahaan
Sektor Pemerintah
Sektor Luar Negeri
TENAGA KERJA, TANAH, MODAL, WIRAUSAHAWAN
UPAH, SEWA, BUNGA, KEUNTUNGAN
RUMAH TANGGA PERUSAHAAN
KONSUMSI
BARANG DAN JASA
Gambar. 1
Perputaran Kegiatan Perekonomian Antara Perusahaan dan Rumah Tangga (Model Perekonomian 2 Sektor)
Keseimbangan terjadi bila seluruh pendapatan RT dibelanjakan untuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
Bagaimana jika pendapatan ditabung?
FAKTOR PRODUKSI
PENDAPATAN
RUMAH TANGGA PERUSAHAAN
KONSUMSI
BARANG DAN JASA
TABUNGAN BANK&LEMBAGA KEUANGAN INVESTASI
Gambar. 2
Keadaan keseimbangan apabila RT menyimpan sebagian pendapatan sebagai tabungan
* Bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan dibelanjakan disebut kebocoran (leakages)
* Agar perekonomian seimbang maka tabungan harus disalurkan pada perusahaan melalui pasar Bank dan lembaga keuangan lainnya
* Investasi sektor perusahaan disebut suntikan (injection)
* Bila S == I maka perekonomian tidak seimbang
FAKTOR PRODUKSI
PENDAPATAN
RUMAH TANGGA PERUSAHAAN
KONSUMSI
BARANG DAN JASA
TABUNGAN BANK&LEMBAGA KEUANGAN INVESTASI
PAJAK PEMERINTAH PENGELUARAN
PEMERINTAH
Gambar. 1
Bagan alir model perekonomian dengan campur tangan pemerintah
Ekonomi makro dipelajari berguna untuk menjawab prilaku perekonomian secara agregat.
Misal:
Apakah seluruh tingkat kegiatan ekonomi negara mengalami pertumbuhan
Apakah tingkat pertumbuhan itu (+) atau (-)
Bagaimana prospek nya dimasa depan
Sektor-sektor mana yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi
Jawabannya perlu data
GNP GDP
Apa bedanya 2 konsep ini?
Gross Domestic Product (GDP)
Nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan warga negara asing (Konsep Kewilayahan)
Gross National Product (GNP)
Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara sendiri baik di dalam negeri sendiri baik di dalam negeri sendiri maupun di Luar negeri (Konsep Kewarganegaraan)
Ada 3 Pendekatan untuk menghitung Pendapatan Nasional, yaitu:
1. Pendekatan Produksi
2. Pendekatan Pendapatan
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan Produksi
Didasarkan atas perhitungan dari jumlah nilai (harga x jumlah barang/jasa) barang2/jasa2 yang dihasilkan masyarakat dalam suatu negara pada periode tertentu
Ilustrasi Perhitungan Pendapatan Nasional
Produsen
Hasil
Nilai Akhir
Nilai Tambah
Produsen I
Produsen II
Produsen III
Produsen IV
Jumlah
Kapas
Benang
Kain
Pakaian Jadi
225
460
840
1300
225
235
380
460 +
1300 (GDP)
Perlu dihindari perhitungan ganda (double counting)
Solusinya:
Dengan menghitung nilai akhir (final goods)
Nilai akhir adl nilai barang yang siap dikonsumsi oleh konsumen akhir
Dengan menghitung nilai tambah (value added)
Selisih antara nilai suatu barang dengan biaya
Perhitungan GDP berdasarkan 11 lapangan usaha
No
Sektor
Nilai
1
Pertanian, Peternakan, Kehutanan&Perikanan
Rp xxx
2
Pertambangan dan Galian
Rp xxx
3
Industri Pengolahan
Rp xxx
4
Listrik, Gas dan Air minum
Rp xxx
5
Bangunan
Rp xxx
6
Perdagangan
Rp xxx
7
Pengangkutan, Komunikasi
Rp xxx
8
Bank dan Lembaga Keuangan lainnya
Rp xxx
9
Sewa Rumah
Rp xxx
10
Pemerintah dan Pertahanan
Rp xxx
11
Jasa-jasa
Rp xxx
BEBERAPA PENGERTIAN DAN HUBUNGAN
DALAM ANALISIS EKONOMI MAKRO
Konsumsi (C):
- Semua pengeluaran
Rumah tangga
Perseorangan
Lembaga-lembaga swasta bukan perusahaan
Untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan
- Pembelian barang tahan lama yang baru, sepertinya mobil, televisi dsb selain bangunan rumah.
Karena Bangunan rumah tinggal pada umumnya dikatagorikan sebagai pengeluaran investasi
- Pembelian atas barang-barang yang telah menjafi milik seorang konsumen tidak dianggap sebagai pengeluaran konsumsi.
Sebab pengeluaran konsumen yang satu (pembeli) diimbangi oleh penerimaan konsumen penjual, sehingga nettonya sebesar nol
Menurut Keynes:
C = f(Y)
C = Co + b Y
Keterangan:
C = Besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga
Co = Besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga bila pendapatan masyarakat tidak ada (outonomous consumption)
b = MPC: Marginal Propensity to Consume (Hasrat Marginal Berkonsumsi)
MPC = Perbandingan antara perubahan pengeluaran konsumsi dengan perubahan pendapatan
b =MPC= C = C2-C1
Y Y2-Y1
Besarnya MPC
0 < C < 1
Y
- MPC bernilai positif artnia bertambahnya pendapatan akan mengakibatkan bertambahnya konsumsi
-Angka MPC pada umumnya lebih kecil dari satu akan tetapi lebih besar dari setengah
- Menunjukkan bahwa tambahan pendapatan yang diterima seseorang tidak seluruhnya dipergunakan untuk konsumsi melainkan sebagian untuk saving.
- Angka yang lebih dari setengah menunjukkan bahwa penggunaan tambahan pendapatan sebagian besar digunakan untuk menambah besarnya konsumsi
C
Y=E
C= Co+bY
Co
0 Yo Y
Contoh soal:
Pada tingkat pendapatan nasional sebesar 100 maka pengeluaran konsumsi RT sebesar 95, sedangkan bila pada tingkat pendapatan nasional sebesar 120 maka pengeluaran konsumsi RT menjadi 110. cari kurva pengeluaran konsumsi.
Jawab:
Diketahui Y1 = 100 C1=95
Y2= 120 C2= 110
b = C = C2-C1
Y Y2-Y1
= 110-95 = 15 = 0,75
20
C = Co + 0,75 Y
95 = Co + 0,75 (100)
95 = Co + 75
Co = 95 – 75 = 20
C = Co + b Y
= 20 + 0,75 Y
Break Even point/ Y Keseimbangan
Y = C C Y=E
Y = 20 + 0,75 Y
Y – 0,75 Y = 20
0,25 Y = 20 C=20+0,75Y
Y = 20 = 80
0,25
20
Y
Latihan:
Suatu negara tk pendapatan nasinal per tahunnya sebesar Rp. 20 Milyar dan besarnya konsumsi sebesar 10 Milyar/tahun.
Saat tingkat pendapatan nasional naik menjadi Rp 70 Milyar per tahun besarnya konsumsi Rp. Sebesar 50 Milyar per tahun
Cari fungsi konsumsinya
Break even point tercapai pada tingkat pendapatan nasional berapa?
Tabungan (S):
Bagian dari pendapatan rumah tangga yang di simpan/tabung
Fungsi pendapatan: Y = C + S
Pendapatan RT : - Untuk konsumsi (C)
- Untuk ditabung (S)
Persamaan tabungan diperoleh dengan memasukkan persamaan konsumsi
Y = C + S
S = Y – C …………………………………………………..karena C = Co + b Y
S = Y – (Co + bY)
S = Y – Co – b Y
S = - Co + (1-b) Y …………………………………………..Fungsi Tabungan
Atau
S = So + MPS Y, dimana:
MPS = (1-b) = Hasrat marginal untuk menabung (Marginal Propensity to Save = MPS)
MPS = 1 - MPC
Pendapatan (Y)
Konsumsi (C)
MPC
APC
Rp. 200 Ribu
Rp 300 Ribu
300/200 = 1,5
400
450
150/200 = 0,75
450/400 = 1,125
600
600
150/200 = 0,75
600/600 = 1
800
750
150/200 = 0,75
750/800 = 0,9375
Y
C
S
MPS
APS
200
300
-100
-100/200 = -0,5
400
450
-50
50/200 = 0,25
-50/400 = -0,25
600
600
0
50/200 = 0,25
0/600 = 0
800
750
50
50/200 = 0,25
50/800 = 0,0625
Pendapatan (Y)
MPC
MPS
MPC+MPS
APC
APS
APC+APS
Rp. 200 Ribu
1
1,5
-0,5
1
400
0,75
0,25
1
1,125
-0,125
1
600
0,75
0,25
1
1
0
1
800
0,75
0,25
1
0,9375
0,0625
1
Diketahui:
Fungsi konsumsi suatu masyarakat mempunyai persamaan C = 20 + 0,75 Y milyar rupiah
Y
C
S
APC
APS
MPC
MPS
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Soal:
Hitunglah besarnya
Konsumsi
Saving
Average propensity to consume
Average propensity to save
Marginal propensity to consume
Marginal Propensity to save
Diketahui fungsi konsumsi C = 80 + 0,9 Y, isilah seluruh bagian yang kosong table berikut ini
Y
C
APC
S
APS
600
800
170
1,1
100
0,06
Diketahui:
Negara A pada waktu pendapatan nasional sebesar Rp. 20 trilyun, pengeluaran konsumsi sebesar Rp. 30 Trilyun; pada waktu pendapatan nasional sebesar 70 trilyun, pengeluaran konsumsi sebesar Rp. 70 trilyun
Negara B pada waktu Y =80 trilyun, S = 20 trilyun; pada waktu Y = Rp. 100 trilyun, S = Rp. 25 trilyun
Negara C pada waktu Y = 200, APC = 0,1; pada waktu Y = 250, APC = 0,92
Negara D: fungsi konsumsinya memiliki nilai marginal propensity to consume sebesar 0,75 dan tingkat pendapatan nasional break –even sebesar 800
Soal:
Carilah nilai:
Co
MPC
So
MPS
Y BEP
Fungsi konsumsi
Dari Negara A, B, C, D
INVESTASI
Adalaah pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang2 dan jasa2
Misal:
Pembelian Mesin-mesin,
Rumah
Bangunan Kantor
Pembangunan Pabrik
Fungsi Investasi
1. Investasi yang tidak tergantung pada tingkat pendapatan (Autonomous Investment)
Ia
Ia
0 Y
2. Investasi yang tergantung pada tingkat pendapatan/Induced Investment (Ii)
Ii
Ii
0 Y
3. Investasi yang tergantung pada tingkat bunga.
r
r1
r2 I
0 I1 I 2 I
I = f ( i)
I = Io – k i
Keterangan:
Io = Besarnya pengeluaran investasi pada tingkat bunga = 0
I = tingkat bunga
k = Besarnya koefisien tingkat bunga
Investasi dapat pula sebagai variabel konstan atau Variabel eksogen yang besar kecilnya
Ditentukan di luar persamaan I = Io
Pendapatan Nasional Ekuilibrium
Ada dua buah cara untuk menemukan formula untuk menghitung pendapatan nasional ekulibrium
Cara I
Y = C + I
C = Co + bY
Maka
Y = Co + bY + I
Y – bY = Co + I
(1- b) Y = Co + I
Y = 1 (Co + I)
1-b
Cara II
S = I
Y – C = I
Y – (Co + bY) = I
Y – Co – bY = I
Y- bY = Co + I
(1-b) Y = Co + I
Contoh menghitung tingkat pendapatan ekuibrium
Diketahui:
Fungsi konsumsi per tahun C = 20 + 0,75 Y
Besarnya investasi per tahun I = Rp. 40 Milyar
Soal:
Hitung pendapatan Nasional Ekulibrium
Hitung Konsumsi Ekulibrium
Hitung Saving Ekulibrium
Jawab:
Besarnya pendapatan nasional ekuilibrium
Y = 1 (Co + I)
1 – b
Y = 1 (20 + 40)
1 – 0,75
Y = 4 (60) = 240
Besarnya konsumsi ekuilibrium
C = 0,75 Y + 20
= 0,75 (240) + 20
= 200
Besarnya Saving ekulibrium:
S = Y – C
S = 240 – 200 = 40
Cara II
S = I
C = 20 + 0,75 Y
S = - Co + (1-b) Y
= -20 + (1-0,75) Y
= -20 + 0,25 Y
S = I
-20 + 0,25 Y = 40
0,25 Y = 60
Y = 60/0,25
= 240
C = 20 + 0,75 Y
= 20 + 0,75 (240)
= 200
S = -20 + 0,25 (240)
= -20 + 60
= 40
Latihan:
Diketahui
C = 10 + 0,75 Y
I = 20
Hitung:
Y , C, S ekuilibrium
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR
FAKTOR PRODUKSI
PENDAPATAN
RUMAH TANGGA PERUSAHAAN
KONSUMSI
BARANG DAN JASA
TABUNGAN BANK&LEMBAGA KEUANGAN INVESTASI
PAJAK PEMERINTAH PENGELUARAN
PEMERINTAH
3 FUNGSI POKOK KEBIJAKAN ANGGARAN BELANJA:
1. FUNGSI ALOKASI
Mengalokasikan faktor produksi dalam masyarakat >>>>>public goods cukup terpenuhi
2. FUNGSI DISTRIBUSI
Pembagian pendapatan nasional secara adil
3. FUNGSI STABILISASI
Terpeliharanya tingkat pendapatan nasional yang meningkat
Masalah ekonomi makro:
Pengangguran
Pertumbuhan yang lambat
Dapat diatasi dengan membanguna infrastruktur (jalan, pelabuhan, irigasi, sarana pendidikan)
KOMPONEN ANGGARAN BELANJA NEGARA:
1. GOVERNMENT EXPENDITURE/PENGELUARAN PEMERINTAH (G) :
- PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH
* Membayar gaji pegawai
* Membeli alat-alat kantor
* Membeli BBM untuk kendaraan
- PENGELUARAN INVESTASI PEMERINTAH
* Membangun sarana dan prasarana (jalan, sekolah, rumah sakit, irigasi)
PENENTU-PENENTU G
* Proyeksi jumlah pajak yang diterima
** Tujuan-tujuan kegiatan pembangunan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang
2. TRANSFER PAYMENT/PEMBAYARAN TRANSFER (Tr)
Pengeluaran pemerintah dimana pemerintah tidak menerima balas jasa yang langsung
Sumbangan pemerintah yang diberikan pada korban bencana
Sumbangan pemerintah yang diberikan pada penganggur dan pensiun
Subsidi yang diberikan oleh pemerintah pada perusahaan-perusahaan
Beasiswa dll
3. TAX/PAJAK (Tx)
Uang yang diserahkan masyarakat pada pemerintah dimana thd penyerahan uang tsb pemerintah tdk memberikan balas jasa langsung.
FUNGSI KONSUMSI PADA PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
C = C0 + b Yd
C0 = Autonomous consumption
b = MPC
Yd = Pendapatan disposible
Yd = Y – Tx + Tr
Yd = Pendapatan yang telah dikurang pajak dan ditambah pembayaran transfer
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN DENGAN SISTEM PERPAJAKAN TETAP
Diketahui :
MPC = 0,75
C0 = 100 Milyar
I = 70 Milyar
G = 60 Milyar
Tx = 50 Milyar
Tr = 10 Milyar
Ditanya Y, C, S keseimbangan
Y = C + I + G
C = C0 + bYd >>>>> Yd = Y – Tx + Tr
Y = C + I + G
= C0 + b Yd + I + G
= 100 + 0,75 (Y – Tx +Tr) + I + G
= 100 + 0,75 (Y – 50 + 10) + 70 + 60
= 230 + 0,75 (Y – 40)
= 230 + 0,75 Y – 30
= 200 + 0,75 Y
Y – 0,75 Y = 200
0,25 Y = 200
Y = 200/0,25
= 800 Milyar
C = 100 + 0,75 Yd
= 100 + 0,75 (Y-Tx+Tr )
= 100 + 0,75 ( 800-50+10)
= 100 + 570
= 670 Milyar
S = -C0 + (1-b) Yd
= - 100 + (1-0,75) Yd
= - 100 + 0,25 Yd
= - 100 + 0,25 (800 -50+10)
= - 100 + 0,25 (760)
= - 100 + 190
= 90 Milyar
S = Yd – C
= 760 – 670
= 90 Milyar
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN DENGAN SISTEM PERPAJAKAN PROPORSIONAL
Diketahui :
MPC = 0,8
C0 = 2 Milyar
I = 10 Milyar
G = 8 Milyar
Tx = 0,1Y + 4
Tr = 6 Milyar
Ditanya Y, C, S keseimbangan
Y = C + I + G
C = C0 + bYd >>>>> Yd = Y – Tx + Tr
Y = C + I + G
= C0 + b Yd + I + G
= 2 + 0,8(Y – Tx +Tr) + I + G
= 2 + 0,8 [Y – (0,1Y + 4) + 10] + 10 + 8
= 2 + 0,8 (Y – 0,1Y – 4 + 10) 10 + 8
= 2 + 0,8 (0,9Y + 6) +10 + 8
= 20 + 0,72 Y + 4,8
Y – 0,72 Y = 200
0,28 Y = 24,8
Y = 24,8/0,28
= 88,57 Milyar
C = 2 + 0,8 Yd
= 2 + 0,8 (Y-Tx+Tr )
= 2 + 0,8 ( 0,9Y+6)
= 2 + 0,8 (0,9 x 88,57 + 6)
= Milyar
S = -C0 + (1-b) Yd
= - 2 + (1-0,8) Yd
= - 2 + 0,2 Yd
= - 2 + 0,2 ( )
= - 2 + 0,25 ( )
= - 2 +
= Milyar
S = Yd – C
=
= Milyar