ANATOMI KADAL
(Eutropis multifasciata)
Oleh :
Nama : Monika
NIM : B1A015017
Rombongan : 1
Kelompok : 4
Asisten : Iis Islamiyah
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Reptilia merupakan hewan eksotermik yang dibagi kepada empat ordo. Reptilia tersebar diseluruh dunia dari kawasan padang pasir yang kering, di dataran tinggi maupun rendah, sampai berates meter di bawah laut (Hickman, 2003). Hewan reptilian mempunyai kulit yang bersisik atau berketul yang terdiri dari selaput bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau tidak mempunyai kaki. Kebanyakan reptilia bertelur (ovipar), walaupun sebagian adalah menyimpan telur di dalam perut induk hingga menetas.
Kadal merupakan salah satu hewan Vertebrata yang di golongkan dalam reptil. Kadal merupakan hewan yang biasa hidup di tempat lembab dan mempunyai kebiasaan tinggal di daerah persawahan dan dekat dengan perairan. Kadal biasanya mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat pentadactil. Secara luas, pengertian kadal juga mencakup kelompok cicak, tokek, bunglon, cicak terbang, biawak, iguana dan lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilah kadal dalam bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada kelompok kadal yang umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau dan hidup di atas tanah (Miralles et al., 2009).
Tubuh kadal terdiri dari kepala (caput) yang bentuknya pipih dan meruncing ke bagian ujungnya, badan (truncus) berbentuk bulat memanjang, dan ekor (cauda) yang berbentuk bulat panjang meruncing ke ujungnya, cukup kukuh dan bersisik. Kadal mempunyai ekor tunggal dan mudah putus sebagai alat perlindungan diri dari predator atau biasa dikenal autotomi. Kadal mempunyai tanduk pada sisik yang berguna untuk mencegah hilangnya kelembaban dari tubuh juga untuk memudahkan bergerak. Kadal memiliki lidah yang bercabang yang mempunyai fungsi untuk mendeteksi adanya mangsa di sekitar lingkungannya (Ibrahim et al., 2003).
Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar berlendir. Bagian perut kadal mempunyai sisik berwarna putih kekuning-kuningan, pada bagian punggung berwarna antara kuning coklat sampai coklat tua. Warna sisik pada kadal tergantung dari umur, jenis kelamin, keadaan lingkungan dan keadaan fisilogis tubuhnya (Radiopoetro, 1991).
Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui Morfologi dan Anatomi Kadal (Europis multifasciata).
MATERI DAN METODE
Materi
Alat yang digunakann adalah bak preparat, pinset, gunting bedah, lap kain.
Bahan yang digunakan adalah Kadal (Eutropis multifasciata) dan kloroform.
Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
Kadal dibius terlebih dahulu dan dibiarkan sampai lemas
Setelah lemas Kadal dibedah. Pembedahan dimulai dengan
pengguntingan di depan lubang kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh
kemudian ke arah depan melewati kaki depan sampai ke tengah rahang atas.
Hemipenis kadal dapat diketahui dengan cara menekan pangkal ekor.
Bagian-bagian rongga mulut dapat diketahui dengan cara menggunting kedua
sudut mulut lebar-lebar, rahang dibuka kemudian ditarik bagian atas dan
bawah, maka bagian dalam akan kelihatan.
Bagian-bagian dalam tubuh reptil diamati dan digambar serta diberi
keterangan gambar.
Pembahasan
Kadal (Eutropis multifasciata) tergolong ordo squamata yang mencakup 6.000 species yang masih hidup. Kadal yang memiliki sub-ordo lacertilian mencakup kira-kira 180 species dan sekitar 20 genus yang tersebar di seluruh Eropa, Asia, dan Afrika. Kebanyakan Kadal merupakan penghuni permukaan tanah, meskipun sebagian memiliki kebiasaan memanjat pada pepohonan maupun bebatuan (Djuhanda, 1980).
Warna sisik pada tubuhnya tergantung dari umur, jenis kelamin, dan keadaan fisiologis tubuhnya. Kadal jantan memiliki kepala yang besar dari kepala betina. Ekornya secara khas mirip cambuk dan bentuknya bulat dan panjang meruncing ke ujungnya dan mudah putus. Perbedaan antara Kadal betina dan Kadal jantan adalah pada Kadal jantan terdapat sepasang testis, sedangkan pada Kadal betina memiliki ovarium. Kadal jantan testis yang sebelah kiri lebih tinggi daripada testis yang sebelah kanan, sepasang ginjal dan hemipenis. Kadal betina memiliki sepasang ostium tuba, oviduct, dan ovarium. Sistem pencernaan Kadal dibangun oleh kelenjar racun dari kelenjar saliva. Modifikasi racun saliva terdapat 2 perbedaan racun, tergantung pada jenis Kadal (Bratowidjoyo, 1993).
Paru-paru Kadal sudah berkembang baik dan ukurannya cukup besar. Bagian sirkulasi Kadal berupa jantung yang dibungkus membran transparan (pericardium) dan dibatasi oleh endokardium. Sistem respiratoria terdiri dari struktur yang terletak diantara nostril dan paru-paru yaitu glottis dan laring (Storer dan Usinger, 1957).
Respirasi dimulai dengan masuknya udara ke nares externa, kemudian masuk ke nares interna melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring. Laring tersusun atas tiga buah tulang rawan dan berisi beberapa pasang pita suara. Udara kemudian menuju trakhea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing menuju paru-paru (Jasin, 1989).
Sistem urogenital Kadal terdiri dari sepasang ginjal, dari ginjal keluar ureter yang bermuara di kloaka. Pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ urogenital jantan terdiri atas sepasang testis, epidermis, vas deferens, dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat kopulasi yaitu untuk memasukkan sperma dalam tubuh Kadal betina, sehingga kadal jantan mengadakan fertilisasi internal (Jasin,1989).
Rahang pada mulut Kadal bermacam-macam bentuknya sesuai dengan bentuk dan ukuran giginya. Ekskresi Kadal adalah semisolid seperti burung dan kebanyakan reptil lainnya. Kadal jantan mempunyai 2 hemipenis yang terletak di samping kloaka (Storer dan Usinger, 1957).
Hasil pengamatan kadal jantan didapatkan bahwa pada kulit Kadal terdapat squamae epididymis. Hal itu sesuai dengan pernyataan (Radiopoetro, 1991), bahwa squamae pada Kadal berbentuk tanduk dan terletak pada lapisan dernal yang menulang. Lapisan terluar dari integumentum yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluhan darah, bagian inti mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinitasi, lapisan keratin ini ikut hilang apabila Kadal berganti kulit.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarka hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Tubuh Kadal terbagi tiga yaitu: kepala, badan, dan ekor. Kadal mempunyai sistem pernapasan, reproduksi, ekskresi, peredaran darah, dan persyarafan.
Sistem pencernaan pada Kadal terdiri dari hepar, gastrum, lien, pankreas, duodenum, ductus choleodocus, rectum dan kloaka.
Sistem respirasi pada Kadal terdiri dari trachea, larink, bronchus dan pulmo.
Sistem ekskresi Kadal terdiri dari ginjal, kantong kemih, dan ureter.
Sistem genitalia Kadal jantan terdiri dari testis, epididimis, dan ductus wolffi.
Saran
Sebaiknya alat yang di gunakan untuk praktikum lebih lengkap, agar praktikan tidak kesulitan dalam membedah kadal. Alat yang digunakan pun sebaiknya yang tajam, tidak tumpul dua-duanya. Dan sebaiknya selain gunting bedah, disediakan juga pisau bedah, agar lebih memudahkan dalam melakukan pembedahan kadal.
DAFTAR REFERENSI
Brotowijoyo. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, T. 1980. Anatomi Empat Vertebrata. Americo, Bandung.
Hickman, C.P, L. S. Roberts & A. Larson. 2003. “ Animal Diversity “. Mc Graw-Hill
Companies, Inc : North America.
Ibrahim, J., Anuar, S., Norhayati, A., Shukor, Shahriza, Ain, N., Zalipah, N., Rayan, M. 2003. “ An annotated checklist of Hepetofauna of Langkawa Island, Malaysia “ Malayan Nature Journal. Vol. 57, Edisi IV, h. 368-381.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata untuk Universitas
Cetakan Ketiga. Sinar Wijaya, Surabaya.
Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.
Miralles, A., Chaparro, J.C., Harvey, M.B. 2009. Aurilien Three Rare Enigmatic
South American skins, Zootaxa Vol. 2012, h. 47-68.
Porat, E. 2008. Menakar Manfaat Predator di Kawasan Wanatani Kopi. Direktorat
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Jakarta.
Puspitaningrum, Ratih. 2009. Analisis Komposisi Makanan Pada Lambung Kadal
( Eutropis multifasciata ). Skripsi. Tidak Dipublikasikan.
Radiopoetra. 1991. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Srorer, Tracy and Usinger, R. Elements of Zoology. Mc Graw Hill Book Company,
London.