Academia.eduAcademia.edu

Pengantar ilmu Administrasi

Tugas kelompok 4. Mata kuliah ilmu administrasi. Anggota kelompok: 1. Ahmad Maulana 2. Andri Muhammad akbar 3. Rizki alwasyi 4. Siti Sarah Dwi Salma 5. Sifa nurjanah

TUGAS KELOMPOK “ KEPEMIMPINAN ” Mata Kuliah : PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI DOSEN PANGAMPU : DIANA MAYASARI, S. Kom., M.T Disusun Oleh : Administrasi Publik A Ahmad Maulana (21.011.023) Andri Muhammad Akbar Muhammad Rizky Al-Wasyi Sifa Nurjanah Siti Sarah JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) BANDUNG Tahun 2021 KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puja dan puji kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha esa yang telah memberikan kami keselamatan dan kesehatan sekaligus berbarengan dengan pemberian dengan pemberian taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai ‘kepemimpinan’. Makalah ini kami susun secara maksimal dengan kontribusi setiap anggota kelompok untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi yaitu Ibu Diana Mayasari S. Kom., M.T kami ucapkan banyak Terima kasih kepada beliau karena sudah memberikan pemahaman tentang Ilmu Administrasi. Selain itu kamu terima kasih kepada rekan-rekan yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat, serta menjadi suatu resensi maupun referensi bagi pembaca Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Cianjur, 08 November 2021 Penulis BAB I PENDAHULUAN Kata Pengantar Kepemimpinan adalah salah satu tema yang menarik untuk dibahas. Banyak sumber yang menjelaskan secara luas mengenai kepemimpinan, dalam Islam dijelaskan bahwa setiap manusia yang diciptakan oleh Allah SWT adalah sebagai Kholifah fil ardh atau pemimpin dibumi. Statemen ini termaktub jelas dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 30 yang bunyi: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman untuk Malaikat”; “Sesungguhnya Aku akan mengangkat Adam menjadi Khalifah di muka Bumi”. Adapun Menurut Bachtiar Surin yang dikutip oleh Mama Ukas bahwa “Perkataan Khalifah Berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau Memimpin sesuatu”. Dari deskripsi tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlah serta Komplek permasalahannya. Atas dasar kesadaran itu dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan untuk setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. Perumusan Masalah Hakikat pemimpin. Pengertian Kepemimpinan. Tugas Kepemimpinan. Fungsi Kepemimpinan. Gaya atau tipe-tipe kepemimpinan. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan Tujuan Penulisan Untuk mengetahui hakikat kepemimpinan. Untuk mengetahui definisi kepemimpinan. Untuk mengetahui tugas kepemimpinan. Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan. Untuk mengetahui tipe-tipe kepemimpinan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan, Untuk memenuhi tugas dari dosen Mata kuliah pengantar Ilmu Administrasi, Sistematis Penulisan Cover Kata pengantar: berisi pengantar dari penulis untuk pembaca Bab I Pendahuluan : berisi kata pengantar, perumusan masalah sebagai pertanyaan untuk menjawab tema yang dibahas dan tujuan penulisan sebagai tolak ukur atau tujuan dibuatnya makalah ini. Bab II Pembahasan : berisi jawaban dari setiap poin-poin rumusan masalah sebagai pemahaman lebih mendalam mengenai tema yang dibahas, dalam hal ini “Kepemimpinan “. Bab III Kesimpulan dan saran : berisi penjelasan singkat dari pembahasan dan saran dari penulis untuk pembaca. Daftar Pustaka : berisi sumber-sumber yang dijadikan tumpuan dalam penyusunan makalah ini. BAB II PEMBAHASAN Hakikat Pemimpin Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerja dengan menggunakan kekuasaan.” dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk saat dan mempengaruhi bawahannya berhubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap mempersembahkan tugas pemimpin harus memberikan suara arah dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan penyerahan dapat dengan mudah dan hasil yang tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin memiliki berwenang untuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya terjadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapkan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya. Karena apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin tercapai tidak akan dapat tercapai secara maksimal. Pengertian kepemimpinan Menurut Keating, kepemimpinan adalah merupakan suatu proses atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Stoner, kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang baik dengan pekerjaan anggota kelompok. Ada 3 respon penting dari definisi tersebut : Kepemimpinan Menurut orang lain – bawahan atau pengikut. Kesediaan untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status kedudukan pemimpin dan membuat proses dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seseorang akan menjadi tidak relevan. Kepemimpinan tentang suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin memiliki berwenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui cara secara tidak langsung. Selain itu dapat memberikan pengarahan untuk para bawahan atau pengikut, pemimpin juga dapat mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang manajer dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi juga dapat mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat. Tugas Kepemimpinan Tugas pemimpin dalam suatu pegawai sangat mendesak dalam rangka penolong tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sebagaimana mestinya yang diamanahkan administrasi. Oleh karena itu dapat tamat bahwa efektivitas kepemimpinan yang bersangkutan merupakan suatu hal yang sangat mendesak yang diharapkan oleh semua pesta yang kepentingan dalam penolong tujuan pegawai pimpinan yang efektif mampu memberikan pengarahan terhadap usaha semua pekerja dan penolong tujuan pegawai Tanpa pimpinan atau bimbingan, hubungan antara individu dengan tujuan pegawai menjadi lemah. Hasil mencari dari para pakar kepemimpinan menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dinilai menggunakan kemampuan mengambil keputusan sebagai kriteria utama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan mengambil keputusan tidak hanya di ukur dengan kuantitatif (jumlah) keputusan yang lahir, akan tetapi yang digunakan sebagai indikator adalah keputusan yang diambil bersifat praktis, realistis dan dapat diimplementasi untuk mencapai tujuan pegawai secara efisien dan efektif. Dalam segala situasi pemimpin memiliki peran yang sangat penting. Pemimpin pegawai merupakan simbol, panutan, pendorong, sekaligus pengaruh, yang dapat mengarahkan berbagai kegiatan dan sumber daya pegawai guna mencapai tujuan. tidak mengherankan begitu banyak belajar yang dilakukan oleh ilmuwan tentang kepemimpinan, menghasilkan informasi dan analisis tentang pentingnya pengetahuan pemimpin, jadi apapun tentang kepemimpinan tetap relevan untuk Ditelaah sebagai peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan umum mengingat dati berbagai hasil mencari menunjukkan bahwa rendahnya kualitas pelayanan umum disebabkan oleh rendahnya kualitas pemimpinnya. Tugas kepemimpinan, pada dasar termasuk doa bidang utama, yaitu penolong tujuan pegawai dan kekompakan orang yang dipimipinnya.Tugas yang berhubungan dengan kekompakan disebut hubungan fungsi. Keating, mengatakan bahwa tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kelompok yaitu: Memulai (memulai), yaitu usaha agar kelompok mengingat kegiatan atau gerakan tertentu. Baik (mengatur ),yaitu tindakan untuk saya terlibat arah angka kegiatan kelompok. Memberi tahu (dalam pembentukan),yaitu kegiatan memberi informasi,data,fakta, pendapat yang diperlukan. Mendukung (mendukung), yaitu usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul, dari bawah dan menyempurnakan dengan menambah atau mengurangi untuk digunakan dalam rangka penyelesaian tugas bersama. Menilai (mengevaluasi )yaitu tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuensi-konsekuensi untung dan ruginya. Menyimpulkan (meringkas) yaitu kegiatan mengumpulkan dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul muncul, menyingkat lalu menyimpulkannya sebagai landasan untuk lebih lanjut. Lebih lanjut Keating mengatakan bahwa tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kekompakan dalam kelompok antara lain yaitu: Mendorong (encourraging) Yaitu bersikap Hangat, Bersahabat menerima orang-orang. Mengungkapkan perasaan (expressing Feeling) yaitu tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan kelompok, seperti rasa puas, rasa senang, rasa bangga, dan ikut seperasaan dengan orang-orang yang dipimpinnya pada waktu mengalami kesulitan, kegagalan, dan lain-lain. Mendamaikan (harmonisasi) yaitu tindakan mempertemukan dan mendamaikan pendapat-pendapat yang berbeda dan menurunkan orang-orang yang bersitegang satu sama lain. Mengalah (berkompromi) yaitu kemampuan untuk mengubah perasan orang-orang yang dipimpinnya.- Memperlancar (gatekeeping) yaitu kesediaan membantu kemudahan keikutsertaan para anggota dalam kelompok, jadi semua secara ikhlas memberi dan mengungkapkan gagasan-gagasan. Menggunakan aturan utama (menetapkan standar) yaitu tindakan menyampaikan aturan dan tata tertib yang membantu kehidupan kelompok. Fungsi Kepemimpinan Pendekatan perilaku membahas orientasi atau melihat pemimpin. Aspek pertama pendekatan perilaku kepemimpinan adalah pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya agar kelompoknya dapat berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama : Fungsi yang berhubungan dengan tugas terkait atau pemecahan masalah. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok( pemeliharaan kelompok ) atau sosial. Fungsi pertama tentang mempersembahkan sara penyelesaian , informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok dapat berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain, penengahan pendapat dan sebagainya. Stoner, mengatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah agar seseorang beroperasi secara efektif kelompok membutuhkan seseorang untuk melakukan doa hal fungsi utama, yaitu : Berhubungan dengan memecahkan masalah. Memelihara kelompok atau sosial. Hicks & Gullet membagi delapan fungsi kepemimpinan yaitu: Pemimpin sebagai penengah. Pemimpin sebagai penganjur. Pemimpin sebagai pemenuhan tujuan. Pemimpin sebagai katalisator. Pemimpin sebagai pemberi jaminan. Pemimpin sebagai yang mewakili. Pemimpin sebagai pembangkit semangat. pemimpin sebagai pemuji. Gaya atau tipe-tipe Kepemimpinan Gaya kepemimpinan mengacu pada perilaku karakteristik pemimpin saat mengarahkan, memotivasi, membimbing, dan mengelola sekelompok orang. Pemimpin hebat bisa menginspirasi gerakan politik dan perubahan sosial. Mereka juga dapat memotivasi orang lain untuk tampil, berkreasi, dan berinovasi. Berikut merupakan beberapa gaya dalam memimpin : Gaya Otokratis Ungkapan yang paling menggambarkan gaya kepemimpinan otokratis atau otoriter adalah “Lakukan apa yang saya katakan.” Umumnya, seorang pemimpin otoriter percaya bahwa dia adalah orang terpintar di meja dan tahu lebih banyak daripada yang lain. Mereka membuat semua keputusan dengan sedikit masukan dari anggota tim. Pendekatan perintah-dan-kontrol ini adalah tipikal gaya kepemimpinan di masa lalu, tetapi tidak terlalu cocok dengan bakat masa kini. Itu tidak berarti bahwa gayanya mungkin tidak sesuai dalam situasi tertentu. Misalnya, Anda dapat terjun ke dalam gaya kepemimpinan otokratis ketika keputusan penting perlu dibuat saat itu juga, dan Anda memiliki pengetahuan paling banyak tentang situasinya, atau ketika Anda berurusan dengan anggota tim yang tidak berpengalaman dan baru dan tidak ada waktu untuk menunggu agar anggota tim terbiasa dengan peran mereka. Gaya Demokratis Macam gaya kepemimpinan berikutnya yaitu gaya demokratis. Para pemimpin demokrasi lebih cenderung bertanya “Bagaimana menurut Anda?” Mereka berbagi informasi dengan karyawan tentang apa pun yang memengaruhi tanggung jawab pekerjaan mereka. Mereka juga mencari pendapat karyawan sebelum menyetujui keputusan akhir. Ada banyak keuntungan dari gaya kepemimpinan partisipatif ini. Itu dapat menimbulkan kepercayaan dan meningkatkan semangat tim dan kerja sama dari karyawan. Ini memungkinkan kreativitas dan membantu karyawan tumbuh dan berkembang. Gaya kepemimpinan demokratis membuat orang melakukan apa yang Anda ingin lakukan tetapi dengan cara yang mereka inginkan. Gaya Afiliasi Macam gaya kepemimpinan selanjutnya yaitu gaya afiliasi. Frasa yang sering digunakan untuk mendeskripsikan jenis kepemimpinan ini adalah “Orang yang diutamakan”. Dari semua gaya kepemimpinan, pendekatan kepemimpinan afiliatif adalah pendekatan pemimpin yang dekat dan pribadi dengan orang-orang. Seorang pemimpin yang mempraktikkan gaya ini memperhatikan dan mendukung kebutuhan emosional anggota tim. Pemimpin berusaha untuk membuka jalur pipa yang menghubungkan dia dengan tim. Pada akhirnya, gaya ini adalah tentang mendorong harmoni dan membentuk hubungan kolaboratif dalam tim. Ini sangat berguna, misalnya, dalam meredakan konflik di antara anggota tim atau meyakinkan orang selama masa stres. Gaya Laissez-faire Macam gaya kepemimpinan Laissez-faire berada di ujung berlawanan dari gaya otokratis. Dari semua gaya kepemimpinan, yang satu ini melibatkan paling sedikit pengawasan. Anda bisa mengatakan bahwa pemimpin gaya otokratis berdiri teguh seperti batu dalam masalah, sementara pemimpin Laissez-faire membiarkan orang berenang mengikuti arus. Di permukaan, seorang pemimpin Laissez-faire mungkin tampak memercayai orang untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, tetapi yang ekstrem, seorang pemimpin yang tidak terlibat mungkin akan tampak menyendiri. Meskipun bermanfaat memberi orang kesempatan untuk melebarkan sayapnya, dengan tidak adanya arah, orang tanpa disadari mungkin tersesat ke arah yang salah, menjauh dari tujuan kritis organisasi. Gaya ini dapat berhasil jika Anda memimpin karyawan yang sangat terampil dan berpengalaman, yang dapat memulai sendiri dan termotivasi. Untuk menjadi yang paling efektif dengan gaya ini, pantau kinerja tim dan berikan umpan balik rutin. Kepemimpinan Transformasionalis Macam gaya kepemimpinan transformasional sering kali diidentifikasikan sebagai gaya tunggal yang paling efektif. Gaya ini pertama kali dijelaskan pada akhir 1970-an dan kemudian dikembangkan oleh peneliti Bernard M. Bass seperti yang dikutip dari Very well Mind. Pemimpin transformasional mampu memotivasi dan menginspirasi pengikut serta mengarahkan perubahan positif dalam kelompok. Para pemimpin ini cenderung cerdas secara emosional, energik, dan penuh gairah. Mereka tidak hanya berkomitmen untuk membantu organisasi mencapai tujuannya, tetapi juga membantu anggota kelompok memenuhi potensi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan ini menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dan kepuasan kelompok yang lebih baik daripada gaya kepemimpinan lainnya. Satu studi juga menemukan bahwa kepemimpinan transformasional menyebabkan peningkatan kesejahteraan di antara anggota kelompok. Kepemimpinan Transnasional Gaya kepemimpinan transnasional memandang hubungan pemimpin-pengikut sebagai transaksi. Dengan menerima posisi sebagai anggota kelompok, individu tersebut setuju untuk mematuhi pemimpin. Dalam kebanyakan situasi, ini melibatkan hubungan majikan-karyawan, dan transaksi berfokus pada pengikut yang menyelesaikan tugas yang diperlukan dengan imbalan kompensasi uang. Salah satu keuntungan utama dari gaya kepemimpinan ini adalah ia menciptakan peran yang jelas. Orang tahu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka terima sebagai gantinya. Gaya ini memungkinkan pemimpin untuk menawarkan banyak pengawasan dan arahan, jika diperlukan. Anggota kelompok juga dapat termotivasi untuk bekerja dengan baik untuk menerima penghargaan. Salah satu kelemahan terbesarnya adalah gaya transnasional cenderung membekap kreativitas dan pemikiran yang tidak biasa. Kepemimpinan Situasional Teori kepemimpinan situasional menekankan pengaruh signifikan dari lingkungan dan situasi terhadap kepemimpinan. Gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard adalah salah satu teori situasional yang paling terkenal. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1969, model ini menjelaskan empat gaya utama kepemimpinan, antara lain: Telling : Memberi tahu orang apa yang harus dilakukan Menjual : Meyakinkan pengikut untuk membeli ide dan pesan mereka Berpartisipasi : Mengizinkan anggota kelompok untuk mengambil peran lebih aktif dalam proses pengambilan keputusan Mendelegasikan : Mengambil pendekatan lepas tangan untuk kepemimpinan dan mengizinkan anggota kelompok untuk membuat sebagian besar keputusan Belakangan, Blanchard mengembangkan model Hersey dan Blanchard asli untuk menekankan bagaimana tingkat perkembangan dan keterampilan pelajar memengaruhi gaya yang harus digunakan oleh para pemimpin. Model gaya kepemimpinan SLII Blanchard juga menggambarkan empat gaya kepemimpinan yang berbeda: Mengarahkan : Memberi perintah dan mengharapkan kepatuhan, tetapi menawarkan sedikit bimbingan dan bantuan Coaching : Memberikan banyak perintah, tetapi juga banyak dukungan Pendukung : Menawarkan banyak bantuan, tetapi sangat sedikit arahan Mendelegasikan : Menawarkan sedikit arahan atau dukungan Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan Dengan demikian ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan seperti : Hubungan antar pemimpin. Perilaku bawahan. Perilaku bawahan Ciri-ciri pemimpin. Harapan terhadap pemimpin. Dukungan manajemen. struktur tugas Kejelasan tujuan dan sasaran dari suatu tugas. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual),skill atau kemampuan/keahlian, memiliki Power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh isi dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana. Pemimpin adalah pengarah, banyak tugas yang diemban pemimpin seperti mengarahkan, mendukung, melatih dan banyak lagi. Selain itu seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap bawahannya. Pemimpin bertanggung jawab atas kesejahteraan semua pihak yang terkait. Tidak mudah untuk menjadi pemimpin, dilihat dari tanggung jawabnya pun itu sudah sangat berat, seorang pemimpin adalah tombak kemakmuran banyak pihak, karena pemimpin semua pihak yang terkait dapat tertata sebagaimana seharusnya Saran Mengingat terbatasnya pengetahuan tentang kepemimpinan, penulis mengharapkan kepada pembaca untuk mempelajari lebih dalam tentang pembahasan ini. Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab dan amanah yang besar, maka dari itu seorang pemimpin dituntut untuk unggul di berbagai bidang, teruntuk kalian pemimpin masa depan, jadilah pemimpin yang kharismatik dan dicintai oleh banyak orang. DAFTAR PUSTAKA Faktor efektivitas http://kumpulan2makalahpai.blogspot.com/2015/12/faktor-faktor-efektivitas-kepemimpinan.html?m=1 Gaya kepemimpinan https://m.merdeka.com/sumut/7-macam-gaya-kepemimpinan-dan-cara-menemukan-yang-cocok-bagi-anda-kln.html Hicks dalam bukunya tentang leadership https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=555257 Logo stia bandung https://www.google.com/search?q=logo+stia+bandung&tbm=isch&ved=2ahUKEwiN5pygj4b0AhUDgGMGHUmEBUkQ2-cCegQIABAC&oq=logo+stia+bandung&gs_lcp=ChJtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1pbWcQAzIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgYIABAIEB4yBggAEAgQHjIGCAAQCBAeOgcIIxDvAxAnOgUIABDNAjoKCCMQ7wMQ6gIQJzoICAAQgAQQsQM6BAgAEEM6BAgAEAM6CwgAEIAEELEDEIMBUN4TWKRAYIFFaAJwAHgAgAGbAYgBuxCSAQQxLjE3mAEAoAEBsAEFwAEB&sclient=mobile-gws-wiz-img&ei=orSHYY2NKYOAjuMPyYiWyAQ&bih=943&biw=500&client=ms-android-xiaomi-rvo2&prmd=ivnx#imgrc=8xm-NALOoy_tzM