MAKALAH
PENENTUAN HARGA POKOK BERSAMA
DISUSUN OLEH :
M. Hengky Angguna Almansyah
( C0C020001 )
DOSEN PENGAMPU :
Yuliusman, S.E., M.Si., Ak., CA.
MATA KULIAH :
Akuntansi Biaya
PRODI D-III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “Penentuan Harga Pokok Bersama”. Penyusunan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi biaya yang diampu oleh bapak
Yuliusman, S.E., M.Si., Ak., CA.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, saya selaku penyusun meminta maaf jika
terdapat kekurangan di dalam makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran dari dosen
pengampu mata kuliah Akuntansi biaya maupun dari teman-teman sekalian. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Jambi, 18 Oktober 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan penulisan ............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
2.1 Pengertian harga pokok produk Bersama ......................................................................... 2
2.2 Karakteristik Akuntansi harga pokok produk bersama .................................................... 2
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.
Berkembangnya industri akan selalu memunculkan produk-produk baru. Perusahaan akan
selalu berusaha menciptakan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Akibatnya suatu
perusahaan tidak hanya memproduksi satu produk tetapi beragam produk untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Hal ini menjadikan masalah baru bagi perusahaan dalam perhitungan
akuntansinya. Bersumber dari masalah inilah kalkulasi produk bersama menjadi penting untuk
dibahas.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian harga pokok produk Bersama?
2. Apa saja Karakteristik Akuntansi harga pokok produk bersama?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa Pengertian harga pokok produk Bersama.
2. Untuk mengetahui Apa saja Karakteristik Akuntansi harga pokok produk bersama.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Harga Pokok Produk Bersama
Produk bersama adalah beberapa produk yang diproduksi secara bersamaan dengan
menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dan akan menghasilkan jenis-jenis
produk bersama dalam perbandingan-perbandingan tertentu.
Biaya bersama ialah biaya overhead bersama yang harus dialokasikan ke berbagai
departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun
massal. Biaya produk bersama adalah biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku
diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya.
Pengertian pertama biaya bersama tersebut disebut biaya bergabung. Biaya bergabung
adalah biaya-biaya untuk memproduksi dua/lebih produk yang terpisah dengan fasilitas sama
pada saat yang bersamaan. Biaya bergabung tidak meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung. Sedangkan pengertian kedua disebut biaya bersama.
Biaya bergabung dan biaya bersama dapat dibedakan ditinjau dari sudut alokasinya.
Dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya bergabung harus menggambarkan aliran biaya
tersebut dalam proses produksi / kepada produk. Dalam alokasi biaya bersama, dasar yang
dipakai untuk alokasi tidak menggambarkan aliran biaya bersama tersebut ke dalam produk.
Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai macam produk
yang dapat berupa :
1. Produk bersama (joint product) : dua produk atau lebih yang diproduksi secara ’serentak
dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan.
2. Produk sampingan (by-product) : satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif
rendah,yang diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya tinggi.
3. Produk sekutu (co-product) : dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang
bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan pengolahanyang sama atau tidak berasal dari bahan
baku yang sama.
2.2
Karakteristik Akuntansi Harga Pokok Produk Bersama
Karakteristik Produk Bersama yaitu :
a.
Merupakan produk-produk utama yang dihasilkan dengan sengaja sesuai dengan tujuan
produksi, melalui suatu proses atau serangkaian proses dan dilakukan secara simultan.
2
b.
c.
d.
e.
Nilai penjualan adalah relatif lebih besar bila dibandingkan dengan produk-produk
sampingan yang dihasilkan, dan relatif sama diantara produk-produk umum.
Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang besar.
Seringkali memerlukan pengolahan lebih lanjut dan pembungkusan.
Salah satu produk tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi yang lain.
Akuntansi Produk Bersama
Perusahaan yang menghasilkan produk bersama pada umumnya menghadapi masalah
pemasaran produknya, karena masing-masing produk memiliki masalah pemasaran dan harga
jual yang berbeda. Manajemen biasanya ingin mengetahui kontribusi masing-masing produk
terhadap pendapatan perusahaan. Untuk itu, perlu diketahui seteliti mungkin bagian dari seluruh
biaya produksi yang dibebankan kepada masing-masing produk bersama.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama
kepada tiap-tiap produk bersama, antara lain :
1.
Metode Nilai Jual Relatif
Metode ini menggunakan dasar pemikiran bahwa harga jual suatu produk merupakan
perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. Jika salah satu
produk terjual lebih tinggi daripada produk lain, hal ini karena biaya yang dikeluarkan oleh
produk tersebut lebih banyak bila dibandingkan dengan produk lain.
Contoh 1 :
PT Jaya mengeluarkan biaya bersama yang digunakan untuk memproduksi barang A, B, dan C
sebesar Rp 20.000.000,00. Jumlah produksi dan harga jual masing-masing produk tersaji dalam
tabel di bawah ini :
Produk
Jmh produk
Harga/Kg
A
6000
3000
B
8000
4000
C
10000
5000
Bagaimana alokasi biaya bersama dengan metode nilai jual relatif ?
Jawab :
PRODUK
JML
NILAI
PRODUK HARGA/KG JUAL
NILAI JUAL
RELATIF(%)
ALOKASI
BIAYA
HARGA
PRODUK
BERSAMA
3
BERSAMA PER KG
1
2
3
4
5
6
(1 x 2)
(3/100.000.000 (4 x
x 100 %)
20.000.000)
(5 : 1)
A
6.000
3.000
18.000.000
18%
3.600.000
600
B
8.000
4.000
32.000.000
32%
6.400.000
800
C
10.000
5.000
50.000.000
50%
10.000.000
1.000
20.000.000
2.400
24.000
100.000.000 100%
Variasi penggunaan metode nilai jual relatif seperti apabila satu atau beberapa produk
bersama memerlukan biaya pengolahan tambahan setelah saat terpisah (split-off). Nilai jual
diketahui setelah produk diolah lebih lanjut. Namun, pada saat terpisah produk bersama belum
memiliki nilai jual. Untuk itu, perlu dihitung nilai jual hipotesis yaitu mengurangi nilai jual
produk bersama yang telah diolah lebih lanjut dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan
produk saat terpisah.
Contoh 2 :
PT Hans mengeluarkan biaya bersama sebesar Rp 10.000.000,00 untuk memproduksi barang A,
B, dan C. Setelah terpisah produk B dan C memerlukan biaya tambahan (separable cost) masingmasing sebesar Rp 400,00/kg dan Rp 300,00/kg. Dengan jumlah produk dan harga produk
tercantum pada tabel di bawah ini :
Produk
Jmh produk
Harga/Kg
A
4000
2000
B
5000
3000
C
6000
4000
Bagaimana alokasi biaya bersama dengan mempertimbangkan biayayang dikeluarkan saat
produk bersama terpisah ?
Jawab :
4
Soal alokasi biaya bersama dengan mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan saat
produk bersama Terpisah
PT.HANS
PR
OD
UK
HA
RG
A/K
G
BIAYA
PENGO
LAHAN
PER KG
SETELA
H SAAT
TERPIS
AH
NILAI
JUAL
HIPOTE
SIS
1
2
3
JUMLA
H YG DI
PRODU
KSI
NILAI
JUAL
HIPOTESI
SX
JUMLAH
YG
DIPRODU
KSI
NILAI
JUAL
HIPOTE
SIS
RELATI
F (%)
ALO
KASI
BIAY
A
BERS
AMA
HAR
GA
POK
OK
PER
KG
4
5
6
7
8
(3 X 4 )
(5 :
4320000
0 x 100
%)
6X
10000
000
7 :4
(Rp)
19%
1.900.
000
475
30%
3.000.
000
600
51%
5.100.
000
850
100%
10.00
0.000
(1-2)
A
2.00
0
B
3.00
0
C
4.00
0
9.00
0
2.
2.000
400
300
700
2.600
3.700
8.300
4.000
5.000
6.000
15.000
8.000.000
13.000.000
22.200.000
43.200.000
1.92
Metode Satuan Fisik
Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama sesuai dengan
manfaat yang ditentukan oleh masing-masing produk akhir. Metode ini menghendaki bahwa
produk bersama yang dihasilkan harus dapat diukur dengan satuan ukuran pokok yang sama. Jika
produk bersama mempunyai satuan ukuran yang berbeda, harus ditentukan koefisien ekuivalensi
yang digunakan untuk mengubah berbagai satuan tersebut menjadi satuan yang sama.
5
Contoh 3 :
PT ABC menghabiskan 10.000 kg tebu untuk diproduksi. Hasil produksi tersebut dikurangi
dengan kerugian sebanyak 200 kg akibat hilang dalam proses. Dengan harga pokok bahan baku
yang dipakai adalah sebesar Rp 12.000.000,00. Hasil produksi tampak pada tabel di bawah ini :
Produk
Kuantitas/kg
Gula
4000
Vetsin
3000
Produk lainnya
3000
Jumlah
10000
Bagaimana alokasi biaya bersama dengan metode satuan fisik ?
Jawab :
PRODUK
KUANTITAS/KG
ALOKASI BAHAN
PERSENTASE POKOK BAHAN BAKU
1
2
3
(1/10.000 x
100%)
(2 x 12.000.000)
GULA
4.000
40%
4.800.000
VETSIN
3.000
30%
3.600.000
PRODUK LAINNYA
3.000
30%
3.600.000
JUMLAH
10.000
100%
12.000.000
PRODUK YG HILANG
DALAM PROSES
200
10.200
3.
Metode Rata-Rata Biaya per Satuan
Metode ini hanya dapat digunakan bila produk bersama yang dihasilkan diukur dalam
satuan yang sama. Pokok pikiran yang mendasari pemakaian metode ini adalah karena semua
6
produk dari proses yang sama, harga pokok masing-masing produk dihitung sesuai dengan
proporsi kuantitas yang diproduksi.
Contoh 4 :
PT. Meubel Jaya menghasilkan berbagai macam perabotan dari kayu seperti
meja, kursi, pintu dan produk lainnya. Untuk memproduksi produk bersama tersebut
mengeluarkan biaya bersama sebesar Rp 40.000.000,00 dengan jumlah produk yang dihasilkan
adalah 1.000.000 m3 dengan rata-rata biaya per 1000m3 adalah sebesar Rp 40.000,00 (Rp
40.000.000,00/1000). Berikut data produk beserta kuantitasnya:
Produk
Kuantitas/kg
Meja
240000
Kursi
360000
Meja
240000
Produk lainnya
160000
Jumlah
1000000
Bagaimana alokasi biaya bersama dengan metode biaya rata-rata ?
Jawab :
PRODUK
KUANTITAS YG
DIPRODUKSI
RATA2 BIAYA
PER 1000 M³
HARGA POKOK
PRODUK
1
2
3
(1 x 2 : 1000)
MEJA
240.000
40.000
9.600.000
KURSI
360.000
40.000
14.400.000
MEJA
240.000
40.000
9.600.000
PRODUK
LAINNYA
160.000
40.000
6.400.000
JUMLAH
1.000.000
40.000.000
7
4.
Metode Rata-Rata Tertimbang
Dalam metode ini kuantitas produksi dikalikan dengan angka penimbang dan hasil
kalinya baru dipakai sebagai dasar alokasi. Angka penimbangnya berdasarkan jumlah bahan
yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu yang dikonsumsi dan pembedaanjenis tenaga
kerja yang dipakai tiap jenis produk.
Contoh 5 :
Biaya bersama yang dikeluarkan sebuah perusahaan untuk memproduksi produk
bersama adalah sebesar Rp 8.500.000,00. Jumlah produk yang dihasilkan dan angka
penimbangnya adalah sebagai berikut :
Produk
Jmh produk
Angka Penimbang
A
6000
1
B
5000
2
C
4000
3
15000
Bagaimana alokasi biaya bersama dengan metode rata-rata tertimbang :
Jawab :
PRODUK
JUMLAH
PRODUK YG
DIPRODUKSI
ANGKA
PENIMBANG
JUMLAH ANGKA
YG DI PRODUKSI *
ANGKA
PENIMBANG
1
2
3
4
(1 x 2 )
(3 : 28.000 x
8.500.000)
ALOKASI
BIAYA
BERSAMA
A
6.000
1
6.000
1.821.429
B
5.000
2
10.000
3.035.714
C
4.000
3
12.000
3.642.857
28.000
8.500.000
15.000
8
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Produk bersama adalah beberapa produk yang diproduksi secara bersamaan dengan
menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dan akan menghasilkan jenis-jenis
produk bersama dalam perbandingan-perbandingan tertentu. Biaya bersama dikeluarkan untuk
mengolah bahan baku menjadi berbagai macam produk yang dapat berupa : 1. Produk bersama
(joint product), 2. Produk sampingan (by-product), dan 3. Produk sekutu (co-product).
Perusahaan yang menghasilkan produk bersama pada umumnya menghadapi masalah
pemasaran produknya, karena masing-masing produk memiliki masalah pemasaran dan harga
jual yang berbeda. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya
bersama kepada tiap-tiap produk bersama, antara lain : Metode Nilai Jual Relatif, Metode Satuan
Fisik, Metode Rata-Rata Biaya per Satuan, dan Metode Rata-Rata Tertimbang
3.2
Saran
Semoga dengan adanya makalah ini diharapkan akan menambah minat mahasiswa untuk
membaca, mempelajari, dan menambah rujukan atau referensi mengenai materi “Penentuan
Harga Pokok Bersama” Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya yang
telah membaca, dan saya selaku penyusun makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://risaristanti.blogspot.com/2016/04/makalah-harga-pokok-produk-bersama-dan.html?m=1
10