Academia.eduAcademia.edu

Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini

Wacana Didaktika

setiap individu memiliki beragam kemampuan yang berbeda. Bercermin dari keragaman kemampuan yang berbeda itu, hendaknya perlu dilakukan pelbagai cara dalam mengembangkan kemampuan tersebut. Salah satu kemampuan individu adalah kreativitas. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang penting untuk dikembangkan, pun di berbagai elemen pendidikan. Dalam hal ini, para pendidik memegang peranan yang penting untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan, karena kreativitas memiliki pengaruh besar dan cukup memberi andil dalam kehidupan seseorang, misalnya dalam prestasi akademik. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang tidak dibawa sejak lahir, namun dapat dipelajari dan dikembangkan, sehingga seyogyanya kemampuan ini dapat dikembangkan sejak dini. Hal tersebut dikarenakan masa-masa usia dini merupakan masa golden age, yang merupakan pondasi dari tahapan usia yang selanjutnya.

e-ISSN : 2579-8464 Wacana Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820 PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Diana Vidya Fakhriyani Universitas Islam Madura [email protected] ABSTRACT: setiap individu memiliki beragam kemampuan yang berbeda. Bercermin dari keragaman kemampuan yang berbeda itu, hendaknya perlu dilakukan pelbagai cara dalam mengembangkan kemampuan tersebut. Salah satu kemampuan individu adalah kreativitas. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang penting untuk dikembangkan, pun di berbagai elemen pendidikan. Dalam hal ini, para pendidik memegang peranan yang penting untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan, karena kreativitas memiliki pengaruh besar dan cukup memberi andil dalam kehidupan seseorang, misalnya dalam prestasi akademik. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang tidak dibawa sejak lahir, namun dapat dipelajari dan dikembangkan, sehingga seyogyanya kemampuan ini dapat dikembangkan sejak dini. Hal tersebut dikarenakan masa-masa usia dini merupakan masa golden age, yang merupakan pondasi dari tahapan usia yang selanjutnya. Kata Kunci: Pengembangan Kreativitas, Anak Usia Dini Anak-anak, dalam hal ini anak PENDAHULUAN Kreativitas penting usia dini yang memiliki kreativitas karena tinggi di sekolah hendaknya tidak meningkatkan diabaikan, akan tetapi kemampuan prestasi akdemik (Yamamoto, 1964 tersebut harus dikembangkan dan dalam Palaniappan). didukung penuh baik di lingkungan semakin tinggi untuk sangat dikembangkan kreativitas dimiliki dapat Sehingga, kreativitas seseorang maka yang semakin tinggi pula prestasi akademik yang diraih. Dari tentang bahwa beberapa kreativitas, kreativitas untuk sekolah maupun keluarga, sehingga anak sangat penting dikembangkan, mengeksplor kemampuannya tersebut. penelitian menunjukkan dapat Kreativitas merupakan kombinasi dari inovasi, flexibilitas, dan sensitivitas yang membuat karena seseorang mampu berpikir produktif pengaruh berdasarkan kepuasan pribadi dan penting dalam kehidupan seseorang. kepuasan lainnya (Stenberg, dalam Maka Dadvar, kreativitas dari memegang itu, kreativitas perlu dikembangkan sejak dini. 193 Vol. 4, No. 2, Desember 2016 2012). merupakan hasil Kreativitas dari juga motivasi e-ISSN : 2579-8464 Wacana p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika intrinsik seseorang, pengetahuan, dan dalam kemampuan kreatif antara anak kapabilitas pada kemampuan tertentu. laki-laki dan perempuan. Anak Terdapat beberapa cara dalam perempuan lebih kreatif daripada anak mengembangkan kemampuan kreatif, laki-laki di tahun-tahun prasekolah misalnya dan (Lee, 2005). Ditemukan pula bahwa Torrance (1963) menyatakan bahwa pengajaran pada anak usia 4 sampai 5 kemampuan berpikir kreatif dapat tahun anak-anak prasekolah dalam dikembangkan melalui intruksi secara program pendidikan yang dirancang langsung Tehnik dengan pertimbangan hasil penelitian berfikir ini akan jauh lebih efektif daripada Guilford (Fasko, pembelajaran konvergen (1967) 2001). antara dan divergen sangat penting untuk merangsang berpikir sebelumnya. Pengertian Kreativitas Guilford menyatakan kreatif dan lebih banyak tantangan untu siswa yang kreatif (Karnes, kreativitas dalam Fakso, 2001). kemamampuan Dalam Relationship Thinking Between Ability Personality of menunjukkan hubungan “The penelitian Creative mengacu yang pada menandai kreatif (Ngalimun, dkk, 2013). Creative Menurut NACCCE (National Preschoolers”, Advisory Committee on Creative and and bahwa antara seorang bahwa terdapat berpikir kreatif Cultural adalah Education), aktivitas kreativitas imaginatif yang dengan kepribadian kreatif pada anak- menghasilkan hasil yang baru dan anak bernilai (Craft, 2005). prasekolah (Lee, 2005). menunjukkan Kreativitas adalah modifikasi bahwa ada hubungan antara berpikir sesuatu yang sudah ada menjadi kreatif dengan kepribadian kreatif konsep baru. pada anak usia dini. Penelitian ini terdapat dua memiliki dikombinasikan menjadi suatu konsep Penelitian tersebut implikasi untuk mengidentifikasi anak-anak berbakat baru dan Barron, mengembangkan program pendidikan bagi anak-anak berbakat. Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada perbedaan Dengan konsep (Semiawan, menciptakan lain, lama yang 2009). kreativitas sebagai kata Menurut didefinisikan kemampuan sesuatu yang untuk baru (Ngalimun, dkk, 2013). Vol. 4, No. 2, Desember 2016 194 e-ISSN : 2579-8464 Wacana Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Sedangkan menurut Munandar (2009), kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dan kemampuan untuk lingkungannya, p-ISSN : 2337-9820 Pada istilah produk, kreativitas merupakan kemampuan menghasilkan atau dalam menciptakan sesuatu yang baru. Produk kreatif membuat kombinasi baru, berdasarkan harus data, informasi, atau unsur-unur yang berguna dan merupakan kualitas unik sudah ada atau dikenal sebelumnya, individu yaitu lingkungan semua pengalaman dan bersifat observable, dalam interaksi sekitarnya. baru, dengan Sedangkan pengetahuan yang telah diperoleh pada istilah press mengacu pada aspek seseorang selama hidupnya baik itu di dorongan internal, yaitu kemampuan lingkungan sekolah, keluarga, maupun kreatif dari lingkungan masyarakat. dihasilkan Rhodes merumuskan definisi sebagai kemampuannya inisiatif individu dengan untuk mendobrak kreatif yang mengacu pada istilah pemikiran yang biasa. pribadi (person), proses, produk, dan Dengan press (lingkungan yang mendorong) dikatakan individu merupakan ke perilaku kreatif demikian bahwasanya kemampuan dapat Kreativitas seseorang yang dalam kehidupan sehari-hari (Munandar, 2009). Istilah yang pribadi (person) dikaitkan dengan prestasi yang mengacu pada tiga atribut psikologis, istimewa dalam menciptakan hal-hal yakni inteligensi, gaya kognitif, dan yang baru atau sesuatu yang sudah ada kepribadian. kreatif menjadi konsep baru, menemukan merupakan hal yang muncul dari cara-cara dalam pemecahan masalah keunikan kepribadian yang tidak dapat ditemukan oleh dalam interaksi dengan lingkungan kebanyakan orang, membuat ide-ide sekitarnya. proses baru yang belum pernah ada, dan dalam melihat merupakan Perilaku keseluruhan Pada istilah langkah-langkah adanya berbagai metode ilmiah, yaitu proses merasakan kemungkinan-kemungkinan yang akan kesulitan, permasalahan, kesenjangan, terjadi. membuat Karakteristik Kreativitas dugaan dan memformulasikan hipotesis, merevisi dan memeriksa kembali hingga mengkomunikasikan hasil. 195 Vol. 4, No. 2, Desember 2016 Guilford (Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri aptitude dan non-aptitude. e-ISSN : 2579-8464 Wacana p-ISSN : 2337-9820 Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Ciri-ciri aptitude merupakan Didaktika Ciri-ciri kreativitas non- ciri yang berhubungan dengan kognisi aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih atau proses berpikir, yaitu fluency, berkaitan dengan sikap atau perasaan, flexibility, originality, dan elaborasi. motivasi atau dorongan dari dalam diri Fluency, kelancaran, yaitu untuk kesigapan, menghasilkan untuk berbuat sesuatu. Ciri-ciri kreativitas (Desmita, 2010), antara banyak gagasan secara cepat. Dalam lain: kelancaran berpikir, yang ditekankan 1. Mempunyai daya imajinasi yang adalah kuantitas, dan bukan kualitas. Flexibility, yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam- kuat 2. Senang mencari pengalaman baru 3. Memiliki inisiatif macam cara dalam mengatasi masalah, 4. Mempunyai minat yang luas kemampuan 5. Selalu ingin tahu untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan bervariasi, dapat yang melihat suatu masalah dari sudut pandang yang 6. Mempunyai kebebasan berpikir 7. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat berbeda, mencari alternatif atau arah 8. Mempunyai rasa humor yang 9. Penuh semangat berbeda-beda, menggunakan pendekatan serta mampu bermacam-macam atau cara pemikiran. dalam 10. Berwawasan masa depan dan berani mengambil resiko. Orang yang kreatif adalah orang yang Perilaku kreatif pada anak usia luwes dalam berpikir. Mereka dengan dini mungkin tidak akan dihasilkan mudah cara jika anak takut untuk berpikir tentang berpikir lama dan menggantikannya hal-hal yang baru atau ketidakinginan dengan cara berpikir yang baru. menjadi kreatif karena kurangnya dapat meninggalkan Originality, yaitu kemampuan apresiasi dari orangtua, guru dan untuk mencetuskan gagasan unik atau lingkungannya. asli. Pentingnya Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Munandar memberikan empat Elaborasi, adalah kemampuan untuk melakukan hal yang detail dari suatu objek, gagasan atau situasi alasan perlunya dikembangkan kreativitas pada anak yaitu: sehingga menjadi lebih menarik. Vol. 4, No. 2, Desember 2016 196 e-ISSN : 2579-8464 Wacana Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820 berkreasi merespon anak dapat mewujudkan dirinya dan pemikiran ini (Abdurrahman, 2005). Pada anak usia Pertama, dengan merupakan kebutuhan pokok dan mengembangkan dan aktivitas dini kreativitas akan terlihat jelas manusia. Kedua, kreativitas atau cara ketika anak bermain, dimana ia arti menciptakan berbagai bentuk karya, kemampuan untuk menemukan cara- lukisan ataupun khayalan spontanitas cara baru dapat memecahkan suatu dengan alat mainannya. berpikir kreatif, dalam Bermain permasalahan. merupakan dunia Ketiga, bersibuk diri secara anak-anak, sehingga anak-anak tidak kreatif tidak saja berguna tapi juga terlepas dari bermain yang merupakan memberikan kepuasan pada individu. suatu kegiatan yang menyenangkan Hal ini terlihat jelas pada anak-anak dan spontan. Sehingga hal tersebut yang memberikan dampak positif bagi anak bermain permainan Mereka balok-balok konstruktif tanpa atau lainnya. bosan menyusun seperti bagaimana mengeksplor anak lingkungan dapat ketika bentuk-bentuk kombinasi baru dengan bermain, melepas emosi negatif pada alat permainannya sehingga seringkali diri anak, dan memberikan rasa aman lupa terhadap hal-hal lain. secara psikologis pada anak. Dalam suasana bermain aktif, Keempat, kreativitaslah yang untuk anak memperoleh kesempatan yang taraf luas untuk melakukan eksplorasi guna kreativitas memenuhi rasa ingin tahunya, anak seseorang terdorong untuk membuat bebas mengekspresikan gagasannya ide-ide, memalui khayalan, drama, bermain memungkinkan meningkatkan hidupnya. manusia kualitas Dengan dan penemuan-penemuan teknologi baru meningkatkan yang atau dapat konstruktif, dan sebagainya. Ketika anak merasa nyaman, kesejahteraan masyarakat secara luas. aman, Bermain dan Kreativitas Anak Usia Dini Kreativitas pada anak adalah lingkungannya, maka disinilah akan kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam 197 Vol. 4, No. 2, Desember 2016 tumbuh dan bebas dan mengeksplor berkembangnya kreativitas, sehingga keadaan bermain yang menyenangkan bagi anak e-ISSN : 2579-8464 Wacana p-ISSN : 2337-9820 berkaitan Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains erat dengan upaya pengembangan kreativitas anak. Bermain kesempatan pada mengembangkan anak Bentuk-bentuk bermain yang dapat memberikan untuk Didaktika membantu mengembangkan kreativitas, diantaranya adalah: 1. kreativitasannya, Mendongeng. Mendongeng dapat meningkatkan daya khayal anak karena dengan bermain ia dapat yang berekperimen pengembangan kreativitas. gagasan dengan barunya gagasan- baik yang 2. merupakan Menggambar. memberikan tidak. Ketika anak merasa mampu tentang menciptakan sesuatu yang baru dan disampaikan serta unik, ia akan melakukan kembali meningkatkan situasi anak. memberi sama. anak Kreativitas kesenangan dan 3. dari Menggambar menggunakan alat permainan atau yang bagian kesempatan apa anak yang ingin dapat pula daya imajinasi Bermain alat musik sederhana. kepuasan pribadi yang sangat besar Kegiatan ini dapat membantu dan anak penghargaan yang memiliki dalam hal menemukan pengaruh nyata pada perkembangan sesuatu yang baru yang berkaitan pribadinya. dengan alat musik. Bermain kesempatan memberikan pada anak 4. untuk Bermain dengan playdough. lilin atau Permainan ini mengekspresikan dorongan-dorongan merupakan permainan yang dapat kreatifnya sebagai kesempatan untuk membantu merasakan obyek-obyek dan tantangan mengeksplor lingkungannya serta untuk menemukan sesuatu dengan dapat cara-cara baru, untuk menemukan imajinasi anak. penggunaan suatu hal secara berbeda, 5. serta menemukan hal yang baru.. pada meningkatkan Permainan tulisan daya tempel. berpikir aktif dan kreatif. untuk 6. Permainan dengan balok. berpikir dan bertindak imajinatif, serta 7. Berolahraga atau gerakan menari. penuh Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini daya individu anak Permainan ini mendorong anak Selain itu bermain memberikan kesempatan bagaimana khayal yang erat hubungannya dengan perkembangan kreativitas anak. Vol. 4, No. 2, Desember 2016 198 e-ISSN : 2579-8464 Wacana Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Pengembangan kreativitas anak juga tidak terlepas dari dorongan orangtua, guru, dan lingkungan p-ISSN : 2337-9820 pengekangan yang tidak seharusnya dilakukan. Kesimpulan membantu Pada dasarnya, setiap orang perkembangan serta pengembangan memiliki potensi untuk kreatif, namun kreativitas anak, diantaranya sebagai yang perlu digaris bawahi adalah berikut : bagaimana 1. Berusaha memahami pikiran dan kemampuan sekitarnya. Upaya mengembangkan yang masih bersifat potensi tersebut. Kreativitas bukan perasaan anak 2. Menciptakan rasa aman kepada anak untuk untuk mengekspresikan kemampuan bawaan dari lahir, tetapi merupakan kemampuan yang dapat dipelajari dan dikembangkan. kreativitasnya 3. Berusaha mendorong anak untuk mengungkapkan gagasan- Kreativitas dikembangkan gagasannya tanpa mengalami berpengaruh hambatan, serta menghargai seseorang, 4. Hendaknya lebih menekan pada kreativitas terhadap kehidupan misalnya gagasan untuk karena berpengaruh gagasan-gagasannya. penting kreativitas terhadap seseorang, gagasanpemecahan proses daripada hasil sehingga terhadap suatu permasalahan, serta mampu memandang permasalahan berpengaruh anak akademik. sebagai bagian keseluruhan dari dinamika Pengembangan prestasi kreativitas anak usia dini sangat penting untuk perkembangan dirinya. 5. Tidak terhadap memaksakan pendapat, dikembangkan, karena usia dini pandangan, atau nilai-nilai tertentu merupakan golden age yakni usia kepada anak. emas yang merupakan pondasi bagi 6. Berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya mencari-cari 199 kreativitas anak usia dini dapat dilakukan dengan cara, mendongeng, misalnya dengan menggambar, lingkungan yang anak untuk berolahraga, bermain baik bermain bermain tanpa peran atau dengan menggunakan alat mengizinkan menjelajah Pengembangan berbagai kelemahan anak. 7. Menyediakan perkembangan di usia selanjutnya. dan Vol. 4, No. 2, Desember 2016 e-ISSN : 2579-8464 Wacana p-ISSN : 2337-9820 seperti alat Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains musik University: Creativity Research Journal Copyright 2000–2001 by 2000–2001, Vol. 13, Nos. 3 & 4, 317–327 Lawrence Erlbaum Associates, Inc. sederhana, playdough, atau alat bermain lainnya. Dengan kata lain, suasana yang menyenangkan bagi membantu anak akan mengembangkan kreativitas anak. Sehingga sebagai orangtua, guru, dan orang-orang yang ada di sekitar anak, hendaknya dapat menciptakan kondisi yang mendorong dalam pengembangan kreativitas anak. BIBLIOGRAPHY Abdurrahman, J. (2005). Tahapan Mendidik Anak. Bandung: Irsyad Baitus Salam Craft, A. (Ed). (2005). Creativity in Schools Tensions and Dilemmas. New York: Routledge. Dadvar, Rahmatollah, Mohammadrezaii, & Fathabadi, Maryam Habibi. (2012). The Relationship between Emotional Intelligence and Creativity of Female High School Students in Baft City. Journal of Basic and Applied Scientific Research 2(4)4174-4183, 2012 ISSN 2090-4304 Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Cet. Ke-IV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset Fasko, Jr. Daniel. (2001). Education and Creativity. Bowling Green State Didaktika Lee, Kyung-Hwa. (2005). The Relationship Between Creative Thinking Ability and Creative Personality of Preschoolers. International Education Journal 6 (2), 1994-199 ISSN 1443-1475. Shannon Research Press Munandar, U. (2002). Anak Unggul Berotak Prima. Jakarta: PT. Gramedia. Munandar, U. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Munandar, U. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Gramedia. Ngalimun, dkk. (2013). Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas.Yogyakarta: Aswaja Pressindo Palaniappan, Ananda Kumar. (2006). Academic Achievement of Groups Formed Based on Creativity and Intelligence. Journal. Malaysia: Universty of Malaya Semiawan, Conny R. (2009). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menegah. Jakarta: Gramedia. Suharnan. (2011). Kreativitas, Teori & Pengembangan. Surabaya: Laros Vol. 4, No. 2, Desember 2016 200