Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Bulan ini kita akan merayakan kemerdekaan negara kita Indonesia yang ke-76. Biasanya dalam merayakan kemerdekaan tersebut, masyarakat dan pemerintah senantiasa mengadakan acara-acara yang bersifat seremonial maupun yang bersifat memeriahkan seperti lomba-lomba sederhana yang biasanya diadakan di kampung-kampung. Acara-acara tersebut
2020
Kemerdekaan yang kita rayakan hari ini, di tengah wabah Covid-19. Betapa dalam lima bulan terakhir, berguguran anak-anak bangsa. Di tengah kesyukuran kemerdekaan, ada ketidakberdayaan dalam mengatasi bencana. Kita sudah merdeka dari penjajah dari bangsa lain. Kita sepenuhnya merdeka dari pemerintahan bangsa lain. Namun masih dijajah, kemiskinan dan kebodohan masih menjadi kawan akrab sehari-hari. Pandemi mendera kita kembali. Masyarakat yang terpapar bukannya berkurang, tapi bertambah. Menyebar ketakutan. Prasangka pada tenaga medis menghiasi halaman media sosial.
Moderasi di Tengah Pandemi: Saatnya Menggugah Makna Keberagaman
Pandemi covid-19 menjadi sebuah kejadian luar biasa penularan virus yang menelan banyak korban dan mengacaukan berbagai sistem peradaban dunia. beragam data-data terkait dampak pandemi dan pergerakan virus ini dapat ditemui pada berbagai media, maka sinyal-sinyal tersebut harus ditampa kita sebagai sebuah sinyak kewaspadaan. Meskipun pandemi ini tidak pernah terlintas dalam doa-doa kita atau bahkan sekalipun tidak pernah terfikir untuk masuk nota-nota dalam paragraf terburuk hidup kita, tetaapi berada di situasi inilah kita sekarang. Harapan-harapan terus kita semogakan agar virus ini dengan tidak banyak melakukan pembunuhan manusia dan tidak membawa pergi kemanusiaan manusia bersamaan dengan virus intoleransi, radikalisme, dan lainnya. Moderasi beragama dalam keutuhan NKRI harus bisa kita hadirkan di tengah pandemi. Semua rakyat sekarang sedang mengalami kesulitan dan kesusahan hidup, pada kondisi seperti ini bisa memnuka peluang kaum radikal untuk melakukan action-nya, serta berbagai fenomena kemanusiaan terkait dapat terjadi. jika kita selami lebih dalam mengenai makna dari moderasi maka sungguh moderasi beragama bukan hanya signifikan terhadap penciptaan-penciptaan relasi yang konstruktid di tengah agama-agama secara eksternal maupaun internal untuk dapat membangun harmoni diantara manusia dengan alam semesta.
2021
Pandemi Covid-19 mengungkap kerapuhan dan kekosongan makna sekaligus “muka asli” para penduduk bumi yang dalam kehidupan kesehariannya terjebak pada meaningless; kehidupan tanpa makna yang hakiki. Pandemi ini memaksa penduduk bumi untuk “berkaca” sambil berjeda dalam kesunyian pembatasan sosial, ketakutan dan kecemasan dalam segala keterbatasan dan penurunan kualitas kehidupan. Tanpa kesadaran diri, tanpa mindfulness, Virus Corona hanyalah bermakna kehancuran dan ketidakberdayaan yang menyisakan luka yang tak terlupakan. Menjadi pribadi dengan kemampuan mindfull, memaksa individu dan masyarakat melepaskan diri dari penjara ketakutan, menuju pada zona belajar, hingga mencapai pertumbuhan pribadi dengan kualitas kesadaran sebagai mahluk bertuhan. Manusia dan peradabannya telah belajar dan menjalani ujian dan menghasilkan meaningfulness bagi diri dan sesamanya.
Majalah Konstitusi, April, 2020
Pembatasan dalam kegiatan keagamaan tersebut memunculkan polemik. Sebab, kebebasan untuk menjalankan ibadah merupakan hak setiap orang yang dijamin oleh UUD 1945. Apakah adanya pembatasan untuk beribadah tersebut melanggar hak asasi manusia? Artikel ini akan menganalisis pembatasan kebebasan beragama (freedom of religion) berdasarkan instrumen internasional maupun konstitusi Indonesia
Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan
Indonesia sebagai salah satu negara yang menganut sistem demokrasi tetap melaksanakan pemilihan kepala daerah secara langsung meskipun kesehatan nasional menjadi ancaman. Tahapan kampanye tatap muka pada pemilihan kepala daerah menjadi salah satu sorotan negatif di tengah lonjakan kasus Covid-19, karena dikhawatirkan akan menimbulkan kluster baru kasus covid-19. Oleh sebab itu, penelitian ini akan memetakan dan mengeksplorasi persoalan pelanggaran protokol kesehatan pada tahapan kampanye yang dilakukan oleh calon kepala daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis isi dan fenomenologi sebagai metode. Pengumpulan data diawali dengan memetakan masalah pelanggaran protokol kesehatan pada tahapan kampanye melalui berita di 14 media terpilih. Hasil pemetaan berupa tren dan berbagai polemik pelanggaran dielaborasi dengan kasus pelanggaran yang terjadi di daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap protokol Kesehatan sangat tinggi pada masa...
Nestapa! Outlook demokrasi LP3ES menempatkan kata tersebut sebagai awalan yang memberikan ilustrasi kondisi demokrasi yang terjadi sepanjang tahun 2020. Rilis buku LP3ES berjudul; Nestapa Demokrasi di Masa Pandemi: Refleksi 2020, Outlook 2021, yang tersusun ke dalam 210 halaman, oleh Wijayanto dkk, menjadi sebuah kajian menarik sebagai pembuka permulaan tahun. Sesuai dengan judul bukunya, maka aspek kajian yang dimajukan dalam keseluruhan rangkaian tulisan berkaitan dengan (i) kondisi demokrasi aktual, dan (ii) situasi pandemi yang menyertai kehidupan sosial hingga saat ini. Dalam kesimpulan besar yang dapat dirangkum melalui buku tersebut, LP3ES menilai telah terjadi kemunduran demokrasi di Indonesia. Hal tersebut terkonfirmasi dari merosotnya penilaian dari berbagai lembaga internasional. Bahkan bila mengutip lansiran Democracy Index hasil penelitian The Economist Intelligence Unit (EIU) peringkat Indonesia berada di urutan ke 64 dari 167 negara, dengan nilai yang melorot 6.3 dari sebelumnya 6.48 (Detik, 4/2). Indikator nilai yang diperhitungkan antara lain skor 7.92 untuk proses pemilu dan pluralisme. Sedangkan, fungsi dan kinerja pemerintah dengan catatan nilai 7.50. Sementara itu pada ukuran partisipasi politik didapatkan angka 6.11. Dua kriteria bernilai minim terletak pada kriteria budaya politik skor 4.38, dan persoalan kebebasan sipil yang hanya bernilai 5.59. Berbekal hasil tersebut, Indonesia dikategorikan sebagai negara dengan demokrasi cacat. Hal ini juga nampak selaras dengan laporan sebelumnya dari Freedom House 2020, (Tempo, 4/3/2020) yang menyampaikan bila posisi demokrasi Indonesia disebut masih dalam kriteria bebas sebagian. Hambatan Serius Sesuai catatan LP3ES, kerangka hambatan perkembangan demokrasi di tanah air dapat didekati dengan melihat faktor utama yang terletak pada (i) problem struktural, kuatnya elite oligarki dalam menyusun kekuasaan, (ii) peran aktor dan agensi melalui partai politik untuk berkoalisi mengeliminasi oposisi, hingga (iii) aspek kultural ditandai dengan setengah hatinya publik mendukung demokrasi, sebagai konsekuensi keterbelahan atas pilihan politik yang dimanipulasi kepentingan elite.
Freedom berbeda maknanya dengan liberalism. Ironisnya, kemerdekaan cuma dimaknai sebatas liberalism.
Demokrasi Tenggelam Pers Dibungkam: Kebebasan Pers Di Tengah Pandemi, 2020
Tahun 2020 merupakan tahun kelam bagi kebebasan pers dan kebebasan berekspresi. Deretan panjang pelanggaran hak asasi manusia pada tahun itu, menjadikannya sebagai tahun terburuk kebebasan pers dan kebebasan berekspresi sepanjang era reformasi. Berdasarkan hasil pemantauan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, kasus kekerasan terhadap jurnalis meningkat tajam. Pada tahun 2020, terjadi 117 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Jumlah ini meningkat drastis dibandingan dengan tahun 2019 yang tercatat sebanyak 79 kasus. Proses hukum mayoritas kasus kekerasan terhadap jurnalis ini juga tak jelas. Banyak faktor yang membuat impunitas kian langgeng. Pola kekerasan terhadap jurnalis juga meluas, dan bertambah varian, misalnya peretasan, dan serangan buzzer. Dari segi aktor, aparat penegak hukum merupakan yang paling banyak melakukan kekerasan. Pada tahun 2020 juga terjadi pelbagai peristiwa pembungkaman kebebasan berekspresi. Misalnya, penangkapan secara masif terhadap masyarakat yang berunjuk rasa, kekerasan terhadap peserta unjuk rasa, kriminalisasi, dan serangan siber kepada sejumlah pengkritik di bidang kesehatan. Mayoritas kasus yang menyerang aktivis atau akademisi berakhir sama, pelaku tak diproses hukum.
2021
Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) pertamakalinya dikemukakan oleh John Locke, yang menjelaskan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Karena sifatnya yang demikian, maka tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabut hak asasi setiap manusia. HAM adalah hak dasar setiapmanusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa; bukan pemberian manusia atau lembaga kekuasaan (Sutiyoso, 2010: 167). Pemikiran John Locke tentang HAM berasal dari gagasan Thomas Hobbes yang mengatakan bawa manusia adalah homo homini lupus, bellum omnium contra omnes (manusia adalah serigala, satu sama lainnya saling menyerang).
Academia Biology, 2024
Credition, derived from the Latin credere (to believe), has been advocated recently as a central brain function accommodating the multifaceted processes of believing. These processes occur predominantly outside conscious awareness and determine a person’s spontaneous as well as controlled actions in a complex and ever-changing environment. The interdisciplinary advancement in understanding the processes of believing paves the way for new research horizons in the sciences and humanities.
Civil Engineering and Architecture, 2024
Group, 2011
Arul Saravanan R, Mental Health during Covid-19 Pandemic. Indian Journal of Mental Health and Neurosciences.2020;3(2): pp 43-44, 2020
History as a Challenge to Buddhism and Christianity, eds. Elizabeth J Harris and John O’Grady, EOS Press, 2016., 2016
Arabiyatuna : Jurnal Bahasa Arab, 2018
4. Boyut Journal of Media and Cultural Studies - 4. Boyut Medya ve Kültürel Çalışmalar Dergisi, 2022
Liber Amicorum Fabricio A. Pennacchietti Dicatus, 2023
I+Diseño: revista internacional de investigación, innovación y desarrollo en diseño, 2012
Pediatric Radiology, 2021
Knowledge Translation in Health Care, 2009
Infection and Immunity, 1988
Personality and Individual Differences, 2017
Revista Crítica de Ciências Sociais, 2016
Ideação, 2013
The New England journal of medicine, 2016
Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, 2017
Gynäkologisch-geburtshilfliche Rundschau, 1995