Academia.eduAcademia.edu

Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Jurnal Dinamika Pendidikan

ABSTRACTSustainable development urges to merge the three complex dimensions: global economy, global society and physically earth environment. Sachs (2015) states that sustainable development is the expert effort to comprehend the world and the method to solve the crowded earth issues by the global population growth that nine times increase than the first industry era. Education is one of fatal element for sustainable development phase especially for the human (society) development. Human development becomes the main core of invesment for economy development because it is prepared for the youngst as the next generation to develop economic improvement individually for their family and also for their community (include for the State’s development interest). Marshall, Hine and East (2017) studied about the education which develop the autonomous motivation to support individu execute the pro-environmental behaviors (PEBs). This autonomous motivation will establish the environmental att...

PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Familia Novita Simanjuntak [email protected] Universitas Kristen Indonesia ABSTRACT Sustainable development urges to merge the three complex dimensions: global economy, global society and physically earth environment. Sachs (2015) states that sustainable development is the expert effort to comprehend the world and the method to solve the crowded earth issues by the global population growth that nine times increase than the first industry era. Education is one of fatal element for sustainable development phase especially for the human (society) development. Human development becomes the main core of invesment for economy development because it is prepared for the youngst as the next generation to develop economic improvement individually for their family and also for their community (include for the State’s development interest). Marshall, Hine and East (2017) studied about the education which develop the autonomous motivation to support individu execute the pro-environmental behaviors (PEBs). This autonomous motivation will establish the environmental attitude and personality in decision making and action of sustainable environment protection and preservation. Keywords: behaviors sustainable development, education, pro-environmental ABSTRAK Pembangunan berkelanjutan berupaya untuk mengkaitkan tiga sistem yang rumit yaitu sistem ekonomi dunia, sistem sosial dunia dan lingkungan fisik bumi. Sachs (2015) menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan menjadi cara para pakar untuk memahami dunia dan sebuah metode untuk menyelesaikan permasalahan dunia yang berawal dari sesaknya bumi akibat pertumbuhan penduduk dunia yang sudah mencapai sembilan kali lebih banyak dari populasi manusia yang hidup pada jaman dimulainya revolusi industri. Pendidikan adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pembangunan berkelanjutan terutama pembangunan yang terkait manusia (sosial). Pembangunan manusia menjadi bagian vital dari investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi karena merupakan jalur investasi yang disiapkan untuk anak-anak sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan perbaikan ekonomi baik secara individu bagi keluarganya maupun secara berkelompok bagi komunitasnya (termasuk kepentingan pembangunan di Negaranya). Penelitian Marshall, Hine and East (2017) menyatakan 304 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan bahwa pendidikan dapat membentuk dorongan dari dalam setiap individu untuk melakukan perilaku pro lingkungan hidup (pro-environmental behaviours). Dorongan dari dalam individu ini secara otonomi membentuk watak dan karakter yang ramah lingkungan untuk membuat keputusan dan bertindak yang melindungi dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Kata kunci: pembangunan berkelanjutan, pendidikan, pro-environmental beharviors PENDAHULUAN Pada tahun ilmuwan Development (Komisi Dunia pada 1978, bernama Lingkungan seorang Pembangunan) Thomas penduduk tentang akan yang capacity) lingkungan alam untuk hidup menghasilkan sehingga sebuah Keterbatasan dia Teori keadaan ekonomi yang dibatasi oleh mulanya Malthus mendapat konsep ekonomi berkaitan dengan hidup dalam hak sangat yang lingkungan konteks berkelanjutan memenuhi kebutuhan pemenuhan kebutuhan- kebutuhan generasi yang akan ketersediaan Pemikiran Kita masa kini tanpa mengorbankan datang. sumber daya alam (Lomborg, 2002). menceritakan untuk pertumbuhan akan buku Depan pembangunan Menuju Pertumbuhan (Limit to Growth) yaitu Masa pembangunan keberlangsungan manusia sebuah Bersama (Our Common Future) melampaui kemampuan (carrying menyokong dan dengan menerbitkan Robert Malthus menyadari bahwa pertumbuhan Hidup Sachs (2015) menyatakan bahwa ini pembangunan kritikan berkelanjutan namun menjadi permulaan bagi menjadi cara untuk memahami dunia untuk mulai memperhatikan dunia dan sebuah metode untuk aspek menyelesaikan keberlanjutan diprakarsai oleh yang permasalahan dunia. Titik awalnya berasal dari World sesaknya Commission on Environment and 305 bumi akibat Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan pertumbuhan penduduk dunia yang juga meningkat menjadi 71 yang sudah mencapai 9x lebih tahun banyak dari populasi manusia Pertumbuhan yang akan hidup dimulainya pada jaman revolusi industri. (dari terus 2050. tahun 2013 penduduk milyar jiwa meningkat dan sejak 7,125 cenderung tahun 1960 tahun). penduduk meningkat dunia hingga mencapai 9,7 milyar pada tahun Jumlah penduduk di dunia pada mencapai 53 pada Tren dan dunia Gambar sebaran dapat 1. (Population Reference Bureau, 2014). dengan harapan hidup manusia Gambar 1. Tren dan Sebaran Penduduk Di Dunia (a) Sebaran penduduk di dunia (b) Tren peningkatan jumlah penduduk dari tahun 1960 sampai dengan tahun 2013 Sumber: Population Reference Bureau, 2014 306 305 dilihat JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 Milyaran manusia terus mencari antara pijakan mereka di dunia ekonomi. pembiayaan, Mereka yang miskin berjuang produksi, perpindahan penduduk, mendapatkan makanan, air yang dan jejaring sosial. Percepatan aman, pelayanan kesehatan, dan tersebut tempat berlindung semata hanya (Gross World Product) mencapai untuk Kaum 90 triliun USD per tahun, yang berupaya belum pernah terjadi sebelumnya meningkatkan kesejahteraan dan sehingga tidak pembanding dari masa depan yang lebih baik bagi GWP di tahun-tahun sebelumnya. anak-anak mereka. Sementara di Artinya, sisi yang dilakukan oleh dunia ekonomi tinggal di dunia yang kaya selalu saat ini yang meliputi barang dan mengharapkan kecanggihan jasa tidak pernah terjadi dalam teknologi menawarkan 250 tahun silam. bertahan miskin pun yang hidup. terus lain, akan mereka mereka dan keluarga mereka terkaya. Negara, Alhasil, di dalam ekonomi tersebut sehingga bersamaan, menjadi milyar secara bersamaan terus dunia dunia yang secara ekonomi mewah sekaligus menjadi dunia yang peningkatan kumuh, yaitu keadaan dimana si ekonomi mereka. Upaya yang di dalam Negara maupun antar isinya manusia yang berjumlah 7,125 mengupayakan GWP dalam distribusi pendapatan baik tinggi juga berdesakan untuk bisa orang-orang percepatan aliran terjadi ketimpangan yang tinggi mereka yang punya pendapatan yang menghasilkan percepatan yang lebih tinggi. Tampaknya dunia teknologi, Namun, untuk naik ke level kesejahteraan memasuki perdagangan, kaya menikmati umur panjang manusia dalam dan kesehatan yang baik (yang meningkatkan kesejahteraannya jauh lebih baik dari kesejahteraan membuat dunia ekonomi semakin di masa lampau), di sisi lain, si mempercepat miskin (jumlahnya sekitar 1 milyar keterhubungan 307 173 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan jiwa) hidup dalam kekumuhan hidup raksasa yang mengancam dan kehidupan terus bertahan berjuang hidup untuk setiap dan keberlanjutan hari milyaran manusia dan ketahanan (tantangan hidup dan mati akibat hidup jutaan spesies lain yang kekurangan hidup gizi, pelayanan kurangnya kesehatan, yang Ancaman kurangnya air minum yang aman sama lingkungan hidup terus meningkat di masa- dan sanitasi). masa Percepatan dunia ekonomi saja planet dengan manusia. tempat berlindung yang tidak aman, dan tidak di mendatang. Kegiatan manusia mengubah iklim bumi, menciptakan ketersediaan air bersih, ketimpangan yang besar tetapi kandungan juga mengancam bumi itu sendiri. habitat spesies lain. Perubahan Manusia tergantung pada alam tersebut berdampak untuk makanan dan air, barang- perubahan proses barang untuk bertahan hidup dan siklus nitrogen dan siklus karbon keamanan dari bencana alam yang dan wabah penyakit, atau dengan kehidupan, yang belum dapat kata lain, layanan lingkungan diketahui kadar dampak, waktu hidup (environmental services). dan akibatnya, namun, disadari Namun, sebagai makhluk hidup bahwa yang sangat tergantung pada berbahaya. Akhirnya, dunia pun layanan hidup, membutuhkan manusia sangat kurang dalam pembangunan upaya perlindungan kebutuhan yang fisik untuk mengkaitkan tiga sistem yang lingkungan yang dibutuhkan kimia menjadi lautan, dan pada siklus kunci dampak ini sebuah air, fungsi sangat proses berkelanjutan berupaya untuk bertahan hidup tersebut, rumit yaitu sistem ekonomi dunia, sehingga kegiatan ekonomi sistem manusia secara menciptakan krisis berangsur sosial dunia dan lingkungan fisik bumi (Konferensi lingkungan 174 308 JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 PBB di Rio de Janeiro tahun pembangunan ekonomi dengan 2012). keberlanjutan lingkungan hidup? Begitu banyak pertanyaan Pembangunan yang akan menjadi tantangan berkelanjutan adalah impian pembangunan di masa depan. pembangunan bagi semua Bagaimana perubahan ekonomi Negara pada pembangunan 7,125 milyar manusia di dunia. Capaian berkelanjutan dengan GWP 90 triliun USD dari yang disusun oleh PBB meliputi waktu ke waktu? Apa saja yang 17 indikator menurut UN-SDGs membuat ekonomi bertumbuh? (2015) yaitu: Kenapa kemiskinan terjadi? Apa yang terjadi manusia ketika secara terhubung jejaring sosial? kehidupan kemiskinan (no ketiadaan kelaparan (no hunger); dan Bagaimana sosial menanggapi (2) pasar, pembiayaan ketiadaan poverty); bersamaan melalui teknologi, (1) milyaran (3) kesehatan yang baik (good dunia health); ketimpangan pendapatan, kesejahteraan, dan (4) pendidikan yang berkualitas peran kekuasaan? Dapatkah si (quality education); miskin keluar dari keadaaannya? Dapatkah simpati kepercayaan manusia pembagian (5) kesetaraan gender (gender dan equality); mengatasi kelas (6) air bersih dan sanitasi (clean dan water and sanitation); kekuasaan? Dan apa yang akan terjadi ketika ekonomi dunia (7) energi terbarukan (renewable berbenturan dengan lingkungan energy); hidup fisik? Apakah ada sebuah cara yang (8) pekerjaan yang baik dan menggabungkan ekonomi yang bertumbuh (good jobs and economic growth); 309 175 173 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan (9) inovasi dan infrastruktur Pendidikan adalah salah (innovation and infrastructure); (10) kesenjangan satu komponen dalam berkurang yang proses pembangunan berkelanjutan (reduce inequalities); penting terutama pembangunan yang terkait manusia (sosial). Pembangunan manusia menjadi bagian vital dari (11) kota dan masyarakat yang investasi yang dibutuhkan dalam berkelanjutan (sustainable cities pembangunan ekonomi. Selain & communities); pendidikan, (12) konsumsi yang bertanggung manusia jawab (responsible consumption); meliputi sebagai investasi pelayanan kesehatan, pemenuhan (13) aksi terhadap perubahan pembangunan gizi, dan asupan kesehatan lain yang membuat iklim (climate action); hidup menjadi lebih produktif. (14) kehidupan di bawah air (life Pembangunan manusia sebagai below water); investasi modal (15) kehidupan di atas tanah (life dianggap manusia jalan-jalan kedamaian dan keadilan jembatan (peace and justice); berkelanjutan dan (infrastruktur). kemampuan pembangunan (partnerships keseluruhan for kelompok sumbangsih dalam dan jembatanModal sebagai indikator penting bagi the goals). Pendidikan setara manusia bagi investasi dianggap (17) kemitraan untuk mencapai tujuan yang dengan modal fisik investasi yaitu on land); (16) sebagai individu individu atau sebagai memberikan fungsinya secara Perannya maksimum bagi pembangunan Pembangunan ekonomi melalui pendidikan yang Berkelanjutan mapan (berlanjut), keterampilan kerja, perbaikan kesehatan, dan 310 174 JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 komponen lainnya yang sejenis jalur (Mahat & Idrus, 2016). menciptakan East bahwa (2017) secara menyatakan pendidikan Setiap siklus menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. jalur sebagai maupun secara berkelompok bagi komunitasnya ekonomi. Pendidikan pun menjadi penting. dapat ke diwariskan generasi genetik dari melalui (epigenetik), sehat, kesehatan yang baik pada balita, gizi baik dan bebas cacingan menjadi sangat penting pembangunan dan kesehatan yang aman, kelahiran bayi yang sehingga industri tahapan sehingga masa kehamilan ibu pendidikan menjadi pondasi bagi keberhasilan bahkan pengaruh (termasuk Negaranya), berikutnya, generasi bagi kepentingan pembangunan di menentukan dalam buruk perbaikan ekonomi baik secara keluarganya hidup dalam Kesehatan yang buruk dan gizi penerus yang akan melanjutkan bagi tahapan keadaan janin generasi individu dan orang tua sebelum pembentukan investasi yang disiapkan untuk anak-anak kesehatan kehidupan. membuat merupakan individu produktifitas di semua tahapan keputusan dan bertindak yang Pendidikan secara kecakapan, membentuk dan bagaimana siklus hidup untuk menciptakan watak dan karakter yang ramah melindungi & mulai dari tahapan dini sebuah behaviours). untuk (Lemos membuat pilihan-pilihan terbaik Dorongan dari dalam individu ini lingkungan yang individu manusia perilaku pro lingkungan hidup otonomi manusia menggambarkan setiap individu untuk melakukan secara akan Agrawal, 2006). Siklus hidup ini dapat membentuk dorongan dari dalam (pro-environmental juga mampu membuat siklus hidupnya Penelitian Marshall, Hine and investasi bagi anak-anak dalam rangka peningkatan pertahanan hidup secara individu sebagai 311 173 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan dari tantangan kesehatan di Namun, pendidikan dasar masa kanak-kanaknya sekaligus sudah bagi ekonomi dunia abad 21, oleh produktifitas dan tidak kesejahteraan hidupnya secara karena individu ketika dia dewasa (Dahl, pendidikan 2004). mencakup Pembentukan level pembendaharaan yang dan banyak kata diucapkan pengasuh. formal oleh Proses sebelum (Sachs, 2015). banyak Kini, Negara pelatihan yang vokasi Inilah orang penyebab muda jaman tua jaman sebelumnya. si Kebutuhan lanjutan dimulai pendidikan kedua jika dibandingkan dengan orang pendidikan seharusnya dibangun teknologi, terampil dan terlatih penuh kasih dan rendah stress, asuh, level bagi sekarang rata-rata lebih melek tergantung pada lingkungan yang pola perlu ketiga. alami Pembentukan otak pada janin pada itu, lagi (keterampilan) atau pendidikan kognitif pada anak terjadi di usia dini. terikat cukup pendidikan untuk maksimasi pembangunan manusia sebagai dasar investasi semakin ekonomi bagi pembangunan menimbulkan yang kesenjangan antara kaum kaya pendidikan dengan kaum miskin, bahkan mendukung secara global kesenjangan dalam pembelajaran di usia dini dan pendidikan terjadi antara Negara pembentukan otak yang sehat. kaya Dari (Sephard, 2008). menyelenggarakan usia dini situ, sekarang untuk pendidikan Negara miskin Kesenjangan kebutuhan dalam pendidikan terjadi ketika dasar dan hak dasar bagi anak- kaum kaya mampu menyediakan anak pendidikan dan menjadi dasar dengan tercantum dalam lanjutan terbaik Tujuan Pembangunan Milenium 2 kepada (MDG 2). sedangkan kaum miskin terus berjuang 312 174 anak-anaknya, mengupayakan JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 pendidikan lanjutan kepada anak- pembangunan anaknya, di samping perjuangan negaranya. pemenuhan kebutuhan lain untuk masyarakatnya bertahan produktif hidup (makanan, ekonomi Negara sejahtera akan aksesnya terhadap juga sumber daya yang terjadi dimana pendidikan kaya mampu menciptakan teknologi tercanggih yang energi memadai masyarakatnya bagi sedangkan miskin masih berjuang selain yang memadai mengakses kemampuannya Indonesia air Pemerintah bagi triliun secara dana melalui Pendidikan menentukan APBN Kementerian dan Kebudayaan, untuk pelaksanaan PIP (Program untuk Indonesia Pintar), pembangunan USB (Unit Sekolah Baru), ruang kesejahteraan yang lebih baik. kelas Ketika manusia secara individu baru sebagai program utama dan program dukungan mengusahakan yang kesejahteraannya, maka secara sekolah berkelompok, kesejahteraan ini akan Indonesia tahun 2017 sejumlah Rp 39,82 individu memindahkan posisinya ke level mampu untuk mengalokasikan pendidikan berkelanjutan terbarukan Pembangunan Berkelanjutan di masyarakatnya. Kemampuan daripada Pendidikan makanan, dan terbarukan pada (Phimphanthavong, 2013). yang kesehatan akses tidak kewajibannya menyediakan bersih harus lanjutan maksimasi menggunakan sumber daya yang menyediakan pelayanan yang berlebihan karena lebih mampu untuk memadai, alam global, menyediakan pendidikan lanjutan pendidikan eksploitasi secara Negara Negara dan mengurangi kesehatan, air bersih). Begitu ketimpangan yang mencakup dan pembangunan mempengaruhi sekolah 313 173 dan rehabilitasi ruang kelas, laboratorium perpustakaan Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan sekolah, pemberian berasal dari keluarga miskin dan tunjangan dan tidak mampu secara ekonomi, pendampingan 74.000 sekolah sehingga anak-anak dari kaum dalam miskin profesi guru non PNS, pelaksanaan 2013 kurikulum 16 Oktober mempunyai kesempatan yang sama dengan (www.kemdikbud.go.id tanggal pun anak-anak 2016). kaum kaya untuk Namun, bagaimanakah alokasi meningkatkan kesejahteraan dan APBD ekonomi untuk Apakah pendidikan? pendidikan sebagai investasi keluarganya melalui dianggap pendidikan yang berkelanjutan. bagi Dengan demikian, APBD dapat pembangunan ekonomi di daerah menyelesaikan di Indonesia? Besaran alokasi pendidikan di daerahnya masing- APBD menjadi sangat penting masing. Selain untuk APBN dan menyediakan akses ketimpangan alokasi dana APBD untuk infrastruktur juga pendidikan seluas-luasnya bagi pendidikan, anak-anak Indonesia, khususnya sangat bagi anak-anak yang tinggal di keberlanjutan daerah 3T (terdepan, terluar dan Indonesia, salah satunya adalah tertinggal). dengan pembiayaan untuk pendidikan menyediakan di sekolah- sekolah mulai dari sekolah dasar Alokasi APBD sangat dibutuhkan untuk penting sampai dengan perguruan tinggi pendidikan, sebagai khususnya bagi anak-anak yang tertinggi. 314 174 pendidikan level JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 Kondisi ketersediaan sekolah, guru, dan murid baik untuk jenjang SD, SMP dan SMA di Indonesia dapat kita lihat pada Gambar 2. Data lengkap mengenai jumlah sekolah, guru dan murid di Indonesia disajikan dalam Lampiran 1, Lampiran 2, dan Lampiran 3. Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid di Jenjang SD, SMP dan SMA per Tahun Ajaran 147 513 26 132 141 36 518 26 504 160 35 488 26 769 680 35 527 27 583 919 33 668 1 695 349 148 272 Sekolah Guru 9 715 203 12 409 9 653 093 12 107 9 425 336 11 654 SD 2011/2012 Guru SMP 2012/2013 4 272 860 252 405 482 264 Murid Sekolah 4 292 288 278 711 552 083 1 401 581 4 232 572 350 180 596 089 1 533 991 146 826 12 513 759 442 1 539 819 148 272 9 930 647 4 196 467 252 858 Murid Sekolah 2013/2014 Guru Murid SMA 2014/2015 Kondisi pendidikan dasar di Indonesia menurut jumlah sekolah, guru, dan murid selama empat tahun ajaran yang diperlihatkan dalam Gambar 2. dalam keadaan stagnan, bahkan terjadi penurunan jumlah murid dari jenjang SD ke jenjang SMP sampai ke jenjang SMA. Hal ini berarti anak-anak Indonesia ada yang tidak dapat melanjutkan belajarnya sampai dengan jenjang SMP dan SMA di beberapa daerah. Sebaran sekolah-sekolah di Indonesia jika dilihat dalam peta Indonesia mulai dari tingkat dasar sampai dengan tingkat mengenah atas dapat dilihat pada Gambar 3. 315 181 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan Sebaran sekolah jenjang peringkat 111 dari 188 negara di SD, SMP, dan SMA di Indonesia dunia. Posisi HDI ini berada jauh pada Gambar 3. masih terpusat dibawah di barat, tetangga terdekat, yang berada khususnya di Pulau Sumatera pada peringkat 64 dan Filipina dan Pulau Jawa. Di sisi lain yang yang berada pada peringkat 105. menjadi Kemudian, Indonesia bagian pertanyaan adalah bagaimana Malaysia, Negara bagaimanakah kualitas ketersediaan perguruan tinggi di penyelenggaraan pendidikan dan daerah di Indonesia? Bagaimana pembelajaran rasio yang oleh sekolah-sekolah Jika kualitas dilakukan tersebut. tersebut diukur menggunakan HDI (indeks Sebaran PTN dan rasio pembangunan dapat disimpulkan bahwa kualitas tinggi penduduk? indikator maka perguruan negeri di daerah terhadap jumlah dapat manusia), jumlah jumlah PTN penduduk di dengan jumlah Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1. dan gap pendidikan dan pembelajaran di antara rasio jumlah PTN dan Indonesia masih buruk karena, penduduk dengan jumlah PTN menurut laporan UNDP tahun dapat dilihat pada Gambar 3. 2013, Indonesia berada pada Tabel 1. memperlihatkan bahwa 316 174 JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 rasio jumlah penduduk PTN dengan tertinggi khususnya yang di berusia Provinsi Sumatera Utara, lalu di menuju Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat perpindahan dan Sulawesi Selatan. Apa yang dampak lain terhadap kualitas terjadi Jakarta lingkungan hidup Provinsi DKI Negara Jakarta dan juga mempengaruhi rasionya rasio jumlah penduduk produktif sangat kecil jika dibandingkan di daerah di Indonesia yang dengan 3 provinsi lain di Pulau berdampak Jawa? dapat pembangunan dan ekonomi di Jakarta daerah. Ketimpangan ini semakin Negara jelas terlihat pada Gambar 3. dengan DKI sebagai ibukota Indonesia? Mengapa Pertanyaan dijawab bahwa ada penduduk ini DKI sebagai ibukota membuka kesempatan yang yang produktif dari ibukota, ini daerah sehingga menimbulkan pada percepatan memperlihatkan bahwa seluas-luasnya bagi pihak swasta hampir tidak ada gap antara rasio untuk jumlah membangun perguruan PTN dan Penduduk tinggi dalam rangka penyediaan dengan jumlah PTN di Provinsi pendidikan DKI level teratas bagi Jakarta. generasi muda Jakarta dan yang berbeda berasal dari daerah di Indonesia. Sumatera Pilihan pendidikan Jawa yang dengan Utara, Timur Provinsi Jawa dan Barat, Sulawesi Selatan yang mempunyai gap relatif lebih banyak tersedia di sangat besar antara rasio jumlah Provinsi DKI Jakarta semakin mendorong Keadaannya PTN perpindahan dan Penduduk dengan jumlah PTN. Apakah artinya? 317 181 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan Tabel 1. Daftar Jumlah Penduduk, Jumlah PTN, Rasio Jumlah PTN dan Penduduk di 34 Provinsi di Indonesia No Nama Jumlah Jumlah Rasio Jml PTN Provinsi Penduduk PTN & Penduduk 1 DI Aceh 5,1 juta jiwa. 18 1,65 2 Sumut 14,1 juta jiwa. 15 37,97 3 Sumbar 5,2 juta jiwa. 12 1,12 4 Sumsel 8,1 juta jiwa. 5 0,73 5 Riau. 6,4 juta jiwa. 3 0,34 6 Kepri 1,9 juta jiwa. 4 0,14 7 Bengkulu. 1,9 juta jiwa. 5 0,17 8 Jambi. 3,4 juta jiwa. 4 0,24 9 Lampung. 8,2 juta jiwa. 7 1,03 10 Kep. Babel 1,4 juta jiwa. 4 0,1 11 Banten. 11,9 juta jiwa. 8 0,66 12 DKI Jakarta. 10,2 juta jiwa. 23 1,61 13 DIY 3,7 juta jiwa. 11 0,28 14 Jabar 46,8 juta jiwa. 29 9,34 15 Jateng 33,8 juta jiwa. 23 5,35 16 Jatim 38,9 juta jiwa. 36 9,64 17 Bali. 4,2 juta jiwa. 10 0,18 18 NTB 4,8 juta jiwa. 3 1,45 19 NTT 5,1 juta jiwa. 3 1,55 20 Kalbar 4,8 juta jiwa. 8 2,41 21 Kalsel 2,5 juta jiwa. 5 0,78 22 Kalteng 3,9 juta jiwa. 4 0,98 23 Kaltim 4,1 juta jiwa. 6 1,54 24 Kaltara 650 ribu jiwa. 1 0,04 182 318 JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 25 Gorontalo. 1,2 juta jiwa. 2 0,13 26 Sulut 2,4 juta jiwa. 7 0,89 27 Sulteng 2,9 juta jiwa. 4 0,61 28 Sulbar 1,3 juta jiwa. 1 0,07 29 Sultra 2,5 juta jiwa. 10 1,32 30 Sulsel 8,6 juta jiwa. 18 8,19 31 Maluku. 1,7 juta jiwa. 8 4,69 32 Malut 1,2 juta jiwa. 2 0,83 33 Papua. 3,2 juta jiwa. 4 3,14 34 Papua Barat. 880 ribu jiwa. 3 0,65 238,03 juta jiwa 306 Total *Sumber data dari beberapa referensi Gambar 4. Gap antara Rasio Jumlah PTN dan Penduduk dengan Jumlah PTN di 34 Provinsi di Indonesia (sumber dari berbagai referensi) Jakarta sebagai ibukota terlalu Gambar 4. memperlihatkan ketimpangan pendidikan besar terjadi dari segi ketersediaan PTN di 34 kapasitas provinsi menarik di Indonesia. dibandingkan dengan provinsi lain dalam swasta untuk perguruan tinggi pihak Ketimpangan ini akan semakin membangun buruk apabila disebabkan oleh karena akan terjadi pemusatan perbedaan kapasitas Provinsi DKI 319 183 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan penduduk produktif hanya di Ketimpangan-ketimpangan Provinsi DKI Jakarta. pendidikan yang terjadi akibat perbedaan KESIMPULAN kemampuan kaum kaya dengan kaum miskin untuk Pendidikan bagi mengakses pendidikan terbaik pembangunan berkelanjutan tidak bagi cukup jika tujuannya hanya untuk difasilitasi oleh daerah melalui membangun kognitif anak dan alokasi pertumbuhan otak pada balita biaya karena dilakukan yang dibutuhkan pembangunan manusia pembangunan adalah dalam berkelanjutan pembangunan manusia oleh yang karakter cinta anak-anaknya APBD dapat dalam sekolah oleh Jakarta dengan Pintar yang bantuan seperti yang Pemprov DKI Kartu secara Jakarta khusus diberikan kepada anak-anak yang dan berasal dari keluarga miskin dan melindungi kelestarian alam dan tak lingkungan disediakan tidak dalam bentuk hidup keberlanjutan sebagai untuk kehidupannya individu berkelompok Negara. Oleh pendidikan mampu utuh memastikan untuk tersebut menghindari oleh itu, orang tua siswa. Pemerintah Indonesia juga harus menyediakan bahwa Pintar Kartu untuk Indonesia membiayai dilakukan operasional pendidikan bagi anak- juga anak terutama yang berasal dari membangun karakter perduli dan keluarga miskin dan tidak mampu lestari pada manusianya yang di daerah terdepan, terluar dan didukung tertinggal. dalam yang Kartu penyelewengan dana pendidikan warga sebab secara pembelajaran tunai maupun sebagai mampu. pendidikan oleh kemampuan Ketersediaan kartu- kognitif untuk meningkatkan daya kartu kreatif dalam membantu anak-anak dari kaum pengelolaan sumber daya alam miskin mendapatkan kesempatan dan lingkungan hidup. yang dan inovatifnya 184 320 yang sama sejenis untuk sangat pendidikan JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 dengan kualitas yang baik Di lain pihak, daerah-daerah sehingga masa depannya menjadi dengan kewenangan otonominya lebih tingkat harus semakin giat berkompetisi kesejahteraan dan ekonomi yang menyediakan pendidikan dengan meningkat. kualitas baik dengan Selain itu, pembangunan tingkat untuk kesejahteraan guru dan tenaga menjadi perhatian di dan daerah dengan melalui masyarakatnya mendukung percepatan daerah sehingga menarik banyak putra-putri daerah untuk tanggung jawab pemerintah pusat bersama bagi pembangunan fisik dan ekonomi pendidik khususnya di daerah 3T harus terbaik kembali membangun di daerahnya pemerintah masing-masing. pengalokasian Keberhasilan dana untuk honor dan tunjangan pendidikan terkait kesejahteraan yang dapat untuk membangun manusia yang mendorong peningkatan kualitas dibutuhkan dalam pembangunan belajar dan mengajar. berkelanjutan akan semakin nyata Mustahil terwujud jika tidak terjadi korupsi terjadi di semua lini, oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan perlu dipastikan terlebih dahulu jika guru dan tenaga pendidik yang terlibat tidak bahwa semua pihak yang terlibat mampu dalam lembaga terkait pendidikan mengakses kesejahteraan yang bebas korupsi dan berintegritas memposisikan si guru dan tenaga tinggi. pendidik berada dalam keadaan hidup yang layak. 321 185 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan ACUAN PUSTAKA Berkelanjutan. (2012). Masa Depan yang Kita Inginkan. Dahl, R. E. (2004). Adolescent Brain Development: Rio de Janeiro. Diakses dari A www.menlh.go.id Period of Vulnerabilities and Opportunities. Acad. Sci. Ann. N.Y. Volume No. tanggal 10 Mei 2017. Lemos, M. C. and A. Agrawal. 1021. Pg: 1 – 22. (2006). Environ. Kemdikbud Annu. Resour. Rev. Volume No. 31. Pg: 297 – 325. Tahun 2017. Berita tanggal 19 Oktober 2016 diakses dari Environmental Governance. DPR Sepakati 39,82 Triliun untuk Anggaran pada Lomborg, B. (2002). The laman Skeptical Environmentalist: www.kemdikbud.go.id pada Measuring the Real State of tanggal 10 Mei 2017 pukul The 19.00 WIB. University Press. ISBN 978- Kementerian Pendidikan Kebudayaan. World. Cambridge 0-521-01068-9. dan (2016). Mahat, H. and S. Idrus. (2016). Jumlah Sekolah, Guru, dan Education For Sustainable Murid Jenjang SD, SMP, Development In Malaysia: A dan Study SMA di Kementerian bawah Pendidikan Of Teacher Student And Awareness. dan Kebudayaan Menurut Malaysia Journal of Society Provinsi and Space Volume No. 12 2011/2012 Tahun – Ajaran Issue (6). Pg: 77 – 88. 2014/2015. Diakses dari www.bps.go.id Marshall, G. R., D. W. Hine, and pada tanggal 20 Mei 2017 M. J. East. (2017). Can pada pukul 10.00 WIB. Konferensi PBB community-based tentang governance Pembangunan citizenship 186 322 strengthen in support of JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 climate change adaptation? Kebudayaan Testing insights from Self- (2015). Sebaran Sekolah di Determination Indonesia Jenjang SD, SMP Theory. Environmental Science and dan Policy, Vol. 72. Pg. 1 – 9. laman Phimphanthavong, H. on Diakses dari www.kemdikbud.go.id pada (2013). tanggal 10 Mei 2017. The impacts of economic growth SMA. (PDSPK). environmental Sachs, J. D. (2015). The Age of conditions in Laos. Int. J. Sustainable Buss. Mgt. Eco. Res., Vol. 4 Columbia University Press. Issue No. 5. Pg. 766 – 774. ISBN 978-0-231-17314-8. Population Reference (2014). World Bureau. Shephard, K. Development. (2008). Higher Population Education For Sustainability: Rate and Trend. Diakses Seeking Affective Learning dari Outcomes. laman http://www.prb.org pada Journal of Sustainability in tanggal 25 April 2017. Pusat Data Pendidikan dan International Higher Education Volume No. 9 Issue (1). Pg: 87 – 98. Statistik dan 323 187 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan LAMPIRAN Lampiran 1. Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) di Bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Provinsi Tahun Ajaran 2011/2012-2014/2015 Sekolah Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu lampung Guru 201 201 201 201 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 1/20 2/20 3/20 4/20 /201 /201 /201 /201 /201 /201 /201 /201 12 13 14 15 2 3 4 5 2 3 4 5 3 3 3 3 339 382 382 392 9 9 9 9 343 485 485 490 4 4 4 4 131 097 097 115 3 3 3 3 394 489 489 568 2 2 2 2 363 396 396 414 4 4 4 4 539 634 634 609 1 1 1 1 329 340 340 351 Belitung DKI Jakarta 44 41 49 546 504 497 484 001 523 743 439 790 349 762 913 1 1 1 1 92 94 94 112 848 782 769 790 557 799 162 319 532 540 786 466 39 38 41 46 688 666 659 657 250 530 500 681 840 601 530 150 40 45 43 50 735 718 711 794 054 464 918 998 413 513 522 825 22 23 24 27 421 404 399 398 446 065 210 942 888 488 998 456 54 55 50 60 958 914 907 941 417 339 077 671 005 640 119 957 13 14 13 16 243 234 229 221 847 934 608 010 589 392 879 130 1 4 4 4 539 649 649 606 8 8 7 9 777 781 781 789 322 304 986 002 838 872 872 880 358 3 3 3 2 112 060 060 770 Kepulauan Riau 44 4 Kepulauan Bangka Murid 53 52 50 57 017 986 973 846 601 843 464 319 863 569 090 315 147 148 147 158 642 975 735 230 9 10 10 12 170 171 172 214 249 671 746 794 920 512 003 34 43 41 41 837 827 822 838 514 120 017 285 875 451 717 426 324 194 JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur 4 4 4 4 19 19 19 19 189 207 209 227 789 761 719 611 874 981 981 817 303 476 033 876 996 121 699 703 3 3 3 2 19 19 19 19 161 185 195 207 383 235 201 941 331 362 362 144 153 119 140 892 070 247 114 627 1 1 1 1 907 846 846 848 18 23 25 22 664 154 048 839 Utara Sulawesi Tengah 292 289 157 708 164 832 3 3 3 2 19 19 19 19 198 215 216 223 304 137 104 963 742 742 428 245 462 836 416 905 920 113 790 4 4 4 4 1 1 1 1 501 593 593 523 51 53 53 59 274 212 192 211 235 707 787 811 396 775 321 609 2 2 2 2 411 430 430 434 3 3 3 3 058 115 115 139 4 4 4 4 721 820 820 921 4 4 4 4 141 217 217 308 2 2 2 2 471 539 539 590 2 2 2 2 869 900 900 899 2 2 2 1 221 257 257 826 22 27 24 26 421 410 407 410 511 237 209 684 665 912 794 396 30 34 34 40 559 540 533 518 468 825 807 590 926 114 206 881 37 42 41 53 796 794 790 831 597 886 500 923 149 108 684 899 28 32 34 40 655 626 617 616 172 525 342 644 931 994 491 996 20 22 20 25 328 310 304 295 962 157 208 144 432 087 919 945 28 38 38 31 421 400 392 386 805 198 274 047 022 444 538 557 26 27 26 25 437 432 429 409 209 653 438 392 285 878 811 120 5 1 Sulawesi 294 701 Kalimantan Utara 305 451 2 2 2 2 205 221 221 214 2 2 2 2 729 811 811 835 77 641 694 16 16 25 19 280 277 274 269 936 405 890 406 172 967 583 015 21 23 22 28 361 355 353 375 924 957 630 025 561 759 334 072 325 195 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Selatan 6 6 6 6 283 332 332 348 Sulawesi Tenggara Gorontalo 2 2 2 2 262 279 279 268 900 Sulawesi Barat Maluku Papua Barat Indonesia 928 1 1 1 1 314 314 306 1 1 1 1 713 739 739 731 1 1 70 64 73 041 034 026 997 974 447 475 530 568 420 655 473 21 21 21 24 348 341 339 342 772 526 317 455 700 560 666 647 8 8 8 8 085 184 144 852 166 161 158 138 675 010 170 523 10 11 179 340 15 16 293 759 9 13 180 177 175 173 098 271 813 588 941 17 17 272 268 265 235 626 768 028 525 851 170 955 1 1 1 1 7 8 7 249 268 268 272 652 099 559 4 4 8 7 384 148 913 254 972 Papua 915 287 Maluku Utara 915 1 58 975 975 976 10 173 179 178 166 771 173 329 636 128 122 118 117 131 119 911 529 129 2 2 2 2 316 431 431 323 1 1 1 1 27 26 26 26 146 148 148 147 401 533 539 695 583 769 504 132 826 272 272 513 581 991 819 349 919 680 160 141 10 11 13 16 333 34 336 391 691 557 932 889 478 084 644 123 1 Catatan: Data 2012/2013 - 2013/2014 masih bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Data dikutip dari publikasi Statistik Indonesia Lampiran 2. Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Provinsi Tahun Ajaran 2011/2012-2014/2015 Sekolah Provinsi 201 1/2 012 Aceh 930 Guru Murid 2012/ 2013/ 2014/ 2011/ 2012/ 2013/ 2014/ 2011/ 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2012 973 977 1 021 16 17 19 24 882 766 205 355 326 194 201 201 201 2/2 3/2 4/2 013 014 015 201 204 199 201 740 581 732 489 JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 Sumatera Utara 2 258 Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu lampung 742 Jawa Barat Jawa Tengah a Jawa Timur Banten 925 15 16 16 20 743 747 762 508 614 843 678 12 14 15 20 792 909 256 964 973 1 061 994 7 8 9 11 598 609 613 628 157 950 376 549 17 20 21 28 003 791 412 1 161 386 1 189 207 208 210 521 412 687 224 230 231 242 331 202 450 407 120 120 120 121 312 360 452 401 323 323 334 341 034 921 093 351 6 6 7 85 235 078 735 632 17 20 22 27 164 001 751 316 317 318 452 545 668 2 2 2 3 46 191 188 196 529 614 605 296 429 3 3 3 4 59 550 997 984 871 20 18 23 268 202 899 4 455 3 305 4 350 3 197 4 616 3 200 435 4 312 1 289 431 4 271 1 283 434 4 376 1 317 53 53 54 372 498 080 64 66 74 462 409 457 343 365 365 379 594 419 612 008 1 1 1 1 105 655 741 742 771 863 657 465 142 321 57 69 79 806 664 675 58 64 72 82 516 387 415 858 9 9 9 11 246 779 732 068 68 73 81 99 151 442 301 145 14 18 18 26 341 177 593 237 327 195 86 453 934 1 274 16 83 456 312 1 255 777 83 080 784 1 266 1 066 166 207 553 5 1 060 1 018 491 1 066 080 214 413 943 4 894 401 023 477 521 398 296 182 649 824 287 3 641 1 239 281 4 640 1 215 268 106 626 1 204 DI Yogyakart 457 062 DKI Jakarta 079 2 392 Kepulaua n Riau 51 2 374 Kepulaua Belitung 39 946 215 n Bangka 40 2 354 Sumatera Barat 34 1 1 1 1 203 217 218 219 429 916 243 304 124 129 129 129 716 468 578 809 1 1 1 1 214 231 243 259 436 392 194 024 388 414 415 426 888 934 616 848 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan Bali Barat Timur n Barat 9 10 14 19 825 828 826 020 685 270 623 10 14 18 23 224 050 896 1 1 Sulawesi Selatan Gorontalo Maluku 178 236 263 264 284 301 454 929 327 796 11 16 662 265 6 7 7 9 87 752 600 715 126 7 8 8 10 567 576 997 398 841 314 8 9 9 10 851 882 996 350 - - - 688 708 - - 583 152 2 304 7 8 7 10 780 674 549 670 677 683 691 473 6 6 8 11 699 778 765 788 260 813 867 479 21 23 27 34 521 892 873 195 201 202 215 281 649 346 866 87 95 100 579 355 266 105 108 110 117 710 739 132 116 157 156 165 147 198 147 267 326 - - - 111 111 112 116 023 030 987 680 116 113 120 124 474 170 443 396 379 384 381 389 772 944 949 984 119 119 121 122 255 513 125 220 1 542 1 585 728 7 9 9 11 678 679 685 375 051 718 631 3 3 3 4 44 817 841 439 731 304 318 318 318 214 2 3 3 5 58 285 315 319 320 836 683 615 099 011 5 6 5 8 90 652 837 730 631 769 546 551 575 591 194 328 28 590 1 565 Sulawesi Barat 177 179 11 600 643 178 986 028 Sulawesi Tenggara 175 637 7 572 418 916 643 242 1 060 1 206 Sulawesi Tengah 482 1 167 Sulawesi Utara 462 1 122 766 - 193 687 727 1 189 1 472 727 Kalimanta 187 1 408 673 707 177 1 368 Kalimanta n Utara 514 700 Kalimanta n Timur 563 925 Kalimanta n Selatan 586 395 078 n Tengah 13 391 193 Kalimanta 10 398 Nusa Tenggara 10 397 Nusa Tenggara 9 45 46 48 892 628 334 55 57 58 684 484 733 82 89 94 901 401 389 JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 Maluku Utara Papua a 3 5 59 284 576 441 818 402 407 437 808 1 2 2 3 39 221 213 230 258 947 171 621 476 864 4 5 4 7 631 087 393 832 522 Indonesi 3 393 Papua Barat 2 457 552 578 55 56 57 683 541 319 41 39 41 121 529 766 104 111 94 108 824 723 897 512 9 9 9 9 33 35 35 36 482 552 596 759 425 653 715 930 668 527 488 518 264 083 089 442 336 093 203 647 1 Catatan: Data 2012/2013 - 2013/2014 masih bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Data dikutip dari publikasi Statistik Indonesia Lampiran 3. Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Provinsi Tahun Ajaran 2011/2012-2014/2015 Sekolah Provinsi Aceh Guru 2011/ 2012/ 2013/ 2014/ 2011/ 2012/ 2013/ 2014/ 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 455 460 458 481 Sumatera Utara Riau Jambi Bengkulu 10 10 14 802 743 685 20 20 15 27 533 696 055 987 938 1 007 539 9 9 10 12 266 289 283 296 658 635 103 446 7 7 8 11 812 191 083 327 391 365 400 876 4 4 4 5 203 210 201 209 177 170 210 790 10 10 13 17 532 554 474 570 733 711 162 369 3 3 2 4 122 128 123 129 083 077 350 060 Sumatera Selatan 10 807 981 Sumatera Barat Murid 329 195 201 201 201 201 1/2 2/2 3/2 4/2 012 013 014 015 155 157 154 136 268 995 135 543 344 346 344 332 301 919 754 243 128 132 131 136 789 449 698 468 115 118 119 134 547 171 252 974 66 70 67 68 681 757 737 521 191 200 202 190 407 078 054 991 44 45 48 44 Simanjuntak, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan 346 lampung Belitung a 1 1 1 1 65 65 66 182 183 390 641 1 1 1 2 803 839 478 101 101 101 109 803 12 12 13 13 502 469 473 470 304 337 343 044 28 28 34 40 949 079 585 1 342 1 320 1 379 1 415 927 23 23 27 28 876 851 1 227 855 692 717 683 549 5 5 4 5 068 159 089 166 163 163 162 065 28 28 30 40 1 263 1 297 1 331 1 426 171 137 872 365 7 7 10 11 502 382 935 Jawa Timur Banten Bali 463 461 475 488 500 5 5 6 6 170 166 164 164 320 324 174 621 5 5 6 9 167 121 936 Nusa Tenggara Barat 264 279 273 293 182 6 6 7 11 314 419 397 435 388 283 634 532 4 4 7 7 336 365 350 366 725 696 553 536 3 3 4 4 196 216 226 225 563 543 075 507 3 3 4 4 173 182 177 185 373 364 044 716 Nusa Tenggara Timur Kalimanta n Barat Kalimanta n Tengah Kalimanta n Selatan 851 66 DI Yogyakart 901 939 Jawa Tengah 913 456 Jawa Barat 12 453 DKI Jakarta 9 447 Kepulaua n Riau 8 421 Kepulaua n Bangka 8 194 330 962 294 341 121 123 126 134 345 072 141 904 20 21 21 21 560 107 424 036 28 33 34 33 027 621 663 710 187 188 183 153 656 696 575 900 566 567 568 551 086 233 479 853 400 403 400 364 184 375 583 216 51 53 53 50 591 099 125 954 494 495 493 482 472 558 873 309 148 153 156 155 069 169 938 829 80 80 83 79 374 621 810 145 98 100 99 100 556 548 465 642 119 123 128 155 906 043 553 086 93 94 98 103 365 892 180 322 47 48 47 47 903 283 524 731 51 54 55 54 678 657 579 470 JDP Volume 10, Nomor 3, November 2017: 304-331 Kalimanta n Timur 250 261 269 207 4 4 5 4 631 620 876 737 Kalimanta n Utara 68 73 73 60 693 521 588 295 1 1 54 Sulawesi Utara Tengah 2 2 3 4 175 187 936 917 251 469 11 11 16 16 258 926 854 501 539 547 550 296 5 5 5 6 227 255 252 265 094 066 395 866 1 1 1 1 266 113 537 49 51 56 53 268 1 1 1 1 61 73 72 71 182 170 101 733 4 4 2 5 111 577 551 217 241 234 245 135 1 1 2 3 167 164 181 169 773 776 160 132 1 1 1 1 007 233 957 Papua Barat a 363 185 Maluku Indonesi 872 166 Barat Papua 855 853 Sulawesi Utara 4 208 Gorontalo Maluku 2 226 Sulawesi Tenggara 3 206 Sulawesi Selatan 3 208 Sulawesi 13 161 99 106 104 105 014 2 2 2 3 170 206 197 192 669 633 503 947 871 51 51 52 50 252 524 199 771 56 57 58 61 921 645 062 135 185 188 200 214 474 995 021 143 76 79 77 80 940 787 231 497 19 20 19 23 796 692 625 645 21 22 22 24 709 899 897 290 61 62 62 63 205 305 513 452 30 31 34 33 168 597 008 868 22 23 23 22 802 842 380 776 45 46 48 50 396 748 928 641 4 4 4 4 11 12 12 12 252 252 278 350 196 272 292 232 654 107 409 513 858 405 711 180 467 860 288 572 1 Catatan: Data 2011/2012- 2013/2014 masih bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Data dikutip dari publikasi Statistik Indonesia 331 195