Psychiatry in the Soviet Union

Lhee Sagoe Press, 2023

Buku-buku tentang filsafat sudah banyak sekali, bahkan melimpah baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia, apalagi dalam bahasa asing. Namun disayangkan buku-buku filsafat tersebut hanya mengulang-ngulang dan mekoleksi pemikiran berbagai tokoh-tokoh filsafat terkemuka baik dari Barat ataupun Islam. Kebanyakan buku-buku itu menuliskan pokok-pokok pemikiran filosof, seperti filsafat ontology, epistemology ataupun axiology. Akibatnya pembaca buku-buku filsafat, apalagi pemula, akan memahami filsafat adalah suatu cabang pengetahuan yang sangat abstrak dan melangit, jauh dari probelamatika dan aktifitas sehari-hari. Sikap sinis dan bosanpun kebanyakan menimpa pembaca tersebut, karena dianggap filsafat adalah kajian yang tidak ada kaitan langsung dengan aktifitas sehari. Filsafat terapan (Applied Philosophy) menjadi petspektif teori dalam menyusun buku ini. Meskipun cabang filsafat inimasih relatif baru, namun penulis merasa filsafat terapan ini sangat penting bagi penyelesaian problematika kehidupan sehari-hari.di Aceh. Hal ini dikarenakan Aceh secara histori dibangun atas asumsi-asumsi filsafat sebagaimana filsafat sufi Syeikh Hamzah Al-Fansuri menjadi filsafat hidup masyarakat Aceh. Apalagi, problematika di Aceh saat ini berkisar pada masalah-masalah filosofis, misalnya konseptualisasi ahl al-sunnah wa al-jama`ah, Rateb siribei versus tastafi, krisisnya identitas budaya dan lainnya. Kajian filsafat terapan berbeda jauh dengan filsafat murni, jika filsafat murni hanya terfokus kepada pembahasan ontologi, epistemologi dan aksiologi yang melangit, maka filsafat terapan memberikan perspektif yang membumi kepada ruang lingkup kajiannya Hoffmaster (1989). Misalnya Aceh, mempertanyakan apakah hakikat realitas (ontologi) Aceh? bagaimana kita harus memikirkannya secara ilmiah (epistemologi)? Apa nilai Aceh baik dalam level budaya, moral, seni, hingga standar norma sosial ideal lainnya? Menurut Brenda Almond, pendekatan filsafat ini mencakupi bidang–bidang praktis, seperti: lingkungan, kedokteran, pengetahuan ilmiah, teknik, politik, hukum, ekonomi dan pendidikan. Senanda dengan Brenda, Baier ( 1985); Jonsen and Toulmin (1988); Juengst (1989) Hoffmaster (1989) juga melihat bahwa pengunaan nalar filsafat dalam di atas konstruktif bagi pengembangan ilmu tersebut sekaligus berguna bagi pengembangan ilmu filsafat itu sendiri (Kuhn, T.S.: 1970) . Karena buku ini menjadikan Aceh sebagai objek aplikasi nalar filsafat,dengan realitas sosial di Aceh. Karena itu maka diperlukan penyesuaian ruang-lingkupnya menjadi bidang logika Aceh, seni budaya, sejarah, pendidikan dan pemikiran Islam. Topik-topik inilah yang menjadi sajian buku ini. Dengan menggunakan teori Brenda Almond tadi, buku filsafat ini sengaja dihadirkan untuk membuktikan bahwa berfilsafat itu tidak melangit dan akan mengarahkan pembaca untuk dapat berfilsafat secara dalam menyikapi problematika sehari-hari. Dalam buku ini pembaca akan menemukan bagaimana filsafat itu dapat berguna dalam menghadapi problem sosial, member solusi dari problematika masyarakat dan bermamfaat dalam mengkritisi realitas yang kebanyakan dibaluti tipu daya muslihat.Untuk tujuan tersebut, buku ini dibagi kepada lima bagian.

Lucía García Noriega y Nieto (coord.), La grandeza de México, 2022

Description, interpretation, and reading of Vault Cover 15 from Tomb 1 of Room 49 of Structure 1 of the Acropolis of Ek Balam, Yucatán, where the ruler Ukit Kan Leˀk Took' (AD 770-801) is depicted in the afterlife. Descripción, interpretación y lectura de la Tapa de Bóveda 15 de la Tumba 1 del Cuarto 49 de la Estructura 1 de la Acrópolis de Ek Balam, Yucatán, donde está representado el gobernante Ukit Kan Leˀk Took’ (770-801 d.C.) en el más allá.

excelente método para la determinación de momentos y reacciones en vigas

The visual matrix is a method for researching shared experience, stimulated by sensory material relevant to a research question. It is led by imagery, visualization and affect, which in the matrix take precedence over discourse. The method enables the symbolization of imaginative and emotional material, which might not otherwise be articulated and allows "unthought" dimensions of experience to emerge into consciousness in a participatory setting. We describe the process of the matrix with reference to the study "Public Art and Civic Engagement" (FROGGETT, MANLEY, ROY, PRIOR & DOHERTY, 2014) in which it was developed and tested. Subsequently, examples of its use in other contexts are provided. Both the matrix and post-matrix discussions are described, as is the interpretive process that follows. Theoretical sources are highlighted: its origins in social dreaming; the atemporal, associative nature of the thinking during and after the matrix which we describe through the Deleuzian idea of the rhizome; and the hermeneutic analysis which draws from object relations theory and the Lorenzerian tradition of scenic understanding. The matrix has been conceptualized as a "scenic rhizome" to account for its distinctive quality and hybrid origins in research practice. The scenic rhizome operates as a "third" between participants and the "objects" of contemplation. We suggest that some of the drawbacks of other group-based methods are avoided in the visual matrix—namely the tendency for inter-personal dynamics to dominate the event.

Heritage Science, 2018

For millennia, qeros have been a primary component of ceremonially and politically important toasting rituals in the Andes and retain their cultural significance to this day. These wooden drinking vessels underwent a stylistic and technical revolution in the colonial period (1532–1821 AD). Among an array of features that distinguish colonial qeros from their Inka predecessors is the presence of lead white, a pigment that was introduced to the Andes by the Spanish. Here, we present lead (Pb) isotope measurements of lead white pigments from 20 colonial qeros from the collections of the National Museum of the American Indian, the American Museum of Natural History, the Brooklyn Museum of Art, the Metropolitan Museum of Art, and in a private collection. Although most of the vessels are not known to be associated with one another, their lead white pigments fall into three distinct and internally consistent groupings in Pb isotope space. We interpret the isotopic signatures of two of the groups to indicate that the lead white was imported from Europe. We suggest that the largest grouping (comprising pigments sampled from 12 qeros) is decorated with lead white of Andean origin. These isotopic signatures may have a chronological component, and strongly suggest some form of centralization in pigment acquisition, manufacture, and/or distribution in the colonial period.

2023

The only productive use of the Philosophy of Freedom today is as a training manual for the development of the new imaginative- etheric perception; if used in this manner it opens the way to the direct supersensible experience and research of the Etheric Christ.

From . New Catholic Encyclopedia, 2012E. © 2013 Catholic University of America, publishing rights held by Gale, a part of Cengage Learning, Inc. Reproduced by permission.