Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021, Mutiah
…
11 pages
1 file
Lembaga pendidikan islam diartikan sebagai suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan. Secara garis besar, ada tiga macam bentuk lembaga pendidikan Islam, yaitu: lembaga pendidikan informal, lembaga pendidikan formal dan lembaga pendidikan nonformal. Perkembangan lembaga-lembaga pendidikan tersebut telah menarik perhatian para ahli baik dari dalam maupun luar negeri untuk melakukan studi ilmiah secara konferensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendidikan di Indonesia yang erat kaitannya dengan lembaga pendidikan Islam. Lembaga-lembaga pendidikan islam bertanggung jawab untuk membimbing dan mengembangkan serta bertingkah laku sesuai dengan tuntunan ilahi, yang pada akhirnya akan menemukan makna hidup yang sesungguhnya, yaitu kehidupan yang rahmatan lil’alamin.
Madrasah merupakan salah satu institusi sosial yang memiliki peran strategis dalam pembinaan kepribadian anak. Di dalam madrasah terjadi proses pembudayaan bagi anak-anak (akulturasi). Transformasi kebudayaan berlangsung melalui pembelajaran sesuai kurikulum yang berisikan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. 1 Fungsi pendidikan sebagai institusi sosial yang menjamin kelangsungan hidup generasi muda suatu bangsa. Baik pendidikan di madrasah, keluarga maupun di masyarakat pada intinya untuk mengalihkan, dan mengembangkan kebudayaan agar kehidupan masyarakat survive sesuai dengan cita-cita bangsanya. 2 Belakangan ini madrasah mengalami perkembangan yang sangat menggembirakan. Ini ditandai dengan beberapa hal, yaitu pertama, madrasah saat ini sudah menjadi sub sistem pendidikan nasional. Artinya, politik pendidikan di Negara ini memperhatikan dan memberikan ruang terhadap upaya-upaya pengembangan madrasah dan pengakuan atas kesetaraan kedudukan dalam sistem pendidikan nasional. Berbagai kebijakan pengembangan madrasah bisa kita lihat dengan adanya Madrasah Wajib Belajar (MWB), program penegerian madrasah, SKB 3 Menteri, UUSPN tahun 1989, pengembangan madrasah model dan MA keagamaan dan akhir-akhir ini pengembangan madrasah unggulan. 3 Kedua, animo masyarakat terhadap lembaga pendidikan madrasah semakin hari semakin meningkat. 4 Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para orang tua memasukkan anak-anaknya ke madrasah. Perkembangan madrasah ini tentu saja menjadi angin segar bagi masyarakat Muslim pada khususnya. Madrasah diharapkan mampu memainkan 1 Maksum, Madrasah; sejarah dan perkembangannya (Jakarta: logos, 1999), h. 90.
PAI-SMT VI/ SAWO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH ( STAIM ) TULUNGAGUNG MARET 2016 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Lembaga pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi yang di bentuk untuk mencapai tujuan tertentu yaitu transfer ilmu pengetahuan dan budaya kepada individu untuk mengubah tingkah laku seseorang menjadi lebih dewasa dan memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa depan. Dengan demikian, lembaga pendidikan Islam adalah suatu bentuk organisasi yiang diadakan untuk mengembangkan lembaga-lembaga islam, dan mempunyai pola-pola tertentu dalam memerankan fungsinya, serta mempunyai setruktur tersendiri yang dapat mengikat individu yang berada di bawah naungannya, sehingga ini mempunyai kekuatan hukum tersendiri.
Untuk memenuhi tugas akhir Mata Kuliah : Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Mutu pendidikan mengandung makna yang berlainan. Namun, perlu ada suatu pengertian yang operasional sebagi suatu pedoman dalam pengelolaan pendidikan untuk sampai pada pengertian mutu pendidikan, kita lihat terlebih dahulu pengertian mutu pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, keadaan, taraf atau derajad (kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya).[13] Menurut Oemar Hamalik, Pengertian mutu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu segi normatif dan segi deskriptif. Dalam artian normatif, mutu ditentukan berdasarkan pertimbangan (kriteria) intrinsik dan ekstrinsik. Berdasarkan kritria intrisik, mutu pendidikan merupakan produk pendidikan yakni manusia yang terdidik sesuai dengan standar ideal. Berdasarkan kriteria ekstrinsik, pendidikan merupakan instrumen untuk mendidik, tenaga kerja yang terlatih. Dalam artian deskriptif, mutu ditentukan berdasarkan keadaan hasil tes prestasi belajar.[14] Korelasi mutu dengan pendidikan, sebagaimana pengertian yang dikemukakan oleh Dzaujak Ahmad, .Mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional an efisien tehadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/ standar yang berlaku.[15] Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bicara pendidikan bukanlah upaya sederhana, melainkan suatu kegiatan dinamis dan penuh tantangan.
2018
Oleh: Ari Prayoga 2180060036 PASCASARJANA UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2019 i KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Islam. Makalah ini penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah "Mutu dan Kebijakan Pendidikan Islam" oleh dosen "Prof. Dr. H. Uus Ruswandi, M.Pd." makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Islam ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambahkan kewawasan khazanah keilmuan khususnya dalam mutu dan kebijakan pendidikan islam.
Sejarah Pendidikan islam telah berlangsung kurang lebih 14 abad yang telah lalu, yakni sejak nabi Muhammad Saw diutus menjadi rasul. Pada awalnya pendidikan berlangsung secara sederhana, dengan masjd sebagai pusat proses pembelajaran, Al qur'an dan Hadits sebagai kurikulum utama dan Rasulullah sendiri berperan sebagai guru dalam proses pendidikan tersebut, tetapi setelah Rasulullah wafat Islam terus berkembang sampai ke akhir jazirah arab. Sehingga pendidikan islampun mengalami banyak perkembangan dan salah satu perkembangannya dapat dilihat dari lembaga pendidikan yang berkembang saat itu. Lembaga pendidikan Islam merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan proses pendidikan, karena lembaga berfungsi sebagai mediator dalam mengatur jalannya proses pendidikan. Dewasa ini tampaknya tidak bisa disebut pendidikan apabila tidak ada lembaganya. Lembaga pendidikan dewasa ini juga sangat mutlak keberadaannya bagi kelancaran proses pendidikan. Apalagi lembaga pendidikan dikaitkan dengan konsep Islam. Lembaga pendidikan Islam merupakan suatu wadah bagi pendidikan Islam untuk bisa melaksanakan tugasnya demi tercapai cita-cita umat Islam. Tulisan ini merupakan sebuah rangkuman dari materi kuliah sejarah pendidikan islam, berawal dari pembahasan sejarah pendidikan pada masa nabi hingga sejarah pendidikan Islam pada masa bani Abasyyiah. Dengan menggunakan pendekatan kelembagaan yang berkembang pada masanya, berharap agar titik fokus pembahasan sejarah pendidikan islam bias dalam pembahannya. 2 LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI MASA KLASIK A. Kuttab 1. Definisi : Kuttab berasal dari akar kata taktib yang artinya mengajar menulis. Sementara katib atau kuttab berarti penulis. 1 2. Tujuan Pendidikan : lembaga pendidikan dasar terutama mengajarkan tulis-baca. 3. Kurikulum Pembelajaran : tulis-baca, puisi, Al-Qur'an, dasar-dasar agama Islam, gramatika bahasa Arab, dan aritmatika 4. Metode Pengajaran : mencatat, membaca, menghafal al-Qur'an, memahami, muzakarah 5. Kriteria Peserta didik : usia anak tidak ditentukan pasti, kurang lebih 5 tahun, lama jenjang pendidikan pun tidak ditentukan, walau rata-rata telah selesai dalam 5 tahun. 6. Tempat Pembelajaran : di rumah ulama, pekarangan masjid, madrasah 7. Kronologi Perkembangan : Kuttab sebenarnya telah ada di negeri Arab sebelum datangnya agama Islam. Kuttab merupakan institusi pendidikan yang tertua dalam sejarah tarbiyah. Kondisinya masih sangat sederhana. Yang ada hanya seorang guru yang dikelilingi sejumlah murid. Di antara penduduk Mekah yang mula-mula belajar menulis huruf Arab di kuttab ini ialah Sufyan bin Umayyah bin Abdul Syams dan Abu Qais Abdul Manaf bin Zuhrah bin Kilab.Keduanya belajar dari Bisyr bin Abdul Malik yang mempelajarinya dari hirah. Kuttab dalam bentuk awalnya hanya berupa ruangan di rumah seorang guru. Pada awal pemerintahan Islam di Madinah, pengajar baca tulis di kuttab kebanyakan non muslim, karena sedikit sekali kaum muslim yang bisa menulis. Rasulullah pernah membebaskan para tawanan perang dengan syarat mengajari 10 orang muslim membaca dan menulis. Setelah Nabi Saw. dan para sahabat membangun masjid, barulah ada kuttab yang didirikan di samping masjid. Pada perkembangan selanjutnya sekitar sepuluh tahun setelah wafatnya Rasulullah saw, pasukan Islam telah menguasai Syria, Irak, dan Mesirdaerah-daerah yang menjadi pusat kegiatan intelektual saat itu. Peristiwa ini mendorong munculnya diversifikasi pengetahuan yang dikenal oleh umat Islam dan pada gilirannya mempengaruhi kurikulum kuttab. Perkembangan berikutnya menunjukkan bahwa tulis-baca, puisi, Al-Qur'an, 1 gramatika bahasa Arab, dan aritmatika (berhitung dasar) menjadi bagian utama dari kurikulum pendidikan level ini. 2 Pada masa pemerintahan Umar Ibn al-Khattab, muncul ide pembaruan. Umar menginstruksikan agar anak-anak di kuttab juga diajarkan berenang, mengendarai kuda, memanah dan tatabahasa Arab. Pada periode bani Ummayah, untuk mengimbangi laju pendidikan yang begitu pesat maka kuttab-kuttab tidak hanya ada di masjid, tapi terdapat pula kuttab-kuttab umum yang berbentuk madrasah, yakni telah mempergunakan gedung sendiri dan mampu menampung ribuan murid. 3 Dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia kuttab sebagai lembaga pendidikan dasar, setara dengan sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. 4 Saat ini ke-Islam-an seorang anak, dididik dalam Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di sekolah. Pengetahuan agama lebih kepada praktek berbuat baik dan budi pekerti, baru sedikit mempelajari namun belum sama sekali menyentuh secara langsung sumber dari pengetahuan agama dan budi pekerti tersebut (dalam hal ini al-Qur'an dan Hadits). Dan yang paling mencolok dalam perbedaannya adalah materi menghafal al-Qur'an, padahal di beberapa kuttab pada masa dahulu menghafal al-Qur'an merupakan sesuatu yang wajib B. Masjid 7. Kronologi Perkembangan : Pada masa awal Islam, prose pembelajaran dilaksanakan secara informal, yaitu berlangsung di rumah al Arqam bin Abi al Arqam atau biasa disebut dengan Dar al Arqam di Mekkah, tepatnya di atas bukit Shafa. 6 Setelah Rasulullah hijrah ke kota Madinah, maka proses pendidikan lebih difokuskan di masjid. Fungsi masjid tersebut selain tempat ibadah, juga sebagai tempat penyebaran dakwah, ilmu Islam, penyelesaian masalah individu dan masyarakat, menerima duta-duta asing, pertemuan pemimpin-pemimpin Islam, bersidang, dan madrasah bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu khususnya tentang ajaran Islam. 7 Khalifah Umar ibn Khattab mengusulkan agar para pelajar diliburkan pada waktu dzuhur hari kamis, agar mereka bersiap-siap menghadapi hari Jum"at. Usul ini kemudian menjadi tradisi hingga sekarang. 8 Di masjid Amr ibn ‗Ash (13 H), yang mula-mula diajarkan di masjid ini ialah pelajaran agama dan budi pekerti. Kemudian secara berangsur-angsur ditambahkan beberapa mata pelajaran. Pada waktu imam Syafi'i datang ke masjid ini untuk menjadi guru pada tahun 182 H, ia melihat sudah ada delapan buah halaqa yang penuh dengan pelajar. Pada masa Umayyah terdapat masjid sebagai pusat ilmu yakni Cordoba, masjid ash-Shahra, masjid Damaskus, dan masjid Qairawan. Pada masa Abbasiyyah, terdapat juga masjid sebagai pusat ilmu, periode pertama 132-232 H (750-847 M), yakni masjid Basrah, yang didalamnya terdapat halaqa al-Fadh, halaqa al Fiqh, halaqa al-tafsir wa al hadits, halaqa al-Riyadiyyah, halaqa al Sirr wa al-Adab (belum ada madrasah/sekolah). 9 DAFTAR PUSTAKA
Alhamduillahi robbil "alamin rasa syukur selalu kepada Allah SWT karena rahmat dan nikmatnya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan temam-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
F. De Angelis (ed.), A Companion to Greeks Across the Ancient World, 409-430, 2020
Reflexiones animalistas desde el Sur (Editorial Abya Yala), 2020
Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 2019
Value in Health, 2011
Physical Review C, 2015
Solid State Communications, 2001
Global Change Biology, 2013
Nóesis. Revista de Ciencias Sociales y Humanidades, 2013
Operator Theory Advances and Applications, 2001