Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
2 pages
1 file
Teori kognitif telah berspekulasi bahwa beberapa kasus hipokodriasis dapat mewakili sebuah tipe dari strategi self-handcapping, suatu cara menyalahkan kinerja yang rendah pada kesehatan yang buruk (Smith, Synder & Perkins, 1983)
Teori belajar kognitif menekankan pada perhatian terhadap tahapan perkembangan anak. Namun tahukah bapak/ibu apa yang dimaksud dengan teori kognitif? Pada kegiatan belajar ini, bapak/ibu akan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan teori belajar kognitif.
Makalah ini membahas teori belajaar kognitif diantaranya teori belajar Observational Learning ( Albert Bandura ) teori belajar Discovery Learning ( Jerome S. Bruner ) dan teori belajar Reception Learning ( David Ausubel )
Teori belajar kognitif berasal dari pandangan Kurt Lewin (1890-1947), seorang Jerman yang kemudian beremigrasi ke Amerika Serikat. Intisari dari teori belajar kognitif adalah bahwa belajar merupakan proses penemuan (discovery) dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang. ndividu yang sedang belajar dipandang sebagai orang yang secara konstan memberikan informasi baru untuk dikonfirmasikan dengan prinsip yang telah dimiliki, kemudian merevisi prinsip tersebut apabila sudah tidak sesuai dengan informasi yang baru diperoleh. Agar siswa mampu melakukan kegiatan belajar, maka ia harus melibatkan diri secara aktif.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun . Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata-skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya-dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia: Periode sensorimotor (usia 0-2 tahun) Periode praoperasional (usia 2-7 tahun) Periode operasional konkrit (usia 7-11 tahun) Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Teori belajar kognitif menekankan pada perhatian terhadap tahapan perkembangan anak. Namun tahukah bapak/ibu apa yang dimaksud dengan teori kognitif? Pada kegiatan belajar ini, bapak/ibu akan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan teori belajar kognitif. 1. Pengertian Belajar Menurut Teori Kognitif Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik. Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Tidak seperti model belajar behavioristik yang mempelajari proses belajar hanya sebagai hubungan stimulus-respon, model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual. Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak. Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidik, mereka harus memiliki dasar empiris yang kuat untuk mendukung profesi mereka sebagai pengajar. Kenyataan yang ada, kurikulum yang selama ini diajarkan di sekolah menengah kurang mampu mempersiapkan siswa untuk masuk ke perguruan tinggi. Kemudian kurangnya pemahaman akan pentingnya relevansi pendidikan untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan budaya, serta bagaimana bentuk pengajaran untuk siswa dengan beragam kemampuan intelektual. Jerome S. Bruner, seorang peneliti terkemuka, memberikan beberapa gambaran tentang perlunya teori pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di dalam kelas, serta beberapa contoh praktis untuk dapat menjadi bekal persiapan profesionalitas para guru.
(Bilingual article in English and Chinese; originally published as a part of a conference book in China) Points in Tung’s family lineage of acupuncture are arranged by their zones of anatomical distribution and not by channels, although point indications are related to the channel system of conventional acupuncture. Each zone in Tung’s acupuncture functions like a microsystem as each zone contains points that treat the entire body. However, different zones have distinct special functions: points distributed in zones on the upper extremities and the head generally treat more acute conditions and affect quick symptom resolution, while points distributed in zones on the lower extremities treat more chronic, recalcitrant conditions, and regulate the functions of the viscera and bowels.
Without widely accepted and acceptable characterisations of what is to be meant by the terms cognition and embodiment , to ask what the role of embodiment in cognition is remains an ill-formed question. The connection between cogni-tion and physical embodiment is however an important issue, and investigating it may well bring some enlightenment to the concepts of cognition and embodiment. In this short paper I offer some observations on what seem to be some important consequences of physical embodiment on the nature of cogni-tion, at least cognition as it might need to be in physically embodied agents. These are all derived from my own work on physically embodied mobile robots and point to the need for a dynamical systems approach to understanding cognition, at least in physically embodied agents.
Lok Virso -the Folk Lore of Gujjar Tribe by Dr. Javaid Rahi, 2000
Oseloka H. Obaze - Selonnes Consult Policy Brief , 2018
Hermēneus. Revista de traducción e interpretación, 2022
revue ARTS SACRES, 2014
Journal of Electrical Systems , 2024
Frontiers in Microbiology, 2020
2011
Physical Review A, 2006
Journal for ReAttach Therapy and Developmental Diversities, 2023
arXiv (Cornell University), 2024
American Journal of Veterinary Research, 2017
sasongko.noneto.com