Penyusunan Anggaran Persediaan
DOSEN PENGAMPU:
WIRMIE EKA PUTRA, S.E.,M.Si
OLEH :
NYIAYU NURFAIZAH (C0C020035)
JURUSAN D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul konsep dasar penganggaran ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Penganggaran Perusahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang konsep dasar penganggaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Wirmie Eka Putra S.E.,M.SI selaku dosen mata kuliah Penganggaran Perusahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
Latar Belakang................................................................................................................1
Rumusan Masalah...........................................................................................................1
Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Anggaran Persediaaan...................................................................................2
2.2 Fungsi Anggaran Persediaan...........................................................................................2
2.3 Tujuan Anggaran Persesdiaan.........................................................................................2
2.4 Data dan Informasi Menyusunan Anggaran Persediaan.................................................3
2.5 Metode Penilaian Persediaan..........................................................................................4
2.6 Biaya-Biaya Persediaan..................................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................7
3.1 Simpulan.........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “opportunity cost” yang lebih besar. Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya – biaya terjadinya kekurangan bahan.
Persediaan adalah segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan dari sekumpulan produk phisikal pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses, dan kemudian barang jadi ( Handoko, 1997: hal 333)
Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal di banyak perusahaan, mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi diseluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu sangatlah penting. Di satu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara menurunkan tingkat persediaan di tangan. Di pihak lain, konsumen akan merasa tidak puas bila suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.
Semua organisasi mempunyai beberapa jenis sistem perencanaan dan pengendalian persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus menentukan apakah akan membeli atau membuat sendiri produk mereka. Setelah hal ini ditetapkan, langkah berikutnya adalah meramalkan permintaan. Kemudian manajer operasi menetapkan persediaan yang diperlukan untuk melayani permintaan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian anggaran persediaan?
Apa fungsi anggaran persediaan?
Apa saja tujuan anggaran persediaan?
Apa saja data dan informasi untuk menyusun anggaran persediaan?
Apa saja metode penilaian persediaan?
Apa saja yang menjadi biaya-biaya persediaan?
1.3 Tujuan
Menetahui pengertian anggaran persediaan
Mengetahui fungsi anggaran persediaan
Mengetahui tujuan anggaran persediaan
Memahami data dan informasi untuk menyusun anggaran persediaan
Mengetahui metode penilaian persediaan
Mengetahui apa yang menjadi biaya-biaya persediaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin.
Persediaan sebagai salah satu asset penting dalam perusahaan karena biasanya mempunyai nilai yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi. Perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan salah satu kegiatan penting untuk mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan, agar proses produksi dapat berjalan dengan optimal. Salah satu caranya dengan membuat sebuah anggaran persedian.
Anggaran persediaan atau inventory budget ialah budget atau anggaran yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah persediaan barang dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Pada umumnya barang-barang tersebut meliputi barang-barang hasil produksi (output), bahan-bahan mentah dan bahan-bahan pembantu untuk keperluan produksi. Jadi persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk. Pada perusahaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis, yakni persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.
2.2 Fungsi Anggaran Persediaan
Secara umum, semua penganggaran termasuk penganggaran persediaan, mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu :
· Sebagai pedoman kerja
· Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja
· Sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi dan pengawasan kerja.
Sedangkan secara khusus, penganggaran persediaan berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran unit yang akan diproduksikan (persediaan barang jadi), dan anggaran pembelian bahan mentah (persediaan bahan mentah), serta menetapkan persediaan agar tidak terlalu kecil dan terlalu besar.
Selain itu dengan adanya persediaan juga mempunyai keuntungan dan kerugian sendiri pada perusahaan.Keuntungan meningkatkan persediaan perusahaan dapat mempengaruhi ekonomi produksi, mempengaruhi pembelian dan dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat.Sedangkan kerugian adanya persediaan adalah adanya biaya penyimpanan, biaya pemindahan, dan pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk persediaan.
2.3 Tujuan Anggaran Persediaan
Menurut M. Nafarin dalam bukunya yang berjudul ”Penganggaran Perusahaan”, Tujuan penyusunan anggaran persediaan antara lain antara lain:
1. Secara terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan penggunaan
dana
2. Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan yang digunakan
3. Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana sehingga dapat mempermudah pengawasan
3
4. Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal
5. Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat
2.4 Data dan Informasi Untuk Menyusun Anggaran Persediaan
Agar sesuatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya harus cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran.
Adapun data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran persediaan barang jadi adalah :
Persediaan barang jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor pertimbangan, seperti misalnya:
a. Fluktuasi penjualan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, yang tertuang dalam Anggaran penjualan.
Untuk menghadapi jumlah penjualan yang akan meningkat, diperlukan persediaan barang jadi dalam jumlah banyak. Sedangkan untuk menghadapi jumlah penjualan yang akan menurun, hanya diperlukan persediaan barang jadi dalam jumlah sedikit.
b. Fasilitas penyimpanan yang tersedia.
Bilamana fasilitas penyimpanan yang tersedia cukup banyak, maka akan memungkinkan penetapan kebijakan persediaan barang jadi dalam jumlah banyak pula. Sebaliknya, bilamana fasilitas yang tersedia terbatas, maka persediaan barang jadi ditetapkan dalam jumlah sedikit.
c. Modal kerja yang tersedia.
Bilamana modal kerja yang tersedia cukup banyak, maka akan memungkinkan penetapan persediaan barang jadi dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana modal kerja yang tersedia terbatas, maka persediaan barang jadi ditetapkan dalam jumlah sedikit.
d. Biaya simpan barang jadi (carrying cost)
Yaitu biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena menyimpan barang jadi, seperti misalnya sewa gudang, biaya perawatan barang yang disimpan, biaya modal yang tertanam dalam barang yang disimpan, dan sebagainya. Bilamana biaya simpan murah, mak akan memungkinkan penetapan kebijakan persediaan barang jadi dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana biaya simpan mahal, maka persediaan barang jadi ditetapkan dalam jumlah sedikit.
e. Risiko simpan barang jadi.
Yaitu kerugian-kerugian yang timbul dan harus ditanggung oleh perusahaan karena menyimpan barang jadi, seperti misalnya rusak, kualitas turun, volumenya susut, barang menjadi ketinggalan zaman (out of date), dan sebagainya. Bilamana resiko simpan rendah, maka akan memungkinkan penetapan kebijakan persediaan baran jadi dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana resiko simpan tinggi, maka persediaan barang jadi ditetapkan dalam jumlah sedikit.
f. Tingkat perputaran barang jadi (Inventory turn over) di waktu-waktu yang lalu.
Bilamana di waktu-waktu yang lalu tingkat perputaran persediaan barang jadi rendah, maka akan mendorong penetapan persediaan barang jadi dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana
3
tingkat perputaran barang jadi tinggi, maka akan mendorong penetapan persediaan barang jadi dalam jumlah sedikit.
g. Lamanya waktu yang diperlukan untuk memproses bahan mentah hingga menjadi barang jadi.
Bilamana untuk memproses bahan mentah hingga menjadi barang jadi membutuhkan waktu lama, maka ditetapkan persediaan barang jadi dalam jumlah banyak. Sebaliknya, bilamana untuk memproses bahan mentah hingga menjadi barang jadi hanya membutuhkan waktu singkat, maka ditetapkan persediaan barang jadi dalam jumlah sedikit.
2.5 Metode Penilaian Persediaan
Persediaan stok merupakan hal yang vital dalam sebuah bisnis oleh karena itu Metode Penilaian Persediaan harus digunakan. Singkatnya, ini adalah sebuah cara dimana seorang pemilik usaha bisa mengkalkulasikan Harga Pokok Penjualannya dengan Biaya Persediaan Akhir. Untuk melakukan hal tersebut, pemilik usaha harus bisa melakukan efisien pengeluaran stok sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.
Maksudnya adalah, setiap pemilik usaha harus mengeluarkan stok sesuai dengan kebutuhannya. Jika kamu berjualan produk yang mempunyai tenggang waktu yang terbatas, kamu harus menjual produk tersebut lebih dahulu. Sebaliknya, jika kamu menjual produk tanpa ada masa expire, kamu bisa jual produk yang diminati oleh pelanggan terlebih dahulu.
Di bawah ini, terdapat beberapa jenis Metode Persediaan yang bisa kamu gunakan. Setiap jenis usaha hanya bisa menggunakan satu metode. Ketiga metode tersebut adalah FIFO (First in First Out), LIFO (Last in First Out) dan Rata-rata (Average) berikut penjelsannya:
1. Metode FIFO
FIFO (First in First Out) merupakan metode yang digunakan untuk menjual tergantung dari kapan produk tersebut tiba di gudang pemilik usaha. Singkatnya, metode ini memilih untuk menjual produk-produk yang datang terlebih dahulu. Oleh karena itu, tidak semua jenis usaha cocok dengan menggunakan metode ini untuk usaha mereka. Lantas, usaha apa yang paling cocok dengan FIFO?
Usaha yang cocok menggunakan Metode FIFO adalah Rumah Makan ataupun Supermarket yang biasanya menjual produk-produk dengan masa waktu penggunaan tertentu. Dengan menggunakaan FIFO, pemilik usaha akan menyesuaikan penjualan mereka sesuai dengan produk yang paling mendekati masa expire-nya. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa merugi karena produknya rusak ataupun basi.
2. Metode LIFO
LIFO (Last in First out) merupakan metode persediaan yang berbanding terbalik dibandingkan dengan FIFO (First in First Out). Sebab, LIFO lebih akan menjual produk yang baru masuk ke dalam stok dari pada produk lama apabila produk tersebut sedang dicari oleh para pelanggan. Dengan begitu, pemilik usaha bisa mendapatkan omset yang lebih besar dengan menaikkan Harga Pokok Penjualannya.
Contoh jenis usaha yang menggunakan Metode LIFO adalah pengusaha ritel baju. Ketika sedang tren film Marvel Black Panther, penjualan baju muslim koko meningkat sangat pesat. Akibatnya, banyak pemilik usaha yang menaikkan harga jual baju tersebut sehingga bisa mendapatkan omset yang lebih besar. Jika permintaan pasar kembali stabil, mereka akan sedikit ‘mengatrol’ harga tersebut.
4
3. Metode Average
Terakhir, ada Metode Rata-rata (Average) yang digunakan untuk mencari tahu harga jual dari sebuah produk sesuai dengan harga beli produk. Caranya adalah dengan menggunakan perhitungan biaya rata-rata per unit. Lebih lengkapnya, silahkan gunakan formula yang tertera di bawah ini:
Average: Harga Total Persediaan/ Harga Unit
Misalnya, kamu membeli produk A sebanyak dua kali di jenjang waktu yang berbeda. Harga keduanya berbeda karena kamu memesan dari pemasok yang berbeda. Agar harga jual sama, kamu harus menjumlahkan semua produk tersebut kemudian cari harga rata-ratanya sesuai dengan formula yang ada di atas.
2.6 Biaya-Biaya Persediaan
Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya.Biaya-biaya yang ditimbulkannya tersebut dapat berupa biaya tetap dan biaya variable. Menurut Bambang Rianto (1995) “menyatakan bahwa untuk tujuan perencanaan besarnya persediaan kita hanya memperhatikan yang variabelnya saja dari biaya-biaya persediaan tersebut yang secara langsung akan terpengaruh oleh rencana tersebut”.
Biaya Variabel dari persediaan tersebut dapat digolongkan kedalam :
1. Biaya penyimpanan persediaan atau Carrying Cost
Carrying cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan. Penentuan besarnya carrying cost didasarkan pada “Average Inventory ” (persediaan rata-rata), dan biaya ini dinyatakan dalam persentase dari nilai dalam rupiah dari average inventory. Biaya-biaya yang termasuk kedalam carrying cost adalah :
a. Biaya penggunaan/sewa ruangan gudang
b. Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk kemungkinan rusak
c. Biaya untuk menghitung atau menimbang barang yang dibeli
d. Biaya asuransi
e. Biaya modal
f. Biaya absolescence
g. Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang
Total biaya penyimpanan :
- TCC = C. P. A
Persediaan rata-rata
- A = Q / 2
= ( S / N ) / 2
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
N = Frekuensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit
2. Biaya Pemesanan atau Ordering Cost
Ordering cost adalah biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pesanan, yang terdiri dari :
a. Biaya selama proses pesanan
- Persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pemesanan
- Penentuan besarnya kuantitas yang akan dipesan
5
b. Biaya pengiriman pesanan
c. Biaya penerimaan barang yang dipesan
- Pembongkaran dan pemasukan ke gudang
- Pemeriksaan material yang diterima
- Mempersiapkan laporan penerimaan
- Mencatat kedalam “Material Record Card”
d. Biaya-biaya processing pembayaran
- Auditing dan perbandingan antara laporan penerimaan dengan pesanan yang asli
- Persiapan pembuatan cheque untuk pembayaran
- Pengiriman cheque dan kemudian auditnya
Total biaya pemesanan
- TOC = F. ( S / Q )
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
Total Biaya Persediaan
• TIC = TCC + TOC
atau
• TIC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q)
3. Biaya Kehabisan Bahan atau Stockout Costs
Biaya Kehabisan Bahan, timbul pada saat perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan karena persediaan yang tidak cukup. Biaya kehabisan bahan ini meliputi biaya pesan secara cepat atau khusus dan biaya produksi karena adanya operasi ekstra.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengertian penganggaran perusahaan (Budgeting) adalah anggaran yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah persediaan barang dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang.
Dalam menyusun anggaran perlu diperhatikan biaya-biaya yang akan ditimbulkan dari adanya pengadaan atau pembelian persediaan. Selain itu kuantitas pemesanan yang optimal juga harus diperhatikan agar persediaan yang dibeli dapat mengoptimalkan proses produksi, dan jumlah stock persediaan tidak terlalu banyak sehingga efisien dalam biaya penyimpanan.
Manfaat anggaran perusahaan antara lain adalah adanya perencanaan terpadu, sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, sebagai alat pengkoordinasian kerja, sebagai alat pengawasan kerja sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.
Pengganggaran sangat penting perannya dalam sebuah perusahaan/ manajemen dan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://umifs.blogspot.com/2018/01/penganggaran-persediaan.html
http://safitrihumairah.blogspot.com/2014/03/penggaran-persediaan.htm
https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/metode-penilaian-persediaan/
8