Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Prosiding Seminar Nasional NCIET
https://doi.org/10.31869/rtj.v1i2.770.…
8 pages
1 file
Abstrak Bahan bakar pertamax dan pertalite merupakan bahan bakar type spark ignition engine yang paling sering digunakan oleh pengguna kendaraan bermotor di indonesia, pertalite memiliki nilai RON yang tidak jauh dari pertamax, RON pertalite adalah 90 dan RON pertamax adalah 92 meskipun pertalite memiliki nilai RON 90 dan memiliki nilai ekonomis, namun jika bahan bakar tersebut digunakan untuk kendaraan dengan rasio kompresi 9:1 dihasilkan bahwa bahan bakar pertamax masih lebih baik dari segi hasil emisi gas buang dimana hasil uji emisi CO pertamax didapatkan rata rata sebesar 3% dan pertalite 4%, emisi HC pertamax didapatkan sebesar 277,4 ppm dan emisi HC pertalite sebesar 399,1 ppm, untuk suhu kerja mesin uji dengan bahan bakar pertamax didapatkan nilai perambatan yang lebih cepat dengan rata rata suhu mesin sebesar 123,45 (O C) dan pertalite sebesar 122,1 (O C) Kata Kunci: Spark Ignition Engine; Pertamax; Pertalite; RON; Uji Emisi. PENDAHULUAN Terdapat 2 macam bahan bakar untuk mesin type spark ignition engine yang memilki Oktan number lebih dari 88 di indonesia yaitu pertalite, dan pertamax. Perbedaan bahan bakar ini digunakan agar dapat mengikuti kebutuhan dari masyarakat. Pertamina meluncurkan bahan bakar pertamax yang dapat digunakan untuk kendaraan dengan spesifikasi rasio kompresi 10:1 hingga 11:1, sedangkan untuk pertalite dapat digunakan untuk kendaraan dengan spesifikasi rasio 9:1 hingga 10:1[1] bahan bakar pertalite memiliki harga yang relative murah daripada pertamax sehingga banyak pengguna kendaraan bermotor beralih menggunakan bahan bakar pertalite, dilihat dari banyaknya jumlah bahan bakar pertalite di Indonesia yang menduduki peringkat tertinggi penjualan [2]. Masih banyak masyarakat yang menggunakan bahan bakar pada kendaraanya
Ini adalah Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi dan Tesis bagi Mahasiswa di Universitas Advent Indonesia, Bandung.
BUKU PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH KAJIAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 BAB I FORMAT PENULISAN A. Bahan dan Ukuran Kertas Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam sebuah karya tulis adalah sebagai berikut : 1. Ukuran kertas : A4 (21 × 29,7 cm). 2. Jenis kertas : HVS 80 gram. 3. Kertas doorslag berwarna (sesuai dengan warna yang telah di tentukan dengan lambang universitas tertentu) B. Pengetikan Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya tulis ilmiah dirinci sebagai berikut: 1. Menggunakan software pengolahan kata dengan flatform Windows, seperti MS Word, excel, dan lain-lain, atau flatform Linux, seperti Open Office diperbolehkan asal boleh dibaca dengan Windows. 2. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran Font 12 kecuali untuk: a. Halam judul sampul/luar (hard cover) dan halaman judul dalam (soft cover), yang menggunakan huruf tegak (kecuali istilah asing) dan dicetak tebal (bold) dengan ukuran font mulai 12 sampai 16 (disesuaikan dengan panjang judul, lihat lampiran) b. Catatan kaki (footnotes), yang menggunakan font ukuran 10. 3. Huruf tebal (bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-bab, subsub-bab), memberi penakanan pembedaan, dan sejenisnya. 4. Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah, memberi penekanan, pembedaan (termasuk pembedaan sub-judul yang hirarkinya tidak setingkat), dan sejenisnya. Judul sub subsub-sub-bab dibuat dengan mengkombinasikan huruf miring dan huruf tebal (italic-bold atau biold-italic). Judul sub sub-sub-sub-bab dan seterusnya dibuat dengan huruf miring bisaa (italic). 5. Batas tepi (margin): a. Tepi atas : 4 cm b. Tepi bawah : 3 cm 2 c. Tepi kiri : 4 cm d. Tepi kanan : 3 cm 6. Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. indensi Tab dipakai pada baris pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan untuk daftar pustaka. 7. Spasi awal, bagian isi, dan bagian akhir : a. Bagian awal dari karya ilmiah termasuk di dalamnya adalah halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak, riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel daftar gambar dan daftar lampiran. Spasi yang digunakan adalah : i. Pernyataan ditulis dengan spasi tunggal (lihat lampiran). ii. Riwayat Hidup dan Kata Pengantar ditulis dengan spasi ganda. iii. Abstrak, antara 150-250 kata (dalam satu halaman) ditulis dengan menggunakan spasi tunggal (lihat lampiran). iv. Daftar isi,daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran di susun dengan menggunakan spasi tunggal (lihat lampiran). v. Lainya, lihat lampiran b. Bagian isi karya ilmiah meliputi bab I sampai BAB V, disusun dengan menggunakan spasi ganda. c. Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari daftar pustaka, yang daftar referensinya memakai spasi tunggal dan idensi gantung (jarak antara referensi dengan spasi ganda), dan lampiran yang ditulis dengan spasi tunggal atau disesuaikan dengan bentuk/jenis lampiran. 8. Penulisan Poin Penulisan points/items hierarchy (rincian poin-poin/item-item)tidak sejajar dengan batas tepi kiri ( masuk ke dalam, disesuaikan) : 3 4 BAB II PENGGUNAAN BAHASA Pemilihan atau penggunaan bahasa merupakan hal yang sangat kruisal dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini bertujuan agar apa yang disampaikan oleh penulis skripsi bisa dipahami oleh pembaca. Oleh karenanya, gunakan bahasa yang baik dan benar. Ketentuan penggunaan bahasa dalam penyusunan karya ilmiah adalah sebagai berikut : 1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku sebagaimana termuat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indoensia Yang Disempurnakan (EYD) (lihat lampiran). 2. Kalimat yang dibuatmesti lengkap, dalam arti ada subyek, predikat, obyek dan/atau keterangan. 3. Satu paragraph terdiri dari minimal dua kalimat, yakni kalimat inti dan kalimat penjelas. 4. Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesia-kan. 5. Istilah (terminologi) asing boleh digunakan jika memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau bila dirasa perlu sekali (sebagai penjelas/konfirmasi istilah, diletakkan dalam kurung), dan diketik dengan menggunakan huruf miring. 6. Kutipan dalam bahasa asing diperkenankan namun harus diterjemahkan atau dijelaskan maksudnya, dan ditulis dengan huruf miring (italic). 7. Hal-hal yang harus dihindari: a. Penggunaan kata ganti orang pertama atau orang kedua (saya, aku, kami, kita, kamu).pada penyajian ucapan terima kasih di bagian Kata Pengantar, istilah "saya" diganti dengan "penulis". b. Menonjolkan penulis dalam menguraikan penelitian. c. Pemakaian tanda baca yang tidak tepat d. Penggunaan awalan did an ke yang tidak tepat (harus dibedakan dengan fungsi dii dan ke sebagai kata depan). e. Memberikan spasi antara tanda hubung atau sebelum koma, titik, titik koma, titik dua, tanda Tanya, tanda kurung, dan sejenisnya. f. Penggunaan kata yang kurang tepat pemakaiannya dalam penulisan karya ilmiah.
Pheonix Pagan Conference 2024, 2024
From Padstow's Obby Oss to the dragons of Helston's Hal An Tow and the Horse Skull Oss of Pen Glas, Cornwall has a wealth of Guize Dance beast. This paper explores their story, possible origins and meaning.
Vhiendy Putri Destiananda, 2022
Historical Yearbook, 2018
Entreciencias: Diálogos en la Sociedad del Conocimiento
Animal Frontiers
Globalización y ciudad en el Caribe, 2023
Water Air and Soil Pollution, 2014
Multidisciplinary Respiratory Medicine, 2016
Journal of Mathematical Imaging and Vision, 2011
Research-Technology Management, 2018
Banber Evrasia mijazgayin hamalsarani, 2022
EN-CLAVES del pensamiento, / núm. 32 / julio-diciembre. ISSN e- 2594-1100, 2022
IJLR, 2020
The Scientific World Journal, 2013