Academia.eduAcademia.edu

Kel.1 (Pemahaman Mengenai Manusia dan Kehidupan Psikis)

2021, Pemahaman Mengenai Manusia dan Kehidupan Psikis

Psikopatologi kelompok 1 #KelasPsikopatologi2018

1. Gejala Objektif (dialami sendiri) Objektif adalah bisa dilihat dan diamati serta merupakan realitas nyata yang bisa kita lihat. Objektif berarti sungguh, betul, dapat dijelaskan atau diterangkan, dan bisa dikontrol kebenarannya karena ada bukti-bukti nyata. 2. Gejala Objektif (lawan dari subjektif) bergantung pada pendapat pribadi, tidak bisa dikontrol, tidak bisa dibuktikan, tidak jelas, mengikuti selera dan sikap individu itu sendiri. Pengalaman-pengalaman subjektif itu adalah pengalaman menurut subjek itu sendiri, yang belum tentu benar jika diamati secara objektif. - Instropeksi, Wawas diri (bentuk tidak baku: mawas diri) introspeksi, atau refleksi diri adalah proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi. - Intensionalitas, yaitu pengarahan atau penujuan dari subjek kepada satu objek. Artinya ada relasi antara “aku” yang mengalami sebagai subjek dengan objek yang menjadi patokan. - kesadaran refleksif; yaitu apabila pengarahan itu ditujukan pada diri sendiri. Loan Rose P E (051) / Psikologi 6B 1. Aspek kognitif (pengenalan) Misalnya saya melihat ular dan saya membayangkan bentuk hantu. Keduaduanya adalah aspek kognitif. Pada pengalaman pertama prosesnya berlangsung secara jelas dan nyata. Sedangkan pada peristiwa kedua, pengenalan berlangsung samar-samar dan bisa dikatakan "jauh" dari realitas yang nyata. 2. Aspek emosional (afektif, perasaan) Dalam hal ini pengenalan selalu perasaan. Karena itu pengenalan selalu berwarnakan emosi-emosi tertentu. Pada waktu kita melihat kecelakaan, timbul rasa ngeri dan iba. Dan pada saat kita mengingat pengalaman suatu gunung Bromo, terkenanglah kita akan kebesaran Allah SWT. Sewaktu kita membaca sebuah buku roman, muncul berbagai emosi dalam diri kita seperti perasaan berbunga-bunga dan lain sebagainya 3. Aspek Kemauan (volutif, konatif) Pada aspek kemauan ini kita dapati: nafsu, hasrat, cita, gairah, dambaan, idaman, dan bisa dikatakan sedang "menuju pada". Semuanya mengarahkan diri kita pada sesuatu, dan memberikan kita motivasi. Motivasi ini adalah alasan atau gambaran dasar yang menggerakkan diri kita untuk landasan sesuatu. Loan Rose P E (051) / Psikologi 6B Pada setiap intensionalitas atau proses kehidupan psikis manusia selalu terdapat ketiga aspek di atas. Ketiga-tiganya selalu berlangsung bersama-sama atau pun menjadi runtun. Ketiga aspek dari intensionalitas atau kehidupan psikis yaitu pengenalan / kognisi, emosi, dan kemauan itu juga disebut fungsi. Fungsi kognisi-emosi-konasi itu bisa berlangsung lancar dan harmonis. Namun tidak terlalu banyak konflik; yaitu konflik di antara pikiran (aspek kognitif), perasaan (aspek emosi, afeksi) dan kemauan (aspek volutif, konatif) yang saling berbenturan atau berlawanan. Kadangkala berlangsung ketidakcocokan antara pikiran dan perasaan Masyarakat Modern dan Kemunculan Gangguan - Gangguan Psikis ➢ Faktor organis atau somatis, seperti adanya kerusakan pada otak dan proses dementia. ➢ Faktor-faktor psikis dan struktur kepribadian, misalnya reaksi neurotis dan reaksi psikotis pribadi yang terpisah, pribadi psikopatis, dan lain-lain. ➢ Faktor-faktor lingkungan atau sosial, faktorfaktor milieu, pergaulan, masyarakat luas seperti usaha pembangunan, modernisasi, arus urbanisasi, mekanisasi, dan industrialisasi membentuk masyarakat modrn yang sangat kompleks sehinga usaha adaptasi diri terhadap perubahan-perubahan sosial yang serba cepar dan arus modernisasi menjadi sangat sukar Loan Rose P E (051) / Psikologi 6B Artinya : Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan, Loan Rose P E (051) / Psikologi 6B Hakikat manusia dapat dilihat melalui pengamatan terhadap pikiran, perasaan, kemauan, dan isi-isi ketidaksadaran subjektif-objektif. Gangguan psikis hampir tidak pernah timbul oleh satu faktor saja, namun selalu melibatkan sebuah rangkaian kompleks faktor penyebab yaitu somatis, psikis, struktur kepribadian, dan lingkungan atau sosial. Banyak gangguan psikis muncul dikarenakan anak kecil sudah mendapat perlakuan buruk dari anggota keluarga, khususnya mereka yang berasal dari keuarga berantakan immoral. Masyarakat modern yang selalu memburu keuntungan bersifat kompetitif, individualitas, dan eksplostif membawa banyak dampak negatif pada pekembangan kepribadian penduduknya kemudian berkembang menjadi berbagai macam gangguan kejiwaan. DAFTAR PUSTAKA Situmorang, T. (2019). KONSEP MANUSIA DALAM PSIKOLOGI ISLAM. ALIRSYAD, 7(2). Hastjarjo, D. (2005). Sekilas tentang kesadaran (consciousness). Buletin Psikologi, 13(2). Dharmayanti, I., Tjandrarini, D. H., Hidayangsih, P. S., & Nainggolan, O. (2018). The impact of environmental health and socio-economic condition on mental health in Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan, 17(2), 64-74. Kartini, Kartono, Patologi sosial 3 Gangguan-gangguan Kejiwaan, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2003. Loan Rose P E (051) / Psikologi 6B