Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
https://doi.org/10.23887/jfi.v1i2.13992.…
9 pages
1 file
Abstrak Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorit, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tujuan dibentuknya artikel ini ialah untuk mengetahui apa itu tata surya dan bagaimana teori tata surya menurut perspektif al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi literatur yang diperoleh melalui studi pustaka yang berupa data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari artikel, jurnal, dan browsing internet yang dapat mendukung data pada topik permasalahan. Metode penulisan ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan berbagai kondisi, situasi, dan peristiwa yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori tentang tata surya sudah dijelaskan secara rinci di dalam al-Qur'an. Kesimpulannya ialah setiap benda angkasa yang bergerak di angkasa, berapa pun massanya, dikontrol oleh kekuatan gravitasi dan kekuatan kontra gravitasi. Penjelasan al-Qur'an terkait garis edar tata surya, jauh sebelum sains modern mengungkapnya. Ini membuktikan bahwa al-Qur'an bukan buatan manusia, tetapi datang langsung dari Allah Subhaanahu wa Ta'ala untuk menjadi pedoman kehidupan umat manusia. Kata kunci : tata surya, alam semesta, al-Qur'an. PENDAHULUAN Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yaitu matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Benda-benda yang terpengaruh gravitasi matahari adalah planet-planet beserta satelit, asteroid, komet dan meteor. Tata surya terdiri atas matahari sebagai pusat peredaran dengan delapan planet, beberapa satelit alam, komet, asteroid serta jutaan meteor. Dari semua benda langit tersebut hanya matahari-lah yang memiliki sinar sendiri. Sedangkan benda langit yang lainnya, sinar yang terpancar itu merupakan hasil pantulan dari cahaya matahari.[1] Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan sistem yang unik dan misterius. Alam semesta juga dapat
Arsyad Nuzul Hikmat, 2017
Tata surya kita sendiri dan matahari sebagai pusatnya dan dikelilingi sembilan planet dan benda-benda angkasa lainnya. Kedelapan planet tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi yang ada didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia mengenal ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang jagat raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda angkasa.
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 2019
This study aims to determine the function of the sun in the perspective of science and al-Qur'an. The research method used is qualitative research methods with the type of research library (Library Research). This research applies data analysis technique of Milles and Huberman model, with steps: 1) data reduction; 2) data display; 3) verification. The result of this research is, the theories that science explain related to the function of the sun in accordance with what is also described in the Qur'an. Science explains that the sun as the greatest source of light for the earth can produce its own energy. This is explained in the Qur'an that the sun is described as siraj and dhiya' which means sunlight is sourced from itself, as the center of the solar system is not static but also moves this matter in the Qur'an explained in QS Yāsin verse 38, besides science and the Qur'an also equally explain that the sun can be made as a calculation of time.
This article will discuss light in two perspectives: science andAl-Qur 'an. Light is a physical quantity with the highest speed in the world. The theory of light expands as science and civilization progress. The dualism property of light (as both waves and particles) has enabled human being to make a vast development of science and technology. Meanwhile, it is said in the Qur 'an that light can become a guide for human being towards the righteous-way. The Qur 'an also states that light comes from Allah to whomever He desired.
AL-QUR'AN DAN LAHIRNYA SAINS TEISTIK
Sejak pertama kali turun pada empat belas abad silam, Al-Quran tak menyebut diri sebagai kitab ilmiah. Namun ia memuat isyarat-isyarat ilmiah yang kemudian hari di tegaskan dan di jabarkan oleh temuan-temuan ilmiah modern. Terkadang tanpa kita sadari kita hanya melihat alam sekitar ataupun suatu pengalaman atau kejadian yang kita lihat merupakan sesuatu yang kita anggap sebagai suatu ilmu pengetahuan. Padahal apa yang kita lihat kejadian-kejadian sekarang yang kita alami itu telah lama sebelumnya dijelaskan di dalam Al-Quran, bahkan jika kita mengkaji Al-Quran itu lebih dalam mungkin kita akan mengetahui dengan sejelas-jelasnya. Dan akan tersadar bahwa Al-Quran tidak dapat dipisahkan dengan realita yang kita alami sekarang.
Abstrak: Sebagian besar kaum orientalis meyakini bahwa al-Qur'an adalah kitab suci yang dipengaruhi tradisi agama Yahudi dan Kristen. Keterpengaruhan itu meliputi: ajarankeimanan, hukum-moral, dan kisah-kisah para nabi. Tulisan ini mengkaji pandangan Theodor Nöldeke, seorang orientalis berkebangsaan Jerman. Nöldeke berpendapat bahwa al-Qur'an adalah kitab suci yang banyak dipengaruhi agama Yahudi dan beberapa dari unsur agama Kristen. Melalui Bible sebagai tolok ukurnya, Nöldeke juga memandang bahwa beberapa nama diri, term agama, dan kisah-kisah nabi terdahulu yang dijiplak Muhammad dalam al-Qur'an telah dipahami secara keliru.
0 72 Share Sobat Nida, siapa tak kenal Einstein? Ilmuwan ini terkenal dengan teori relativitasnya. Dan teori ini bayak dikenalkan pada para pelajar di berbagai penjuru negara di dunia. Siapa sangka bahwa teori ini telah ada dalam al-Quran, jauh sebelum dicetuskan oleh Albert Einstein, seorang ahli fisika yang mengemukakan teori relativitas modern pada tahun 1905. Teori ini dibuktikan dalam firman Allah SWT: "Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar diantara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata' Sudah berapa lama kamu berada (disini)?' Mereka menjawab, ' Kitaberada (disini) sehari atau setengah hari.' Berkata (yang lain),' Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (disini)." (QS. Al-Kahfi: 19) "Dan mereka tinggal di dalam gua selama tiga ratus tahun ditambah sembilan tahun." (QS. Al-Kahfi:25) Maha benar Allah dengan segala firmannya. Al Quran yang diturunkan 15 abad lalu telah menceritakan gejala alam yang disebut dilatasi waktu, perpanjangan waktu, atau relativitas pada sejumlah pemuda yang bersembunyi dalam sebuah gua, sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Kahfi. Apakah dilatasi waktu?
Abstrak Artikel dengan judul "Prespektif Al-Qur'an dan Sains tentang Bumi dan Isinya" dibuat untuk mengetahui relevansi antara Al-Qur'an dan sains khususnya dalam konsep bumi dan isinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam bentuk kajian kepustakaan dengan menggunakan metode studi litelatur, yaitu pengumpulan sumber-sumber data pustaka dalam bentuk buku atau jurnal, mencatat serta mengolah bahan penelitian. Setelah mengkaji ayat-ayat Al-Qur'an dan beberapa buku atau jurnal dapat disumpulkan bahwa penciptaan bumi menurut Al-Qur'an dan sains memiliki relevansi yang selaras dan sejalan. Hal ini dapat dilihat dalam Al-Qur'an surat al-A'raaf ayat 54 dijelaskan bahwa penciptaan langit dan bumi terjadi dalam enam masa, kemudian enam masa ini diperjelas dalam Al-Qur'an surat an-Nazi'at ayat 27-33 yang dimana enam hari disini dibagi untuk penciptaan langit, bumi dan isinya masing-masing penciptaannya dalam dua hari, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Fussilat ayat 12, kemudian 1al-Qur'an surat Fussilat ayat 9, dan Al-Qur'an surat Fussilat ayat 10. Ayat-ayat Al-Qur'an tersebut dalam penafsiran kitab tafsir ilmi kemenag lipi mengenai penciptaan bumi selaras dan sejalan dengan teori BigBang. Kata kunci: Al-Qur'an, Sains, Bumi. PENDAHULUAN Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai pedoman bagi umatnya. Menurut M. Quraish Shihab, Al-Qur'an secara harfiyah yang berarti bacaan yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur'an, bacaan yang sempurna lagi mulia.[1, p. 3] Al-Qur'an merupakan mukjizat yang agung untuk umat islam. Karena, di dalam Al-Qur'an kita dapat menemukan banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang ilmu pengetahuan. Karena, materi yang di kandung dalam ayat-ayat Al-Qur'an di antaranya berisi tentang sejarah peristiwa terdahulu, kemukjizatan para Nabi, gaya dan diksi bahasa, sastra, dan ilmu pengetauan.[2, p. 2] Oleh karena itu, Al-Qur'an bisa kita jadikan sebagai sumber ilmu. Allah SWT berfirman dalam QS An-Nahl ayat 89:
ata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor , asteroid , komet ) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar. Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km). Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Historians differ in their opinion regarding the time of NuzÅ«l al-Qur’Än i.e the 17th, 19th, 21st and 24th Ramadhan -12 H. The author is interested in verifying the time of NuzÅ«l al-Qur’Än by tracing the events that can be read easily the time and date i.e annular solar eclipse 27th January 632 AD when the death of Ibraham's son Muhammad. The author uses new moon data of Accurate Times 5.6 month data with crescent visibility criteria of Odeh and new MABIMS and by adding the 13th month (nasÄ«') every 3 years to find out the date of the NuzÅ«l al-Qur’Än event. The purposes of this research are to know the date of NuzÅ«l al-Qur’Än by tracing annular solar eclipse 27th January 632 AD and to know the factors of the different date of NuzÅ«l al-Qur’Än among historians. This research uses historical research methods with steps: Heuristics (Source Collection), Source Criticism, Interpretation and Historiography (Presentation of results). The results of this research ...
Pemahaman manusia tentang alam semesta mempergunakan seluruh pengetahuan di bumi, berbagai prinsip-prinsip, kepercayaan umum dalam sains (seperti ketidakpastian Heisenberg tentang pengukuran simultan dimensi ruang dan waktu), serta berbagai aturan untuk keperluan praktis. Melalui sebuah kerangka besar gagasan yang menghubungkan berbagai fenomena (teori relativitas umum, teori kinetik materi, teori relativitas khusus) coba dikemukakan satu penjelasan. Berbagai hipotesa, gagasan awal atau tentatif dikemukakan untuk menjelaskan fenomena. Tentu gagasan tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk dapat dikatakan sebuah hukum.
Análisis Político, 2023
International Journal of Research, 2018
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Journal of Student Affairs in Africa, 2023
Scientific Reports, 2019
Revista medica de Chile, 2009
Orthopaedic Journal of Sports Medicine, 2013
Hungarian journal of legal studies, 2022
The European Proceedings of Multidisciplinary Sciences